You are on page 1of 8

Hukum benda

PENGERTIAN HUKUM BENDA

. PENGERTIAN HUKUM BENDA HUKUM BENDA yaitu sekumpulan segala mcam aturan hukum tentang benda yang terdapat di dalam buku II KUHPer mulai pasal 499 sampai dengan 1232 MENURUT PARA AHLI1.Prof. Soebekti : - dalam arti sempit dapat dilihat saja dalam arti luas segala sesuatu dapat di haki (objek hukum)2. Prof. Mariam Darus, dalam KUHPerdata ada 2 istilah: Benda (Zaak) benda dlm arti luas (ps 499 KUHPerdata) Goed (barang) Zaak segala sesuatu yg dapat dikuasai manusia dapat membuka kemungkinan untuk memasukkan sesuatu yang sebelumnya tidak memenuhi kriteria sebagai objek hukum 2 MACAM-MACAM BENDA

. MACAM-MACAM BENDA Menurut sistem hukum perdata barat sebagaimana diatur dalam BW benda dapat di bedakan atas : a) benda bergerak dan tidak bergerak b) benda yang musnah dan benda yang tetap ada c) benda yang dapat diganti dan benda yang tidak dapat diganti d) benda yang dapat dibagi dan tak dapat dibagi e) benda yang diperdagangkan dan benda yang tidak diperdagangkan 3 AZAS-AZAS HUKUM BENDA asas hukum pemaksa (dewingenrecht), bahwa AZAS-AZAS HUKUM BENDA orang tidak boleh mengadakan hak kebendaan yang sudah diatur dalam UU 2) asas dapat dipindahtangankan, semua hak kebendaan dapat dipindah 3) asas individualitas, tangankan , kecuali hak pakai dan mendiami objek hak kebendaan selalu benda tertentu atau dapat ditentukan secara individual, yang 4) asas totalitas, hak kebendaan merupakan kesatuan selalu terletak diatas seluruh objeknya sebagai satu kesatuan (psl 500, 588, 606 KUHPdt) asas tidak 10. AZAS-AZAS HUKUM BENDA dapat dipisahkan, orang yang berhak tidak boleh memindah tangankan sebagian dari kekuasaan yang termasuk suatu hak kebendaan yang ada 6) asas prioritas, semua hak kebendaan memberi padanya kekuasaan yang sejenis dengan kekuasaan atas hak milik (eigendom) sekalipun luasnya 7) asas percampuran, apabila hak yang membebani dan berbeda-beda yang dibebani itu terkumpul dalam satu tangan , maka hak yang membebani itu lenyap (pasal 706, 718, 724, 736, 807 KUHPdt) AZAS-AZAS 8) Pengaturan berbeda terhadap benda bergerak dan tak HUKUM BENDA bergerak, terhadap benda bergerak tak bergerak terdapat perbedaan pengaturan dalam hal te rjadi peristiwa hukum penyerahan, pembebanan, 9) asas publisitas, hak kebendaan atas benda tidak bezit, dan verjaring bergerak diumumkan dan didaftarkan dalam register 10) asas umum mengenai sifat

perjanjian, hak yang melekat atas benda itu berpindah, apabila bendanya itu di serahkan kepada yang memperoleh hak kebendaan itu. .4

HAK KEBENDAAN HAK KEBENDAANa. Pengertian hak yg memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda dan dapat dipertahankan terhadap setiap orang.b. Ciri ciri/sifat Hak - Bersifat mutlak, yaitu dapat dipertahankan terhadap Kebendaan - Zaak gevolg (droit de suite) mengikuti benda dimanapun siapapun -Diberi hak untuk -Droit de preference hak untuk didahulukan berada gugat hak kebendaan pada setiap gangguan terhadap hak kebendaan, dapat -Kewenangan untuk melakukan pemindahan dilakukan penuntutan kembali hak, dapat dilakukan oleh pemegang hak kebendaan HAK KEBENDAANc. Hak kebendaan berbeda dengan hak perorangand. Cara - - Penyerahan - Penemuan - Pengakuan memperoleh hak kebendaan Ikutan/turunan - Penciptaan - Pewarisan Daluarsa . HAK 2. 1. Benda lenyap/musnah KEBENDAANe. Dihapusnya hak kebendaan 5. Pencabutan hak, 4. Dalursa 3. Pelepasan hak Dipinahtangankan - - Dilakukan untuk kepentingan umum dengan syarat : - Berdasarkan UU Ganti rugi yang layak/patut . HAK KEBENDAANf. Macam-macam hak Menurut UUPA (tanah): kebendaan 1. Hak milik 2. Hak guna usaha 3. Hak guna bangunan 4. Hak pakai 5. Hak sewa . HAK Menurut Buku II KUHPerdata 1. Hak kebendaan yang bersifat KEBENDAAN memberikan kenikmatan (zakelijk genotsrecht), dibedakan atas : a. atas benda milik sendiri b. atas benda milik orang lain 2.Hak kebendaan yang memberikan jaminan (zakelijk zakerheidsrecht) 5 KUHPerdata

