You are on page 1of 53

UROGENITAL

SUWANDA HENDRAWAN
2010730163 Dr. Rahmini Sp.A

SISTEM UROGENITAL
Sistem urogenital terdiri dari dua buah ginjal, dua buah ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal penting untuk kehidupan dan menghasilkan urine yang turun ke ureter, terus ke kandung kemih untuk disimpan sementara dan akhirnya secara periodik dikeluarkan melalui uretra.

Fungsi ginjal adalah :


1. Membuang bahan sisa ( terutama senyawa nitrogen seperti urea dan kreatinin, yang dihasilkan dari metabolisme makanan oleh tubuh ), bahan asing, dan produk sisanya. 2. Ginjal mengatur keseimbangan air dan elektrolit dan mempertahankan keseimbangan asam basa.

3. Ginjal mensekresi renin, yang mengatur tekanan darah dan kadar ion natrium dan eritropoietin, yang berhubungan dengan produksi eritrosit oleh sumsumtulang.

GINJAL
Ginjal manusia berbentuk seperti kacang merah dengan panjang 10 12 cm, tebal 3.5 5 cm, terdapat di bagian posterior abdomen bagian atas, pada masing masing sisi vertebra lumbal atas.
Ginjal dibungkus oleh simpai jaringan fibrosa yang tipis yang dapat dilepaskan dengan mudah dari parenkim di bawahnya.

Pada sisi medial terdapat cekungan yaitu hilus, tempat keluar masuknya pembuluh darah dan keluarnya ureter. Bagian atas ureter melebar mengisi hilus ginjal. Bagian ini disebut pelvis terbagi menjadi kaliks mayor dan minor. Biasanya ada dua kaliks mayor dan 8 12 kaliks minor. Setiap kaliks minor meliputi tonjolan jaringan ginjal berbentuk kerucut yang disebut papila renalis yang berlubang - lubang, karena bermuaranya 10 25 buah duktus koligens. Setiap papila renalis merupakan puncak daerah piramid yang meluas dari hilus sampai kekapsula yang dalam keadaan segar tampak pucat dan bergaris garis.

Daerah ini disebut piramid medula, dan gambaran garis garis itu karena adanya tubulus lurus dan pembuluh darah sejajar. Substansia medula meluas ke dalam korteks sebagai berkas radier yang halus yang disebut prosesus Ferreini.
Diantara piramid medula, terdapat perluasan substansi korteks yang disebut kolumna renalis Bertini. Gambaran granular korteks disebabkan adanya badan bulat yaitu korpuskel ginjal dan tubulus uriniferus kontortus.

TUBULUS URINIFERUS
Ginjal dapat dianggap sebagai kelenjar tubulosa kompleks yang mensekresi urine, masing masing ginjal mengandung sejumlah besar tubulus uriniferus.
Setiap tubulus terdiri dari dua bagian yaitu nefron yang panjangnya kira kira 30 40 mm dan duktus koligens panjangnya hampir 20 mm. Nefron berfungsi mensekresi urine dan duktus koligens merupakan saluran keluar yang mengalirkan urin ke pelvis ginjal.

PENDARAHAN GINJAL

Masing masing ginjal mendapat cabang langsung dari aorta abdominal yaitu arteri renalis dan pada umunya darah melalui glomerulus sebelum mendarahi bagian ginjal lain.

Pada hilus, arteri renalis terbagi menjadi 3 cabang utama, dua cabang kedepan dan satu cabang ke belakang pelvis ginjal dan masing masing cabang dapat bercabang cabang lagi.
Setiap cabang utama bercabang cabang menjadi arteri interlobaris yang berjalan di antara piramid medula. Pada perbatasan korteks medula, arteri interlobaris bercabang menjadi beberapa arteri arkuata yang meninggalkan pembuluh asalnya hampir tegak lurus, menelusuri dasar piramid medula dan berjalan sejajar terhadap permukaan ginjal.

Dari sini bercabang - cabang secara radier ke tepi korteks. Pembuluh ini adalah arteri interlobularis yang berjalan di antara lobulus.

Dari sini terdapat banyak cabang samping yang memasuki

substansia korteks sebagai arteri intralobularis dan selanjutnya bercabang menjadi satu atau lebih arteriol aferen yang mendarahi glomerulus.

