You are on page 1of 10

1

RESUME DASAR-DASAR AKUNTANSI PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL

Di susun oleh : 1. 2. 3. 4. Twin fitersya Tita afriani Efri ratna fitasari Rismanto

Dosen pembimbing : Rini Elvira,Se,M.si

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Bengkulu (STAIN) kota Bengkulu Tahun Ajaran 2011/2012

PIUTANG PIUTANG WESEL PENGERTIAN Ada 2 macam wesel,yaitu yang merupakan perintah membayar dan janji membayar sejumlah uang tertentu. Wesel yang merupakan janji membayar di sebut promes,surat aksep atau surat sanggup. Pihak yang membuat janji membayar,dan dengan demikian yang mengeluarkan wesel,di sebut penarik wesel (drawer) pihak yang akan menerima pembayaran di sebut penerimaan wesel (payee). Promes harus di tanda tangani oleh penariknya. Wesel yang merupakan perintah membayar di tanda tangani oleh pihak yang mengeluarkan perintah (penarik). Dalam hal ini wesel harus di aksep oleh pihak tertarik (drawee), yaitu pihak yang akan membayar. Pihak yang akan menerima pembayaran (penerima) dapat penarik wesel sendiri atau orang lain. Dalam contoh wesel yang di sajikan pada gambar 14-1, penarik wesel adalah PT AMAN,tertarik adalah PT SENTOSA sedang penerima wesel adalah PT ABADI. Bagi PT ABADI, wesel ini merupakan piutang wesel (notes receivable), sedang bagi PT SENTOSA MERUPAKAN UTANG WESEL (notes payable). (soemarso,akuntansi hal.362) LINGKUNGANNYA : 1. Wesel Tagih (Notes Receivables) dan Pendapatan Bunga (Interest Revenue)

Pada suatu kejadian khusus (unconditional) bias saja terjadi piutang usaha berubah bentuknya menjadi wesel tagih ( notes receivable/promissory notes). Hal ini mungkin saja terjadi untuk menjaga keamanan dan kepercayaan kedua belah pihak,karena ini merupakan surat perjanjian secara tertulis antara pihak yang berjanji akan membayar (pembeli) sejumlah uang dan pihak tertentu yang akan dibayar (penjual). Contoh wesel tagih (promissory notes) adalah :

WESEL TAGIH (PROMISSORY NOTES) Bandung des,2009 (lokasi) 01

tanggal

90 hari sejak tanggal hari ini,toko Cibadak berjanji untuk membayar kepada CV Karya Utama uang sejumlah Rp.55.000.000,00 dengan tariff bunga 10% per tahun. Tertanda, (Bpk Johan) Direktur Toko Cibada

Pada tanggal 01 desember 2009, CV Karya Utama akan membuat jurnal berikut : Tanggal Keterangan 1 Dec Wesel Tagih (Notes receivable) Piutang usaha/Acc. Receivable (Toko Cibadak) Debet Rp 55 juta Rp 55 juta Kredit

Pencatatan (jurnal) atas transaksi tersbut menyiratkan perubahan bentk dari pos piutang usaha menjadi wesel tagih. Perjanjian tertulis ini merupakan janji membayar dari Toko Cibadak sebesar nilai pokok piutang (principal) yaitu Rp 55 juta,di tambah dengan bunganya (interest) sebesar 10% per tahun. Perhitungan bunga untuk wesel tagih di lakukan dengan rumus berikut Bunga (interest) = principal x interest Rate x time

(Elvy Maria Manurung,AKUNTANSI DASAR (untuk pemula) hal.72

2. Wesel Bayar (Notes payable) Sebuah wesel (surat /perjanjian tertulis) biasanya di buat ketika perusahaan meminjam uang kepada perusahaan/lembaga lain. Jika jangka waktunya bias lebih dari 1 tahun,maka wesel bayar tersebut dapat di katagorikan ke dalam jangka waktu sekarang, yang akan segera jatuh tempo (current), dan jangka waktu yang masih lama (noncurrent). Contoh sebuah wesel bayar (notes payable) adalah:

WESEL BAYAR (PROMISSORY NOTES) Bandung (lokasi) 01 des,2009 tanggal

Enam bulan sejak tanggal hari ini,toko Cibadak berjanji untuk membayar kepada Bank Central Asia uang sejumlah Rp.100.000.000,00 dengan suku bunga 12% per tahun. Tertanda, (Bpk Johan