Pasal-pasal mengenai Hukum Benda terdiri dari 21 KUHPerdata bab, yakni sebagai berikut : Bab I Tentang barang dan pembagiannya Bab II Besit dan hak-hak yang timbul karenanya Bab III Hak milik Bab IV Hak dan kewajiban antara para pemilik pekarangan yg bertetangga Bab v Kerja rodi Bab VI 20. KUHPerdata Bab VIII Hak guna Bab VII Hak numpang karang Pengabdian pekarangan Bab X Hak Bab IX Bunga tanah dan sepersepuluhan usaha (erfpacht) Bab XI Hak pakai dan hak mendiami hasil pakai Bab XIII Surat Bab XII Pewarisan karena kematian KUHPerdata Bab XIV Pelaksana surat wasiat dan engelola harta wasiat peninggalan Bab XV Hak berpikir dan hak istimewa untuk merinsi harta peninggalan Bab XVI

Hak menerima dan menolak warisan Bab XVII Pemisahan harta peninggalan Bab XVIII Harta peninggalan yang tak terurus Bab XIX Piutang dengan hak didahulukan Bab XX Gadai Bab XXI Hipotek Bab XVII Pemisahan 22. KUHPerdata Bab Bab XVIII Harta peninggalan yang tak terurus harta peninggalan Bab XXI Hipotek Bab XX Gadai XIX Piutang dengan hak didahulukan

PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA DOKTER PENGELOLA KLINIK DENGAN PEMILIK SARANA KLINIK

Pada hari ini, hari _____ tanggal _____ bulan _____ tahun telah terjadi Perjanjian Kerja Sama antara: 1. Nama Pekerjaan Alamat : : :

Bertindak untuk dan atas diri sendiri, sebagai dokter pengelola klinik yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. 2. Nama Pekerjaan Alamat : : :

Bertindak untuk dan atas dirinya sendiri, sebagai pemilik sarana klinik yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Para Pihak menerangkan terlebih dahulu: Bahwa PIHAK PERTAMA melakukan tugas pengabdian profesi dengan mengelola sebuah Klinik yang mempergunakan sarana dari PIHAK KEDUA. Sehubungan dengan hal tersebut Para Pihak sepakat mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerja Sama ini dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 Maksud dan tujuan Kerjasama ini adalah: Untuk mengelola dan menjalankan sebuah Klinik dengan nama KLINIK _____ yang berlokasi di Jalan _____ Nomor _____ , Kecamatan _____ Kabupaten _____ . Pasal 2 Dalam Kerja Sama ini: PIHAK PERTAMA mengusahakan diperolehnya Izin-izin lain yang berkaitan dengan Klinik. PIHAK PERTAMA menyumbangkan tenaga, kepandaian, keahlian, keterampilan, dan kecakapan di bidang farmasi sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku dan sumpah jabatannya.

Dalam Kerja Sama ini PIHAK KEDUA menyediakan sarana Klinik yang terdiri dari Dana secukupnya, perlengkapan Klinik, Perbekalan Kesehatan di bidang farmasi, bangunan yang menjadi milik dan atau berada dalam penguasaan dari PIHAK KEDUA. Pasal 3 1. Pengelola klinik dilakukan oleh Klinik. 2. Pengelola klinik sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor _____, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: _____, serta ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan sumpah jabatannya, diubah dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: _____ . Pasal 4 1. PIHAK PERTAMA berkewajiban serta bertanggung jawab sepenuhnya untuk mengelola Klinik meliputi: Bidang pelayanan kesehatan. Bidang material. Bidang administrasi dan keuangan. Bidang ketenagaan. Bidang lainnya yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Klinik. (Klinik) di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan kejadian, dan berhak mengikat Klinik dengan pihak lain, dan pihak lain dengan klinik serta menjalankan segala tindakan, akan tetapi dengan ketentuan harus mendapatkn persetujuan dari PIHAK KEDUA dalam menjalankan tindakan-tindakan: a. meminjam dan atau meminjamkan uang; b. mengikat Klinik sebagi Penjamin; c. melakukan pembelian, penjualan, kecuali penjualan sehari-hari yang berhubungan dengan pelayanan Klinik kepada masyarakat atau barang-barang baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. d. enggadaikan barang-barang bergerak kepunyaan Klinik; Haruslah mendapat persetujuan dari PIHAK KEDUA. 3. Apabila tindakan tersebut dilakukan PIHAK KEDUA haruslah mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA. Persetujuan mana cukup dibuktikan dengan surat yang ditandatangani

