You are on page 1of 109

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN DI INDONESIA TAHUN 1980 SAMPAI SEKARANG

Ayu Mirawati, Kharin Yulida, Moh. Sofi Sufyan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pertanian tidak lepas dari peradapan sejarah Bangsa Mesir. Peradaban di Mesir dimulai di lembah Sungai Nil. Hal ini disebabkan karena kesuburan tanah di sekutar lembah Sungai Nil yang diakibatkan oleh banjir yang membawa lumpur. Hal ini pula yang menarik perhatian manusia untuk mulai hidup dan membangun peradapan di tempat tersebut. Air Sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani. Air Sungai Nil dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusanterusan dan waduk secara sederhana. Dan dari Mesir tersebut teknologi pertanian mulai dikenal diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai mata pencaharian dari mayoritas penduduknya sejak tahun 1980-an sampai sekarang. Dengan demikian, sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Pada zaman dahulu teknologi yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas pangan dalam pertanian sangat minim. Untuk membajak tanah pertaniannya, para petani masih menggunakan hewan sapi atau kerbau. Sedangkan untuk mengairi lahan pertaniannya, para petani lebih menggantungkan pada air hujan. Dewasa ini di Indonesia para sarjana pertanian sudah mulai bekerja sama dengan para petani untuk meningkatkan produktivitas pangan dari sektor pertanian. Langkah yang diambil adalah dengan menciptakan alat traktor untuk memudahkan petani membajak lahan pertaniaannya. Membuat saluran irigasi untuk menyirami lahan pertanian petani agar tidak lagi tergantung pada air hujan. Tidak hanya itu untuk meningkatkan produktivitas pangan disektor pertanian dimasa depan, perlu dibuat pupuk-pupuk organik seperti pestisida untuk mengusir hama tanaman. Selain itu pendekatan pertanian dengan sistem usaha agribisnis juga perlu dikembangkan, untuk perkembangan pertanian dimasa depan. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah teknologi pertanian? 2. Bagaimana perkembangan teknologi pertanian di Indonesia pada saat ini? 3. Bagaimana perkembangan teknologi pertanian di Indonesia pada masa depan untuk meningkatkan produksivitas pangan? 1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahuai sejarah teknologi pertanian. 2. Untuk mengetahui perkembangan teknologi pertanian di Indonesia pada saat ini. 3. Untuk mengetahui perkembangan teknologi pertanian di Indonesia pada masa depan untuk meningkatkan produksivitas pangan. 2.1 Sejarah Teknologi Pertanian. Masa bercocok tanam lahir melalui proses yang panjang dan tidak mungkin dipisahkan dari usaha manusia prasejarah dalam memenuhi kebutuhan hidup pada masa-masa sebelumnya. Betapa sulitnya bertahan hidupdalam kala plestosen dan pasca plestosen tercermin dari sangat lambat dan memakan waktu yang panjang (Njoned & Notosusanto, 2010). Dalam perkembangan kebudayaan manusia, dari masa prasejarah sampai era manusia modern, mengalami beberapa tahapan peradaban. Pada awal peradaban kuno, manusia berkelompok dan hidup dengan cara berpindah-pindah (nomaden) dari satu tempat ke tempat

lain. Kebutuhan makanan dipenuhi dengan cara mengumpulkan buah-buahan, biji-bijian, atau hasil pertanian lain yang dapat dimakan, atau menangkap hewan. Menurut naskah kuno, terungkap bahwa sekitar 10.000-8.000 tahun SM masyarakat di daratan Cina, yang berdiam di lembah Sungai Kuning, mulai mengenal cara bercocok tanam juwawut dengan mengolah tanah menggunakan alat pengolah tanah berupa sebilah kayu yang ditajamkan dan ditempelkan pada suatu tongkat. Kebudayaan itu diduga sebagai awal dikenalkannya kegiatan pertanian, dalam arti bercocok tanam, sekaligus penggunaan teknologi pertanian berupa pembuatan alat pengolahan tanah (Djumali dan Illah, 2005). Selain dikenal sebagai bangsa bahari, Indonesia juga dikenal sebagai bangsa agraris sdari tahun 1980. Dalam arti bahwa dalam mengusahakan pola mata pencahariannya, mayoritas penduduk bercocok tanam padi di sawah yang basah dengan sistem irigasi. Sistem pertanian dengan irigasi ini memang sudah dikenal sejak dahulu, bahkan dalam sejumlah prasasuti berbahasa Jawa Kuno dan gambar-gambar relief candi membuktikan bahwa sistem irigasi telah dikenal dan dipraktikkan orang pada masa Hindu-Buddha (Vaughn, 1992) . Pengetahuan dan teknologi pertanian sawah dengan pengairan secara irigasi menjadi sesuatu yang penting bagi masyarakat yang berpola mata pencarian bertani sawah, dan ini berbeda dengan pola lainnya. Pertanian dengan irigasi atau pertanian sawah merupakan perkembangan dari pertanian ladang. Faktor apa yang mendorong perubahan dari pertanian ladang ke pertanian sawah sulit diketahui dengan pasti. Beberapa ahli awalnya mengira bahwa pertambahan penduduk yang semakin pesat menyebabkan kebutuhan akan pangan meningkat, sedangkan lahan yang tersedia relatif tidak semakin luas (Mundardjito, 2009). Teknik pertanian (agricultural engineering), sebagai penerapan ilmu-ilmu teknik pada kegiatan pertanian, dapat dianggap sebagai hibrida antara ilmu terapan teknik (sipil, mesin, listrik, kimia, dll) dan ilmu terapan pertanian (dari botani, zoologi, fisiologi, dll) muncul sebagai jawaban atas permasalahan yang dihadapi oleh manusia berkaitan dengan kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Usaha tani skala besar pada areal yang luas tidal lagi mungkin dilakukan oleh tenaga manusia dan hewan. Mekanisasi pertanian (agricultural mechanization) berkembang di AS dan Eropa pada abad ke-18 untuk memecahkan masalah tersebut, dari pengerjaan lahan, pengairan, penanaman, sampai pemanenan. Kegiatan pascapanen dan penyimpanan, banyak menerapkan teknik sipil, mesin, dan listrik dalam kegiatan pertanian. Bidang cakupan teknik pertanian antara lain sebagai berikut : Alat dan mesin budidaya pertanian mempelajari dan bergiat dalam penggunaan, pemeliharaan, dan pengembangan alat dan mesin budidaya pertanian. Teknik tanah dan air, menelaah persoalan yang berhubungan dengan irigasi, pengawetan, dan pelestarian sumber tanah dan sumberdaya air. Energi dan elektrifikasi pertanian, mencakup prinsip-prinsip teknologi energi dan daya serta penerapannya untuk kegiatan pertanian. Lingkungan dan bangunan pertanian, mencakup masalah yang berkaitan dengan perancangan dan konstruksi bangunan khusus untuk keperluan pertanian, termasuk unit penyimpanan tanaman dan peralatan pusat pengolahan dan system pengendalian iklim serta sesuai keadaan lingkungan. Teknik pengolahan pangan dan hasil pertanian, penggunaan mesin untuk menyiapkan hasil pertanian, baik untuk disimpan atau digunakan sebagai bahan pangan atau penggunaan lain. Perkembangan ilmu system pada tahun 1980-an memberikan imbas pada bidang teknik pertanian, dengan berkembangnya ranah system dan manajemen mekanisme pertanian, yang merupakan penerapan manajemen dan analisis system untuk penerapan manajemen dan analisis system untuk penerapan mekanisasi pertanian. 2

Penerapan ilmu system secara lebih khusus sangat menopang perkembangan teknologi pertanian sebagai kegiatan industri, dalam cabang/subspecies atau bahkan hibrida ilmu teknik system industri yang kemudian hari menjadi landasan teknologi industri pertanian (Mangunwidjaja, 1993, 1998). Sasaran akhir yang ingin dicapai dalam pembangunan pertanian nasional adalah bagaimana memberikan kehidupan yang lebih baik (kesejahteraan) kepada petani dan keluarganya. Ada 4 faktor penting yang perlu diketahui sebagai landasan untuk meningkatkan taraf kehidupan/kesejahteraan petani, yaitu : Produktivitas tinggi : diperoleh melalui kegiatan pemeliharaan, pemupukan, pengendalian hama penyakit dan kegiatan teknis budidaya lainnya. Kualitas produksi baik : diperoleh melalui cara panen yang baik, pengelolaan hasil panen dan system transportasi. Usaha pendapatan tambahan dan diversivikasi : di samping usaha pokok komoditas perkebunan, pengembangan farming system dilakukan melalui usaha pertanian pangan, palawija, peternakan, perikanan dan lain-lain. Kemitraan (usaha patungan) : petani melalui organisasinya bekerjasama dengan mitra usaha untuk mendapatkan sumber pembiayaan dalam meningkatkan pendapat, membangun pabrik (usaha patungan) dan bekerjasama dalam pemasaran. Untuk mempersiapkan ke-empat faktor diatas, petani perlu mempersiapkan hal sebagai berikut : Sumber daya manusia profesional : mereka harus meningkatkan pengetahuan, keahlian dan perilaku (moral), sehingga dapat menjalankan aktivitas mereka, baik dalam kegiatan produksi, pengolahan dan pemasaran. Hubungan harmonis, kompak dan kebersamaan : hubungan ini harus dimotivasi dan difasilitasi, sehingga hubungan yang harmonis dan kompak di antara petani menjadi pendorong dan menumbuhkan semangat dalam melaksanakan segala aktivitas mereka. Kelembagaan kuat dan berfungsi : Kelembagaan yang dibangun atas dasar sumber daya manusia profesional dan kebersamaan (baik fisik maupun mental) yang difasilitasi dari bawah ke atas (bottom up) akan lebih kuat dan bermanfaat dalam melayani kebutuhan anggotanya. Untuk menumbuhkan kepercayaan anggota terhadap kelembagaannya, perlu difasilitasi agar petani melalui kelembagaannya memiliki system keuangan transparan. Kelembagaan petani yang dibangun oleh individu petani melalui kelompok produktif secara bertahap sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya dibentuklah gabungan kelompok sebagai embrio penumbuhan dan pengembangan koperasi. 2.2 Perkembangan Teknologi Pertanian di Indonesia Pada Saat Ini. Adapun perkembangan pertanian saat ini sebgai berikut : Situasi pertanian daerah tropis menunjukkan bahwa peruban terjadi dalam dua jalur . pada mulanya pertanian di daerah tropis bergantung pada sumber daya alam. Pengetahuan, keterampilan dan Institusi lokal. Sistemsistem pertanian yang bermacam-macam dan khas setempat telah berkembang melalui proses mencobacoba yang panjang dimana akhirnya ditemukan keseimbangan antara masyarakat yang berbasis sumber dayanya, produksi di tunjukkan pada keluarga dan masyarakat subsisitem. Cara kerja sesama anggota masyarakat telah dikembangkan dengan baik (Rachman,dkk, 2003) . Sistem pertanian traditioanal terus berkembang dalam suatu interaksi yang konstan dengan budaya dan ekologi lokal. Ketika kondisi untuk pertanian berubah misalnya, karena jumlah penduduk atau pengaruh nilai-nilai asing, sistem pertanian juga mengalami perubahan. Dimana adaptasi terhadap tekan yang baru itu tidak cukup cepat, basis sumber daya alam secara perlahan menjadi rusak , seperti halnya bagi masyarakat yang bergantung pada sumber daya 3

tersebut. Banyak sekali masyarakat petani yang mengalami disintegrasi karena kurangnya kemampun lokal untuk mengendalikan perubahan yang mengebabkan degradasi lingkungan yang semkin prah misalnya : di daerah Mesopotamia sepanjang sungai Tigris dan Eufrat, budaya mayan kuno di Amerika tengah dan peradaban Mediteranian kuno di Phoenicia , Mesir, Yunani dan Roma (Hidayat,dkk, 2006). Banyak sistem pertanian tradisioanal yang berlangsung dan bertahan selama berabad abad dalam hal kemampuan untuk mempertahankan tingakat produksi yang stabil dan terus menetus. Namun demikian sistem tersebut terpaksa mengalami perubahan yang begitu cepat selama dan semenjak zaman penjajahan pengenalan pendidikan dan teknologi asing di bidang pertanian dan kesehatan, tekanan jumlah penduduk yang semakin meningkat, perubahan dalam hubungan sosial dan politik dan penggabungan dalam suatu sistem pasar international yang dikuasai secara eksternal. Pada mulanya sistem pertahan yang berorientasi subsisten telah berkembang menjadi sistem yang berorientasi pasar dan komonikasi yang semakin baik telah meningkatkan permintaan barang- barang konsumen (Besari, 2008). Sistem pertanian ini mengkonsumsikan sumber-sumber yang tak dapat diperbaharui , seperti minyak bumi, dan pospat dalam tingakat membahayakan. Sistem perntanian seperti ini berorientasi pasar dan membutuhkan modal besar. Diperkirakan bahwa sekitar 1,4 miliar manusia atau kurang lebih seperempat peduduk dunia termasuk di Indonesia, hidupnya tergantung pada bentuk pertanian semacam ini. Bentuk pertanian ini di dapati di daerahdaerah pedalaman yang tadang hujan dan berlereng di negara Indonesia. Seperti lahan kering, lahan dataran tinggi, dan lahan perhutanan dengan tanah yang rapuh dan bermasalah, dipandang dari segi luas (Hidayat, 2006). 2.3 Perkembangan Teknologi Pertanian di Indonesia Pada Masa Depan Untuk Meningkatkan Produktivitas Pangan. Pengamatan empiris menunjukan bahwa tidak banyak negara didunia ini yang dapat mencapai tahapan pembangunan berkelanjutan yang digerakkan oleh sektor isdustri berbasis ilmu dan teknologi modern tanpa didahului dengan pencapaian tahapan pembangunan pertanian yang handal dan kuat. Di Indonesia perencanaan pembangunan dan pelaksanaan pertanian dikelola dengan baik. Pembangunan pertanian yang dilaksanakan dengan baik dapat meningkatkan ekonomi sekaligus produktivitas pangan bagi penduduknya. Pada masa lalu, khususnya beberapa tahun menjelang krisis ekonomi, sektor pertanian lebih diarahkan sebagai sektor penunjang dan pendukung pembangunan. Akibatnya, walaupun tingkat produktivitas berbagai komoditas pertanian berhasi ditingkatkan dan pertumbuhan ekonomi nasional juga tinggi, tetapi pertumbuhannya tidak merata ( Husodo,dkk, 2004). Terjadinya krisis ekonomi tahun 1997-1998 telah memberikan pelajaran yang berharga bagi bangsa Indonesia. Sektor industri yang selama ini diharapkan untuk menjadi andalan dalam memecu pertumbuhan ekonomi ternyata tidak mampu bertahan. Sementara itu, sektor pertaniaan yang kurang diperhatikan sejak Repelita V tetap tumbuh pasitif pada awal krisis ekonomi. Untuk meningkatkat produktivitas pertanian di Indonesia di masa depan, perlu adanya pembangunan pertanian dengan pendekatan sistem usaha agribisnis. Sejak dimulainya Repelita I pada tanggal 1 April 1969, peningkatan produksi pertanian khususnya beras menjadi target pembangunan nasional Indonesia. Untuk keperluan itu faktor penunjang peningkatan produksi pertanian perlu dibangun. Sang Hyang Seri (industri benih nasional) didirikan pada tahun1971. Demikian juga dengan Bulog, lembaga perkreditan, jaringan irigasi, jalan desa, dan pasar beras (Noto Adi,dkk, 2007). Jika diamati dengan seksama, peningkatan produktivitas pertanian yang tercatat dalam statistik cukup respectable. Dengan kata lain upaya peningkatan produksi cukup berhasil. Oleh 4

karena itu, paradigma pembangunan pertanian yang hanya meningkatkan produksi tanpa meningkatkan pendapatan petani perlu dikoreksi. Oleh sebab itu perlu dikembangkan paradigma baru. Paradigma baru tersebut adalah pendekatan agribisnis. Konsep agribisnis pertama kali diperkenalkan oleh John H. Davis pada tahun 1955. Agribisnis mempunyai tiga ruang lingkup kegiatan yaitu: 1. Pembuatan dan penyaluran sarana produksi untuk kegiatan budi daya pertanian. 2. Kegiatan budi daya atau produksi dalam usaha tani. 3. Penyimpanan, pengolahan,serta distribusi berbagai produk-produk yang memakai komoditas pertanian sebagai bahan baku. Di Indonesia, konsep dan pemikiran sistem usaha agribisnis juga dikembangkan antara lain oleh Prof. Bungaran Saragih dengan modifikasi sesuai dengan kepentingan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri. Disisi lain agribisnis merupakan usaha meningkatkan efisiensi sektor pertanian hingga kegiatan yang sangat produkktif melalui proses modermisasi pertanian dalam peningkatan produktivitas pangan di Indonesia dimasa yang akan datang (Husodo,dkk, 2004). Melalui modernisasi disektor agribisnis dalam skala nasional, menerimaan nilai tambah dapat ditingkatkan sehingga pendapatan ekspor akan lebih besar lagi. Untuk menunjang agribisnis perlu juga digunakan pestisida. Pestisida (dalam bahas Inggris: pestisida) secara harafiah berarti pembunuh hama. Pestisida digunakan dibidang pertanian agribisnis, secara spesifik sering disebut produk perlindungan tanaman. Agar tanaman yang ditanam tidak terserang hama perlu pestisda untuk membasmi hama tanaman pertanian tersebut. Pembasmian hama dengan pestisida bertujuan untuk meningkatkan produksivitas tanaman yang ditaman agar produksi tamanan lebih banyak. Dan persediaan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk di Indonesia mencukupi (Mangunwidjaja, 2005) Selain itu sistem pengolahan tanah pertanian yang baik, guna meningkatkan produktifitas pangan juga perlu digalakan. Pengolahan tanah pertanian dengan menggunakan mesin traktor sebagai alat untuk membajak tanah pertanian juga sangat mempengaruhi subur tidaknya tanah itu kelak bila ditanami. Penggunaan pupuk-pupuk organik juga sangat penting untuk pertumbuhan tanaman yang ditaman. KESIMPULAN Dalam perkembangan kebudayaan manusia, dari masa prasejarah sampai era manusia modern, mengalami beberapa tahapan peradaban. Pada awal peradaban kuno, manusia berkelompok dan hidup dengan cara berpindah-pindah (nomaden) dari satu tempat ke tempat lain. Kebutuhan makanan dipenuhi dengan cara mengumpulkan buah-buahan, biji-bijian, atau hasil pertanian lain yang dapat dimakan, atau menangkap hewan. Menurut naskah kuno, terungkap bahwa sekitar 10.000-8.000 tahun SM masyarakat di daratan Cina, yang berdiam di lembah Sungai Kuning, mulai mengenal cara bercocok tanam juwawut dengan mengolah tanah menggunakan alat pengolah tanah berupa sebilah kayu yang ditajamkan dan ditempelkan pada suatu tongkat. Kebudayaan itu diduga sebagai awal dikenalkannya kegiatan pertanian, dalam arti bercocok tanam, sekaligus penggunaan teknologi pertanian berupa pembuatan alat pengolahan tanah. Pengetahuan dan teknologi pertanian sawah dengan pengairan secara irigasi menjadi sesuatu yang penting bagi masyarakat yang berpola mata pencarian bertani sawah, dan ini berbeda dengan pola lainnya. Pertanian dengan irigasi atau pertanian sawah merupakan perkembangan dari pertanian ladang. Faktor apa yang mendorong perubahan dari pertanian ladang ke pertanian sawah sulit diketahui dengan pasti. Beberapa ahli awalnya mengira bahwa pertambahan penduduk yang semakin pesat menyebabkan kebutuhan akan pangan meningkat, sedangkan lahan yang tersedia relatif tidak semakin luas. 5

Untuk meningkatkat produktivitas pertanian di Indonesia di masa depan, perlu adanya pembangunan pertanian dengan pendekatan sistem usaha agribisnis. Sejak dimulainya Repelita I pada tanggal 1 April 1969, peningkatan produksi pertanian khususnya beras menjadi target pembangunan nasional Indonesia. Untuk keperluan itu faktor penunjang peningkatan produksi pertanian perlu dibangun. Sang Hyang Seri (industri benih nasional) didirikan pada tahun1971. Demikian juga dengan Bulog, lembaga perkreditan, jaringan irigasi, jalan desa, dan pasar beras. Melalui modernisasi disektor agribisnis dalam skala nasional, menerimaan nilai tambah dapat ditingkatkan sehingga pendapatan ekspor akan lebih besar lagi. Untuk menunjang agribisnis perlu juga digunakan pestisida. Selain itu sistem pengolahan tanah pertanian yang baik, guna meningkatkan produktifitas pangan juga perlu digalakan. Pengolahan tanah pertanian dengan menggunakan mesin traktor sebagai alat untuk membajak tanah pertanian juga sangat mempengaruhi subur tidaknya tanah itu kelak bila ditanami. Penggunaan pupuk-pupuk organik juga sangat penting untuk pertumbuhan tanaman yang ditaman. DAFTAR RUJUKAN Besari, M. Sahari. 2008. Teknologi Di Nusantara 40 Abad Hambatan Inovasi. Jakarta: Salemba Teknika. Djoened, Poesponegoro, M. Notosusanto, Notosusanto. 2010. Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka. Hidayat, Bernadus.dkk. 2006. Pertanian Masa Depan. Yogjakarta: Kanisius. Mangunwidjaja, D.1993-1998. Agroindustri Pedesaan untuk Memberdayakan Ekonomi Rakyat. Jurusan teknologi Industri Pertanian. Bogor: Fateta IPB. Mangunwidjaja, D. Sailah, Illah. 2005. Pengantar Teknologi Pertanian. Depok: Penebar Swadaya. Mundardjito, dkk. 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia (Sistem Teknologi). Jakarta: Rajawali Pers. Noto, Adi Prawiro, T.dkk. Rasionalisasi Penggunaan Sumber Daya Air di Indonesia. Diakses dari http://www. Faperta.ugm.ac.id pada 20 Februari 2012. Rachman, B, E. Pasandara dan K. Kariya. 2003. Kelembagaan Irigasi Dalam Perspektif Otonomi Daerah. Jurnal Litbang Pertanian. Vaughn, E.Hansen. 1992. Dasar-Dasar dan Praktek Irigasi. Yogjakarta: Erlangga. Yudo, Husoda. Siswowno, dkk. 2004. Pandangan Srategi Pada Pakar Untuk Kemajuan Pertanian Indonesia. Depok: Swadaya. .

