You are on page 1of 52

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan bagi orang-orang sebelummu, agar

kamu bertakwa [Al Baqarah:183]


Home Tentang kami Sumberdaya Download Daftar Lengkap Artikel Dalam Gambar Jadwal Puasa Twitter

RSS Feed

Home Orang tua muslim Fungsi & Peran Memahami anak Pendidikan Anak Dunia Internet Wawasan Lain

Panduan Puasa Ramadhan Menurut Ayat Quran dan Hadits


August 6th, 2011 Admin Kewajiban berpuasa dalam Al Quran

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan bagi orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa [Al Baqarah:183] Keutamaan berpuasa Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada Hari Kiamat kelak. Tidak boleh masuk seorangpun kecuali mereka. Kelak akan ada pengumuman: Di manakah orang yang berpuasa? Mereka lalu berduyun-duyun masuk melalui pintu tersebut. Setelah orang yang terakhir dari mereka telah masuk, pintu tadi ditutup kembali. Tiada lagi orang lain yang akan memasukinya [Bukhari-Muslim] Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Setiap hamba yang berpuasa di jalan Allah, Allah akan menjauhkannya dari api Neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun [Bukhari-Muslim] Keutamaan bulan Ramadan

Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1793 Wajib berpuasa Ramadan jika melihat hilal awal Ramadan dan berhenti puasa jika melihat hilal awal Syawal. Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda: Janganlah engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadan dan janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah (30 hari). Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1795 Larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum bulan Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Janganlah engkau berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadan, kecuali bagi seorang yang biasa berpuasa, maka baginya silakan berpuasa. Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1812 Dilarang puasa pada hari raya Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak boleh berpuasa pada dua hari tertentu, iaitu Hari Raya Korban (Aidiladha) dan hari berbuka dari bulan Ramadan (Aidilfitri) [Bukhari-Muslim] Niat Puasa Ramadhan Sesungguhnya amal itu tergantung dari niat [Bukhari-Muslim] Dari Hafshah Ummul Mukminin bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya. [Imam Lima] Bersahur (makan sebelum Subuh) itu sunnah Nabi Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Hendaklah kamu bersahur karena dalam bersahur itu ada keberkatannya [Bukhari-Muslim] Tips agar kuat berpuasa: minumlah 2 sendok makan madu dan 3 butir korma saat sahur. Sunnah melambatkan sahur. Untuk lebih lengkapnya silahkan download disini.
Share on Facebook

Related posts:
1. 2. 3. 4. 5.

Sebagian Keterangan Hadits Tentang Puasa Ramadhan Ayat-ayat Al Quran Tentang Puasa Ramadhan Tips Mengajarkan Anak-anak Puasa Ramadhan Jadwal Puasa Ramadhan 1432 H/2011 M Puasa Ramadhan untuk Ibu Hamil atau Menyusui

Posted in Umum Tags: Orang tua muslim 9 Pencapaian di Bulan Ramadhan ini Terlalu! Ingin Lebaran dengan Asyik, Para Lansia Ditipkan ke Panti Jompo You can leave a response, or trackback from your own site.

Leave a Reply

Name (required) Mail (will not be published) (required) Website

Kewajiban berpuasa dalam Al Quran

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan bagi orang-orang sebelummu, agar kamu bertakwa [Al Baqarah:183] Keutamaan berpuasa: Diriwayatkan dari Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya di dalam Surga itu terdapat pintu yang dinamakan Ar-Rayyan. Orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada Hari Kiamat kelak. Tidak boleh masuk seorangpun kecuali mereka. Kelak akan ada pengumuman: Di manakah orang yang berpuasa? Mereka lalu berduyun-duyun masuk melalui pintu tersebut. Setelah orang yang terakhir dari mereka telah masuk, pintu tadi ditutup kembali. Tiada lagi orang lain yang akan memasukinya [Bukhari-Muslim] Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Setiap hamba yang berpuasa di jalan Allah, Allah akan menjauhkannya dari api Neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun [Bukhari-Muslim] Keutamaan bulan Ramadan Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Apabila tiba bulan Ramadan, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu neraka dan setan-setan dibelenggu Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1793 Wajib berpuasa Ramadan jika melihat hilal awal Ramadan dan berhenti puasa jika melihat hilal awal Syawal. Jika tertutup awan, maka hitunglah 30 hari Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau menyebut-nyebut tentang bulan Ramadan sambil mengangkat kedua tangannya dan bersabda: Janganlah engkau memulai puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Ramadan dan janganlah berhenti puasa sebelum engkau melihat hilal awal bulan Syawal. Apabila tertutup awan, maka hitunglah (30 hari) Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1795 Larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum bulan Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Janganlah engkau berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadan, kecuali bagi seorang yang biasa berpuasa, maka baginya silakan berpuasa Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim: 1812 Dilarang puasa pada hari raya Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri r.a katanya: Aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: Tidak boleh berpuasa pada dua hari tertentu, iaitu Hari Raya Korban (Aidiladha) dan hari berbuka dari bulan Ramadan (Aidilfitri) [Bukhari-Muslim]

Niat Puasa Ramadhan Sesungguhnya amal itu tergantung dari niat [Bukhari-Muslim] Dari Hafshah Ummul Mukminin bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: Barangsiapa tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya. [Imam Lima] Bersahur (makan sebelum Subuh) itu sunnah Nabi Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Hendaklah kamu bersahur karena dalam bersahur itu ada keberkatannya [Bukhari-Muslim] Tips agar kuat berpuasa: minumlah 2 sendok makan madu dan 3 butir korma saat sahur. Sunnah melambatkan sahur. Dari Zaid bin Tsabit ra., ia berkata: Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah saw. Kemudian kami melaksanakan salat. Kemudian saya bertanya: Berapa lamakah waktu antara keduanya (antara makan sahur dengan salat)? Rasulullah saw. menjawab: Selama bacaan 50 ayat (sekitar 5 menit). (Shahih Muslim No.1837) Menyegerakan Berbuka Puasa di waktu maghrib Diriwayatkan daripada Umar r.a katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Apabila datang malam, berlalulah siang dan tenggelamlah matahari. Orang yang berpuasa pun bolehlah berbuka [BukhariMuslim] Dari Sahal Ibnu Saad Radliyallaahu anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: Orang-orang akan tetap dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka. [Muttafaq Alaihi] Menurut riwayat Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah ra bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman: Hamba-hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah mereka yang menyegerakan berbuka. Sunnah berbuka puasa dengan kurma dan air minum (tajil) kemudian shalat Maghrib. Setelah itu makan malam. Dari Sulaiman Ibnu Amir Al-Dlobby bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: Jika seseorang di antara kamu berbuka, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak mendapatkannya, hendaknya ia berbuka dengan air karena air itu suci. Riwayat Imam Lima. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Hakim. Ketika kita berpuasa, kita dilarang berkata kotor, mencaci, atau berkelahi. Hal ini untuk menempa diri kita agar memiliki akhlak yang terpuji: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Apabila seseorang daripada kamu sedang berpuasa pada suatu hari, janganlah berbicara tentang perkara yang keji dan kotor. Apabila dia dicaci maki atau diajak berkelahi oleh seseorang, hendaklah dia berkata: Sesungguhnya hari ini aku berpuasa, sesungguhnya hari ini aku berpuasa [Bukhari-Muslim] Puasa yang sia-sia Dari Abu Hurairah ra: katanya Rasulullah saw berabda: Barang siapa tidak meninggalkan ucapan dusta dan berbuat jahat (padahal dia puasa), maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minum [Bukhari] Jika kita berpuasa, tapi kita berkata dusta atau menyakiti orang lain, maka sia-sialah puasa kita. Dilarang bersetubuh pada saat berpuasa

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a katanya: Seorang lelaki datang menemui Rasulullah s.a.w lalu berkata: Celakalah aku wahai Rasulullah s.a.w. Rasulullah s.a.w bertanya: Apakah yang telah membuatmu celaka? Lelaki itu menjawab: Aku telah bersetubuh dengan isteriku pada siang hari di bulan Ramadan. Rasulullah s.a.w bertanya: Mampukah kamu memerdekakan seorang hamba? Lelaki itu menjawab: Tidak. Rasulullah s.a.w bertanya: Mampukah kamu berpuasa selama dua bulan berturut-turut? Lelaki itu menjawab: Tidak. Rasulullah s.a.w bertanya lagi: Mampukah kamu memberi makan kepada enam puluh orang fakir miskin? Lelaki itu menjawab: Tidak. Kemudian duduk. Rasulullah s.a.w kemudiannya memberikan kepadanya suatu bekas yang berisi kurma lalu bersabda: Sedekahkanlah ini. Lelaki tadi berkata: Tentunya kepada orang yang paling miskin di antara kami. Tiada lagi di kalangan kami di Madinah ini yang lebih memerlukan dari keluarga kami. Mendengar ucapan lelaki itu Rasulullah s.a.w tersenyum sehingga kelihatan sebahagian giginya. Kemudian baginda bersabda: Pulanglah dan berilah kepada keluargamu sendiri [Bukhari-Muslim] Bangun dari junub tidak membatalkan puasa Diriwayatkan daripada Aisyah dan Ummu Salamah r.a, kedua-duanya berkata:: Nabi s.a.w bangkit dari tidur dalam keadaan berjunub bukan dari mimpi kemudian meneruskan puasa [BukhariMuslim] Lupa tidak membatalkan puasa Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa lupa bahwa ia sedang berpuasa, lalu ia makan dan minum, hendaknya ia meneruskan puasanya, karena sesungguhnya ia telah diberi makan dan minum oleh Allah. [Muttafaq Alaihi] Orang yang sedang dalam perjalanan boleh tidak berpuasa. Tapi wajib menggantinya di lain hari. Dari Hamzah Ibnu Amar al-Islamy ra bahwa dia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku kuat berpuasa dalam perjalanan, apakah aku berdosa? Maka Rasulullah SAW bersabda: Ia adalah keringanan dari Allah, barangsiapa yang mengambil keringanan itu maka hal itu baik dan barangsiapa senang untuk berpuasa, maka ia tidak berdosa. [Bukhari-Muslim] Orang tua cukup bayar fidyah Ibnu Abbas ra berkata: Orang tua lanjut usia diberi keringanan untuk tidak berpuasa dan memberi makan setiap hari untuk seorang miskin, dan tidak ada qodlo baginya. Hadits shahih diriwayatkan oleh Daruquthni dan Hakim. Itikaf (diam di masjid) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan Dari Aisyah ra bahwa Nabi SAW selalu beritikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beritikaf sepeninggalnya. Muttafaq Alaihi. Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bila hendak beritikaf, beliau sholat Shubuh kemudian masuk ke tempat itikafnya. Muttafaq Alaihi. Dari Aisyah ra bahwa Nabi SAW bersabda: Barangsiapa meninggal dan ia masih menanggung kewajiban puasa, maka walinya berpuasa untuknya. Muttafaq Alaihi. Dari Abu Ayyub Al-Anshory ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti dengan berpuasa enam hari pada bulan Syawwal, maka ia seperti berpuasa setahun. Riwayat Muslim.

Malam Lailatul Qadr Dari Ibnu Umar ra bahwa beberapa shahabat Nabi SAW melihat lailatul qadr dalam mimpi tujuh malam terakhir, maka barangsiapa mencarinya hendaknya ia mencari pada tujuh malam terakhir. Muttafaq Alaihi. Dari Muawiyah Ibnu Abu Sufyan ra bahwa Nabi SAW bersabda tentang lailatul qadar: Malam dua puluh tujuh. [Abu Daud] Dari Aisyah ra bahwa dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut? Beliau bersabda: bacalah:

(artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku). Riwayat Imam Lima selain Abu Dawud. Catatan: Hadits tersebut sebagian besar berasal dari Al Bayan, dan masih banyak perawinya selain Bukhari dan Muslim seperti Tirmizi, An Nasai, Abu Daud, Ibnu Majah, dan lain-lain. Nabi biasa melakukan shalat sunnat malam (Tarawih) pada bulan Ramadhan: Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, Barangsiapa yang mendirikan (shalat malam) Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lampau. [Hr Bukhari] Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.... Bismillahirrahmaanirrahiim.... "Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan kepada kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang yang sebelum kamu,supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa." (S.al-Baqarah:183) PUASA menurut syariat ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa (seperti makan, minum, hubungan kelamin, dan sebagainya) semenjak terbit fajar sampai terbenamnya matahari,dengan disertai niat ibadah kepada Allah,karena mengharapkan redho-Nya dan menyiapkan diri guna meningkatkan Taqwa kepada-Nya. RAMAHDAH bulan yang banyak mengandung Hikmah didalamnya.Alangkah gembiranya hati mereka yang beriman dengan kedatangan bulan Ramadhan. Bukan sahaja telah diarahkan menunaikan Ibadah selama sebulan penuh dengan balasan pahala yang berlipat ganda,malah dibulan Ramadhan Allah telah menurunkan kitab suci al-Quranulkarim,yang menjadi petunjuk bagi seluruh manusia dan untuk membedakan yang benar dengan yang salah. Takwa adalah buah yang diharapkan dan dihasilkan oleh puasa. Buah tersebut akan menjadi bekal orang beriman dan perisai baginya agar tidak terjatuh dalam jurang kemaksiatan. Seorang ulama sufi pernah berkata tentang pengaruh takwa bagi kehidupan seorang muslim, Dengan bertakwa, para kekasih Allah akan terlindungi dari perbuatan yang tercela, dalam hatinya diliputi rasa takut kepada Allah sehingga senantiasa terjaga dari perbuatan dosa, pada malam hari mengisi waktu dengan kegiatan beribadah, lebih suka menahan kesusahan daripada mencari hiburan, rela merasakan lapar dan haus, merasa dekat dengan ajal sehingga mendorongnya untuk memperbanyak amal kebajikan". Takwa merupakan kombinasi kebijakan dan pengetahuan, serta gabungan antara perkataan dan perbuatan. Puasa Ramadhan akan membersihkan rohani kita dengan menanamkan perasaan kesabaran, kasih sayang, pemurah, berkata benar, ikhlas, disiplin, terhindar dari sifat tamak dan rakus, percaya pada diri sendiri dan sebagainya.

Meskipun makanan dan minuman itu halal, kita menahan diri untuk tidak makan dan minum dari semenjak fajar hingga terbenamnya matahari, karena mematuhi perintah Allah. Begitu juga isteri kita sendiri, kita tidak mencampurinya ketika masa berpuasa demi mematuhi perintah Allah SWT. Ayat puasa itu dimulai dengan firman Allah: "Wahai orang-orang yang beriman" dan diakhiri dengan: "Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertakwa". Jadi jelaslah bagi kita bahwa Puasa Ramadhan berdasarkan keimanan dan ketakwaan. Untuk menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah kita diberi kesempatan selama bulan Ramadhan: melatih diri dari menahan hawa nafsu, makan dan minum, mencampuri isteri, menahan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia seperti berkata bohong, membuat fitnah dan tipu daya, merasa dengki dan khianat, memecah belah persatuan umat, dan berbagai perbuatan jahat lainnya. Rasullah SAW bersabda: "Bukanlah puasa itu hanya sekedar menghentikan makan dan minum tetapi puasa itu ialah menghentikan omong kosong dan kata-kata kotor." (HR. Ibnu Khuzaimah). Beruntunglah mereka yang dapat berpuasa selama bulan Ramadhan, karena puasa itu bukan saja dapat membersihkan ruhani manusia, tapi juga akan membersihkan jasmani manusia itu sendiri, puasa sebagai alat penyembuh yang baik. Semua alat pada tubuh kita senantiasa digunakan, boleh dikatakan alat-alat itu tidak pernah istirahat selama 24 jam. Alhamdulillah dengan berpuasa kita dapat mengistirahatkan alat pencernaan lebih kurang selama 12 jam setiap harinya. Oleh karena itu dengan berpuasa, organ dalam tubuh kita dapat bekerja dengan lebih teratur dan efektif. Perlu diingat, ibadah puasa Ramadhan akan membawa faedah bagi kesehatan ruhani dan jasmani kita apabila dilaksanakan sesuai dengan panduan yang telah ditetapkan, jika tidak, maka hasilnya tidak seberapa malah mungkin ibadah puasa kita sia-sia belaka. Allah SWT berfirman "Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf:31) Nabi SAW juga bersabda "Kita ini adalah kaum yang makan apabila merasakan lapar, dan makan dengan secukupnya (tidak kenyang)." Tubuh kita memerlukan makanan yang bergizi sesuai keperluan tubuh kita. Jika kita makan berlebih-lebihan sudah tentu ia akan membawa mudarat kepada kesehatan kita. Bisa menyebabkan badan menjadi gemuk, efek lainnya adalah mengakibatkan sakit jantung, darah tinggi, penyakit kencing manis, dan berbagai penyakit lainnya. Dengan demikian maka puasa bisa dijadikan sebagai media diet yang paling ampuh dan praktis. Tahukah Anda bahwa berpuasa ternyata mampu:

1. Menurunkan bobot tubuh Berkurangnya masukkan energi pada orang berpuasa, membuat tubuh harus mencari sumber energi yang tersimpan di dalamnya, yaitu simpanan lemak dalam tubuh untuk dijadikan sumber energi. Tak heran bila setelah 29-30 hari berpuasa, tubuh akan berubah bentuknya dan berkurang bobotnya hingga sekitar 4 kg. 2. Mencegah terjadinya stroke Puasa juga dapat mengurangi risiko stroke karena dapat memperbaiki kolesterol darah. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan HDL (high density lipoprotein) dan menurunkan lemak trigliserol (pembentuk kolesterol LDL -low density lipoproteinyang merusak kesehatan). 3. Menurunkan tekanan darah Pada mereka yang memiliki tekanan darah tinggi ringan sampai sedang dengan kelebihan berat badan, puasa dapat membantu menurunkan tekanan darah. Namun konsultasi dengan dokter ahli tetap harus dilakukan untuk menyesuaikan pemberian obat. 4. Membentuk sel-sel baru Puasa juga berfungsi untuk menghilangkan sel-sel rusak dalam tubuh. Rasa lapar pada orang berpuasa membuatnya menggerakan organ-organ internal dalam tubuh dan memakan sel-sel yang rusak untuk menutupi rasa lapar. Nah, pada saat itu badan akan menggantinya dengan sel-sel baru, sehingga bisa kembali berfungsi dan beraktivitas.