2. PIHAK PERTAMA sebagai pengelola klinik berhak dan berkuasa mewakili kerja sama ini

atau turut ditandatangani akta/surat yang berkenaan oleh PIHAK KEDUA/PIHAK PERTAMA. 4. 5. 6. PIHAK PERTAMA dalam melaksanakan pengelolaan Klinik bertanggung jawab penuh terhadap apa yang dikelolanya. PIHAK KEDUA bertanggung jawab hanya sampai dengan jumlah bagiannya yang dimasukan dalam kerja sama ini. Pengelola keuangan harus diatur sedemikian rupa, sehingga dapat menjamin kerja sama yang baik antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. PIHAK PERTAMA dapat diberi kesempatan untuk memiliki saham Klinik yang diatur tersendiri oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. Pasal 5 1. 2. Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) pada setiap tahun ditetapkan bersama-sama oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. Penyusunan tata-laksana pengelolaan keuangan dilakukan bersama-sama oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA. Kedua pihak bersepakat bahwa penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) tahunan dan tata-laksana pengelolaan keuangan dimaksud berturut-turut pada Ayat (1) dan Ayat (2) Pasal ini dilakukan dengan memper-timbangkan kelancaran pelaksanaan pengelolaan Klinik dan pelayanan kepada masyarakat. Pasal 6 1. PIHAK PERTAMA wajib menjalankan tugasnya selama klinik dibuka. 2. 3. Bilamana PIHAK PERTAMA berhalangan untuk sementara selama jam kerja Klinik, maka PIHAK PERTAMA dapat menunjuk Dokter pendamping. Bilamana PIHAK PERTAMA dan Dokter Pendamping berhalangan melakukan tugasnya, maka penunjukkan tersebut tunduk pada ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: _____ , diubah dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: _____ . PIHAK PERTAMA turut bertanggung jawab atas segala tindakan dari Dokter Pendamping dan/atau Dokter Pengganti. Pasal 7

1. 2.

Dalam pengelolaan Klinik ini wajib dibuat pembukuan yang sebaik-baiknya dan menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA. Hasil bersih yang diperoleh Klinik selama tahun berjalan dibagi pada akhir tahun buku dengan perincian sebagai berikut: PIHAK PERTAMA mendapat imbalan jasa profesi. Atau, dengan cara lain disetujui oleh kedua belah pihak.

2.

Apabila terjadi kerugian akibat peristiwa tak terduga antara lain bencana alam, pencurian (force majeur), yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan; maka kerugian akan dimasukkan dalam kerugian klinik untuk tahun buku berjalan. Dan, ini akan ditutup/dialokasikan pada dana cadangan dalam Ren-cana Anggaran Pendapatan Belanja tahun-tahun berikutnya. Pasal 8

1.

Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu _____ (_____) tahun terhitung sejak tanggal diberikan Surat Izin Klinik oleh Kantor Dinas Kesehatan _____ .

2. Perjanjian Kerja Sama ini berakhir karena: a. berakhirnya jangka waktu kerja sama; b. dicabutnya Surat Izin Klinik oleh yang berwajib karena; c. melakukan Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan di bidang Farmasi; d. PIHAK PERTAMA berhalangan menjalankan tugasnya lebih dari _____ (_____) tahun berturut-turut, PIHAK PERTAMA meninggal dunia. e. PIHAK PERTAMA mengembalikan Surat Izin Ke Kantor Dinas Kesehatan. 3. Menyimpang dari ketentuan di atas, masing-masing pihak berhak mengakhiri kerja sama ini dengan memberitahukan kepada pihak yang lain secara tertulis 3 (tiga) bulan sebelumnya, serta segala sesuatu yang berhubungan dengan pengunduran diri tersebut akan diselesaikan secara musyawarah, PIHAK PERTAMA calon pengganti dicari oleh (PIHAK PERTAMA/PIHAK KEDUA/kedua-duanya). Apabila tidak dapat memperoleh PIHAK PERTAMA Pengganti, Dokter Pengelola berhak menutup Klinik dan menyerahkan Surat Izin Ke Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten _____ .

Pasal 9

a.

Dalam hal terjadi sengketa dalam pelaksanaan dan atau penafsiran Perjanjian ini, kedua belah pihak akan menyelesaikannya secara musyawarah dan dengan penuh itikad baik.

b.

Mengenai Perjanjian ini dan segala akibatnya kedua belah pihak memilih domisili yang tetap dan tidak berubah di Kantor Panitera Pengadilan Negeri _____ . Demikianlah Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal tersebut di atas, dan masing-masing pihak mendapatkan 1 eksemplar yang sama kekuatan hukumnya.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

_____________ ___________

SAKSI-SAKSI

You might also like