You are on page 1of 5

I. II. III.

JUDUL PERCOBAAN TANGGAL PERCOBAAN TUJUAN PERCOBAAN kecepatan reaksi

: KINETIKA KIMIA : 21 Maret 2012 : Mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi

IV.

DASAR TEORI

Menurut Oxtoby, dkk (2001 : 415) Tujuan utama kinetika kimia ialah menjelaskan bagaimana laju bergantung pada konsentrasi reaktan dan mengetahui mekanisme suatu reaksi berdasarkan pengetahuan tentang laju reaksi yang diperoleh di eksperimen. Dan konsentrasi reaktan memainkan peran penting dalam mempercepat atau memperlambat suatu reaksi tertentu. Menurut Tri Adjie Utama (2009 : 65) Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi reaksi tiap satuan waktu. Dimana konsentrasi pereaksi berkurang sedangkan konsentrasi hasil reaksi bertambah. Reaksi kimia terjadi karena adanya tumbukan antar partikel yang bereaksi. Tumbukan disebabkan oleh energi kinetik partikel. Energi minimum yang harus dimiliki partikel untuk bereaksi disebut energi aktivasi. According to Syukri S (2000 : 468) Two molecules that will react must collide directly. If the concentration of the reagent was enlarged, meant his density will improve and increase the possibility of the collision so as to speed up the reaction. But, not always the increase in the concentration of the reagent increased the rate of the reaction, because of the rate of the reaction was influenced also by the other factor. Menurut Respati (2000 : 197) Kinetika kimia mempelajari kecepatan reaksi kimia. Reaksi kimia terjadi dengan kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi ialah: macam zat yang mengadakan reaksi, konsentrasi/tekanan, temperatur, adanya katalisator, dan radiasi yaitu adanya sinar dengan panjang gelombang tertentu.

V.

ALAT DAN BAHAN A. ALAT Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi dan rak, erlenmeyer 250 mL, pipet tetes, penjepit tabung, gelas ukur 10 mL, stopwacth, dan pemanas. B. BAHAN Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan natrium iodida 0,5 M, larutan hidrogen peroksida 0,1 M, larutan asam sulfat 0,5 M, larutan amilum, larutan asam klorida 0,1 M, larutan asam oksalat 0,1 M, larutan kalium permanganat 0,1 M, kalsium karbonat butiran, kalsium karbonat serbuk, larutan besi(III)klorida 0,1 M, dan larutan natrium klorida 0,1 M.

VI.

PROSEDUR KERJA 4.1 Pengaruh konsentrasi zat yang bereaksi a. Disediakan 3 buah tabung reaksi dan masing-masing di isi dengan 1 mL larutan NaI 0,5 M. Kemudian di tambahkan berturut-turut 1 mL, 2 mL, dan 3 mL air suling. Diberi tanda tabung A, B ,dan C. b. Diambil 3 buah tabung reaksi dan pada setiap tabung diisi dengan 2 tetes larutan H2SO4 0,5 M, 2 tetes amilum dan 1 mL larutan H2O2 0,1 M. Tabung diberi tanda I, II, dan III. c. Diambil larutan pada tabung I, dicampurkan ke dalam tabung reaksi A. Dicatat waktu pada saat mulai dicampurkan sampai timbulnya warna pada larutan tersebut. d. Dilakukan cara kerja c, antara tabung II dengan tabung B, dan tabung III dengan tabung C. 4.2 Pengaruh luas permukaan sentuhan a. Ke dalam erlenmeyer 250 mL dimasukkan 25 mL larutan HCl 0,1 M. b. Disiapkan tabung reaksi besar berisi air dalam keadaan terbalik dalam gelas kimia 100 mL. c. Dimasukkan 1 gram CaCO3 butiran kedalam erlenmeyer dan ditutup dengan sumbat karet yang dilengkapi dengan pipa bengkok yang ujungnya dimasukkan ke dalam tabung reaksi. d. Dicatat waktu yang diperlukan mulai gas keluar hingga air dalam tabung reaksi habis. e. Di ulangi prosedur pada d dengan menggunakan CaCO3 serbuk. 4.3 Pengaruh suhu a. Disediakan 2 buah tabung reaksi dan masing-masing diisi dengan 3 mL larutan H2C2O4 0,1 M dan 2 tetes larutan H2SO4 0,1 M. b. Pada tabung 1 ditambahkan 1 mL larutan KMnO4 0,1 M. Dicatat waktu pada saat mulai penambahan KMnO4 sampai warna ungu hilang. c. pada tabung reaksi 2 kira-kira 60oC, kemudian ditambahkan larutan KMnO4 0,1 mL. Dicatat waktu pada saat mulai penambahan sampai warna ungu hilang.