5. Mengurangi risiko diabetes Bagi orang sehat, berpuasa dapat mengurangi risiko terkena penyakit diabetes tipe 2. Hal ini terjadi karena pengurangan konsumsi kalori secara fisiologis akan mengurangi sirkulasi hormon insulin dan kadar gula darah. Dengan pengontrolan gula darah yang baik, akan mencegah penyakit diabetes tipe 2, yang disebabkan harmon insulin tidak sensitif lagi mengontrol gula darah. Puasa tidak diwajibkan sepanjang tahun, juga tidak dalam waktu yang sebentar melainkan pada harihari yang terbatas, yaitu hari-hari bulan Ramadan, dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Karena, jika puasa diwajibkan secara terus menerus sepanjang tahun atau sehari semalam tanpa henti, tentu akan memberatkan. Begitu juga jika hanya untuk waktu separuh hari, tentu tak akan memiliki pengaruh apa-apa, akan tetapi puasa diwajibkan untuk waktu sepanjang hari mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam, dan dalam hari-hari yang telah ditentukan. Selain keringanan dalam masalah waktu, Allah juga membuktikan kasih sayang-Nya kepada hamba dengan memberikan keringanan-keringanan yang lain, di antaranya kepada: orang sakit (yang membahayakan dirinya jika berpuasa) dan orang yang menempuh perjalanan jauh (yang memberatkan dirinya jika melaksanakan puasa) diperbolehkan untuk berbuka dan menggantinya pada hari yang lain, sesuai dengan jumlah puasa yang ia tinggalkan. Dengan kalam-Nya Allah telah menegaskan kepada manusia, keutamaan puasa di bulan suci Ramadhan sebagai bulan keberkahan, dimana Allah memberikan nikmat sekaligus mukjizat yang begitu agung kepada hamba-Nya berupa turunnya Al-Qur'an. Ayat-ayat Al-Qur'an juga menjelaskan betapa Tuhan begitu dekat dengan hambanya, Ia selalu menjawab do'a mereka di mana dan kapan pun mereka berada, tidak ada pemisah antara keduanya. Maka sudah selayaknya bagi seorang muslim, untuk selalu berdo'a, memohon ampunan kepada Tuhannya, beribadah dengan tulus-ikhlas, beriman, dan tidak menyekutukan-Nya, dengan harapan Allah akan mengabulkan semua do'a dan permintaannya. Diriwayatkan bahwa sekumpulan orang pedalaman bertanya kepada Nabi SAW : "Wahai Muhammad! Apakah Tuhan kita dekat, sehingga kami bermunajat (mengadu dan berdoa dalam kelirihan) kepada-Nya, ataukah Ia jauh sehingga kami menyeru (mengadu dan berdoa dengan suara lantang) kepada-Nya?" Maka turunlah ayat: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. (QS. Al-Baqarah/2: 186) Allah telah memberikan beberapa pengecualian bagi umat Muhammad dalam menjalankan ibadah puasa, seperti dibolehkannya seorang suami untuk memberikan nafkah batin kepada isterinya pada malam bulan Ramadhan, kecuali pada waktu I'tikaf di masjid, karena waktu tersebut adalah waktu di mana manusia seharusnya mendekatkan diri kepada Allah tanpa disibukkan dengan perkara yang lain. Diantara hikmah puasa yang dapat dicatat juga adalah sebagai wijaa, perisai atau pelindung, Rasulullah SAW menyuruh orang yang kuat "syahwatnya" dan belum mampu untuk menikah agar berpuasa, menjadikannya sebagai wijaa (memutuskan syahwat jiwa) bagi syahwat ini, karena puasa eksistensi dan subtansialnya adalah menahan dan menenangkan dorongan kuatnya anggota badan hingga bisa terkontrol serta seluruh kekuatan (dorongan dari dalam) sampai bisa taat dan dibelenggu dengan belenggu puasa. Telah jelas bahwa puasa memiliki pengaruh yang menakjubkan dalam menjaga anggota badan yang nyata/dhahir dan kekuatan bathin. Oleh karena itu Rasulullah SAW bersabda "Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu ba'ah (mampu menikah dengan berbagai persiapannya) hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah puasa karena puasa merupakan wijaa' (pemutus syahwat) baginya". (HR. Bukhari 4/106 dan Muslim no. 1400 dari Ibnu Mas'ud). Rasulullah SAW telah menjelaskan bahwa surga diliputi dengan perkara-perkara yang tidak disenangi (seperti menahan syahwat dsb), dan neraka diliputi dengan syahwat. Jika telah jelas demikian, sesungguhnya puasa itu menghancurkan syahwat, mematahkan tajamnya syahwat yang bisa mendekatkan seorang hamba ke neraka, puasa menghalangi orang yang berpuasa dari neraka. Oleh karena itu banyak hadits yang menegaskan bahwa puasa adalah benteng dari neraka, dan perisai yang menghalangi seseorang darinya. Bersabda Rasulullah SAW "Tidaklah seorang hamba yang berpuasa di jalan Allah kecuali akan

Allah jauhkan dia (karena puasanya) dari neraka sejauh tujuh puluh musim". (HR. Bukhari 6/35, Muslim 1153 dari Abu Sa'id Al-Khudry. Ada redaksi lain yaitu telah bersabda Rasulullah SAW : "tujuh puluh musim", yakni : perjalanan tujuh puluh tahun, demikian dijelaskan dalam kitab Fathul Bari 6/48). Rasulullah SAW bersabda "Puasa adalah perisai, seorang hamba berperisai dengannya dari api neraka" (HR. Ahmad 3/241, 3/296 dari Jabir, Ahmad 4/22 dari Utsman bin Abil 'Ash. Ini adalah hadits shahih). Dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda "Barangsiapa yang berpuasa sehari di jalan Allah maka di antara dia dan neraka ada parit yang luasnya seperti antara langit dengan bumi". Sebagian ulama telah memahami bahwa hadist-hadist tersebut merupakan penjelasan tentang keutamaan puasa ketika jihad dan berperang di jalan Allah. Namun dhahir/redaksi hadits ini mencakup semua puasa jika dilakukan dengan ikhlas karena mengharapkan ridha Allah SWT, ini sesuai dengan apa yang dijelaskan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam termasuk puasa di jalan Allah (seperti yang disebutkan dalam hadits ini). Allah berfirman yang maksudnya: "Pada bulan Ramadhan diturunkan al-Quran pimpinan untuk manusia dan penjelasan keterangan dari pimpinan kebenaran itu, dan yang memisahkan antara kebenaran dan kebathilan. Barangsiapa menyaksikan (bulan) Ramadhan, hendaklah ia mengerjakan puasa. (s.al-Baqarah:185) Semoga semua artikel dan eBook di blog "Artikel Islami - Free Download Ebook Islami" bermanfaat untuk kita semua. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh....[]

Jangan lupa komentar anda di artikel : Beberapa Hikmah Puasa di Bulan Ramadhan Wallahu'alam bissowab, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh...

Featured Video Artikel Terbaru


o o o o o

Terlalu! Ingin Lebaran dengan Asyik, Para Lansia Ditipkan ke Panti Jompo Panduan Puasa Ramadhan Menurut Ayat Quran dan Hadits 9 Pencapaian di Bulan Ramadhan ini Tips Agar Kuat Menahan Lapar Selama Puasa Nasehat Rasulullah SAW Menyambut Bulan Ramadhan

Kategori Arsip Tulisan Cari Artikel Menurut Tags


Ayat-ayat al Qur'an Doa-doa Fungsi & Peran Orang Tua Fungsi Afeksi Hak & Kewajiban Internet & anak-anak Internet &

Orang Tua kesehatan anak Memahami anak Memahami anak-anak Memahami anak balita Memahami anak remaja Nasihat Orang tua muslim Pendidikan Anak

Islam Sekolah Seputar internet Serba-serbi Sosialisasi Anak Wawasan Lain


Pendidikan Anak-anak Pendidikan Anak Remaja Pendidikan

di FB

Copyright OrangTua.Org - Referensi Lain untuk Para Orang Tua Powered by WordPress | Free Ringtones for Tmobile | Thanks to Logo Ontwerp, MMORPG List and Commission Blueprint 2.0

Imam Al Ghazali, sebuah nama yang tidak asing di telinga kaum muslimin. Tokoh terkemuka dalam kancah filsafat dan tasawuf. Memiliki pengaruh dan pemikiran yang telah menyebar ke seantero dunia Islam. Ironisnya sejarah dan perjalanan hidupnya masih terasa asing. Kebanyakan kaum muslimin belum mengerti. Berikut adalah sebagian sisi kehidupannya. Sehingga setiap kaum muslimin yang mengikutinya, hendaknya mengambil hikmah dari sejarah hidup beliau. Nama, Nasab dan Kelahiran Beliau Beliau bernama Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath Thusi, Abu Hamid Al Ghazali (Lihat Adz Dzahabi, Siyar Alam Nubala 19/323 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafiiyah 6/191). Para ulama nasab berselisih dalam penyandaran nama Imam Al Ghazali. Sebagian mengatakan, bahwa penyandaran nama beliau kepada daerah Ghazalah di Thusi, tempat kelahiran beliau. Ini dikuatkan oleh Al Fayumi dalam Al Mishbah Al Munir. Penisbatan pendapat ini kepada salah seorang keturunan Al Ghazali. Yaitu Majdudin Muhammad bin Muhammad bin Muhyiddin Muhamad bin Abi Thahir Syarwan Syah bin Abul Fadhl bin Ubaidillah anaknya Situ Al Mana bintu Abu Hamid Al Ghazali yang mengatakan, bahwa telah salah orang yang menyandarkan nama kakek kami tersebut dengan ditasydid (Al Ghazzali). Sebagian lagi mengatakan penyandaran nama beliau kepada pencaharian dan keahlian keluarganya yaitu menenun. Sehingga nisbatnya ditasydid (Al Ghazzali). Demikian pendapat Ibnul Atsir. Dan dinyatakan Imam Nawawi, Tasydid dalam Al Ghazzali adalah yang benar. Bahkan Ibnu Assamani mengingkari penyandaran nama yang pertama dan berkata, Saya telah bertanya kepada penduduk Thusi tentang daerah Al Ghazalah, dan mereka mengingkari keberadaannya. Ada yang berpendapat Al Ghazali adalah penyandaran nama kepada Ghazalah anak perempuan Kaab Al Akhbar, ini pendapat Al Khafaji.

Yang dijadikan sandaran para ahli nasab mutaakhirin adalah pendapat Ibnul Atsir dengan tasydid. Yaitu penyandaran nama kepada pekerjaan dan keahlian bapak dan kakeknya (Diringkas dari penjelasan pentahqiq kitab Thabaqat Asy Syafiiyah dalam catatan kakinya 6/192-192). Dilahirkan di kota Thusi tahun 450 H dan memiliki seorang saudara yang bernama Ahmad (Lihat Adz Dzahabi, Siyar Alam Nubala 19/326 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafiiyah 6/193 dan 194). Kehidupan dan Perjalanannya Menuntut Ilmu Ayah beliau adalah seorang pengrajin kain shuf (yang dibuat dari kulit domba) dan menjualnya di kota Thusi. Menjelang wafat dia mewasiatkan pemeliharaan kedua anaknya kepada temannya dari kalangan orang yang baik. Dia berpesan, Sungguh saya menyesal tidak belajar khat (tulis menulis Arab) dan saya ingin memperbaiki apa yang telah saya alami pada kedua anak saya ini. Maka saya mohon engkau mengajarinya, dan harta yang saya tinggalkan boleh dihabiskan untuk keduanya. Setelah meninggal, maka temannya tersebut mengajari keduanya ilmu, hingga habislah harta peninggalan yang sedikit tersebut. Kemudian dia meminta maaf tidak dapat melanjutkan wasiat orang tuanya dengan harta benda yang dimilikinya. Dia berkata, Ketahuilah oleh kalian berdua, saya telah membelanjakan untuk kalian dari harta kalian. Saya seorang fakir dan miskin yang tidak memiliki harta. Saya menganjurkan kalian berdua untuk masuk ke madrasah seolah-olah sebagai penuntut ilmu. Sehingga memperoleh makanan yang dapat membantu kalian berdua. Lalu keduanya melaksanakan anjuran tersebut. Inilah yang menjadi sebab kebahagiaan dan ketinggian mereka. Demikianlah diceritakan oleh Al Ghazali, hingga beliau berkata, Kami menuntut ilmu bukan karena Allah taala , akan tetapi ilmu enggan kecuali hanya karena Allah taala. (Dinukil dari Thabaqat Asy Syafiiyah 6/193-194). Beliau pun bercerita, bahwa ayahnya seorang fakir yang shalih. Tidak memakan kecuali hasil pekerjaannya dari kerajinan membuat pakaian kulit. Beliau berkeliling mengujungi ahli fikih dan bermajelis dengan mereka, serta memberikan nafkah semampunya. Apabila mendengar perkataan mereka (ahli fikih), beliau menangis dan berdoa memohon diberi anak yang faqih. Apabila hadir di majelis ceramah nasihat, beliau menangis dan memohon kepada Allah taala untuk diberikan anak yang ahli dalam ceramah nasihat. Kiranya Allah mengabulkan kedua doa beliau tersebut. Imam Al Ghazali menjadi seorang yang faqih dan saudaranya (Ahmad) menjadi seorang yang ahli dalam memberi ceramah nasihat (Dinukil dari Thabaqat Asy Syafiiyah 6/194). Imam Al Ghazali memulai belajar di kala masih kecil. Mempelajari fikih dari Syaikh Ahmad bin Muhammad Ar Radzakani di kota Thusi. Kemudian berangkat ke Jurjan untuk mengambil ilmu dari Imam Abu Nashr Al Ismaili dan menulis buku At Taliqat. Kemudian pulang ke Thusi (Lihat kisah selengkapnya dalam Thabaqat Asy Syafiiyah 6/195). Beliau mendatangi kota Naisabur dan berguru kepada Imam Haramain Al Juwaini dengan penuh kesungguhan. Sehingga berhasil menguasai dengan sangat baik fikih mazhab Syafii dan fikih khilaf, ilmu perdebatan, ushul, manthiq, hikmah dan filsafat. Beliau pun memahami perkataan para ahli ilmu tersebut dan membantah orang yang menyelisihinya. Menyusun tulisan yang membuat kagum guru beliau, yaitu Al Juwaini (Lihat Adz Dzahabi, Siyar Alam Nubala 19/323 dan As Subki, Thabaqat Asy Syafiiyah 6/191). Setelah Imam Haramain meninggal, berangkatlah Imam Ghazali ke perkemahan Wazir Nidzamul Malik. Karena majelisnya tempat berkumpul para ahli ilmu, sehingga beliau menantang debat kepada para ulama dan mengalahkan mereka. Kemudian Nidzamul Malik mengangkatnya menjadi pengajar di madrasahnya di Baghdad dan memerintahkannya untuk pindah ke sana. Maka pada tahun 484 H beliau berangkat ke Baghdad dan mengajar di Madrasah An Nidzamiyah dalam usia tiga puluhan tahun. Disinilah beliau berkembang dan menjadi terkenal. Mencapai kedudukan yang sangat tinggi. Pengaruh Filsafat Dalam Dirinya Pengaruh filsafat dalam diri beliau begitu kentalnya. Beliau menyusun buku yang berisi celaan terhadap filsafat, seperti kitab At Tahafut yang membongkar kejelekan filsafat. Akan tetapi beliau menyetujui mereka dalam beberapa hal yang disangkanya benar. Hanya saja kehebatan beliau ini

tidak didasari dengan ilmu atsar dan keahlian dalam hadits-hadits Nabi yang dapat menghancurkan filsafat. Beliau juga gemar meneliti kitab Ikhwanush Shafa dan kitab-kitab Ibnu Sina. Oleh karena itu, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, Al Ghazali dalam perkataannya sangat dipengaruhi filsafat dari karya-karya Ibnu Sina dalam kitab Asy Syifa, Risalah Ikhwanish Shafa dan karya Abu Hayan At Tauhidi. (Majmu Fatawa 6/54). Hal ini jelas terlihat dalam kitabnya Ihya Ulumuddin. Sehingga Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, Perkataannya di Ihya Ulumuddin pada umumnya baik. Akan tetapi di dalamnya terdapat isi yang merusak, berupa filsafat, ilmu kalam, cerita bohong sufiyah dan hadits-hadits palsu. (Majmu Fatawa 6/54). Demikianlah Imam Ghazali dengan kejeniusan dan kepakarannya dalam fikih, tasawuf dan ushul, tetapi sangat sedikit pengetahuannya tentang ilmu hadits dan sunah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang seharusnya menjadi pengarah dan penentu kebenaran. Akibatnya beliau menyukai filsafat dan masuk ke dalamnya dengan meneliti dan membedah karya-karya Ibnu Sina dan yang sejenisnya, walaupun beliau memiliki bantahan terhadapnya. Membuat beliau semakin jauh dari ajaran Islam yang hakiki. Adz Dzahabi berkata, Orang ini (Al Ghazali) menulis kitab dalam mencela filsafat, yaitu kitab At Tahafut. Dia membongkar kejelekan mereka, akan tetapi dalam beberapa hal menyetujuinya, dengan prasangka hal itu benar dan sesuai dengan agama. Beliau tidaklah memiliki ilmu tentang atsar dan beliau bukanlah pakar dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang dapat mengarahkan akal. Beliau senang membedah dan meneliti kitab Ikhwanush Shafa. Kitab ini merupakan penyakit berbahaya dan racun yang mematikan. Kalaulah Abu Hamid bukan seorang yang jenius dan orang yang mukhlis, niscaya dia telah binasa. (Siyar Alam Nubala 19/328). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, Abu Hamid condong kepada filsafat. Menampakkannya dalam bentuk tasawuf dan dengan ibarat Islami (ungkapan syari). Oleh karena itu para ulama muslimin membantahnya. Hingga murid terdekatnya, (yaitu) Abu Bakar Ibnul Arabi mengatakan, Guru kami Abu Hamid masuk ke perut filsafat, kemudian ingin keluar dan tidak mampu. (Majmu Fatawa 4/164). Polemik Kejiwaan Imam Ghazali Kedudukan dan ketinggian jabatan beliau ini tidak membuatnya congkak dan cinta dunia. Bahkan dalam jiwanya berkecamuk polemik (perang batin) yang membuatnya senang menekuni ilmu-ilmu kezuhudan. Sehingga menolak jabatan tinggi dan kembali kepada ibadah, ikhlas dan perbaikan jiwa. Pada bulan Dzul Qaidah tahun 488 H beliau berhaji dan mengangkat saudaranya yang bernama Ahmad sebagai penggantinya. Pada tahun 489 H beliau masuk kota Damaskus dan tinggal beberapa hari. Kemudian menziarahi Baitul Maqdis beberapa lama, dan kembali ke Damaskus beritikaf di menara barat masjid Jami Damaskus. Beliau banyak duduk di pojok tempat Syaikh Nashr bin Ibrahim Al Maqdisi di masjid Jami Umawi (yang sekarang dinamai Al Ghazaliyah). Tinggal di sana dan menulis kitab Ihya Ulumuddin, Al Arbain, Al Qisthas dan kitab Mahakkun Nadzar. Melatih jiwa dan mengenakan pakaian para ahli ibadah. Beliau tinggal di Syam sekitar 10 tahun. Ibnu Asakir berkata, Abu Hamid rahimahullah berhaji dan tinggal di Syam sekitar 10 tahun. Beliau menulis dan bermujahadah dan tinggal di menara barat masjid Jami Al Umawi. Mendengarkan kitab Shahih Bukhari dari Abu Sahl Muhammad bin Ubaidilah Al Hafshi. (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar Alam Nubala 6/34). Disampaikan juga oleh Ibnu Khallakan dengan perkataannya, An Nidzam (Nidzam Mulk) mengutusnya untuk menjadi pengajar di madrasahnya di Baghdad tahun 484 H. Beliau tinggalkan jabatannya pada tahun 488 H. Lalu menjadi orang yang zuhud, berhaji dan tinggal menetap di Damaskus beberapa lama. Kemudian pindah ke Baitul Maqdis, lalu ke Mesir dan tinggal beberapa lama di Iskandariyah. Kemudian kembali ke Thusi. (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar Alam Nubala 6/34). Ketika Wazir Fakhrul Mulk menjadi penguasa Khurasan, beliau dipanggil hadir dan diminta tinggal di Naisabur. Sampai akhirnya beliau datang ke Naisabur dan mengajar di madrasah An Nidzamiyah beberapa saat. Setelah beberapa tahun, pulang ke negerinya dengan menekuni ilmu dan menjaga

