You are on page 1of 7

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Agar kegiatan belajar dan pembelajaran serta pemanfaatan seluruh sumberdaya terarah untuk membantu siswa mencapai tingkat kemampuan tertentu, maka mutlak perlu ditetapkan tujuan pembelajaran. Mengambil contoh dalam perjalanan, tujuan harus ditetapkan sebelum keberangkatan agar baik pengemudi maupun penumpang paham ke mana perjalanan akan berakhir dan bagaimana cara serta route yang akan ditempuh agar sampai ke tujuan dengan tepat waktu, tepat sasaran, selamat dan ternikmati. Analog dengan itu, tujuan pembelajaran harus ditetapkan sebelum proses belajar dan pembelajaran berlangsung agar guru sebagai pengemudi dan siswa sebagai penumpang memahami apa perubahan tingkah laku yang akan dicapai dan bagaimana mencapainya. 1.2 Rumusan Masalah Dalam makalah ini penulis hanya akan memaparkan mengenai Merumuskan Tujuan Pembelajaran yang meliputi: 1) Perlunya merumuskan tujuan pembelajaran 2) Pengertian tujuan pembelajaran 1.3 Manfaat Makalah ini memaparkan tentang Merumuskan Tujuan Pembelajaran. Yang diharapkan akan bermanfaat bagi penulis sebagai calon pendidik mata pelajaran Bahasa Indonesia yang tentunya harus menguasai materi tersebut dan juga bagi para pembaca umumnya.

1.4 Tujuan Pembuatan makalah ini mempunyai beberapa tujuan, diantaranya: 1) memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran 2) sebagai bahan presentasi kelompok dalam mata kuliah Belajar dan Pembelajaran 3) agar penulis khususnya dan para pembaca umumnya dapat memahami dan menguasai mengenai Belajar dan Pembelajaran

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Perlunya Merumuskan Tujuan Pembelajaran Mengambil contoh dalam perjalanan, tujuan harus ditetapkan sebelum keberangkataan agar baik pengemudi maupun penumpang faham kemana perjalanan akan berakhir dan bagaimana cara serta route yang akan ditempuh agar sampai ke tujuan tepat waktu, tepat sasaran, selamat dan ternikmati. Analog dengan itu, tujuan pembelajaran harus ditetapkan sebelum peruses belajar dan pembelajaran berlangsung agar guru sebagai pengemudi dan siswa sebagai memahami apa perubahan tingkah laku yang akan dicapai dan bagaimana mencapainya. Dengan demikian baik guru maupun siswa dapat menyiapkan diri baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap untuk mengikuti peruses pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Rumusan tujuan pembelajaran yang jelas juga sangat diperlukaan oleh seorang guru dan penyelenggara pendidikan untuk merancang dan menyediakan administrasi, sarana dan prasarana serta dukungan lain yang diperlukan. Sebaliknya, pembelajaran yang tidak didukung dengan adanya tujuan yang jelas akan terselenggara secara tidak terarah, dan kurang terdukung oleh berbagai kebutuhan yang diperlukan. Yang paling parah, guru dan siswa tidak faham apa yang akan dicapai, bagaimana mencapainya, apa bagaimana menggunakan sarana dan prasarana yang diperlukan dan tersedia, serta tidak jelas dan tegas bagaimana mengevaluasi keberhasilan kegiatan tersebut. Akibatnya terjadi penyia-nyiaan (waisting) waktu, tenaga, dan sumberdaya karena belajar dan pembelajaran berlangsung kurang terarah dan tidak ternikmati baik oleh siswa maupun guru. 2.2. Pengertian Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) dan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK). Pembahasan tentang kedua jenis tujuan pembelajaran tersebut adalah akan dikemukakan berikut ini. 2.2.1. Pengertian dan Merumuskan Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran dapat dibedakan atas TPU adalah pernyataan tentang kemampuan atau tingkah laku siswa sebagai hasil belajar yang masih bersifat umum. Dikatakan umum disini karena kemampuan tersebut belum tegas dalam arti masih dalam bentuk kemampuan internal yang tidak teramati dan tidak terukur. Salah satu contoh pernyataan TPU adalah : Setelah mengikuti sesi ini siswa memahami tentang cara memeriksa adanya gangguan yang terjadi pada system pengapian motor bakar 4 tak Jika kita cermati pernyataan tujuan di atas, dengan mudah dapat disimpulkan bahwa kata kerja memahami menyatakan perubahan tingkah laku atau kemampuan yang masih sangat
2