4.4 Pengaruh katalis a. Dimasukkan masing-masing 25 mL larutan H2O2 5% ke dalam gelas kimia I, II, dan III. Kemudian ditambahkan 1 mL larutan NaCl 0,1 M ke dalam gelas kimia II dan 1 mL larutan FeCl3 0,1 M ke dalam gelas kimia III, sedangkan pada gelas kimia I tidak ditambahkan apaapa. b. Bagaimana kecepatan timbulnya gelembung gas pada ketiga gelas kimia itu? Dari ketiga percobaan diatas, pada gelas kimia nomor berapa laju reaksi berlangsung paling cepat? VII. HASIL PENGAMATAN A. SEBELUM PERCOBAAN NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 NAMA BAHAN NaI 1 M H2O H2SO4 1 M Amilum/pati 1% H2O2 0,1 M H2C2O4 0,1 M KMnO4 0,05 M NaCl FeCl3 CaCO3 CaCO3 HCl 1 M BENTUK Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan Serbuk Butiran Larutan WARNA Tidak berwarna Tidak berwarna Tidak berwarna Keruh Tidak berwarna Tidak berwarna Ungu pekat Tidak berwarna Orange Putih Kecoklatan Tidak berwarna

B. SESUDAH PERCOBAAN 1. Pengaruh konsentrasi Pada 3 tabung reaksi yang pertama diberi tanda A, B, C dan diisi NaI 1 M sebanyak 1 mL kedalam semua tabung dan ditambahkan air suling sebanyak 1 mL, 2 mL, dan 3 mL ke dalam tabung reaksi yang berbeda. Kemudian pada 3 tabung reaksi yang lain, semuanya diisi 2 tetes H2SO4 + 2 tetes amilum + 1 mL H2O2 0,1 M dan diberi tanda 1, 2, dan 3. Setelah itu larutan pada tabung 1 dicampur kedalam tabung A, larutan pada tabung 2 dicampur kedalam tabung B, dan larutan pada tabung 3 dicampur kedalam tabung C. Pencampuran dilakukan secara bersamaan, pencampuran pada tabung 1 cepat bereaksi, pada tabung 2 lama sedikit bereaksinya dan pada tabung 3 larutannya sangat lama bereaksi. 2. Pengaruh suhu Tabung 1 diisi 3 mL H2C2O4 + 2 tetes H2SO4 + 1 mL KMnO4 warna ungu. Kemudian pada saat 1 menit 9 detik warna ungunya hilang. Pada tabung 2 diisi 3 mL H2C2O4 + 2 tetes H2SO4 kemudian dipanaskan sampai suhu 60oC. Setelah itu ditambahkan larutan KMnO4 menghasilkan warna ungu, pada saat 42 detik warna ungunya hilang.

3. Pengaruh katalis Pada gelas kimia 1 diisi 25 mL larutan H2O2 0,1 M tidak ada reaksi apa-apa dan larutannya tidak berwarna. Pada gelas kimia 2 diisi 25 mL H2O2 + 1 mL NaCl warna kuning agak pudar. Pada gelas kimia 3 diisi 25 mL H2O2 + 1 tetes FeCl3 larutannya mendidih, berasap, larutannya cepat bereaksi dan warnanya kuning. 4. Pengaruh luas bidang permukaan Dalam erlenmeyer dimasukkan 1 sendok CaCO3 serbuk + HCl larutan berbusa (seperti reaksi adam sari) dengan cepat. Kemudian kedalam erlenmeyer yang lain diisi HCl + CaCO3 butiran larutannya bereaksi tetapi tidak secepat pada percobaan CaCO3 serbuk. VIII. PEMBAHASAN

