You are on page 1of 2

CARA KERJA Pengoperasian dari refraktometer Abbe : Air dari bak thermostat diuji bahwa sedang disirkulasi melalui

prisma dan temperature konstan ( 25 0 10 ) C. Prisma yang iluminasi dan refraksi digantung bersama sama sepanjang 1 sisi dan di klep pada sisi yang berlawanan. Klem di buka dan prisma di pisahkan. Kedua permukaan prisma dibersihkan dengan hati hati menggunakan tisu yang telah diisi etanol. Bila permukaan prisma sudah bersih dan kering, kedua permukaan prisma dibawa bersama sama dan klem ditutup. Yakinkan bahwa permukaan prisma bebas dari debu atau pasir ( yang dapat menyebabkan kerusakan bila prisma diklem bersama sama. Satu sampai dua tetes sampel diteteskan pada lubang isian dengan pipet tetes ( yang seharusnya sudah terang sepanjang persimpangan diantara dua prisma yang di klem ). Prisma yang terpasang sepanjang sumbu horizontal dapat diputar dengan knop logam knurled ( dibawah skala ) dengan tetap menjaga posisi dari cermin teleskop. Prisma diputar sampai batas antar medan terang dan medan gelap terlihat jelas pada teleskop ( jika pengaturan konpensator Abbe tidak tepat maka akan terlihat seberkas sinar berwarna yang tersebar pada perbatasan medan gelap dengan terang). Cermin diatur untuk dapat memantulkan sinar sepanjang sumbu teleskop. Posisi terbaik dapat diperoleh dengan mencoba bila zat cair sudah diberikan , dan suatu saat tidak perlu diadakan perubahan setelan itu untuk mendapatkan sumber cahaya yang mantap. Pada ujung bawah dari teleskop, terdapat kpom logam knurned yang berfungsi mengatur kompensator Abbe. Pengatur dianggap benar jika terlihat batas yang tajam antar medan gelap dan medan terang. Prisma diputar hingga batas gelap dan terang tepat berhimpitan dengan titik potong dari garis silang ( lensa mata pada teleskop dapat diatur dengan memutarnya untuk membuat garis silang berada pada focus yang tajam ). Setelah batas gelap dan terang tepat berhimpitan dengan titik potong dari garis silang, indeks bias dari sampel tersebut dibaca dari skala ( diberi tanda no ), suatu saat pengaturan yang selanjutnya telah dibuat. Lensa mata dari pembacaan skala teleskop dapat diatur untuk membuat skala menjadi focus yang tajam. Untuk menyelesaikan pengukuran, permukaan prisma dibersihkan dan dikeringkan kemudian prisma diklem menjadi satu. Penutup protektif peralatan dilepaskan. Prisma, teleskop dan cermin yang jelas dapat diputar sebagai unit tunggal sepanjang sumbu horizontal. Dengan cara ini memungkinkan untuk membuat permukaan prisma yang jelas menjadi posisi horisontal. Sehingga sebagai alternative sampai pada langkah tiga, setetes zat cair dapat ditransfer secara langsung ke permukaan prisma. Prosedur ini diperlukan untuk pengukuran indeks bias zat cair yang kental. VII. PEMBAHASAN Pada percobaan pengukuran dilaboratorium ini dilakukan pengukuran indeks bias dari beberapa zat cair dengan menggunakan alat refraktometer Abbe. Prinsip kerja alat ini adalah didasarkan pada pengukuran sudut kritis yaitu sudut terkecil dari luas bidang dengan garis normal dalam medium yang indeks biasnya terbesar, dimana sinar dipantulkan seluruhnya. Pada percobaan ini zat cair yang akan diukur indeks biasnya adalah Glukosa 2.5%, Glukosa 5%, campuran Glukosa + Sukrosa 10%, minyak goreng Bimoli dan minyak goreng C. Untuk masing masing zat akan dilakukan tiga kali pengulangan untuk memperkecil tingkat kesalahan sehingga bisa mendekati ketepatan. Sebelum refraktometer dipakai, prisma pada refraktometer dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue yang diberi etanol agar permukaan prisma bebas dari debu atau pasir yang dapat menyebabkan kerusakan pada prisma. Untuk mengecek alat masih dalam keadaan baik dan layak pakai dilakukan kalibrasi alat dengan menggunakan Aquadest. Hasil pengukuran indeks bias terhadap aquadest adalah 1,3320. Berdasarkan literature diketahui bahwa indeks bias aquades pada suhu 30 0C adalah 1,3320. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketepatan dari alat refraktometer ini masih baik. Setelah dilakukan percobaab diperoleh data sebagai berikut : 1. Indeks bias rata - rata untuk Glukosa 2,5 % adalah 1,3348 2. Indeks bias rata rata untuk Glukosa 5 % adalah 1,3380