PERKEMBANGAN MESIN DAN MANFAATNYA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA


Arfan Puji Mariono, Cinditya Dwi Yuniar, M. Haris Mahfudh, 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menarik untuk disinggung, bahwa perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat ini telah mencapai masa yang terlalu cepat. Ilmu pengetahuan merupakan suatu sistem yang dikembangkan oleh manusia untuk mengetahui keadaan lingkungannya, srta menyesuaikan diri dalam rangka untuk kelangsungan hidupnya. Pada masa prailmiah ilmu pengetahuan diperoleh dari proses empiris (turun-temurun), kemudian setelah lama berkembang ilmu pengetahuan diperoleh dari proses eksperimen dan logika. Ilmu pengetahuan juga tidak akan lepas dari suatu peradapan, karena peradaban juga dipakai untuk menyebut suatu kemajuan yang dapat dilihat dari sistem teknologi, seni, sistem kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang 6

maju dan kompleks (Badri Yatim 2008:2). Ilmu pengetahuan dasar yang tidak terpengaruh oleh ruang dan waktu lebih bersifat universal, daripada ilmu pengetahuan dan teknologi yang tergantung pada lingkungan dan zamannya(T. Jacob 1993:7). Teknologi merupakan suatu ilmu yang diterapkan. Teknologi lebih terpengaruh oleh lingkungan dan waktu, tidak terkecuali teknologi mesin. Teknologi mesin apabila dilihat dari perkembangannya, merupakan suatu sarana yang digunakan untuk mengganti tenaga manusia yang berlebihan diubah menjadi tenaga yang murah dan efisien. Saat ini, teknologi mesin berkembang sekitar 3 abad setelah penemuannya. Namun perkembangannya dirasakan terlalu cepat dengan umurnya yang masih baru tersebut. Teknologi mesin sekarang in telah berkembangan keseluruh dunia, sehingga dampaknya telah berkembang ke seluruh masyarakat. Dampak yang ditimbulkan oleh teknologi ini sangat tergantung oleh para penggunanya. Dampak positifnya mungkin sangat dirasakan oleh manusia, tetapi dampak negatifnya mungkin tidak terlalu dirasakan oleh manusia secara langsung, lingkunganlah yang sangat terpengaruh oleh dampak yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut. Manusia dituntut untuk bijak dalam menggunakan teknologi mesin, karena lama-lama dampak negatifnya pasti akan dirasakan oleh manusia sendiri. Mungkin bukan generasi sekarang yang merasakan, tetapi generasi yang akan datang yang akan merasakan dampaknya. Namun manusia juga dituntut untuk mampu menciptakan sebuah solusi yang mampu mengganti teknologi yang memberi dampak negatif, menjadi teknologi yang lebih baik. Sehingga generasi berikutnya akan dapat menikmati keindahan lingkungan di bumi ini. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka bisa ditarik suatu rumusan masalah yang dapat digunakan untuk memahami makalah ini. Rumusan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana pandangan manusia tentang teknologi? 2. Bagaimana munculnya teknologi mesin? 3. Bagaimana perkembangan teknologi mesin dan dampaknya terhadap kehidupan manusia? 2. PEMBAHASAN 2.1 Pandangan Manusia terhadap Teknologi Teknologi merupakan suatu yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Kehidupan manusia diawali dari kehidupan fisik dan kehidupan berfikir. Kehidupan fisik berawal dari kelahiran ke dunia melalui sang ibu, kemudian pertumbuhan kehidupan manusia dilanjutkan dengan kehidupan berfikir yang melalui proses penyempurnaan dan menentukan keberadaannya di dunia sebagai manusia. Teknologi pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk berubah dari suatu keadaan ke keadaan yang lain dengan suatu pandangan bahwa teknologi tersebut memberikan suatu keadaan yang lebih mempunyai nilai dan manfaat bagi kehidupan manusia. Teknologi dalam penerapannya masih membutuhkan pengertian dari ilmu-ilmu yang lain seperti Termodinamika (ilmu yang menilai keadaan), Kinetika Fisika (ilmu yang menata perubahan fisik atau sementara), Kinetika Kimia (ilmu yang menata perubahan kekal atau persenyawaan kimia) ilmu reaktor (ilmu yang menetapkan rancangan dan tempat perubahan), dan ilmu dinamika (ilmu yang menilai perubahan dinamika dan penataan yang diterapakan). Dari berbagai ilmu penunjang tersebut, konsep teknologi diharapkan mampu menerapkan teknologi agar berkembang secara efisien dan efektif. Efisiensi lebih mengarah pada penilaian yang dilakukan berdasarkan perbandingan ukuran perolehan dengan hasil ideal yang dicapai. Sedangkan, efektifitas lebih pada ukuran upaya yang yang dilakukan untuk mencapai hasil yang diperoleh. Hasil ini bisa diperoleh dari perbandingan hasil yang dicapai dengan usaha yang telah diberikan (Purwasasmita, 2000:6-7). 7

Di samping dipengaruhi oleh lingkungan lingkungan fisik seperti geografi dan lingkungan biotik, ilmu pengetahuan dan Teknologi dipengaruhi oleh budaya termasuk keadaan sosial, ekonomi, politik, dan agama. Dengan begitu teknologi sebagian besar tidaklah netral. Dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi manusianya oleh gaya pikir yang umum yang berlaku pada zamannya dan wilayahnya. Dalam mengamati dengan objektif sesuatu dalam lingkungan terjadi hubungan antau interaksi tertentu antara pengamat dan objek yang pengamat itu menjadi subjektif. Jenis fenomena yang diamati tergantung pada pengamat dan waktu obserasi bermuatan teori. Harus diingat pula bahwa objek-objek yang diamati itu terbatas dan dipisahkan dari lingkungannya serta tidak lengkap semua komponen-komponennya yang diperhatikan karena ketrbatasan kemampuan akal dan waktu. Teknologi yang berkembang begitu cepat dengan hasil-hasil yang kelihatan nyata dan berpengaruh terhadap kebudayaan dunia, menyebabkan sedikit demi sedikit menggeser kedudukan tahayul dan agama. Teknologi cepat atau lambat akan menggantikan peran ideologi yang dianut untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan umat manusia. Ideologi-ideologi tersebut hanyalah akan menghambat kemajuan dan pencapaian kesejahteraan. Demikian juga agama yang sering kali menimbulkan konflik-konflik yang tidak perlu. Tetapi ternyata ilmu pengetahuan dan teknologi saja tidak memadai, karena konsep kemajuan dan kesejahteraan sendiri tidak memuaskan manusia. Kemudian manusia sendiri yang menjadi objek ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih parahnya lagi manusia menjadi korban dari ilmu pengetahuan dan teknologi (T. Jacob 1993:8-9). Dalam perkembangannya paradigama yang dimiliki bersama merupakan satuan fundamental yang mempelajari perkembangan ilmu pengetahuan. Pemahaman ilmu pengetahuan bagi konsep-konsep paradigma merupakan suatu hal yang berkaitan. Perolehan paradigma atau perolehan riset yang lebih jarang lebih memungkinkan merupakan tanda kematangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Pemahaman-pemahaman masyarakat modern lebih mengarah pada sains, teknik, dan ekonomi kapitalis. Transisi berurutan melalui revolusi merupakan pola perkembangan yang biasa bagi ilmu pengetahuan yang telah matang (Thomas, 1989:12-13). Dalam hal ini berbeda sekali dengan teknologi yang masih dipengaruhi oleh waktu dan tempat, sehingga tidak ada proses pengembangan yang terlampau jauh dari teknologi-teknologi yang telah diciptakan. Awalnya memang manusia mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menguasai alam hingga sampai batas-batas tertentu. Tetapi manusia lupa bahwa dirinya sendiri merupakan bagian dari alam dan secara tidak langsung juga ikut dikuasai oleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dan teknologi kemudian mengembangkan sendiri, sehingga peran manusia menjadi tidak lagi dipakai. Akibat yang timbul dari adanya teknologi mesin adalah pengangguran yang semakin banyak. Manusia dituntut oleh mesin sebagai suku pengantinya digunakan untuk meningkatkan hasil kerjanya. Seperti halnya ilmu pengetahuan, teknologi tapi juga suatu lembaga yag mekanismenya ada dalam masyarakat. Hingga akhirnya masyarakat sebagai penguna teknologi juga harus mempunyai mentalitas yang sesuai dengan prilaku mesin. Teknologi harus mematuhi empat (4) unsur, agar dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara sadar dalam kehidupan kemanusiaan. Pertama, ekonomi dalam hal teknologi difungsikan sebagai distributor hasil usaha dan kepemilikan sebagai kelanjutan dari penerapannya, sehingga dengan banyk bertemu orang maka akan berjalan suatu jalinan silaturahmi seseorang. Kedua, sosial politik Sasarannya adalah nilai yang berasal dari kesepakatan berupa keadilan, agar semuanya bisa merasakan manfaat teknologi. Ketiga, budaya lebih mengarah pada jiwa gotong-royong yang lebih kepada jiwa kebersamaan yang sudah terjalin dari zaman dulu. Tidak hanya itu, budaya yang harus menunjang suatu nilai-nilai suatu kemanusiaan, prilaku disiplin, tidak munafik, dan perlu dibangun secara sadar. Keempat, ketuhanan dalam hal ini untuk menyakinkan para penguasa untuk mengerti bahwa kekayaannya merupakan suatu titipan yang didalamnya terdapat hak milik orang lain yang 8

harus disampaikan. Melandasi dari tata nilai, sebenarnya nilai ketaqwaan merupakn suatu sumber dari nilai lainnya, sehingga nilai kemanusiaan ini bersumber kreativitas yang berawal dari Ketuhanan Yang Maha Esa(Purwasasmita, 2000:21-22). Sebuah pertanyaan yang dihadapi leh manusia oleh fenomena yang telah disadarinya. Ilmu pengetahuan dan teknologi pastinya akan terus mengalami perkembangan atau mungkin tidak. Tampaknya ada suatu batas kemampuan intelektual manusia dalam memajukan pengetahuan ilmiah dan menerapkannya lebih lanjut menjadi teknologi yang canggih. Masa depan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagian masih tergantung pada individu-individu yang memiliki kemampuan intelektualnya yang terus didedikasikan untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Dedikasi individu tersebut tidak seharusnya diterima, karena dalam bidang kehidupan manusia perubahan kebiasaan memang sering kali terjadi. Agama dan seni bisa dipahami menjadi daya tarik tertinggi bagi pikiran manusia yang cerdas. Namun demikian, meskipun ilmu pengetahuan terus menjejakkan langkah kemajuannya, mungkin prestasinya tidak akan melampaui batas-batas masa lalu dan masa depannya. Pengetahuan manusia tentang cara kerja alam semesta bisa bertambah, tetapi pengetahuan masa depan tidak akan mungkinmeski lebih baik dari sebelumnya. Penyebab bisa dipahaminya alam semesta bekerja seperti sekarang ini, karena mengetehui bagaimana alam semesta ini ada. Begitu banyak pertanyaan-pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh ilmu pengetahuan, tetapi mereka masih saja percaya bahwa pengetahuan ilmiah adalah satu-satunya jenis pengetahuan yang benar. Hal ini bukannya tidak bisa dibantah. Tetapi, benar bahwa jawaban-jawaban yang ditemukan di luar batas-batas ilmu pengetahuan merupakan keyakinan yang tidak bisa divrifikasi. Kebnyakan jawaban yang diberikan bersumber dari intuisi religius. Sehingga di masa depan, kehidupan akan mamaksa manusia untuk mencari jawaban pada ranah intuitif agama yang tidak bisa diverifikasi. Jika manusia melihat ungkapan pos-ilmiah dan ungkapan agama pra-ilmiah mungkin terlihat saling berlawanan. Namun, setiap ungkapan agama masa lalu telah disesuaikan dengan pandangan intelektual tentang waktu dan tempat di mana setiap ungkapan diformulasikan. Esensi agama menjadi latarnya, sama konstannya dengan esensi watak manusia. Agama merupakan unsur intrinsik dan distingtif dari watak manusia. Agam juga mencangkup respon manusia terhadap tantangan misteri fenomenayang ditanggapi dengan kesadaran manusia yang unik(Toynbee, 1979:5-6). 2.2 Awal Berkembangnya Teknologi Mesin Teknologi mesin merupakan sebuah teknologi yang sangat dekat dengan kehidupan manusia sekarang ini. Sebagian besar keadaan kehidupan masyarakat modern, saat ini pasti bersinggungan dengan teknologi mesin. Karena teknologi mesin perkembangannya langsung bisa dimanfaatkan oleh manusia. Tetapi pemanfaatan itu kemudian menjadi masalah yang sulit teratasi, karena manusia sudah terlalu lama tergantung oleh teknologi mesin. Maka dari itu, teknologi mesin yang seharusnya sangat diperlukan manusia, saat ini telah menjadi suatu masalah, sehingga harus dicari jalan keluarnya. Teknologi mesin yang saat ini berkembang pasti tidak lepas dari penemu mesin uap sebagai http://memagazine.asme.org/articles/2008/march/Heat_Work_First_Law.cfm Gambar 1: James Watt dan model mesin uap perintisnya, yaitu James Watt. Namun, Jemes Watt yang dibuatnya. bukan seorang penemunya. Pada awal abad masehi ada seseorang Insinyur Yunani yang telah menciptakan mesin uap sederhana, dia adalah Hero dari Iskandariah (100). Thomas Savery(1650-1715) asal Inggris ini, membuat pompa air bertenaga uap(1698). Savery membuat pompa ini digunakan untuk memompa pertambangan yang kebanjiran, tetapi pipa yang 9

mengalirkan uap sering meledak. Penemuan mesin uap yang mulai sederhana dan mudah digunakan ditemukan oleh Thomas Newcomen(1663-1729), Newcomen menghasilkan penemuan mesin ini pada tahun 1712. Namun, mesin buatannya masih kurang bermutu dan kurang efisien yang hanya bisa digunakan untuk pompa air tambang batubara. Hingga penemuan mesin uap yang lebih modern dilakukan oleh James Watt, karena penyempuranaan dari mesin Newcomen. Awalnya, Watt hanya tertarik untuk memperbaiki mesin uap Newcomen, hingga akhirnya Watt dapat membuat rancang bangunnya dan mesin uap buatannya jauh lebih modern dan praktis dari mesin uap sebelumnya. Saat itu cara kerja mesin Newcomen, masih menyemprotkan air dingin ke dalam silinder, Watt menilai bahwa cara itu tidak efisien, karena panas akan terbuang ketika silinder mendingin. Namun Waat kemudian membuat inovasi lain dengan membuat uap mengembun di luar silinder, sehingga silinder tetap menjadi panas. Setelah jadi, Watt kemudian mematenkannya pada 1769. Mesin uapnya ini lebih mengefisienkan mesin uap dan menghasilkan gerak putar yang dapat menjalankan berbagai mesin selain pompa. Setelah muncul mesin uap dari Watt, kemudian mulai dikembangkan lagi mesin uap atmosferik (tekanan uap melebihi tekanan atmosfer). Orang yang pertama kali mempopulerkannya adalah John Theophilus desaguliers (1683-1744), sekitar tahun 1740 John memperkenalkannya pada kerajaan Inggris tentang dasar-dasarnya. Kemudian hingga pada tahun 1800 semua mesin uap adalah mesin atmosferik, orang yang pertama kali menggunakannya uap bertekanan tinggi ini adalah Richard Trevithick(1771-1833), Trevithick membuat lokomotif pertama pada tahun 1804 di Inggris. Langkah serupa juga dilakukan di AS oleh Oliver evans(1755-1819). Mesin bertekanan tinggi seperti lokomotif Trevithick, menghabiskan batu bara lebih banyak dan lebih kuat daripada mesin atmosferik(Challoner, 2000:28-30). Mesin uap di pabrik memberikan dampak luar biasa dalam bidang industri. Mesin ini menggeser peran kincir air untuk menyediakan keperluan energi pabrik. Sehingga pabrik dapat menggunakan energi yang lebih kuat dan pabrik tidak perlu lagi dibangun di wilayah hilir sungai. Energi biasanya disalurkan ke mesin-mesin melalui pelantara karet dan sabuk. Pengankutan orang dan barang dari satu tempat ketempat yang lain mempunyi peran yang sangat penting dari suatu peradapan. Dengan adanya lokomotif tersebut membuat perjalanan pengangkutan penumpang dan barang dagangan ke berbagai wilayah. Hingga menjelang abad ke 20(akhir abad ke19) sudah ditemukan mesin bahan bakar dakhil. Mesin ini memanfaatkan energi yang dilepaskan oleh bahan bakar yang terbakar cepat dalam silindersilindernya. Sehingga memungkinkan munculnya kendaraan bermotor. Mesin bahan bakar dakhil cukup rapi dan kuat untuk membawa sumber energinya (biasanya berupa bensin) model mobil dibuat pertama kali oleh insinyur Austria pada tahun 1875oleh Siegfried Marcus. Kecepatannya kurang lebih 6 km/jam. Hingga beberapa tahun kemudian, mobil yang sebenarnya muncul di pasaran. Mobil tersebut dibuat oleh orang Jermanyang bernama Karl Benz(1844-1929). Karena kemajuannya pada abad ke 20, memunculkan berbagai macam kendaraan bermesin dakhil yang lebih kuat dan efisien. 2.3 Perkembangan Teknologi Mesin dan Dampak Dalam Kehidupan Manusia Jasa Percetakan atau Informasi Pada era awal abad XXI ini dunia percetakan indonesia sudah berkembang dengan sangat maju. Perkembangan terbaru dunia percetakan ini diakbibatkan oleh adanya inovasi dalam penemuan program program komputer terbaru yang sangat memudahkan manusia mencetak buku, brosur,surat kabar, dan majalah. Teknologi cetak digital (digital printing) menjadikan ongkos cetak jarak jauh untuk menghemat ongkos angkut koran atau majalahnya. Sebagai contoh, surat kabar Kompas dapat menghemat ongkos angkut dengan mendirikan percetakan jarak jauh di Bawen, Semarang. Pada saat ini mencetak buku bukan lagi monopoli 10

