You are on page 1of 63

MIKROBIOLOGI FARMASI (after midterm)

Oleh : Joko Tri Wibowo,M.Sc., Apt Prodi Farmasi FMIPA UII Yogyakarta

AGENDA PERTEMUAN
Pertemuan ke 8 : Fungi Pertemuan ke 9 : Patogenitas fungi Pertemuan ke 10 : Antifungi Pertemuan ke 11 : Virus Pertemuan ke 12 : Patogenitas virus Pertemuan ke 13 : Antiviral Pertemuan ke 14 : Antiviral (cont.)

Perkuliahan Diskusi Dinamika kelompok

SUB BAHASAN
Fungi : - Pendahuluan : kegunaan fungi di bidang makanan dan farmasi. - Morfologi fungi : kapang dan khamir - Pembagian kelas fungi (Phycomycetes, Ascomycetes, Basisiomycetes, Deuteromycetes) - Reproduksi fungi : seksual dan aseksual

Patogenitas fungi : - Anatomi kulit - Mikosis : superfisial, kutan, subkutan, sistemik dimorfisme, sistemik oportunistik.

Antifungi : - Golongan polyene - Golongan azol - Griseofulvin - Tolnaftat - Asam undesilinat - flucocytocine

Virus : - Pendahuluan : - Kelas kelas virus : virus DNA dan RNA - Siklus reproduksi virus

Patogenitas virus : Infeksi virus : HIV, Campak, influenza, cacar, herpes, hepatitis, DHF.

Antivirus : - Asiklovir - Famsiklovir - Gansiklovir - Indinavir - Saquinavir - Zanavir - Oseltamivir fosfat - Trifluridin - Ribavirin - Zidofudin

Jika aku bekerja keras maka aku akan sukses Jika aku belajar keras maka aku akan pandai Jika aku berusaha keras maka aku akan mendapatkan apa pun yang aku inginkan.
(DEP, 2012)

FUNGI

MANFAAT

Sumber makanan :
Jamur kancing atau champignon (Agaricus bisporus) Jamur tiram atau hiratake (Pleurotus sp.) Jamur merang (Volvariella volvaceae) Jamur shiitake (Lentinus edodes) Jamur Ling zhi (Ganoderma lucidum) jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) Jamur maitake (Grifola frondosa) dll

Produksi antibiotik :
Penissilium chryzogenum (Penisillin) Cephalosporium acremonium (sefalosporin) Streptomyces griceus Actinomycetes

Biokonversi dalam produksi steroid:


Rhizopus arrhizus Cunninghamella blakesleeana

Produksi alkaloid :
Alkaloid asam lisergat diproduksi oleh Claviceps. Alkaloid clavin diproduksi oleh Aspergillus, Penicillium, dan Rhizobium.

Aspergillus oryzae

Aspergillus wentii

Aspergillus flavus

Beberapa Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur


Panu Ketombe Keputihan Sariawan Dll

PENDAHULUAN
Fungi adalah organisme kemoheterotrof (Kemoheterotrof: Organisme ini menggunakan senyawa organik sebagai sumber karbon dan energinya). Bila bahan organik dari organisme yang sudah mati maka fungi disebut saprofit (pengurai). selain memiliki kegunaan, fungi juga dapat mengakibatkan infeksi (mikosis).

Fungi termasuk ke dalam kingdom plantae. Memiliki ciri :


Tidak memiliki klorofil Mempunyai inti sel (uniseluler atau multiseluler) Memproduksi spora Reproduksi seksual dan aseksual Beberapa ada yang berfilamen dengan dinding sel berselulosa / khitin atau keduanya

Jamur

multiseluler umumnya tubuhnya terbagi atas 2 bagian : 1. Bagian vegetatif, terdiri atas jaringan hyphae yang disebut mycelium. Bagian ini menembus ke dalam benda mati, sampah, tubuh hewan atau dapat pula sebagai parasit pada makhluk hidup. 2. Bagian pembiakan, disebut sporangium (kotak spora), di dalamnya terdapat sporangiospora (spora di dalam kotak spora). Sporangium didukung oleh penonjolan hyphae dari mycelium (disebut tubuh buah).

Spora yang terbentuk di dalam sporangium disebut spora endogen atau endospora. Sedangkan spora yang terbentuk di luar sporangium (hanya menempel saja pada dinding sporangium) disebut spora eksogen atau eksospora.