waktunya untuk beribadah. Beliau mendirikan satu madrasah di samping rumahnya dan asrama untuk orang-orang shufi. Beliau habiskan sisa waktunya dengan mengkhatam Al Quran, berkumpul dengan ahli ibadah, mengajar para penuntut ilmu dan melakukan shalat dan puasa serta ibadah lainnya sampai meninggal dunia. Masa Akhir Kehidupannya Akhir kehidupan beliau dihabiskan dengan kembali mempelajari hadits dan berkumpul dengan ahlinya. Berkata Imam Adz Dzahabi, Pada akhir kehidupannya, beliau tekun menuntut ilmu hadits dan berkumpul dengan ahlinya serta menelaah shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim). Seandainya beliau berumur panjang, niscaya dapat menguasai semuanya dalam waktu singkat. Beliau belum sempat meriwayatkan hadits dan tidak memiliki keturunan kecuali beberapa orang putri. Abul Faraj Ibnul Jauzi menyampaikan kisah meninggalnya beliau dalam kitab Ats Tsabat Indal Mamat, menukil cerita Ahmad (saudaranya); Pada subuh hari Senin, saudaraku Abu Hamid berwudhu dan shalat, lalu berkata, Bawa kemari kain kafan saya. Lalu beliau mengambil dan menciumnya serta meletakkannya di kedua matanya, dan berkata, Saya patuh dan taat untuk menemui Malaikat Maut. Kemudian beliau meluruskan kakinya dan menghadap kiblat. Beliau meninggal sebelum langit menguning (menjelang pagi hari). (Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Siyar Alam Nubala 6/34). Beliau wafat di kota Thusi, pada hari Senin tanggal 14 Jumada Akhir tahun 505 H dan dikuburkan di pekuburan Ath Thabaran (Thabaqat Asy Syafiiyah 6/201). A. Masa Hidup Imam Al- Ghazali 1. Tempat Kelahiran Imam Al- Ghazali Imam Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad Al-Ghazali, yang terkenal dengan hujjatul Islam (argumentator islam) karena jasanya yang besar di dalam menjaga islam dari pengaruh ajaran bidah dan aliran rasionalisme yunani. Beliau lahir pada tahun 450 H, bertepatan dengan 1059 M di Ghazalah suatu kota kecil yang terlelak di Thus wilayah Khurasah yang waktu itu merupakan salah satu pusat ilmu pengetahuan di dunia islam. Beliau dilahirkan dari keluarga yang sangat sederhana, ayahnya adalah seorang pengrajin wol sekaligus sebagai pedagang hasil tenunannya, dan taat beragama, mempunyai semangat keagamaan yang tinggi, seperti terlihat pada simpatiknya kepada ulama dan mengharapkan anaknya menjadi ulama yang selalu memberi nasehat kepada umat. Itulah sebabnya, ayahnya sebelum wafat menitipkan anaknya (imam al-Ghazali) dan saudarnya (Ahmad), ketika itu masih kecil dititipkan pada teman ayahnya, seorang ahli tasawuf untuk mendapatkan bimbingan dan didikan. Meskipun dibesarkan dalam keadaan keluarga yang sederhana tidak menjadikan beliau merasa rendah atau malas, justru beliau semangat dalam mempelajari berbagai ilmu

pengetahuan, dikemudian beliau menjelma menjadi seorang ulama besar dan seorang sufi. Dan diperkirakan imam Ghazali hidup dalam kesederhanaan sebagai seorang sufi sampai usia 15 tahun (450-456) 2. Pendidikan dan Perjalanan Mencari Ilmu Perjalanan imam Ghazali dalam memulai pendidikannya di wilayah kelahirannya. Kepada ayahnya beliau belajar Al-quran dan dasar-dasar ilmu keagamaan ynag lain, di lanjutkan di Thus dengan mempelajari dasar-dasar pengetahuan. Setelah beliau belajar pada teman ayahnya (seorang ahli tasawuf), ketika beliau tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan keduanya, beliau mengajarkan mereka masuk ke sekolah untuk memperoleh selain ilmu pengetahuan. Beliau mempelajari pokok islam (al-quran dan sunnah nabi).Diantara kitabkitab hadist yang beliau pelajari, antara lain : a. Shahih Bukhori, beliau belajar dari Abu Sahl Muhammad bin Abdullah Al Hafshi b. Sunan Abi Daud, beliau belajar dari Al Hakim Abu Al Fath Al Hakimi c. Maulid An Nabi, beliau belajar pada dari Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al Khawani d. Shahih Al Bukhari dan Shahih Al Muslim, beliau belajar dari Abu Al Fatyan Umar Al Ruasai. Begitu pula diantarnya bidang-bidang ilmu yang di kuasai imam al-Ghazli (ushul al din) ushul fiqh, mantiq, flsafat, dan tasawuf Santunan kehidupan sebagaimana lazimnya waktu beliau untuk belajar fiqh pada imam Kharamain, beliau dalam belajar bersungguh-sungguh sampai mahir dalam madzhab, khilaf (perbedaan pendapat), perdebatan, mantik, membaca hikmah, dan falsafah, imam Kharamain menyikapinya sebagai lautan yang luas. Setelah imam kharamain wafat kemudian beliau pergi ke Baghdad dan mengajar di Nizhamiyah. Beliau mengarang tentang madzhab kitab al-basith, al- wasith, al-wajiz, dan alkhulashoh. Dalam ushul fiqih beliau mengarang kitab al-mustasfa, kitab al- mankhul,

bidayatul hidayah, al-malud filkhilafiyah, syifaal alil fi bayani masa ilit dan kitab-kitab lain dalam berbagai fan. Antara tahun 465-470 H. imam Al-Ghazali belajar fiqih dan ilmu-ilmu dasar yang lain dari Ahmad Al- Radzaski di Thus, dan dari Abu Nasral Ismailli di Jurjan. Setelah imam al-Ghazali kembali ke Thus, dan selama 3 tahun di tempat kelahirannya, beliau mengaji ulang pelajaran di Jurjan sambil belajar tasawuf kekpada Yusuf Al Nassaj (w-487 H). pada tahun itu imam Al-Ghazali berkenalan dengan al-Juwaini dan memperoleh ilmu kalam dan mantiq. Menurut Abdul Ghofur itu Ismail Al- Farisi, imam al-Ghozali menjadi pembahas paling pintar di zamanya. Imam Haramain merasa bangga dengan pretasi muridnya. Walaupun kemashuran telah diraih imam al Ghazali beliau tetap setia terhadap gurunya sampai dengan wafatnya pada tahun 478 H. sebelum al Juwani wafat, beliau memperkenalkan imam al Ghazali kepada Nidzham Al Mulk, perdana mentri sultan Saljuk Malik Syah, Nidzham adalah pendiri madrasah al nidzhamiyah. Di Naisabur ini imam al Ghazali sempat belajar tasawuf kepada Abu Ali Al Faldl Ibn Muhammad Ibn Ali Al Farmadi (w.477 H/1084 M). Setelah gurunya wafat, al Ghazali meninggalkan Naisabur menuju negri Askar untuk berjumpa dengan Nidzham al Mulk. Di daerah ini beliau mendapat kehormatan untuk berdebat dengan ulama. Dari perdebatan yang dimenengkan ini, namanya semakin populer dan disegani karena keluadan ilmunya. Pada tahun 484 H/1091 M, imam al Ghazali diangkat menjadi guru besar di madrasah Nidzhamiyah, ini dijelaskan salam bukunya al mungkiz min dahalal. Selama megajar di madrasah dengan tekunnya imam al Ghozali mendalami filsafat secara otodidak, terutama pemikiran al Farabi, Ibn Sina Ibn miskawih dan Ikhwan Al Shafa. Penguasaanya terhadap filsafat terbukti dalam karyanya seperti al maqasid falsafah tuhaful al falasiyah. Pada tahun 488 H/1095 M, imam al Ghazali dilanda keraguan (skeptis) terhadap ilmu-ilmu yang dipelajarinya (hukum teologi dan filsafat). Keraguan pekerjaanya dan karyakarya yang dihasilkannya, sehingga beliau menderita penyakit selama dua bulan dan sulit diobati. Karena itu, imam al Ghazali tidak dapat menjalankan tugasnya sebagai guru besar di madrasah nidzhamiyah, yang akhirnya beliau meninggalkan Baghdad menuju kota

Damaskus, selam kira-kira dua tahun imam al Ghazali di kota Damaskus beliau melakukan uzlah, riyadah, dan mujahadah. Kemudian beliau pihdah ke Bait al Maqdis Palestina untuk melakukan ibadah serupa. Sektelah itu tergerak hatinya untuk menunaikan ibadah haji dan menziarohi maqom Rosulullah Saw. Sepulang dari tanah suci, imam al Ghazali mengunjungi kota kelahirannya di Thus, disinilah beliau tetap berkhalwat dalam keadaan skeptis sampai berlangsung selama 10 tahun. Pada periode itulah beliau menulis karyanya yang terkenal ihya ulumuddin al-din the revival of the religious ( menghidupkan kembali ilmu agama). Karena disebabkan desakan pada madrasah nidzhamiyah di Naisabur tetapi berselang selam dua tahun. Kemudian beliau madrasah bagi para fuqoha dan jawiyah atau khanaqoh untuk para mustafifah. Di kota inilah (Thus) beliau wafat pada tahun 505 H / 1 desember 1111 M. Abul Fajar al-Jauzi dalam kitabnya al asabat inda amanat mengatakn, Ahmad saudaranya imam al Ghazali berkata pada waktu shubuh, Abu Hamid berwudhu dan melakukan sholat, kemudian beliau berkata : Ambillah kain kafan untukku kemudian ia mengambil dan menciumnya lalu meletakkan diatas kedua matanya, beliau berkata Aku mendengar dan taat untuk menemui Al Malik kemudian menjulurkan kakinya dan menghadap kiblat. Imam al Ghazali yag bergelar hujjatul islam itu meninggal dunia menjelang matahari terbit di kota kelahirannya (Thus) pada hari senin 14 Jumadil Akir 505 H (1111 M). Imam al Ghazali dimakamkan di Zhahir al Tabiran, ibu kota Thus. B. Guru dan Panutan Imam Al Ghazali Imam al Ghazali dalam perjalanan menuntut ilmunya mempunyai banyak guru, diantaranya guru-guru imam Al Ghazali sebagai berikut : 1. Abu Sahl Muhammad Ibn Abdullah Al Hafsi, beliau mengajar imam Al Ghozali dengan kitab shohih bukhori. 2. Abul Fath Al Hakimi At Thusi, beliau mengajar imam Al Ghozali dengan kitab sunan abi daud.

3. Abdullah Muhammad Bin Ahmad Al Khawari, beliau mengajar imam Ghazali dengan kitab maulid an nabi. 4. Abu Al Fatyan Umar Al Ruasi, beliau mengajar imam Al Ghazali dengan kitab shohih Bukhori dan shohih Muslim. Dengan demikian guru-guru imam Al Ghazali tidak hanya mengajar dalam bidang tasawuf saja, akan tetapi beliau juga mempunyai guru-guru dalam bidang lainnya, bahkan kebanyakan guru-guru beliau dalam bidang hadist. C. Murid-Murid Imam Al Ghazali Imam Al Ghazali mempunyai banyak murid, karena beliau mengajar di madrasah nidzhamiyah di Naisabur, diantara murid-murid beliau adalah : 1. Abu Thahir Ibrahim Ibn Muthahir Al- Syebbak Al Jurjani (w.513 H). 2. Abu Fath Ahmad Bin Ali Bin Muhammad Bin Burhan (474-518 H), semula beliau bermadzhab Hambali, kemudian setelah beliau belajar kepada imam Ghazali, beliau bermadzhab Syafii. Diantara karya-karya beliau al ausath, al wajiz, dan al wushul. 3. Abu Thalib, Abdul Karim Bin Ali Bin Abi Tholib Al Razi (w.522 H), beliau mampu menghafal kitab ihya ulumuddin karya imam Ghazali. Disamping itu beliau juga mempelajari fiqh kepada imam Al Ghazali. 4. Abu Hasan Al Jamal Al Islam, Ali Bin Musalem Bin Muhammad Assalami (w.541 H). Karyanya ahkam al khanatsi. 5. Abu Mansur Said Bin Muhammad Umar (462-539 H), beliau belajar fiqh pada imam Al Ghazali sehingga menjadi ulama besar di Baghdad. 6. Abu Al Hasan Saad Al Khaer Bin Muhammad Bin Sahl Al Anshari Al Maghribi Al Andalusi (w.541 H). beliau belajar fiqh pada imam Ghozali di Baghdad. 7. Abu Said Muhammad Bin Yahya Bin Mansur Al Naisabur (476-584 H), beliau belajar fiqh pada imam Al Ghazali, diantara karya-karya beliau adalah al mukhit fi sarh al wasith fi masail, al khilaf.

8. Abu Abdullah Al Husain Bin Hasr Bin Muhammad (466-552 H), beliau belajar fiqh pada imam Al Ghazali. Diantar karya-karya beliau adalah minhaj al tauhid dan tahrim al ghibah. Dengan demikian imam al ghozali memiliki banyak murid. Diantara muridmurid beliau kebanyakan belajar fiqh. Bahkan diantara murid- murid beliau menjadi ulama besar dan pandai mengarang kitab. D. Karya-Karya Imam Al Ghazali Imam Al Ghozali termasuk penulis yang tidak terbandingkan lagi, kalau karya imam Al Ghazali diperkirakan mencapai 300 kitab, diantaranya adalah : 1. Maqhasid al falasifah (tujuan para filusuf), sebagai karangan yang pertama dan berisi masalah-masalah filsafah. 2. Tahaful al falasifah (kekacauan pikiran para filusifi) buku ini dikarang sewaktu berada di Baghdad di kala jiwanya di landa keragu-raguan. Dalam buku ini Al Ghazali mengancam filsafat dan para filusuf dengan keras. 3. Miyar al ilmi/miyar almi (kriteria ilmu-ilmu). 4. Ihya ulumuddin (menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama). Kitab ini merupakan karyanya yang terbesar selama beberapa tahun ,dalam keadaan berpindah-pindah antara Damakus, Yerusalem, Hijaz, Dan Thus yang berisi panduan fiqih, tasawuf dan filsafat. 5. Al munqiz min al dhalal (penyelamat dari kesesatan) kitab ini merupakan sejarah perkembangan alam pikiran Al Ghazali sendiri dan merefleksikan sikapnya terhadap beberapa macam ilmu serta jalan mencapai tuhan. 6. Al-maarif al-aqliyah (pengetahuan yang nasional) 7. Miskyat al anwar (lampu yang bersinar), kitab ini berisi pembahasan tentang akhlak dan tasawuf. 8. Minhaj al abidin (jalan mengabdikan diri terhadap tuhan). 9. Al iqtishad fi al itiqod (moderisasi dalam aqidah).

10. Ayyuha al walad. 11. Al musytasyfa 12. Ilham al awwam an ilmal kalam. 13. Mizan al amal. 14. Akhlak al abros wa annajah min al asyhar (akhlak orang-orang baik dan kesalamatan dari kejahatan). 15. Assrar ilmu addin (rahasia ilmu agama). 16. Al washit (yang pertengahan) . 17. Al wajiz (yang ringkas). 18. Az-zariyah ilaa makarim asy syahiah (jalan menuju syariat yang mulia) 19. Al hibr al masbuq fi nashihoh al mutuk (barang logam mulia uraian tentang nasehat kepada para raja). 20. Al mankhul mintaliqoh al ushul (pilihan yang tersaing dari noda-noda ushul fiqih). 21. Syifa al qolil fibayan alsyaban wa al mukhil wa masalik at tawil (obat orang dengki penjelasan tentang hal-hal samar serta cara-cara penglihatan). 22. Tarbiyatul aulad fi islam (pendidikan anak di dalam islam) 23. Tahzib al ushul (elaborasi terhadap ilmu ushul fiqiha). 24. Al ikhtishos fi al itishod (kesederhanaan dalam beritiqod). 25. Yaaqut at tawil (permata tawil dalam menafsirkan al quran). BAB TAMBAHAN KESETIAAN IMAM AL GHAZALI KEPADA GURUNYA.

