Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 2:
BHEKTI KUMOROWATI SIGIT BUDIANTO NATA EKA SAPTIANA ZAQIYA FEBRIANY TRI YUNIARTI RIFANAH (4201410033) (6101411191) (7101410095) (7101410203) (7101410234) (7101410262)
MATERI BAB I
PENGERTIAN BIMBINGAN PENGERTIAN KONSELING PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KONSELING LATAR BELAKANG PERLUNYA BK KEDUDUKAN BK DALAM PENDIDIKAN
Pendapat Para Ahli Unsur Pokok Bimbingan Pendapat Para Ahli Unsur Pokok Konseling
PENGERTIAN BIMBINGAN
PENDAPAT PARA AHLI
Jones
Bimbingan adalah: Bantuan yang diberikan kepada individuindividu dalam menentukan pilihanpilihan dan mengadakan berbagai penyesuaian dengan bijaksana dengan lingkungan. Tujuan utama dari bimbingan adalah mengembangkan setiap individu sesuai dengan kemampuannya.
Bimbingan adalah: Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu atau kelompok dari berbagai usia, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkann kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
PENGERTIAN KONSELING
PENDAPAT PARA AHLI Bernard & Fullmer Sertzer & Stone Division of Counseling Phychology (Prayitno, 1994:1001)
Division of Counseling Phychology (Prayitno, 1994:1001) Konseling adalah suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatanhambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, dimana proses tersebut terjadi setiap waktu.
Konseling adalah: Suatu proses memberi bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (klien) yang bertujuan pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Mohamad Surya
Tiga pandangan tentang hubungan bimbingan dan konseling, yaitu: 1. Kedua istilah Bimbingan dan Konseling adalah identik 2. Bimbingan dianggap sama dengan Pendidikan, sedangkan Konseling dianggap sama dengan Psikoterapi, yaitu usaha untuk menolong individu yang mengalami masalah serius. 3. Bimbingan merupakan kegiatan terpadu yang dirangkai dengan konseling
1 2 3
BIMBINGAN
KONSELING
Bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi dan kegiatan pengumpulan data tentang siswa Lebih menekankan pada fungsi pencegahan
Merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia, yaitu antara konselor dan klien Hanya dapat dilakukan oleh tenaga- tenaga yang telah terdidik dan terlatih (konselor)
TENAGA
Dilakukan oleh dua orang tua, guru, wali kelas, kepala sekolah, dan orang dewasa lainnya kepada individu (siswa)
Latar Belakang Sosial Budaya Latar Belakang Perkembangan Pendidikan Paedagogis Peranan Guru
5. Masalah Belajar
Dilihat dari proses dan fase perkembanganya, para siswa berada pada fase masa remaja (adolesensi). Masa ini ditandai dengan berbagai perubahan menuju ke arah tercapainya kematangan dalam berbagai aspek seperti biologis, intelektual, emosional, nilai-nilai hidup dsb. Para siswa berada pada masa transisi dari akhir masa kanak-kanak dan memasuki masa remaja sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Dalam rentangan masa transisi ini siswa akan mengalami berbagai goncangan yang akan mempengaruhi seluruh pola-pola perilakunya. Maka secara langsung atau tidak, hal ini akan mempengarui proses belajar mereka di sekolah. Mengingat hal tersebut, maka sekolah mempunyai peranan yang penting dalam membantu siswa untuk mencapai taraf perkembangan melaui pemenuhan tugas-tugas perkembangan secara optimal.
Beberapa aspek perbedaan individual yang perlu mendapat perhatian ialah perbedaan dalam hal-hal sebagai beikut :
Kecerdasan Kecakapan Hasil belajar Bakat Sikap Kebiasaan Pengetahuan Kepribadian Cita-cita Kebutuhan Minat Pola-pola dan tempo perkembangan Ciri-ciri jasmaniah Latar belakang keluarga (lingkungan).
Dalam hal ini sekolah hendaknya memberikan bantuan agar setiap siswa dapat menyesuaiakan diri dengan baik dan terhindar dari timbulnya gejala-gejala salah suai yang biasanya ditunjukkan dalam bentuk tingkah laku yang kurang wajar atau sering disebut bentuk kelainan tingkah laku.