Arteriol eferen berjalan keluar dari glomerulus untuk

mendarahi bagian terbesar nefron yang sama, yang kemudian membentuk kapiler interlobular korteks. Sementara arteriol eferen dari glomerulus yukstamedular berjalan ke piramid medular dan mendarahinya. sentripetal dan disebut arteriol rekta spuria.

Arteriol arteriol eferens ini berjalan lurus dalam arah

Pembuluh ini menembus medula secara radier, membuat

lengkungan dan kemudian kembali ke korteks sebagai vena rekta untuk bermuara ke vena arkuata.

Kapiler piramid medula juga mendapat darah dari cabang

langsung yang panjang dan lurus dari arteri arkuata dan interlobularis ( arteriol rekta vera ). kemudian bergabung membentuk vena interlobularis yang menuju medula bersama arteri interlobularis, menerima cabang cabang dari bagian korteks. darah venula rekta yang berasal dari piramid medula.

Di dalam korteks kapiler bermuara ke vena stelata yang

Gabungan ini membentuk vena arkuata yang juga menerima Vena arkuata bermuara ke vena interlobaris yang berjalan

menuju hilus dan akhirnya bergabung untuk membentuk vena renalis, yang kemudian bermuara ke vena kava inferior.

NEFRON
Didalam setiap ginjal terdapat satu juta atau lebih nefron. Bagian

pertama nefron terdapat dalam korteks, bersifat buntu, menggelembung dan dilapisi oleh epitel yang sangat tipis. Bangunan ini disebut korpuskel ginjal atau korpus Malpighi. dikenal sebagai Gromerulus. proksimal.

Bagian yang melebar disebut kapsula Bowman dan jumbai kapiler

Yang berhubungan dengan korpus Malpighi adalah tubulus kontortus


Yang berhubungan dengan segmen tebal pars desendens Ansa Henle,

yang selanjutnya berhubungan dengan segmen tipis Ansa Henle, yang selanjutnya berhubungan dengan segmen tebal pars asendens Ansa Henle.

Dan selanjutnya berhubungan dengan tubulus kontortus distal.

KORPUS MALPIGHI

Korpus Malpighi adalah kapiler gomerulus yang diliputi oleh pars

parietal kapsula Bowman dan pars viseral kapsula Bowman. Bowman terdapat ruang Bowman.

Di antara pars parietal kapsula Bowman dan pars viseral kapsula


Korpus Malpighi mempunyai polus vaskular,tempat arteriol aferen

masuk dan arteriol eferen keluar.dan tempat lapisan parietal kapsula Bowman membalik untuk melapisi pembuluh darah sebagai lapisan viseral kapsula Bowman.
tempat ruang kapsula Bowman berhubungan dengan lumen tubulus kontortus proksimal dan tempat epitel pars parietal kapsula Bowman yaitu epitel selapis gepeng melanjutkan diri menjadi epitel selapis kuboid dari tubulus kontortus proksimal.

Korpus Malpighi mempunyai polus urinarius pada sisi sebelahnya

Lapisan viseral kapsula Bowman melekat erat pada kapiler

Glomerulus dengan inti sel selnya pada sisi kapsula lamina basal.
bintang, dengan badan selnya terpisah 1 2 mikrometer dari lamina basal kapiler glomerulus. perikarion menuju kesatu atau lebih lengkung kapiler.

Sel ini disebut podosit dan pada dasarnya berbentuk

Dari badan sel, beberapa prosesus mayor meluas dari

Dari prosesus primer meluas banyak sekali prosesus

sekunder yang kecil atau pedikel, yang melekat pada permukaan luar lamina basal kapiler. yang di sebut celah filtrasi atau slit pores di antara pedikel.

Pedikel podosit yang berdekatan saling berselang seling

Celah celah ini pada akhirnya semua mengalir ke rongga

Bowman dan kemudian ke lumen tubulus kontortus proksimal.


fenestrata ) yang berdiameter sekitar 80 mikrometer.

Endotel kapitel glomerulus memiliki banyak pori atau tingkap (

Glomerulus adalah masa kapiler yang berbelit belit sepanjang

perjalanan arteriol, dengan sebuah arteriol aferen memasuki glomerulus dan sebuah arteriol eferen meninggalkan glomerulus.