umum. Makna yang terkandung ddalam kata memahami tidak memberikan gambaran yang tegas tentang tingkat dan ilustrasi konkrit dari perubahan tingkah laku yang akan dicapai yaitu cara memeriksa gangguan pada system pengapian motor bakar 4 tak. Pemahaman seseorang masih diukur dan diamati. Oleh sebab itu, TPU tersebut masih perlu dijabarkan menjadi TPK. 2.2.2. Penertian dan Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus Berbeda dengan TPU, TPK adalah pernyataan tegas tentang kemampuan atau tingkah laku sebagai hasil belajar. Yang dimaksudkan tegas disini adalah menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur (oservable and measurable). Contoh dari TPK untuk contoh TPU di atas adalah sebagai berikut: Setelah mengikuti sesi ini siswa dapat: a. Menyebutkan berbagai gangguan pengapian yang mungkin terjadi pada motor bakar 4 tak. b. Menyebutkan tanda-tanda gangguan pengapian yang mungkin terjadi pada motor bakar 4 tak. c. Menjelaskan berbagai penyebab terjadinya gangguan pengapian yang mungkin terjadi pada motor bakar 4 tak. d. Menjelaskan langkah-langkah pemeriksaan gangguan yang mungkin terjadi pada motor bakar 4 tak. e. Melaksanakan langkah-langkah pemeriksaan gangguan yang terjadi pada motor bakar 4 tak. f. Menemutunjukkan (mengidentifikasi) gangguan pengapian yang terjadi pada motor bakar 4 tak. g. Menyimpulkan sumber gangguan yang terjadi berdasarkan identifikasi gangguan. h. Merekomendasikan langkah-langkah perbaikan gangguan yang terjadi beserta tindakan keselamatan kerjanya berdasarkan kesimpulan pemeriksaan. Mencermati rumusan-rumusan TPK di atas dapat dijelaskan bahwa; a. Kedelapan pernyataan TPK secara tegas menjelaskan kemampuan terukur yang dapat secara nyata diamati yaitu; menyebutkan, menjelaskan, melaksanakan, menemutunjukan, menyimpulkan dan merekomendasikan. b. TPK juga dengan jelas menggambarkan taksonomi dan ranah dari tingkah laku yang akan dicapai melalui pembelajaran sebagai berikut: Pengetahuan : yang perlu ditegaskan pada langkah 1 sampai dengan langkah 4. : yang akan dikuasai adalah menimplementasikan langkahlangkah pemeriksaan gangguan pengapian motor bakar
3

Keterampilan

dijelaskan dengan konkrit pula pada langkah 5 sampai dengan langkah 8. Afektif : perubahan sikap yang harus dicapai oleh siswa ditegaskan pada langkah 8 yaitu memperhatikan tindakan keselamatan kerja.

2.2.3. Daftar Kata Kerja Oprasional Dalam Rumusan Pembelajaran Kategori tujuan pembelajaran dicirikan oleh kata kerja oprasional yang digunakan. Katakata kerja operasional yang dapat digunakan untuk merumuskan TPU dan TPK oleh para ahli bahasa telah dihimpun dalam suatu table seperti termuat dalam Lampiran 1. Isi dari lampiran 1 ini dapt dijelaskan sebagai berikut: Kolom 1 : Berisi kata-kata kerja Kemampuan Internal yang digunakan dalam merumuskan TPU. : Berisi kata kerja operasional yang digunakan untuk merumuskan TPK.