Walupun kemashuran telah diraih imam al-ghazali beliau tetap setia terhadap gurunya dan tidak meninggalkannya sampai dengan wafatnya pada tahun 478 H. sebelum al-Juwami wafat, beliau memperkenalkan imam al-Ghazali kepada Nidham Al Mulk, perdana mentri sulatan Saljuk Malik Syah, Nidham adalah pendiri madrasah al- nidzamiyah. Di Nashabur ini imam al Ghazali sempat belajar tasawuf kepada Abu Ali Al Fadl Ibn Muhammad Ibn Ali Al Farmadi (w. 477 H/1084 M) Setelah gurunya wafat, Al Ghazali meninggalkan Naisabur menuju negri Askar untuk berjumpa dengan Nidzham Al Mulk. Di daerah ini beliau mendapat kehormatan untuk berdebat dengan para ulama. Dari perdebatan yang dimenangkan ini, namanya semakin populer dan desegani karena keluasan ilmunya. Pada tahun 484 H/1091 M, imam al-Ghazali diangkat menjadi guru besar di madrasah Nidhzamiyah, ini dijelaskan dalam bukunya al mungkiz min al dahalal. Selama mengajar di madrasah dengan tekunnya imam al Ghazali mendalami filsafat secara otodidak, terutama pemikiran al Farabi, Ibn Sina Ibn Miskawih dan Ikhwan Al Shafa.penguasaanya terhadap filsafat terbukti dalam karyanya seperti Falsafah Tuhfatul Al Falasifah. Pada tahun 488 H / 1095 M, imam al Ghazali dilanda keraguan(ekeptis) trhadap ilmu-ilmu yang dipelajari(hukum teologi dan filsafat). Keraguan pekerjaannya dan karya-karya yang dihasilkannya, sehungga beliau menderita penyakit selam adua bulan Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. Biografi Imam Mazhab Empat Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin* DI20091008C Abstrak Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Asy-Syafi`iy dan Imam Ahmad bin Hanbal merupakan empat orang faqih umat Islam dan `ulama mereka. Kajian ini akan menghuraikan biografi setiap imam tersebut. Kata Kunci: Abu Hanifah, Malik, Muhammad bin Idris, Asy-Syafi`iy, Ahmad bin Hanbal, Imam mazhab, biografi. IMAM ABU HANIFAH RIWAYAT HIDUP Nama beliau ialah An-Nu`man bin Sabit bin Zuta At-Taymiy ( .) Beliau dilahirkan di Kufah pada tahun 80H/699M. Beliau merupakan seorang tabi`in. Abu Hanifah ialah mawla kepada Bani Taymu Llah bin Sa`labah ( * Pelajar Diploma Pengajian Islam (Pascasiswazah), Pusat Penataran Ilmu dan Bahasa,

Universiti Malaysia Sabah. Boleh dihubungi di SMK Desa Kencana, Felda Bandar Sahabat, Peti Surat 61546, 91123 Lahad Datu, Sabah. No. Telefon: 017-6192624, E-mel: Adou_Fr@yahoo.com, Laman Web: http://ad-diyari.com. Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 2 .) Beliau berketurunan Farsi dan ayahnya seorang peniaga kain. Beliau dikenali dengan nama Abu Hanifah kerana salah seorang anaknya bernama Hanifah. Imam Abu Hanifah ialah seorang yang kacak, wajahnya tampan, baik janggutnya dan bagus pakaiannya. Beliau seorang yang tidak begitu rendah dan tidak begitu tinggi. Beliau banyak memakai minyak `atar dan dikenali dengan bau yang wangi apabila dia datang dan apabila dia keluar daripada rumahnya sebelum dia dilihat orang. Beliau dibesarkan di kota Kufah dengan kehidupan yang senang dan mewah. Sejak kecil beliau sudah terdidik dalam urusan perniagaan dan mendapat kemudahan untuk menuntut ilmu. Ini menjadikannya seorang saudagar yang berpengetahuan tinggi dan berpegang teguh dengan hukum Allah. Beliau seorang yang berakhlaq mulia, pemurah, ikhlas, berani, suka memberi nasihat, rajin berusaha dan bercita-cita tinggi. Beliau sering bangun malam untuk mengerjakan salat malam dan membaca Al-Quran. Imam Abu Hanifah meninggal dunia pada bulan Rajab tahun 150H/767M ketika berusia 70 tahun. PENDIDIKAN Imam Abu Hanifah mendapat banyak peluang menuntut ilmu sejak kecil sehingga ke peringkat yang paling tinggi. Beliau mempelajari pelbagai ilmu terutama ilmu undangundang Islam. Selain daripada menjadi seorang ilmuwan, beliau juga seorang ahli perniagaan. Penglibatannya dalam perniagaan dan kemantapan ilmu agama membolehkan beliau mengeluarkan pendapat tentang hukum Islam dan mempraktikkannya. Beliau cuba untuk memperluaskan perlaksanaan hukum-hukum Islam dalam setiap bidang kehidupan. Imam Abu Hanifah berguru dengan beberapa orang `ulama yang hidup sezaman dengannya. Guru fiqh yang banyak memberi sumbangan kepada dirinya ialah Imam Hammad bin Abi Sulayman selama 18 tahun. Selain berguru dengan para tabi`in, beliau juga menemu beberapa orang sahabat Nabi, antaranya Anas bin Malik, `Abdu Llah bin Abi Awfa, `Abdu Llah bin Al-Hasan, Zayd bin `Aliy, `Abdu Llah bin Al-Haris bin Juz, dan Ma`qal bin Yasar, Abu t-Tufayl `Amir bin Wasilah. Imam Abu Hanifah mempunya ramai murid yang masyhur seperti Abu Yusuf, Asad bin `Amr, Al-Qasim bin Ma`n, Zafr bin Al-Huzayl, Al-Walid bin Aban, Abu Bakr Al-Hazliy, Ya`qub bin Ibrahim Al-Ansariy Al-Kufiy, Muhammad bin Al-Hasan bin Asy-Syaybaniy dan Al-Hasan bin Ziyad Al-Luluiy Al-Kufiy. SUMBANGAN KEPADA TAMADDUN ISLAM 1- Kebanyakan masanya digunakan untuk mengajar di masjid. 2- Berfikiran secara kritis dan terbuka dalam menyelesaikan masalah fiqh. 3- `Ulama pertama yang menyusun kitab fiqh mengikut bab dan fasl dengan baik dan tersusun.

Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 3 4- Seorang yang amat teliti dalam menentukan hukum mengikut martabat hadis. 5- Menyusun cara mengeluarkan hukum berdasarkan kepada kaedah-kaedah tertentu. 6- Antara kitab yang ditulis oleh beliau ialah Al-Fiqhu l-Akbar dan Kitabu lFaraidh. 7- Beliau juga seorang yang amat teliti terhadap hadis. Beliau hanya menerima hadis yang sahih dan kuat sanadnya. PENGARUH MAZHAB ABU HANIFAH Aliran mazhab Imam Abu Hanifah dikenali dengan nama Mazhab Hanafiy. Sejak ia muncul, ia tersebar luas dan begitu berpengaruh di Iraq. Mazhab Hanafiy ialah mazhab rasmi Dawlah `Usmaniyyah, dan masih berpengaruh di negara-negara bekas jajahan Dawlah `Usmaniyyah seperti Mesir, Syria, Lubnan, Bosnia dan Turki. IMAM MALIK RIWAYAT HIDUP Nama beliau ialah Malik bin Anas bin Abi `Amir bin `Amr bin Al-Haris ( .) Beliau digelar Syaykhu l-Islam, Hujjatu l-Ummah, dan Imam Daru l-Hijrah. Kunyahnya ialah Abu `Abdi Llah ( .) Ibunya bernama `Aliyah binti Syarik Al-Azdiyyah ( .) Beliau dilahirkan di Madinah pada tahun 93H/713M, iaitu pada tahun kematian Anas khadam Rasulu Llah. Datuknya yang pertama, iaitu Malik bin `Amir adalah golongan `ulama tabi`in yang terkemuka. Moyangnya, `Amir bin Al-Haris adalah seorang sahabat dan pernah berperang bersama-sama dengan Nabi Muhammad. Sejak kecil, beliau dididik agar menghormati ibu bapa, orang dewasa dan guru. Beliau merupakan seorang yang berbadan tegap, kuat serta supa berpakaian cantik dan bersih. Beliau mempunya pandangan yang bernas, mempunya pendirian yang teguh, bijaksana dan kuat ingatan. Beliau juga seorang yang berbudi bahasa, lemah lembut, suka menziarahi orang sakit dan mengiringi janazah. Beliau banyak membantu mereka yang mempunya hajat dan tidak suka mencela orang lain. Beliau ialah seorang yang tawadhdhu` dan tidak pernah menunggang kudanya di Madinah kerana menghormati bumi yang di dalamnya terdapat jasad Rasulu Llah. Imam Malik meninggal dunia pada pagi hari Ahad dalam bulan Rabi`u l-Awwal tahun 179H/ 789M ketika berusia 89 tahun dan ditanam di perkuburan Baqi`, Madinah. Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 4 PENDIDIKAN Imam Malik seorang yang banyak mendampingi `ulama Madinah sejak kecil. Ingatannya sangat kuat sehingga dapat menghafaz Al-Quran dan Hadis sejak kecil. Beliau merupakan seorang Imam dalam hadis dan riwayatnya dipercaya. Beliau berguru dengan lebih daripada 900 orang guru daripada kalangan tabi`in dan tabi` tabi`in. Gurunya yang pertama ialah Imam `Abdu r-Rahman bin Hamzah. Beliau pernah

mempelajari ilmu hadis daripada Ibnu Syihab Az-Zuhriy dan ilmu ar-ray daripada Rabi`ah bin `Abdu r-Rahman. Imam Malik mula mengajar ketika berusia 17 tahun di Masjid An-Nabawiy. Kuliahnya turut dihadiri oleh gurunya sendiri, antaranya Muhammad Muslim bin Az-Zuhriy. Ajaran Imam Malik mendapat perhatian dan tersebar di Hijaz, Maghribi dan Andalus, Algeria, Tunisia, Libya, Sudah, Bahrain, Kuwait, Mesir dan lain-lain. Imam Malik dianggap sebagai tokoh terkemuka dalam ilmu hadis dan fiqh. Adalah diaku bahawa antara hadis yang paling sahih ialah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Malik daripada Ibni `Umar dan Az-Zuhriy. Apabila ditanya tentang ilmu hadis, Imam Malik tidak terus keluar menjawab sehingga beliau mandi dan memakai pakaian yang bersih serta bau-bauan, sebagai penghormatan beliau kepada hadis Nabi. GURU-GURUNYA 1- Ayyub bin Abi Tamimah As-Sikhtiyaniy ( ( 2- Ja`far bin Muhammad As-Sadiq ( ( 3- Humayd At-Tawil ( ( 4- Dawud bin Al-Husayn ( ( 5- Zayd bin Aslam ( ( 6- Salim Abu n-Nadhr ( ( 7- Sa`id bin Abi Sa`id Al-Maqburiy ( ( 8- Abi Hazim Salmah bin Dinar Al-Madaniy ( ( 9- Suhayl bin Abi Salih ( ( 10- `Amir bin `Abdi Llah bin Az-Zubayr ( ( 11- `Abdu Llah bin Dinar ( ( 12- `Amr bin Yahya bin `Ammarah Al-Maziniy ( ( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 5 13- Muhammad bin Muslim bin Syihab Az-Zuhriy ( ( 14-Nafi` Mawla Ibnu `Umar ( ( 15-Hisyam bin `Urwah ( ( 16-Yahya bin Sa`id Al-Ansariy ( ( MURID-MURIDNYA 1- Ahmad bin Abi Bakr Az-Zuhriy ( ( 2- Isma`il bin `Ulayyah ( ( 3- Juwayriyah bin Asma ( ( 4- Sa`id bin Mansur ( ( 5- Syu`bah bin Al-Hajjaj ( ( 6- `Abdu Llah bin `Abdu l-Wahhab Al-Hajabiy ( ( __________ 7- `Abdu l-A`la bin Hammad An-Narsiy ( ( 8- `Abdu r-Rahman bin `Amr Al-Awza`iy ( ( 9- Abu Nu`aym Al-Fadhl bin Dakin ( ( 10-Muhammad bin Idris Asy-Syafi`iy ( (

11-Ma`n bin `Isa Al-Qazzaz ( ( 12-Yahya bin Sa`id Al-Qattan ( ( 13-Yahya bin `Abdi Llah bin Bukayr ( ( 14-Yahya bin Yahya Al-Andalusiy ( ( 15-Yahya bin Yahya An-Naysaburiy ( ( 16-Abu `Amir Al-`Aqdiy ( ( 17-Abu `Aliy Al-Hanafiy ( ( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 6 SUMBANGAN Sumbangan terbesar Imam Malik ialah kitabnya Al-Muwatta ( .) Kitab-kitab lain: 1- Risalatun Fi l-Qadr ( ( IMAM ASY-SYAFI`IY RIWAYAT HIDUP Nama beliau ialah Muhammad bin Idris bin Al-`Abbas bin `Usman bin Syafi` bin AsSaib ( ) dan nasabnya sampai kepada `Abdu Manaf datuk Nabi. Gelaran Asy-Syafi`iy adalah sempena nama datuknya Syafi` bin As-Saib. Beliau dilahirkan di Ghazzah1 pada tahun 150H/767M pada tahun kematian Imam Abu Hanifah An-Nu`man bin Sabit2. Ibu bapanya berasal dari Makkah dan mereka menziarahi Palestin ketika Asy-Syafi`iy masih dalam kandungan. Ayahnya meninggal dunia dan kemudian Asy-Syafi`iy pun dilahirkan. Setelah berusia dua tahun, mereka kembali semula ke Makkah dan menetap di Sya`bu l-Hayf. Beliau seorang yang kuat ingatan, terang hati, rajin serta mempunya peribadi yang sangat tinggi. Ibunya Fatimah binti `Abdi Llah bin Hasan bin `Aliy bin Abi Talib. Beliau meninggal dunia pada 29 Rajab tahun 204H/820M di Mesir. PENDIDIKAN Imam Asy-Syafi`iy mula-mula belajar Al-Quran ketika berusia lima tahun dan telah menghafaz Al-Quran ketika berusia tujuh tahun. Imam Asy-Syafi`iy mempunya ingatan yang kuat, berkebolehan tinggi, dan dapat menghafaz semua pelajaran yang diajar. Apabila gurunya tidak dapat mengajar kerana sesuatu urusan, beliau diamanahkan mengambil tempat gurunya untuk mengajar murid-murid. Imam Asy-Syafi`iy menguasa ilmu Al-Quran, hadis, bahasa `Arab dan lahjahnya, serta mahir dalam penulisan dan sya`ir. Beliau belajar hadis daripada Sufyan bin `Uyaynah, Muslim bin Khalid Az-Zanjiy Al-Makkiy ( 3( , Sa`id bin Salam Al-Qaddah, Dawud bin `Abdi r-Rahman Al-`Attar, dan `Abdu l-Majid bin `Abdi l-`Aziz. Beliau belajar ilmu Al-Quran daripada Isma`il bin Qistantin. 1 Juga dikatakan Imam Asy-Syafi`iy dilahirkan di `Asqalan, juga dikatakan di Mina, juga dikatakan di Yaman. 2 Juga dikatakan pada hari kematian Imam Abu Hanifah.

3 Gurunya ini telah membenarkan Imam Asy-Syafi`iy untuk mengeluarkan fatwa ketika umurnya 15 tahun. Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 7 Di Madinah, Imam Asy-Syafi`iy belajar daripada Imam Malik bin Anas, Ibrahim bin Abi Yahya As-Samiy, Muhammad bin Sa`id bin Abi Fudayl dan `Abdu Llah bin Nafi` AsSani`. Imam Asy-Syafi`iy menghafaz kitab Al-Muwatta Imam Malik ketika berusia 10 tahun semasa beliau di Makkah dan belum lagi berjumpa dengan Imam Malik. Imam Asy-Syafi`iy telah datang ke Iraq pada tahun 195H dan tinggal di sana selama dua tahun. Para `ulama di sana telah belajar dengannya dan ramai antara mereka telah bertukar kepada mazhab Asy-Syafi`iy daripada mazhab asal mereka. Kemudian AsySyafi`iy telah kembali ke Makkah dan kemudian kembali ke Baghdad pada tahun 198H dan tinggal di sana selama sebulan. Kemudian Asy-Syafi`iy telah pergi ke Mesir sehingga dia mati. Asy-Syafi`iy mati pada hari Juma`at pada penghujung bulan Rajab tahun 204H dan dikebumikan di Al-Qarafah selepas `Asar. SUMBANGAN 1- Mengasaskan kaedah-kaedah tertentu dalam mensabitkan hukum seperti menggunakan hadis yang sahih untuk mengistinbatkan hukum tanpa melihat statusnya. 2- Tidak menerima kaedah istihsan. 3- Mempersempitkan penggunaan akal dalam mensabitkan sesuatu hukum. 4- Berijtihad mengikut tempat dan suasana. 5- Berhujah dengan golongan antihadis, disebut dalam kitab Ar-Risalah. 6- Sangat teliti dalam mengutarakan pandangan khususnya dalam masalah `ibadah. 7- Antara karangan beliau ialah Ar-Risalah, Al-Umm, Ikhtilafu l-Hadis, Al-Musnad dan lain-lain. 8- Mazhabnya diikuti di Malaysia, Indonesia, Brunai dan Thailand. MURID Empat murid yang meriwayatkan daripadanya Mazhab al-Qadim ialah: 1- Al-Hasan Az-Za`faraniy ( ) dan dia ialah Al-Hasan bin Muhamamd bin Abu `Aliy Al-Baghdadiy Az-Za`faraniy ( .( 2- Al-Imam Ahmad bin Hanbal ( ,) dan dia ialah Abu `Abdi Llah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal Asy-Syaybaniy ( .( 3- Abu Sawr Al-Kalbiy ( ) dan dia ialah Ibrahim bin Khalid bin Abi lYaman ( .( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 8 4- Abu `Aliy Al-Karabisiy ( ) dan dia ialah Al-Husayn bin `Aliy bin Yazid Abu `Aliy Al-Baghdadiy Al-Karabisiy (

.( Enam murid yang meriwayatkan Mazhab Al-Jadid: 1- Abu Ya`qub Al-Buwaytiy ( ) dan dia ialah Yusuf bin Yahya AlQurasyiy Abu Ya`qub Al-Buwaytiy Al-Misriy ( .( 2- Harmalah ( ) dan dia ialah Harmalah bin Yahya bin `Abdi Llah bin Harmalah bin `Imran At-Tujaybiy Abu Hafs Al-Misriy ( .( 3- Ar-Rabi` Al-Jayziy ( ) dan dia ialah Ar-Rabi` bin Sulayman bin Dawud Al-Jayziy Abu Muhammad Al-Azdiy ( .( 4- Al-Maziniy ( ) dan dia ialah Isma`il bin Yahya bin Isma`il bin `Amr bin Ishaq Abu Ibrahim Al-Maziniy Al-Misriy ( .( 5- Yunus bin `Abdu l-A`la ( ) dan dia ialah Yunus bin `Abdu lA`la bin Maysarah bin Hafs bin Hayyan As-Sadafiy Abu Musa Al-Misriy ( .( 6- Ar-Rabi` Al-Muradiy ( ) dan dia ialah Ar-Rabi` bin Sulayman bin `Abdu l-Jabbar bin Kamil Al-Muradiy ( .( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 9 IMAM AHMAD BIN HANBAL RIWAYAT HIDUP Namanya ialah Abu `Abdi Llah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin Idris bin `Abdi Llah bin Hayyan bin `Abdi llah bin Anas bin `Awf bin Qasit bin Mazin Ibnu Syayban bin Zahl bin Sa`labah bin `Ukabah bin Su`b, bin `Aliy bin Bakv Wail bin Qasit bin Wahb bin Afsiy Asy-Syaybaniy Al-Muruziy Az-Zahliy AlBaghdadiy ( .) Nasab Imam Ahmad kembali kepada Bani Syayban ( ) dan ia ialah suatu qabilah daripada Bani Rabi`ah `Adnaniyyah ( ) yang bertemu nasabnya dengan Nabi pada Nizar bin Ma`d bin `Adnan ( .) Beliau dilahirkan di Baghdad, Iraq pada bulan Rabi`u l-Awwal tahun 164H/780M. Bapanya meninggal dunia ketika beliau masih berusia tiga tahun. Ibunya bernama Safiyyah binti Maymunah binti `Abdu l-Malik Asy-Syaybaniy ( ) dari Bani `Amir ( .( Imam Ahmad adalah seorang yang miskin. Beliau terpaksa mengambil upah menjual kain dan membawa barang-barang di jalan untuk menyara hidup. Beliau sangat mementingkan pendapatan yang halal, justeru beliau tidak menerima hadiah atau pemberian tanpa

membuat kerja. Beliau sangat mementingkan kebersihan dan kekemasan. Beliau seorang yang pendiam, suka berfikir dan tegas menentang kemunkaran. Beliau juga tidak sombong atau bongkak. Beliau mengasihi seseorang kerana Allah. Beliau bergaul dengan faqir miskin dan selalu memberi bantuan kepada mereka. Imam Ahmad seorang yang bertaqwa dan baik hati, kurang makan dan minum, serta banyak melakukan `ibadah. Beliau banyak melakukan salat malam setiap hari sehingga 300 raka`at. Apabila usianya berusia hampir 80 tahun, beliau hanya bersalat 150 raka`at. Beliau khatam Al-Quran sekali dalam tujuh hari. Beliau mati pada tahun 231H/855M di Baghdad dalam usia 77 tahun. PENDIDIKAN Imam Ahmad menunjukkan minat yang mendalam terhadap ilmu dan beliau rajin belajar. Beliau sentiasa membawa alat tulis dan kertas untuk menulis. Imam Ahmad bin Hanbal Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 10 menghafaz Al-Quran dan mempelajari bahasa `Arab. Beliau pergi mengembara ke beberapa buah negeri untuk belajar seperti Kufah, Basrah, Syam dan Yaman. Beliau mula belajar hadis ketika berumur 16 tahun. Menurut Az-Zahabiy, bilangan guru Imam Ahmad yang dia meriwayatkan daripada mereka dalam Al-Musnad ialah lebih 280 orang. Antara guru Imam Ahmad yang masyhur ialah: 1- Al-Qadhi Abu Yusuf ( ,) dia ialah Ya`qub bin Ibrahim bin Habib Al-Ansariy Al-Kufiy Al-Baghdadiy ( .( 2- Hasyim bin Basyir ( ,) dia ialah Ibnu Abi Hazim Qasim bin Dinar As-Salmiy Abu Mu`awiyah Al-Wasitiy ( .( 3- Mu`tamir bin Sulayman At-Taymiy, Abu Muhammad Al-Basriy ( .( 4- Jarir bin `Abdu l-Hamid bin Qurt ( .( 5- Muhammad bin Ja`far bin Ghundar Abu `Abdi Llah Al-Basriy Al-Hazliy ( .( 6- Isma`il bin Ibrahim Ibnu Muqsim Al-Asadiy Al-Basriy ( .( 7- Waki` bin Al-Jarrah Ibnu Malih Ar-Ruasiy Abu Sufyan Al-Kufiy ( .( 8- Sufyan bin `Uyaynah Ibnu Maymun Al-Hilaliy Al-Kufiy Abu Muhammad ( .( 9- `Abdu r-Rahman bin Mahdiy Ibnu Hassan Al-`Anbariy Al-Basriy Al-Luluiy Abu Sa`id ( .( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 11