Diameter arteriol aferen lebih besar dari diameter

arteriol eferen. Akibatnya glomerulus merupakan sebuah sistem yang bertekanan relatif tinggi, membantu pembentukan cairan jaringan dalam jalinan kapiler.

Epitel

parietal kapsula Bowman yaitu podosit mengelilingi sekelompok kecil kapiler dekat arteriol aferen dan eferen, terdapat tangkai dengan daerah bersisian dengan lamina basal kapiler yang tidak di lapisi endotel. Pada daerah itu terdapat sel Mesangial.
sitoplasma yang meluas di antara endotel dan lamina basal.

Sel ini berbentuk bintang mirip perisit dengan cabang


Sel mesangial berfungsi menyingkirkan protein besar

dari lamina basal.

Sel mesangial dapat mengkerut bila dirangsang oleh

angiotensin , dengan akibat mengurangnya aliran darah dalam kapiler glomerulus.

Mesangial menyokong kapiler, bersifat fagositik, dan

akan bermitosis untuk berproliferasi pada beberapa penyakit ginjal.

SEL YUKSTA GLOMERULAR


Berdekatan dengan glomerulus, sel sel otot polos

dalam tunika media arteriol aferen bersifat epiteloid, intinya bulat, sitoplasmanya mengandung granula. Sel ini disebut sel yuksta glomerular.

Sel yuksta glomerular berhubungan erat dengan makula

densa, yaitu suatu bagian khusus dari tubulus kontortus distal di mana sel- selnya tersusun rapat dengan inti saling berdekatan sehingga tampak lebih gelap atau lebih padat.

Makula densa tidak mempunyai lamina basal dan

berhubungan dengan sel yang bergranula dan pucat yang disebut sel Lacis atau sel mesangial ekstraglomerular.

Diduga makula densa menghasilkan eritropoietin yaitu hormon

yang merangsang eritropoiesis di dalam sumsum tulang.


cairan di dalam tubulus distal.

Makula densa diduga berperan sebagai sensor osmolaritas

Sel yuksta glomerular menghasilkan enzim yang disebut

renin. Didalam darah, renin mempengaruhi angiotensinogen untuk menghasilkan angiotensin I.

angiotensin I akan diubah menjadi angiotensin II oleh sekresi

enzim konversi yang terdapat dalam paru.

angiotensin II merangsang pelepasan aldosteron yang akan

mempengaruhi tubulus distal ginjal untuk menambah reabsorpsi natrium, klorida dan air, yang menambah volume plasma.

Angiotesin II adalah suatu vasokonstriktor kuat.

SAWAR GINJAL
Sawar ginjal adalah bagian yang memisahkan darah kapiler glomerulus

dari filtrat dalam rongga Bowman.

Sawar itu meliputi endotel bertingkap kapiler darah, lamina basal kapiler

darah dan sel podosit, dan pedikel podosit yang dihubungkan oleh membran celah (slit membran). basal yang di anggap sebagai saringan utama yang mencegah lewatnya molekul besar. dalam kapiler glomerulus yaitu biasanya kira-kira 75 mm Hg.

Satu satunya lapisan yang utuh dari ketiga lapisan itu hanya lamina

Filtrasi halus melalui sawar tergantung pada tekanan hidrostratik darah Pada manusia, jumlah filtrat glomerulus dalam 24 jam berkisar antara

170 - 200 liter. 99% darinya akan di reabsorpsi oleh tubulus uriniferus sebanyak1,5 2 liter yang di keluarkan sebagai urin.

TUBULUS KONTORTUS PROKSIMAL


Dindingnya dibatasi oleh epitel selapis kuboid. Sel

selnya bersifat eosinofilik dan memiliki brush border. Batas sel tidak jelas.

Bagian pertama Tubulus Kontortus Proksimal menuju ke

medula menjadi segmen tebal pars desendens Ansa Henle.

Fungsi Tubulus Kontortus Proksimal ialah mengurangi isi

filtrat glomerulus sebanyak 80-85%. Hal ini terlaksana melalui transpor dan pompa natrium aktif ke ruang ekstrasel. akan direabsorpsi.

