You are on page 1of 18

MAKALAH TEKNIK PENDINGIN

MACAM-MACAM KONDENSOR
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah :

Teknik Pendingin
Dosen Pengampu :

Drs. Bambang Prawiro, MM.

Disusun Oleh :

Ilyas Amirudin (K2509035)

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN PENSISIKAN TEKNIK KEJURUAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

ii

KATA PENGANTAR
Dengan rahmat dan hidayah yang diberikan oleh Allah SWT, akhirnya penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul MACAM MACAM KONDENSOR guna memenuhi tugas Mata Kuliah Teknik Pendingin. Semua ini juga tidak lepas dari peran orang orang yang telah membantu dan membimbing penulis dalam penyusunan makalah ini. Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Bambang Prawiro, MM. , selaku dosen pengampu mata kuliah

Teknik Pendingin 2. Teman teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini 3. dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya pada khususnya dan semua pihak yang membaca pada umumnya. Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mohon saran dan kritik yang membangun dari semua yang membaca makalah ini guna pengembangan dim masa mendatang.

Surakarta, 27 Desember 2011

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR.................................................................................................. i DAFTAR ISI................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
A. Pengertian Kondensor......................................................................................... 2 B. Macam-macam Kondensor................................................................................. 2 1. Menurut Jenis Cooling Medium................................................................... 2 a) Shell and Tube Condensor....................................................................... 2 b) Shell and Coil Condensor......................................................................... 4 c) Tube and Tubes Condensor...................................................................... 5 2. Berdasarkan Jenis Desain............................................................................. 6 a) Berbelit-belit............................................................................................. 6 b) Arus Paralel.............................................................................................. 6 c) Electric Cooling Fan................................................................................. 7 3. Berdasarkan Klasifikasi Umum.................................................................... 7 a) Surface Condensor................................................................................... 7 b) Direct Contact Condenser........................................................................ 10

BAB III KESIMPULAN.............................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................... 13

ii

BAB I PENDAHULUAN
Air conditioner adalah istilah umum untuk perlengkapan yang menjaga udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembaban sesuai. Apabila di dalam ruangan temperaturnya tinggi maka panas diserap oleh pendingin agar temperaturnya turun. Sebaliknya jika temperatur ruangan rendah, udara panas dihembuskan agar temperatur naik, kelembaban ditambah atau dikurangi agar terasa nyaman. Dengan demikian perlengkapan yang diperlukan untuk suatu Air Conditioner terdiri atas cooler, heater, moisture controller dan ventilator. Sistem AC (Air Conditioning) yang biasa digunakan pada ruangan atau mobil, pada umumnya AC yang digunakan adalah cooler. Pada sistem AC terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu : kompresor, kondensor, evaporator, katup ekspansi, pipa kapiler, receiver dryer, blower dan refrigerant. Masing-masing komponen mempunyai fungsi tersendiri dan saling berkesinambungan di dalam sistem. Kompresor berfungsi mengalirkan refrigerant dalam sistem, kondensor berfungsi melepaskan panas yang dibawa refrigerant ke udara luar, evaporator berfungsi menyerap panas di dalam ruangan, katup ekspansi berfungsi menurunkan tekanan refrigerant, pipa kapiler merupakan tempat aliran refrigerant, receiver dryer berfungsi menyaring gelembunggelembung udara yang terbawa oleh refrigerant, blower berfungsi menghembuskan udara ke dalam ruangan, dan refrigerant adalah zat pendingin. Jika salah satu komponen diatas rusak atau tidak ada, maka system AC tidak akan dapat bekerja. Pada kesempatan ini sedikit akan kita bahas mengenai macam-macam kondensor yang pada umumnya digunakan untuk pendingin ruangan dan kendaraan.

