You are on page 1of 47

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU

JUDUL MEMBUAT SAMBUNGAN PADA PEKERJAAN LEMARI A.PENDAHULUAN TU: 1. mahasiswa mampu mengetahui cara pembuatan pekerjaan sebuah lemari pada pekerjaan suatu proyek mebel dan mampu melaksanakan pembuatan pekerjaan tersebut. 2. mahasiswa mampu bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan lemari dari awal hingga sampai jadi terbentuk lemari dan mampu mengetahui bahan dan alat tersebut dengan benar. 3. mahasiswa mampu mengetahui cara pembuatan lemari yang baik dan benar. TIK: : 1. Mahasiswa mampu membuat lemari dengan baik dan benar. 2. Mahasiswa mampu menggunakan bahan dan alat sesuai dengan fungsinya. 3. Mahasiswa mampu mengetahui kerataan,kelurusan dan kesikuaan dengan baik dan benar. B.BAHAN 1. kayu meranti ini digunakan sebagai bahan utama untuk pembuatan pada sebuah lemari. 2. Triplex 2 m 3 lembar bahan ini digunakan sebagai dinding atau penutup untuk menutupi lemari hingga terbentuk sesuai keinginan.

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


C.ALAT 1. Paku : alat yang digunakan untuk untuk menyatukan bagian-bagian kayu pada

sebuah lemari 2. Palu : alat yang digunakan untuk memukul paku gunanya untuk

menyambungkan antara satu bagian dengan bagian yang lain pada pembuatan sebuah lemari. 3. Baut kayu : alat yang digunakan untuk mengencangkan lemari supaya terbentuk dan tidah mudah lepas. 4. Rempelas/kertas kayu : alat yang digunakan untuk memperhalus kayu supaya

kayu menjadi rata dan halus, 5. Gergaji : alat yang digunakan untuk menggergaji kayu hingga menjadi bentuk-

bentuk kayu yang diinginkan dan menjadi bagian-bagian kayu untuk pembuatan pada sebuah lemari. 6. Bor listrik : alat yang digunakan untuk membuat lubang pada kayu, besi, plastik, beton atau bahan lain. 7. Plitur : alat yang digunakan untuk menghaluskan bentuk lemari supaya terlihat

bagus dan menarik. 8. Ketam tangan dari kayu : alat ini digunakan untuk menghaluskan serta meratakan permukaan kayu. 9. Penggaris Siku : alat ini digunakan untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas permukaan dengan garis siku terhadap bidang lain yang telah diberi tanda paring. 10. Meteran : alat ini digunakan untuk mengukur panjang pendeknya dan alat ini bias juga sangat penting dalam setiap macam pekerjaan. 11. Potlot tukang kayu bentuknya dibuat lain dari potlot untuk menulis biasa. 12. Kakaktua :alat ini digunakan untuk mencabut paku-paku yang digunakan untuk memotong kawat-kawat asal giginya dalam keadaan tajam.

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


D.KESELAMATAN KERJA 1. Pakailah jas lab agar pakaian kita tidak kotor. 2. Pakailah sarung tangan bangunan agar tangan tidak terluka. 3. Pakailah helm bangunan untuk melindungi kepala. 4. Gunakan sepatu boot untuk melindungi kaki 5. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi. 6. Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan perhatian pada pekerjaan. 7. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

E.LANGKAH KERJA 1. Siapkan semua bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam keadaan tajam dan siap untuk digunakan. 2. Ketam bahan / benda praktek ( kayu ) yang akan digunakan. 3. Potong kayu atau bahan sesuai dengan ukuran yang diinginkankan. 4. Buat rencana sambungan lemari yang sesuai dengan keinginan. 5. Buat lubang pada balok yang akan menjadi sambungan dengan menggunakan pahat ukuran 1cm (sesuikan pada gambar. 6. Satukan kayu atau kaki-kaki yang telah dibuat sambungan kemudian pasang papan diatas,kanan,kiri,bawah,depan dan belakang hingga menjadi terbentuk sesuai lemari yang diinginkankan. 7. Agar lemari lebih kuat maka sambungan-sambungan pada lemari dipaku/menggunakan pasak kayu dan lem. 8. Amplas seluruh kayu yang telah terbentuk lemari bila perlu gunakan dempul. 9. Untuk memperindah lemari setelah diamplas sebaiknya lemari dicat atau diplitur. 10. Setelah di cat atau plitur kering lemari siap untuk digunakan. 11. Pekerjaan selesai bersihkan semua peralatan yang telah digunakan dan simpan sesuai pada tempatnya.

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


F.GAMBAR KERJA 1. Gambar : bahan kayu yang akan dipakai.

2.Gambar : alat alat yang digunakan untuk memotong dan mengebor kayu.

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


3. alat ini digunakan untuk memotong atau membentuk bagian bagian hingga terbentuk sebuah lemari.

4. lemari yang hampir jadi.

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


5. lemari yang sudah jadi.

G. KESIMPULAN Dari pekerjaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pemasangan lemari kita harus bisa mengatur ketinggian,kedataran dan membagi bagian dalam pemasangan lemari tersebut. Agar mengetahui ketinggian untuk mengukur tingginya lemari dengan menggunakan meteran. Dengan meteran kita dapat mengetahui ketinggian lemari dan sesuai dengan prosedur. Sehingga kita dapat melakukan pemasangan lemari secara rapi dan benar. Sesuai dengan pengamatan saya cara pemasangan lemari di lapangan telah sesuai dengan teori yang kami pelajari di perkuliahan.