Berdasarkan morfologinya, fungi dibagi menjadi dua yaitu kapang dan khamir. Khamir (yeast) : fungi bersel satu (uniseluler), tidak berfilamen, berbentuk oval atau bulat, tidak berflagela, berukuran lebih besar dari bakteri Kapang (mold) : tubuh kapang (thallus) dibedakan menjadi miselium (kumpulan beberapa filamen yang disebut hifa) dan

Pengelompokkan fungi berdasarkan reproduksi seksualnyanya, yaitu Zygomycetes, Ascomycetes, dan Basidiomycetes. Fungi yang diketahui tingkat seksualnya disebut fungi perfek Fungi yang belum diketahui tingkat seksualnya disebut fungi imperfek Fungi yg belum diketahui cara reproduksi seksualnya dikelompokkan ke dalam Deuteromycetes.

Berdasarkan morfologinya, fungi dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Kapang (mold) 2. Khamir (yeast)

Khamir (yeast) : fungi bersel satu (uniseluler), tidak berfilamen, berbentuk oval atau bulat, tidak berflagela, berukuran lebih besar dari bakteri Kapang (mold) : tubuh kapang (thallus) dibedakan menjadi miselium (kumpulan beberapa filamen yang disebut hifa) dan spora.

Tiga macam morfologi hifa : 1. Aseptat : tanpa sekat 2. Septat : sekat membagi hifa menjadi uniseluler 3. Septa dengan ruang berisi lebih dari satu sel

Kegunaan kapang
Di bidang makanan : Tempe (Rhizopus oryzae) Oncom (Nerospora sitophia) Keju (Penicillium roqueforti)

Kegunaan khamir

Yoghurt (Saccharomyces cereviceae)

Perbedaan Kapang dan Khamir Kapang Khamir


MULTISELULER Berbentuk filamen yang disebut hifa. Kumpulan hifa disebut miselium UNISELULER Berbentuk ovoid atau spheroid. Kadang dapat membentuk miselium semu

Reproduksi umunya melalui Perbanyakan aseksual spora baik spora seksual umumnya melalui tunas maupun aseksual multilateral maupun polar . Perbanyakan seksual menghasilkan askospora Aerob sejati Fakultatif

Yeast berbeda dengan ragi!!


Ragi dimanfaatkan untuk fermentasi. Ragi terdiri dari beberapa mikroorganisme berbagai bakteri dan fungi (khamir dan kapang). Rhizopus, Aspergillus, Mucor, Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces, Hansenula anomala,, Lactobacillus, Acetobacter,

Kelas Kelas dalam Fungi


1.

2.
3. 4.

Phycomycetes, Ascomycetes, Basisiomycetes, dan Deuteromycetes

Phycomycetes
Terdiri dari enam filum : Cytridiomycetes, hypocitridiomycetes, oomycetes, plasmodiophormycetes, trichomycetes, zygomycetes. Ciri : satu filum dengan yang lainnya memiliki kemiripan yaitu tidak memiliki sekat pada benang hifanya sehingga menyebabkan banyak inti pada hifa.

Zygomycetes
Struktur tubuh : hifa tidak bersekat, bagian tertentu dari hifa berdiferensiasi membentuk sporangium (alat reproduksi seksual) yang didukung sporangiosfor. Habitat : sebagai saprofit di udara, tanah, roti sebagai parasit pada manusia dan tumbuhan bersimbiosis membentuk lichen dengan akar tumbuhan tinggi sebagai

FUNGI EUMYCETES LICHEN (Simbiosis mutualisme alga hijau biru dengan fungi)

Deuteromycetes Phycomycetes Ascomycetes Basidiomycetes

Reproduksi : Seksual (perkawinan antara hifa yang berbeda jenis menghasilkan zygospora. Aseksual (fragmentasi miselium/ spora vegetatif Peran : Pembuatan Tempe (Rhizopus oryzae) Rhizopus stolonifer tumbuh pada roti basi (hifanya disebut stolon) Rhizopus nigricans tumbuh pada tomat Mucor mucedo serta Pilabolus menguraikan feses hewan

Mucor mucedo

Rhizopus oligosporus

ASCOMYCETES

Ciri ciri : Hidup: parasit, saprofit, bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak) Uniseluler (Saccharomyces cereviceae) dan multiseluler hifa bersekat melintang, bercabang cabang dan berinti banyak dinding sel mengandung kittin reproduksi aseksual dengan membentuk kuncup, fragmentasi dan pembentukan konidia reproduksi seksual dengan membentuk spora askus

