You are on page 1of 18

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENGIKUTI LATIHAN KLUB OLAHRAGA PRESTASI (KOP) BOLA TANGAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS

NEGERI JAKARTA

ARJUDIN 6315085639 PENDIDIKAN KEPELATIHAN

Proposal ini di susun untuk di seminarkan pada mata kuliah seminar persiapan skripsi

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2011

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Permainan bola tangan merupakan salah satu permainan olahraga sama seperti halnya olahraga permainan seperti sepakbola, basket, dan yang lainnya. Karena permainan ini mengandalkan power (gabungan antara kekuatan dan kecepatan ). Permainan bola tangan dapat ditelusuri sejarahnya. Pada zaman yunani kuno permainan bola tangan sudah dimainkan walaupun dengan peraturan yang masih kuno Urania yang di mainkan oleh orang-orang yunani kuno (yang di gambarkan oleh Hommer dan Odyssey) dan Harpaston yang di mainkan oleh orang-orang Romawi yang bernama Claudius Galenius tahun 130 sampai 200 Masehi. Di jerman permainan bolagtangan dikenal dengan Fangballspier atau permainan tangkap bola yang perkenalkan dalam ebuah lagu oleh penulis puisi jerman bernama Walther von der Vgelweide. (1170 1230). Permainan bola tangan yang kita kenal pada saat ini, pertama kali diperkenalkan pada tahun 1890 oleh seorang tokoh gymnastik dari jerman yaitu konrad koch. akan tetapi permainan bola tangan ini tidak dapat langsung populer pada saat itu. Karena berbagai alasan. Setelah perang dunia ke 1 selesai, dua orang jerman yang lain yaitu Hirschman.1 Dr. Schelenz,m berusaha mempopulerkan kembali permainan presiden bola tangan ini. Tahun 1928, bertepatan dengan dilangsungkannya olympic Game, wakil dari 11 negara mengadakan pertemuan di amsterdam. Dalam hasil pertemuan itu, terbentuklah suatu organisasi federasi bola tangan yang resmi yang disebut : internatiunal Amateur Handball federation ( I.A.H.F) yang beranggotakan 11 negara. Presiden I.A.H.F pertama adalah Avery

www.blogger/bolatangan.com diakses pada tanggal 29 Maret 2011

Brundage, seorang anggota yang kemudian menjadi presiden dari international olympic Committe (I.O.C) Akhirnya pada tahun 1946 atas usulan dan undangan denmark dan swedia, 8 negara mendeklarasikan Federasi bola tangan internasional atau internasional handball Federation (IHF)delapan negara tersebut adalah denmark, finlandia, Perancis, Belanda, Norwegia, ponlandia, Swiss, Swedia, sampai tahun 2003 IHF memiliki perserta banyak 150 negara dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun putri. Secara esensi bola tangan dalah cabang olahraga permainan beregu yang menggunakan bola sebagai alatnya yang dimainkan dengan menggunakan satu atau kedua tangan dengan cara dilempar, dipantulkan, ditangkap atau ditembakan.

di akses pada tanggal 14 september 2011 sedangkan secara aturan, bola tangan adalah sebuah cabang olahraga permainan yang menggunakan bola sebagai alatnya dengan tujuan memasukan bola ke gawang sebanyak-banyaknya dan mencegah agar tim lawan tidak dapat memasukan bola ke gawang sendiri. Bola tangan merupakan olahraga permainan yang merupakan kombinasi antara cabang olahraga bola basket dan sepak bola. Dimana teknik dasar permainan bola tangan adalah memantulkan dan mengoper bola dengan menggunakan tangan sama seperti permainan bola basket. Sedangkan dari segi peraturan bola tangan hampir sama dengan olahraga sepak bola dari lapangan dan manggunakan gawang sama seperti permainan sepak bola. Di indonesia pernainan bola tangan telah dilakukan sejak jaman penjajahan belanda, tetapi sayang sampai sekarang tidak banyak diketahui masyarakat. Hal ini ternyata degan tidak adanya top organisasi bola tangan, perkumpulan bola tangan begitu pula pertandingannya. Tetapi permulaan bolatangan terlah dimasukan dalam acara pertandingan