10- Yahya bin Sa`id Ibnu Farrukh Al-Qattan At-Tamimiy Abu Sa`id ( .( 11-Yahya bin Adam Ibnu Sulayman Al-Kufiy Abu Zakariya ( .( 12- Imam Asy-Syafi`iy dan dia ialah Muhammad bin Idris bin Al-`Abbas bin `Usman bin Syafi` Al-Hasyimiy Al-Qurasyiy al-Matlabiy ( .( 13-Yazid bin Harun Ibnu Zazan bin Sabit As-Sulamiy ( .( 14- `Abdu r-Razzaq As-Sun`aniy Ibnu Hammam bin Nafi` Al-Humayriy ( .( 15-Abu `Asim An-Nabil ( ,) dan dia ialah Adh-Dhahhak bin Mukhlid bin Adh-Dhahhak bin Muslim Asy-Syaybaniy ( .( 16-Abu l-Mughirah `Abdu l-Quddus ( ,) dan dia ialah `Abdu lQuddus bin Al-Hajjaj Al-Khulaniy Abu l-Mughirah Al-Himsiy ( .( 17- `Aliy bin `Ayyasy Al-Alhaniy Al-Himsiy ( .( 18-Al-Fadhl bin Dakin ( ,) dan dia ialah `Amr bin Hammad AtTamimiy ( .( 19- `Affan bin Muslim Ibnu `Abdi Llah As-Saffar Abu `Usman ( .( 20- Sulayman bin Harb Ibnu Bajil Al-Azdiy Abu Ayyub ( .( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 12 SUMBANGAN Kitab-kitab yang ditulis oleh Imam Ahmad: 1- Kitab Al-Irja ( .( 2- Asilatu `Ani r-Ruwati s-Siqati Wadh-Dhu`afa ( .( 3- Al-Asma Al-Kuna ( .( 4- Al-Asyribatu s-Saghir ( .( 5- Al-Asyribatu l-Kabir ( .( 6- Kitabu l-Imamah ( .( 7- Ahlu l-Milalu War-Riddatu Waz-Zanadiqatu Watariku s-Salati Wal-Faraidhi .() 8- Al-Iman ( .( 9- Bab Ahkamu n-Nisa ( .( 10-At-Tarajjul ( .( 11-At-Tarikh ( .( 12-At-Tafsir ( .(

13- As-Salasu l-Ahadisu llati Rawaha Al-Imamu Ahmad `Ani n-Nabiy Fi l-Manam .() 14- Juzu Intiqau l-Imamu Muhammad bin `Aliy bin Bahr bin Bariy ( .( 15- Juzun Fihi Ahadisu `Ani sy-Syafi`iy ( .( 16- Jawabu l-Imamu Ahmad `An Sualin Fi Khalqi l-Quran ( .( 17- Jawabatu l-Quran ( .( 18-Hadisu Syu`bah ( .( 19-Hadisu sy-Syuyukh ( .( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 13 20-Ar-Raddu `Ala l-Jahmiyyah ( .( 21-Ar-Raddu `Ala z-Zanadiqah ( .( 22-Risalatun Ila Musaddad bin Musarhad ( .( 23-Az-Zuhd ( .( 24-Kitab As-Sunnatu s-Saghir ( .( 25-Kitab As-Sunnatu l-Kabir ( .( 26- Syi`run `Ani l-Mawti Wal-Yawmi l-Akhar ( .( 27-As-Salah ( .( 28- Ta`atu r-Rasul ( .( 29-Al-`Aqidah ( .( 30- `Ilalu l-Hadis ( .( 31- Fadhailu `Aliy ( .( 32-Kitab Al-Faraidh ( .( 33- Fadhailu s-Sahabah ( .( 34- Fadhailu Ahlu l-Bayt ( .( 35-Mukhtasar Fi Usuli d-Din Was-Sunnah ( .( 36-Al-Masail ( .( 37-Al-Musnad ( .( 38-Al-Manasiku s-Saghir ( .( 39-Kitab Al-Manasiku l-Kabir ( .( 40-Kitab Al-Muqaddam Wal-Muakhkhar Fi Kitabi Llah ( .( 41-Kitab An-Nasikh Wal-Mansukh ( .( 42-Kitab Nafyu t-Tasybih ( .( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 14 43-Kitab Al-War`u Wal-Iman ( .( 44-Kitab Al-Wuqufu Wal-Wasaya ( .( Antara `ulama yang terkenal yang menyebarkan mazhabnya ialah Abu Bakr bin Hani,

Abu Qasim Al-Kharqiy, Muwaffiqu d-Din bin Qudamah, Syamsu d-Din bin Qudamah Al-Maqdisiy, dan Taqiyyuddin Ahmad bin Taymiyyah. Mazhabnya tersebar ke Mesir, Iraq, Syria, Hijaz dan Najd. RUJUKAN: . - . . - ) / (. . : .: . - . - ) / (. . . - . . : . . . - . . - . - . - Bahasa Melayu 1- Fuziah Binti Mohd Ramli, Aminah Binti Idris (2003). Pendidikan Islam Tingkatan 4. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa Dan Pustaka.Biografi Imam Mazhab Empat Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin* DI20091008C Abstrak Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Asy-Syafi`iy dan Imam Ahmad bin Hanbal merupakan empat orang faqih umat Islam dan `ulama mereka. Kajian ini akan menghuraikan biografi setiap imam tersebut. Kata Kunci: Abu Hanifah, Malik, Muhammad bin Idris, Asy-Syafi`iy, Ahmad bin Hanbal, Imam mazhab, biografi. IMAM ABU HANIFAH RIWAYAT HIDUP Nama beliau ialah An-Nu`man bin Sabit bin Zuta At-Taymiy ( .) Beliau dilahirkan di Kufah pada tahun 80H/699M. Beliau merupakan seorang tabi`in. Abu Hanifah ialah mawla kepada Bani Taymu Llah bin Sa`labah ( * Pelajar Diploma Pengajian Islam (Pascasiswazah), Pusat Penataran Ilmu dan Bahasa, Universiti Malaysia Sabah. Boleh dihubungi di SMK Desa Kencana, Felda Bandar Sahabat, Peti Surat 61546, 91123 Lahad Datu, Sabah. No. Telefon: 017-6192624, E-mel: Adou_Fr@yahoo.com, Laman Web: http://ad-diyari.com. Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 2 .) Beliau berketurunan Farsi dan ayahnya seorang peniaga kain. Beliau dikenali

dengan nama Abu Hanifah kerana salah seorang anaknya bernama Hanifah. Imam Abu Hanifah ialah seorang yang kacak, wajahnya tampan, baik janggutnya dan bagus pakaiannya. Beliau seorang yang tidak begitu rendah dan tidak begitu tinggi. Beliau banyak memakai minyak `atar dan dikenali dengan bau yang wangi apabila dia datang dan apabila dia keluar daripada rumahnya sebelum dia dilihat orang. Beliau dibesarkan di kota Kufah dengan kehidupan yang senang dan mewah. Sejak kecil beliau sudah terdidik dalam urusan perniagaan dan mendapat kemudahan untuk menuntut ilmu. Ini menjadikannya seorang saudagar yang berpengetahuan tinggi dan berpegang teguh dengan hukum Allah. Beliau seorang yang berakhlaq mulia, pemurah, ikhlas, berani, suka memberi nasihat, rajin berusaha dan bercita-cita tinggi. Beliau sering bangun malam untuk mengerjakan salat malam dan membaca Al-Quran. Imam Abu Hanifah meninggal dunia pada bulan Rajab tahun 150H/767M ketika berusia 70 tahun. PENDIDIKAN Imam Abu Hanifah mendapat banyak peluang menuntut ilmu sejak kecil sehingga ke peringkat yang paling tinggi. Beliau mempelajari pelbagai ilmu terutama ilmu undangundang Islam. Selain daripada menjadi seorang ilmuwan, beliau juga seorang ahli perniagaan. Penglibatannya dalam perniagaan dan kemantapan ilmu agama membolehkan beliau mengeluarkan pendapat tentang hukum Islam dan mempraktikkannya. Beliau cuba untuk memperluaskan perlaksanaan hukum-hukum Islam dalam setiap bidang kehidupan. Imam Abu Hanifah berguru dengan beberapa orang `ulama yang hidup sezaman dengannya. Guru fiqh yang banyak memberi sumbangan kepada dirinya ialah Imam Hammad bin Abi Sulayman selama 18 tahun. Selain berguru dengan para tabi`in, beliau juga menemu beberapa orang sahabat Nabi, antaranya Anas bin Malik, `Abdu Llah bin Abi Awfa, `Abdu Llah bin Al-Hasan, Zayd bin `Aliy, `Abdu Llah bin Al-Haris bin Juz, dan Ma`qal bin Yasar, Abu t-Tufayl `Amir bin Wasilah. Imam Abu Hanifah mempunya ramai murid yang masyhur seperti Abu Yusuf, Asad bin `Amr, Al-Qasim bin Ma`n, Zafr bin Al-Huzayl, Al-Walid bin Aban, Abu Bakr Al-Hazliy, Ya`qub bin Ibrahim Al-Ansariy Al-Kufiy, Muhammad bin Al-Hasan bin Asy-Syaybaniy dan Al-Hasan bin Ziyad Al-Luluiy Al-Kufiy. SUMBANGAN KEPADA TAMADDUN ISLAM 1- Kebanyakan masanya digunakan untuk mengajar di masjid. 2- Berfikiran secara kritis dan terbuka dalam menyelesaikan masalah fiqh. 3- `Ulama pertama yang menyusun kitab fiqh mengikut bab dan fasl dengan baik dan tersusun. Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 3 4- Seorang yang amat teliti dalam menentukan hukum mengikut martabat hadis. 5- Menyusun cara mengeluarkan hukum berdasarkan kepada kaedah-kaedah tertentu. 6- Antara kitab yang ditulis oleh beliau ialah Al-Fiqhu l-Akbar dan Kitabu l-

Faraidh. 7- Beliau juga seorang yang amat teliti terhadap hadis. Beliau hanya menerima hadis yang sahih dan kuat sanadnya. PENGARUH MAZHAB ABU HANIFAH Aliran mazhab Imam Abu Hanifah dikenali dengan nama Mazhab Hanafiy. Sejak ia muncul, ia tersebar luas dan begitu berpengaruh di Iraq. Mazhab Hanafiy ialah mazhab rasmi Dawlah `Usmaniyyah, dan masih berpengaruh di negara-negara bekas jajahan Dawlah `Usmaniyyah seperti Mesir, Syria, Lubnan, Bosnia dan Turki. IMAM MALIK RIWAYAT HIDUP Nama beliau ialah Malik bin Anas bin Abi `Amir bin `Amr bin Al-Haris ( .) Beliau digelar Syaykhu l-Islam, Hujjatu l-Ummah, dan Imam Daru l-Hijrah. Kunyahnya ialah Abu `Abdi Llah ( .) Ibunya bernama `Aliyah binti Syarik Al-Azdiyyah ( .) Beliau dilahirkan di Madinah pada tahun 93H/713M, iaitu pada tahun kematian Anas khadam Rasulu Llah. Datuknya yang pertama, iaitu Malik bin `Amir adalah golongan `ulama tabi`in yang terkemuka. Moyangnya, `Amir bin Al-Haris adalah seorang sahabat dan pernah berperang bersama-sama dengan Nabi Muhammad. Sejak kecil, beliau dididik agar menghormati ibu bapa, orang dewasa dan guru. Beliau merupakan seorang yang berbadan tegap, kuat serta supa berpakaian cantik dan bersih. Beliau mempunya pandangan yang bernas, mempunya pendirian yang teguh, bijaksana dan kuat ingatan. Beliau juga seorang yang berbudi bahasa, lemah lembut, suka menziarahi orang sakit dan mengiringi janazah. Beliau banyak membantu mereka yang mempunya hajat dan tidak suka mencela orang lain. Beliau ialah seorang yang tawadhdhu` dan tidak pernah menunggang kudanya di Madinah kerana menghormati bumi yang di dalamnya terdapat jasad Rasulu Llah. Imam Malik meninggal dunia pada pagi hari Ahad dalam bulan Rabi`u l-Awwal tahun 179H/ 789M ketika berusia 89 tahun dan ditanam di perkuburan Baqi`, Madinah. Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 4 PENDIDIKAN Imam Malik seorang yang banyak mendampingi `ulama Madinah sejak kecil. Ingatannya sangat kuat sehingga dapat menghafaz Al-Quran dan Hadis sejak kecil. Beliau merupakan seorang Imam dalam hadis dan riwayatnya dipercaya. Beliau berguru dengan lebih daripada 900 orang guru daripada kalangan tabi`in dan tabi` tabi`in. Gurunya yang pertama ialah Imam `Abdu r-Rahman bin Hamzah. Beliau pernah mempelajari ilmu hadis daripada Ibnu Syihab Az-Zuhriy dan ilmu ar-ray daripada Rabi`ah bin `Abdu r-Rahman. Imam Malik mula mengajar ketika berusia 17 tahun di Masjid An-Nabawiy. Kuliahnya turut dihadiri oleh gurunya sendiri, antaranya Muhammad Muslim bin Az-Zuhriy. Ajaran Imam Malik mendapat perhatian dan tersebar di Hijaz, Maghribi dan Andalus, Algeria, Tunisia, Libya, Sudah, Bahrain, Kuwait, Mesir dan lain-lain.

Imam Malik dianggap sebagai tokoh terkemuka dalam ilmu hadis dan fiqh. Adalah diaku bahawa antara hadis yang paling sahih ialah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Malik daripada Ibni `Umar dan Az-Zuhriy. Apabila ditanya tentang ilmu hadis, Imam Malik tidak terus keluar menjawab sehingga beliau mandi dan memakai pakaian yang bersih serta bau-bauan, sebagai penghormatan beliau kepada hadis Nabi. GURU-GURUNYA 1- Ayyub bin Abi Tamimah As-Sikhtiyaniy ( ( 2- Ja`far bin Muhammad As-Sadiq ( ( 3- Humayd At-Tawil ( ( 4- Dawud bin Al-Husayn ( ( 5- Zayd bin Aslam ( ( 6- Salim Abu n-Nadhr ( ( 7- Sa`id bin Abi Sa`id Al-Maqburiy ( ( 8- Abi Hazim Salmah bin Dinar Al-Madaniy ( ( 9- Suhayl bin Abi Salih ( ( 10- `Amir bin `Abdi Llah bin Az-Zubayr ( ( 11- `Abdu Llah bin Dinar ( ( 12- `Amr bin Yahya bin `Ammarah Al-Maziniy ( ( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 5 13- Muhammad bin Muslim bin Syihab Az-Zuhriy ( ( 14-Nafi` Mawla Ibnu `Umar ( ( 15-Hisyam bin `Urwah ( ( 16-Yahya bin Sa`id Al-Ansariy ( ( MURID-MURIDNYA 1- Ahmad bin Abi Bakr Az-Zuhriy ( ( 2- Isma`il bin `Ulayyah ( ( 3- Juwayriyah bin Asma ( ( 4- Sa`id bin Mansur ( ( 5- Syu`bah bin Al-Hajjaj ( ( 6- `Abdu Llah bin `Abdu l-Wahhab Al-Hajabiy ( ( __________ 7- `Abdu l-A`la bin Hammad An-Narsiy ( ( 8- `Abdu r-Rahman bin `Amr Al-Awza`iy ( ( 9- Abu Nu`aym Al-Fadhl bin Dakin ( ( 10-Muhammad bin Idris Asy-Syafi`iy ( ( 11-Ma`n bin `Isa Al-Qazzaz ( ( 12-Yahya bin Sa`id Al-Qattan ( ( 13-Yahya bin `Abdi Llah bin Bukayr ( ( 14-Yahya bin Yahya Al-Andalusiy ( ( 15-Yahya bin Yahya An-Naysaburiy ( ( 16-Abu `Amir Al-`Aqdiy ( (

17-Abu `Aliy Al-Hanafiy ( ( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 6 SUMBANGAN Sumbangan terbesar Imam Malik ialah kitabnya Al-Muwatta ( .) Kitab-kitab lain: 1- Risalatun Fi l-Qadr ( ( IMAM ASY-SYAFI`IY RIWAYAT HIDUP Nama beliau ialah Muhammad bin Idris bin Al-`Abbas bin `Usman bin Syafi` bin AsSaib ( ) dan nasabnya sampai kepada `Abdu Manaf datuk Nabi. Gelaran Asy-Syafi`iy adalah sempena nama datuknya Syafi` bin As-Saib. Beliau dilahirkan di Ghazzah1 pada tahun 150H/767M pada tahun kematian Imam Abu Hanifah An-Nu`man bin Sabit2. Ibu bapanya berasal dari Makkah dan mereka menziarahi Palestin ketika Asy-Syafi`iy masih dalam kandungan. Ayahnya meninggal dunia dan kemudian Asy-Syafi`iy pun dilahirkan. Setelah berusia dua tahun, mereka kembali semula ke Makkah dan menetap di Sya`bu l-Hayf. Beliau seorang yang kuat ingatan, terang hati, rajin serta mempunya peribadi yang sangat tinggi. Ibunya Fatimah binti `Abdi Llah bin Hasan bin `Aliy bin Abi Talib. Beliau meninggal dunia pada 29 Rajab tahun 204H/820M di Mesir. PENDIDIKAN Imam Asy-Syafi`iy mula-mula belajar Al-Quran ketika berusia lima tahun dan telah menghafaz Al-Quran ketika berusia tujuh tahun. Imam Asy-Syafi`iy mempunya ingatan yang kuat, berkebolehan tinggi, dan dapat menghafaz semua pelajaran yang diajar. Apabila gurunya tidak dapat mengajar kerana sesuatu urusan, beliau diamanahkan mengambil tempat gurunya untuk mengajar murid-murid. Imam Asy-Syafi`iy menguasa ilmu Al-Quran, hadis, bahasa `Arab dan lahjahnya, serta mahir dalam penulisan dan sya`ir. Beliau belajar hadis daripada Sufyan bin `Uyaynah, Muslim bin Khalid Az-Zanjiy Al-Makkiy ( 3( , Sa`id bin Salam Al-Qaddah, Dawud bin `Abdi r-Rahman Al-`Attar, dan `Abdu l-Majid bin `Abdi l-`Aziz. Beliau belajar ilmu Al-Quran daripada Isma`il bin Qistantin. 1 Juga dikatakan Imam Asy-Syafi`iy dilahirkan di `Asqalan, juga dikatakan di Mina, juga dikatakan di Yaman. 2 Juga dikatakan pada hari kematian Imam Abu Hanifah. 3 Gurunya ini telah membenarkan Imam Asy-Syafi`iy untuk mengeluarkan fatwa ketika umurnya 15 tahun. Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 7 Di Madinah, Imam Asy-Syafi`iy belajar daripada Imam Malik bin Anas, Ibrahim bin Abi Yahya As-Samiy, Muhammad bin Sa`id bin Abi Fudayl dan `Abdu Llah bin Nafi` AsSani`. Imam Asy-Syafi`iy menghafaz kitab Al-Muwatta Imam Malik ketika berusia 10 tahun semasa beliau di Makkah dan belum lagi berjumpa dengan Imam Malik.

