You are on page 1of 5

Nama NIM Jurusan MK

: : : :

Arif Rizki Ananta BCA 109 008 Akuntansi Akuntansi Internasional

MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL

KEMENTRIAN PENDIDIKAN PALANGKARAYA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PALANGKARAYA

1. Pengantar P&L lebih menyarankan penggunaan istilah standards (standar atau norma) daripada principles (prinsip) oleh karena istilah prinsip mengandung arti berlaku universal dan bersifat permanen yang sebenarnya tidak mungkin diterapkan dalam bidang praktik yang tergantung kondisi yang teIjadi pada saat tertentu dan bersifat dinamik. Sebenarnya prinsip akuntansi yang dibahas oleh P&L dalam buku ini menunjuk kepada seperangkat ketentuan ketentuan atau pedoman-pedoman yang sengaja disusun oleh badan yang berwenang untuk memenuhi tujuan pelaporan keuangan. Badan yang berwenang yang dimaksud di sini adalah misalnya Accounting Principles Boards (APB) atau penggantinya yaitu Financial Account-ing Standards Board (FASB). APB adalah suatu Komite yang dibentuk oleh American Institute of Certified Public Accountans (AICPA) untuk mengkodifikasi praktik dan menyusun pedoman-pedoman penyusunan laporan keuangan. FSAB adalah badan penyusun standar yang berada diluar AICPA yang bertugas untuk memperbaiki standar akuntasi dan pelaporan keuangan dan mengeluarkan pengumuman resmi untuk pihak yang berkepentingan dengan informasi keuangan. Ada juga penerbitan oleh AICPA yang mungkin tidak seotoritatif produk diatas yaitu hasil penelitian yang dilakukan oleh panitia atau individu yang dikomisi oleh AICPA yang berbentuk Accounting Research Study (ARS). Produk-produk atau penerbitan resmi di atas secara keseluruhna disebut dengan pengumuman resmi (Pronouncements). Sebagai pedoman, tentu saja pengumuman resmi yang dapat dianggap sebagai standar paling otoritatif adalah yang berupa pemyataan tentang standar akuntansi tertentu. Pengumuman resmi tersebut secara umum disebut oleh FASB sebagai standar akuntansi keuangan (financial accounting standards) bukannya prinsip akuntansi (accounting principles). Hal ini memang dikehendaki oleh FASB untuk menghindari penyalahartian (misconception) istilah prinsip yang mempunyai pengertian yang lebih luas dan umum yaitu mencakup ketentuan-ketentuan tidak tertulis atau kebiasaan-kebiasaan yang sudah berjalan dengan praktik secara luas. Dasar pikiran ini sejalan dengan gagasan yang dikemukakan P&L di atas. Jadi, lebih tepatlah menggunakan istilah standar akuntansi untuk menunjuk pedoman yang berasal dari pengumuman resmi oleh badan yang berwenang. Standar akuntansi merupakan bagian atau unsur yang membentuk pengertian prinsip akuntansi yang berlaku dalam lingkungan dan waktu tertentu. Gagasan-gagasan P&L adalah ditujukan untuk menjadi landasan penalaran dan konseptual dalam menyusun standar akuntansi yang berupa ketentuan resmi tersebut. 2. Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia Periode 1973-1984. Ikatan akuntansi Indonesia (IAI) telah membentuk KOmite Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia untuk menetapkan standar-standar akuntansi, yang kemudian dikenal dengan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Periode 1984-1994. Komote PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 (PAI 1984). Menjelang akhir 1994, komite standar akuntansi memulai suatu revisi besar atas prinsip-prinsip akuntansi Indonesia dengan mengumumkan pernyataan-pernyataan standar akuntansi tambahan dan menerbitkan