Contoh spesies: Sacharomyces cerevisae atau ragi :bir, roti , alkohol, mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 (fermentasi). Neurospora sitophila atau jamur oncom. Peniciliium nojajum dan Penicillium chrysogenum : antibiotika penisilin. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti : pengharum keju. Aspergillus oryzae : sake dan kecap. Aspergillus wentii : kecap Aspergillus flavus : racun aflatoksin hidup pada biji-bijian, qflatoksin kanker hati Claviceps purpurea : parasit pada bakal buah Gramineae.

Merugikan : Venturia inaequalis: penyebab penyakit pd apel Clayiceps purpurea : penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum, jika dimakan oleh hewan atau manusia akan menyebabkan penyakit ergotisma (kejang otot dan kelumpuhan). Pada manusia Candida albicans penyakit pada selaput lendir mulut, vagina, saluran pencernaan, jantung endokarditis), darah (septisemia), otak (meningitis)

Penicillium chrysogenum

Penicillium camemberti

Sacharomyces cerevisae

Penicillium roqueforti

Neurospora sitophila

BASIDIOMYCETES

ciri :
jamur makroskopik hifa bersekat melintang dengan satu atau dua inti reproduksi aseksual dengan fragmentasi dan membentuk konidia reproduksi seksual dengan membentuk spora basidium

Contoh spesies:
Volvariella volvacea : jamur merang. Auricularia polytricha : jamur kuping. Exobasidium vexans : parasit pada pohon teh. Amanita muscaria dan Amanita phalloides : jamur beracun di daerah subtropis Ustilago maydis : jamur api, parasit pada jagung. Puccinia graminis : jamur karat, parasit pada gandum.

Ustilago maydis

Lactanicus piperatus

Auricularia polytricha

Lactanicus deliciosus

DEUTEROMYCETES

Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif. Contoh spesies :
Jamur Oncom : sebelum diketahui pembiakan generatifnya Monilia sitophila, setelah diketahui pembiakan generatifnya (askus) Neurospora sitophila (Ascomycetes) Epidermophyton penyakit kaki atlit. Microsporum sp. dan Trichophyton sp. penyakit kurap.

Dimorfisme :memiliki dua bentuk pertumbuhan, sebagai kapang atau sebagai khamir. Sifat dimorfisme ini muncul karena perbedaan temperatur. Suhu 37C merupakan fase khamir, 24-28C merupakan fase kapang. Selain itu, karena faktor tempat tumbuh. Saat fungi berfungsi sebagai saprofit di tanah, ia tumbuh dalam bentuk kapang. Saat fungi berada sebagai parasit, ia tumbuh dalam bentuk khamir.

Macam-macam spora aseksual : 1. Konidiospora 2. Sporangiospora 3. Arthospora (oidium) 4. Klamidospora 5. Blastospora

Beberapa jenis spora seksual: 1. Askospora 2. Basidiospora 3. Zigospora 4. Oospora

TUGAS
Pembagian kelompok Topik : 1. mikosis Superfisial : pytiriasis 2.

versicolor (8),

3. 4. 5.

tinea nigra mikosis kutan : Dermatophytosis (7) (Ringworm of the scalp, glabrous skin and nails), Candidiasis (6) of skin, mucous membranes and nails. mikosis subkutan : Sporotrichosis, Chromoblastomycosis (1) mikosis sistemik dimorfisme : Histoplasmosis (3), Coccidioidomycosis (2) mikosis sistemik oportunistik : candidiasis (4), aspergillosis (5)

Metode JIGSAW. Total alokasi waktu 100 menit 1. 5 menit : persiapan 2. 40-60 menit : diskusi kelompok 3. 20-30 menit : tanya jawab 4. 10 menit : kesimpulan.

Topik diskusi :
Pengertian kelompok mikosis Gejala dan tanda mikosis Jamur penyebab mikosis (kelas, perkembangbiakan, penyebaran) Pengobatan dibuat paper per kelompok dikumpulkan setelah diskusi.

Masing-masing mahasiswa membuat resume hasil diskusi dengan kelompok lainnya (untuk dokumentasi pribadi) Materi diskusi akan diujikan pada UAS

You might also like