PON ke-II jakarta tahun 1951 yang diikuti oleh kontingen dari jakarta, jawa barat, jawa tengah dan jawa timur jadi permainan bola tangan di indonesia bnyak dikenal oleh pelajar sekolah lanjutan sebagai satu pelajar olahraga serta di kalangan angkatan bersenjata. Bola tangan sekarang ini sedikit demi sedikit mulai berkembang di indonesia. Hal tersebut terlihat dengan adanya organisasi yang membawahi cabang olahraga bola tangan ini. Yaitu Asosiasi bola tangan Indonesia (ABTI) dan selanjutnya diikuti oleh pendirian klub bola tangan FIK-UNJ. Olahraga ini kembali pertama kali dipertandingkan secara resmi di indonesia pada kejuaraan bola tangan pasir yang merupakan salah satu cabang dalam Asian Beach Game 1 di bali pada tahun 2008. Kemudian berkembang dengan adanya kejuaraan Mahasiswa Bola tangan Indoor yang diselenggarakan di Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2009. Dan klub bola tangan FIK-UNJ ikut bertanding dalam kejuaraan tersebut.

B. Indentifikasi Masalah Bwedasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Apakah motivasi yang mendorong mahasiswa anggota KOP dalam mengikuti latihan bola tangan FIK UNJ? 2. Apa keinginan pembina KOP bola tangan kepada mahasiswa anggota KOP bolatangan FIK UNJ? 3. 4. 5. Apa yang membuat mahasiswa semangat dalam mengikuti latihan bola tangan? Apakah klub bola tangan diminati oleh mahasiswa peserta klub itu sendiri? Apakah motivasi berpengaruh terhadap latihan mahasiswa peserta KOP bola tangan FIK UNJ?

C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalahnya tentang Motivasi mahasiswa mahasiswa dalam mengikuti latihan bola tangan FIK UNJ.

D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul beberapa permasalahan yang dapat di identifikasikan, yaitu sebagai berikut: 1. Apakah motivasi yang mendorong mahasiswa anggota KOP dalam mengikuti latihan bolatangan FIK UNJ? 2. Apakah keinginan pembina KOP bola tangan kepada mahasiswa anggota KOP bola tangan FIK UNJ? 3. Apa yang membuat mahasiswa semangat dalam mengikuti latihan bola tangan? 4. Apakah klub bola tangan diminati oleh mahasiswa peserta klub itu sendiri? 5. Apakah motivasi berpengaruh terhadap latihan mahasiswa peserta KOP bola tangan FIK UNJ?

E. Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian diraharapkan berguna untuk : 1. Untuk mengetahui motivasi yang mendorongon mahasiswa FIK UNJ dalam mengetahui latihan bola tangan FIK UNJ 2. Memberikan informasi kepada KOP bola tangan khususnya pelatih serta pengurus mengenai motivasi intrinsik dan ekstrinsik dari mahasiswa KOP bola tangan dan KOP lain yang berada di FIK UNJ. 3. Informasi yang bermanfaat bagi pembina atau pelatih untuk menyusun program latihan yang sesuai dengan kondisi mahasiswa tersebut.

4.

Dari informasi yang diperoleh di atas dapat di tindak lanjutkan dengan menyusun strategi yang di pandang perlu dalam mencapai tujuan yang diinginkan sehingga diperoleh hasil yang maksimal.