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


G.SKOR DAN EVALUASI NO YANG DINILAI SKOR NILAI

TOTAL

80

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


JUDUL MEMBUAT RANGKAIAN KUSEN PADA PINTU

A. PENDAHULUAN TU : 1. mahasiswa mampu mengetahui cara pemasangan rangkaian pada kusen pada suatu pekerjaan dan mampu melaksanakan rangkaian pekerjaan tersebut. 2. mahasiswa mampu mengetahui bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan untuk merangkai kusen pada pintu dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan benar. 3. mahasiswa mampu mengetahui cara merangkai kusen dengan baik dan benar. TIK : 1. Mahasiswa mampu membuat kusen pintu dengan benar. 2. Mahasiswa mampu menggunakan bahan dan alat sesuai dengan fungsinya. 3. Mahasiswa mampu mengetahui kerataan,kelurusan dan kesikuan dengan baik dan benar.

B. BAHAN 1. Bahan yang digunakan untuk pembuatan kusen antara lain, kayu kelas kuat I atau II dengan ukuran 6/12 cm. 2. Kayu miranti.atau kayu durian dan kayu dari nangka.

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


B. ALAT 1. Paku : alat yang digunakan untuk untuk menyatukan bagian-bagian

kayu pada sebuah lemari 2. Palu : alat yang digunakan untuk memukul paku gunanya untuk

menyambungkan antara satu bagian dengan bagian yang lain pada pembuatan sebuah lemari. 3. Baut kayu : alat yang digunakan untuk mengencangkan lemari supaya

terbentuk dan tidah mudah lepas. 4. Rempelas/kertas kayu : alat yang digunakan untuk memperhalus kayu

supaya kayu menjadi rata dan halus, 5. Gergaji : alat yang digunakan untuk menggergaji kayu hingga menjadi

bentuk-bentuk kayu yang diinginkan dan menjadi bagian-bagian kayu untuk pembuatan pada sebuah lemari. 6. Bor listrik : alat yang digunakan untuk membuat lubang pada kayu, besi,

plastik, beton atau bahan lain. 7. Plitur : alat yang digunakan untuk menghaluskan bentuk lemari supaya

terlihat bagus dan menarik. 8. Ketam tangan dari kayu : alat ini digunakan untuk menghaluskan serta meratakan permukaan kayu. 9. Penggaris Siku : alat ini digunakan untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas permukaan dengan garis siku terhadap bidang lain yang telah diberi tanda paring. 10. Meteran : alat ini digunakan untuk mengukur panjang pendeknya dan alat ini bias juga sangat penting dalam setiap macam pekerjaan. 11. 12. Potlot tukang kayu bentuknya dibuat lain dari potlot untuk menulis biasa. Kakaktua :alat ini digunakan untuk mencabut paku-paku yang digunakan untuk memotong kawat-kawat asal giginya dalam keadaan tajam.

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


D. KESELAMATAN KERJA 1. Pakailah jas lab agar pakaian kita tidak kotor. 2. Pakailah sarung tangan bangunan agar tangan tidak terluka. 3. Letakkan alat pada tempat yang aman. 4. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya. 5. Bekerjalah dengan hati-hati dan perhatian penuh pada alat dan benda kerja. 6. Agar menghasilkan kusen yang baik gunakan alat yang tajam. 7. Ikuti petunjuk guru/instruktur dan keselamatan kerja bengkel. E. LANGKAH KERJA 1. Menyiapkan bahan sesuai dengan ukuran. 2. Siapkan komponen kusen yang akan dirakit dan pasangkan sesuai tanda di masing-masing komponen kusen. 3. Menyiapkan peralatan mesin dan peralatan kerja tangan sesuai yang dibutuhkan. 4. Komponen kusen yang akan disambung supaya dilem terlebih dahulu. 5. Sebelum diperkuat dengan paku kusen harus dicek dulu kesikuannya. 6. Agar kusen tidak berubah kesikuannya, maka diberi penyiku yang sifatnya sementara (penyiku dilepas, jika kusen pintu sudah terpasang pada dinding). 7. Mengetam balok kusen dan ambang 4 muka dalam keadaan siku keempat sisi dengan menggunakan mesin ketam perata dan mesin ketam penebal dengan hasil halus siku rata, ukuran minimal 5,5 cm x 11,5 cm. 8. Melukis sambungan- sambungan tiang dan ambang kusen pintu, sponing dan alur kapur. 9. Membuat lubang pada ambang balok ambang dengan menggunakan mesin pahat lubang persegi dan beri tanda masing-masing komponen kusen agar sambungan tidak keliru dengan komponen kusen yang lain.
10

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


10. Membuat lurus pada sambungan tiang kayu dengan menggunakan mesin mesin gergaji potong berlengan. 11. Membuat takik pada sambungan lubang dengan menggunakan mesin gergaji potong berlengan dan dilanjutkan pembuatan verstek dengan menggunakan pahat tangan pada balok ambang dan balok tiang. 12. Merapikan hasil sambungan. 13. Untuk menjaga agar kusen tetap stabil bentuk dan ukurannya, maka bagian bawah pada kedua kaki kusen diberi pengaku dengan

menggunakan reng kayu. Gambar 1 : bahan utama dalam pembuatan kusen pintu.