perusahaan besar, karena teknologi komputer dan mesin cetaknya tidak lagi menjadi barang yang mahal harganya. Sudah tentu hal tersebut sangat berbeda pada awal atau pertengahan abad XX misalnya. Bahkan mesin fotocopy saja baru populer pada 1970-an. Oleh sebab itu, ada baiknya jika kita mengetahui sejarah perkembangan percetakan di Indonesia pada masa lalu. Sebuah alat percetakan didatangkan ke kota Batavia (sekarang Jakarta) pada 1668 dan ditempatkan di jalan yang bernama Prinsestraat. Pada waktu itu dicetak pamflet yang memberitakan kemenangan Belanda (VOC, Perhimpunan Dagang Hindia Timur) menakhlukkan Kesultanan Makassar, bahkan mesin cetak ini juga dipergunakan untuk mencetak buku kamus bahasa Melayu pada awal abad XVII. Mesin cetak kedua didatangkan pada 1718 di Kasteel (benteng di Batavia), yang digunakan untuk mencetak peraturan peraturan pemerintah dan buku buku resmi taunan pemerintah. Bahkan diakhir abad XVIII, mesin cetak dipakai untuk mecetak artikel artikel ilmiah dari lembaga keilmuan Bataviaasch Genootschap, tahun 1778 ( Besari, S.M, 2007 : 258). Pada tahun 1743, Gubernur Jenderal VOC, van Imhoff mendirikan percetakan ketiga untuk pemerintah dan juga seminari untuk mencetak kitab suci agama Kristen (Bibel). Pada saat itulah pertama kali van Imhoff menerbitkan lembaran berita Bataviase Nouvelles sebagai cikal bakal perkembangan pers yang pertama di Indonesia. Pada tahun 1810, Gubernur Jenderal Daendels mendirikan percetakan milik negara (landsdrukkerij) yang kemudian mencetak Bataviasche Koloniale Courant. Setelah itu percetakan dan penerbitan surat kabar semakin berkembang pada masa selanjutnya, terutama oleh pihak swasta orang Belanda, Cina, dan Pribumi, antara lain W. Bruining di Batavia, van Dorp di Semarang, dan Tan Khoen Swie di Kediri. Perusahaan percetakan W.Bruining menerbitkan surat kabar Het Bataviasch Advertentie Blad sejak 1851 dan Java Bode pada 1852. Sementara itu di Surakarta sejak 1855 terbit koran Bromartani yang diterbitkan oleh Harteveld & co, dan koran Djawi Kanda pada 1891 diterbitkan oleh Albert Roeche, koran Retnodhumilah terbit 1895 oleh penerbit Kolf Bunning, sedangkan koran milik bumiputera adalah Djawi Hisworo terbit 1907 ( Basari, S.M, 2007 : 258). Koran bahasa Melayu diterbitkan oleh van Dorp sejak 1860, yaitu Slompret Melajoe , sedangkan penerbit Tionghoa juga menerbitkan koran Melayunya seperti Pewarta Soeraja (1902), Kabar Perniagaan (1902), Warna Warta (1903), dan lain lain. Pada masa pergerakan nasional banyak organisasi politik dan sosial yang menggunakan penerbitan koran atau majalah sebagai alat perjuangannya, seperti Oetoesan Hindia (1913), dan Saroetomo milik Serekat Islam, Darmokondo milik Budi Utomo (1909), Mingguan Adil milik Muhammadiyah, Pembela Islam milik organisasi Persatuan Islam dan lain lain ( Basari, S.M, 2007 : 259 ). Jasa Komunikasi Pos Dalam kehidupan sejak manusia mulai membangun peradabannya komunikasi di antara mereka senantiasa berlangsung. Namun, kondisi geografi yang terpisah membuat manusia mengembangkan teknologi komunikasinya, baik dengan menggunakan tanda tanda bunyi seperti kentongan dan peluit atau dengan tanda tanda seperti asap, sinar cahaya atau lampu dan sebagainya. Bangsa romawi yang berperadaban maju juga mengembangkan komunikasi melalui pos sejak abad II-IV. Hal ini dimungkinkan karena bangasa Romawi banyak membangun jalur jalan yang baik dari kota Roma ke wilayah wilayah takhlukannya. Sejak saat itu komunikasi melalui pesan surat yang diantarkan oleh pegawai pos berkembang terus, bahkan sampai abad XXI. Pada saat ini perkembangan itu makin maju karena menggunakan moda teknologi transportasi yang juga terus berkembang pesat. Di wilayah Indonesia sistem pos diperkenalkan oleh orang Eropa yang datang ke Nusantara. Sejak mereka mulai menguasai wilayah N usantara, sistem pos juga mulai diperkenalkan di Hindia Timur (Nusantara) oleh Perhimpunan Dagang Hindia Timur (Vereenigde Oost Indische Compagnie). Antaran pos dilakukan dengan menggunakan kuda 11

tunggangan dan kereta kuda, sedangkan untuk ke pulau pulau lainnya diangkut dengan kapal kapal VOC yang berlayar ke berbagai tujuan untuk berdagang. Meskipun demikian, antaran pos masih merupakan komunikasi yang mahal dan sering kali lebih mengutamakan kepentingan dinas atau kepentingan ekonomi VOC. Pada awal abad XIX terjadi perubahan politik yang mendasar karena VOC dibubarkan sebagai akibat banyaknya kerugian dan salah urus. Pemerintah Kerajaan Belanda kemudian mengambil alih wilayah jajahan VOC. Pemerintah kerajaan waktu itu sudah dikuasai oleh Prancis (1790-an) yang telah menduduki Belanda dalam kekacauan selama erang perang akibat Revolusib Prancis. Di Hindia Belanda (yaitu sebutan untuk Hindia Timur atau Nusantara) kekuasaan dipimpin oleh Marsekal Herman William Deandels yang memerintah atas nama Napoleon Bonaparte di Prancis. Deandels membangun jalan raya Grote Posweg sejauh 1.000 km antara Anyer di ujung barat Pulau Jawa sampai Penarukan di ujung timur, yang pada awalnya merupakan bagian dari sistem pertahanan untuk melindungi Pulau Jawa dari serangan Inggris. Pembangunan jalan antara 1808-1810 ini telah membuka trasportasi darat di pulau jawa yang selama ini sangat sulit dilalui. Dengan menggunakan Jalan Raya Daendels inilah kiriman pos dapat dilakukan dengan lebih lancar dan lebih cepat. Melalui jalan raya ini jaringan pos dari Anyer ke Batavia dan Buitenzrog (Bogor) menjadi lebih lancar. Kemudian jaringan pos dan pendirian kantor pos mulai didirikan di seluruh pulau jawa sejak 1832 (Basari, S.M, 2007 : 275-258). Jasa Komunikasi Telegraf, Telepon, dan Radio Telepon Perkembangan komunikasi melalui pos yang sudah ada sejak sebelum masehi di dunia semakin canggih karena adanya penemuan alat trasportassi baru, membuat komunikasi menjadi semakin cepat. Komunikasi ini paada masa kolonial di Indonesia dibutuhkan untuk mengatasi masalah hubungan komunikasi pemerintah untuk menunjang kegiatan politik dan ekonominya. Namun, sejak pertengahan abad XIX di Hindia Belanda berkembang jenis alat komunikasi baru yang tidak mengandalkan alat transportasi, tetapi hanya menggunakan seutas kawat logam. Alat ini dikenal dengan telegraf. Sejak itulah berkembang era telekomunikasi di dunia dan selanjutnya juga Hindia Belanda.perkembangan penemuan alat telegraf dimulai dari penemuan telegraf listrik oleh Galvani pada 1789-yang kemudian disempurnakan oleh Amperedan penemuan telegraf magnetik oleh Gay Lussac. Pada ahkirnya alat ini disempurnakan oleh Samuel Finlay Breeze Morse, seorang Amerika yang menemukan alat yang dapat mencatat pesan sinyal telegraf yang tercetak pada pita kertas (Sopandi dkk, 1982: 89). Perkembangan teknologi telekomunikasi di Eropa dan Amerika tersebut menarik perhatian pemerintah Belanda unytuk membangun prasarana telegraf di Hindia Belanda, terutama di Jawa, sebagai daerah pusat pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi Hindia Belanda. Kebutuhan yang dirasakan penting adalah membuat jaringan telegraf antara pusat pemerintahan Hindia Belanda atau kedudukan Gubernur Jendrl di Bogor (Buitenzorg) dengan pusat kegiatan perekonomian dan adminitrasi kolinoal Jakarta (Batavia). Untuk itulah pemerintah kemudian membangun jaringan telegraf antar Batavia dan Buitenzorg yang selesai dibangun dan dioperasikan sejak 23 Oktober 1956. Peralatan telegraf langsung diimpor dari Eropa,sementara untuk jaringn kawat untuk penghubungnya digunakan pohon kapuk sebagai tiang-tiangnya. Dalam peristiwa yang bersejarah itu kepala pelayanan telegraf pemerintah Groll mengirim telegraf kepada Gurbernur Jendral C.F. pahud. Sementara itu, hubungan telegraf antara Batavia dan Surabaya juga dengan Semarang dan Ambarawa tersambung sejak 1857. Pada 1859 sudah didirikan sebanyak 28 kantor telegraf di seluruh Jawa dengan sepanjang kawat 2.700 km. Dalam pada itu pembangunan jaringan telegraf di Sumatra mulai berfungsi sejak 1866, meskipun dengan hambatan yang lebih besar karena tiang kawat yang menggunakan pohon mudah rusak atau tum-bang karena angin ribut dan gangguan gajah (Sopandi dkk, 1982: 89-91). Pada saat itu fungsi telegraf masih dipakai untuk kepentingan birokrasi 12

pemerintahan Hindia Belanda. Jaringan telegraf Internasional dengan Eropa dan Amerika dapat dilakukan melalui Singapura (Basari, S.M, 2007 : 262). Teknologi Mesin Uap, Gas, dan Listrik Sejak pemerintahan abad XIX, wilayah Hindia Belanda telah terbuka bagi masuknya teknologi baru di Eropa, yaitu mesin uap. Hasil kajian yang dilakukan Sejarahwan Belanda menunjukan bahwa industri gula di Jawa merupakan salah satu tehnoloi yang menyerap teknologi mesin uap secara besar-besaran. Bahkan industri gula di Jawa disebut sebagai salah satu industri yang tidak tersaingi dikawasan Asia. Banyaknya pabrik gula di sekitar Surabaya menjadikan kawasaan ini pada ahkir abad XIX sebagai daerah pusat industri terkemuka di Asia (Lindblad, 2000:176-177). Setelah kapal-kapal dimodifikasi dengan tenaga uap pada 1830-an dan berkembang pada 1850-an, kereta api yang digerakan dengan tenega uap juga mulai beroperasi di Jawa Tengah pada 1860-an. Industri atau pabrik pengelolaan tidak lagi menggunakan tenaga binatang (kerbu atau sapi) yang memutar roda penggilas. Demikian juga kincir air berangsur-angsur ditinggalkan, karena tidak efesien. Pilihan penggunaan mesin uap untuk menggerakan pabrik gula dimulai 1853. Pada 1871 tidak kurang dari 342 unit mesin uap di gunakan dalam pabrik gula dan pada 1914 meningkat menjadi 1914 meningkat menjadi 1.350 unit. Kebanyakan mesin uap itu diimpor dari Inggris. Dengan mulai ditemukanya minyak bumi pada 1887 di Surabaya, maka kebutuhan akan mesin uap untuk mengambil dan menyulingnya semakin besar, terutama untuk mendapat minyak tanah dan mengolah residu menjadi lilin parafin. Waktu itu Wonokromo , di selatan Surabaya, banyak perusahaan yang menggunakan mesin uap untuk kegiatan menambang minyak tanah. Tenaga uap juga dipergunakan di luar Jawa, terutama di Sumatra Timur dan Kalimantan Timur untuk industri pengolahan minyak bumi sejak ahkir abad XIX. Penemuan atau penggunaan gas sebagai penerang jalan atau rumah dimulai sejak 1861. Pada 1863 didirikan Perusahaan Gas Hindia Belanda (Nederlandsch Indische Gas Maatschappij). Pada 1871 Pabrik Gaas didirikan di Surabaya. Sementara itu, energi listrik mulai dipakai sebagai energi penerangan lampu listrik sejak 1897, di Solo 1902, di Malang 1910, di Surabaya 1912, dan di Semara) ng 1913. Pemerintah kemudian mendirikan perusahaan listrik dengan nama ANIEM (Algemene Nederlandsch Indische Electricitteits Mattschappi) (Basari, S.M, 2007 : 265). Mesin Konversi Energi Konvensional Mesin konversi energi konvensional umumnya menggunakan sumber energi konvensional yang tidak terbarui, kecuali turbin hidropower, dan umumnya dapat diklasifikasikan menjadi motor pembakaran dalam pembakaran luar, mesin mesin fluida, dan mesin pendingin dan pengkondisian udara. Mesin konversi energi non konvensional umumnya menggunakan energi yang dapat diperbarui, kecuali mesin berbahan bakar nuklir (Suyantoro, S, 2006 : 11-12). Energi Listrik Ditinjau dari cara memperoleh energi listrik dari pembangkit listrik tenaga angin mempunyai dua macam kelebihan. Pertama, instalasi yang modern dapat dibangun dengan cepat. Pembangkit tenaga nuklir memerlukan waktu sampai sepuluh tahun untuk membangunya. Kedua, dibanyak negara sepanjang tahun ada angin yang bertiup sehingga akan kebutuhan arus listrik sepanjang tahun akan terpenuhi (Hamid,2002:24). Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Bagi masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka 13

dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan(file:///F:/Smester%204/ngenet%20on/perkembangan-teknologi-bagikebutuhan.html). 3.1 Kesimpulan Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Perkembangan teknologi memang sangat diperlukan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi. Dan juga kemujuan dalam bidang mesin dapat sangat mempermudah kegiatan manusia atau bahkan sangat membuat manusia mudah dalam kehidupan dan berbagai aktivitas. Untuk itu kita harus dapat lebih efisien dan pintar dalam memanfaatkan kemajuan IPTEK yang sangat pesat ini. DAFTAR RUJUKAN Challoner, Jack. 2000. ENERGI. Jakarta : Balai Pustaka Jacob, T. 1993. Manusia, Ilmu, dan Teknologi. Yogyakarta: Tiara Wacana Kuhn, T.S. 1989. Peran Paradigma dalam Revolusi Sains (judul asli: The Structure of Scientific Revolution). Bandung: Remaja Karya (RK) Purwasasmita, M. 2000. Konsep Teknologi (Bahas Kuliah KU-120). Bandung: TPB-ITB Toynbee, A. 1979. Sejarah Umat Manusia (Uraian Analitis, Kronologis, Naratif, dan Komparatif). Yogyakarta: Pustaka Pelajar Yatim, Badri. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Garfindo Persada. Basari, S.M. 2007. Teknologi Di Nusantara (40 Abad Hambatan Inovasi). Jakarta : Salemba Teknika. Sopandi, dkk. 1982. Suyantoro, S. 2006. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta : C.V ANDI OFFET. Hamid,Ibnu.2002.Sumber Energi dan Pencemaran Lingkungan.Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Abenk Nst. 2011. Perkembangan Teknologi Bagi Kebutuhan Manusia. (On Line, file:///F:/Smester%204/ngenet%20on/perkembangan-teknologi-bagi-kebutuhan.html, diakses 28 Ferbruari 2012).

14

DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MESIN DI NUSANTARA


Febri Robita Kurniawan, Sendhi Saputra, Nova Andreyanto 1.1 Latar Belakang Catatan paling awal dari sejarah teknologi mesin dapat kita lihat ke kota Alexandria pada tahun 75. Disana terdapat seorang ahli matematika bernama Hero, yang juga dikenal denga nama Heros atau Heron yang menulis tiga buku tentang mekanik dan sifat-sifat udara serta memperkenalkan rancangan dari mesin uap sederhana. Mesin ini dikenal dengan nama Aeolipile atau Aeolypile, atau juga disebut dengan Eolipile. Prinsip kerja mesin ini adalah dengan menggunakan tekanan uap untuk memutarkan bola (bejana) yang berisi air sebagai bahan baku penghasil uap. Bola (bejana) tersebut dapat berputar karena adanya dorongan dari uap yang keluar dari nosel yang terletak pada sisi samping bejana. Metode Hero yang mengubah tenaga uap menjadi gerak ini merupakan dasar bagi para penerusnya untuk mengembangkan teknologi mesin uap di masa yang akan datang. Sejarah mesin uap yang mulai berkembang sejak awal abad 17 dan mencapai jaman kemasannya pada pada medio pertama abad 19, dimana pada saat itu prime mover untuk industri maupun transportasi (kapal laut dan kereta api) menggandalkan mesin uap. Era mesin uap telah berlalu, tapi turbin uap masih banyak dipakai karena hampir 80% pembangkit tenaga listrik didunia ini menggunakan turbin uap. Jadi masih ada sedikit kaitannya untuk mengetahui mesin uap. Mesin uap (steam engines) masuk dalam kategori pesawat kalor, yaitu peralatan yang digunakan untuk merubah tenaga termis dari bahan bakar menjadi tenaga mekanis melalui proses pembakaran. Ada dua jenis pesawat kalor yaitu Internal Combustion Engines/ICE (motor pembakaran dalam) dan External Combustion Engines/ECE (motor pembakaran luar). Pada pesawat kalor jenis ICE, proses pembakaran bahan bakar untuk mengasilkan tenaga mekanis dilakukan didalam peralatan itu sendiri; sedangkan pada ECE, peralatan ini hanya merubah tenaga termis menjadi tenaga mekanis adapun proses pembakaran dilakukan diluar peralatan tersebut. Mesin induksi, yang sering juga disebut mesin asinkron atau mesin takserempak, banyak sekali digunakan, terutama di dalam industry sebagai motor penggerak. Sebuah mesin induksi, dalam hal ini sebuah motor, tidak memerlukan sumber energy lain kecuali jaringan tersebut, dari mana arus penguat medannya juga diperoleh (Kadir, 1999:10-11). Tehnik mesin adalah cabang engineering tertua, sebuah disiplin yang berurusan dengan system-sistem mekanik, mesin-mesin bermotor, dan metode-metode manufaktur atau produsi. Tehnik mesin adalah sebuah disiplin yang sangat luas yang berurusan dengan masalah engineering yang sangat beragam (Wright, 2005:27-28). Contoh dari pesawat kalor jenis ICE adalah motor bensin dan motor disel yang sangat populer sebagai prime mover baik untuk otomotif maupun untuk industri. Pada motor bensin dan motor disel proses pembakaran bahan bakar (bensin/solar) dilakukan didalam silinder motor itu sendiri dan perubahan tenaga termis hasil pembakaran menjadi tenaga mekanis juga dilakukan didalam pesawat itu sendiri melalui gerakan kian kemari dari piston menjadi gerakan putaran dari crank shaft. Contoh dari pesawat kalor jenis ECE adalah mesin uap dan turbin uap. Pada peralatan ini, mesin uap hanya merubah tenaga potensial dari uap menjadi tenaga mekanis berupa gerakan kian kemari dari piston dan selanjutnya diubah menjadi gerakan putaran dari crank shaft; sedangkan turbine uap merubah tenaga potensial dari uap menjadi tenaga mekanis yang langsung merupakan gerakan putaran dari as turbin. Adapun proses pembakaran bahan bakar dilakukan diluar mesin uap dan turbin uap, yaitu didalam ketel uap (boiler). Didalam ketel uap (boiler) tenaga termis hasil pembakaran bahan bakar digunakan untuk memanaskan air sehingga berubah menjadi uap dengan temperatur dan tekanan tinggi, untuk selanjutnya uap 15

