You are on page 1of 9

Contoh Karya Tulis Ilmiah Pengaruh Televisi Pada Motivasi Belajar Siswa Perkembangan Kognitif Anak Masa Sekolah

Menengah Pada saat seluruh tubuh berubah saat pubertas, otak dan fungsi-fungsinya juga be rubah. Seperti halnya jatuh-tempo perubahan-perubahan pubertas bervariasi lebar antar individu, demiki an juga jatuh-tempo perubahan-perubahan intelektual. Satu indikasi dari kesamaan ini adalah bahwa sk or test inteligensi yang diperoleh selama beberapa tahun dari individu yang sama paling berfluktuasi sela ma periode dari usia 12 sampai 15 tahun. Dalam teori perkembangan kognitif Piaget, remaja mengalami taha p transisi dari penggunaan operasi kongkrit ke penerapan operasi formal dalam bernalar. Remaja mulai menyadari keterbatasan-keterbatasan pemikiran mereka. Mereka bergelut dengan konsep yang b erada di luar pengalaman mereka sendiri. Selanjutnya Ia mengemukakan bahwa perubahan otak pada pubertas k emungkinan diperlukan untuk kemajuan kognitif remaja. Bagaimanapun juga, mereka menegaskan bahwa pengalaman dengan masalah yang kompleks, tuntutan pembelajaran formal, dan tukar-menukar serta mengalami kontradiksi ide-ide dengan teman sebaya juga perlu untuk pengembangan penalaran operasi formal. Para remaja yang sampai tahap ini (tidak semua dapat mencapai) telah mencapai tahap penalaran dewasa. Pe naIaran hipotetis-deduktif merupakan salah satu karakteristik yang menandai perkembangan berfikir operasi f ormal, yang muncul menjelang sekitar usia 12 tahun. Sebelum operasi formal, berfikir hakikatnya ada lah operasi kongkrit. Perbedaan antara dua tahap berfikir ini ditunjukkan pada Tabel di bawah. Piaget menemukan bahwa penggunaan operasi-operasi formal bergantung kepada keakraban dengan daerah subyek tertentu . Apabila ... Read More Struktur Karya Ilmiah Bentuk karya tulis ilmiah, baik makalah, report/laporan ilmiah yang berbentuk la poran-laporan penelitian, skripsi, tesis, atau disertasi, selalu akan mengikuti sistematika dan atau struktur yang telah dibuat oleh karya ilmiah. Struktur Makalah Struktur makalah ilmiah, hanya memuat cirri-ciri pokok saja, da n strukturnya juga lebih sederhana. Bentuk strukturnya sebagai berikut : Judul Abstrak/sari Tulisan/Syino psis/Resume Pembukaan/pendahuluan Isi Penutup/Simpulan/Saran Daftar Pustaka/Acuan Lampiran-l ampiran Struktur Laporan/Report, mempunyai cirri-ciri yang lebih dan rinci,maka strukturnya sebag ai berikut : Judul Abstrak/sari Tulisan/Syinopsis/Resume Prakata Daftar isi Daftar table Daftar simbol Bab Penda huluan Bab Isi/Uraian Bab Penutup/Simpulan Daftar Pustaka Lampiran-lampiran ... Read More

Batang Tubuh Makalah Ilmiah Sesuai dengan struktur makalah ilmiah, batang tubuh yang dimaksud adalah terdiri dari : Pendahuluan Di dalam pendahuluan ditulis latar belakang singkt dari judul, yaitu kondisi-kondisi atau gejala-gejala yang muncul secara kronologis, alasan pemilihan judul, tujuan, manfaat, dan sebagainya. Di dalam ke giatan pendahuluan dengan topik tersendiri dikemukakanhal-hal atau masalah-masalah yang ada. Isi Makalah D i dalam makalah ditulis tindakan yang telah dilakukan, hal ini ditulis bila penulis melakukan tindakan-t indakan khusus dalam rangka berusaha memecahkan masalah, misalnya pengamatan lapangan atau melalui penelahaa n keputusan atau hasil penelitian yang ada. Evaluasi dan/atau pembahasan ditulis pula dalam isi makalah yaitu uraian buah pikiran penulis tentang apa saja yang telah diuraikan terdahulu dengan cara berfikir ded uktif dan induktif. Simpulan Dan Saran Simpulan pada bab yang terakhir ini biasanya hanya merupakan resume atau s ingkatan dari hasil-hasil evaluasi dan/atau pembahasan yang ada. Saran-saran yang diajukan adalah mengenai yang berkaitan dengan tindakan-tindakan dalam pemecahan masalah yang diuraikan secara singkat. Karena itu, saran-saran harus bersifat operasional. Daftar Pustaka. Daftar pustaka adalah bagian akhir dari st ruktur karya tulis ilmiah termasuk makalah. Tujuan utama daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai dari mana orang menemukan sumber. Daftar pustaka ditulis menurut abjad nama penulis tanpa mencantumkan gel ar dan nomor urut. Hal-hal 1/4