11

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


Gambar 2 : alat yang digunakan untuk mengebor kayu.

Gambar 3 : alat ini digunakan untuk memotong kayu.

12

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


Gambar 4 : alat ini digunakan untuk meratakan kayu supaya kerataannya merata.

Gambar 5 : bagian kusen yang hampir jadi.

13

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


Gambar 6 : bagian kusen yang sudah terpasang di dinding.

G. KESIMPULAN Dari pekerjaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan sebuah kusen pintu adalah kesesuaian antara ukuran kusen dan daun pintu yang akan dipasangkan dengan kusen tersebut, baik ukuran lebar maupun ukuran tinggi dan (terutama) ketebalan pintu tersebut.Ketebalan daun pintu sangat berperan untuk pembuatan alur skonengan pada kusen sehingga nanti setelah selesai digantungkan pada kusen dan dirapatkan ke skonengan, daun pintu tidak mumbul dari kusen penggantungnya.Sesuai dengan pengamatan saya cara pemasangan rankaian kusen pintu di lapangan telah sesuai dengan teori yang kami pelajari di perkuliahan. G.SKOR DAN EVALUASI NO YANG DINILAI SKOR NILAI

TOTAL

80
14

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


JUDUL MERANGKAI SAMBUNGAN PADA RAK SEPATU A. PENDAHULUAN TU : 1. mahasiswa mampu mengetahui cara merangkai rak sepatu dan mampu melaksanakan pembuatan pasangan bagian-bagian tertentu pada rak sepatu tersebut. 2. mahasiswa mampu bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan proses merangkai bentuk rak sepatu dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan benar. 3. mahasiswa mampu mengetahui cara merangkai rak supaya datar dan tidak miring.

TIK : 1. mahasiswa mampu memberi petunjuk cara merangkai, sehingga mahasiswa dapat membuat rak sepatu dengan benar. 2. mahasiswa mampu menggunakan bahan dan alat yang tersedia, sehingga mahasiswa dapat membuat rangkaian kayu hingga menjadi rak dengan rapi dan benar. 3. mahasiswa mampu menentukan kerataan kelurusan dan kesikuan dengan baik dan benar.

B. BAHAN 1. kayu : sebagai bahan utama dalam pembuatan rak sepatu. 2. triplek : sebagai bahan untuk ditempelkan pada kayu yang gunanya untuk tempat menaruh sepatu.

15

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


B. ALAT 1. Paku ini digunakan sebagai penguat kayu supaya kayu tidak bisa lepas dan bisa menguatkan kayu tersebut. 2. Palu : alat yang digunakan untuk memukul paku gunanya untuk

menyambungkan antara satu bagian dengan bagian yang lain pada pembuatan sebuah lemari. 3. Rempelas/kertas kayu : alat yang digunakan untuk memperhalus kayu

supaya kayu menjadi rata dan halus, 4. Gergaji : alat yang digunakan untuk menggergaji kayu hingga menjadi

bentuk-bentuk kayu yang diinginkan dan menjadi bagian-bagian kayu untuk pembuatan pada sebuah lemari. 5. Bor listrik : alat yang digunakan untuk membuat lubang pada kayu, besi, plastik, beton atau bahan lain. 6. Plitur : alat yang digunakan untuk menghaluskan bentuk lemari supaya

terlihat bagus dan menarik. 7. Ketam tangan dari kayu : alat ini digunakan untuk menghaluskan serta meratakan permukaan kayu. 8. Penggaris Siku : alat ini digunakan untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas permukaan dengan garis siku terhadap bidang lain yang telah diberi tanda paring. 9. Meteran : alat ini digunakan untuk mengukur panjang pendeknya dan alat ini bias juga sangat penting dalam setiap macam pekerjaan. 10. Potlot tukang kayu bentuknya dibuat lain dari potlot untuk menulis biasa. 11. Kakaktua :alat ini digunakan untuk mencabut paku-paku yang digunakan untuk memotong kawat-kawat asal giginya dalam keadaan tajam.

16

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


C. KESELAMATAN KERJA 1. Pakailah jas lab agar pakaian kita tidak kotor. 2. Pakailah sarung tangan bangunan agar tangan tidak terluka. 3. Letakkan alat pada tempat yang aman. 4. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya. 5. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi. 6. Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan perhatian pada pekerjaan. 7. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

E. LANGKAH KERJA 1. 2. 3. 4. 5. Siapkan bahan kayu dan triplek yang akan dipakai dalam pembuatan rak. Kemudian potong-potong kayu dengan ukuran 3 x 5cm. Dan siapkan triplek dengan ukuran 4mm. Kemudian buat model rangkaian rak sesuai dengan keinginan yang sesuai. Setelah itu satukan rangkai kayu tersebut dengan menggunakan paku atau lem kayu supaya rangkaian kayu bisa kuat dan tidak mudah lepas. 6. Ketika rangkaian rak sudah jadi atau selesai. 7. Cek dulu ketinggian menggunakan meteran untuk menentukan ketinggian rak kayu. 8. Kemudian potong triplek sesuai dengan ukuran rak. 9. Lalu ketika triplek sudah dipotong-potong sesuai ukuran rak yang akan dipakai,tinggal memasukkan triplek ke rangkaian rak lalu ambil palu dan paku atau lem kayu untuk merekatkan rangkaian kayu dan triplek tersebut. 10. Ketika rangkaian rak sudah terpasang/tertutup triplek dan pekerjaan sudah hampir jadi siapkan amplas untuk menghaluskan rak kayu supaya rak yang jadi menjadi halus dan tidak bias melukai tangan. 11. Dan rak yang sudah jadi / sudah halus kemudian siapkan cat kayu atau melamine untuk finishingnya.supaya rak tersebut lerlihat bagus dan layak untuk dijual.