BAB II KERANGKA TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. KERANGKA TEORI 1. Hakikat Motivasi Menurut Heckhausen yang mengatakan bahwa motivasi merupakan aktualisasi dari motif, maka dapatlah di ajukan batasan pengertian motivasi sebagai berikut : Motivasi adalah proses aktualisasi sumber penggerak dan pendorong tingkah laku individu memenuhi kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu.2 Thomas F. Staton (1968) berpendapat bahwa seseorang akan belajar hanya apabila ia mempunyai kemauan untuk belajar.3 Adanya kemauan untuk belajar tersebut menunjukan bahwa individu yang bersangkutan mempunyai motivasi untuk belajar. Kemudian menurut vroom, motivasi mengacu kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang di hendaki.4 Kemudian Jhon P. Campbell dan kawan-kawan menambahkan rincian dalam definisi tersebut dengan mengemukakan bahwa motivasi mencakup di dalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respon, dan kegigihan tigkah laku.5 Di samping itu, istilah itu pun mencakup sejumlah konsep seperti dorongan (drive), kebutuhan (need), rangsangan (incentive), ganjaran (reward), pengetahuan (reinforcement), dan sebagainya. Menurut kebanyakan devinisi, motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu menggerakan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia.

2 3

Agus mahendra, bolatangan, (jakarta : depdikbud, 1999). h.1 Prof. Dr. Sudibyo Setyobroto. Psikologi Olahraga. h. 22 4 Ibid.h.20 5 Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. Psikologi Pendidikan. h. 72

a) Menggerakan berarti menimbulkan kekuatan pada individu; memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan,

respons-respons epektif, dan kecendrungan mendapat kesenangan. b) Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu di arahkan terhadap sesuatu. c) Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar menguatkan (reinforce) intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu. Motivasi merupakan pendorong bagi perbuatan seseorang. Ia menyangkut soal mengapa seseorang berbuat demikian dan dan apa tujuannya sehingga ia berbuat demikian. untuk mencari jawabannya mungkin kita harus apa yang mendorongnya (dari dalam) dan atau pada perangsang stimulus (Faktor luar) yang menariknya untuk melakukan perbuatan itu. Mungkin ia di dorong oleh nalurinya, atau ke inginan memperoleh kepuasan, atau mungkin juga kebutuhan hidupnya yang sangat mendesak. Sudibyo Setyobroto menjelaskan motif-motif untuk mendorong mahasiswa bergabung dengan suatu kegiatan adalahn sebagai berikut 1. Motif akualisasi diri, 2. Motif berprestasi, dan 3. Ketergantungan (kebanggaan terhadap almamater) ke tiga motif tersebut kemungkinan ada terhadap mahasiswa peserta KOP bolatangan di FIK UNJ.6 Sri mulyani, 1982, yaitu dalam olahraga motif berprestasi merupakn objek studi yang sangat penting.7 Yang di maksud motif berprestasi motif yang mendorong individu untuk berpacu dengan ukuran ke unggulan. Adapun ukuran ke unggulan ini dapat berupa dirinya sendiri, dapat orang orang lain, dan dapat juga kesempurnaan tugas

6 7

Ibid. h. 64 Sri Mulyani Martaniah, ( 1982 ).Psikologi Kepelatihan. h. 67

Teori Maslow yang terkenal membagi motif-motif pokok manusia atas lima kebutuhan pokok, yaitu : (1), kebutuhan fisiologis (2) kebutuhaqn rasa Aman, (3) kebutuhan ketergantungan dan cinta kasih, (4) kebutuhan akan harga diri dan (5) kebutuhan aktualisasi diri. McClelland dan Atkison (1974) mengajukan tiga motif sosial yang utama yaitu: 1. 2. 3. Kebutuhan untuk berprestasi Kebutuhan untuk bergabung dengan oarang ,lain Kebutuhan untuk berkuasa.8