yang disebutka dalam daftar pustaka dan cara penulisannya sebagai berikut : ... Read More Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Be lajar ABSTRAK Kristian, Hendrik. 2010. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Prof esional Guru Terhadap Prestasi Belajar yang Dimediasi oleh Motivasi Belajar Siswa (Studi pada siswa Ke las X mata pelajaran ekonomi di SMA Islam Malang Tahun Ajaran 2009/2010). Skripsi, Jurusan Ekonomi Pembanguna n. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) : Drs. Sapir.S.Sos, M.Si. Pembimbing ( II) : Dwi Wulandari, SE., M.M. Guru memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. karena guru memegang kunci dalam pendidikan dan pengajaran disekolah. Guru adalah pihak yang paling dekat berhubungan dengan sis wa dalam pelaksanaan pendidikan sehari-hari, dan guru merupakan pihak yang paling besar peranannya da lam menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, pembinaan dan pengembangan terhadap guru merupakan hal mendasar dalam proses pendidikan. Saat ini guru dian ggap sebuah profesi yang sejajar dengan profesi yang lain, sehingga seorang guru dituntut bersikap profes ional dalam melaksanakan tugasnya. Guru yang profesional adalah guru yang mempunyai sejumlah kompetensi ya ng dapat menunjang tugasnya yang meliputi kompetensi pendagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial maupun kompetensi pribadi . Dari kompetensi tersebut guru dapat menciptakan suasana dalam belajar me njadi nyaman dan optimal sehingga menumbuhkan persepsi siswa yang positif. Dengan persepsi yang potif ter sebut akan menumbuhkan motivasi siswa dalam belajarnya sehinga dapat mempengaruhi tidakan siswa dalam m encapai tujuannya, yaitu prestasi belajar yang ... Read More Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelaj aran PKn ABSTRAK Fatimah, Siti. 2010. Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Di Kelas IV SDN Kemiri Kecamatan Puspo Kabupaten Pasuruan. Skripsi , Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah. Program Studi S1 PGSD FIP Universitas Negeri Mala ng. Pembimbing (I) Drs. H. Ahmad Samawi, M.Hum., (II) Muchtar, S.Pd, M.Si. Pendidikan Kewarganegaraan (P Kn) bertujuan untuk membentuk watak warga negara yang baik, yaitu warganegara yang tahu, mau, dan sa dar akan hak serta kewajibannya. Untuk meningkatkan kemampuan dan kemauan siswa dalam pembelajaran PKn, perlu adanya penerapan pembelajaran yang sesuai. Dengan penerapan pembelajaran yang sesuai di harapkan hasil belajar