17

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


F. GAMBAR KERJA 1.gambar : bahan kayu yang akan dipakai.

2. . Gambar : bagian-bagian kayu yang akan dipakai.

18

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


3.. gambar : proses merangkai rak sepatu hampir jadi.

4. gambar : rangkaian yang suda jadi.

19

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


5.gambar : tampak samping rangkaian yang sudah jadi.

20

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


G. KESIMPULAN Dari pekerjaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam merangkai rak sepatu kita harus bisa mengatur ketinggian,kerataan,kesikuan dalam merangkai rak sepatu tersebut. untukmenentukan ketinggian gunakan lah meteran,untuk kesikuan gunakanlag garis penyiku. Dengan menggunakan garis penyiku kita dapat mengetahui siku apa tidak,dngan menggunakan meteran kita dapat mengetahui ketinggian,lebar dan ukuran rangkaian dalam pembentukan rak sepatu. Sehingga kita dapat melakukan rangkaian rak sepatu secara rapi dan benar. Dari pengamatan saya cara merangkai rak sepatu di lapangan telah sesuai dengan teori yang kami pelajari di perkuliahan.

G.SKOR DAN EVALUASI

NO

YANG DINILAI

SKOR

NILAI

TOTAL

80

21

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


JUDUL MEMBUAT SAMBUNGAN KURSI TU : 1. mahasiswa mampu mengetahui cara merangkai kursi dan mampu melaksanakan pembuatan pasangan bagian-bagian tertentu pada kursi tersebut. 2. mahasiswa mampu mengetahui bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan proses merangkai bentuk perabotan kursi dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan benar. 3. mahasiswa mampu mengetahui cara merangkai perabotan kursi datar dan tidak miring.

TIK : 1. mahasiswa mampu memberi petunjuk cara merangkai, sehingga mahasiswa dapat membuat perabotan kursi dengan benar. 2. mahasiswa mampu menggunakan bahan dan alat yang tersedia, sehingga mahasiswa dapat membuat rangkaian kayu hingga menjadi perabotan kursi dengan rapi dan benar. 3. mahasiswa mampu mengetahui kerataan kelurusan dan kesikuan dengan baik dan benar. B. BAHAN 1. Bahan yang digunakan untuk pembuatan sambungan pada kursi antara lain, kayu kelas kuat I atau II dengan ukuran 6/12 cm. 2. kayu miranti.atau kayu durian dan kayu dari nangka.

22

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


C. ALAT 1. Paku ini digunakan sebagai penguat kayu supaya kayu tidak bisa lepas dan bisa menguatkan kayu tersebut. 2. Palu : alat yang digunakan untuk memukul paku gunanya untuk

menyambungkan antara satu bagian dengan bagian yang lain pada pembuatan sebuah lemari. 3. Rempelas/kertas kayu : alat yang digunakan untuk memperhalus kayu

supaya kayu menjadi rata dan halus, 4. Gergaji : alat yang digunakan untuk menggergaji kayu hingga menjadi

bentuk-bentuk kayu yang diinginkan dan menjadi bagian-bagian kayu untuk pembuatan pada sebuah lemari. 5. Bor listrik : alat yang digunakan untuk membuat lubang pada kayu, besi, plastik, beton atau bahan lain. 6. Plitur : alat yang digunakan untuk menghaluskan bentuk lemari supaya

terlihat bagus dan menarik. 7. Ketam tangan dari kayu : alat ini digunakan untuk menghaluskan serta meratakan permukaan kayu. 8. Penggaris Siku : alat ini digunakan untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas permukaan dengan garis siku terhadap bidang lain yang telah diberi tanda paring. 9. Meteran : alat ini digunakan untuk mengukur panjang pendeknya dan alat ini bias juga sangat penting dalam setiap macam pekerjaan. 10. Potlot tukang kayu bentuknya dibuat lain dari potlot untuk menulis biasa. 11. Kakaktua :alat ini digunakan untuk mencabut paku-paku yang digunakan untuk memotong kawat-kawat asal giginya dalam keadaan tajam.

23

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


D. KESELAMATAN KERJA 1. Pakailah jas lab agar pakaian kita tidak kotor. 2. Pakailah sarung tangan bangunan agar tangan tidak terluka. 3. Letakkan alat pada tempat yang aman. 4. Gunakanlah alat sesuai dengan fungsinya. 5. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi. 6. Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan perhatian pada pekerjaan. 7. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