Motivasai sosial adalah motivasi yang timbul pada diri individu karena berinteraksi dengan individu lain dalam ikatan kelompok sosial, motivasi sosial berkembang secara wajar dalam setiap tim olahraga sebagai usaha menyesuaikan diri atau sebagai reaksi terhadap lingkungan sekitarnya. Adiseshiah dan parry (1977) dikemukakan lebih lanjut bahwa motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan tingkat aspirasi seseorang lebih tinggi dari kemampuannya, dan individunya yang bersangkutan selalu gagal untuk mencapainya, akan dapat memberi pengaruh buruk pada motivasinya, bahkan dapat berakibat timbulnya frustasi.9 2. Hakikat Mahasisawa Mahasiswa merupakan pelajar yang telah menamatkan pendidikan menengah atas (setingkat SMU) dasn melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Mahasiswa yang memiliki tanggung jawab yang besar dibanding siswa sekolah. Sebagai mahasiswa, tentunya secara moral memiliki tanggung jawab besar, mahasiswa sangat berbeda dengan siswa sekolah dasar atau menengah sekalipun. Bagaimana

8 9

McClelland dan Atkison, Psikologi Kepelatihan. h. 65 Adiseshiah dan Parry, (1977). Psikologi Kepelatihan. h. 68

pola berfikir, tingkah laku, dan prioritas sebagai mahasiswa sudah berbeda. Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan serta memanfaatkan pengetahuan yang yang diperolehnya untuk kemudian memberikan manfaat pada dirinya sendiri, dan orang lain. Bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (FIK UNJ) wajib mengikuti kegiatan KOP dimana KOP juga merupakan suatu kebutuhan atau kewajiban yang akan mempunyai ikatan erat terhadap penyelesaian perkuliahan. Nilai KOP pun menjadi persyaratan untuk mahasiswa ujian skripsi. Mahasiswa FIK UNJ berasal dari berbagai kalangan dan memiliki kemampuan atau keahlian dalam olahraga yang di gelutinya. Mahasiswa FIK UNJ memiliki berbagai macam karakter individu, memilki keinginan dan tujuan memenuhi kebutuhan sebagai mahasiswa FIK. 3. Hakikat KOP Bola Tangan FIK UNJ Dilihat dari cara memainkannya, bola tangan bisa di kategorikan sebagai cabang olahraga yang sepenuhnya bersandar pada keterampilan dasar manipulatif. Memainkan bola dengan kedua tangan, melempar, menangkap, menembak, serta memukul bola adalah dasar dari keterampilan manipulasi objek dengan anggota tubuh. Dari segi pergerakannya, bola tangan memperlihatkan keterampilannya lokomotor tinggi. Gabungan lompatam dan lari yang begitu dinamis sambil lempar bola ketika melayang, menunjukan bahwa seorang pemain bola tangan adalah orang yang memilki kemampuan tinggi dalam koordinasi, kelincahan, kecepatan dan daya tahan, di samping tentunya kekuatan. Agar dapat berperan sangat bermakna dalam keberhasilan regu, seorang pemain bola tangan haruslah menjadi seorang yang mau bekerja sama. Dengan menghandalkan

perhitungan yang cepat dan tepat. Dan harus bisa mengambil keputusan yang cerdik, dengan memperhitungkan segala ciri lingkungan yang harus diolahnya dalam waktu yang sangat kritis. a. Latihan KOP Bola Tangan Di daalam kehidupan sehari-hari oarang tidak akan pernah lepas dari kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas fisik atau jasmani. Dalam mempertahankan kesegaran jasmani seseorang perlu diberikan suatu bentuk latihan. Menurut Harsono dalam bukunya ilmu coaching mendefinisikan latihan seabagai berikut: latihan adalah proses sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang.10 Dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan serta intensitas lainnya. Dengan program latihan atau jadwal latihan yang tepat pasti akan memberikan hasil yang baik kepada mahasiswa. Mahasiswa yang masih memiliki aktivitas yang padat seharihari dengan mengikuti perkuliahan atau mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Agar latihan tetap berjalan dengan baik pula. Agar terjadi keseimbangan aktivitas. Latihan bukan saja sebagai kebutuhan wajib bagi mahasiswa FIK tetapi juga latihan bisa menjadi tempat penyaluran bakat yang ada pada diri masing-masing individu untuk mencapai prestasi. Seorang pelatih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan atlet didalam mencapai prestasi. Sebagai seorang pelatih hendaknya mampu merencanakan program latihan dan sekaligus mampu pula melakukannya dalam bentuk interaksi dengan atlet. KOP bola tangan memiliki 1 lapangan. Dan dengan jadwal latihan yang sudah terprogram maka latihan dengan secara epektif dan efisien.

