Professional Documents
Culture Documents
Putra
memainkan drama
Pertanyaan
Ekspresi wajah
Ketrampilan kaki
Penafsiran / intepretasi
Back
Ekspresi mata
Ekspresi mulut
Back
Ekspresi
mata merupakan pusat ekspresi sehingga harus diolah, dilatih, dan disesuaikan terlebih dahulu sesuai dengan berbagai emosi. Cobalah berlatih di depan cermin untuk menunjukkan rasa girang, marah, dan sebagainya dengan berimajinasi / membayangkan suatu hal.
Back
Ekspresi
oleh mulut harus serasi atau cocok dengan ekspresi pada mata sehingga keduanya saling mendukung dan mempertegas emosi yang akan ditonjolkan melalui ekspresi seluruh wajah
Back
Kaki
harus membuat pemain lebih hidup. Maka harus diusahakan posisi kaki mengikuti arah muka. Jika muka bergerak ke kiri, ikutilah dengan mengubah posisi kaki dan tubuh ke kiri juga.
Back
Jika
kita bermain tanpa pengeras suara, maka dituntut suara yang lantang agar dapat meraih sejauh mungkin pendengar. Yang penting di sini adalah bagaimana agar suara kita dapat jelas terdengar tapi tidak memekik.
Back
Dalam
penafsiran, seorang pemain harus memahami keseluruhan cerita yang dijalin dalam plot tertentu serta mengenal watak tokoh yang diperankannya. Kegiatan ini dapat menjadi kerja sama antara sutradara dan pemain/aktor dalam memahami naskah.
Back
Memahami
ciri fisik tokoh yang diperankan, seperti jenis kelamin, umur, penampilan fisik, dan kondisi kesehatan tokoh. Memahami ciri sosial tokoh yang diperankan, seperti pekerjaan, kelas sosial, latar belakang keluarga, dan Status tokoh yang akan diperankan. Memahami ciri nonfisik tokoh, sepeti pandangan hidup dan keadaan batin Memahami ciri tokoh dalam menghadapi dan menyelesaikan sebuah konflik. Back
Memahami dialog drama dengan saksama. Berkonsentrasi pada karakter atau watak yang telah Anda dapatkan. Mengontrol emosi. Konsisten pada karakter yang telah Anda pelajari.
Back
Terdengar
(volume baik) Jelas (artikulasi baik) Dimengerti (lafal benar) Menghayati (sesuai dengan tuntutan atau jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)
Back
Terlihat
(blocking baik) Jelas (tidak ragu ragu, meyakinkan) Dimengerti (sesuai dengan hukum gerak dalam kehidupan) Menghayati (sesuai dengan tuntutan/jiwa peran yang ditentukan dalam naskah)
Back
Mengucapkan
jelas Membaca dialog dengan memperhatikan kecukupan volume suara Membaca dialog dengan tekanan yang tepat
Back
Penggunaan bahasa
Improvisasi
Back
Penggunaan
bahasa baik secara pelafalan maupun intonasi harus relevan. Logat yang diucapkan hendaknya disesuaikan dengna asal suku atau daerah, usia, atau status sosial tokoh yang diperankan.
Back
Ekspresi
tubuh dan mimik muka harussesuai dengan dialog. Bila dialog menyatakan kemarahan, maka ekpresi tubuh dan mimik pun harus menunjukkan rasa marah
Back
Improvisasi
digunakan untuk lebih menghidupkan suasana dan menjadikan dialog lebih wajar dan alamiah. Para pemanin dapat melakukan improvisasi diluar naskah
Back