Pada tanggal 1 November 2009, Toko Cibadak akan membuat jurnal sbb: Tanggal 1 nov Keterangan Kas Wesel bayar Debet 100.000.000 100.000.000 Kredit

Atas wesel bayar yang di buat tersebut, Toko Cibadak berjanji untuk membayar utang pokoknya senilai 100 juta di tambah bunga (interest) sebesar 12% per tahun dari utang pokoknya, yang akan di lunasi pada saat jatuh tempo. Rumus perhitungan bunga untuk wesel bayar sama dengan untuk wesel tagih, yaitu:

Bunga (interest) = principal x interest Rate x time (Elvy Maria Manurung,AKUNTANSI DASAR (untuk pemula) hal 81

3 Wesel Bayar dengan Cicilan (Installment of Notes Payable) Jika perusahaan meminjam dana dalam jumlah yang cukup besar dan tidak sanggup melunasinya secara langsung (total), maka pilihannya adalah membayar utang tersebut secara cicilan/angsuran (installment). Setiap pembayaran cicilan/angsuran akan meliputi jumlah pokok (principal) dan bunganya (interest). Dalam setiap cicilan tersebut, akan terlihat bahwa komponen bunga semakin kecil, sementara utang pokok yang di bayar semakin besar. Sebagai contoh, pada tanggal 1 januari 2009 perusahaan meminjam uang sari BCA sebesar $7,581,573.50. pinjaman tersebut berjangka waktu 5 tahun,dengan suku bunga 10% per tahun $2.000.000. perhitungan angsurran yang meliputi pembayaran atas pinjaman pokok dan bunga setiap tahunnya akan di rinci pada table berikut ini. Tanggal Cicilan Biaya Bunga (interest) Pembayaran utang pokok (principal) 01 jan, 2009 31 des,2009 31 des, 2010 31 des, 2011 31 des,2012 31 des, 2013 $2.000.000.00 2.000.000.00 2.000.000.00 2.000.000.00 2.000.000.00 $758.157.35 633.973.09 497.370.39 347.107.43 181.818.18 $1.241.842.65 1.366.026.92 1.502.629.61 1.652.892.57 1.818.181.82 7.581.573.50 6.33.730.85 4.973.703.94 3.471.074.33 1.818.181.76 Sisa utang

Pada tanggal 31 Desember 2009, perushaan akan membuat jurnal sebagai berikut : Tanggal 31 des Keterangan Biaya bunga(interest Expense) Wesel bayar (Notes payable) Kas 2.000.000 1.241.843 Debet 758.157 Kredit

(Elvy Maria Manurung,AKUNTANSI DASAR (untuk pemula) hal 82 PERHITUNGAN PENDAPATAN PIUTANG WESEL Perhitungan Bunga Tingkat bunga yang di cantumkan dalam wesel biasanya berlaku untuk satu tahun. jadi kalau dalam contoh di atas bunga di cantumkan 24% ini berarti bahwa tingkat bunga yang di bebankan terhadap wesel tadi adalah 24% per tahun. Untuk wesel yang berjangka waktu kurang dari satu tahun, maka jangka waktu ini harus di nyatakan dalam pecahannya terhadap jangka waktu satu tahun. Rumus untuk menghitung buunga Bunga = Nilai nominal x tingkat bunga x Masa bunga/Masa Setahun Bunga untuk wesel jangka pendek biasanya akan di akui dan di catat pada saat di uangkan (kecuali untuk wesel yang menggunakan metode diskonto). Akan tetapi pada akhir tahun, bunga yang sudah berjalan sejak tanggal di keluarkannya wesel harus di perhitungkan dan di catat dengan membuat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian yang perlu di buat adalah (D) Bunga masih harus di terima (K) pendapatan bunga Jika wesel menggunakan metode diskonto, maka bunga yang telah di hasilkan sampai dengan akhir tahun juga harus di lakukan penyesuaian. Jurnal penyesuaian yang perlu di buat pada tanggal 31 Desember 200A adalah (D) bunga di terima di muka (K) pendapatan bunga

(soemarso,akuntansi hal 368)