3. Indeks bias rata rata untuk campuran Glukosa + Sukrosa 10 % adalah 1,3348 4. Indeks bias rata rata untuk minyak goreng Bimoli adalah 1,4622 5. Indeks bias rata rata untuk minyak goreng C adalah 1,4623 Dari data diatas dapat dilihat bahwa indeks bias semua cairan diatas lebih besar dari indeks bias cairan yaitu 1,3320. Indeks bias tertinggi dihasilkan oleh minyak goreng C. Tiap cairan memiliki indeks bias yang berbeda, walaupun jenis cairannya sama dapat pula terjadi perbedaan indeks bias seperti pada glukosa yang memiliki konsentrasi yang berbeda. Perbedaan hasil indeks bias yang pada berbagai macam zat cair dapat disebabkan karena sudut kritis yang dibentuk oleh zat zat tersebut lebih besar dari sudut kritis yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar datang dan sinar bias, yang dibentuk oleh aquadest, dimana semakin besar sudut kritis yang dibentuk maka semakin banyak sinar datang yang dipantulkan oleh cairan tersebut. Selain itu, perbedaan indeks bias pada zat cair tersebut dapat pula disebabkan oleh adanya perbedaan kerapatan, dimana semakin besar kerapatannya maka volumenya akan semakin kecil, sehingga indeks biasnya akan semakin kecil pula. Dapat pula disebabkan oleh perbandingan perbedaan kecepatan cahaya pada masing masing cairan dengan kecepatan cahaya di dalam hampa udara. Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa indeks bias pada cairan yang dipakai melebihi satu, hal ini menunjukkan bahwa kecepatan cahaya dari cairan di medium lebih kecil daripada kecepatan cahaya di ruang hampa. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa minyak goreng C yang memiliki indeks bias terbesar, menghasilkan sudut kritis yang paling besar diikuti oleh minyak goreng Bimoli, glukosa 5% dan glukosa 2,5 % dan campuran glukosa dan sukrosa memiliki nilai yang sama. VIII. KESIMPULAN 1. Refraktometer Abbe adalah alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias cairan 2. Indeks bias aquadest adalah 1,3320 3. Indeks bias rata - rata untuk Glukosa 2,5 % adalah 1,3348 4. Indeks bias rata rata untuk Glukosa 5 % adalah 1,3380 5. Indeks bias rata rata untuk campuran Glukosa + Sukrosa 10 % adalah 1,3348 6. Indeks bias rata rata untuk minyak goreng Bimoli adalah 1,4622 7. Indeks bias rata rata untuk minyak goreng C adalah 1,4623 8. Minyak goreng C memiliki indeks bias terbesar 9. Indeks bias dipengaruhi oleh kerapatan, sudut kritis dan kecepatan cahaya XI. DAFTAR PUSTAKA http://en.wikipedia.org/wiki/Abbe_refractometer http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_Snellius http://smpn9depok.files.wordpress.com/2008/10/pembiasan-cahaya.pdf http://swastikayana.wordpress.com/2009/04/08/pembiasan-cahaya/

You might also like