Glukosa, asam amino dan protein seperti juga bikarbonat

ANSA HENLE
Segmen tebal pars desenden Ansa Henle terdapat di

medula, dindingnya di batasi oleh epitel selapis kuboid, dan melanjutkan diri menjadi segmen tipis Ansa Henle.
Segmen tipis Ansa Henle terdapat di medula, dindingnya

di batasi oleh epitel selapis gepeng, dan melanjutkan diri menjadi segmen tebal pars asenden Ansa Henle.
Segmen tebal pars asenden Ansa Henle terdapat di

medula, dindingnya di batasi oleh epitel selapis kuboid, berjalan menuju ke korteks dan melanjutkan diri menjadi tubulus kontortus distal.

TUBULUS KONTORTUS DISTAL


Terdapat di korteks ginjal, sebagai lanjutan dari segmen tebal pars asendens Ansa Henle. Dindingnya dibatasi oleh epitel selapis kuboid, bersifat basofilik, batas sel agak jelas. Selanjutnya Tubulus Kontortus Distal akan

dihubungkan dengan duktus koligens.

DUKTUS KOLIGENS
Duktus Koligens bukan merupakan bagian dari

nefron. Duktus Koligens berjalan menuju ke medula. Dindingnya di batasi oleh epitel selapis kuboid sampai epitel selapis silindris. Batas sel teratur dan jelas.

Duktus koligens berfungsi menyalurkan urin dari

nefron ke pelvis ureter dengan sedikit absorpsi air yang di pengaruhi oleh hormon anti diuretik (ADH). duktus koligens bersatu untuk membentuk duktus yang lebih besar yang bermuara ke apeks papila.

Di bagian medula yang menuju ke tengah, beberapa

Saluran ini disebut duktus papilaris

Bellini, yang berdiameter 100 200 mikrometer atau lebih.


Muara kepermukaan papila tersebut

sangat besar, sangat banyak dan sangat rapat, sehingga tampak seperti sebuah tapisan (area kribrosa).

PELVIS DAN URETER


Ujung atas ureter yang melebar (pelvis) terletak dalam hilus

ginjal dan terbelah menjadi kaliks mayor dan minor. Setiap kaliks minor melingkupi papila medula. Dinding pelvis lebih tipis dari dinding ureter. abdomen di belakang peritoneumm, dan berakhir dengan menembus dinding kandung kemih secara serong. di sokong oleh lamina propria.

Panjang ureter 25-30 cm , terletak pada dinding posterior

Mukosa pelvis dan ureter terdiri dari epitel transisional yang Epitel terdiri dari 2- 3 lapis sel pada bagian pelvis dan 4-5

lapis sel pada ureter.

Epitel terletak di atas lamina basal tipis dan di bawahnya ada lamina propria yang merupakan jaringan fibrosa yang relatif padat dengan banyak serat elastin.
Pada lamina propria tidak terdapat kelenjar.

Di bawah lamina propria, terdapat tunika muskularis tebal yang terdiri berkas sel otot polos yang dipisahkan oleh berkas jaringan ikat.
Otot polos di susun oleh lapis dalam yang longitudinal dan lapis luar yang sirkular.

Lapisan ini tidak berbatas jelas. Pada bagian bawah

ureter, terdapat lapisan ketiga yaitu lapis serong atau longitudinal luar.
bagian pelvis, ototnya disusun melingkar mengitari papila dan berfungsi sebagai sfingter, yang memeras papila, dan mengeluarkan urin dari duktus papilaris Bellini. melingkar, tetapi kedua lapis otot memanjang sekarang tidak dipisahkan oleh lapis sirkular. yang mengandung jaringan ikat fibroelastis.

Pada

Pada bagian bawah ureter, tidak terdapat otot polos

Di sebelah luar lapisan otot terdapat tunika adventisia

KANDUNG KEMIH (VESIKA URINARIA)


Epitelnya transisional terdiri atas 6 8 lapis sel pada

kandung kemih kosong. Pada kandung kemih penuh, epitelnya hanya setebal 2 3 lapis.

Di bawah epitel terdapat tunika muskularis mukosa yang

tidak utuh, yang di bentuk oleh serat serat otot kecil yang tidak beraturan. atas sel sel bening penghasil mukus dengan saluran keluar tunggal atau bercabang. submukosa, yang memungkinkan mukosa ini berlipat pada kandung kemih kosong.