dengan temperatur dan tekanan tinggi tersebut dialirkan ke-mesin uap atau turbin uap untuk diubah menjadi tenaga mekanis. 1.2 Rumusan masalah a. Bagaimana Teknologi Mesin Uap dan Gas di Nusantara? b. Bagaimanakah Teknologi Roda dan Transportasi Darat di Nusantara? c. Bagaimana dampak dari perkembangan teknologi mesin di Nusantara? 1.3 Tujuan d. Untuk mengetahui Teknologi Mesin Uap dan Gas di Nusantara. e. Untuk mengetahui Teknologi Roda dan Transportasi Darat di Nusantara. f. Untuk mengetahui dampak dari perkembangan teknologi mesin di Nusantara. 2.1 Teknologi Mesin Uap dan Gas di Nusantara Thomas Savery adalah seorang insinyur yang bekerja pada militer Inggris dan penemu berkebangsaan Inggris. Pada tahun 1698 ia menemukan mesin uap pertama di dunia. Penemuannya ini diawali ketika ia bekerja pada sebuah tambang batubara yang mengalami kesulitan dalam memompa air yang digunakan untuk mengairi tambang. Prinsip kerja mesin ini adalah dengan menaikkan tekanan uap di dalam ketel. Uap tersebut kemudian dimasukkan ke bejana kerja, sehingga memungkinkan untuk meniup air keluar melalui pipa bawah. Ketika temperatur dalam bejana menjadi panas karena dipenuhi uap keran antara ketel dan bejana ditutup, jika perlu bagian luar bejana didinginkan. Hal ini mengakibatkan uap didalamnya berkondensasi, menciptakan vakum parsial dan tekanan atmosfer mendorong air ke atas melalui pipa bawah hingga bejana penuh. Pada titik ini keran di bawah bejana ditutup, dan keran antara bejana dan pipa atas dibuka untuk mengalirkan pipa dari ketel. Tekanan uap yang tinggi akan memaksa air keluar dari bejana (Soebagio, 2008:23-25). James Watt adalah seorang insinyur mesin dan penemu asal Skotlandia. Pada tahun 1769 James Watt mematenkan kondenser terpisah yang terhubung ke silinder oleh sebuah katup. Tidak seperti mesin uap milik Newcomen, pada mesin uap milik James Watt ini terdapat sebuah kondensor untuk mendinginkan silinder yang panas. Mesin James Watt ini segera menjadi desain untuk semua mesin uap modern dan memicu terjadinya revolusi industri. Satuan daya Watt diambil dari nama James Watt dimana 1 Watt besarnya setara dengan 1/746 HP. Perbedaan mendasar dari mesin James Watt ini dengan mesin milik Thomas Newcomen adalah pada letak kondensor yang digunakan. Jika pada mesin Newcomen ruang untuk mengkondensasikan uap menyatu dengan silinder kerja, maka pada mesin James Watt ruang untuk mengkondensasikan uap terpisah dari silinder. Selain itu mekanisme penggerak torak dari mesin James Watt menggunakan gerakan putar dari roda penggerak yang berputar, tidak seperti pada mesin Newcomen yang menggunakan gerakan translasi (bolak-balik) dari pompa air. Anak didik kita lebih mengenal Jamaes Watt dari pada Wilkinson. Padahal bila tidak ada mesin pelubangnya Wilkinson, mungkin James Wat tidak akan menjadi terkenal gara-gara mesin uapnya tidak terwujud, pada dasarnya membuat atau memproduksi merupakan tindakan terpuji yang tergolong amalan yang tinggi. Jadi patut diajarkan, di praktekkan, diterampilkan, dan diamalkan (Taufik Rochim, 2008: 1). Secara virtual manusia memiliki interaksi dengan mesin, peling tidak dengan satu tipe. Sistim kerja yang produktif seringkali melibatkan manusia dan mesin, dimana manusia memegang fungus control. Data factor manusia sangatlah membantu dalam menentukan ukuran, bemtuk dan lokasi dari berbagai alat control. Sebagai contoh adalah interaksi antara manusia dan mesin pada mobil. Semua tampilan dirancang dengan teliti agar mudah dikenali (Rochim, 1993:8-9). Sebuah mesin uap adalah mesin panas yang melakukan kerja mekanik menggunakan uap sebagai perusahaan fluida kerja. Sejarah mesin uap membentang kembali sejauh abad 16

pertama Masehi; mesin uap pertama yang tercatat belum sempurna menjadi Aeolipile dijelaskan oleh Yunani matematika Hero dari Alexandria (Hassan, 1976:34-35). Pada abad berikutnya, bertenaga uap beberapa 'mesin' yang dikenal tentang adalah perangkat dasarnya eksperimental digunakan oleh penemu untuk menunjukkan sifat-sifat uap. Sejak pertengahan abad ke XIX, wilayah Hindia Belanda telah terbuka untuk masuknya teknologi-teknologi baru dari Eropa. Jawa adalah merupakan salah satu industri yang tak tersaingi di Asia. Surabaya adalah kota yang menjadi pusat terkemuka di Asia pada akhir abad XIX. Tahun 1830 kapalkapal dimodifikasi menjadi teknologi uap dan berkembang tahun 1850, tahun 1860 kereta api bertenaga uap di operasikan di jawa tengah. Sedangkan penggunaan mesin uap pada pabrik gula dimulai tahun 1853. Kebutuhan mesin uap semakin meningkat pada tahun 1887 di Surabaya, karena ditemukannya minyak bumi. Kebanyakan mesin uap diimpor langsung dari Iggris. Penemuan dan penggunaan gas sebagai penerangan jalan ataupun rumah dimulai pada tahun 1861. Pada tahun 1871 di Surabaya didirikanlah Pabrik Gas. (Basari, 2007:265). Setelah turbin gas ternyata berhasil digunakan sebagai motor propulsi pesawat terbang dan kapal, maka timbul keinginan untuk menggunakan turbin gas pada kendaraan niaga dan mobil penumpang. Hal yang menarik dari turbin gas dalam penggunaanya sebagai motor penggerak mobil dan kendaraan darat adalah dari segi ukuran dan beratnya yang kompak dan ringan serata bebas getaran. Namun hal yang tidak menguntungkan adalah karana efisiensi turbin gas sangat rendah pada beban nol atau beban persial. Demikian juga dengan turbin bebas menghasilkan momen putar maksimum pada kecepatan nol, tetapi hanya dapat menghasilkan daya rendah paada putaran rendah. Beberapa keuntungan berikut ini dapat diperoleh dari system turbin gas: a) Turbin kompresor dan turbin bebas dapat bekerja pada putaran optimumnya masingmasing. b) Kemudahan start merupakan dayar tarik sendiri. Dalam hal ini hanya pasangan turbin kompresor saja yang di start (dengan masa yang lebih kecil). c) Karakteristik momen putar turbin bebas sangat baik untuk kendaraan bermotor. Karakteristiknya stara dengan karakteristik turbin uap atau motor listrik. d) Putaran daya poros system turbin bebas dapat diubah dan tidak tergantung dari kecepatan turbin kompresor. Akselerasi turbin bebas lebih cepat karena tidak ada hubungan mekanis antara turbin kompresor dan turbin bebas(Wiranto, 2002:8-10). 2.2 Teknologi Roda dan Transportasi Darat di Nusantara Sebenarnya manusia telah diperkenalkan gerakan rotasi roda pada masa eksistensi yang cukup dini, yaitu ketika ia harus membuat api dari penggerekan sebatang kayu antara kedua telapak tangan, kemudian digerakkan memutar dengan cara saling menggeserkan kedua telapak tangannya. Pekerjaan tersebut kemudian dipermudah dengan menggunakan busur jara (bow dril). Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum ditemukan dalam penerapan dalam transportasi. Istilah roda juga sering digunakan untuk obyek-obyek berbentuk lingkaran lainnya yang berputar seperti kincir air. Menurut banyak sumber, roda pada awalnya dibuat di Mesopotamia kuno untuk digunakan sebagai tembikar pada tahun 3000 SM. Ada juga sumber yang mengatakan roda di buat di China pada tahun 2800 SM. Roda berjeruji baru ditemukan kemudian untuk mempermudah kendaraan-kendaraan agar lebih ringan dan lebih cepat. Contoh-contohnya paling awal bisa dilihat pada kebudayaan Andronovo yang ada sejak dari tahun 2000 SM. Rata-rata bangsa Celt menggunakan rim besi di 17

sekeliling rodanya sejak tahun 1000 SM. Roda berjeruji telah digunakan tanpa banyak pengubahsuaian sampai awal abad ke-20. Dalam perkembangan transportasi darat, manusia telah mengenal dan memakainya, antara lain adalah mobil, sepeda motor, bis, truk, dan kereta api. Transportasi darat yang sering dipakai untuk berpergian jauh misal, kereta api yang mampu mencapai perjalanan jauh tanpa harus mengalami kemacetan. Selain sebagai tarnsportasi orang untuk berpergian jauh, kereta api juga dapat dipakai untuk pengiriman barang serta hasil kekayaan alam yang tidak bisa dibawa oleh manusia. Menurut penelitian Charles E. Lee dan C.F. Dendy Marshall gerobak dipakai untuk memudahkan pengangkutan yang ditarik di atas rel supaya lebih ringan. Sistem itu dipakai di pertambangan Eropa Tengah mulai tahun 1520. Pengakuan itu kemudian diragukan oleh beberapa pihak, karena di Mesir usaha angkutan yang memakai cara itu sudah ada sejak zaman purbakala. Bangsa Yunani membuat jalan tertentu untuk gerobak angkutan. Mulanya jalan rel dibuat dari kayu dan diletakkan begitu saja, akibatnya lekas putus. Angkutan melalui jalan rel ini yang mestimulir terbitnya revolusi industri. Terbit karena diketemukan tenaga uap tahun 1765 oleh James Watt (Gani, 1978:10-11). Kereta api berasal dari Inggris. Setelah Liverpool dan Manchester Railway berhasil, demam kereta api timbul dimana-mana. Pembangunan jalan rel mencapai 2.396 km tahun 1840, dibanding dengan dengan tahun 1830 yang hanya 157 km. Hampir tiapindustri pertambangan membuka jalan rel sebagai alat angkutan hasil arang batu. Perusahaan kereta api tumbuh seperti cendawan dimusim hujan, hingga tiba seleksi dan konsolidasi. Yang kecil bergabung supaya kuat dan tetap survive (Gani, 1978:12-13). Kereta api pun menyentuh bumi Nusantara tahun 1868, yaitu pada jaman penjajahan Belanda berlangsung. Kereta api mulai dibuat oleh pemerintah Belanda yang telah mengenal sistemnya sebelum menjajah Nusantara. Tetapi tujuan kereta api dibuat malah bukan sebagai sarana transportasi penumpang, melainkan memperkuat kedudukan penjajah dalam arti ekonomi, politik dan strategi. Jalur kereta api dibuat pertama kali di Nusantara pada tahun 1873, Surabaya-Pasuruan-Malang yang diresmikan tahun 1878. Kemudian di Sumatra, OlelehKotaraja sepanjang 14 km tahun 1876. Dari Aceh menjalar ke Sumatra Barat, Selatan dan Utara dengan terakhir dibuka lintas Makassar-Takalar di Sulawesi tahun 1923. Di tahun 1925, masyarakat Indonesia baru pertama kali mengalami naik kereta api model kurcaci yang kegunanaannya mulai positif yang dibangun oleh Madoera Stootman Maatschappij (Gani, 1978:21-22). Setelah Indonesia Merdeka, kereta api dijadikan milik negara. Dan akhirnya sampai jaman kemerdekaan saat ini, kegunaan kereta api di Nusantara yaitu sebagai sarana transportasi penumpang. Dan sudah banyak perkembangannya mulai dari rel, lokomotifnya, maupun stasiunnnya. 2.3 Dampak Dari Perkembangan Teknologi Mesin di Nusantara Manusia sekarang sewaktu-waktu bebas bergerak ke segala penjuru Tanah Air, bahkan ke seluruh duniapun. Ini adalah berkat keunggulan pengetahuan dan teknologi. Kemampuan manusia untuk melengkapi komunikasi, hingga dapat memberi jasa-jasa yang memuaskan. Kereta api, mobil, bis, dan truk di darat, kapal di laut, pesawat terbang di udara. Di tiga ruangan itu mereka bergerak sesuai dengan sifat dan bentuk masing-masing dengan komplementer melayani publik. Secara virtual, semua manusia memiliki interaksi dengan mesin, paling tidak dengan satu tipe. Interaksi manusia-mesin terlihat pada sopir truk, operator lathe, operator crane, pengetik dan operator komputer. Sistem kerja yang produktif sering kali melibatkan manusia dan mesin, dimana manusia memegang fungsi kontrol. Manusia menempatkan benda kerja 18

pada mesin, menekan tombol start, memperlihatkan mesin bekerja, menghentikan mesin bila keadaan darurat atau bahaya, dan memutuskan kapan mematikan mesin. Dalam perkembangannya, teknologi mesin banyak menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan manusia khususnya di Nusantara ini, antara lain berdampak pada ekonomi, sosial dan budaya. Masalah kebutuhan primer, sekunder, tersier, maupun masalah sumber daya alam sebenarnya secara tidak langsung sudah mengemukakan dampak ekonomi. Sebab sebagai Homo economicus, manusia selalu memperhitungkan untung rugi. Pada saat mata pencaharian manusia masih menyangkut soal tanah, kaum feodallah yang memegang peranan penting. Sedangkan pada saat industri memegang peranan penting dalam ekonomi, maka kaum kapitalislah yang memegang peranan utama dalam penyediaan kebutuhan manusia. Sebagai contoh, apabila manusia membutuhkan sesuatu untuk berpergian jauh dan yang berhubungan dengan mesin, misal sepeda motor, maka secara tidak langsung manusia mempunyai sebuah keinginan untuk memiliki barang itu, dan itu sebelumnya tidak dilihat dari segi ekonominya. Kegiatan itu mudah dilakukan di era modern saat ini, dikarenakan adanya sistem tunai dan kredit untuk memiliki barang tersebut. Dengan berkembangnya industri dan kegiatan ekonomi, maka kemungkinan manusia hidup dalam lapangan pekerjaan tersebut. Nilai sosial juga berubah. Jika manusia itu dapat membeli atau memiliki suatu teknologi yang berhubungan dengan mesin dan nilainya tinggi, maka akan mempengaruhi nilai status yang tinggi juga. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi menyebabkan industri yang memproduksi barang secara massal juga makin meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang negatif, seperti peniruan dan pemalsuan merek dagang dan sebagainya. Itu menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya, dan mudah melakukan tindakan yang tercela dan melanggar hukum. Dalam dampak budaya, sudah dapat terlihat pada era modern akhir-akhir ini. Banyak manusia yang meninggalkan peninggalan budaya yang dulu telah diwariskan oleh nenek moyang. Seperti halnya dalam masalah pertanian, pada jaman tradisional manusia dalam mengolah tanah masih menggunakan sebuah cangkul, namun pada modern kini terdapat sebuah mesin traktor untuk membajak tanah dengan begitu rata dan cepat.(http://bab8dampak_perkembangan_ipa_dan_teknologi_terhadap_kehidupan_manusia.pdf). 3.1 Kesimpulan Catatan paling awal dari sejarah teknologi mesin dapat kita lihat ke kota Alexandria pada tahun 75. Disana terdapat seorang ahli matematika bernama Hero, yang juga dikenal denga nama Heros atau Heron yang menulis tiga buku tentang mekanik dan sifat-sifat udara serta memperkenalkan rancangan dari mesin uap sederhana. Mesin ini dikenal dengan nama Aeolipile atau Aeolypile, atau juga disebut dengan Eolipile. Sejarah mesin uap yang mulai berkembang sejak awal abad 17 dan mencapai jaman kemasannya pada pada medio pertama abad 19, dimana pada saat itu prime mover untuk industri maupun transportasi (kapal laut dan kereta api) menggandalkan mesin uap. Era mesin uap telah berlalu, tapi turbin uap masih banyak dipakai karena hampir 80% pembangkit tenaga listrik di dunia ini menggunakan turbin uap. Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum ditemukan dalam penerapan dalam transportasi. Istilah roda juga sering digunakan untuk obyek-obyek berbentuk lingkaran lainnya yang berputar seperti kincir air. Menurut banyak sumber, roda pada awalnya dibuat di Mesopotamia kuno untuk digunakan sebagai tembikar pada tahun 3000 SM. Ada juga sumber yang mengatakan roda di buat di China pada tahun 2800 SM. Roda berjeruji baru ditemukan kemudian untuk mempermudah kendaraankendaraan agar lebih ringan dan lebih cepat. 19

Dalam perkembangan transportasi darat, manusia telah mengenal dan memakainya, antara lain adalah mobil, sepeda motor, bis, truk, dan kereta api. Transportasi darat yang sering dipakai untuk berpergian jauh misal, kereta api yang mampu mencapai perjalanan jauh tanpa harus mengalami kemacetan. Selain sebagai tarnsportasi orang untuk berpergian jauh, kereta api juga dapat dipakai untuk pengiriman barang serta hasil kekayaan alam yang tidak bisa dibawa oleh manusia. Dalam perkembangannya, teknologi mesin banyak menimbulkan berbagai dampak bagi kehidupan manusia khususnya di Nusantara ini, antara lain berdampak pada ekonomi, sosial dan budaya. Sebagai contoh, apabila manusia membutuhkan sesuatu untuk berpergian jauh dan yang berhubungan dengan mesin, misal sepeda motor, maka secara tidak langsung manusia mempunyai sebuah keinginan untuk memiliki barang itu, dan itu sebelumnya tidak dilihat dari segi ekonominya. Jika manusia itu dapat membeli atau memiliki suatu teknologi yang berhubungan dengan mesin dan nilainya tinggi, maka akan mempengaruhi nilai status yang tinggi juga. Selain itu, dengan berkembangnya teknologi menyebabkan industri yang memproduksi barang secara massal juga makin meningkat. Tetapi sering kali juga dimanfaatkan untuk kepentingan yang negatif, seperti peniruan dan pemalsuan merek dagang dan sebagainya. Itu menyebabkan manusia sering kehilangan nilai etisnya. Dalam dampak budaya, sudah dapat terlihat pada era modern akhir-akhir ini. Banyak manusia yang meninggalkan peninggalan budaya yang dulu telah diwariskan oleh nenek moyang. Seperti halnya dalam masalah pertanian, pada jaman tradisional manusia dalam mengolah tanah masih menggunakan sebuah cangkul, namun pada modern kini terdapat sebuah mesin traktor untuk membajak tanah dengan begitu rata dan cepat. DAFTAR RUJUKAN Soebagio. 2008. Teori Umum Mesin. Surabaya: Tim Srikandi. Gani, M. 1978. Kereta Api Indonesia. Jakarta: P.T. Jayakarta Agung Offset. Murtadho, Fatchurrochim. 1983. Pesawat Bantu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Turner, Wayne. 1993. Pengantar Teknik dan Sistem Industri. Prima Printing. Rochim, Taufiq. Proses Pemesinan. FTI-ITB. Pudjanarsa, Astu. 2006. Mesin Konvensi Energi. Yogyakarta: C.V. Andi Offset. Arismunandar. 2002. Mesin Turbin Gas. Bandung: ITB. Wright, Paul. 2002. Pengantar Engineering. P.T. Gelora Aksara Pratama. Hassan, Ahmad. 1976. Taqi al-Din dan. Arab Teknik Mesin. Institut Sejarah Arab Sains, Universitas Aleppo. Kadir, Abdul. 2003. Mesin Induksi. Jakarta: Djambatan. Basari, M. 2007. Teknologi di Nusantara. Jakarta: Salemba Teknika. Internet http://bab8-dampak_perkembangan_ipa_dan_teknologi_terhadap_kehidupan_manusia.pdf http://2.bp.blogspot.com/_feddPxQoic0/TH68Lu9nymI/AAAAAAAAAB8/I0VWfd1u44w/s 1600/IMG_8572.copy+copy.jpg http://neody2.blogspot.com/2010/05/sejarah-roda-dari-zaman-ke-zaman.html http://fahmi0026.wordpress.com/category/teknologi-informasi/