siswa menjadi meningkat dan lebih baik. Hasil observasi yang dilakukan menunjukk an bahwa nilai rata-rata kelas pembelajaran PKn di SDN Kemiri adalah 56,25.Rendahnya nilai siswa disebabk an oleh pembelajaran yang dilakukan guru monoton. Guru jarang menggunakan model pembelajaran yang ber variasi.Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan penerapan metode simulasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kenmiri Puspo Pasuruan dalam pembelajaran PKn (2) mendiskripsikan peningk atan hasil belajar siswa melalui metode simulasipada mata pelajaran PKn di kelas IV SDN Kemiri Puspo Pasu ruan. Metode penelitian ini adalah kualitatif kolaboratif, yaitu peneliti berkolaborasi dengan guru kelas IV . Sedangkan pembelajarannya menggunakan metode simulasi, yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa mengalami peristiwa yang ... Read More Pengaruh Televisi terhadap Perkembangan Anak Dengan segala potensi yang dimilikinya itu, televisi telah mendatangkan banyak p erdebatan yang tidak kunjung berakhir. Bagi orang dewasa, mungkin apa yang ditampilkan oleh televisi itu buka nlah sebuah masalah besar, sebab mereka sudah mampu memilih, memilah dan memahami apa yang ditayangkan di l ayar televisi. Namun bagaimana dengan anak-anak? Dengan segala kepolosan yang dimilikinya, belum tent u mereka mampu menginterpretasikan apa yang mereka saksikan di layar televisi dengan tepat dan benar. Padahal Keith W. Mielke sebagaimana dikutip oleh Arini Hidayati dalam bukunya berjudul Televisi da n Perkembangan Sosial Anak mengatakan bahwa: Masalah paling mendasar bukanlah jumlah jam yang dilewatkan si anak untuk menonton televisi, melainkan program-program yang ia tonton dan bagaimana para o rang tua serta guru memanfaatkan program-program ini untuk sedapat mungkin membantu kegiatan belajar mereka. (1998:74). Dari kutipan tersebut diatas jelas bahwa yang harus diwaspadai oleh para guru dan ora ng tua adalah acara apa yang 2/4

ditonton anak di televisi itu dan bukannya berapa lama anak menonton televisi. P adahal kecenderungan yang ada justru sebaliknya. Orang tua jarang benar-benar memperhatikan apa yang diton ton anak-anaknya dan lebih sering melarang anak-anak agar jangan menonton televisi terlalu lama karena bisa mengganggu jam belajar mereka. Disamping itu, apakah pernah pula terbersit dalam benak orang tua untuk ikut menonton tayangan-tayangan televisi yang diklaim sebagai ... Read More Defenisi Konseptual Menjadi Kepala Sekolah Profesional Anton Muliono ( 1989 : 702 ), mengemukakan bahwa Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasai pendidikan keahlian ( ketrampilan, kejuruan ) tertentu. Sedangkan profesional ad alah memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, Profesionalisme, adalah sifat professional, dan pro fesionalisasi adalah proses membuat suatu badan menjadi professional. Sedangkan, proteksi, adalah perlindung an hukum secara juridis formal. Selanjutnya, A.S Hornby ( 1952 : 989 ), said that professionalism is The mark or qualities of a profession. Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa profesionalisme mencakup, antara l ain ; budaya profesi, kualifikasi, kompetensi, ketrampilan, komitmen, konsitensi, etos kerja, kode eti k dan dedikasi. Profesi guru, adalah karya profesi. Engkoswara ( 2004 : 29 ) mengatakan bahwa karya profesi me merlukan kemampuan dasar, yakni ; membaca dan belajar sepanjang hayat, etos dan etika kerja, dan ke trampilan nalar dan ketrampilan tangan. Guru sebagai tenaga kependidikan wajib dan mutlak memiliki k arya profesi tersebut, sehingga dengan memiliki ketrampilan dasar itu, maka seorang guru akan menjadi p rofessional. Seorang guru akan professional , jika memiliki sifat pribadi manusia Indonesia. Lebih lanjut, Engkoswara ( 2004 : 31 ), mengatakan bahwa sifat dan budaya manusia Indonesia itu memiliki, yakni ; (1) Bu daya Utama ( sehat, baik dan jujur ), (2) Budaya Profesi ( cerdas, terampil, dan ahli, ... Read More Strategi Dan Contoh Penyusunan Perencanaan Penanaman Serta Pengembangan Moral An ak Taman Kanak-Kanak Materi Inti dan Contoh Penyusunan Perencanaan Penanaman dan Pengembangan Moral A nak Taman Kanak-kanak Program pembentukan perilaku merupakan kegiatan yang dilakukan secar a terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak di Taman Kanak-kanak. Melalui program ini d iharapkan anak dapat melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Pembentukan perilaku melalui pembiasaan yang dimaksud meliputi pembentukan moral Agama, Pancasila, perasaan/emosi, kemampuan bermasyarakat dan disiplin. Tujuan dari program pembentukan perilaku adalah untuk mempersiapkan anak sedini mungkin dala