Imam Asy-Syafi`iy telah datang ke Iraq pada tahun 195H dan tinggal di sana selama dua tahun. Para `ulama di sana telah belajar dengannya dan ramai antara mereka telah bertukar kepada mazhab Asy-Syafi`iy daripada mazhab asal mereka. Kemudian AsySyafi`iy telah kembali ke Makkah dan kemudian kembali ke Baghdad pada tahun 198H dan tinggal di sana selama sebulan. Kemudian Asy-Syafi`iy telah pergi ke Mesir sehingga dia mati. Asy-Syafi`iy mati pada hari Juma`at pada penghujung bulan Rajab tahun 204H dan dikebumikan di Al-Qarafah selepas `Asar. SUMBANGAN 1- Mengasaskan kaedah-kaedah tertentu dalam mensabitkan hukum seperti menggunakan hadis yang sahih untuk mengistinbatkan hukum tanpa melihat statusnya. 2- Tidak menerima kaedah istihsan. 3- Mempersempitkan penggunaan akal dalam mensabitkan sesuatu hukum. 4- Berijtihad mengikut tempat dan suasana. 5- Berhujah dengan golongan antihadis, disebut dalam kitab Ar-Risalah. 6- Sangat teliti dalam mengutarakan pandangan khususnya dalam masalah `ibadah. 7- Antara karangan beliau ialah Ar-Risalah, Al-Umm, Ikhtilafu l-Hadis, Al-Musnad dan lain-lain. 8- Mazhabnya diikuti di Malaysia, Indonesia, Brunai dan Thailand. MURID Empat murid yang meriwayatkan daripadanya Mazhab al-Qadim ialah: 1- Al-Hasan Az-Za`faraniy ( ) dan dia ialah Al-Hasan bin Muhamamd bin Abu `Aliy Al-Baghdadiy Az-Za`faraniy ( .( 2- Al-Imam Ahmad bin Hanbal ( ,) dan dia ialah Abu `Abdi Llah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal Asy-Syaybaniy ( .( 3- Abu Sawr Al-Kalbiy ( ) dan dia ialah Ibrahim bin Khalid bin Abi lYaman ( .( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 8 4- Abu `Aliy Al-Karabisiy ( ) dan dia ialah Al-Husayn bin `Aliy bin Yazid Abu `Aliy Al-Baghdadiy Al-Karabisiy ( .( Enam murid yang meriwayatkan Mazhab Al-Jadid: 1- Abu Ya`qub Al-Buwaytiy ( ) dan dia ialah Yusuf bin Yahya AlQurasyiy Abu Ya`qub Al-Buwaytiy Al-Misriy ( .( 2- Harmalah ( ) dan dia ialah Harmalah bin Yahya bin `Abdi Llah bin Harmalah bin `Imran At-Tujaybiy Abu Hafs Al-Misriy ( .(

3- Ar-Rabi` Al-Jayziy ( ) dan dia ialah Ar-Rabi` bin Sulayman bin Dawud Al-Jayziy Abu Muhammad Al-Azdiy ( .( 4- Al-Maziniy ( ) dan dia ialah Isma`il bin Yahya bin Isma`il bin `Amr bin Ishaq Abu Ibrahim Al-Maziniy Al-Misriy ( .( 5- Yunus bin `Abdu l-A`la ( ) dan dia ialah Yunus bin `Abdu lA`la bin Maysarah bin Hafs bin Hayyan As-Sadafiy Abu Musa Al-Misriy ( .( 6- Ar-Rabi` Al-Muradiy ( ) dan dia ialah Ar-Rabi` bin Sulayman bin `Abdu l-Jabbar bin Kamil Al-Muradiy ( .( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 9 IMAM AHMAD BIN HANBAL RIWAYAT HIDUP Namanya ialah Abu `Abdi Llah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal bin Asad bin Idris bin `Abdi Llah bin Hayyan bin `Abdi llah bin Anas bin `Awf bin Qasit bin Mazin Ibnu Syayban bin Zahl bin Sa`labah bin `Ukabah bin Su`b, bin `Aliy bin Bakv Wail bin Qasit bin Wahb bin Afsiy Asy-Syaybaniy Al-Muruziy Az-Zahliy AlBaghdadiy ( .) Nasab Imam Ahmad kembali kepada Bani Syayban ( ) dan ia ialah suatu qabilah daripada Bani Rabi`ah `Adnaniyyah ( ) yang bertemu nasabnya dengan Nabi pada Nizar bin Ma`d bin `Adnan ( .) Beliau dilahirkan di Baghdad, Iraq pada bulan Rabi`u l-Awwal tahun 164H/780M. Bapanya meninggal dunia ketika beliau masih berusia tiga tahun. Ibunya bernama Safiyyah binti Maymunah binti `Abdu l-Malik Asy-Syaybaniy ( ) dari Bani `Amir ( .( Imam Ahmad adalah seorang yang miskin. Beliau terpaksa mengambil upah menjual kain dan membawa barang-barang di jalan untuk menyara hidup. Beliau sangat mementingkan pendapatan yang halal, justeru beliau tidak menerima hadiah atau pemberian tanpa membuat kerja. Beliau sangat mementingkan kebersihan dan kekemasan. Beliau seorang yang pendiam, suka berfikir dan tegas menentang kemunkaran. Beliau juga tidak sombong atau bongkak. Beliau mengasihi seseorang kerana Allah. Beliau bergaul dengan faqir miskin dan selalu memberi bantuan kepada mereka. Imam Ahmad seorang yang bertaqwa dan baik hati, kurang makan dan minum, serta banyak melakukan `ibadah. Beliau banyak melakukan salat malam setiap hari sehingga 300 raka`at. Apabila usianya berusia hampir 80 tahun, beliau hanya bersalat 150 raka`at. Beliau khatam Al-Quran sekali dalam tujuh hari.

Beliau mati pada tahun 231H/855M di Baghdad dalam usia 77 tahun. PENDIDIKAN Imam Ahmad menunjukkan minat yang mendalam terhadap ilmu dan beliau rajin belajar. Beliau sentiasa membawa alat tulis dan kertas untuk menulis. Imam Ahmad bin Hanbal Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 10 menghafaz Al-Quran dan mempelajari bahasa `Arab. Beliau pergi mengembara ke beberapa buah negeri untuk belajar seperti Kufah, Basrah, Syam dan Yaman. Beliau mula belajar hadis ketika berumur 16 tahun. Menurut Az-Zahabiy, bilangan guru Imam Ahmad yang dia meriwayatkan daripada mereka dalam Al-Musnad ialah lebih 280 orang. Antara guru Imam Ahmad yang masyhur ialah: 1- Al-Qadhi Abu Yusuf ( ,) dia ialah Ya`qub bin Ibrahim bin Habib Al-Ansariy Al-Kufiy Al-Baghdadiy ( .( 2- Hasyim bin Basyir ( ,) dia ialah Ibnu Abi Hazim Qasim bin Dinar As-Salmiy Abu Mu`awiyah Al-Wasitiy ( .( 3- Mu`tamir bin Sulayman At-Taymiy, Abu Muhammad Al-Basriy ( .( 4- Jarir bin `Abdu l-Hamid bin Qurt ( .( 5- Muhammad bin Ja`far bin Ghundar Abu `Abdi Llah Al-Basriy Al-Hazliy ( .( 6- Isma`il bin Ibrahim Ibnu Muqsim Al-Asadiy Al-Basriy ( .( 7- Waki` bin Al-Jarrah Ibnu Malih Ar-Ruasiy Abu Sufyan Al-Kufiy ( .( 8- Sufyan bin `Uyaynah Ibnu Maymun Al-Hilaliy Al-Kufiy Abu Muhammad ( .( 9- `Abdu r-Rahman bin Mahdiy Ibnu Hassan Al-`Anbariy Al-Basriy Al-Luluiy Abu Sa`id ( .( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 11 10- Yahya bin Sa`id Ibnu Farrukh Al-Qattan At-Tamimiy Abu Sa`id ( .( 11-Yahya bin Adam Ibnu Sulayman Al-Kufiy Abu Zakariya ( .( 12- Imam Asy-Syafi`iy dan dia ialah Muhammad bin Idris bin Al-`Abbas bin `Usman bin Syafi` Al-Hasyimiy Al-Qurasyiy al-Matlabiy ( .( 13-Yazid bin Harun Ibnu Zazan bin Sabit As-Sulamiy (

.( 14- `Abdu r-Razzaq As-Sun`aniy Ibnu Hammam bin Nafi` Al-Humayriy ( .( 15-Abu `Asim An-Nabil ( ,) dan dia ialah Adh-Dhahhak bin Mukhlid bin Adh-Dhahhak bin Muslim Asy-Syaybaniy ( .( 16-Abu l-Mughirah `Abdu l-Quddus ( ,) dan dia ialah `Abdu lQuddus bin Al-Hajjaj Al-Khulaniy Abu l-Mughirah Al-Himsiy ( .( 17- `Aliy bin `Ayyasy Al-Alhaniy Al-Himsiy ( .( 18-Al-Fadhl bin Dakin ( ,) dan dia ialah `Amr bin Hammad AtTamimiy ( .( 19- `Affan bin Muslim Ibnu `Abdi Llah As-Saffar Abu `Usman ( .( 20- Sulayman bin Harb Ibnu Bajil Al-Azdiy Abu Ayyub ( .( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 12 SUMBANGAN Kitab-kitab yang ditulis oleh Imam Ahmad: 1- Kitab Al-Irja ( .( 2- Asilatu `Ani r-Ruwati s-Siqati Wadh-Dhu`afa ( .( 3- Al-Asma Al-Kuna ( .( 4- Al-Asyribatu s-Saghir ( .( 5- Al-Asyribatu l-Kabir ( .( 6- Kitabu l-Imamah ( .( 7- Ahlu l-Milalu War-Riddatu Waz-Zanadiqatu Watariku s-Salati Wal-Faraidhi .() 8- Al-Iman ( .( 9- Bab Ahkamu n-Nisa ( .( 10-At-Tarajjul ( .( 11-At-Tarikh ( .( 12-At-Tafsir ( .( 13- As-Salasu l-Ahadisu llati Rawaha Al-Imamu Ahmad `Ani n-Nabiy Fi l-Manam .() 14- Juzu Intiqau l-Imamu Muhammad bin `Aliy bin Bahr bin Bariy ( .( 15- Juzun Fihi Ahadisu `Ani sy-Syafi`iy ( .( 16- Jawabu l-Imamu Ahmad `An Sualin Fi Khalqi l-Quran ( .( 17- Jawabatu l-Quran ( .(

18-Hadisu Syu`bah ( .( 19-Hadisu sy-Syuyukh ( .( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 13 20-Ar-Raddu `Ala l-Jahmiyyah ( .( 21-Ar-Raddu `Ala z-Zanadiqah ( .( 22-Risalatun Ila Musaddad bin Musarhad ( .( 23-Az-Zuhd ( .( 24-Kitab As-Sunnatu s-Saghir ( .( 25-Kitab As-Sunnatu l-Kabir ( .( 26- Syi`run `Ani l-Mawti Wal-Yawmi l-Akhar ( .( 27-As-Salah ( .( 28- Ta`atu r-Rasul ( .( 29-Al-`Aqidah ( .( 30- `Ilalu l-Hadis ( .( 31- Fadhailu `Aliy ( .( 32-Kitab Al-Faraidh ( .( 33- Fadhailu s-Sahabah ( .( 34- Fadhailu Ahlu l-Bayt ( .( 35-Mukhtasar Fi Usuli d-Din Was-Sunnah ( .( 36-Al-Masail ( .( 37-Al-Musnad ( .( 38-Al-Manasiku s-Saghir ( .( 39-Kitab Al-Manasiku l-Kabir ( .( 40-Kitab Al-Muqaddam Wal-Muakhkhar Fi Kitabi Llah ( .( 41-Kitab An-Nasikh Wal-Mansukh ( .( 42-Kitab Nafyu t-Tasybih ( .( Mohd `Adlan Bin Mohd Shariffuddin (2009). Biografi Imam Mazhab Empat. 14 43-Kitab Al-War`u Wal-Iman ( .( 44-Kitab Al-Wuqufu Wal-Wasaya ( .( Antara `ulama yang terkenal yang menyebarkan mazhabnya ialah Abu Bakr bin Hani, Abu Qasim Al-Kharqiy, Muwaffiqu d-Din bin Qudamah, Syamsu d-Din bin Qudamah Al-Maqdisiy, dan Taqiyyuddin Ahmad bin Taymiyyah. Mazhabnya tersebar ke Mesir, Iraq, Syria, Hijaz dan Najd. RUJUKAN: . - . . - ) / (. . : .:

. - . - ) / (. . . - . . : . . . - . . - . - . - Bahasa Melayu 1- Fuziah Binti Mohd Ramli, Aminah Binti Idris (2003). Pendidikan Islam Tingkatan 4. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa Dan Pustaka.

Syekh Abdul Qadir Jaelani


Sayyidul Auliya' Syekh Abdul Qadir Al-Jailani Rahimahullah, (bernama lengkap Muhyi al Din Abu Muhammad Abdul Qadir ibn Abi Shalih Al-Jailani). Lahir di Jailan atau Kailan tahun 470 H/1077 M kota Baghdad sehingga di akhir nama beliau ditambahkan kata al Jailani atau al Kailani. Biografi beliau dimuat dalam Kitab Adz Dzail 'Ala Thabaqil Hanabilah I/301390, nomor 134, karya Imam Ibnu Rajab al Hambali.

Kelahiran, Silsilah dan Nasab


Ada dua riwayat sehubungan dengan tanggal kelahiran al-Ghauts al_A'zham Syekh Abdul Qodir alJilani. Riwayat pertama yaitu bahwa ia lahir pada 1 Ramadhan 470 H. Riwayat kedua menyatakan Ia lahir pada 2 Ramadhan 470 H. Tampaknya riwayat kedua lebih dipercaya oleh ulama[1]. Silsilah Syekh Abdul Qodir bersumber dari Khalifah Sayyid Ali al-Murtadha r.a ,melalui ayahnya sepanjang 14 generasi dan melaui ibunya sepanjang 12 generasi. Syekh Sayyid Abdurrahman Jami rah.a memberikan komentar mengenai asal usul al-Ghauts al-A'zham r.a sebagi berikut : "Ia adalah seorang Sultan yang agung, yang dikenal sebagial-Ghauts al-A'zham. Ia mendapat gelar sayyid dari silsilah kedua orang tuanya, Hasani dari sang ayah dan Husaini dari sang ibu"[1]. Silsilah Keluarganya adalah Sebagai berikut : Dari Ayahnya(Hasani)[1]: Syeh Abdul Qodir bin Abu Shalih bin Abu Abdillah bin Yahya az-Zahid bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdullah Tsani bin Musa al-Jaun bin Abdul Mahdhi bin Hasan al-Mutsanna bin Hasan as-Sibthi bin Ali bin Abi Thalib, Suami Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah SAW Dari ibunya(Husaini)[1] : Syeh Abdul Qodir bin Ummul Khair Fathimah binti Abdullah Sum'i bin Abu Jamal bin Muhammad bin Mahmud bin Abul 'Atha Abdullah bin Kamaluddin Isa bin Abu Ala'uddin bin Ali Ridha bin Musa al-Kazhim bin Ja'far al-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Zainal 'Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, Suami Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah SAW

Masa Muda
Dalam usia 8 tahun ia sudah meninggalkan Jilan menuju Baghdad pada tahun 488 H/1095 M. Karena tidak diterima belajar di Madrasah Nizhamiyah Baghdad, yang waktu itu dipimpin Ahmad al Ghazali, yang menggantikan saudaranya Abu Hamid al Ghazali. Di Baghdad beliau belajar kepada beberapa orang ulama seperti Ibnu Aqil, Abul Khatthat, Abul Husein al Farra' dan juga Abu Sa'ad al Muharrimi. Belaiu menimba ilmu pada ulama-ulama tersebut hingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama. Dengan kemampuan itu, Abu

Sa'ad al Mukharrimi yang membangun sekolah kecil-kecilan di daerah Babul Azaj menyerahkan pengelolaan sekolah itu sepenuhnya kepada Syeikh Abdul Qadir al Jailani. Ia mengelola sekolah ini dengan sungguh-sungguh. Bermukim di sana sambil memberikan nasihat kepada orang-orang di sekitar sekolah tersebut. Banyak orang yang bertaubat setelah mendengar nasihat beliau. Banyak pula orang yang bersimpati kepada beliau, lalu datang menimba ilmu di sekolah beliau hingga sekolah itu tidak mampu menampung lagi.

Murid
Murid-muridnya banyak yang menjadi ulama terkenal, seperti al Hafidz Abdul Ghani yang menyusun kitab Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam, Syeikh Qudamah, penyusun kitab fiqh terkenal al Mughni.