10

Harsono, Ilmu Ccoaching (Jakarta : Pusat Ilmu Keolahragaan, KONI Pusat, 1986), h. 27

b.

Klub olahraga prestasi (KOP) Universitas Negeri Jakarta adalah salah satu perguruan tinggi di indonesia yang

memiliki Fakultas Ilmu Keolahragaan ini menaungi dua puluh tiga (23) cabang olahraga yang beberapa diantaranya dijadikan mata kuliah wajib. Dan salah satunya adalah bola tangan yang masuk didalam kurikulum akademik Fakultas Ilmu Keolahragaan. Latihan 23 cabang olahraga ini dibina didalam klub olahraga prestasi (KOP) Fakultas ilmu keolahragaan UNJ dalam kegiatan akademik selalu memberikan kebijaksanaan kepada para mahasiswa khususnya dalam menalurkan minat dan bakat pada kegiatan kemahasiswaan. Mereka diberi kebebasan didalam memilih cabang olahraga yang diminatinya. Secara bersama-sama mereka menggunakan sarana dan prasarana sesuai dengan jadwal latihannya. Kegiatan klub olahraga prestasi (KOP) adalah sarana untuk menyalurkan bakat mahasiswa dibidang olahraga yang diminatinya. Adapun tujuan dari KOP adalah: 1. Memberikan bimbingan, latihan, pengetahuan dan meningkatkan prestasi olahraga secara sistematis dan berkesinambungan kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta. 2. Mengadakan dan mengikuti kegiatan baik yang bersifat exstra ataupun kurikuler. 3. Meningkatkan mutu organisasi secara umum dan khususnya dibidang olahraga melalui peran serta dalam dunia kemahasiswaan dan kemasyarakatan, baik dalam lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta.

B. Kerangka berfikir KOP merupakan wadah bagi mahasiswa FIK UNJ untuk melakukan kegiatan olahraga. Dalam memilih cabang olahraga bola tangan mahasiswa FIK UNJ harus didasari

bakat dan minat sehingga dapat disalurkan dengan baik, karena dengan minat yang besar dalam suatu hal maka dapat menambah wawasan dan dapat meningkatkan ketrampilan Selain itu kegiatan KOP merupakan kebutuhan bagi mahasiswa dimmana KOP juga merupakan sukatu kewajiban yang mempunyai ikatan erat terhadap penyelesaian perkuliahan . dengan bergabung dengan KOP selain kesegaran jasmani dapat tercapai dan hobi tersalurkan, keterampilan bermain bola tangan yang mereka latihpun dapat meningkat. Tidak hanya keterampilan yang dipelajari di KOP akan tetapi masih banyak hal lain perlu dikuasai mahasiswa FIK. Maka KOP akan sangat berarti bagi mahasisawa untuk mendalami suatu kegiatan olahraga. KOP bolatangan FIK UNJ mempunyai 1 lapangan di gedung serba guna FIK UNJ. Klub ini juga didukung oleh suasana yang nyaman yang membuat mahasiswa yang telah memiliki tempat untuk melakukan aktivitas olahraga. Prestasi bola tangan mahasiswa FIK di ajang mahasiswa dapat dikatakan baik, itu salah satu yang menjadi motivasi bagi mahasiswa yang keterampilannya kurang untuk tetap berlatih memperbaiki keterampilannya. Pembninaan yang direncanakan oleh pembina atau pelatih KOP bola tangan tentunya selain berbagai unsur atau komponen yang berkaitan dengan pembinaan sangat dibutuhkan juga pemberian motivasi kepada mahasiswa, jika pembinaan hanya diperhatikan secara teknis tanpa ada pemberian dorongan terhadap mental atlet beruapa motivasi yang bisa menambah semangat juang bagi atlet didalam pertandingan dan untuk mencapai hasil yang maksimal. Motivasi merupakan pendorong seseorang dalam melakukan kegiatan. Pada hakekatnya setiap tingkah laku berhubungan dengan motivasi. Baik itu motivasi intrinsik (dari dalam) maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi merupakan hal terpenting pada setiap individu dalam melakukan segala aktivitas guna mencapai tujuan yang dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dari pelaksanaan penelitian adalah untuk mengetahui motivasi yang mendorong mahasiswa dalam mengikuti latihan klub olahraga prestasi (KOP) bola tangan FIK UNJ. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian adalah Jalan Pemuda Rawamangun No. 10 Kampus FIK UNJ, Gedung Serba Guna FIK. 2. Waktu penelitian dilaksanakan di kampus FIK UNJ sejak bulan September 2011 dan pengambilan data pada tanggal 20 September 2011. C. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah penelitian deskriptif. Dengan metode survei dengan teknik penyeberan angket yang sebagai instrumen penelitian dalam pengumpulan data. D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti klub olahraga prestasi (KOP) bola tangan FIK UNJ sejumlah 54 orang.