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kondensor Kondensor merupakan alat penukar kalor pada sistem refrigerasi yang berfungsi untuk melepaskan kalor kelingkungan. Kondensor banyak digunakan dalam kehidupan kehidupan sehari-hari baik itu dalam industri rumah tangga, industri otomotif, maupun dalam industri farmasi dan obat-obatan. Di Indonesia sendiri, kondensor bukanlah hal yang asing. Kondensor banyak kita jumpai dalam perangkat pendingin pada mobil, maupun Air Conditioner yang terpasang pada gedung-gedung, instalasi perkantoran atau fasilitas umum seperti mall dan supermarket. B. Macam-macam Kondensor
1. Menurut Jenis Cooling Medium

Menurut jenis cooling mediumnya kondensor dibagi menjadi 3 jenis yaitu : a) Air Cooled Condensor (menggunakan udara sebagai mediumnya), b) Water Cooled Condensor (menggunakan air sebagai mediumnya), c) Evaporatif Condensor (menggunakan kombinasi udara dan air sebagai cooling mediumnya). Dari ketiga jenis kondenser tersebut, yang paling banyak digunakan di dunia industri adalah jenis Water Cooled Condensor, dimana konstruksi dari Water Cooled Condensor yang paling banyak digunakan yaitu : a) Shell and Tube Condensor, Shell and Tube Condensor atau Kondenser tipe Tabung dan Pipa digunakan pada kondenser berukuran kecil sampai besar. biasa digunakan untuk air pendingin berupa ammonia dan freon. Seperti terlihat pada gambar di dalam kondensor Tabung dan Pipa terdapat banyak pipa pendingin, dimana air pendingin mengalir di dalam pipa-pipa tersebut, ujung dan pangkal pipa
2

cooling cooling

pendingin terikat pada pelat pipa, sedangkan diantara pelat pipa dan tutup tabung dipasang sekat-sekat untuk membagi aliran air yang melewati pipapipa dan mengatur agar kecepatannya cukup tinggi, yaitu 1,5 2 m/detik.

Air pendingin masuk melalui pipa bagian bawah kemudian keluar melalui pipa bagian atas. Jumlah saluran maksimum yang dapat digunakan sebanyak 12, semakin banyak jumlah saluran yang digunakan maka semakin besar tahanan aliran air pendingin. Pipa pendingin ammonia biasa terbuat dari baja sedangkan untuk freon biasa terbuat dari pipa tembaga. Jika menginginkan pipa yang tahan tehadap korosi bias menggunakan pipa kuningan datau pipa cupro nikel. Ciri-ciri kondensor Tabung dan Pipa adalah : Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga Pipa dapat dibuat dengan mudah. Bantuk yang sederhana dan mudah pemasangannya. Pipa pendingin mudah dibersihkan. ukurannya relatif lebih kecil dan ringan.

b) Shell and Coil Condensor,


3

Kondensor tabung dan koil banyak digunakan pada unit pendingin dengan Freon refrigerant berkapasitas lebih kecil, misalnya untuk penyegar udara, pendingin air, dan sebagainya. Seperti gambar dibawah ini, Kondensor tabung dan koil dengan tabung pipa pendingin di dalam tabung yang dipasang pada posisi vertical. Koil pipa pendingin tersebut biasanya dibuat dari tembaga, berbentuk tanpa sirip maupun dengan sirip. Pipa tersebut mudah dibuat dan murah harganya.

Pada Kondensor tabung dan koil, aliran air mengalir di dalam koil pipa pendingin. Disini, endapan dan kerak yang terbentuk di dalam pipa harus dibersihkan menggunakan zat kimia (detergent). Adapun cirri-ciri Kondensor tabung dan koil sebagai berikut : Harganya murah karena mudah dalam pembuatannya. Kompak karena posisinya yang vertical dan mudah dalam Tidak perlu mengganti pipa pendingin, tetapi hanya perlu

pemasangannya. pembersihan dengan menggunakan detergen. c) Tube and Tubes Condensor.

Kondensor jenis pipa ganda merupakan susunan dari dua pipa coaksial dimana refrigerant mengalir melalui saluran yang terbentuk antara pipa dalam dan pipa luar yang melintang dari atas ke bawah. Sedangkan air pendingin mengalir di dalam pipa dalam arah berlawanan, yaitu refrigerant mengalir dari atas ke bawah. Pada mesin pendingin berkapasitas rendah dengan Freon sebagai refrigerant , pipa dalam dan pipa luarnya terbuat dari tembaga. Gambar dibawah ini menunjukkan Kondensor jenis pipa ganda, dalam bentuk koil. Pipa dalam dapat dibuat bersirip atau tanpa sirip.