5. Masalah Belajar
Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan perbuatan inti. Dalam perbuatan belajar dapat timbul berbagai masalah baik bagi diri pelajar maupun pengajar (guru). Sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa agar mereka berhasil dalam belajar. Untuk itu pentingnya sekolah memberikan program bimbingan dan konseling untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar.
Atas dasar keadaan tersebut, sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal harus bertanggung jawab untuk mendidik dan menyiapkan siswa agar berhasil menyesuaikan diri di masyarakat dan mampu memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya layanan bimbingan dan konseling di sekolah, yang secara khusus diberi tugas dan tanggung jawab untuk memberikan bantuan kepada siswa dalam memecahkan berbagai masalah, baik masalah belajar, penyesuaian diri, maupun masalah-masalah pribadi yang apabila dibiarkan akan menghambat tercapainya tujuan belajar siswa di sekolah.
Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah, pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian yang berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Tujuan pendidikan yang dikemukakan dalam GBHN adalah : Untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusiamanusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
Bimbingan mempunyai peranan yang amat penting dalam pendidikan, yaitu membantu setiap pribadi anak didik agar berkembang secara optimal. Dengan demikian maka hasil pendidikan sesungguhnya kan tercermin pada pribadi anak didik yang berkembang baik secara akademik, psikologis, maupun sosial. Kenyataan yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya, masih terdapat kecenderungan bahwa pendidikan belum sepenuhnya dapat membantu perkembangan kepribadian anak didik secara optimal. Hal ini nampak antara lain gejala-gejala : putus sekolah, tinggal kelas, lambat belajar, berprestasi rendah, kekurangpercayaan masyarakat terhadap hasil pendidikan, dsb. Secara psikologis masih banyak adanya gejala-gejala perkembangan kepribadian yang kurang matang, gejala salah suai, kurang percaya pada diri sendiri, kecemasan, putus asa, bersikap santai, kurang responsif, ketergantungan, pribadi yang tidak seimbang, dsb.
2. Peranan guru Sebagai pendidik, tugas dan tanggung jawab guru yang paling utama adalah mendidik yaitu membantu subjek didik untuk mencapai kedewasaan. Guru hendaknya mengenal dan memahami tingkat perkembangan anak didik, sistem motivasi/kebutuhan, pribadi, kecakapan, kesehatan mental, dsb. Disamping memahami siswa, salah satu tugas guru yang tidak boleh diabaikan adalah mengenal dan memahami dirinya. Guru harus mempunyai informasi yang cukup untuk dirinya sehubungan dengan peranannya, pekerjaan, kebutuhan, dan motivasinya, kesehatan mentalnya, dan tingkatan kecakapan yang harus dimilikinya. Jenis-jenis informasi tentang dirinya sangat membantu para guru itu sendiri dalam mengatasi berbagai masalah yang timbul dalam tugasnya, seperti konflik, ilustrasi, maladjustment, dsb.
Bidang ini meliputi semua bentuk pengembangan kurikulum dan pelaksanaan pengajaran, yaitu penyampaian dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemampuan berkomunikasi peserta didik.
4. Bidang pengajaran dan administrasi dapat memberikansumbangan yang besar bagi suksesnya bidang bimbingan dan konseling 5. Bidang administrasi dan supervisi memberikan sumbangan besar bagi pelayanan bimbingan dan konseling melalui berbagai kebijakan dan pengaturan yang menghasilkan kondisi yang memungkinkan berjalannya layananlayanan itu secara optimal
Kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling akanlebih terasa jika dalam kondisi sebagaiberikut:
Terdapat berbagai masalah dalam pendidikan yang tidak mungkin diselesaikan oleh seorang guru
Dalam situasi tertentu kadangkadang terjadi perselisihan atau konflik antar siswa dan guru, sehingga dalam situasi pertentangan itu sangatlah sulit guru untuk menyelesaikannya.
Sering di temukannya masalah-masalah pribadi siswa, sehingga diperlukan seorang ahli khusus yang dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
Kesimpulan:
Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bidang kegiatan dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan proses pendidikan, yang secara terintegrasi bersama-sama dengan bidang administrasi dan bidang kurikulum mewujudkan tujuan pendidikan, yaitu membantu perkembangan peserta didik secara optimal sesuai dengan potensi, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik.
TERIMA KASIH