You are on page 1of 41

LAPORAN PRAKTIKUM LAPANGAN BOTANI TUMBUHAN TINGGI MENGENAL BERBAGAI JENIS TUMBUHAN TINGKat tinggi DI HUTAN KAWASAN BORO-BORO

O KECEMATAN RANOMEETO KABUPATEN KONAWE SELATAN SULAWESI TENGGARA

OLEH : KELOMPOK vI (enam)


1.

Ahmad isal

(A1C2 08 001) (a1c2 08 048) (A1C2 08 019)

2. suharno
3. 4. 5. 6. 7.

NURUL APRIANI W. sukmawati salfia hasriani nurjana

(A1C2 08 066) (A1C2 08 022) (A1C2 08 035) (A1C2 08 108)

LABORATORIUM PENDIDIKAN UNIT BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2010 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu tumbuhan pada saat ini telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-bidang ilmu pengetahuan yang hanya semula merupakan cabang-cabang ilmu tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri, seperti halnya morfologi tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan pun sudah berkembang pesat. Morofologi Tumbuhan tidak hanya menguraikan bentuk dan susunan tubuh tumbuhan saja, tetapi juga bertugas untuk menentukan apakah fungsi masing-masing bagian itu dalam kehidupan tumbuhan, dan selanjutnya juga berusaha mengetahui dari mana asal bentuk dan susunan

tubuh yang demikian tadi. Selain itu Morfologi Tumbuhan harus pula dapat memberikan jawaban atas pertanyaan mengapa bagian-bagian tubuh tumbuhan mempunyai bentuk dan susunan yang beraneka ragam. Untuk mengetahui hal tersebut, tentunya tidak dapat lepas dari mata kuliah Praktikum Morffologi Tumbuhan yang dilakukan di dalam laboratorium maupun di lapangan untuk melihat secara jelas dan langsung bagaimana berbagai macam bentuk morfologi dari suatu tumbuhan. Tumbuhan-tumbuhan yang di praktekkan banyak terdapat disekitar kita. Segala sesuatu yang dikaji dalam Morfologi Tumbuhan tidak lepas dari bentuk dan susunan dari akar, batang, daun, buah, biji dan bunga. Untuk melihat berbagai macam hal tersebut, dalam wilayah Negara kita pun telah tersebar berbagai macam tumbuhan yang tersebar diseluruh pelosok nusantara. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki banyak hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis adalah hutan yang berada di daerah tropis dengan iklim yang suhunya >24 C dan juga mempunyai curah hujan tinggi. Hutan tidak hanya berfungsi menyediakan bahan papan untuk manusia, tetapi juga merupakan paru-paru bagi bumi ini serta dapat mencegah banjir. Hutan memberikan pengaruh terhadap faktor alam yang lain. Faktor alam ini mencakup tiga faktor lingkungan yang saling berhubungan, yaitu iklim, tanah dan air. Adanya faktor alam tersebut akan

menyebabkan tumbuhnya beraneka ragam jenis tumbuhan dalam satu daerah tertentu. Kawasan pada daerah hutan tirta rimba moramo yang terletak di desa sumber sari, Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam hutan hujan tropis. Hutan pada daerah permandian tersebut memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatan secara langsung di lapangan, wilayah kawasan ini memiliki berbagai jenis spesimen tumbuhan yang telah dikenali maupun yang belum dikenali baik dari hal akar, batang, daun, buah, biji, dan bunga. Berdasarkan latar belakang inilah maka dilakukan Praktikum Lapangan dengan tujuan mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan mulai dari akar, batang, daun, buah dan bunga yang ada di daerah Hutan Tirta Rimba Moramo.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penulisan laporan praktikum lapangan ini adalah:

1. Jenis akar apa pada sampel spesimen yang ditemukan di hutan kawasan Tirta Rimba Moramo ? 2. Jenis batang apa pada sampel spesimen yang di temukan di hutan kawasan Tirta Rimba Moramo ? 3. Jenis daun apa pada sampel spesimen yang ditemukan di hutan kawasan Tirta Rimba Moramo ? 4. Jenis buah apa pada sampel spesimen yang ditemukan di hutan kawasan Tirta Rimba Moramo ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum lapangan ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis spesimen tumbuhan baik akar, batang, daun dan buah yang terdapat di hutan kawasan Tirta Rimba Moramo, Desa Sumber Sari, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat dari praktikum lapangan ini adalah : 1. Sebagai bahan informasi bagi penulis mengenai jenis-jenis spesimen tumbuan baik akar, batang, daun dan buah yang terdapat di hutan kawasan Tirta Rimba Moramo. 2. Sebagai bahan informasi bagi praktikan selanjutnya yang relevan dengan praktikum lapangan ini. 3. Sebagai bahan informasi bagi pembaca mengenai jenis-jenis spesimen tumbuhan baik akar, batang, daun dan buah yang terdapat di hutan kawasan Tirta Rimba Moramo. 4. Sebagai bahan pustaka.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduk atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan di tempat di atas daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau daun yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang di tempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula. Bagian tubuh tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun berubah menjadi kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang. Jadi daunnya yang telah tua, kemudian mati dan runtuh dari batang mempunyai warna yang berbeda dengan daun yang masih segar

(Tjitrosoepomo, 2002:8).

