You are on page 1of 3

Kebijakan Cerdas Terhadap Kenaikan BBM

OPINI | 27 April 2012 | 06:55 Dibaca: 158 Komentar: 0 Nihil

Hingga saat ini gejolak bahan bakar minyak (BBM) masih menjadi perdebatan panjang dan isu hangat bagi kalangan pemerintah bahkan masyarakat umum. Pemerintah masih berbelit dalam kasus yang berdampak krusial bagi keberlangsungan kesejahteraan rakyat Indonesia, bak meluruskan benang dalam keadaan kusut, saling tarik menarik opini dan argumentasi sehingga bukan lurus benangnya malah menjadi semakin tak karuan arah kekusutannya, mungkin inilah sekilas fenomena public mengenai keadaan serta nasib kebijakan terhadap kenaikan bahan bakar minyak di Indonesia. Sangat ironis hingga saat ini pemerintah belum menuai keputusan final yang sampai sekarangpun meresahkan masyarkat banyak. Begitupula dengan pemimpin Negara yang menurut khabar baru akan memberikan uraian serta kebijakan pada hari kamis 26/4/2012, tegas juru bicara Presiden Julia Pasha. Kebijakan subsidi terhadap bahan bakar minyak masih dalam uraian semata, dengan menimbang sana menimbang sini, seakan takut dan kurang tegas menangani permasalahan kesejahteraan masyarakat. Sebenarnya apa yang ditakutkan para pegiat dan politis pemerintahan? Seberapa besar menyimpulkan dampak serta efek bagi pemerintah ataupun masyarakat, hingga saat ini masih terbelenggu dengan kebijakan dan keputusan yang mana akan dipilih? Seyogyanya pemerintah harus tegas dan cepat bertindak untuk merealisasikan ide serta gagasan yang telah terhimpun, tidak hanya jual masalah dan meghimpun opini masyarkat, pemerintah harus cerdas dan berani melangkah demi melaksanakan aturan yang telah ditetapkan bersama demi kemasalahatan. Ini yang harus dicatat dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya karna ini amanah rakyat menyangkut keberlangsungan kesejahteraan bersama. Ada statement menarik yang disampaikan oleh Menteri Perekononmian Hatta Rajasa barubaru ini beliau menegaskan mengenai subsidi yang ditetapkan, pemerintah akan secepatnya mengumumkan kebijakan pengaturan konsumsi bahan bakar minyak yang bersubsidi, Sekarang kalau dilakukan, sekali lagi itu harus semuanya memahami. Jangan nanti setelah itu, dibilang pemerintah terburu-buru, pemerintah begini dan pemerintah begitu,Katanya (AntaraNews.Com 25/4/2012. Ini menandakan kekhwatiran pemerintah yang sangat-sangat tidak layak untuk diutarakan kepada publik seakan rakyat habis kepercayaan dengan pemerintahan sehingga pemerintah kurang percaya diri dalam menentukan suatu kebijakan. Sikap dan Gagasan Sikap pemerintah seyogyanya seimbang terhadap pro rakyat dan pemerintah, tidak hanya mementingkan sebelah pihak untuk tercapainya titik kesesuaian dan kesejahteraan. Pemerintah perlu dibantu dan dibela serta rakyat harus diperjuangkan, sehingga titik

keseimbangan akan terwujud melahirkan kemaslahatan bersama antara pemerintah dan rakyat. Terkadang sikap pemerintah menuai beberapa kritikan masyarakat bahkan perdebatan hangat acap kali terjadi antara wakil rakyat dalam merumuskan suatu kebijakan, sikap sportifitas yang tinggi dan profesionalisme sebagai politisi perlu di terapkan dalam memberikan gambaran serta sikap pemerintah dalam beberapa permasalahan krusial bagi keberlangsungan maslahat dalam negeri ini. Pemerintah dilema dengan tekanan dan gagasan masyarkat mengenai kebijakan bbm, Gagasan yang dilontarkan hanya seputar sector ril seperti subsidi dan pembatasan bbm bagi kalangan menengah keatas. Sebaiknya sikap pemerintah harus pro aktif terhadap dua belah pihak dan gagasan yang terbentuk harus segera di realisasikan, sehingga pertimbangan dan kebijakan yang dilakukan selama ini menuai hasil yang signifikan, tinggal nanti disempurnakan dengan gerakan dan arah kebijakan baru yang lebih sesuai menuju titik kemaslahatan bersama. Stop to talk and do solution Ketegasan pemerintah dan kepercayaan diri yang tinggi diperlukan dalam hal menuntaskan permasalahan Negara, khususnya dalam kebijakan BBM. Pemerintah harus andil terdepan dalam opini dan argument yang mendukung, masyarakat jangan dibuat gusar dan ribut dengan gagasan serta opini mengenai kebijakan BBM ini, ini hak paten pemerintah untuk menentukan kemaslahatan dan kesejahteraan bersama dengan melihat aspek keseimbangan dan titik kesesuaian bagi pemerintah serta masyarakat, segalanya akan berujung kepada keputusan pemerintah, namun pemerintah mesti menimbang dengan sebaik mungkin yang berujung dengan solusi terbaik bagi kesejahtaraan. Diantara beberapa kebijakan yang sebaiknya dipertimbangkan pemerintah dalam mengentaskan masalah BBM ini adalah sebagai berikut :

Pemerintah mengerem jumlah kanaikan konsumsi transportasi di Indonesia dengan menerapkan tingkat pajak yang tinggi bagi alat transportasi seperti 300% atau 5% dari harga kendaraan, sehingga akan menambah pendapatan Negara dan menekan tingkat konsumsi berlebihan terhadap alat transportasi. Menjaga kualitas serta efektifitas infrastruktur dengan berkurangnya jumlah kendaraan yang beredar. Hal ini dilakukan untuk menerapkan infrastruktur yang baik dan pengembangan kedepan akan lebih mudah serta efisien. Dengan berkurangnya jumlah alat transportasi, pemerintah harus menyediakan alat transportasi umum yang memadai berdasarkan jumlah dan kebutuhan masyarakat banyak, seperti kereta api, bus way dan alat transportasi lainnya. Alternatif bahan bakar selain bahan bakar minyak harus terus diupayakan dan dipersiapkan dengan sabaik-baiknya, seperti batu bara, gas dll.

Sehingga apabila 4 point diatas dapat terwujud serta direalisasikan dengan baik, maka tingkat subsidi, kebijakan yang berkenaan dengan bahan bakar minyak tidak akan menjadi pokok permasalahan yang krusial dan harga bahan bakar minyak dapat distabilkan dengan harga pasar. Bahkan dapat menyelamatkan permasalahan defisit anggaran negara.

You might also like