Kolom 2

Kata kerja operasional untuk digunakan dalam merumuskan TPK. 2.2.4. Tujuan Pembelajaran dan Taxonomi Kemampuan Dalam menuliskan Tujuan Pembelajaranm, selain ranah kemampuan hal lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat atau taxon kemampuan. Namun, untuk ranah keterampilan dan sikap, sebenarnya Bloom sendiri tidak menguraikannya menurut taxonomi. Sekalipun demikian, beberapa ahli lainya kemudian mencoba menyusun taxon untuk kedua ranah tersebut seperti termuat dalam lampiran 1. 2.2.5. Kriteria Kemampuan Teknik lain menuliskan tujuan Pembelajaran terutama untuk skill objective adalah melengkapi pernyataan tujuan dengan syarat-syarat atau kondisi dan criteria yang harus dipenuhi sebagai ukuran tercapainya perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar. Contoh dari pernyataan tujuan pembelajaran seperti itu adalah: Diberikan sebuah jangka, sebuah mistar, sebagai pensil, dan selembar kertas gambar ukuran A4, setelah menyelesaikan latihan ini siswa akan dapat membuat gambar bintang lima dengan menggunakan jangka, mistar, dan pensil degan langkah-langkah yang benar dalam waktu 10 menit. Dari contoh di atas, dapat dijelaskan struktur rumusan tujuan pembelajaran khusus nya adalah sebagai berikut:

Kondisi

:Diberikannya sebuah jangka, sebuah mistar, sebatang pensil, dan selembar kertas gambar ukuran A4. : Membuat gambar bintang lima. : Prosedur benar dan selesai dalam waktu 10 menit.

Kemampuan Criteria

2.2.6. TPK, KBM, dan Evaluasi Dengan menunjuk kepada perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk TPK, selanjutnya dapatlah dipilih dan ditetapkan (KBM). Kegiatan belajar pembelajaran dan teknik evaluasi yang akan digunakan. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang ini, dalam Tabel 7.1. berikut disajikan kaitan antara ketiga unsu tersebut (disederhanakan dari Newble and cannon, 1983).

Table 7.1. Contoh Kaitan TPK, KBM, dan Evaluasi TPK Mata Pelajaran: IPA
Topik:Pemuaian TPK Setelah menyelesaikan sesi ini siswa akan mampu: 1.Menjelaskan peristiwa fisika tentang pemuaian yang dialami benda yang dupanaskan. 2.Menampilkan pengujian fisika tentang pemuaian dengan menggunakan lembar peraktek (Job Sheet) KBM 1.Menugaskan siswa mempelajari bahan ajar teori tentang pemuaian Evaluasi 1.Pre-test tertulis dalam bentuk pilihan jamak sebanyak 3 soal (mudah, sedang dan sulit) tentang pemuaian

2a.Mengukur panjang batang logam sebelum dipanaskan dan mencatatnya dalam table b.Mengukur panjang logam yang telah dipanaskan dan mengisikannya hasilnya pada table

2a.Pengamatan langsung ketika praktek berlangsung meliputi: a. langkah-langkah yang dilakukan b.penggunaan peralatan c.keseriusan daalam melakukan praktek d.kerjasama e.waktu f.keselamatan kerja 3a.mendiskusikan hasil praktek b.memberikan komentar tentang kegiatan siswa selama peraktek dan pembuatan laporan c.menilai hasil peraktek d.memberikan tugas pengayaan

3.Membuat laporan peraktek

3a.membandingkan panjang logam sebelum dan sesudah dipanaskan b.menganalisa hasil percobaan dengan menggunakan rumus penilaian c.membuat kesimpulan dari hasil percobaan

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan Agar kegiatan belajar dan pembelajaran serta pemanfaatan seluruh sumber daya terarah untuk membantu siswa mencapai tingkat kemampuan tertentu, maka mutlak perlu ditetapkan tujuan pembelajaran. Sejalan dengan itu, maka pembahasan yang dikemukakan dalam bab ini secara umum menggunakan tujuan pembelajaran. 3.2 Saran Dengan mempelajari bab ini hendaknya kita dapat memahami tentang rumusan tujuan pembelajaran, karena pemahaman bab ini sangat penting bagi calon guru dimana setelah keluar dari perguruan tinggi dan mulai mengajar kita di tuntut untuk merumuskan tujuan pembelajaran itu. Sehingga ketika kita sudah menjadi seorang guru kita dapat memperaktekan tentang rumusan tujuan pembelajaran itu.

You might also like