Akar merupakan bagian tumbuh-tumbuhan yang masuk ke tanah sebagai alat penguat dan pengisap air dan zat makanan. Akar dapat di bagi menjadi beberapa kelompok yaitu: akar belit, yaitu akar yang tumbuh pada bagian batas atas tanah dan berfungsi untuk memanjat dengan cara membelit

pohon penunjangnya; akar isap, yaitu akar yang tumbuh menembus kulit pohon inangnya; akar lekat, yaitu akar yang tumbuh dari bagian batang di atas tanah dan berfungsi untuk melekatkan batang tumbuhan tersebut pada pohon penunjangnya; akar liar, yaitu akar yang tumbuh di luar daerah perakaran yang semestinya, seperti akar-akar yang tumbuh dari buku-buku batang jagung di atas permukaan tanah; akar napas, yaitu akar yang menonjol di atas permukaan tanah berfungsi untuk melakukan pertukaran gas, dan biasanya di miliki oleh tumbuhan pantai atau tumbuhan rawa; akar serabut, yaitu akar-akar ramping yang keluar dari bagian pangkal batang; akar tunggang, yaitu akar utama yang umumnya merupakan pengambangan radikula, akar ini tumbuh lurus ke bawah dan bercabang banyak; akar tunjang, yaitu akar yang tumbuh dari batang di atas tanah, yang dalam perkembangan selanjutnya masuk ke dalam tanah dan sekaligus berfungsi sebagai penunjang batang; akar udara, yaitu akar yang berada di atas tanah, terutama terdapat pada tumbuhan memanjat dan epifin, yang berfungsi antara lain untuk mengikatkan diri pada tumbuhan inangnya dan kerap kali juga merupakan organ fotosintesis (Sitorus, 2005:8).

Tumbuhan biji merupakan golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan filogenetik tertinggi, yang sebagai ciri khasnya adalah adanya suatu organ yang berupa biji (dalam bahasa yunani : sperma). Biji berasal dari bakal biji, yang dapat disamakan dengan makrosporangium. Di dalamnya di

hasilkan makrospora yang tidak pernah meninggalkan tempatnya, dan di tempat itu selanjutnya berkembang menjadi makroportalium dengan arkegonium serta sel telurnya. Setelah terjadi pembuahan , zigot yang terbentuk berkembang menjadi embrio yang sementara tetap di tempat itu pula. Sementara itu bakal biji yang kemudian mengandung embrio itu berkembang menjadi alat reproduksi yang disebut biji. Jadi dari segi seksual, karena terjadi didahului oleh suatu peristiwa seksual, yaitu peeburan sel telur dengan sel kelamin jantan. Namun demikian, dalam lingkungan tumbuhan biji dapat kita jumpai embrio di dalam biji, dalam arti embrio tidak selalu merupakan hasil peristiwa seksual. Pembentukan embrio melalui peleburan sel-sel kelamin kita kenal dengan istilah amfimiksi, sedang terjadinya embrio tanpa melalui peristiwa perkawinan di sebut apomiksis (Tjitrosoepomo, 2004:1). Daun adalah organ fotosintesis utama pada sebagian besar tumbuhan, meskipun batang yang berwarna hijau juga melakukan fotosintesis. Bentuk daun sangat bervariasi, namun pada umumnya terdiri dari suatu helaian daun (blade) yang pipih dan tangkai daun yang disebut petiola, yang

menyambungkan daun dengan buku batang, rumput dan banyak tumbuhan monokotil lainnya diketahui tidak memiliki tangkai daun; sebaliknya tangkai daun tersebut membentuk suatu pelepah yang membungkus batang. Beberapa tumbuhan monokotil, termasuk pohon palem, memiliki tangkai daun. Daun tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda dalam hal susunan tulang daun

utamanya. Sebagian besar monokotil memiliki tulang daun utama pararel (sejajar) yang menjalar sepanjang helai daun. Sebaliknya, daun tumbuhan dikotil umumnya memiliki banyak percabangan tulang daun utama (Campbell, 2003:298). Alam tumbuhan yang ditaksir meliputi 300.000 jenis tumbuhan itu dalam klasifikasinya dibagi-bagi menjadi sejumlah divisi. Tiap divisi seterusnya berturut-turut dibagi-bagi lagi dalam takson yang lebih rendah, yaitu kelas, bangsa, suku, marga dan jenis. Masing-masing diberi nama sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan, yang selasin sebagai sarana referensi sekaligus memberikan

indikasi untuk kategori takson yang mana nama-nama tersebut dimaksudkan (Tjitrosoepomo, 1998 : 1).