E. LANGKAH KERJA 1. Siapkan bahan kayu yang akan dipakai dalam pembuatan perabotan kursi. 2. Kemudian potong-potong kayu dengan ukuran yang diinginkan. 3. Kemudian buat model rangkaian kursi sesuai dengan keinginan yang sesuai. 4. Setelah itu satukan rangkai kayu tersebut dengan menggunakan paku atau lem kayu supaya rangkaian kayu bisa kuat dan tidak mudah lepas. 5. Ketika rangkaian kursi sudah jadi atau selesai. 6. Cek dulu ketinggian menggunakan meteran untuk menentukan ketinggian kursi kayu. 7. Lalu setelah semua diukur kemudian ambil semua potongan kayu yang sudah dipotong dan mulai merangkai kursi hingga menyatu dan terbentuk dan setelah kayu diketam menggunakan mesin ketam supaya rata dan halus. 8. Ketika rangkaian perabotan kursi sudah terpasang dan pekerjaan sudah hampir jadi siapkan amplas untuk menghaluskan kursi kayu supaya kursi yang jadi menjadi halus dan tidak bisa melukai tangan anda. 9. Dan perabotan kursi yang sudah jadi / sudah halus kemudian siapkan cat kayu atau melamine untuk finishingnya.supaya kayu tersebut lerlihat bagus dan layak untuk dijual.

24

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


F. GAMBAR KERJA 1.gambar : bahan kayu yang akan dipakai.

2.gambar : bagian bagian kayu yang akan dipakai.

25

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


3.gambar : perabotan kursi yang hampir selesai.

4. gambar : perabotan kursi kayu yang sudah jadi.

26

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


G. KESIMPULAN Dari pekerjaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam merangkai perabotan kursi kita harus bisa mengatur ketinggian,kerataan,kesikuan dalam merangkai perabotan kursi kayu tersebut. Untuk menentukan ketinggian gunakan lah meteran,untuk kesikuan gunakanlah garis penyiku. Dengan menggunakan garis penyiku kita dapat mengetahui siku apa tidak,dengan menggunakan meteran kita dapat mengetahui ketinggian,lebar dan ukuran rangkaian dalam pembentukan perabotan kursi kayu. Sehingga kita dapat melakukan rangkaian perabotan kursi kayu secara rapi dan benar. Dari pengamatan saya cara merangkai perabotan kursi kayu di lapangan telah sesuai dengan teori yang kami pelajari di perkuliahan. G.SKOR DAN EVALUASI

NO

YANG DINILAI

SKOR

NILAI

TOTAL

80

27

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


JUDUL MEMBUAT SAMBUNGAN KAKI MEJA TV TU : 1. mahasiswa mampu mengetahui cara merangkai sambungan kaki meja tv kayu dan mampu melaksanakan pembuatan pasangan bagian-bagian tertentu pada meja tv tersebut. 2. mahasiswa mampu mengetahui bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan proses merangkai bentuk sambungan meja tv kayu dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan benar. 3. mahasiswa mampu mengetahui cara merangkai sambungan meja tv kayu datar dan tidak miring.

TIK : 1. mahasiswa mampu memberi petunjuk cara merangkai, sehingga mahasiswa dapat membuat sambungan meja kayu dengan benar. 2. mahasiswa mampu menggunakan bahan dan alat yang tersedia, sehingga mahasiswa dapat membuat rangkaian kayu hingga menjadi sambungan meja tv kayu dengan rapi dan benar. 3. mahasiswa mampu mengetahui kerataan kelurusan dan kesikuan dengan baik dan benar. B. BAHAN 1. Bahan yang digunakan untuk pembuatan sambungan kaki meja antara lain, kayu kelas kuat I atau II dengan ukuran 6/12 cm. 2. kayu miranti.atau kayu durian dan kayu dari nangka.

28

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


C. ALAT 1. Paku ini digunakan sebagai penguat kayu supaya kayu tidak bisa lepas dan bisa menguatkan kayu tersebut. 2. Palu : alat yang digunakan untuk memukul paku gunanya untuk

menyambungkan antara satu bagian dengan bagian yang lain pada pembuatan sebuah lemari. 3. Rempelas/kertas kayu : alat yang digunakan untuk memperhalus kayu

supaya kayu menjadi rata dan halus, 4. Gergaji : alat yang digunakan untuk menggergaji kayu hingga menjadi

bentuk-bentuk kayu yang diinginkan dan menjadi bagian-bagian kayu untuk pembuatan pada sebuah lemari. 5. Bor listrik : alat yang digunakan untuk membuat lubang pada kayu, besi, plastik, beton atau bahan lain. 6. Plitur : alat yang digunakan untuk menghaluskan bentuk lemari supaya

terlihat bagus dan menarik. 7. Ketam tangan dari kayu : alat ini digunakan untuk menghaluskan serta meratakan permukaan kayu. 8. Penggaris Siku : alat ini digunakan untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas permukaan dengan garis siku terhadap bidang lain yang telah diberi tanda paring. 9. Meteran : alat ini digunakan untuk mengukur panjang pendeknya dan alat ini bias juga sangat penting dalam setiap macam pekerjaan. 10. Potlot tukang kayu bentuknya dibuat lain dari potlot untuk menulis biasa. 11. Kakaktua :alat ini digunakan untuk mencabut paku-paku yang digunakan untuk memotong kawat-kawat asal giginya dalam keadaan tajam. 12. kikir parut dan kikir punggung ialah untuk mengikir benda-benda pekerjaan yang sulit diketam ataupun dipahat sehubungan dengan terdapatnya serat-serat kayu yang bolak-balik atau pada bidang permukaan kayu terdapat mata kayu.
29