Perkataan Ulama tentang Beliau


Syeikh Ibnu Qudamah sempat tinggal bersama beliau selama satu bulan sembilan hari. Kesempatan ini digunakan untuk belajar kepada Syeikh Abdul Qadir al Jailani sampai beliau meninggal dunia. (Siyar A'lamin Nubala XX/442). Syeikh Ibnu Qudamah ketika ditanya tentang Syeikh Abdul Qadir menjawab, "Kami sempat berjumpa dengan beliau di akhir masa kehidupannya. Ia menempatkan kami di sekolahnya. Ia sangat perhatian terhadap kami. Kadang beliau mengutus putra beliau yang bernama Yahya untuk menyalakan lampu buat kami. Ia senantiasa menjadi imam dalam salat fardhu." Beliau adalah seorang yang berilmu, beraqidah Ahlu Sunnah, dan mengikuti jalan Salaf al Shalih. Belaiau dikenal pula banyak memiliki karamah. Tetapi, banyak (pula) orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau. Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaranajaran, tariqah (tarekat/jalan) yang berbeda dengan jalan Rasulullah, para sahabatnya, dan lainnya. Di antaranya dapat diketahui dari pendapat Imam Ibnu Rajab.

Tentang Karamahnya
Syeikh Abdul Qadir al Jailani adalah seorang yang diagungkan pada masanya. Diagungkan oleh para syeikh, ulama, dan ahli zuhud. Ia banyak memiliki keutamaan dan karamah. Tetapi, ada seorang yang bernama al Muqri' Abul Hasan asy Syathnufi al Mishri (nama lengkapnya adalah Ali Ibnu Yusuf bin Jarir al Lakhmi asy Syathnufi) yang mengumpulkan kisah-kisah dan keutamaankeutamaan Syeikh Abdul Qadir al Jailani dalam tiga jilid kitab. Al Muqri' lahir di Kairo tahun 640 H, meninggal tahun 713 H. Dia dituduh berdusta dan tidak bertemu dengan Syeikh Abdul Qadir al Jailani. Dia telah menulis perkara-perkara yang aneh dan besar (kebohongannya). "Cukuplah seorang itu berdusta, jika dia menceritakan yang dia dengar", demikian kata Imam Ibnu Rajab. "Aku telah melihat sebagian kitab ini, tetapi hatiku tidak tentram untuk berpegang dengannya, sehingga aku tidak meriwayatkan apa yang ada di dalamnya. Kecuali kisah-kisah yang telah masyhur dan terkenal dari selain kitab ini. Karena kitab ini banyak berisi riwayat dari orangorang yang tidak dikenal. Juga terdapat perkara-perkara yang jauh dari agama dan akal, kesesatankesesatan, dakwaan-dakwaan dan perkataan yang batil tidak berbatas, seperti kisah Syeikh Abdul Qadir menghidupkan ayam yang telah mati, dan sebagainya. Semua itu tidak pantas dinisbatkan kepada Syeikh Abdul Qadir al Jailani rahimahullah." Kemudian didapatkan pula bahwa al Kamal Ja'far al Adfwi (nama lengkapnya Ja'far bin Tsa'lab bin Ja'far bin Ali bin Muthahhar bin Naufal al Adfawi), seorang ulama bermadzhab Syafi'i. Ia dilahirkan pada pertengahan bulan Sya'ban tahun 685 H dan wafat tahun 748 H di Kairo. Biografi beliau dimuat oleh al Hafidz di dalam kitab Ad Durarul Kaminah, biografi nomor 1452. al Kamal menyebutkan bahwa asy Syathnufi sendiri tertuduh berdusta atas kisah-kisah yang diriwayatkannya dalam kitab ini.(Dinukil dari kitab At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 509, karya Syeikh Abdul Qadir bin Habibullah as Sindi, Penerbit Darul Manar, Cet. II, 8 Dzulqa'dah 1415 H / 8 April 1995 M.).

Karya

Imam Ibnu Rajab juga berkata, "Syeikh Abdul Qadir al Jailani Rahimahullah memiliki pemahaman yang bagus dalam masalah tauhid, sifat-sifat Allah, takdir, dan ilmu-ilmu ma'rifat yang sesuai dengan sunnah." Karya karyanya [1] :
1. Tafsir Al Jilani 2. al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq, 3. Futuhul Ghaib. 4. Al-Fath ar-Rabbani 5. Jala' al-Khawathir 6. Sirr al-Asrar 7. Asror Al Asror 8. Malfuzhat 9. Khamsata "Asyara Maktuban 10.Ar Rasael 11.Ad Diwaan 12.Sholawat wal Aurod 13.Yawaqitul Hikam 14.Jalaa al khotir 15.Amrul muhkam 16.Usul as Sabaa 17.Mukhtasar ulumuddin

Murid-muridnya mengumpulkan ihwal yang berkaitan dengan nasihat dari majelis-majelis beliau. Dalam masalah-masalah sifat, takdir dan lainnya, ia berpegang dengan sunnah. Ia membantah dengan keras terhadap orang-orang yang menyelisihi sunnah.

Ajaran-ajaranya
Sam'ani berkata, " Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah penduduk kota Jailan. Ia seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi guru besar madzhab ini pada masa hidup beliau." Imam Adz Dzahabi menyebutkan biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam Siyar A'lamin Nubala, dan menukilkan perkataan Syeikh sebagai berikut,"Lebih dari lima ratus orang masuk Islam lewat tanganku, dan lebih dari seratus ribu orang telah bertaubat." Imam Adz Dzahabi menukilkan perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan Syeikh Abdul Qadir yang aneh-aneh sehingga memberikan kesan seakan-akan beliau mengetahui hal-hal yang ghaib. Kemudian mengakhiri perkataan, "Intinya Syeikh Abdul Qadir memiliki kedudukan yang agung. Tetapi terdapat kritikan-kritikan terhadap sebagian perkataannya dan Allah menjanjikan (ampunan atas kesalahan-kesalahan orang beriman ). Namun sebagian perkataannya merupakan kedustaan atas nama beliau."( Siyar XX/451 ). Imam Adz Dzahabi juga berkata, " Tidak ada seorangpun para kibar masyayikh yang riwayat hidup dan karamahnya lebih banyak kisah hikayat, selain Syeikh Abdul Qadir Al Jailani, dan banyak di antara riwayat-riwayat itu yang tidak benar bahkan ada yang mustahil terjadi". Syeikh Rabi' bin Hadi Al Madkhali berkata dalam kitabnya, Al Haddul Fashil,hal.136, " Aku telah mendapatkan aqidahnya ( Syeikh Abdul Qadir Al Jaelani ) di dalam kitabnya yang bernama Al Ghunyah. (Lihat kitab Al-Ghunyah I/83-94) Maka aku mengetahui bahwa dia sebagai seorang Salafi. Ia menetapkan nama-nama dan sifat-sifat Allah dan aqidah-aqidah lainnya di atas manhaj Salaf. Ia juga membantah kelompok-kelompok Syi'ah, Rafidhah, Jahmiyyah, Jabariyyah, Salimiyah, dan kelompok lainnya dengan manhaj Salaf." (At Tashawwuf Fii Mizanil Bahtsi Wat Tahqiq, hal. 509, karya Syeikh Abdul Qadir bin Habibullah As Sindi, Penerbit Darul Manar, Cet. II, 8 Dzulqa'dah 1415 H / 8 April 1995 M.)

Awal Kemasyhuran
Al-Jaba'i berkata bahwa Syeikh Abdul Qadir pernah berkata kepadanya, "Tidur dan bangunku sudah diatur. Pada suatu saat dalam dadaku timbul keinginan yang kuat untuk berbicara. Begitu kuatnya sampai aku merasa tercekik jika tidak berbicara. Dan ketika berbicara, aku tidak dapat menghentikannya. Pada saat itu ada dua atau tiga orang yang mendengarkan perkataanku. Kemudian mereka mengabarkan apa yang aku ucapkan kepada orang-orang, dan merekapun berduyun-duyun

mendatangiku di masjid Bab Al-Halbah. Karena tidak memungkinkan lagi, aku dipindahkan ke tengah kota dan dikelilingi dengan lampu. Orang-orang tetap datang di malam hari dengan membawa lilin dan obor hingga memenuhi tempat tersebut. Kemudian, aku dibawa ke luar kota dan ditempatkan di sebuah mushalla. Namun, orang-orang tetap datang kepadaku, dengan mengendarai kuda, unta bahkan keledai dan menempati tempat di sekelilingku. Saat itu hadir sekitar 70 orang para wali radhiallahu 'anhum]]. Kemudian, Syeikh Abdul Qadir melanjutkan, "Aku melihat Rasulallah SAW sebelum dzuhur, beliau berkata kepadaku, "anakku, mengapa engkau tidak berbicara?". Aku menjawab, "Ayahku, bagaimana aku yang non arab ini berbicara di depan orang-orang fasih dari Baghdad?". Ia berkata, "buka mulutmu". Lalu, beliau meludah 7 kali ke dalam mulutku kemudian berkata, "bicaralah dan ajak mereka ke jalan Allah dengan hikmah dan peringatan yang baik". Setelah itu, aku salat dzuhur dan duduk serta mendapati jumlah yang sangat luar biasa banyaknya sehingga membuatku gemetar. Kemudian aku melihat Ali r.a. datang dan berkata, "buka mulutmu". Ia lalu meludah 6 kali ke dalam mulutku dan ketika aku bertanya kepadanya mengapa beliau tidak meludah 7 kali seperti yang dilakukan Rasulallah SAW, beliau menjawab bahwa beliau melakukan itu karena rasa hormat beliau kepada Rasulallah SAW. Kemudian, aku berkata, "Pikiran, sang penyelam yang mencari mutiara ma'rifah dengan menyelami laut hati, mencampakkannya ke pantai dada , dilelang oleh lidah sang calo, kemudian dibeli dengan permata ketaatan dalam rumah yang diizinkan Allah untuk diangkat". Ia kemudian menyitir, "Dan untuk wanita seperti Laila, seorang pria dapat membunuh dirinya dan menjadikan maut dan siksaan sebagai sesuatu yang manis." Dalam beberapa manuskrip didapatkan bahwa Syeikh Abdul Qadir berkata, "Sebuah suara berkata kepadaku saat aku berada di pengasingan diri, "kembali ke Baghdad dan ceramahilah orang-orang". Aku pun ke Baghdad dan menemukan para penduduknya dalam kondisi yang tidak aku sukai dan karena itulah aku tidak jadi mengikuti mereka". "Sesungguhnya" kata suara tersebut, "Mereka akan mendapatkan manfaat dari keberadaan dirimu". "Apa hubungan mereka dengan keselamatan agamaku/keyakinanku" tanyaku. "Kembali (ke Baghdad) dan engkau akan mendapatkan keselamatan agamamu" jawab suara itu. Aku pun membuat 70 perjanjian dengan Allah. Di antaranya adalah tidak ada seorang pun yang menentangku dan tidak ada seorang muridku yang meninggal kecuali dalam keadaan bertaubat. Setelah itu, aku kembali ke Baghdad dan mulai berceramah. Teks miring'Teks tebal

Beberapa Kejadian Penting


Suatu ketika, saat aku berceramah aku melihat sebuah cahaya terang benderang mendatangi aku. "Apa ini dan ada apa?" tanyaku. "Rasulallah SAW akan datang menemuimu untuk memberikan selamat" jawab sebuah suara. Sinar tersebut semakin membesar dan aku mulai masuk dalam kondisi spiritual yang membuatku setengah sadar. Lalu, aku melihat Rasulallah SAW di depan mimbar, mengambang di udara dan memanggilku, "Wahai Abdul Qadir". Begitu gembiranya aku dengan kedatangan Rasulullah SAW, aku melangkah naik ke udara menghampirinya. Ia meludah ke dalam mulutku 7 kali. Kemudian Ali datang dan meludah ke dalam mulutku 3 kali. "Mengapa engkau tidak melakukan seperti yang dilakukan Rasulallah SAW?" tanyaku kepadanya. "Sebagai rasa hormatku kepada Rasalullah SAW" jawab beliau. Rasulallah SAW kemudian memakaikan jubah kehormatan kepadaku. "apa ini?" tanyaku. "Ini" jawab Rasulallah, "adalah jubah kewalianmu dan dikhususkan kepada orang-orang yang mendapat derajad Qutb dalam jenjang kewalian". Setelah itu, aku pun tercerahkan dan mulai berceramah. Saat Nabi Khidir As. Datang hendak mengujiku dengan ujian yang diberikan kepada para wali sebelumku, Allah membukakan rahasianya dan apa yang akan dikatakannya kepadaku. Aku berkata kepadanya, "Wahai Khidir, apabila engkau berkata kepadaku, "Engkau tidak akan sabar kepadaku", aku akan berkata kepadamu, "Engkau tidak akan sabar kepadaku". "Wahai Khidir, Engkau termasuk golongan Israel sedangkan aku termasuk golongan Muhammad, inilah aku dan engkau. Aku dan engkau seperti sebuah bola dan lapangan, yang ini Muhammad dan yang ini ar Rahman, ini kuda berpelana, busur terentang dan pedang terhunus." Al-Khattab pelayan Syeikh Abdul Qadir meriwayatkan bahwa suatu hari ketika beliau sedang berceramah tiba-tiba beliau berjalan naik ke udara dan berkata, "Hai orang Israel, dengarkan apa yang dikatakan oleh kaum Muhammad" lalu kembali ke tempatnya. Saat ditanya mengenai hal

tersebut beliau menjawab, "Tadi Abu Abbas Al-Khidir As lewat dan aku pun berbicara kepadanya seperti yang kalian dengar tadi dan ia berhenti".

Hubungan Guru dan Murid


Syeikh Abdul Qadir berkata, "Seorang Syeikh tidak dapat dikatakan mencapai puncak spiritual kecuali apabila 12 karakter berikut ini telah mendarah daging dalam dirinya.
1. Dua karakter dari Allah yaitu dia menjadi seorang yang sattar (menutup aib) dan ghaffar (pemaaf). 2. Dua karakter dari Rasulullah SAW yaitu penyayang dan lembut. 3. Dua karakter dari Abu Bakar yaitu jujur dan dapat dipercaya. 4. Dua karakter dari Umar yaitu amar ma'ruf nahi munkar. 5. Dua karakter dari Utsman yaitu dermawan dan bangun (tahajjud) pada waktu orang lain sedang tidur. 6. Dua karakter dari Ali yaitu alim (cerdas/intelek) dan pemberani.

Masih berkenaan dengan pembicaraan di atas dalam bait syair yang dinisbatkan kepadanya dikatakan: Bila lima perkara tidak terdapat dalam diri seorang syeikh maka ia adalah Dajjal yang mengajak kepada kesesatan. Dia harus sangat mengetahui hukum-hukum syariat dzahir, mencari ilmu hakikah dari sumbernya, hormat dan ramah kepada tamu, lemah lembut kepada si miskin, mengawasi para muridnya sedang ia selalu merasa diawasi oleh Allah. Syeikh Abdul Qadir juga menyatakan bahwa Syeikh al Junaid mengajarkan standar al Quran dan Sunnah kepada kita untuk menilai seorang syeikh. Apabila ia tidak hafal al Quran, tidak menulis dan menghafal Hadits, dia tidak pantas untuk diikuti. Ali ra. bertanya kepada Rasulallah SAW, "Wahai Rasulullah, jalan manakah yang terdekat untuk sampai kepada Allah, paling mudah bagi hambanya dan paling afdhal di sisi-Nya. Rasulallah berkata, "Ali, hendaknya jangan putus berzikir (mengingat) kepada Allah dalam khalwat (kontemplasinya)". Kemudian, Ali ra. kembali berkata, "Hanya demikiankah fadhilah zikir, sedangkan semua orang berzikir". Rasulullah berkata, "Tidak hanya itu wahai Ali, kiamat tidak akan terjadi di muka bumi ini selama masih ada orang yang mengucapkan 'Allah', 'Allah'. "Bagaimana aku berzikir?" tanya Ali. Rasulallah bersabda, "Dengarkan apa yang aku ucapkan. Aku akan mengucapkannya sebanyak tiga kali dan aku akan mendengarkan engkau mengulanginya sebanyak tiga kali pula". Lalu, Rasulallah berkata, "Laa Ilaaha Illallah" sebanyak tiga kali dengan mata terpejam dan suara keras. Ucapan tersebut di ulang oleh Ali dengan cara yang sama seperti yang Rasulullah lakukan. Inilah asal talqin kalimat Laa Ilaaha Illallah. Semoga Allah memberikan taufiknya kepada kita dengan kalimat tersebut. Syeikh Abdul Qadir berkata, "Kalimat tauhid akan sulit hadir pada seorang individu yang belum di talqin dengan zikir bersilsilah kepada Rasullullah oleh mursyidnya saat menghadapi sakaratul maut". Karena itulah Syeikh Abdul Qadir selalu mengulang-ulang syair yang berbunyi: Wahai yang enak diulang dan diucapkan (kalimat tauhid) jangan engkau lupakan aku saat perpisahan (maut). Pada tahun 521 H/1127 M, dia mengajar dan berfatwa dalam semua madzhab pada masyarakat sampai dikenal masyarakat luas. Selama 25 tahun Syeikh Abdul Qadir menghabiskan waktunya sebagai pengembara sufi di Padang Pasir Iraq dan akhirnya dikenal oleh dunia sebagai tokoh sufi besar dunia Islam. Selain itu dia memimpin madrasah dan ribath di Baghdad yang didirikan sejak 521 H sampai wafatnya di tahun 561 H. Madrasah itu tetap bertahan dengan dipimpin anaknya Abdul Wahab (552-593 H/1151-1196 M), diteruskan anaknya Abdul Salam (611 H/1214 M). Juga dipimpin anak kedua Syeikh Abdul Qadir, Abdul Razaq (528-603 H/1134-1206 M), sampai hancurnya Baghdad pada tahun 656 H/1258 M. Syeikh Abdul Qadir juga dikenal sebagai pendiri sekaligus penyebar salah satu tarekat terbesar didunia bernama Tarekat Qodiriyah.

Ia wafat pada hari Sabtu malam, setelah magrib, pada tanggal 9 Rabiul akhir di daerah Babul Azajwafat di Baghdad pada 561 H/1166 M.

Tuntunan Praktis Zakat Fitrah


Zakat Fitrah 1. Pengertian Zakat Fitrah Zakat Fitrah adalah zakat yang harus dikeluarkan oleh setiap orang Islam pada saat menjelang hari raya Iedul Fitri. 2. Hukum Zakat Fitrah Zakat Fitrah adalah hukumnya wajib. Berdasarkan Sabda Rasulullah s.a.w. sebagai berikut :

-
Artinya : Rasulullah telah mewajibkan mengeluarkan Zakat Fitrah (pada bulan Ramadhan kepda setiap manusia) (HR. Bukhari Muslim).