Kecepatan aliran di dalam pipa pendingin kira-kira antara 1-2 m/detik. Sedangkan perbedaan temperature air keluar dan masuk pipa pendingin (kenaikan temperature air pendingin di dalam kondensor) kira-kira mencapai suhu 100 C. laju perpindahan kalornya relative besar. Adapun cirri-ciri Kondensor jenis pipa ganda adalah sebagai berikut: Konstruksi sederhana dengan harga yang memadai. Dapat mencapai kondisi yang super dingin karena arah aliran Penggunaan air pendingin relative kecil. Sulit dalam membersihkan pipa, harus menggunakan detergen Pemeriksaan terhadap korosi dan kerusakan pipa tidak mungkin

refrigerant dan air pendingin yang berlawanan.

dilaksanakan. Penggantian pipanya pun juga sulit dilakukan. 2. Berdasarkan jenis desain
5

a) Berbelit belit Jenis kondensor terdiri dari satu tabung panjang yang digulung berakhir dan kembali pada dirinya sendiri dengan sirip pendingin ditambahkan di antara tabung.

b) Arus Paralel

Desain ini sangat mirip dengan radiator aliran silang. Alih-alih bepergian refrigeran melalui satu bagian (seperti tipe serpentine) sekarang dapat melakukan perjalanan di berbagai bagian. Ini akan memberi luas permukaan yang lebih besar untuk udara ambien dingin untuk kontak.

c) Condensor Electric Fan

Kebanyakan kendaraan dengan AC membutuhkan kipas listrik untuk membantu aliran udara, baik mendorong atau menarik udara melalui kondensor, tergantung pada sisi mana kondensor kipas ditempatkan. Kebanyakan kendaraan modern sekarang memiliki kisi-kisi depan yang lebih kecil atau bukaan bumper bar. Hal ini menyebabkan kondisi aliran udara yang buruk terutama pada siaga bila A / C kinerja dibatasi oleh jumlah aliran udara di atas kondensor.

3. Berdasarkan Klasifikasi Umum a) Surface Condensor

Prinsip kerja surface Condensor Steam masuk ke dalam shell kondensor melalui steam inlet connection pada bagian atas kondensor. Steam kemudian bersinggungan dengan tube kondensor yang bertemperatur rendah sehingga temperatur steam turun dan terkondensasi, menghasilkan kondensat yang terkumpul pada hotwell. Temperatur rendah pada tube dijaga dengan cara mensirkulasikan air yang menyerap kalor dari steam pada proses kondensasi. Kalor yang dimaksud disini disebut kalor laten penguapan dan terkadang disebut juga kalor kondensasi (heat of condensation) dalam lingkup bahasan kondensor. Kondensat yang terkumpul di hotwell kemudian dipindahkan dari kondensor dengan menggunakan pompa kondensat ke exhaust kondensat. Ketika meninggalkan kondensor, hampir keseluruhan steam telah

terkondensasi kecuali bagian yang jenuh dari udara yang ada di dalam sistem. Udara yang ada di dalam sistem secara umum timbul akibat adanya kebocoran pada perpipaan, shaft seal, katup-katup, dan sebagainya. Udara ini masuk ke dalam kondensor bersama dengan steam. Udara dijenuhkan oleh uap air, kemudian melewati air cooling section dimana campuran antara uap dan udara didinginkan untuk selanjutnya dibuang dari kondensor dengan menggunakan air ejectors yang berfungsi untuk mempertahankan vacuum di kondensor. Untuk menghilangkan udara yang terlarut dalm kondensat akibat adanya udara di kondensor, dilakukan deaeration. De-aeration dilakukan di kondensor dengan memanaskan kondensat dengan steam agar udara yang terlalut pada kondensat akan menguap. Udara kemudian ditarik ke air cooling section dengan memanfaatkan tekanan rendah yang terjadi pada air cooling section. Air ejector kemudian akan memindahkan udara dari sistem. Surface Condensor dibedakan menjadi dua jenis lagi, yaitu :

Horizontal Condensor Air pendingin masuk kondensor melalui bagian bawah, kemudian masuk ke dalam pipa-pipa pendingin dan keluar pada bagian atas Sedangkan arus panas masuk lewat bagian tengah kondenser dan keluar sebagai kondensat pada bagian bawah kondensor.