20

PENTINGYA ENERGI LISTRIK DALAM PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA Ana Wijayanti, Jefri Fendi Saputra, M.Mujib Ridwan, 1.1 Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan yang tak terelakkan dalam kehidupan manusia, di mana energi tersebut dapat membuat perkembangan yang sangat pesat. Banyak sekali kontribusi alam dalam memproduksi energi ini tanpa merusak lingkungan sekitar. Hal ini disebut dengan sumber energi yang dapat diperbaharui dan sumber daya ini dapat mengurangi pencemaran udara, dalam skala besar baik di pedesaan maupun di perkotaan. Energi mempunyai peranan yang sangat penting dan menjadi kebutuhan dasar dalam pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Oleh karena itu, energi harus digunakan secara hemat, rasional, dan bijaksana agar kebutuhan energi pada masa sekarang dan masa yang akan datang dapat terpenuhi. Mengingat pentingnya penggunaan energi secara hemat, rasional, dan bijaksana, Pemerintah perlu menyusun Peraturan Pemerintah dalarn rangka pengaturan pemanfaatan sumber daya energi, surnber energi dan energi, melalui penerapan teknologi yang efisien energi, pemanfaatan energi secara efisien dan rasional, dan penerapan budaya hemat energy guna menjamin ketersediaan energi nasional yang berwawasan lingkungan. Negara negara maju tidak akan mungkin mencapai tingkat kemajuannya tanpa menggunakan energi secara luas.Dinegara maju orang cukup menekan tombol di pabrik, di rumah, di jaringan telekomunikasi, di jaringan pengangkutan dan bereslah semuanya.Tingkat kemajuan seperti ini tidak mungkin dicapai tanpa melibatkan penggunaan energy secara besar besaran. Dengan sendirinya banyak sekali perencanaan baik di waktu lalau maupun sekarang, dilakukan dan diperlukan implementasi secara besar besaran dari pada rencana- rencana itu,untuk memungkinkan penyediaan energi secara mudah itu. Generasi generasi yang dilahirkan dalam situasi yang telah maju akan sulit membayangkan betapa banyaknya waktu yang pernah diperlukan untuk melakukan hal hal yang sederhana dalam kondisi yang kurang menguntungkan. Penggunaan tenaga teknis secara luas yaitu bukan tenaga manusia atau hewan melainkan kemajuan industri.Dahulu penggunaan tenaga teknis sering di anggap sebagai ciri negara maju, makin maju negara tersebut makin banyak tenaga teknis. Namun kini banyak negara berkembang menyadari pentingnya penggunaan tenaga teknis ini. Dengan adanya sumber energi yang di kembangkan manusia kebutuhan manusia akan lebih mudah tercukupi dan lebih efisien. Jadi apabila topik ini diangkat dalam makalah akan sangat menarik untuk dibahas dan menjadi bahan diskusi. 1.2 Rumusan Masalah Dari Latar belakang diatas dapat diambil Rumusan Masalah sebagai berikut: 1.2.1 Sebutkan jenis jenis sumber energi? 1.2.2 Bagaimana dampak pengunaan Energi terhadap lingkungan? 1.2.3 Bagaimana peran sumber energi listrik dalam perkembangan kehidupan manusia? 1.3 Tujuan Penulisan Dari Rumusan Masalah diatas dapat diambil Tujuan Penulisan sebagai berikut: 1.3.1 Mengetahui jenis jenis sumber energi 1.3.2 Mengetahui dampak pengunaan Energi terhadap lingkungan 1.3.3 Mengetahui peran sumber energi listrik dalam perkembangan kehidupan manusia 2.1 Jenis jenis Sumber Energi Menurut Purwadarminta energi adalah tenaga, atau gaya untuk berbuat sesuatu. Definisi ini merupakan perumusan yang lebih luas dari pada pengertian pengertian mengenai energi 21

yang pada umumnya dianut di dunia ilmu pengetahuan. Dalam pengertian sehari hari energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan (Kadir,1995: 27). Jenis jenis sumber energi di antaranya adalah energi otot, energi angin, tenaga air, batu bara, minyak bumi, tenaga listrik, gas bumi, panas bumi, energi nuklir, energi surya, energi ombak laut, energi api, energi massa, energi inti atom. Pada zaman dahulu orang menggunakan energi dari otot, mereka sendiri untuk melakukan pekerjaan seperti mengumpulkan makanan dan membangun tempat perlindungan. Untuk lebih memanfaatkan serta mendayagunakan energy otot, orang orang pada zaman dulu membuat peralatan sederhana seperti kayu dan batu, ketika teknik peleburan berkembang peranti logam mulai dikenal orang. Kekuatan otot juga dapat ditemukan pada binatang(Challoner,2000: 8). Energi angin, energi yang memanfaaatkan suatu sumber daya alam yang murah dan dapt diperbaharui. Energi angin ini dimanfaatkan untuk pengangkutan, yaitu sebagai daya dorong kapal layar. Pada taraf berikutnya, energi angin ini juga dimanfaatkan untuk menjalankan kipas angin yang menggerakkan pompa air irigasi dan alat penggiling gandum. Kincir angin di negeri Belanda yang tersohor itu merupakan contoh keberhasilan manusia dalam memanfaatkan energi angin(Kadir,1995:7). Tenaga air, sumber energi ini yang merupakan bentuk energi yang terbarukan, dipakai untuk pertukangan dan untuk penggilingan. Batu bara, diperkirakan berasal dari bahan organic berupa biomassa. Sekitar awal abad ke 13 pemakaian batu bara masih terbatas untuk memasak dan pemanasan. Pada abad ke 18 telah ditemukan mesin uap yang menggunakan batu bara sebagai sumber energi. Batu bara juga berperan sebagai bahan baku untuk membuat kokas yang diperlukan dalam pengerjaan logam. Minyak bumi, sama dengan gas bumi diperkirakan mungkin sekali terjadi dari bahan organik asal binatang binatang kecil dan mengalami proses penekanan sangat lama. Pada awal abad ke 19 minyak bumi muncul sebagai pemain baru di gelanggang energi dunia. Minyak bumi berperan dalam pemanasan dan penerangan. Di bidang pemanasan minyak bumi ini mulai mendesak dan menggantikan batu bara. Pada awal abad ke 20 dengan dipergunakannya motor pembakaran untuk pengangkutan yang memakai minyak, maka sebagai bahan bakar transpor minyak ini secara berangsur angsur menggantikan batu bara. Tenaga listrik sebagai energi sekunder, yang mula mula memakai hanya batu bara sebagai bahan bakar utama untuk membangkitnya. Pada awal abad ke 20 terlihat adanya pembangkitan tenaga listrik dengan unit unit termis yang memakai batu bara dan minyak bumi sebagai bahan bakar. Energi listrik yang semula terutama dipakai untuk penerangan dan untuk menggerakkan motor motor dalam industri, menjadi kian penting karena kemudian juga dipakai untuk memproses logam, pemanasan dan memasak. Energi listrik adalah energi yang berkaitan dengan akumulasi arus elektron, dinyatakan dalam watt-jam. Bentuk transisinya adalah aliran electron melalui konduktor jenis tertentu.Eneregi listrik dapat disimpan sebagai energi medan elektrostatis yang merupakan energi yang berkaitan dengan medan listrik yang dihasikan oleh terakumulasinya muatan electron pada pelat kapasitor (Pudjanarsa,2006:3). Gas bumi, diperkirakan mungkin sekali terjadi dari bahan organik asal binatang binatang kecil dan mengalami proses penekanan sangat lama. Mula mula dipakai sebagai bahan bakar dalam pembangkitan tenaga listrik pada awal abad ke 20, kemudian juga berperan dalam pemanasan dan untuk memasak. Panas bumi, pada awal abad ke 20 agak lanjut mulai berperan dalam pembangkitan tenaga listrik dan untuk penggunaan penggunaan khusus seperti pemanasan. Energi panas bumi terjadi karena pertemuan antara magma, yaitu panas dalam perut bumi dengan air (Kadir,1995:8). Energi Nuklir merupakan sumber energi hasil tambang yang lain yang dapat dibudidayakan melalaui proses fisi dan fusi. Energi nuklir meskipun bersih namun 22

mengandung resiko bahaya radiasi yang mematikan sehingga pengolahanya harus ekstra hati hati disamping memerlukan modal besar untuk infestasi awalnya(Pudjanarsa,2006:7). Energi nuklir, diperoleh dengan reaksi material. Tenaga pasang surut terjadi dari resultan gaya gravitasi dan rotasi bumi dan gaya gravitasi matahari yang bekerja pada air laut. Pertengahan abad ke 20 mulai dimanfaatkan untuk membangkit tenaga listrik dalam unit unit yang besar, dan untuk berbagai penggunaan khusus, bom nuklir dan kapal selam nuklir. Energy surya, sebenarnya telah digunakan manusia tanpa disadari sepanjang masa, misalnya untuk pengeringan, setelah apa yang dinamakan kemelut energi di tahun 1974, mulai ditingkatkan pemanfaatnya. Diharapkan energi surya akan dapat memegang peranan yang cukup berarti menjelang akhir abad ini dan mulai awal abad mendatang(Kadir,1995:9). Energi ombak laut, terjadi karena laut ditiup oleh angina dan disebabkan udara di suatu tempat dipanasi oleh penyinaran matahari. Arus pancar yang lebih dikenal dengan Jetstream adalah angin khusus yang bertiup di atmosfer dengan ketinggian sampai 10.000 meter atau lebih. Kapal kapal terbang jet senantiasa berusaha untuk memanfaatkan arus pancar ini agar dapt terbang lebih cepat sambil menghemat bahan bakar. Energi api, manusia sudah memanfaatkan api sejak beribu ribu tahun silam. Orang mengetahui pemanfaatan energy api untuk berbagai keperluan dari memasak makanan dan menerangi sampai melebur biji logam, membakar gerabah, dan membuat kaca. Sebagian sumber energy api berupa energy panas yang dilepaskan ketika menjadi pembakaran, bahan bakar yang pertama tama dikenal adalah kayu bakar(Challoner,2000:12). Energi inti atom, sejak awal tahun 1900-an para ilmuwan tahu bahwa atom pembentuk materi terdiri atas inti kecil yang dikelilingi oleh electron. Inti itu ternyata terdiri atas partikel partikel yang terikat erat, yang dinamakan proton dan neutron. Electron terikat di dalam atom oleh elektromagnetisme, tetapi kekuatan yang mencekram inti jauh lebih besar. Kekuatan ini menjadi kunci energi nuklir. Ada dua cara utama untuk membebaskan energi ini yaitu fisi dan fusi. Pada masing masing cara terjadi reaksi di dalam inti atom, dan materi tertinggal setelah reaksi itu bermassa lebih kecil dari pada sebelumnya. Sebelum massa yang hilang berubah menjadi energi yang beberapa diantaranya dibebaskan sebagai radiasi elektromagnetik energi besar. Sisanya menjadi panas yang dapat digunakan untuk menghancurkan apapun, dalam senjata nuklir atau untuk membangkitkan tenaga listrik dalam reactor nuklir(Challoner,2000:46). 2.2 Dampak Pengunaan Energi Terhadap Lingkungan Saat ini kebutuhan energi di dunia sebagian besar dipengaruhi oleh bahan bakar dari fosil.Dalam seratus tahun ini energi fosil diambil tidak hanya dalam bentuk batu bara tetapi juga minyak dan gas bumi.Keterlibatan tenaga air dalam memenuhi kebutuhan akan energi dunia telah mencangkup lebih dari enam persen yang mana pembangunan pembangkit listrik tenaga air sangat mahal(Hamid,2002:29). Penigkatan yang pesat dalam aktivitas Industri diikuti oleh peningkatan yang pesat dalam konsumsi energi yang ahirnya meningkatkan laju eksploitasi sumber daya alam. Energi memegang peranan penting dalam dalam hampir semua kegiatan Industri.Hampir 90 persen bahan bakar fosil berasal dari produksi energi bumi. Penduduk di Negara industri maju yang jumlahnya hanya 25 persen dari total penduduk bumi, mengkonsumsi 75 persen bahan bakar fosilsebagai sumber energi primer. Penggunaan energi listrik semakin mendapat tempat di masyarakat karena beberapa keuntungan yang dimiliki oleh sumber energi tersebut. Listrik adalah bentuk energi yang saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern.Energi listrik memiliki banyak arti dalam kehidupan ini baik ditinjau dari segi penunjang produkivitas maupun yang berkaitan dengan unsur unsur kualitas kehidupan. Listrik telah menjadi komoditas kebutuhan primer 23

dalam kehidupan sebagian umat manusia, yang manan merupakan bentuk energi yang fleksibel baik ditinjau dari kemungkinan konversinya maupun transmisinya (Akhadi,2009:9-10). Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga peningkatan kebutuhan energi pun tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung atau tidak langsung hal ini mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisa pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya.Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan industri yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya yang menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara. (Bapedal,1992:1). Eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia selalu menimbulkan dampak terhadap lingkungan misalnya udara dan iklim, air serta tanah.Iklim bumi telah mengalami perubahan yang sangat besar sepanjang masa geologisnya. Bentuk benua telah berubah dan telah berpindah posisi relatif terhadap katulistiwa dan kutup. Hal yang menyebabkan perubahan iklim di bumi adalah letak bumi dalam orbitnya mengelilingi matahari, juga pemakaian sumber energi yang berlebihan dapat berdampak pada iklim (Vanrose,2000:12). Pemakaian sumberdaya energi yang berdampak pada udara dan iklim, yaitu pada saat pembakaran sumber energi fosil ( misalnya minyak bumi dan batu bara) juga melepaskan gas gas seperti karbondioksida, nitrogen, sulfur dioksida yang menyebabkan pencemaran udara mislanya hujan asam, smog, dan pemanasan global. Selain merupakan bahan bakar fosil yang menghasilkan pencemaran paling tinggi Sulfur dioksida, batu bara juga menghasilkan karbondioksida terbanyak persatuan energi. Emisi Karbondioksida adalah pemancaran atau pelepasan gas karbondioksida ke udara yang menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. Emisi nitrogen oksida adalah pelepasan gas nitrogen ke udara,dan di udara setengah dari konsentrasi nitrogen berasal dari kegiatan manusia misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi dan sisanya berasal dari proses alami misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik di udara sebagian nitrogen oksida tersebut berubah menjadi asam nitrat yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam(Daryanto,2007:42). Hujan asam terjadi akibat dari penggunaan sumber energi manusia yang berlebihan, energi gas nitrogen oksida dan sulfur dioksida keudara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat dan asam sulfat yang merupakan asam kuat , penyebaran dan perubahan zat zat pencemar disebut transmisi, jika dari awan tersebut turun hujan maka hujan tersebut bersifat asam yaitu Ph nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan Ph hujan normal.hujan asam menyebabkan tanah dan perairan di danau dan sungai menjadi asam, untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi tanaman produksi.Untuk perairan hujan asama akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan yang mana bangunan menjadi berkarat dan lapuk. Akibat dari penggunaan sumber energi yang berlebih dapat menyebabkan pemanasan global yang terjadi adanya meningkatnya kadar gas rumah kaca. Di udara gas tersebut menyerap sinar matahari yang di pantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi 24

naik.Hal tersebut menyebabkan perubahan ilim dan kenaikan permukaan air laut(Rider, 2008:1). Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas nitrogen oksida,sulfur dioksida, di udara yang dilepaskan antara lain oleh kendaraan bermotor dan kegiatan industri. Dampak terhadap perairan yaitu eksploitasi minyakbumi, khususnya penampungan dan pengangkutan minyakbumi yang tidak layak misalnya bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak ke laut, sungai atau air tanah.Hal ini menyebabkan pencemaran perairan, pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia juga. Dampak terhadap tanah pertama yaitu pada pertambangan batu bara, masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka. Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas, perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.Kedua yaitu pada sampah nuklir, sampah nuklir merupkan semua sisa bahan padat atau cair yang dihasilkan dari proses pengolahan uranium misalnya sisa bahan nuklir yang tidak digunakan lagi dan bersifat radioaktif, tidak bias di buang atau dihilangkan seperi jenis sampah domestik lainya. Sampah nuklir ini harus ditimbun dengan cara yang paling aman. Saat ini yang dapat dilakukan oleh manusia hanyalah menunggu sampai sampah nuklir tersebut tidak lagi bersifat radio aktif dan itu memerlukan waktu ribuan tahun (Daryanto,2007:44). 2.3 Peran Sumber Energi Listrik dalam Perkembangan Kehidupan Manusia Selama berabad abad nenek moyang kita telah mengamati berbagai fenomena alam yang berkaitan kelistrikan dan kemahnetan.Fenomena kelistrikan alamiah seperti petir sudah dikenal sejak manusia jaman prasejarah.Cahaya dikutup utara yang kini dikenal dengan nama Aurora Borealis dan di kutup selatan yang dikenal dengan nama Aurora Australis juga merupakan fenomena kelistrikan yang telah dikenal selama berabad abad.Namun sejarah pemanfaatan listrik secara komersial untuk umum baru dimulai sejak ahir abad ke 18 (Muhklis, 2009:13). Listrik ditemukan oleh Michael Faraday mulanya listrik digunakan uuntuk energi panas, berkembang menjadi energy cahaya, kemudian berkembang sebagai energi kinetik, potensial, dan dalam pemanfaatanya listrik saat ini banyak diperlukan oleh industrialisasi. Listrik memegang peranan yang vital dalam kehidupan.Dapat dikatakan bahwa listrik telah menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. Mulai dari peralatan dapur hingga mesin pabrik-pabrik besar bahkan pesawat terbang, semua memerlukan listrik. Umumnya listrik diperoleh dari mengubah energi kinetik melalui generator menjadi listrik. Energi kinetik untuk menggerakkan generator bisa diperoleh dari uap yang dihasilkan dari pembakaran sumber energi fosil, seperti minyak, batubara dan gas atau bisa juga dari aliran air atau dari aliran udara.Energi listrik dihasilkan dari pengubahan sumber energi lain. Sumber-sumber energi untuk listrik memiliki kelebihan dan kekurangan.Sumber energi fosil mudah diperoleh namun bersifat polutif dan cadangannya terbatas.Sementara sumber energi aliran air atau angin relatif bersih, tak terbatas (renewable) namun tidak selalu ada.Kebutuhan listrik di Indonesia saat ini sebagian besar disupply dari sumber energi fosil. Dalam beberapa waktu terakhir ini, harga bahan bakar minyak mengalami kenaikan yang sangat berarti.Cadangan minyak bumi pun semakin menipis dalam kurun waktu kurang dari 20 tahun mendatang.Cadangan batubara dan gas pun jumlahnya terbatas.Disamping itu, saat ini terjadi pemanasan global akibat polusi yang ditimbulkan dari pembakaran sumber energi fosil.Hal ini menuntut kita mencari sumber energi alternatif yang bersih dan tidak terbatas untuk menghasilkan listrik. Salah satu energi alternatif untuk menghasilkan listrik adalah 25