Di dalam lamina propria terdapat kelenjar kecil yang terdiri

Lamina propria tebal dengan lapis luar yang longgar di sebut

Di luarnya terdapat tunika muskularis yang

terdiri dari otot polos tiga lapis. Lapis sirkular tengah membentuk sfingter tebal di sekitar muara uretra dalam, dan tidak begitu tebal di sekitar muara ureter. terdiri atas jaringan fibroelastis.

Di luarnya terdapat tunika adventisia yang Bagian

akhir saluran keluar yang menghubungkan kandung kemih dengan dunia luar adalah uretra.

URETRA

URETRA PRIA Panjang uretra pria antara 15-20 cm dan dibagi dalam 3 bagian:
1. Uretra pars prostatika: Bagian pertama uretra yang berjalan menurun dari muara uretra dalam kandung kencing menembus kelenjar prostat. Pada uretra ini bermuara dua duktus eyakulatorius dan saluran keluar kelenjar prostat. Epitelnya transisional. Uretra pars membranase: Bagian kedua uretra, hanya pendek, dan berjalan dari puncak prostat di antara otot rangka pelvis, menembus membran perineal dan berakhir dalam bulbus korpus kavernosum uretra. Epitel berlapis atau bertingkat silindris. Uretra pars kavernosa atau pars spongiosa: Bagian ujung uretra menembus korpus spongiosum dan bermuara pada glans penis. Ujung uretra bagian penis yang melebar yaitu fosa navikularis, dibatasi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Terdapat sedikit sel Goblet penghasil mukus. Kelenjar tubular Littre yang bercabang lebih banyak terdapat pada permukaan dorsal uretra. Kelenjar memiliki epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan menghasilkan mukus.

2.

3.

URETRA WANITA Uretra wanita jauh lebih pendek daripada uretra pria. Panjangnya hanya 4 cm.

Epitelnya adalah epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.


Lamina proprianya adalah jaringan ikat fibrosa longgar yang ditandai oleh banyaknya sinus venosus, mirip jaringan kavernosa. Tunika muskularisnya terdiri atas dua lapis otot polos, longitudinal dibagian dalam dan sirkuler di bagian luar, yang diperkuat oleh sfingter otot rangka pada muaranya.

PENIS Penis berfungsi:


1. 2. 3. Sebagai saluran keluar air kemih Sebagai saluran keluar cairan semen Sebagai alat sanggama.

Penis disusun oleh tiga bangunan erektil berbentuk silinder sepasang di bagian dorsal yaitu korpora kavernosa penis, dan satu di bagian sentral yaitu korpus kavernosum uretra atau korpus spongiosum uretra, yang membungkus uretra pars kavernosa. Pasangan korpora kavernosa penis terpisah satu sama lain dibagian proksimal oleh septum pektiniformis (septum penis mediana), tetapi kemudian bersatu lagi di bagian bawah sudut pubis, untuk kemudian berjalan bersama-sama ke depan.

Kulit yang membungkus penis, tipis dan lembut dan

ujungnya akan berlipat disebut prepusium.

Pada glans penis dan permukaan dalam prepusium, terdapat

sejumlah kelenjar sebasea yang telah mengalami modifikasi yaitu kelenjar Tyson. fibrosa tebal yaitu tunika albuginea. yang di sebelah dalam sirkular.

Tiap korpus kavernosum penis dibungkus oleh selubung

Serat kolagen yang terdapat di sebelah luar longitudinal dan


Di antara kedua korpus kavernosum penis terdapat septum

pektiniformis yang ditembus oleh celah-celah terbuka, sehingga ruang-ruang kavernosa dikedua sisi dapat berhubungan satu sama lain.

Trabekula yang merupakan lanjutan dari selubung fibrosa, terdiri atas

serat-serat kolagen, elastin dan serat otot polos dan menyusun rangka bagian dalam yang padat.

Ruangan diantara rangka-rangka tersebut dilapisi oleh selapis tipis sel

endotel dan merupakan sinus-sinus darah.

Susunan trabekula tersebut sedemikian rupa, sehingga ruang-ruang

kavernosa terbesar terdapat di daerah tengah dari tiap korpus kavernosum penis dan berangsur-angsur mengecil dibagian tepi.

Tunika albuginea korpus spongiosum penis lebih tipis daripada tunika

albuginea korpora kavernosa penis, dan mengandung banyak serat elastin dan serat otot polos.