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


E. LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat-alat seperti yang telah disebut di atas,dan Letakkan alat dengan rapi. 2. Jika alat yang ada kurang baik, perbaiki dulu sampai alat siap untuk digunakan. 3. Perhatikan gambar kerja dengan seksama, baik ukuran maupun bentuknya. 4. Ketamlah benda kerja sesuai dengan kebutuhan dengan mesin ketam perata dan penebal. 5. Lukis benda kerja sesuai dengan gambar yang sudah direncanakan. 6. Buatlah sambungan lubang dan pen untuk menyambung tiang dan selemar untuk meja. 7. Rakitlah benda kerja satu persatu, sampai rapat dan rata, kemudian di lem dengan lem kayu. Untuk memperkuat sambungan sebelum di lem, harus di klem terlebih dahulu agar lebih rapat. 8. Jika semua sudah, rakitlah secara bersamaan. Pergunakan klem untuk membuat sambungan rapat dan rata. Perkuat sembungan dengan paku pada tiap-tiap sudutnya. 9. Jika sambungan belum rata kayu satu dengan yang lain, gunakan ketam tangan untuk mendapatkan permukaan yang rata. 10. Jika permukaan sudah rata, lakukan finishing, dengan mengamplas tiap bagian kayu, kemudian diplamir untuk menutup pori kayu. Amplas sekali lagi untuk menghilangkan meratakan plamir, kemudian plitur semua bagian benda kerja sampai rata dan bagus. 11. Dan sambungan meja tv kayu yang sudah jadi / sudah halus kemudian siapkan cat kayu atau melamine untuk finishingnya.supaya kayu tersebut lerlihat bagus dan layak untuk dijual.

30

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


F. GAMBAR KERJA 1.gambar : bahan kayu yang akan dipakai.

2.gambar : bahan kayu yang sudah dipotong potong.

31

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


3.gambar : sambungan meja kayu yang sudah diamplas tinggal mengecat sambungan meja kayu.

4. gambar : sambungan meja kayu yang sudah jadi dan siap untuk dijual.

32

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


G. KESIMPULAN Dari pekerjaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam merangkai sambungan meja tv kayu kita harus bisa mengatur ketinggian,kerataan,kesikuan dalam merangkai sambungan meja kayu tersebut. Untuk menentukan ketinggian gunakan lah meteran,untuk kesikuan gunakanlah garis penyiku. Dengan menggunakan garis penyiku kita dapat mengetahui siku apa tidak,dengan menggunakan meteran kita dapat mengetahui ketinggian,lebar dan ukuran rangkaian dalam pembentukan sambungan meja tv kayu. Sehingga kita dapat melakukan rangkaian meja tv kayu secara rapi dan benar. Dari pengamatan saya cara merangkai meja tv kayu di lapangan telah sesuai dengan teori yang kami pelajari di perkuliahan. G.SKOR DAN EVALUASI

NO

YANG DINILAI

SKOR

NILAI

TOTAL

80

33

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


JUDUL MEMBUAT SAMBUNGAN LEMARI KAYU DI BAWAH TANGGA TU : 1. mahasiswa mampu mengetahui cara merangkai sambungan lemari kayu dibawah tangga dan mampu melaksanakan pembuatan pasangan bagian-bagian tertentu pada lemari kayu tersebut. 2. mahasiswa mampu mengetahui bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan proses merangkai bentuk sambungan lemari kayu dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan benar. 3. mahasiswa mampu mengetahui cara merangkai sambungan lemari kayu datar dan tidak miring.

TIK : 1. mahasiswa mampu memberi petunjuk cara merangkai, sehingga mahasiswa dapat membuat sambungan lemari kayu dengan benar. 2. mahasiswa mampu menggunakan bahan dan alat yang tersedia, sehingga mahasiswa dapat membuat rangkaian kayu hingga menjadi sambungan lemari kayu dengan rapi dan benar. 3. mahasiswa mampu mengetahui kerataan kelurusan dan kesikuan dengan baik dan benar. B. BAHAN 1. Bahan yang digunakan untuk pembuatan sambungan lemari kayu antara lain, kayu kelas kuat I atau II dengan ukuran 6/12 cm. 2. kayu miranti.atau kayu durian dan kayu dari nangka. 3. Triplex 2 m 3 lembar bahan ini digunakan sebagai dinding atau penutup untuk menutupi lemari hingga terbentuk sesuai keinginan.

34

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


C. ALAT 1. Paku ini digunakan sebagai penguat kayu supaya kayu tidak bisa lepas dan bisa menguatkan kayu tersebut. 2. Palu : alat yang digunakan untuk memukul paku gunanya untuk

menyambungkan antara satu bagian dengan bagian yang lain pada pembuatan sebuah lemari. 3. Rempelas/kertas kayu : alat yang digunakan untuk memperhalus kayu

supaya kayu menjadi rata dan halus, 4. Gergaji : alat yang digunakan untuk menggergaji kayu hingga menjadi

bentuk-bentuk kayu yang diinginkan dan menjadi bagian-bagian kayu untuk pembuatan pada sebuah lemari. 5. Bor listrik : alat yang digunakan untuk membuat lubang pada kayu, besi, plastik, beton atau bahan lain. 6. Plitur : alat yang digunakan untuk menghaluskan bentuk lemari supaya

terlihat bagus dan menarik. 7. Ketam tangan dari kayu : alat ini digunakan untuk menghaluskan serta meratakan permukaan kayu. 8. Penggaris Siku : alat ini digunakan untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas permukaan dengan garis siku terhadap bidang lain yang telah diberi tanda paring. 9. Meteran : alat ini digunakan untuk mengukur panjang pendeknya dan alat ini bias juga sangat penting dalam setiap macam pekerjaan. 10. Potlot tukang kayu bentuknya dibuat lain dari potlot untuk menulis biasa. 11. Kakaktua :alat ini digunakan untuk mencabut paku-paku yang digunakan untuk memotong kawat-kawat asal giginya dalam keadaan tajam. 12. kikir parut dan kikir punggung ialah untuk mengikir benda-benda pekerjaan yang sulit diketam ataupun dipahat sehubungan dengan terdapatnya serat-serat kayu yang bolak-balik atau pada bidang permukaan kayu terdapat mata kayu.
35