2. Teknik pengambilan sampel Sebuah sampel adalah bagian dari populasi jumlah sampel untuk dijadikan objek penelitian ini adalah 54 orang mahasiswa KOP Bola Tangan dengan menggunakan total sampling. E. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah dengan angket yang bersifat tertutup. Pemberian nilai jawaban pada setiap pernyataan atau butir-butir angket antara lain :

SS S TS STS

= Sangat Setuju = Setuju = Tidak Setuju = Sangat Tidak Setuju

=4 =3 =2 =1

2. Kisi Kisi Angket Mengadakan spesifikasi data dengan menyebarkan angket menjadi aspek yang lebih khusus mengarah kepada bentuk kisi-kisi pernyataan sebagai berikut :

KISI KISI ANGKET NO. 1 Dimensi Intrinsik Aspek a. Pembawaan atlit No. Soal 1, 2, 3, 4, 5, 6 b. Tingkat pendidikan 7, 8

c. Pengalaman Lalu d. Cita cita

Masa 9, 10, 11, 12, 13 dan 14, 15, 16, 17, 18, 19

Harapan 2 Ektrinsik

a. Fasilitas (Sarana dan 20 Prasarana) b. Metode Latihan 21, 22, 23, 24 c. Lingkungan 25, 26, 27, 28 d. Hukuman Hadiah dan 29, 30

3.

Mencari Validitas ? Untuk mencari validitas dan reabilitas uji angket, digunakan rumus product moment sebagai berikut.11

11

Suharsimi Ari kunto, Prosedur Penelitian (PT. Rineka Cipta,2002),h.170

Rumus r hitung =

{N x 2 ( x) 2 }{ N y 2 ( y ) 2 }

N xy ( x)( y )

r = Koefisien korelasi x = Tes n = Jumlah sampel y = Re-tes

F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen berupa angket. Data diambil dari KOP bola tangan yang menjadi sampel dalam penelitian. Data diambil dari anggota KOP bola tangan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilkakukan dengan cara menemui responden secara langsung yang menjadi sampel dalam penelitian. Data yang diambil berupa jawaban angket motivasi mahasiswa dalam mengikuti latihan KOP bola tangan FIK UNJ

G. Teknik Analisis Data Analisis data menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menghitung sekor jawaban masing-masing responden dari setiap butir pertanyaan 2. Menghitung rata-rata jawaban dari setiap butir pertanyaan dibagi jumlah responden kemudian di kalikan 100% NP= R = R Jumlah total jawaban dari responden internal / eksternal

SM = Skor maksimum internal / eksternal 100 = bilangan tetap 3. Menginterpretasikan setiap jawaban dari setiap butir pertanyaan 4. Menginterpretasikan setiap jawaban dari tiap dimensi

You might also like