Trabekulanya juga lebih tipis dan lebih elastis daripada yang terdapat

pada korpora kavernosa penis. Ruang-ruang kavernosanya kecil-kecil, ukurannya hampir sama dan secara lambat laun akan bermuara kedalam ruang venosa kecil disekitar uretra.

PEMBULUH DARAH PADA PENIS


Cabang-cabang arteri utama pada penis adalah arteri dorsalis penis yang berjalan di antara korpora kavernosa penis dibagian superior, di kedua sisi vena dorsalis profunda dan arteri profunda penis berjalan di tiap-tiap korpora kavernosa penis.
Cabang arteri dorsalis penis menembus kapsula

fibrosa di permukaan atas, untuk selanjutnya masuk kedalam korpus kavernosum penis, terutama didekat ujung distal penis.

Sewaktu memasuki ruang kaverna, semua arteri bercabang-

cabang sebagai pleksus kapiler, dan yang lainnya menjadi arteri helisina yang berjalan longitudinal kearah distal. tunika intimanya membentuk lipatan-lipatan longitudinal, kemudian bermuara kedalam sinus-sinus jaringan erektil. pleksus venula didalam tunika albuginea.

Arteri helisina berbentuk spiral, tunika medianya tebal, dan

Darah dari ruang kaverna dan pleksus kapiler dialirkan ke

Beberapa di antaranya bermuara kedalam vena dorsalis

profunda. Pembuluh darah lainnya langsung keluar ke permukaan atas korpora kavernosa penis dan bermuara ke vena dorsalis probunda. simpatis dan parasimpatis.

Otot polos arteri dan trabekula dipersarafi oleh saraf-saraf

MEKANISME EREKSI
Bila ada rangsang erotik, rangsang parasimpatis menyebabkan relaksasi otot polos dan arteri helisina akan menjadi lurus dan lumennya melebar. Darah mengalir dengan bebas dari arteri helisina masuk kedalam ruang kaverna sehingga penuh terisi darah. Jadi terdapat aliran darah tambahan kedalam jaringan vaskular yang sangat diperlebar.
Aliran darah vena di bagian perifer korpora kavernosa

penis berkurang, karena tekanan terhadap vena oleh pelebaran ruang-ruang trabekula.

Korpora kavernosa penis menjadi tegang dan membengkak.

Tetapi tekanan aliran vena pada korpus spongiosum uretra lebih kecil dan tunika albugineanya tidak begitu kuat, sehingga daerah ini tidak begitu tegang dan uretra didalamnya tetap terbuka, sehingga memungkinkan carian semen memancar ke luar sewaktu eyakulasi.

Pada akhir kegiatan seksual, penis kembali melemas melalui

proses yang disebut detumesens. Tonus arteri kembali seperti semula karena rangsang simpatis dan jumlah darah yang masuk ke dalam sinus berkurang.

Kelebihan darah yang terdapat dalam korpora kavernosa penis,

perlahan-lahan diperas keluar oleh kontraksi otot polos di dalam trabekula dan aliran darah kembali seperti semula.

CAIRAN SEMEN
Cairan semen terdiri atas spermatozoa berikut cairan yang dihasilkan oleh seluruh kelenjar kelamin, serta sedikit tambahan yang berasal dari sistem saluran kelamin.
Cairan semen merupakan cairan putih keruh yang setiap ml mengandung kira-kira 100 juta spermatozoa (tiap 1 ml). Setiap eyakulat berkisar

3 ml, jadi mengandung 300 juta spermatozoa.

Urutan pengeluaran cairan semen adalah:


Kelenjar bulbouretralis dan kelenjar Littre mengeluarkan

sekret berupa lendir sewaktu ereksi yang akan melumasi uretra pars kavernosa.

Waktu terjadi eyakulasi, kelenjar prostat mengeluarkan

sekret yang bersifat basa yang menurunkan keasaman uretra yang semula mengandung sisa air kemih.

Selanjutnya

disusul pengeluaran spermatozoa yang diperas keluar dari duktus epididimidis dan duktus deferens melalui kekuatan kontraksi dinding otot.
mengandung fruktosa dan bahan makanan bagi sperma.

Akhirnya sekresi kental dari vesikula seminalis yang

You might also like