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


E. LANGKAH KERJA 1. Siapkan alat-alat seperti yang akan digunakan dalam pembuatan lemari kayu bawah tangga di atas,dan Letakkan alat dengan rapi. 2. Jika alat yang ada kurang baik, perbaiki dulu sampai alat siap untuk digunakan. 3. Perhatikan gambar kerja dengan seksama, baik ukuran maupun bentuknya. 4. Ketamlah benda kerja sesuai dengan kebutuhan dengan mesin ketam perata dan penebal. 5. Lukis benda kerja sesuai dengan gambar yang sudah direncanakan. 6. Kemudian ukur ketinggian bawah tangga yang akan di buat lemari bawah tangga. 7. Lalu potong potong kayu sesuai ukuran yang ditentukan. 8. Rakitlah benda kerja satu persatu, sampai rapat dan rata, kemudian di lem dengan lem kayu. Untuk memperkuat sambungan sebelum di lem, harus di lem terlebih dahulu agar lebih rapat. 9. Dan apabila kurang rapat atau kuat lebih baik di paku supaya kayu kuat dan kencang. 10. Jika semua sudah, rakitlah secara bersamaan. Pergunakan lem untuk membuat sambungan rapat dan rata. Perkuat sembungan dengan paku pada tiap-tiap sudutnya. 11. Jika sambungan belum rata kayu satu dengan yang lain, gunakan ketam tangan untuk mendapatkan permukaan yang rata. 12. Jika permukaan sudah rata, lakukan finishing, dengan mengamplas tiap bagian kayu, kemudian diplamir untuk menutup pori kayu. Amplas sekali lagi untuk menghilangkan meratakan plamir, kemudian plitur semua bagian benda kerja sampai rata dan bagus.

36

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


13. Kemudian ambil tiplek untuk menutupi baian belakang dan untuk merekatkan gunakanlah paku supaya triplek bisa merekat. 14. Dan sambungan lemari bawah tangga yang sudah jadi / sudah halus kemudian siapkan cat kayu atau melamine untuk finishingnya.supaya kayu tersebut lerlihat bagus dan layak.

F. GAMBAR KERJA 1. gambar : bahan kayu yang akan dipakai.

37

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


2. gambar : rangkaian /sambungan kayu pada bawah tangga.

3. gambar : gambar tampak depan meja bawah tangga dan alat alat yang akan dipakai.

38

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


4. gambar : gambar tampak samping meja bawah tangga dan alat alat yang akan dipakai.

G. KESIMPULAN Dari pekerjaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam merangkai sambungan lemari pada bawah tangga kayu kita harus bisa mengatur ketinggian,kerataan,kesikuan dalam merangkai sambungan lemari kayu tersebut. Untuk menentukan ketinggian gunakan lah meteran,untuk kesikuan gunakanlah garis penyiku. Dengan menggunakan garis penyiku kita dapat mengetahui siku apa tidak,dengan menggunakan meteran kita dapat mengetahui ketinggian,lebar dan ukuran rangkaian dalam pembentukan sambungan lemari bawah tangga. Sehingga kita dapat melakukan sambungan lemari kayu secara rapi dan benar. Dari pengamatan saya cara merangkai sambungan lemari bawah tangga di lapangan telah sesuai dengan teori yang kami pelajari di perkuliahan.

39

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


G.SKOR DAN EVALUASI

NO

YANG DINILAI

SKOR

NILAI

TOTAL

80

40

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


JUDUL MEMBUAT SAMBUNGAN RANJANG TIDUR TU : 1. mahasiswa mampu mengetahui cara merangkai sambungan lemari kayu dibawah tangga dan mampu melaksanakan pembuatan pasangan bagianbagian tertentu pada lemari kayu tersebut. 2. mahasiswa mampu mengetahui bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan proses merangkai bentuk sambungan lemari kayu dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan benar. 3. mahasiswa mampu mengetahui cara merangkai sambungan lemari kayu datar dan tidak miring.

TIK : 1. mahasiswa mampu memberi petunjuk cara merangkai, sehingga

mahasiswa dapat membuat sambungan lemari kayu dengan benar. 2. mahasiswa mampu menggunakan bahan dan alat yang tersedia, sehingga mahasiswa dapat membuat rangkaian kayu hingga menjadi sambungan lemari kayu dengan rapi dan benar. 3. mahasiswa mampu mengetahui kerataan kelurusan dan kesikuan dengan baik dan benar. B. BAHAN 1. Bahan yang digunakan untuk pembuatan sambungan lemari kayu antara lain, kayu kelas kuat I atau II dengan ukuran 6/12 cm. 2. kayu miranti.atau kayu durian dan kayu dari nangka. 3. Triplex 2 m 3 lembar bahan ini digunakan sebagai dinding atau penutup untuk menutupi lemari hingga terbentuk sesuai keinginan anda.