DAFTAR PUSTAKA Campbell, N.A., dkk. 2003. Biologi Jilid 2 Edisi ke-5. Erlangga. Jakarta. Sitorus, Ronald H., 2005. Kamus Besar Biologi. Pionir Jaya. Bandung. Tjitrosoepomo, 1998. Taksonomi Tumbuhan. UGM-Press. Yogyakarta. Tjitrosoepomo, 2002. Morfologi Tumbuhan, UGM-Press. Yogyakarta. Tjitrosoepomo, 2004. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). UGM-Press. Yogyakarta.

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

A.

Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum lapangan ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 9 Januari 2010 yang bertempat di Hutan Kawasan Tirta Rimba Moramo, Desa Sumber Sari, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara, dan dilanjutkan di Laboratorium Pendidikan Unit Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Haluoleo, dengan melakukan identifikasi jenisjenis spesimen tumbuhan yang ditemukan.

B.

Variabel dan Indikator Praktikum

1. Variabel Praktikum

a. Akar adalah bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah,

dengan arah sumbu ke pusat bumi atau menuju air, meninggalkan udara dan cahaya, tidak berbuku-buku, juga tidak beruas. b. Batang adalah bagian tumbuhan yang berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, selalu bersifat aktinomorf, artinya dapat dengan sejumlah bidang di bagi menjadi dua bagian yang setangkup, terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku. c. Daun adalah bagian tumbuhan yang sangat penting yang berfungsi sebagai pengambilan zat-zat makanan, pengolahan zat-zat makanan, penguapan air, dan pernapasan. d. Buah adalah bagian tumbuhan yang terbentuk setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan.

2. Indikator Praktikum

Indikator praktikum ini adalah semua sifat dan ciri morfologi dari semua jenis spesimen tumbuhan yang terdapat di Hutan Kawasan Tirta Rimba Moramo yang terletak di Desa Sumber Sari, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan.

C.

Instrumen dan Metode Praktikum 1. Instrumen Praktikum a. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum lapangan ini adalah sebagai berikut:

No. Nama Alat 1. Parang

Kegunaan Mengambil spesimen yang bersifat keras yang tidak dapat di ambil dengan tangan

2.

Kantung Plastik

Tempat menyimpan spesimen yang telah diperoleh

3.

Kamera

Mendokumentasikan

gambar

dari

spesimen yang telah diperoleh 4. 5. 6. 7. Alat tulis Etiket gantung Selotip Koran Menandai spesimen yang telah diperoleh Menandai spesimen yang telah diperoleh Merekatkan spesimen pada koran Tempat melekatkan spesimen yang telah diperoleh 8. 9. Gunting Buku panduan Untuk mengambil spesimen Panduan untuk mengidentifikasi

spesimen yang telah diperoleh

2. Metode Praktikum

Metode praktikum yang digunakan pada praktikum lapangan ini adalah metode eksplorasi yakni menjelajahi lokasi praktikum sambil mengumpulkan sampel spesimen tumbuhan yang ditemukan pada lokasi praktikum.

D.

Prosedur Kerja

Praktikum ini dilaksanakan di Hutan Kawasan Tirta Rimba Moramo dengan menelusuri hutan yang terdapat di sepanjang perjalanan menuju lokasi pemandian yang berjarak kurang lebih satu kilometer dari pintu masuk kawasan ini sampai pada berikut : a. Mengambil sampel spesimen tumbuhan yang ditemukan di sepanjang perjalanan dengan melihat bagian-bagian morfologi yang mencirikan jenis tumbuhan baik akar, batang, daun dan buah yang menjadi objek penelitian.
b. Mendokumentasikan sampel tumbuhan yang akan di ambil.

lokasi yang di tentukan dengan langkah-langkah sebagai

c. Menandai sampel yang telah diambil dengan menggantungkan etiket pada bagian sampel, kemudian menuliskan kode pada sampel tersebut. d. Memasukkan sampel yang telah di beri etiket gantung ke dalam kantung plastik. e. Menyusun sampel-sampel yang telah diambil di atas koran dan melekatkannya dengan selotip, kemudian di satukan dan ditutup rapat dengan sasak. f. Mengidentifikasi sampel yang telah di ambil sesuai dengan buku panduan yang digunakan.