energi angin.Energi angin tidak polutif dan renewable.Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara.Tekanan udara terjadi akibat pemanasan matahari terhadap atmosfir dan permukaan bumi.Terjadinya perbedaan tekanan udara ini menyebabkan sirkulasi udara di atmosfir.Dengan energi aliran angin ini, diharapkan supply energi listrik dapat terjaga. Potensi Energi Listrik dari Angin, salah satu energi yang bersih dan renewable yang dapat digunakan untuk menghasilkan listrik adalah energi angin. Teknologi untuk menghasilkan listrik dari angin disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Angin PLTB atau sistem konversi energi angin SKEA.Teknologi ini mengkonversi energi kinetik dari angin menjadi energi untuk memutar bilah rotor dalam sebuah generator sehingga dihasilkan listrik yang bebas polusi. Perkembangan teknologi ini menjadikan proses konversi ini semakin efisien sehingga energi angin menjadi alternatif untuk menghasilkan energi listrik (Kadir,1995:559). Ditinjau dari cara memperoleh energi listrik dari pembangkit listrik tenaga angin mempunyai dua macam kelebihan. Pertama, instalasi yang modern dapat dibangun dengan cepat. Pembangkit tenaga nuklir memerlukan waktu sampai sepuluh tahun untuk membangunya. Kedua, dibanyak negara sepanjang tahun ada angin yang bertiup sehingga akan kebutuhan arus listrik sepanjang tahun akan terpenuhi (Hamid,2002:24) Penggunaan energi listrik semakin mendapat tempat di masyarakat karena beberapa keuntungan yang dimiliki oleh sumber energi tersebut. Tidak dapat disangkal lagi bahwa listrik adalah bentuk energi yang saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat modern. Listrik memiliki banyak arti dalam kehidupan ini, baik ditinjau dari segi penunjang produktivitas maupun yang berkaitan dengan unsur-unsur kualitas kehidupan (Akhadi,2009:9). Energi listrik mempunyai banyak kelebihan bila dibandingkan oleh energi lainya diantaranya adalah pertama lebih mudah disalurkan, kedua lebih mudah didistribusikan ke daerah yang lebih luas, ketiga lebih udah diubah ke dalam bentuk energi lain. Misalnya menjadi energi panas, cahaya atau tenaga mekanik. Listrik telah menjadi komoditas kebutuhan primer dalam kehidupan sebagian umat manusia. Bagi masyarakat yang belum terjangkau oleh suplay tenaga listrik, mereka sangat mendambakan kehadiran energi listrik dalam kehidupanya. Listrik mempunyai peran sosial yang mampu mengubah pola hidup masyarakat dan kini dianggap sebagai simbol kemajuan masyarakat. Listrik merupakan energi yang sangat fleksibel baik ditinjau dari kemungkinan konversinya maupun transmisinya. Penggunaan listrik yang banyak terdapat di rumah-rumah tangga dimana sebagian dari peralatan ini dapat menghasilkan panas. Sebagai contoh peralatan itu adalah kompor listrik untuk memasak, katel listrik untuk mendidihkan air, pembakaran listrik untuk membakar roti. Mesin-mesin yang penting dan berguna yang dapat menghasilkan bunyi, hampir banyak diutamakan untuk kebutuhan dalam kehidupan modern dan hiburan masa kini. Diantaranya adalah pesawat penerima (radio) dan telepon yang dapat membantu kita dalam hal komunikasi. Pada dewasa ini kita bahkan dapat menikmatisiaran televisi yang disiarkan di luar negeri melalui satelit komunikasi Telstar. Kepada satelit SKSD yang mengitari bumi ini, kemudian dipancarkan sinyal dari pemancar televisi. Sinyal yng diterima oleh satelit Telstaritu diperkuat kemudian dipancarkan ke pesawat penerima yang jauh sekali. Semua itu dilaksanakan dengan menggunakan energi listrik (Suryatmo,2005:5). Energi listrik kadang-kadang untuk menggerakan mesin atau memutarkan mesin-mesin yang terdapat di dalam bengkel-bengkel industri dan mereka ini semua tergantung kepada motor-motor listrik. Sebagai contoh mesin bubut, mesin las, mesin frais, mesin bor, mesin gergaji dan sebagainya. Dewasa ini generator elektrostatik penghasil muatan listrik jarang sekali terlihat karena hanya disimpan di museum atau laboratorium.Mesin ini dirancang untuk menghasilkan muatan besar dan tegangan yang sangat tinggi. Alat penyimpan merupakan komponen yang sangat penting yang ada di dalam setiap alat listrik (Parker,2000:38). 26

Untuk keluarga berpendapatan menengah ke atas lemari es dan refrigerator merupakan peralatan rumah tangga yang penting, refrigerator digunakan untuk mengawetkan bahan makanan ( sayuran, daging, buah-buahan, susu, dan lain-lain), selain itu juga dapat digunakan untuk mendinginkan air dan membuat es ( pada freezer ) (Daryanto,2007:178). Sumber energi listrik dapat juga di simpan ke dalam baterai. Pada umumnya ada dua cara yang telah siap setiap saat digunakan untuk memperoleh listrik yaitu pertama dari baterai yang dapat dibeli dan dimana saja kita memerlukannya atau setidak-tidaknya dapat melengkapi semua peralatan yang kita pakai. Ada beberapa keuntungan dan kerugian dari jenis sumber energi yang dapat dibawa ini, yaitu ringan, praktis, sedangkan kerugianya ini hanya terbatas dalam bentuk, ukuran dan tenaga juga harus dilakukan penggantian dan pengisian.Kedua, persediaan energi listrik yang utama, untuk dapat dibawa ke rumah-rumah, toko-toko, sekolahsekolah, pabrik-pabrik dan sebagainya melalui kawat/kabel. Ini akan banyak menyediakan sejumlah energi listrik yang diperlukan (suryatmo,2005:7). Rumah rumah, toko- toko, sekolah-sekolah, bengkel-bengkel, industri-industri menggunakan listrik yang berasal dan dihubungkan dari sumber nasional ( PLT ) dengan melalui sakelar utama yang terdapat dan terpasang di sebuah gardu. Kegiatan pembangunan di Indonesia pada saat ini mengarah kepada industrialisasi, sehingga energi menjadi isu utama dan penting dalam kerangka menunjang model pembangunan tersebut. Krisis energi, terutama listrik, yang pernah terjadi menjelang akhir abad ke-20 mengisyaratkan bahwa suplay energi listrik tidak dapat mengimbangi tingginya laju permintaan. Pertumbuhan industri pada tahun depan diperkirakan hanya 5,6 persen dari target sebesar enam persen. Pertumbuhan konsumsi energi listrik sebesar 15 persen per tahun cukup menakjubkan. Hal ini juga setara dengan tingkat pertumbuhan energi total secara umum, yang mencapai di atas 8 persen per tahun pada kurun 1965-1980 yang mana hal ini jauh di atas tingkat pertumbuhan energi negara industri sebesar 3 persen per tahun. Tentu dengan terjadinya peningkatan konsumsi listrik lambat laun krisis listrik akan sangat berdampak jelas pada masyarakat secara umum. Akibatnya, rendahnya pasokan listrik PLN kepada kalangan industri bakal berdampak pada target pertumbuhan industri. Selain berdampak pada dunia industri hal tersebut juga akan berdampak pada masyarakat luas. Di beberapa daerah di Indonesia kerap terjadi pemadaman lampu secara bergilir, pihak PLN berdalih ini merupakan salah satu solusi alternatif dalam rangka menghemat energi dan mengatasi krisis listrik tersebut. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PTMH) diharapkan bisa menjadi solusi bagi pemerintah untuk mengatasi krisis listrik sekarang ini. Apalagi potensi listrik tenaga air, berdasarkan kondisi geografis maupun teknis di Indonesia sangat besar. Pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik tidak hanya akan menjawab kebutuhan dasar masyarakat untuk fungsi penerangan dan kegiatan sosial ekonomi. Lebih dari itu, dengan pembangunan PLTMH menjadi lokomotif lahirnya kesadaran kolektif masyarakat penerima manfaat untuk mempertahankan dan melindungi fungsi ekologi hutan sebagai produsen air. Terutama dalam rangka mempertahankan energi listrik dan secara umum berkonstribusi terhadap perbaikan lingkungan. Dari sumber energi listrik sedemikian banyaknya manfaat untuk manusia, tetapi terkadang juga bisa merugikan bahkan membahayakan nyawa manusia. Oleh karena itu penggunaan energi listrik perlu juga memahami keamanan dan keselamatan dalam menggunakan listrik, diantaranya sebagai berikut a. Jika kita melihat atau menemukan adanya kebocoran pada kabel listrik itu terlepas dan terletak di atas tanah maupun di mana saja, usahakan jangan disentuh kawat tersebut. Mintalah pertolongan kepada seseorang yang mengerti dalam menangani listrik b. Jangan bekerja dengan kawat atau alat atau mesin listrik tanpa dilengkapi dengan alat pengaman atau pemutus arus dari sumber atau pusat listrik 27

c. Jangan terlalu membebani terlalu banyak pada kotak-kotak dinding (stop kontak) dengan menggunakan beberapa alat bantu dalam waktu yang bersamaan. d. jangan menggunakan perlengkapan (kabel listrik) yang sudah rusak atau usang atau kadaluarsa. Jika kabel listrik itu sudah usang atau sakelar kotak kontak dinding sudah rusak disarankan sebaiknya diganti secepatnya untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran (Suryatmo,2005:13-15). 3.1 Kesimpulan Jenis jenis sumber energi di antaranya adalah energi angin, tenaga air, batu bara, minyak bumi, tenaga listrik, gas bumi, panas bumi, energi nuklir, energi surya, energi ombak laut. Energi angin memanfaaatkan suatu sumber daya alam, Tenaga air, sumber energi ini yang merupakan bentuk energi yang terbarukan. Minyak bumi, sama dengan gas bumi diperkirakan mungkin sekali terjadi dari bahan organik asal binatang binatang kecil dan mengalami proses penekanan sangat lama, Tenaga listrik sebagai energi sekunder, Energi nuklir, diperoleh dengan reaksi material. Eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia selalu menimbulkan dampak terhadap lingkungan misalnya udara dan iklim, air serta tanah. Salah satunya adalah hujan asam terjadi akibat dari penggunaan sumber energi manusia yang berlebihan. Energi listrik mempunyai banyak kelebihan bila dibandingkan oleh energi lainya diantaranya adalah pertama lebih mudah disalurkan, kedua lebih mudah didistribusikan ke daerah yang lebih luas, ketiga lebih udah diubah ke dalam bentuk energi lain. Misalnya menjadi energi panas, cahaya atau tenaga mekanik. Yang sering digunakan pada rumah tangga, tempat pendidikan, perkantoran, industrialisasi, dan tempat umum lainnya.

ENERGI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


Afifatus Zahro, Elisa Vibriana Sari, Mita Diana Sasanti, 1.1 Latar Belakang Ketersediaan energi merupakan suatu hal yang mutlak ada untuk melakukan suatu aktifitas. Tanpa adanya energi yang memadai maka aktifitas yang dilakukan oleh setiap makhluk hidup akan sangat terbatas. Contoh matahari, tanpa ada matahari makhluk hidup yang ada di planet bumi ini tidak akan mampu hidup. Dari matahari kita mendapatkan energi dalam jumlah yang besar. Sudah sejak 2000 tahun yang lalu bangsa Romawi menggunakan matahari untuk pemanas ruangan di rumah rumah mereka. Energi adalah tulang punggung bagi hampir seluruh kegiatan manusia. Tanpa energi, tidak ada satupun kegiatan manusia seperti kegiatan sosial dan ekonomi dapat berjalan dengan baik. Manusia tidak akan mampu membayangkan jika suatu hari nanti tidak ada ketersediaan energi, baik berupa bahan bakar maupun listrik, tidak ada kulkas, tidak ada air dingin dan buah-buah yang segar, air bersih sulit diperoleh, kondisi gelap gulita terutama di malam hari, mesin-mesin produksi di pabrik tidak dapat beroperasi, tidak ada perjalanan yang dapat dilakukan, baik dengan pesawat terbang, kendaraan bermotor, kapal laut dan kereta api, dan jutaan orang tidak dapat bekerja seperti biasanya. Strategi untuk mengatasi krisis energi ini harus didukung oleh semua pihak mulai dari masyarakat, keluarga, organisasi, swasta dan tentunya pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Berangkat dari sinilah akhirnya penulis tertarik untuk menulis makalah yang berjudul Energi Dalam Kehidupan Manusia. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana Macam Macam Sumber Energi Dalam Kehidupan Manusia? 2. Bagaimana Peran Energi Dalam Kehidupan Manusia? 28

3. Bagaimana Dampak Energi Bagi Kehidupan Manusia? 2.1 Macam - Macam Sumber Energi Dalam bab ini akan dibahas mengenai macam-macam sumber energi, namun sebelum membahas macam-macamnya, terlebih dahulu akan dibahas bagaimana sejarah perkembangan sumber energi itu sendiri. Semesta raya sangat luas, bumi adalah bagian dari tata surya dan matahari sebagai pusatnya. Matahari adalah satu bagian kecil dari kumpulan juta bintang di galaksi yang disebut Bimasakti. Bimasakti hanya salah satu kelompok besar galaksi, berjuta-juta lagi galaksi lain, yang dipisahkan oleh jarak amat jauh berupa angkasa yang nyaris hampa. Dalam angkasa itulah cahaya dan radiasi lain dikeluarkan oleh bintang-bintang seperti Matahari, yang tidak terhitung banyaknya. Seluruh radiasi dan semua materi yang ada dalam semesta merupakan bentuk-bentuk energi. Di pusat bintang materi terus-menerus hilang, tetapi sebagai hasilnya energi yang sama senantiasa terlepas (Jack Challoner, 2000: 62). Jamnes Prescott Joule (1818-1889) adalah salah seorang perintis energi. Ia mempelajari pengaruh pemanasan aliran listrik dan menyadari bahwa panas adalah energi. Energi dapat memiliki bentuk yang berbeda-beda, kinetik, potensial, listrik, panas, bunyi, cahaya, dan kimia dan semuanya dapat diubah dari yang satu ke yang lain. Energi kimia dapat diubah menjadi panas dengan membakar suatu bahan bakar. Panas dapat menghasilkan energi kinetik di dalam suatu mesin. Energi kenitik dapat diubah menjadi energi listrik oleh generator. Bola lampu listrik menghasilkan cahaya. Api listrik menghasilkan panas. Radio mengeluarkan engergi bunyi dan kipas angin mengubah energi listrik menjadi energi kinetik. Pada transformasi atau perubahan itu, jumlah keseluruhan energi sebelum terjadinya perubahan (Peter Lafferty, 2000:40). Penjelasan di atas merupakan penjelasan singkat tentang berbagai macam sumber energi. Pengertian dari energi sendiri adalah kemampuan untuk menjadikan sesuatu. Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi energi dapat berubah bentuk (hukum kekekalan energi) (Eko Supatmawati, 2007: 3). Di bawah ini akan dijelaskan lebih terperinci macammacam atau bentuk-bentuk energi yang ada di alam semesta ini. 1. Energi Otot Energi otot adalah energi yang dihasilkan oleh otot. Energi dapat dihasilkan oleh manusia maupun hewan. Pada zaman dahulu orang menggunakan energi otot mereka sendiri untuk melakukan pekerjaan seperti mengumpulkan makanan dan membangun tempat perlindungan. Untuk lebih memanfaatkan serta mendayagunakan energi otot, orang-orang pada zaman dahulu membuat peralatan sederhana. Peralatan itu mulanya dibuat dari kayu dan batu, namun ketika teknik peleburan berkembang, maka lebih dikenal peralatan yang menggunakan peranti logam. Tidak hanya orang pada zaman dahulu yang menggunakan energi otot, orang modern saat ini selain menggunakan teknologi mesin juga masih menggunakan teknologi otot untuk melakukan beberapa pekerjaan. Dengan memanfaatkan jenis energi otot ini orang lebih berkesempatan mengembangkan keterampilan dan kegiatan lain (Jack Challoner, 2000: 8). 2. Energi Potensial Energi potensial tersimpan jika suatu benda bergerak dengan arah berlawanan dari kekuatan yang bekerja pada suatu benda. Salah satu contoh energi potensial adalah pada zaman dahulu serdadu Romawi menyimpan tenaga otot mereka pada sebuah ketapel. Ketika ketapel dilepas, tenaga potensial yang diberikan oleh serdadu keluar. Ketapel tersebut melontarkan peluru ke depan menuju musuh, pelepasan ini menggunakan energi potensial. Energi potensial terjadi karena molekul elastis yang ada pada pita ketapel bergerak merenggang, melawan daya antar molekul yang saling kait. Walaupun baru pada pertengahan abad ke 19 M, orang benar-benar memahami energi potensial yang mana sudah menjadi sasaran berbagai percobaan yang dilakukan selama se29

abad sebelumnya. Dalam percobaan ini ilmuwan Belanda yaitu Willem s Gravesande mengamati energi potensial dengan cara menjatuhkan bola-bola yang beratnya berlainan ke tanah liat yang lembek. Ternyata dampak yang terdapat di tanah liat tergantung pada berat bola dan ketinggian bola ketika dijatuhkan. Dengan kata lain, besar kecilnya dampak yang dihasilkan bola tergantung pada berat ringannya bola dan tinggi rendahnya tempat. Semakin berat dan semakin tinggi bola yang dijatuhkan maka semakin besar dampak yang dihasilkannya (Jack Challoner, 2000:14). 3. Energi Angin Angin adalah salah satu bentuk tenaga yang paling dikenal dan dimanfaatkan orang. Angin sudah digunakan untuk menjalankan perahu layar sejak 3500 SM. Kebanyakan perahu layar modern dilengkapi dengan layar segitiga yang dapat digerakkan untuk menampung sebanyak mungkin energi angin. Tenaga angin juga digunakan untuk mengairi tanah kering dan mengeringkan tanah basah. Selain itu angin juga dimanfaatkan sebagai sumber energi pengganti untuk membangkitkan tenaga listrik. Pada tahun 1890 untuk pertama kalinya tenaga angin digunakan sebagai penghasil arus listrik. Lima puluh tahun berikutnya, ribuan kincir angin kecil berhasil mengalirkan arus listrik. Kincir angin pertama untuk arus sebesar 1000 KW didirikan di Amerika. Akan tetapi, kemudian kencir angin itu tidak dioperasikan lagi. Saat ini negara-negara yang ada di Eropa paling banyak menggunakan kincir. Di seluruh Jerman saja terdapat 40.000 kincir angin. Kincir angin yang terbesar tingginya sampai 150 meter, kincir ini terdapat di muara Sungai Elb. Pemakaian tenaga penggerak pada pembangkit listrik tenaga angin sangat tergantung kepada kecepatan angin. Untuk membangun pembangkit seperti itu harus dicari tempat yang dilewati angin dengan kecepatan tinggi. Pembangkit listrik tenaga angin memiliki dua macam kelebihan, yaitu instalansi yang modern dapat dibangun dengan cepat dan di banyak negara sepanjang tahun ada angin yang bertiup, sehingga kebutuhan akan arus listrik sepanjang tahun dapat dipenuhi. Akan tetapi, ada juga kekurangan dari pembangkit listrik tenaga angin, yaitu instalansi harus menahan hembusan angin yang sangat kuat dengan hembusan sampai 150 kilometer perjam (Ibnu Hamid, 2002:23-24). 4. Energi Listrik Listrik sudah ada sejak adanya jagad raya ini. Bahkan saat kehidupan belum ada di planet ini, yaitu lebih dari 4000 juta tahun yang lalu. Petir merupakan salah satu pertunjukkan alam yang paling dramatis dari bentuk energi yaitu listrik. Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi dari pelepasan itu sangat besar sehingga ia menimbulkna rentetan cahaya, panas dan bunyi yang kuat, yaitu Guntur. Guntur ini dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan pohon ke dalam bentuk serpihan-serpihan api. Penelitian terhadap petir membuat ilmuwan dan cendekiawan seperti Benjamin Franklin mulai menyelidiki dan menyingkap misteri muatan listrik. Sejalan dengan berkembangnya kehidupan, listrik menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Listrik membentuk sinyal saraf. Mata menerima cahaya dan mengubah cahaya itu menjadi sinyal listrik yang sangat kecil, kemudian mengalir sepanjang saraf dan masuk ke otak serta seluruh tubuh. Seluruh kesadaran dan kemampun kita untuk berfikir dan bergerak tergantung pada sinyal listrik yang mendesing di sekitar jalan saraf di dalam otak. Dalam dua abad terkhir ini, para ilmuwan sedikit demi sedikit mulai mengungkap misteri listrik. Kemajuan dalam pengungkapan ini berhubungan erat dengan kemajuan ilmu pengetahuan lain. Kelanjutan dari penelitian ilmiah ini adalah pemanfaatannya. Para penemu telah mengubah energi listrik menjadi pelayan kita (Steve Parker, 2000: 6-7). 5. Energi Cahaya dan Matahari 30