interpretasi atas standar tersebut. Revisi tersebut menghasilkan beberpa pertanyaan standar akuntansi keuangan, yang sebagaian besar harmonis dengan IAS yang dikeluarkan oleh IASB. Periode 1994-2004. Ada perubahan kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini ditunjukan sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite Standar Akuntansi Keuangan untuk menggunakan International Accounting Standards sebagai dasar untuk membangun standar akuntansi keuangan Indonesia. Dan pada tahun 1995, IAI melakukan revisi besar untuk menerapkan standar-standar akuntansi baru, yang kebanyakan konsisten dengan IAS. Beberapa standar diadobsi dari US GAAP dan lainnya dibuat sendiri. Periode 2006-2008. Merupakan konvergensi IFRS tahp 1, sejak tahun 1995 sampai tahun 2010, buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terus direvisi secara berkesinambungan, baik berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru. Proses revisi dilakukan sebanyak enam kali yakni pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1999, 1 April 2002. 1 Oktober 2004, 1 juni 2006, 1 September 2007, dan versi 1 Juli 2009. Pada tahun 2006 dalam kongres IAI di Jakarta ditetapkan bahwa konvergensi penuh IFRS akan diselesaikan pada tahun 2008. Target ketika itu adalah taat [enuh dengan semua standar IFRS pada tahun 2008. Namun dalam perjalanannya ternyata tidak mudah sampai akhir tahun 2008 jumlah IFRS yang diadobsi mencapai 10 standar IFRS dari total 33 standar. 3. Hubungan Standar Akuntansi Indonesia dengan Standar Akuntansi Internasional Indonesia perlu mengadopsistandar akuntansi nternasional untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi internasional tersebut terutama untuk perusahaan public. Hal ini dikarenakan perusahaan public merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang dipergunakan dalam penyusunan laporan. Adopsi standar akuntansi internasional tersebut terutama untuk perusahaan publuk. Hal ini ada beberapa pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan IAS apa adanya atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi, sesuai dengan kebutuhan. Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS no 19, standar berhubungan dengan imbalan kerja. Bapepem telah memberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang akan kita hadapai bila tidak melakukan harmonisasi. Dalam pernyataan Bapepam menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang listing di busrsa efek di Negara lain. Perusahaan asing akan kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangan dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk membandingkan laporan keuangan sesuai standar di Negara tersebut. Hal

ini akan menghambat perekonomian dunia dan aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal. Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu system akuntansi internasional yang dapat diberlakukan secara internasional di setiap Negara atau diperlukan adanya harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif dan hubungan baik dengan pelanggan supplier, investor, dan kreditor. Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antaralain nasionalisme dan budaya tiap-tiap Negara, perbedaan system pemerintahan pada tiap-tiap Negara, perbedaan kepentingan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangant mempengaruhi proses harmonosasi antar Negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi. IASC adalah lembaga yang bertujuan merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bias diterima secara luas di seluruh dunia serta bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi standard an prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan. IFRS adalah suatu upaya untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan interen perusahaan untukperiode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi yang: 1. Menghasilkan transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan. 2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS. 3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna. 4. Penutup/Kesimpulan Standar akuntansi keuangan Indonesia perlu mengadopsi IFRS karena kebutuhan akan informasi keuangan yang bias diakui secara global untuk dapat bersaing dan menarik investor secara global. Saat ini, adapsi yang dilakukan oleh PSAK Indonesia sifatnya adalah harmonisasi, belum adopsi seccara utuh, namun Indonesia mencanagkan akan adopsi seutuhnya IFRS pada tahun 2012. Adopsi ini wajib diterapkan terutama bagi perusahaan public yang bersifat multinasional, untukperusahaan non public yang bersifat local tidak wajib diterapkan. Perlu pertimbangan lebih jauh lagi sifat adopsi apa yang cocok diterapkan di Indonesia, apakah adapsi secara penuh IFRS atau adopsi IFRS yang bersifat harmonisasi yaitu mengadopsi IFRS disesuaikan dengan kondisi ekonomi, polotik, dan system pemerintah di Indonesia. Adopsi secara penuh IFRS akan meningkatkan keandalan dan daya banding informasilaporan keuangn secara internasional namun adopsi seutuhnya akan bertentengan dengan system pajak pemerintahan Indonesia atau kondisi ekonomi dan politik lainnya. Hal ini merupakan rintangan dalam adopsi sepenuhnya IFRS di Indonesia. Adopsi sepenuhnya terhadap IFRS, berarti merubah prinsip-prinsip akuntansi yang selama ini telah dipakai menjadi suatu standar akuntansi berlaku.

5. Daftar Pustaka http://www.google.co.id/search?q=sejarah+akuntansi&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefoxa#hl=id&gs_nf=1&pq=3.%09hubungan%20standar%20akuntansi%20indonesia%20dengan%20s tandar%20akuntansi%20internasional&cp=21&gs_id=8zd&xhr=t&q=standar+akuntansi+di+ind onesia&pf=p&client=firefox-a&rls=org.mozilla:id%3Aofficial&sclient=psyab&oq=standar+akuntansi+di+&aq=0&aqi=g3&aql=&gs_l=&pbx=1&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.r_ qf.,cf.osb&fp=c09e5fc26c62252f&biw=1024&bih=629 http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi http://www.iaiglobal.or.id/tanyajawab/index.php?catid=3 Gerhard D. Mueller, 2005. Akuntansi Internasional, Jakarta

You might also like