41

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


C. ALAT 1. Paku ini digunakan sebagai penguat kayu supaya kayu tidak bisa lepas dan bisa menguatkan kayu tersebut. 2. Palu : alat yang digunakan untuk memukul paku gunanya untuk menyambungkan antara satu bagian dengan bagian yang lain pada pembuatan sebuah lemari. 3. Rempelas/kertas kayu : alat yang digunakan untuk memperhalus kayu

supaya kayu menjadi rata dan halus, 4. Gergaji : alat yang digunakan untuk menggergaji kayu hingga menjadi

bentuk-bentuk kayu yang diinginkan dan menjadi bagian-bagian kayu untuk pembuatan pada sebuah lemari. 5. Bor listrik : alat yang digunakan untuk membuat lubang pada kayu, besi,

plastik, beton atau bahan lain. 6. Plitur : alat yang digunakan untuk menghaluskan bentuk lemari supaya

terlihat bagus dan menarik. 7. Ketam tangan dari kayu : alat ini digunakan untuk menghaluskan serta meratakan permukaan kayu. 8. Penggaris Siku : alat ini digunakan untuk menarik garis lukisan pada kayu pekerjaan di atas permukaan dengan garis siku terhadap bidang lain yang telah diberi tanda paring. 9. Meteran : alat ini digunakan untuk mengukur panjang pendeknya dan alat ini bias juga sangat penting dalam setiap macam pekerjaan. 10. Potlot tukang kayu bentuknya dibuat lain dari potlot untuk menulis biasa. 11. Kakaktua :alat ini digunakan untuk mencabut paku-paku yang digunakan untuk memotong kawat-kawat asal giginya dalam keadaan tajam. 12. kikir parut dan kikir punggung ialah untuk mengikir benda-benda pekerjaan yang sulit diketam ataupun dipahat sehubungan dengan terdapatnya seratserat kayu yang bolak-balik atau pada bidang permukaan kayu terdapat mata kayu.
42

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


E. LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat-alat seperti yang akan digunakan dalam pembuatan lemari kayu bawah tangga di atas,dan Letakkan alat dengan rapi. 2. Jika alat yang ada kurang baik, perbaiki dulu sampai alat siap untuk digunakan. 3. Perhatikan gambar kerja dengan seksama, baik ukuran maupun bentuknya. 4. Ketamlah benda kerja sesuai dengan kebutuhan dengan mesin ketam perata dan penebal. 5. Lukis benda kerja sesuai dengan gambar yang sudah direncanakan. 6. Kemudian kayu yang akan digunakan dipotong potong sesuai dengan ukuran yang ditentukan. 7. Rakitlah benda kerja satu persatu, sampai rapat dan rata, kemudian di lem dengan lem kayu. 8. Untuk memperkuat sambungan bisa gunakan moor/baut supaya

sambungan lebih kuat dan kokoh. 9. Jika semua sudah, rakitlah secara bersamaan. Pergunakan baut untuk membuat sambungan rapat dan kuat. Perkuat sambungan dengan paku pada tiap-tiap sudutnya. 10. Jika sambungan belum rata kayu satu dengan yang lain, gunakan ketam tangan untuk mendapatkan permukaan yang rata. 11. Jika permukaan sudah rata, lakukan finishing, dengan mengamplas tiap bagian kayu, kemudian diplamir untuk menutup pori kayu. Amplas sekali lagi untuk menghilangkan meratakan plamir, kemudian plitur semua bagian benda kerja sampai rata dan bagus. 12. Kemudian ambil tiplek untuk menutupi bagian ranjang supaya bisa menahan beban dari kayu tersebut.

43

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


13. Dan sambungan ranjang tidur kayu yang sudah jadi / sudah halus kemudian siapkan cat kayu atau melamine untuk finishingnya.supaya kayu tersebut lerlihat bagus dan layak.

F. GAMBAR KERJA 1. gambar : bahan kayu yang akan dipakai.

44

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


2. gambar : rangkaian /sambungan kayu yang akan di pakai.

3. gambar : gambar tampak depan pada pembuatan ranjang tidur kayu.

45

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


4. gambar : gambar tampak samping meja bawah tangga dan alat alat yang akan dipakai.

G. KESIMPULAN Dari pekerjaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam merangkai sambungan ranjang kayu kita harus bisa mengatur ketinggian,kerataan,kesikuan dalam merangkai sambungan lemari kayu tersebut. Untuk menentukan ketinggian gunakan lah meteran,untuk kesikuan gunakanlah garis penyiku. Dengan menggunakan garis penyiku kita dapat mengetahui siku apa tidak,dengan menggunakan meteran kita dapat mengetahui ketinggian,lebar dan ukuran rangkaian dalam pembentukan sambungan ranjang kayu. Sehingga kita dapat melakukan sambungan ranjang kayu secara rapi dan benar. Dari pengamatan saya cara merangkai sambungan ranjang kayudi lapangan telah sesuai dengan teori yang kami pelajari di perkuliahan.

46

PRAKTEK KETETRAMPILAN KAYU


G.SKOR DAN EVALUASI

NO

YANG DINILAI

SKOR

NILAI

TOTAL

80

47

You might also like