Pada oercobaan pertama, diambil 3 tabung reaksi dan masing-masing di isi 1 mL larutan NaI 1 M dan ditambahkan air suling sebanyak 1 mL, 2 mL, 3 mL ke dalam tabung reaksi dan diberi tanda A, B, dan C.. Kemudian pada 3 tabung reaksi masing-masing di isi 2 tetes H2SO4 ditambah 2 tetes amilum ditambah 1 mL H2O2 0,1 M dan diberi tanda 1, 2, dan 3. Setelah itu larutan pada tabung 1 dicampur kedalam tabung A, larutan pada tabung 2 dicampur kedalam tabung B, dan larutan pada tabung 3 dicampur kedalam tabung C. Pencampuran dilakukan secara bersamaan, yang paling cepat bereaksi adalah tabung A karena konsentrasinya besar, warnanya merah pekat, larutannya berbusa dan berasap dengan banyak, yang kedua cepat bereaksi adalah tabung B karena konsentrasinya sudah berkuran atau lebih kecil daripada tabung A,warnanya merah pekat pudar, larutannya juga berbusa dan berasap tetapi tidak banyak seperti pada tabung A, dan tabung C sangat lama bereaksi karena konsentrasinya sangat rendah atau kecil, warnanya hitam dan dibawahnya tidak berwarna sebelum larutannya menyatu, kemudian larutannya lama baru menyatu. Percobaan ini sesuai dengan teori Oxtoby yang menyatakan bahwa tujuan utama kinetika ialah menjelaskan bagaimana laju bergantung pada konsentrasi reaktan dan mengetahui mekanisme suatu reaksi berdasarkan pengetahuan tentang laju reaksi yang diperoleh di eksperimen. Dan konsentrasi reaktan memainkan peran penting dalam mempercepat atau memperlambat suatu reaksi tertentu. Pada percobaan kedua, kedalam 2 buah tabung reaksi masing-masing di isi 3 mL larutan H2C2O4 dan 2 tetes larutan H2SO4. Kemudian pada tabung 1 ditambahkan 1 mL KMnO4 maka warnanya menjadi ungu dan pada saat 1 menit 9 detik warna ungunya hilang dan menjadi tidak berwarna. Pada tabung 2, tabungnya dipanaskan sampai suhu 60oC lalu ditambahkkan larutan KMnO4 menghasilkan warna ungu dan pada saat 42 detik warna ungunya hilang. Warna pada tabung 2 cepat hilang karena suhhunya lebih tinggi dari suhu tabung 1. Percobaan ini sesuai dengan teori Respati yang menyatakan bahwa reaksi kimia terjadi dengan kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi ialah: macam zat yang mengadakan reaksi, konsentrasi/tekanan, temperatur, adanya katalisator, dan radiasi yaitu adanya sinar dengan panjang gelombang tertentu. Pada percobaan ketiga, gelas kimia 1 di isi larutan H2O2 sebanyak 25 ml dan tidak terjadi reaksi apa-apa. Kemudian pada gelas kimia 2 di isi larutan H2O2 sebanyak 25 mL juga dan dicampur dengan larutan NaCl sebanyak 1 mL dan warnanya berubah menjadi kuning agak pudar. Setelah itu

pada gelas yang ke-3, di isi H2O2 sebanyak 25 mL kemudian di tetesi FeCl3 sebanyak 1 tetes dan larutannya mendidih, berasap,warnanya menjadi kuning dan bereaksi paling cepat. Hal ini dikarenakan FeCl3 adalah katalisatot. Percobaan ini sesuai dengan teori Respati yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi ialah: macam zat yang mengadakan reaksi, konsentrasi/tekanan, temperatur, adanya katalisator, dan radiasi yaitu adanya sinar dengan panjang gelombang teertentu. Pada percobaan keempat, ke dalam erlenmeyer di masukkan 1 sendok CaCO3 serbuk kemudian ditambahkan larutan HCl maka larutannya cepat bereaksi dan berbusa, ini dikarenakan CaCO3 sserbuk memiliki permukaan yang lebih kecil, sedangkan pada erlenmeyer lain yang dimasukkan CaCO3 butiran dan dicampur dengan HCl lama bereaksi, ini dikarenakan CaCO3 butiran memiliki permukaan yang lebih kasar. Percobaan ini juga sesuai dengan teori Respati yaitu faktorfaktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi ialah macam zat yang mengadakan reaksi. IX. KESIMPULAN 1. Jika konsentrasi larutan besar maka larutannya cepat bereaksi dan warnanya pekat. 2. Jika konsentrasi larutan kecil maka larutannya lama bereaksi dan larutannya berwarna pudar. 3. Jika suhu dinaikkan, larutan cepat berubah warna daripada yang tidak diberi suhu. 4. FeCl3 merupakan katalisator karena ketika dicampur dengan larutan H2O2 larutannya cepat bereaksi, mendidih, berasap, dan berubah warna. 5. CaCO3 serbuk lebih cepat bereaksi daripada CaCO3 butiran, hal ini dipengaruhi oleh luas bidang permukaan. REFERENSI Oxtoby, dkk. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern. Jakarta: Erlangga. Respati. 2000. Dasar-dasar Ilmu Kimia. Jakarta: PT Rineka Cipta. S. Syukri. 2000. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB. Utama, Tri Adjie. 2009. Intisari Kimia SMA. Jakarta: Bintang.

X.

You might also like