Professional Documents
Culture Documents
PENELITIAN KASUS KELOLA(1) Penelitan retrospektif atau penelitian kasus kontrol (kasus kelola) merupakan suatu rancangan pengamatan epidemiologis untuk mempelajari hubungan tingkat keterpaparan dengan kejadian penyakit atau masalah kesehatan lainnya. Pengamatan ini didasarkan pada pengamatan terhadap kejadian penyakit yang sudah ada (sudah terjadi ) dan memungkinkan untuk menganalisis dua kelompok tertentu.
PENELITIAN KASUS KELOLA(2) 1. Kelompok kasus yaitu kelompok yang menderita penyakit / terkena akibat yang diteliti, dibandingkan dengan 2. Kelompok kontrol (kelompok kelola) yaitu mereka yang tidak menderita / tidak terkena akibat yang yang diteliti.
Penelitian kasus kelola ( case-control studies ) kelompok individu dengan penyakit atau kondisi kesehatan tertentu (kasus ) dipilih untuk dibandingkan dengan kelompok individu yang bebas dari penyakit atau kondisi kesehatan tersebut ( kontrol atau pembanding )
RISIKO NEGATIF
POPULASI
WAKTU SEKARANG
POPULASI KASUS
SAMPEL PENDERITA KASUS
RISIKO NEGATIF
SAMPEL KONTROL
FAKTOR RISIKO NEGATIF
RISIKO POSITIF
KONTROL
POPULASI NORMAL
PENELITIAN KASUS KELOLA(5) 1.Rumuskan secara jelas pertanyaan penelitian. 1.Kembangkan hipotesis penelitian
Kasus hanya menderita penyakit yang diteliti dan tidak menderita penyakit lain.
Sedapat mungkin bersumber dari populasi yang sama dengan kasus Informasi tentang kontrol harus valid.
Penentuan besarnya sampel dihitung dengan rumus berdasarkan nilai rata-rata atau nilai proporsi, serta besarnya penyimpangan yang dapat diterima atau yang ditentukan. Besarnya sampel kelompok kasus dan kontrol tidak harus sama besar, . Sedapat mungkin ditentukan besarnya power of the test.
Kontrol
b d
a + b
c + d a+b+c+d
a +c
b + d
ANALISIS KASUS KELOLA(2) Nilai OR dapat digunakan untuk memperkirakan besarnya risiko relatif (relative risk): Kasusnya dapat dianggap sebagai kasus insidensi, Pemilihan kasus tidak mengalami bias Merupakan kejadian langka, artinya insidensinya kecil (5% atau kurang) dlm populasi umum. Kelompok kontrol mewakili populasi umum dalam hal frekuensi keterpaparan.
Sangat baik digunakan untuk meneliti kejadian yang jarang terjadi dalam masyarakat Pada penyakit yang masa latennya cukup lama.
Pelaksanaannya relatif lebih singkat
Sumber keterangan tentang objek yang diteliti dapat diperoleh dari berbagai data, catatan maupun laporan yang sudah tersedia
Pemilihan kasus di rumah sakit atau klinik tertentu mungkin tidak mewakili populasi secara umum,
ANALISIS KASUS KELOLA(9) Kadang-kadang sulit memilih kelompok konrol yang dapat memenuhi syarat penelitian, baik syarat kualitas maupun kuantitasnya. Rate penyakit secara perorangan (individual rate), baik yang terpapar maupun yang tidak terpapar, tidak memungkinkan diamati secara langsung. Pada penelitian bentuk ini pengamatan secara mendalam tentang mekanisme penyebab serta hubungan sebab akibat sulit dilaksanakan.
PENELITIAN HIBRIDA
PENELITIAN HIBRIDA
Hybrids study design adalah kombinasi antara dua bentuk studi yang berbeda yang dapat dilakukan dengan beberapa cara: (1) Kombinasi elemen dari dua bentuk desain dasar, (2) Mengembangkan strategi dari satu desain dasar melalui pengulangan (repetition), atau (3) Kombinasi elemen dari satu desain dasar dengan elemen dari desain yang bukan bentuk pengamatan ( non observational design ).
Populasi
RISIKO +
RISIKO -
MENDERITA
RISIKO +
RISIKO -
TIDAK MENDERITA
Studi kohor
Bentuk lain dari hibrid studies adalah follow-up prevalence study yang merupakan gabungan antara elemen kohort dengan desain potong lintang (cross-sectional design). Kita mulai pengatan dengan cara kohort prospektif sampai suatu batas waktu tertentu. Selama pemnelitian kohort, tidak menganalisis kejadian, tetapi analisis dilakukan pada akhir masa pengamatan terhadap mereka yang menderita dari populasi awal kohort ( analisis prevalensi kejadian ). Desain ini biasanya digunakan bila peneliti tidak mengetahui konsekuensi penyakit yang akan timbul dari faktor yang diamati.
Bentuk lain antara kombinasi pengamatan kohort dengan crosssectional adalah selective prevalence study. Namun populasi yang diamati merupakan populasi tertentu yang dipilih secara khusus ( eligible persons ) sedangkan analisis hasil didasarkan pada prevalensi kejadian dan bukan insidensi.
Sedangkan backward prevalence study juga merupakan gabungan pengamatan kohort dengan cross-sectional, namun didasarkan pada pengamatan crosssectional dimana penyakit yang sudah timbul ( insidensi ) pada suatu periode waktu tertentu sebelum dilakukan identifikasi secara retrospektif. Pada bentuk ini tidak dikenal periode folow-up, dan secara khusus biasana dilakukan pada penyakit-penyakit yang bersifat akut.
KKASUS PEMBANDINGASUS K
PREVALENSIPREVALENSI
Non-kasus yang meliputi mereka yang tidak sakit pada satu pemeriksaan
risiko atau kejadian penyakit tidak dapat langsung diukur. Risiko relatif diperkirakan dari rasio odds
risiko atau kejadian penyakit tidak dapat langsung diukur. Risiko relatif diperkirakan dari rasio odds.
KELEBIHAN Memantapkan hubungan antar kejadian Dapat mempelajari lebih dari satu outcome Jumlah kejadian pada outcome dapat bertambah setiap saat Nilai insidens, risiko relatif dan risiko ekses
KEKURANGN Kadanng-kadang membutuhkan sampel yang besar Kurang tepat pada penyakit yang jarang terjadi
Prospektif
Seleksi yang ketat pada subjek terpilih Kontrol yang ketat pada pengukuran Menghidari bias pada pengukuran prediktor
Lebih murah dan lebih singkat
Retrospektif
Kohor ganda
Sangat berguna bila sumber kohor berbeda Atau pada pemaparan yang jarang
KELEBIHAN Memungkhinkan mempelajari beberapat outcome Waktunya relatif lebih pendek Langkah awal yang baik untuk studi kohor Perhitungan prevalensi dan prevalensi relatif S angat baik pada kejasdian yang jarang Waktunya pendek dan relatif murah Jumlah sampel relatif kecil Paerhitungan Odds Rasio yang mirip RR kecuali bila kejadiannya sering
KEKURANGN Tidak menghasilkan kekuatan hubungan Kurang tepat pada prediktor dan outcome yang jarang Tidak menghaasilkan perhitungan insiden dan risiko relatif yang sebenarnya Potensi bias bila sampeldari dua populasi Kurang memberikan kekuatan hubungan kejadian Potensi untuk bias yg survive Terbatas hanya satu kejadian Tidak menghasilkan perhitungan prevalens, insidens, dan ekses risiko
Kasus kontrol
Kadang-kadang mebutuhkan tempat penyimpanan bahan yang sesuai sampai akhir penelitian