m mengembangkan sikap dan perilaku yang didasari oleh nilai-nilai moral agama dan Pancasila. Kom petensi dan hasil belajar yang ingin dicapai pada aspek pengembangan moral dan nilai-nilai agama adalah kemampu an melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan dan mencintai sesama. Penyusunan Strateg i dalam Pengembangan Moral Anak Taman Kanak-kanak Pengembangan dan pendidikan moral bagi anak Taman K anak-kanak berdasarkan GBPKB TK, kurikulum berbasis komptensi, dan menu pembelajaran anak u sia dini memiliki substansi ruang lingkup kajian sebagai berikut. latihan hidup tertib dan teratur ; aturan dalam melatih sosialisasi; menanamkan sikap tenggang rasa dan toleransi; merangsang sikap berani, bangga da n bersyukur, bertanggung jawab; latihan pengendalian emosi, dan melatih anak untuk dapat menjaga diri sen diri. ... Read More Pembinaan Karakter Melalui Perpustakaan Kelas, Pajangan, dan Partisipasi Masyara kat di Sekolah Dasar A. PENDAHULUAN Pendidikan di SD/MI bertujuan untuk meletakkan dasar-dasar kecerd asan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Tujuan itu diharapkan dapat dicapai melalui berbagai mata pelajaran seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompe tensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Salah satunya melalui Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD/MI diharapkan dapat menanamkan dasar-dasar keteram pilan (1) menyimak, berbicara, membaca, dan menulis; (2) berpikir logis, kritis, dan kreatif; (3) be rkomunikasi secara jelas dan santun; serta (4) memiliki kegemaran membaca dan menulis. Dasar-dasar keterampil an tersebut, selain dapat 3/4

menunjang keberhasilan peserta didik dalam mempelajari semua mata pelajaran di s ekolah, juga memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Untuk memenuhi harapan tersebut diperlukan suasana belajar yang kondusif. Lingkungan kelas sebagai lingkungan be lajar memiliki peranan penting dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif. Keberagaman sum ber belajar, keberadaan sudut baca, dan ketersediaan pajangan sebagai media komunikasi, serta pemanfaata nnya yang dinamis merupakan ciri keberhasilan penataan lingkungan kelas yang menyenangkan. Tetu saja kebersihan, sirkulasi udara, pencahayaan, dan pengaturan tempat duduk merupakan ciri lainnya yang perlu diupayakan. Lingkungan kelas yang menyenangkan akan memotivasi peserta didik untuk senang be lajar sehingga ... Read More Kemampuan Berkomunikasi Sebagai Salah Satu Pilar Profesionalisme Guru dalam Memb imbing Anak Usia Dini Pendahuluan Dalam penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dip erlukan sumberdaya yang handal dan berkompetensi. Seorang individu memerlukan pendidikan mumpuni ya ng selayaknya telah mulai dipupuk sejak anak berusia dini bahkan sejak anak masih berada dalam kandu ngan. Pentingnya stimulasi pendidikan anak sejak usia dini didukung oleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa pada umur 4 tahun, anak telah mencapai separuh dari kemampuan kecerdasannya, dan pada umur 8 tahun mencapai 80%. Setelah umur 8 tahun, tanpa melihat bentuk pendidikannya dan lingkungan yang diperoleh, kemampuan kecerdasan anak hanya dapat diubah sebanyak 20%. Dari hasil penelitian tersebut berarti bah wa selama usia 4 tahun pertama dari kehidupan anak dan dari usia 4-8 tahun kecerdasan anak sudah berkembang sebanyak 80%. Hal ini menunjukkan betapa pesatnya pertumbuhan otak anak pada tahun-tahun tersebut. Demikian pesatnya dan pentingnya perkembangan yang terjadi pada masa-masa awal kehidupan anak sehingga masa awal ini dikatakan sebagai masa emas (golden age). Masa ini hanya terjadi satu kali dalam kehidupan dan tidak dapat ditangguhkan pada periode berikutnya. Inilah yang menyebabkan masa anak sangat p enting dalam kehidupan manusia. Karena itu, anak harus dipersiapkan dengan cara dibina dan dikembangkan agar berkembang optimal. Dalam konteks mempersiapkan generasi penerus berkualitas itulah pendidikan anak usia dini (PAUD) memegang peranan amat penting. Berkenaan dengan ... Read More 4/4

You might also like