BAB IV HASIL DAN DESKRIPSI

A. Deskripsi Umum Lokasi Praktikum

Hutan Tirta Rimba Moramo merupakan salah satu tempat objek wisata yang terkenal yang terdapat di Kendari. Kawasan ini terletak di Desa Sumber Sari, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Hutan Tirta Rimba Moramo merupakan daerah yang lembab karena di sepanjang hutan terdapat aliran sungai yang berasal dari air terjun yang mengalir membelah hutan Moramo. Karena keasrian dan kealamiannya, daerah ini dijadikan sebagai objek wisata, dan juga telah di jadikan sebagai kawasan hutan lindung . Kawasan hutan yang lembab ini dan terlindung dari sinar matahari menyebabkan daerah di sekitar kawasan permandian ini tumbuh berbagai jenis tumbuhan mulai dari golongan tumbuhan tingkat tinggi sampai golongan tumbuhan tingkat rendah. Spesimen-spesiemen tumbuhannya sangat bervariasi, sehingga sangat cocok dijadikan sebagai tempat penelitian untuk mata kuliah praktikum Morfologi Tumbuhan.

B. Deskripsi Spesimen Tumbuhan 1. Deskripsi Jenis-Jenis Akar a. Akar Tunggang

Klasifikasi Regnum Divisio : Plantae : Spermatophyta

Classis

: Dicotyledonae

(Tjitrosoepomo, 2002)

Deskripsi : Akar tunggang sering terdapat pada tumbuhan dikotil, terdiri dari pangkal akar (collum), batang akar (corpus radicis), cabang akar (radix lateralis), serabut akar (fibrilla radicalis), rambut akar (pilus radicalis), tudung akar (calyptra), dan ujung akar (apex radicis). Akar lembaganya tumbuh terus menjadi akar pokok, yang kemudian dari akar pokok tumbuh cabang-cabang akar, serabut-serabut akar dan juga rambut-rambut akar. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga ini memiliki bentuk lebih besar dari bagian-bagian akar lainnya.

b. akar Serabut

Klasifikasi : Regnum Divisio : Plantae : Spermatophyta

Classis

: Monocotyledonae

(Tjitrosoepomo, 2002)

Deskripsi : Akar serabut termasuk jenis akar pada tumbuhan monokotil. Terdiri dari pangkal akar (collum), serabut akar (fibrilla radicalis), rambut-rambut akar (pilus radicalis), dan ujung akar (apix radicis). Akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati. Sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya langsung tumbuh dari pangkal batang, bentuknya menyerupai serabut.

2. Deskipsi Jenis-Jenis Batang a. Batang Herbaceus

Klasifikasi : Regnum Divisio Classis Ordo : Plantae : Pteridophyta : Monocotyledonae :Ophioglassales

Familia Genus Species

: Ophioglassaceae : Helminthostachys : Helminthostachys zeylanica (Tjitrosoepomo, 2002)

Deskripsi :
Batang ini merupakan jenis batang yang berair atau lunak (herbaceus), tidak mempunyai kambium. Berwarna hijau, karena memiliki klorofil, sehingga pada batang ini juga merupakan tempat terjadinya fotosistesis sekaligus sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Batang ini memiliki permukaan yang bulat (teres), licin (leavis), serta memiliki arah pertumbuhan yang tegak lurus (erectus).

3. Deskripsi Jenis-jenis Daun a. Daun Pandanus sp.

Klasifikasi : Regnum Divisio Classis Ordo : Plantae : Spermatophyta : Monocotyledonae : Pandanales

Familia Genus Species

: Pandanaceae : Pandanus : Pandanus sp. (Tjitrosoepomo, 1988:489)

Deskripsi : Pandanus sp. Termasuk tumbuhan perdu dengan batang yang sedang dan tumbuh tegak, daun terkumpul rapat, tumbuh dengan posisi menyirip, duduk, dengan pangkal memeluk batang, bentuk daun sempit dan memanjang, berbentuk garis, bertulang daun sejajar, pada waktu rontok meninggalkan bekas berbentuk cincin, ujung daun segitiga dan lancip, tepi daun dan lapisan bawah dari pada ibu tulang daun berduri tempel yang kecil dan tajam, ppermukaan daunnya halus, berlilin, dan hijau biru.

b. Daun pohon Kupu-kupu Bauhinia sp.