Setiap hari bumi diguyur energi yang banyak sekali dari matahari. Dalam waktu satu tahun, satu meter persegi tanah yang banyak cahaya mataharinya menerima lebih dari 2000 kilowatt-jam energi cahaya. Seandainya semua energi ini dapat dikumpulkan dan diubah menjadi listrik, jumlahnya akan cukup untuk membuat satu ketel air mendidih tanpa henti selama hampir enam minggu. Di dunia sebagian kecil energi cahaya matahari dikumpulkan oleh daun dan tumbuh-tumbuhan dan digunakan sebagai bahan bakar untuk pertumbuhannya. Akhir-akhir ini para ilmuwan telah mulai mengkaji bagaimana manusia dapat memanfaatkan energi cahaya. Dari matahari kita mendapatkan dalam jumlah yang sangat besar. Sudah sejak 2000 tahun yang lalu bangsa Romawi menggunakan matahari untuk pemanas ruangan di rumahrumah mereka. Pada abad ke 19 M orang pertama kali membuat mesin dan lemari es yang bekerja dengan teknologi matahari. Pada tahun 90-an di abad ke 19 M, di Amerika sudah ada ribuan rumah yang menggunakan tenaga matahari mendapatkan air panas. Cahaya matahari dapat digunakan untuk menyuling air bersih. Air kotor itu dipanaskan dalam bak yang ditutup kaca. Air itu menguap dan berkondensasi menjadi air bersih pada kaca (Ibnu Hamid, 2002:7). Energi matahari itu murah, tidak pernah habis dan tidak mencemari lingkungan. Namun mengumpulkan dan energi matahari menjadi bantuk energi yang bermanfaat bukanlah pekerjaan yang mudah. Hal ini karena pada setiap tahap banyak sekali energi yang hilang. Cermin yang ada di pusat tenaga surya berfungsi untuk memantulkan cahaya, tetapi banyak energi yang terbuang olehnya. Di samping itu, sel-sel surya hanya dapat menggunakan panjang gelombang tertentu saja. Walaupun ada kelemahan-kelemahan itu, tampaknya pasti bahwa di masa yang akan datang energi surya akan lebih berperan dalam penyediaan tenaga (David Burnie, 2000: 50). 6. Energi Air Tenaga air sudah digunakan oleh Bangsa Romawai sejak 2000 tahun yang lalu. Mereka menggunakan kincir air untuk penggilingan gandum dan sistem pengairan ladang. Selain itu air juga digunakan sebagai tenaga penggerak di bengkel dan pabrik. Kincir air berputar dengan lambat dan tidak cocok digunakan sebagai pengahasil arus listrik. Pembangkit listrik tenaga air memeliki kelemahan karena pembangkit tersebut memerlukan tembok bendungan yang sangat besar untuk meyimpan air turbinnya. Pembendungan air dan pasir akan menyebabkan air dan pasir yang berlimpah akan mengendap. Perbedaan ketinggian air saat pasang dan surut dapat dimanfaatkan sebagai penghasil energi listrik. Hanya saja tidak mudah menemukan tempat yang cocok untuk membangun pembangkit listrik yang memanfaatkan air pasang - surut. Sudah sejak satu abad yang lalu di banyak negara Eropa orang menggunakan kincir air. Pada abad ke 19 M di kepulauan Inggris saja terdapat lebih dari seratus buah kincir air. Sebagai penghasil listrik, kincir air kurang memuaskan. Oleh karena itu, orang lebih banyak menggunakannya untuk menggiling gandum (Ibnu Hamid. 7. Energi Panas Selama abad ke 17 M dan ke 18 M terjadi perbedaan pendapat mengenai hakikat panas yang sebenarnya. Di satu pihak orang mengira bahwa panas adakah zat alir yang disebut kalori, yang mengalir dari benda panas ke benda dingin. Di pihak lain, orang menganggap bahwa panas merupakan gerak partikel yang membentuk zat. Joseph Black (1728-1799), seorang kimiawan Skotlandia yang mendukung teori tentang panas, yakin bahwa suhu merupakan konsentrasi kalori dalam suatu benda. Ia kemudian menemukan ilmu baru yang disebut kalorimetri, namun serangkaian gesekan memperlihatkan bahwa panas dapat dihasilkan dari energi otot. Akhirnya panas dipertunjukkan oleh James Joule 31

dengan percobaannya. Dengan temuan ini lahirlah Termodinamika yaitu ilmu tentang panas sebagai energi. Selain dari energi otot, panas juga bisa dihasilkan dari bahan kimia. Ketika berlangsung reaksi kimia seringkali terjadi penaikan atau penurunan suhu. Hal ini terjadi karena adanya energi panas yang terlepas atau terkumpul. Beberapa reaksi kimia baru dapat terjadi apabila ada pasokan energi, seperti jika air dicampur dengan kapur (kalsium oksida). Ketika unsur molekul-molekul kedua unsur tadi melebur dan membentuk zat baru, yaitu kalsium hidroksida. Leburan melepaskan energi kimia potensial. Yang sudah tersimpan diantara kedua unsur tadi. Pelepasan energi menyebabkan atom dan molekul bergerak dengan cepat, sehingga suhu bertambah. Kini diketahui bahwa panas hanyalah energi gerak yang berasal dari atom dan molekul benda bergerak yang tidak terhitung jumlahnya. Semakin panas suatu benda, maka akan semakin cepat gerak atom dan molekulnya (Jack Challoner, 2000:20). 8. Energi Api Manusia sudah memanfaatkan api sejak beribu-ribu tahun silam, meskipun tanggal penemuan ataupun penggunaan untuk pertama kalinya tidak diketahui. Namun, ternyata para penghuni gua pada akhir Zaman Batu menghangatkan tempat tinggal mereka dengan api yang mereka biarkan hidup terus-menerus selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Sejak saat itu orang mengetahui pemanfaatan energi api untuk berbagai keperluan, dari memasak makanan, melebur biji logam, membakar gerabah, dan membuat kaca. Sebagaian besar energi api berupa energi panas yang dilepaskan ketika terjadi pembakaran. Bahan bakar yang pertama-tama dikenal adalah kayu bakar, sedangkan arang yang diperoleh dari pembakaran kayu di tempat tertutup, ternyata dapat menjadi bahan bakar yang mempunyai bara lebih panas yang dilepaskan ketika terjadi pembakaran. Pembakaran arang menggunakan pengembus yang berfungsi menambah pasok udara menghasilkan panas yang lebih tinggi, sehingga memungkinkan ekstraksi logam dan bijinya. Atom logam dalam biji logam biasanya terikat erat pada atom oksigen, dan energi api ini diperlukan untuk memisahkannya menjadi oksigen dan logam murni. Walaupun kebanyakan energi yang dihasilkan api berupa panas, terdapat pula energi berbentuk cahaya dan bunyi yang dikeluarkan oleh api. Oleh karena itu api dapat dilihat, dirasakan dan didengar (Jack Challoner, 2000:10). 9. Energi Inti Atom Atom adalah pembentuk materi yang terdiri atas inti kecil yang dikelilingi oleh elektron. Inti itu ternyata terdiri atas partikel-partikel yang terikat erat, yang dinamakan proton dan neutron. Elektron terikat di dalam atom oleh elektromagnetisme, tetapi kekuatan yang mencengkeram inti jauh lebih kuat. Kekuatan ini menjadi kunci energi nuklir. Ada dua cara utama untuk membebaskan energi ini, yaitu fisi dan fusi. Pada masing-masing cara terjadi reaksi pada inti atom dan materi tertinggal setelah reaksi itu bermassa lebih kecil daripada sebelumnya. Sebelum massa yang hilang berubah menjadi energi yang beberapa diantaranya dibebaskan sebagai radiasi elegtromagnetik energi besar. Sisanya menjadi panas yang dapat digunakan untuk menghancurkan apapun, dalam senjata nuklir, atau untuk membangkitkan tenaga listrik, dalam reaktor nuklir. 2.2 Peran Energi Bagi Kehidupan Manusia Pada akhir abad ke 17, kondisi sosial Inggris, Belanda, dan Perancis Utara telah matang untuk melanjutkan peningkatan sistem dan cara berproduksi. Mereka telah mampu untuk mendanai sistem produksi demi keuntungan dalam suatu sistem pasar yang ekspansif akibat meluasnya jangkauan transportasi dan navigasi saat itu. Pada umumnya cara produksi pada waktu itu masih berbentuk kriya dalam industri domestik atau rumah. Namun pedagang dan pelaku manufaktur kapitalis telah mulai datang dan mengambil alih proses produksi tersebut 32

sehingga pekerja kriya dan petani terdesak dan menjadi buruh bayaran. Hal ini melahirkan inovasi teknologi sebagai suatu usaha yang menguntungkan, seperti peralatan industri tekstil dan invensi enjin uap sehingga dapat mereduksi biaya serta mengekspansi produksi dan meningkatkan keuntungan (Sahari Besari, 2008: 80). Sejarah mengajarkan bahwa eksistensi suatu masyarakat tidak lepas dari cara masyarakat tersebut memenuhi kebutuhan energi atau tenaga. Manusia dalam status alamiah mendapatkan energi yang diperlukan dari dirinya sendiri, yakni tenaga manusiawi. Kondisi demikian diperkirakan berlaku sampai manusia hidup dalam komunitas kecil. Setelah orang berhasil menjinakkan kuda, sapi, kerbau, dan sebagainya, selain tenaga insani juga menguasai tenaga hewani untuk melaksanakan kegiatan produksi, misalnya sebagai alat transportasi, membajak ladang, menggiling gandum, dan sebagainya. Ketersediaan tenaga hewani merupakan salah satu unsur penyulut berlangsungnya revolusi agrikultur (Sahari Besari, 2008: 81). Ditunjang oleh sains dan teknologi, kemudian revolusi industri, sumber daya tenaga manusia dan binatang beralih pada panas yang dihasilkan dari pembakaran yang mana pada awalnya dari kayu dan arang, kemudian batu bara dan selanjutnya panas ditransformasikan oleh mesin menjadi tenaga mekanis (Sahari Besari, 2008: 82). Kini manusia tidak lagi memanfaatkan berbagai jenis hewan pengangkut karena telah terjadi peningkatan aktifitas industri yang demikian tinggi telah dijajari pula oleh meningkatnya penggunaan sumber sumber energi (Mukhlis Akhadi, 2009: 6). Selain suplai makanan, masalah energi juga berkaitan dengan kehidupan di bumi ini. Dari segi bahasa energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha. Semua bentuk pekerjaan fisik selalu membutuhkan energi. Semua organism hidup selalu membutuhkan energi karena banyak reaksi biokimia yang berlangsung di dalam tubuh yang membutuhkan energi. Alam telah menyediakan sumber energi secara gratis dan berlangsung terus menerus dengan laju yang cukup konstan untuk seluruh makhluk hidup dalam bentuk radiasi sinar matahari. Namun untuk mendukung aktifitas hidup manusia masih memerlukan tambahan energi lain yang telah disediakan oleh alam (Mukhlis Akhadi, 2009: 6). Potensi sumber daya energi lainnya seperti kayu bakar, arang, limbah hutan, limbah pertanian, biogas, gambut, tenaga surya, tenaga angin, dan tenaga samudera termasuk sumber energi yang terbarukan. Sumber energi tersebut memiliki kemungkinan untuk dikembangkan lebih lanjut di Indonesia, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Bumi (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU). Teknik untuk mendapatkan energi listrik misalnya adalah dengan memanfaatkan tenaga air, angin, bahan bakar fosil, dan bahan bakar nuklir. Dengan memakai sumber energi tersebut diperoleh tenaga untuk menggerakkan turbin yang akan mengaktifkan generator listrik. Selain itu juga terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang mampu menghasilkan energi berupa energi listrik (Daryanto, 2007: 37-39). Sejak zaman pra sejarah sampai zaman awal sejarah umat manusia, hanya kayu yang digunakan sebagai sumber energi untuk keperluan memasak dan pemanasan. Salain kayu, juga memafaatkan angin sebagai sumber daya alam yang murah dan dapat diperbaharui. Energi angin digunakan untuk mendorong layar perahu dalam kegiatan transportasi laut, memutar baling baling kincir angin untuk menggerakkan pompa air dalam irigasi dan penggilingan gandum (Mukhlis Akhadi, 2009: 6). Seiring dengan perkembangan dunia di mana populasi semakin bertambah, perkembangan teknologi yang semakin pesat, dan naiknya gaya hidup di negara-negara maju, maka dibutuhkan banyaknya sumber energi, seperti energi listrik. Sumber energi di dunia yang tersedia saat ini meliputi energi batu bara, nuklir, bensin, angin, matahari, hidrogen, dan biomassa. Dari masing-masing jenis energi tersebut memiliki peran sendiri sendiri dalam kehidupan manusia serta memiliki kelemahan dan kelebihan sendiri sendiri. 33

Energi batu bara yang memiliki kelebihan harga yang tidak terlalu mahal bahan bakarnya serta mudah untuk didapat. Namun hal ini juga memiliki kelemahan, yakni dibutuhkannya kontrol untuk polusi udara dari pembakaran batu bara tersebut, berkontribusi terhadap peristiwa hujan asam dan pemanasan global. Energi nuklir memiliki kelebihan harga bahan bakarnya yang juga tidak mahal, mudah untuk dipindahkan namun dengan sistem keamanan yang ketat, energi yang dihasilkan sangat tinggi, dan tidak mempunyai efek rumah kaca dan hujan asam. Nuklir pun memiliki kelemahan, yakni membutuhkan biaya yang besar untuk sistem penyimpanannya, disebabkan dari bahaya radiasi energi nuklir itu sendiri. Sedangkan masalah kepemilikan energi nuklir, disebabkan karena bahayanya nuklir sebagai senjata pemusnah massal dan produk buangannya yang sangat radioaktif. Selain itu juga terdapat energi bensin yang sangat mudah untuk didistribusikan, mudah untuk didapatkan, dan energinya cukup tinggi. Namun untuk saat ini sumber bahan bakarnya sudah menipis. Bensin juga berkontribusi terhadap pemanasan global, dan harganya semakin mahal seiring dengan ketersediaannya saat ini. Selanjutnya adalah energi matahari yang merupakan energi yang bebas untuk didapatkan, namun untuk mendapatkannya tergantung pada cuaca, waktu, dan tempat. Untuk teknologi saat ini, masih dibutuhkan tempat yang luas untuk meletakkan panel surya, dan energi yang dihasilkan dari panel surya tersebut masih sangat sedikit. Selain matahari juga terdapat energi angin yang mudah untuk didapatkan dan juga gratis karena biaya perawatan dan meregenerasi energinya semakin murah dari waktu ke waktu. Sumber energi ini baik digunakan di daerah pedesaan terutama pada daerah pertanian. Namun hal ini juga membutuhkan banyak pembangkit untuk menghasilkan energi yang besar. Terbatas untuk area yang berangin saja, membutuhkan sistem penyimpanan energi yang mahal, dan apabila musim badai, angin dapat merusak instalasi pembangkit listrik. Kemudian juga terdapat biomassa, namun saat ini masih dalam tahap pengembangan. Energi ini membutuhkan instalasi pembangkit yang tidak terlalu besar. Namun di sisi lain energi biomassa ini tidak efisien jika hanya sedikit instalasi pembangkit yang dibangun dan biomassa telah berkontribusi terhadap pemanasan global. Terdapat pula hidrogen yang mana mudah untuk dikombinasikan dengan oksigen sehingga menghasilkan air dan energi, namun energi ini sangat mahal untuk biaya produksi, serta membutuhkan energi yang lebih besar untuk membuat hidrogennya sendiri. Bahan bakar nuklir adalah semua jenis material yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi nuklir, demikian bila dianalogikan dengan bahan bakar kimia yang dibakar untuk menghasilkan energi. Siklus bahan bakar nuklir penting adanya karena terkait dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan senjata nuklir. Energi nuklir merupakan sumber energi alternatif yang menjanjikan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Efisiensi dari penggunaan bahan bakar nuklir untuk menghasilkan listrik jauh lebih besar dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar fosil, seperti batu bara, sehingga dapat dipastikan bahwa reaktor nuklir akan dapat sepenuhnya menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Walaupun desain reaktor yang telah ada masih didasarkan atas reaksi fisi nuklir, namun penelitian lebih lanjut telah diarahkan kepada pengembangan reaktor berbasis fusi nuklir yang efisien agar dapat digunakan dalam skala konsumen. Selain itu juga terdapat konsep energi terbarukan yang mulai dikenal pada tahun 1970-an sebagai upaya untuk mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil. Definisi paling umum adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami dan prosesnya berkelanjutan. Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil tidak termasuk di dalamnya, misalnya energi panas bumi yang mana berasal dari peluruhan radioaktif di pusat bumi, yang membuat bumi panas dari dalam, serta dari panas matahari tersebut yang membuat panas permukaan bumi. Terdapat tiga cara pemanfaatan panas bumi, yakni yang pertama sebagai tenaga pembangkit listrik dan digunakan dalam bentuk 34

listrik, yang kedua sebagai sumber panas yang dimanfaatkan secara langsung menggunakan pipa ke perut bumi, dan yang ketiga sebagai pompa panas yang dipompa langsung dari perut bumi. Istilah panas bumi digunakan untuk energi panas yang berasal dari perut bumi. Listrik panas bumi dibangkitkan dengan cara memanfaatkan uap yang keluar dari pipa yang ditanam ke perut bumi sebagai hasil pemanasan sumber air resapan di sekitar sumur panas bumi. Uap tersebut kemudian dimanfaatkan langsung untuk memutar turbin atau memanaskan penukar panas untuk menghasilkan tekanan yang kemudian digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan listrik melalui generator. Ketersediaan energi merupakan syarat mutlak untuk melakukan aktifitas, tanpa energi yang memadai maka aktifitas yang dilakukan akan sangat terbatas. Selain itu juga terdapat pemakaian matahari sebagai sumber energi terutama untuk menghasilkan energi panas dengan bantuan kolektor datar yang biasanya berupa sebuah kotak yang dilapisi kaca dan pelat bergaris garis hitam untuk menangkap cahaya matahari. Di Swedia terdapat rumah rumah yang dibangun secara berkelompok yang mana rumah rumah tersebut dipanaskan sepanjang tahun dengan panas dari energi matahari yang disimpan dalam tangki besar. Pemanasan dengan matahari yang terbesar pertama kali dibangun di Odeillo di Perancis dan kemudian Amerika Serikat menyusul membangun pemanas seperti di Perancis dengan besar sepuluh kali lipat lebih besar. Instalasi ini memiliki peran, yakni digunakan untuk menjalakan mesin yang membantu pekerjaan manusia, seperti pompa air. Selanjutnya cahaya matahari digunakan untuk menyuling air garam dan air kotor menjadi bersih (Ibnu Hamid, 2002: 22-23). (Ibnu Hamid, 2002: 24) Pada tahun 1890 untuk pertama kalinya tenaga angin digunakan sebagi penghasil arus listrik. Lima puluh tahun berikutnya ribuan kincir angin kecil berhasil mengalirkan arus listrik. Pemakaian tenaga penggerak pada pembangkit listrik sangat tergantung pada kecepatan angin sehingga untuk membangun pembangkit listrik tersebut harus dicari tempat yang selalu dilewati oleh angin dengan kecepatan tinggi. (Suryatmo, 2005: 1) Berbagai macam energi, misalnya energi listrik telah mampu menjalankan motor listrik, menyalakan lampu, menghasilkan panas, dan membuat magnet listri bekerja. Listrik sendiri merupakan suatu bentuk tenaga atau energi, yakni panas, cahaya, mekanik, dan kimiawi. Selain itu dengan adanya energi juga telah memperkenalkan manusia pada alat komunikasi awal, seperti pesawat penerima (radio) dan telepon. Hal ini merupakan proses perubahan energi listrik ke dalam bentuk bunyi. Kemudian juga ada pesawat televisi, mikropon, kipas angin, lampu pijar, dan sebagainya. (Mukhlis Akhadi, 2009: 9) Peningkatan yang pesat dalam aktifitas industri diikuti oleh peningkatan yang pesat dalam konsumsi energi yang akhirnya meningkatkan eksploitasi sumber daya alam. Energi memegang peranan penting dalam semua kegiatan industri. Negara Negara industri tidak akan mencapai kemajuan tanpa didukung oleh adanya suplai energi yang mencukupi. Penggunaan tenaga teknis yang mengandalkan sumber energi di luar tenaga manusia dan hewan semakin meluas dengan majunya aktifitas industri. Penggunaan energi listrik semakin mendapat tempat di masyarakat karena beberapa keuntungan yang dimiliki oleh sumber energi tersebut. Listrik menjadi bagian hidup masyarakat modern karena memiliki peran sosial yang mampu mengubah pola hidup masyarakat dan saat ini dianggap sebagai simbol kemajuan masyarakat. Namun seiring hal tersebut terjadi ketimpangan dalam kemajuan industri dan penguasaan teknologi yang menyebabkan terjadinya ketimpangan dalam penggunaan sumber energi. Pada dasarnya yang tersedia di alam ini adalah sumber energi tak terbarukan dan sumber energi terbarukan. Ketersediaan sumber sumber energi tersebut mempunyai peranan yang sangat besar dalam mendukung suksesnya program pembangunan dan industrialisasi yang dilakukan oleh suatu Negara. Cadangan sumber energi dunia yang sifatnya tidak dapat diperbaharui jumlahnya dalam perut bumi sangat terbatas dan sewaktu waktu akan habis (Mukhlis Akhadi, 2009: 11). 35