Kelebihan Kondenser horizontal adalah :


1.

Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga

relaif berukuran kecil dan ringan


2. 3.

Pipa pendingin dapat dibuat dengan mudah Bentuk sederhana dan mudah pemasangannya Pipa pendingin mudah dibersihkan

4.

Vertical Condensor Air pendingin masuk konddensor melalui bagian bawah, kemudian masuk ke dalam pipa-pipa pendingin dan keluar pada bagian atas Sedangkan arus panas masuk lewat bagian atas kondenser dan keluar sebagai kondensat pada bagian bawah kondensor.

Keterangan :
1.

Esterification reactor Vertical frational column Vertical Condensor Horizontal Condensor Storage device

2.
3. 4. 5.

Kelebihan Kondenser vertical adalah :


a. b.

Harganya murah karena mudah pembuatannya. Kompak karena posisinya yang vertikal dan mudah

pemasangan c.Bisa dikatakan tidak mungkin mengganti pipa pendingin, pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan deterjen
b) Direct-contact Condensor

Direct-contact

Condensor

mengkondensasikan

steam

dengan

mencampurnya langsung dengan air pendingin. Direct-contact atau open Condensor digunakan pada beberapa kasus khusus, seperti : 1. Geothermal powerplant

10

2.

Pada powerplant yang menggunakan perbedaan temperatur di

air laut (OTEC) Direct-contact Condensor dibagi menjadi dua jenis lagi, yaitu :

Spray Condensor Pada spray Condensor, pencampuran steam dengan air pendingin dilakukan dengan jalan menyemprotkan air ke steam. Sehingga steam yang keluar dari exhaust turbin pada bagian bawah bercampur dengan air pendingin pada bagian tengah menghasilkan kondensat yang mendekati fase saturated.Kemudian dipompakan kembali ke cooling Tower . Sebagian dari kondensat dikembalikan ke boiler sebagai feedwater. Sisanya didinginkan, biasanya didalam dry- (closed-) cooling tower . Air yang didinginkan pada Cooling tower disemprotkan ke exhaust turbin dan proses berulang.

Barometric dan Jet Condensor Ini merupakan jenis awal dari kondenser. Jenis ini beroperasi dengan prinsip yang sama dengan spray Condensor kecuali tidak dibutuhkannya pompa pada jenis ini. Vacuum dalam kondensor diperoleh dengan menggunakan prinsip head statis seperti pada barometric Condensor, atau menggunakan diffuser seperti pada jet Condensor.

11

BAB III KESIMPULAN


Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger) yang berfungsi untuk mengkondensasikan fluida kerja. Ada beberapa klasifikasi kondensor, antara lain : 1. Menurut Jenis Cooling Medium

Kondensor Berpendingin Udara (Air Cooled Condensor) Kondensor Berpendingin Air (Water Cooled Condensor)

12

Kondensor Berpendingin Campuran Udara dan Air (Evaporating

Condensor) 2. Berdasarkan jenis desain Berbelit belit Arus parallel Condenser electric fan

3. Berdasarkan klasifikasi umum

Surface condenser Horizontal condenser Vertical condenser

Direct-contact condenser Spray Condenser Barometric dan Jet Condenser

DAFTAR PUSTAKA

13

Tugas Akhir Pengaruh Bilangan Reynolds Terhadap Karakteristik Kondensor Vertikal Tunggal Tipe Concentric Tube Counter Current Dengan Penambahan Lilitan Kawat Spiral http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/.pdf

14

You might also like