3. Orang-orang Yang Wajib Zakat Fitrah Zakat Fitrah adalah wajib bagi setiap orang Islam, untuk dirinya sendiri dan untuk orang-orang yang berada dalam tanggungannya, yaitu dari : 1) Laki-laki 2) Perempuan 3) Anak-anak 4) Janin 5) Orang dewasa 6) Budak 7) Orang tua 8) Dan setiap orang yang merdeka (bukan budak). 4. Macam-macam Zakat Fitrah Zakat Fitrah pada intinya adalah menggunakan makanan atau kebutuhan pokok dari suatu wilayah terkait. Berikut ini adalah hal-hal yang diperbolehkan digunakan untuk Zakat Fitrah : 1) Gandum 2) Kurma 3) Susu 4) Anggur kering 5) Beras 6) Dll. 5. Ukuran Zakat Fitrah

Menurut pendapat mayoritas ulama, bahwa Zakat Fitrah di keluarkan dengan kadar ukuran 1 sha. Yaitu sekitar 2,5 sampai 3,0 kilogram. 6. Membagikan Zakat Fitrah Zakat Fitrah itu harus dibagikan kepada kelompok berikut ini : 1) Fakir 2) Miskin 3) Petugas zakat 4) Muallaf 5) Budak 6) Orang yang terlilit hutang 7) Orang yang sedang dalam jalan Allah 8) Dan orang yang sedang dalam perjalanan jauh yang bukan maksiat. 7. Waktu menunaikan Zakat Fitrah Zakat Fitrah ditunaikan pada : 1) Sebelun ditunaikannya shalat Ied 2) Dan boleh dikeluarkan pada awal bulan Ramadhan Maka jika Zakat Fitrah dikeluarkan setelah shalat Ied, maka dihitung sebagai shadaqah biasa, dan belum menggugurkan kewajiban zakat fitrah. 8. Lafadz Niat Zakat Fitrah Lafadz niat zakat fitrah yang dikeluarkan untuk diri sendiri.


Artinya : Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku fardhu karena Allah. Lafadz niat zakat fitrah yang dikeluarkan untuk orang lain.


Artinya : Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk . fardhu karena Allah. 9. Doa mengeluarkan dan menerima zakat fitrah Doa bagi orang yang mengeluarkan zakar fitrah

Artinya : Ya Allah jadikan ia sebagai simpanan yang menguntungkan dan jangan jadikan ia pemberian yang merugikan. Doa bagi orang yang menerima zakat fitrah

Artinya : semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan barakah atas harta simpananmu dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.

Sebuah Cerita tentang Bidah di Dusun Kami


Kang Hanif, seorang anggota Ansor, telah lama didaulat masyarakat di desa untuk memangku masjid. Semua acara keagamaan dia yang memimpin. Suatu hari ada seorang berjenggot panjang dan bercelana cingkrang dari sebelah desa menudingnya sebagai pelaku bidah, churafat, takhayul, bahkan syirik. Mas, sampean jangan terus-terusan menyesatkan umat. Tahlilan, sholawatan, yasinan, manaqiban, bermaaf-maafan sebelum memasuki Ramadhan, itu bidah. Apalagi mendoakan mayit, tawasul atau ngirim pahala untuk orang sudah mati. Doa itu tidak sampai, bahkan merusak iman. Musyrik hukumnya, kata orang tersebut dengan gaya sok paling Islam dan paling benar. Kang Hanif hanya diam saja. Ia sudah beberapa kali menghadapi orang begitu yang biasanya hanya bermodal ngeyel dengan ilmu agama yg jauh dari memadai. Persis seperti anak kecil baru belajar karate, yang baru tahu satu dua jurus saja lagak lakunya belagu. Walau kang Hanif telah 9 tahun mengaji di pesantren Tambak Beras dan paham betul dasar-dasar amaliyah itu, ia tetap tak membantah dan membiarkan orang itu terus menudingnya. Percuma saja membantah orang itu. Hatinya tertutup jenggotnya. Mata hatinya tak seterbuka mata kakinya, batin kang Hanif. Beberapa waktu kemudian ayah orang yang berjenggot dan bercelana cingkrang itu meninggal dunia. Kang Hanif datang bertakziyah bersama para jamaahnya. Dia lantas berdoa keras di depan mayit si bapak dan jamaahnya mengamini. Ya Allah, laknatlah mayit ini. Jangan ampuni dosanya. Siksalah dia sepedih-pedihnya. Kumpulkan dia bersama Firaun, Qorun dan orang yg Engkau laknati. Masukkan dia di neraka sedalamdalamnya, selama-lamanya. Si jenggot bercelana cingkrang menghampiri Kang Hanif, bermaksud menghentikan doanya. Jangan protes. Katamu doa kepada mayit tidak akan sampai. Santai saja. Tidak ada yg perlu engkau khawatirkan bukan? Kalau aku sih yakin doaku sampai, ujar kang Hanif tenang. Muka si jenggot bercelana cingkrang pucat. Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya yang biasa menghakimi orang lain

AQIQAH DENGAN KAMBING dan ADAB MENGHADIRI JAMUAN AQIQAH


TIDAK SAH AQIQAH KECUALI DENGAN KAMBING Telah lewat beberapa hadist yang menerangkan keharusan menyembelih dua ekor kambing untuk laki-laki dan satu ekor kambing untuk perempuan. Ini menandakan keharusan untuk aqiqah dengan kambing. Dalam Fathul Bari (9/593) al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahulloh menerangkan : Para ulama mengambil dalil dari penyebutan syaatun dan kabsyun (kibas, anak domba yang telah muncul gigi gerahamnya) untuk menentukan kambing buat aqiqah. Menurut beliau : Tidak sah aqiqah seseorang yang menyembelih selain kambing. Sebagian ulama berpendapat dibolehkannya aqiqah dengan unta, sapi, dan lain-lain.

Tetapi pendapat ini lemah karena : [1]. Hadist-hadist shahih yang menunjukkan keharusan aqiqah dengan kambing semuanya shahih, sebagaimana pembahasan sebelumnya. [2]. Hadist-hadist yang mendukung pendapat dibolehkannya aqiqah dengan selain kambing adalah hadist yang talif saqith alias dhaif.

PERSYARATAN KAMBING AQIQAH TIDAK SAMA DENGAN KAMBING KURBAN [IDUL ADHA] Penulis mengambil hujjah ini berdasarkan pendapat dari Imam As-Shanani, Imam Syaukani, dan Iman Ibnu Hazm bahwa kambing aqiqah tidak disyaratkan harus mencapai umur tertentu atau harus tidak cacat sebagaimana kambing Idul Adha, meskipun yang lebih utama adalah yang tidak cacat. Imam As-Shanani dalam kitabnya Subulus Salam (4/1428) berkata : "Pada lafadz syaatun (dalam hadist sebelumnya) menunjukkan persyaratan kambing untuk aqiqah tidak sama dengan hewan kurban. Adapun orang yang menyamakan persyaratannya, mereka hanya berdalil dengan qiyas. Imam Syaukhani dalam kitabnya Nailul Authar (6/220) berkata : Sudah jelas bahwa konsekuensi qiyas semacam ini akan menimbulkan suatu hukum bahwa semua penyembelihan hukumnya sunnah, sedang sunnah adalah salah satu bentuk ibadah. Dan saya tidak pernah mendengar seorangpun mengatakan samanya persyaratan antara hewan kurban (Idul Adha) dengan pesta-pesta (sembelihan) lainnya. Oleh karena itu, jelaslah bagi kita bahwa tidak ada satupun ulama yang berpendapat dengan qiyas ini sehingga ini merupakan qiyas yang bathil. Imam Ibnu Hazm dalam kitabnya Al-Muhalla (7/523) berkata : Orang yang melaksanakan aqiqah dengan kambing yang cacat, tetap sah aqiqahnya sekalipun cacatnya termasuk kategori yang dibolehkan dalam kurban Idul Adha ataupun yang tidak dibolehkan. Namun lebih baik (afdhol) kalau kambing itu bebas dari catat.

BACAAN KETIKA MENYEMBELIH KAMBING Firman Alloh Ta'ala : Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu dan sebutlah nama Allah [Al-Maidah : 4] Firman Alloh Ta'ala : Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya, sesungguhnya perbuatan semacam itu adalah suatu kefasikan. [Al-Anam : 121] Adapun petunjuk Nabi tentang tasmiyah (membaca bismillah) sedah masyhur dan telah kita ketahui bersama (lihat Irwaul Ghalil 2529-2536-2545-2551, karya Syaikh AlAlbani). Oleh karena itu, doa tersebut juga diucapkan ketika meyembelih hewan untuk aqiqah karena merupakan salah satu jenis kurban yang disyariatkan oleh Islam. Maka orang yang menyembelih itu biasa mengucapkan : Bismillahi wa Allohu Akbar.

MENGUSAP DARAH SEMBELIHAN AQIQAH DI ATAS KEPALA BAYI MERUPAKAN PERBUATAN BID'AH DAN JAHILIYAH Dari Aisyah berkata : Dahulu ahlul kitab pada masa jahiliyah, apabila mau

mengaqiqahi bayinya, mereka mencelupkan kapas pada darah sembelihan hewan aqiqah. Setelah mencukur rambut bayi tersebut, mereka mengusapkan kapas tersebut pada kepalanya ! Maka Rasulullah bersabda : Jadikanlah (gantikanlah) darah dengan khuluqun (sejenis minyak wangi). [Shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Hibban (5284), Abu Dawud (2743), dan disahihkan oleh Hakim (2/438)] Al-Allamah Syaikh Al-Albani dalam kitabnya Irwaul Ghalil (4/388) berkata : Mengusap kepala bayi dengan darah sembelihan aqiqah termasuk kebiasaan orangorang jahiliyah yang telah dihapus oleh Islam. Al-Allamah Imam Syukhani dala, kitabnya Nailul Aithar (6/214) menyatakan : Jumhur ulama memakruhkan (membenci) at-tadmiyah (mengusap kepala bayi dengan darah sembelihan aqiqah).. Sedangkan pendapat yang membolehkan dengan hujjah dari Ibnu Abbas bahwasannya dia berkata : Tujuh perkara yang termasuk amalan sunnah terhadap anak kecil.dan diusap dengan darah sembelihan aqiqah. [Hadits Riwayat Thabrani], maka ini merupakan hujjah yang dhaif dan mungkar.

BOLEH MENGHANCURKAN TULANGNYA [DAGING SEMBELIHAN AQIQAH]SEBAGAIMANA SEMEBLIHAN LAINNYA Inilah kesepekatan para ulama, yakni boleh menghancurkan tulangnya, seperti ditegaskan Imam Malik dalam Al-Muwaththa (2/502), karena tidak adanya dalil yang melarang maupun yang menunjukkan makruhnya. Sedang menghancurkan tulang sembelihan sudah menjadi kebiasan disamping ada kebaikannya juga, yaitu bisa diambil manfaat dari sumsum tersebut untuk dimakan. Adapun pendapat yang menyelisihinya berdalil dengan hadist yang dhaif, diantaranya adalah : [1]. Bahwasannya Rasulullah bersabda : Janganlah kalian menghancurkan tulang sembelihannya. [Hadist Dhaif, karena mursal terputus sanadnya, Hadits Riwayat Baihaqi (9/304)] [2]. Dari Aisyah dia berkata : .termasuk sunnah aqiqah yaitu tidak menghancurkan tulang sembelihannya. [Hadist Dhaif, mungkar dan mudraj, Hadits Riwayat. Hakim (4/283] Kedua hadist diatas tidak boleh dijadikan dalil karena keduanya tidak shahih. [lihat kitab Al-Muhalla oleh Ibnu Hazm (7/528-529)].

DISUNNAHKAN MEMASAK DAGING SEMBELIHAN AQIQAH DAN TIDAK MEMBERIKANNYA DALAM KEADAAN MENTAH

Imam Ibnu Qayyim rahimahulloh dalam kitabnya Tuhfathul Maudud hal.43-44, berkata : Memasak daging aqiqah termasuk sunnah. Yang demikian itu, karena jika dagingnya sudah dimasak maka orang-orang miskin dan tetangga (yang mendapat bagian) tidak merasa repot lagi. Dan ini akan menambah kebaikan dan rasa syukur terhadap nikmat tersebut. Para tetangga, anak-anak dan orang-orang miskin dapat menyantapnya dengan gembira. Sebab orang yang diberi daging yang sudah masak, siap makan, dan enak rasanya, tentu rasa gembiranya lebih dibanding jika daging mentah yang masih membutuhkan tenaga lagi untuk memasaknya.Dan pada umumnya, makanan syukuran (dibuat dalam rangka untuk menunjukkan rasa syukur)

dimasak dahulu sebelum diberikan atau dihidangkan kepada orang lain.

TIDAK SAH AQIQAH SESEORANG KALAU DAGING SEMBELIHANNYA DIJUAL Imam Ibnu Qayyim rahimahulloh dalam kitabnya Tuhfathul Maudud hal.51-52, berkata : Aqiqah merupakan salah satu bentuk ibadah (taqarrub) kepada Alloh Ta'ala. Barangsiapa menjual daging sembelihannya sedikit saja maka pada hakekatnya sama saja tidak melaksanakannya. Sebab hal itu akan mengurangi inti penyembelihannya. Dan atas dasar itulah, maka aqiqahnya tidak lagi sesuai dengan tuntunan syariat secara penuh sehingga aqiqahnya tidak sah. Demikian pula jika harga dari penjualan itu digunakan untuk upah penyembelihannya atau upah mengulitinya [lihat pula AlMuwaththa (2/502) oleh Imam Malik].

ORANG YANG AQIQAH BOLEH MEMAKAN, BERSEDEKAH, MEMBERI MAKAN, DAN MENGHADIAHKAN DAGING SEMEBELIHANNYA, TETAPI YANG LEBIH UTAMA JIKA SEMUA DIAMALKAN Imam Ibnu Qayyim rahimahulloh dalam kitabnya Tuhfathul Maudud hal.48-49, berkata : Karena tidak ada dalil dari Rasulullah tentang cara penggunaan atau pembagian dagingnya maka kita kembali ke hokum asal, yaitu seseorang yang melaksanakan aqiqah boleh memakannya, memberi makan dengannya, bersedekah dengannya kepada orang fakir miskin atau menghadiahkannya kepada teman-teman atau karib kerabat. Akan tetapi lebih utama kalau diamalkan semuanya, karena dengan demikian akan membuat senang teman-temannya yang ikut menikmati daging tersebut, berbuat baik kepada fakir miskin, dan akan memuat saling cinta antar sesama teman. Kita memohon taufiq dan kebenaran kepada Alloh Ta'ala. [lihat pula Al-Muwaththa (2/502) oleh Imam Malik].

JIKA AQIQAH BERTETAPAN DENGAN IDUL QURBAN, MAKA TIDAK SAH KALAU MENGERJAKAN SALAH SATUNYA [SATU AMALAN DUA NIAT] Penulis berkata : Dalam masalah ini pendapat yang benar adalah tidak sah menggabungkan niat aqiqah dengan kurban, kedua-duanya harus dikerjakan. Sebab aqiqah dan adhiyah (kurban) adalah bentuk ibadah yang tidak sama jika ditinjau dari segi bentuknya dan tidak ada dalil yang menjelaskan sahnya mengerjakan salah satunya dengan niat dua amalan sekaligus. Sedangkan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Rasulullah dan Alloh Ta'ala tidak pernah lupa.

TIDAK SAH AQIQAH SESEORANG YANG BERSEDEKAH DENGAN HARGA DAGING SEMBELIHANNYA SEKALIPUN LEBIH BANYAK

Al-Khallah pernah berkata dalam kitabnya : Bab Maa yustahabbu minal aqiqah wa fadhliha ala ash-shadaqah : Kami diberitahu Sulaiman bin Asyats, dia berkata Saya mendengar Ahmad bin Hambal pernah ditanya tentang aqiqah : Mana yang kamu senangi, daging aqiqahnya atau memberikan harganya kepada orang lain (yakni aqiqah kambing diganti dengan uang yang disedekahkan seharga dagingnya) ? Beliau menjawab : Daging aqiqahnya. [Dinukil dari Ibnul Qayyim dalam Tuhfathul Maudud hal.35 dari Al-Khallal]

Penulis berkata : Karena tidak ada dalil yang menunjukkan bolehnya bershadaqah dengan harga (daging sembelihan aqiqah) sekalipun lebih banyak, maka aqiqah seseorang tidak sah jika bershadaqah dengan harganya dan ini termasuk perbuatan bidah yang mungkar ! Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad .

ADAB MENGHADIRI JAMUAN AQIQAH Diantara bidah yang sering dikerjakan khususnya oleh ahlu ilmu adalah memberikan ceramah yang berkaitan dengan hukum aqiqah dan adab-adabnya serta yang berkaitan dengan masalah kelahiran ketika berkumpulnya orang banyak (undangan) di acara aqiqahan pada hari ketujuh. Jadi saat undangan pada berkumpul di acara aqiqahan, mereka membuat suatu acara yang berisi ceramah, rangkaian doa-doa, dan bentuk-bentuk seperti ibadah lainnya, yang mereka meyakini bahwa semuanya termasuk dari amalan yang baik, padahal tidak lain hal itu adalah bidah, pent. Perbuatan semacam itu tidak pernah dicontohkan dalam sunnah yang shahih bahkan dalam dhaif sekalipun !! Dan tidak pernah pula dikerjakan oleh Salafush Sholih rahimahumulloh. Seandainya perbuatan ini baik niscaya mereka sudah terlebih dahulu mengamalkannya daripada kita. Dan ini termasuk dalam hal bidah-bidah lainnya yang sering dikerjakan oleh sebagian masyarakat kita dan telah masuk sampai ke depan pintu rumah-rumah kita, pent !! Sedangkan yang disyariatkan disini adalah bahwa berkumpulnya kita di dalam acara aqiqahan hanyalah untuk menampakkan kesenangan serta menyambut kelahiran bayi dan bukan untuk rangkaian ibadah lainnya yang dibuat-buat. Sedang sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad . Semua kabaikan itu adalah dengan mengikuti Salaf dan semua kejelekan ada pada bidahnya Khalaf. Wallahul Mustaan wa alaihi at-tiklaan.

Oleh Abu Muhammad 'Ishom bin Mar'i [Disalin ringkas kembali dari kitab Ahkamul Aqiqah karya Abu Muhammad Ishom bin MarI, terbitan Maktabah as-Shahabah, Jeddah, Saudi Arabia, dan diterjemahkan oleh Mustofa Mahmud Adam al-Bustoni, dengan judul Aqiqah terbitan Titian Ilahi Press, Yogjakarta,1997} sumber: http://www.almanhaj.or.id/content/857/slash/0

Tags: religi, parenting & balita Prev: AQIQAH (Bag 1.) Next: AQIQAH (Bag 3.) reply share

Sponsored Links

HOLLY COSMETIC & BODYCARE


HELLO... PLEASE VISIT US, WE SELL SKII, CLINIQE, ESTEE LAUDER, SHU UEMURA, LANCOME, ETC

Duit Tambahan Puluhan Juta Dari Rumah!!!


Dulu sy pake internet hanya untuk main game saja, sekarang, internet menjadi sumber penghasilan sy, bkn hanya 1-2 juta, tp puluhan juta.Cari tau caranya, klik skrg jg !!!

2 CommentsChronological Reverse Threaded reply yenisfamilyblog wrote on Mar 13, '08 makasih sharingnya.. reply rumahkusorgaku wrote on Mar 13, '08 sama2 mba yenni..^-^ makasih juga ya..:) audio reply video reply A

You might also like