Klasifikasi : Regnum Divisio : Plantae : Spermatophyta

Classis Ordo Familia Genus Species

: Dicotyledonae : Rosales : Caesalpiniaceae : Bauhinia : Bauhinia sp. (Tjitrosoepomo.,2002)

Deskripsi : Bauhinia sp. Daun ; tunggal menjari , bulat (orbicularis), bagian terlebar berada di tengah-tengah helaian daun, menjari (palminervis), pangkal berlekuku (emarginatus), ujung runcing (acutus), tepi rata (integer), tipis, hijau, berkerut (rogusus).

c. Daun Waru (Hibiscus tileaceus)

Klasifikasi : Regnum Divisio Classis Ordo Familia Genus Species : Plantae : Spermatophyta : Dicotyledonae : Malvales : Malvaceae : Hibiscus : Hibiscus tiliaceus

(Tjitrosoepomo, 2002:269) Deskripsi : Waru (Hibiscus tiliaceus). Daun ; tunggal, tak lengkap, daun bertangkai, bagian terlebarnya berada di tengah-tengah helaian daun, jantung (cordatus), menyirip (penninervis), ujung meruncing (acuminatus), pangkal berlekuk (emarginatus), tepi rata (integer), tebal, hijau. Tangkai ; bulat, hijau muda, berbulu halus (villosus).

c. Pisang (Musa paradisiaca)

Klasifikasi : Regnum : Plantae

Divisio Classis Ordo Familia Genus Species

: Spermatophyta : Monocotyledonae : Zingiberales : Musaceae : Musa : Musa paradisiaca (Tjitrosoepomo, 2002)

Deskripsi : Pisang (Musa paradisiaca). Daun ; tunggal, lengkap. Upih (vagina); balut membalut. Tangkai (petiolus) ;tebal. Helaian (lamina) ; memanjang (oblongus), menyirip (penninervis), pangkal berlekuk (emarginatus), ujung tumpul (obtusus), tepi rata (integer), kertas, licin (laevis), hijau.

4. Deskripsi jenis-jenis buah a. Buah Buni pada pisang (Musa paradisiaca)

Klasifikasi : Regnum Divisio Classis Ordo Familia Genus Species : Plantae : Spermatophyta : Monocotyledonae : Zingiberales : Musaceae : Musa : Musa paradisiaca (Tjitrosoepomo, 2002)

Deskripsi : Pisang (Musa paradisiaca). Buah ;buni, sejati berdaging (tidak pecah jika masak), terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah, memiliki tiga lapisan kulit, lapisan luar (epicarpium), tipis, agak kaku, licin mengkilap, lapisan tengan (mesocarpium), tebal, berair, dapat di makan, lapisan dalam (endocarpium), cukup tebal terdapat biji.

b. Buah Toho (Artocarpus elastica)

Klasifikasi :

Regnum Divisio Classis Ordo Familia Genus Species

: Plantae : Spermatophyta : Dicotyledonae : Urticales : Moraceae : Artocarpus : Artocarpus elastica (Tjitrosoepomo, 2002)

Deskrpsi : Toho (Artocaprus elastica). Buah ; semu majemuk, terbentuk dari bunga majemuk, dari tangkai bunga yang tebal dan berdaging, terdiri atas tiga lapisan, lapisan luar (epicarpium), tipis, kaku, berambut, lapisan tengah (mesocarpium); tebal, berair, lapisan dalam

(endocarpium), tebal, keras, berbatasan dengan biji.

BAB V PENUTUP A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah praktikum ini, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa: 1. Jenis-jenis spesimen akar yang diperoleh di sekitar daerah hutan kawasan Tirta Rimba Moramo adalah akar tunggang dan akar serabut. 2. Jenis-jenis spesimen batang yang ditemukan adalah batang bulat yang mengandung air (Herbaceus).
3. Jenis-jenis spesimen daun yang ditemukan adalah daun bangun jantung pada

waru (Hibiscus tiliaceus), daun bangun tunggal menjari pada daun kupu-kupu (Bauhinia sp.), bangun memanjang pada daun pisang (Musa paradisiaca), bangun garis pada nenas hutan (Ananas comosus).
4. jenis-jenis buah yang ditemukan adalah buah sejati tunggal berdaging pada

buah pisang (Musa paradisiaca) dan buah majemuk semu pada buah toho (Artocarpus elastica). B. Saran Saran yang dapat diajukan pada pelaksanaan praktikum ini adalah agar kedepannya pada saat pengidentifikasian spesimen diharapkan adanya bimbingan dari asisten, agar praktikan tidak kewalahan ataupun keliru pada saat mengidentifikasi.

You might also like