You are on page 1of 3

.

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN 8 comments


1. A. KEGIATAN PERUSAHAAN Di dalam masyarakat, terdapat berbagai jenis bentuk-bentuk organisasi perusahaan. Bentukbentuk organisasi tersebut diantaranya adalah perusahaan perseorangan, perusahaan perkongsian atau firma, perseroan terbatas, perusahaan milik Negara serta Koperasi. Seluruh organisasi ini dipimpin oleh seorang tenaga kerja yang mempunyai keahlian kewirausahaan. Dari sudut pandang ekonomi, meskipun bentuk-bentuk organisasi perusahaan sangat beragam, mereka mempunyai satu tujuan yang sama yaitu memaksimalkan keuntungan. Untuk tujuan ini, mereka menjalankan usaha yang bersamaan, yaitu mengatur penggunaan faktor-faktor produksi dengan cara seefisien mungkin sehingga usaha memaksimumkan keuntungan dapar dicapai dengan cara yang dari sudut pandang ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien. Keuntungan atau kerugian pada hakikatnya adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Dalam usahanya untuk memproduksikan barang-barang yang diperlukan masyarakat dan memperoleh keuntungan maksimum dari usaha tersebut, masalah pokok yang harus dipecahkan adalah: 1. Komposisi factor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk menciptakan tingkat produksi yang tinggi? 2. Komposisi factor produksi yang bagaimana yang akan meminimumkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu? Dalam menganalisis kegiatan perusahaan untuk mencari keuntungan, periode analisis perlu dibedakan dalam dua jangka waktu, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek, tiga factor produksi yaitu tanah, modal dan keahlian kewirausahaan adalah tetap jumlahnya, kecuali tenaga kerja yang dapat ditambah. Dalam jangka panjang, semua factor produksi dapat ditambah. Dalam analisis mengenai kegiatan firma-firma perlu dibedakan dari arti firma dan industry. Firma adalah suatu unit produksi yang menghasilkan suatu barang, sedangkan industry adalah semua firma yang terdapat dalam sesuatu pasar barang. 1. B. FUNGSI PRODUKSI Sebagai langkah permulaan untuk menerangkan kegiatan firma dalam memproduksi dan mencari keuntungan, teori ekonomi menerangkan tentang fungsi produksi dalam jangka pendek. Hubungan diantara factor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya dinamakan fungsi produksi. Dengan demikian, dalam menggambarkan hubungan antara factor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai jangka pendek, yang digambarkan adalah hubungan diantara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. Faktor produksi yang lainnya dianggap tetap. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu Q = f (K, L, R, T)

Dimana K adalah jumlah stok modal, L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga kerja dan keahlian kewirausahaan, R adalah kekayaan alam, dan T adalah tingkat teknologi yang digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis factor-faktor produksi tersebut. 1. C. TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR BERUBAH Kegiatan memproduksi dalam jangka pendek dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin menurun/berkurang. Hukum ini menyatakan, pada permulanya, pada tahap awal dari proses produksi, penambahan seunit (seorang) tenaga kerja akan meningkatkan produksi marjinal. Akan tetapi pada tahap berikutnnya, penambahan seunit (seorang) tenaga kerja akan menambah produksi marjinal pada kuantitas yang semakin berkurang sehingga pada akhirnya produksi marjinal adalah nol. Pada tahap berikutnya, produksi total akan merosot dan produksi marjinal adalah negatif. Nilai produksi marjinal adalah tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Produksi marjinal (MP) dapat diketahui dari pembagian antara pertambahan produksi total () dengan pertambahan tenaga kerja (), atau dirumuskan sebagai berikut: Besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja dapat dihitung dengan persamaan berikut: Dimana TP adalah produksi total dan L adalah jumlah tenaga kerja yang digunakan. 1. A. TEORI PRODUKSI DENGAN DUA FAKTOR BERUBAH Dalam teori produksi dengan dua factor berubah ini, dimisalkan terdapat dua factor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Kita misalkan yang dapat diubah adalah tenga kerja dan modal. Misalkan pula bahwa kedua factor produksi ini dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya; yaitu tenaga kerja meggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada factor modal diketahui, analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu dapat ditunjukkan. 1. Kurva Produksi Sama (Isoquant) Isoquant adalah kurva yang menunjukkan gabungan dua factor produksi yang akan mewujudkan tingkat produksi yang sama. 1. Garis Biaya Sama (Isocost) Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan, perusahaan harus meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama atau isocost. Garis ini menggambarkan gabungan factor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Dengan analisis isoquant dan isocost ini akan dapat menjawab dua persoalan berikut: (i) bagaimanakah menentukan jumlah produksi yang paling maksimum dengan sejumlah biaya

tertentu, dan (ii) untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu berapakah biaya yang paling minimum. Like Be the first to like this post.

You might also like