Pendiskontoan Piutang Wesel 1. Pendiskontoan Wesel Tak Berbunga Anggaolah bahwa pada tanggal 13 Desember 200A wesel tak berbunga berjangka waktu 60 hari sebesar Rp 5000 yang di keluarkan pada tanggal 7 november 22A oleh PT ABC di diskontokan ke bank dengan tingkat diskonto sebesar 27%. Jumlah uang yang di terima dari pendiskontoan ini dapat di hitungkan sbb: 1. Nilai nominal wesel 2. nilai pada saat jatuh tempo (6 januari 200B) 3. Jangka waktu diskonto (13 Desember 200A sampai dengan 6 Januari 200B=24 Hari) 4. Diskonto yang di bebankan oleh bank: Rp 5.000 x 27% x 24/360 5. Hasil (proceed) yang di terima Jangka waktu diskonto selama 24 hari di hitung sbb Jumlah hari dalam bulan Desember 200A Tanggal didiskontonya wesel Jangka waktu diskonto selama Desember 200A Jangka waktu diskonto selama januari 31 (31) 18 6 24 Ayat jurnal yang perlu di buat untuk pendiskontoan wesel tak berbunga adalah (D) Bank (D) Beban bunga (K) Piutang wesel (90) Rp 4.910 Rp 5.000 Rp 5.000

Pendiskontoan Wesel Berbunga Ayat jurnal yang perlu di buat untuk pendiskontoan wesel berbunga ini adalah (D) Bank (K) (K) Piutang Wesel Pendapatan bunga (soemarso,akuntansi hal 369-371)

PIUTANG DAGANG Pengertian Piutang Dagang Merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelnggaran yang di berikan,biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang di lakukan. Penjualan dengan sarat demikian di sebut penjualan kredit misalnya 2/10, n/30. Sisi lain dari penjualan kredit adalah timbulnya piutang. Ini berarti perusahaan mempunyai hak klaim terhadap seseorang atau perusahaan lain. Dengan adanya hak klaim ini perusahaan dapat menuntut pembayaran dalam bentuk uang atau penyerahan aktiva atau jasa lain kepada pihak dengan siapa ia berpiutang. Penilaian dan pelaporan Piutang Dagang Untuk tujuan pelaporan, piutang di nilai sebesar jumlah yang di harapkan dapat di terima. Jumlah ini belum tentu sama dengan jumlah yang secara formal tercantum sebagai piutang. Piutang-piutang yang di perkirakan tidak akan tertagih di catat sebagai beban. Dengan dasar penelitian ini, piutang di laporkan sebesar uang yang di harapkan akan di terima dari piutang yang bersangkutan. (soemarso,akuntansi hal 338-339) Kerugian dan Penghapusan Piutang Adakalanya telah dapat di pastikan bahwa piutang kepada seorang pelanggan tertentu tidak akan dapat di tagih. Sebabnya macam-macam, misalnya, karena pelanggan bersangkutan telah di nyatakan failed, bangkrut atau lari ke luar negeri. Terhadap piutang yang

demikian, harus di hapuskan. Penghapusan piutang (receivable write-off) berbeda dengan penyisian piutang tak tertagih. Dalam penghapusan piutang,saldo piutang kepada pelanggan tertentu di keluarkan dari catatan perusahaan. Dengan penghapusan piutang tersebut, nama dan saldo piutang pelanggan yang bersangkutan tidak akan muncul lagi dalam rincian piutang. Terhadap piutang yang telah di hapuskan perlu di buatkan daftar nominative yang memuat nama dan alamat debitur, tanggal pinjaman di berikan serta saldo piutang yang di hapuskan. Ayat jurnal yang perlu di buat untuk mencatat penghapusan piutang ini adalah (D) Penyisian Hutang tak Tertagih (K) Piutang dagang

Penerimaan Piutang Di Hapuskan Adakalanya, tanpa di duga-duga, piutang yang telah di hapuskan, ternyata dapat di tagih. Ayat jurnal yang harus di buat untuk kejadian ini adalah 1. (D) Piutang dagang (K) penyisihan piutang tak tertagih

2.

(D) Bank (K) piutang dagang

Perhatikan bahwa dua ayat jurnal yang di buat untuk mencatat penerimaan tagihan dari piutang yang sebelumnya telah di hapuskan. Ayat jurnal pertama di gunakan untuk menyatakan kembali (reinstate) piutang kepada yang sebelumnya telah di keluarkan dari pembukuan. Ayat jurnal kedua di gunakan untuk mencatat penerimaan uang dari penagihan piutang seperti yang biasa di lakukan. (soemarso,akuntansi hal 344)

10

DAFTAR PUSTAKA

Soemarso,Akuntansi (suatu pengantar),jakarta 2009,salemba empat Elvy Maria Manurung,Akuntansi Dasar (untuk pemula),Jakarta:Erlangga.

You might also like