Sebagian besar energi di dunia telah dipenuhi oleh bahan bakar yang berasal dari fosil yang mana bahan bakar ini tergolong sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Transportasi dan industri dunia secara langsung dan tidak langsung sangat tergantung pada minyak bumi. Batu bara dan mesin uap telah mengawali terjadinya revolusi industri yang diikuti dengan pengembangan motor bakar dan penggunaan bensin sebagai bahan bakar. Saat ini mobil dan bensin merupakan hal yang tak dapat dipisahkan (Ibnu Hamid, 2002: 30). Indonesia kaya akan sumber-sumber energi alamnya dan tersebar di lautan hingga daratan. Namun pemanfaatan sumber-sumber energi di Indonesia belum optimal. Pemanfaatan energi belum bervariasi, saat ini energi yang digunakan dalam kehidupan masyarakat Indonesia hanya terpaku pada energi yang berasal dari fosil, yaitu bahan bakar minyak (BBM). Padahal telah diperkirakan persediaan bahan bakar minyak telah menipis. Pada suatu saat nanti bahan bakar minyak akan benar-benar tidak ada dari dalam bumi. Sedangkan untuk mendapatkan penggantinya tidak melalui cara yang mudah dan instan sehingga perlu adanya alternatif untuk mendapatkan energi baru pengganti bahan bakar minyak. Salah satu energi yang dapat dimanfaatkan adalah energi biomassa. Biomassa merupakan segala jenis sumber yang berasal dari bahan biologis yang masih hidup ataupun sudah mati yang dapat digunakan sebagai bahan bakar atau untuk produksi industri. Biomassa biasanya merujuk pada tumbuhan dan hewan yang digunakan untuk produksi serta bahan kimia atau panas. Namun biomassa tidak termasuk pada sumber-sumber bahan energi yang berasal dari hewan yang telah mengalami transformasi menjadi batu bara atau minyak bumi. Biomassa yang digunakan tersebut berasal dari berbagai jenis tumbuhan seperti tanaman jarak pagar, tanaman nyamplung, kelapa sawit, kelapa, kemiri sunan, tebu, ubi kayu, sorghum, jagung, ubi jalar, aren, dan sagu. Pemanfaatan tanaman sebagai alternatif sumber energi ini dikenal sebagai Bahan Bakar Nabati (BBN). Berbagai jenis biomassa ini sangat potensial dalam perkembangan pemanfaatan energi untuk kehidupan sehari-hari. Sementara itu pemanfaatan sumber-sumber energi tersebut haruslah didukung dengan kebijakan-kebijakan yang berpihak sehingga pengolahannya dapat dengan mudah diaplikasikan dan hasil produksinya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Salah satu bentuk pemanfaatan potensi-potensi tanaman sebagai sumber-sumber energi tersebut adalah dengan kebijakan pembentukan Desa Mandiri Energi (DME). Tujuannya adalah untuk mempersiapkan masyarakat agar tidak bergantung pada energi berbahan bakar yang berasal dari fosil sebagai bahan energi kehidupan. Pengembangan DME ini berlandaskan pada PERPRES No. 5/2006: Kebijakan Energi Nasional: Penyediaan biofuel minimal 5% pada tahun 2025, Inpres Nomor 1 Tahun 2006: Inpres Nomor 1 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain, Kepres No. 10 Tahun 2006: tentang Pembentukan Tim Nasional Pengembangan BBN untuk Percepatan Pengurangan Kemiskinan dan Pengangguran, dan Peraturan Pemerintah Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 Tahun 2008: tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai bahan bakar lain. Dengan adanya Desa Mandiri Energi dalam pemanfaatan energi berbasis bahan bakar nabati memiliki manfaat, yaitu untuk mencukupi kebutuhan energi maupun peluang pengembangan kegiatan produktif di desa atau wilayah yang bersangkutan, memanfaatkan potensi tanaman yang bisa diolah menjadi bahan bakar untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri kecil, petani, nelayan dan transportasi lokal, meningkatkan kesejahteraan rakyat, membuka lapangan kerja baru (pengambil biji, pengepul dan pengolah), meningkatkan pasokan energi baru untuk masyarakat, meragamkan Kebutuhan Energi untuk Masyarakat, meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat, dan membantu pengentasan kemiskinan dan peningkatan daya beli masyarakat.

36

2.3 Dampak Energi Bagi Kehidupan Manusia Minimnya sumber energi dan bertambahnya kebutuhan manusia pada saat ini menyebabkan adanya pemanfatan sumber energi secara optimal. Dalam memenhi kebutuhannya akan energi, manusia telah menerapkan teknologi untuk menyediakan energi. Penemuan- penemuan terus diciptakan dan pemanfaatan sumber energi seperti: energi panas bumi, energi matahari, energi udara, energi angin, energi nuklir, bahan bakar fosil, dan masih banyak yang lainnya. Pemanfaatan sumber - sumber energi ini pastinya memiliki dampakdampak yang bisa menguntungkan dan merugikan atau dampak positif dan negatifnya jika digunakan. Energi panas bumi berasal dari peluruhan radioaktif di pusat Bumi, yang membuat Bumi panas dari dalam, serta dari panas matahari yang membuat panas permukaan bumi. Ada tiga cara pemanfaatan panas bumi, yakni sebagai tenaga pembangkit listrik dan digunakan dalam bentuk listrik, sebagai sumber panas yang dimanfaatkan secara langsung menggunakan pipa ke perut bumi, dan sebagai pompa panas yang dipompa langsung dari perut bumi. Meskipun situs panas bumi mampu menyediakan panas untuk beberapa dekade, lokasi panas bumi tertentu dapat mengalami penipisan.karena keseluruhan pasokan energi panas bumi di Bumi, dan sumbernya tetap hampir konstan. Energi panas bumi tergantung pada geologi setempat. Ketidakstabilan yang menurut definisi tidak dapat diprediksi dan mungkin stabil. Sekarang konsumsi energi Panas Bumi dengan cara apapun mengancam atau mengurangi kualitas hidup untuk masa depan Wegenerbuah instalasi, akibatnya itu dianggap sebagai sumber energi terbarukan. Energi matahari adalah energi yang dikumpulkan langsung dari cahaya matahari. Penggunaan tenaga surya atau matahari dapat digunakan untuk menghasilkan listrik menggunakan sel surya, menghasilkan pembangkit listrik tenaga panas surya, menghasilkan listrik menggunakan menara surya, memanaskan gedung secara langsung, memanaskan gedung melalui pompa panas, dan memanaskan makanan dengan menggunakan oven surya. Matahari tidak memberikan energi konstan untuk setiap titik di bumi, sehingga penggunaannya terbatas. Sel surya sering digunakan untuk daya baterai, karena kebanyakan aplikasi lainnya akan membutuhkan sumber energi sekunder, untuk mengatasi padam. Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti ke lingkungan. Walaupun demikian, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak visual, derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan. Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas. Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat. Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta 37

pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas. Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat. Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi nuklir. Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor nuklir dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan energi listrik semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized water reactor/PWR). Energi yang dihasilkan di dalam reaktor nuklir berupa kalor atau panas yang dihasilkan oleh batang - batang bahan bakar. Kalor atau panas dialirkan keluar dari teras reaktor bersama air menuju alat penukar panas (heat exchanger). Di sini uap panas dipisahkan dari air dan dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin menghasilkan listrik, sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali menuju reaktor. Uap air dingin yang mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa kembali ke dalam reaktor. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar. Penggunaan bahan bakar fosil dalam proses yang dilakukan manusia, pada umumnya menghasilkan abu, jelaga, serta gas yang terdiri atas karbondioksida dan metan yang menimbulkan efek rumah kaca. Oleh karena itu, penerapan bahan bakar fosil dalam teknologi selain menimbulkan kerusakan pada lingkungan karena penambangannya, juga menimbulkan kerusakan pada sistem biosfer akibat efek rumah kaca yang meningkatkan suhu udara. Hal tersebut membawa perubahan pada berbagai proses geofisika serta iklim yang mulai dirasakan dampaknya pada kesehatan manusia karena timbulnya berbagai macam penyakit baru. ( Sahari: 304). Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga peningkatan kebutuhan energi pun tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil juga menyebabkan pencemaran udara (hujan asam dan pemanasan global). Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai, atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu. 3.1 Kesimpulan 1. Macam macam sumber energi yang terdapat di bumi sangat banyak, ada sumber energi otot, potensial, angin, listrik, cahaya dan matahari, air, panas, api, dan inti atom. Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan tetapi energi akan berubah bentuk. 2. Energi memiliki peran yang sangat besar dalam kehidupan umat manusia. Tanpa adanya energi, manusia dan makhluk hidup lainnya tidak akan mampu melakukan suatu aktifitas apapun. Tersedianya energi merupakan syarat mutlak terjadinya suatu aktifitas. 3. Dalam perkembangannya energi memberi dampak baik positif maupun negatif bagi kehidupan manusia. Energi akan mampu membawa manusia ke dalam modernisasi, 38

namun juga akan mampu membawa manusia pada kerusakan yang mana juga diakibatkan oleh perilaku manusia sendiri. DAFTAR RUJUKAN Akhadi, Mukhlis. 2009. Ekologi Energi Mengenali Dampak Lingkungan Dalam Pemanfaatan Sumber Energi. Graha Ilmu. Besari, M. Sahari.2008. Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi. Jakarta: Salemba Teknika. Burney, David. 2000. Cahaya. Jakarta: Balai Pustaka Challoner, Jack. 2000. Energi. Jakarta: Balai Pustaka Daryanto. 2007. Energi: Masalah dan Pemanfaatannya Bagi Kehidupan Manusia. Yogyakarta: Pustaka Widyatama. Hamid, Ibnu. 2002. Sumber Energi dan Pencemaran Lingkungan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Lafferty, Peter. 2000. Gaya dan Gerak. Jakarta: Balai Pustaka Maryam, Siti. 2011. Desa Mandiri Energi. (Online), Rabu, 29 Februari 2012. N.N. 2007. Energi Bagi Manusia.(Online), Senin, 5 Maret 2012. ( http://campaign.pelangi.or.id/ ?show=pages&detail=1&cid=2&pages_id=191). Parker, Steve. 2000. Listrik. Jakarta: Balai Pustaka Supatmawati, Eko. 2007. Sains dan Teknologi. Surabaya: SIC Suryatmo, F. 2005. Dasar Dasar Teknik Listrik. Jakarta: Bina Adiaksara. PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DARAT DAN PENGGUNAANNYA DI INDONESIA Maysarah, Nahliatun Nafiah 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi didominasi oleh dunia Barat. Sejak abad ke 18 perkembangan itu begitu pesat ditandai dengan kehadiran revolusi industri, di bawah naungan jiwa dan semangat Zaman Renaissance dan Aufklarung. Bisa dipahami bahwa kebudayaan Barat pun akhirnya banyak dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan teknologi. Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia,baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat bisa di pisahkan dari lembaga pendidikan. Dimana pada abad 20 peran ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berarti bagi lembaga pendidikan. Sehingga pada abad 20 mampu mendorong lebih cepat dalam industri. Informasi, komunikasi, transportasi dan pertanian. Teknologi kini telah menyebar dalam kehidupan kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia. Atas dasar kreatifitas akalnya, manusia mengembangkan IPTEK dalam rangka untuk mengolah SDA yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Dimana dalam pengembangan IPTEK harus didasarkan terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan semakin berkembangannya ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia, maka informasi, juga komunikasi di indonesia pun sudah berkembang. Di era globalisasi pada masa sekarang ini, kita harus bisa mengenal dan memahami berbagai perkembangan IPTEK, namun masih banyak yang kurang memahami dengan perkembangan IPTEK. Secara jangka panjang, perkembangan IPTEK memberikan arti yang sangat positif, namun di sisi lain, tidak sedikit pula yang membawa dampak negative. 39

Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Visi dan misi IPTEK dirumuskan sebagai panduan untuk mengoptimalkan setiap sumber daya IPTEK yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah muculnya transportasi darat di Indonesia? 2. Bagaimana perkembangan transportasi darat di Indonesia? 3. Bagaimana peranan dan dampak perkembangan transportasi darat di Indonesia? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah muculnya transportasi darat di Indonesia. 2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan transportasi darat di Indonesia 3. Untuk mengetahui bagaimana peranan dan dampak perkembangan transportasi darat di Indonesia. 2.1 SEJARAH TRANSPORTASI DARAT DI INDONESIA Kiranya mudah untuk diterima orang awam bahwa transportasi darat,yaitu pengangkutan baran-barang, pada awalnya hanya dilakukan oleh orang dengan menggunakan tangan dan kakinya. Kaki digunakan untuk memindahkan diri dari satu tempat ke tempat lain dan tangan untuk memegang barangnya yang mungkin diletakkan diatas kepala, diatas pundak atau dijinjing. Hal tersebut dilakukan selama ribuan tahun. Pada masa itu, barang yang dipindahkan merupakan benda-benda yang berbobot dan berukuran terbatas. Setelah adanya beberapa invensi dan inovasi transportasi, maka pengangkutan barang dilakukan menggunakan pikulan atau tandu oleh satu orang tau lebih. Dengan demikian, ukuran barang yang ditransportasikan menjadi lebih besar atau dalam jumlah yang lebih banyak. Kemudian ketika manusia telah menguasai teknologi penjinakkan hewan besar seperti kuda, sapi, kerbau, unta, dan lain sebangsanya, modus transpotrasi berubah sama sekali. Segala yang dikerjakan menusia dalam transpotrasi dialihkan kepada hewan. Manusia hanya tinggal menempatkan barang-barang diatas hewan tersebut. Hal ini merupakan bagian sentral dan Revolusi Agrikultur, yaitu mensubstitusi tenaga insane dengan tenaga hewani. Contoh penggunaan hewan sebagai alat transportasi primitive yang saat ini masih dapat disaksikan adalah karapan sapi yang harus mentranspor manusia yang berdiri diatas suatu rangka tanpa roda yang ditarik oleh sapi. Cara yang mirip juga dilakukan oleh bangsa Indian di Amerika, namun dengan menggunakan hewan anjing. (Besari, 2008 :22) Ketika barang yang harus dipindahkan berukuran sangat besar dan sangat berat, misalnya pada pembangunan piramida dan berbagai kuil besar, maka pelaksanaannya memerlukan kecerdasan (ingenuity) manusia yang seringkali menghasilkan berbagai inovasi. Pemindahan benda-benda besar seringkali dilaksanakan dengan menggesernyadiatas suatu landasan yang diletakkan memanjang searah dengan tujuannya. Kemudian dengan inovasi, melintang diatas landasan tersebut diletakkan bantalan gulung (rolle bearing). Dengan demikian, tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan benda yang dipindahkan menjadi jauh lebih kecil. (Besari, 2008 :23) Masyarakat pada masa lalu menggunakan alat transportasi yang masih sederhana. Sebelum ditemukan mesin, alat transportasi seperti pedati, delman, dan kuda merupakan alat transportasi andalan. Teknologi transportasi tersebut masih menggunakan tenaga hewan dan manusia. Kemampuan jelajahnya juga masih sangat terbatas dan memerlukan waktu yang lama. Sekarang orang masih menggunakan alat transportasi tersebut namun tidak menjadi alat utama. Seringkali kuda dan delman digunakan sebagai sarana rekreasi saja. Sejak ditemukan mesin uap, berkembang pula kendaraan bermesin lainnya. Alat transportasi bermesin seperti 40

sepeda motor, mobil, kereta api merupakan alat transportasi yang modern. Dengan alat transportasi tersebut, jarak jauh dapat ditempuh dalam waktu yang singkat. Transportasi darat di Indonesia pada umumnya diawali dengan alat sederhana sekali atau secara tradisional. Masing-masing daerah mempunyai khas sendiri menggunakan alat angkutan seturut dengan perkembangan waktu dan pengaruh-pengaruh dari luar. Alat angkutan darat misalnya dimulai dengan hewan, lori atau gerobak, andong, becak, pedati yang ditarik lembu dll. (Mundardjito, dkk. 2009:209) Di Pulau Jawa, yang menjadi pusat perkembangan peradaban Nusantara sejak abad ke-4, jalur perhubungan yang berkembang adalah jalur darat. Kuda banyak dipakai untuk bepergian karena kekuatan dan kecepatannya. Alat transportasi yang berkembang pun menggunakan jasa kuda, misalnya, kereta kuda yang kemudian berkembang menjadi andong atau delman. Sedangkan untuk mengangkut barang, selain menggunakan jasa kuda, juga ada pedati yang ditarik sapi atau kerbau. 2.2 PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DARAT DI INDONESIA Bekas-bekas jalan purbakala telah ditemukan yang menjadikan awal catatan sejarah. Permukaan jalan yang keras pertama muncul di Mesopotamia segera sesudah penemuan roda sekitar tahun 3500SM. Di pulau kreta di laut tengah ditemukan jalan dengan permukaan batu yang dibangun sebelum 1500SM. Bangsa Romawi menyatukan kekaisaran mereka dengan suatu system jalan yang luas dari Roma menyebar ke segala arah. Beberapa jalan purbakala ini dibangun dengan teliti. Misalnya jalan appia yang di bangun kea rah selatan tahun 312 SM, melukiskan salah satu cara yang digunakan bagsa Romawi. Mula-mula suatu parit digali sampai kedalam tertentu sehingga permukaan jalan akan berada pada permukaan tanah. Perkerasan di buat dalam tiga lapisan: satu lapis batu-batu pecah kecil, satu lapis batu kecil yang dicampur dengan mortar dan dipadatkan dengankuat, dan suatu lapisan aus dari blok batu yang massif, dipasang dan diletakkan di mortar. Banyak dari jalan-jalan masih ada setelah 2000 tahun. (Oglesby& Hicks, 1999:1) Perkembangan teknologi jalan raya dimulai dengan sejarah perkembangan manusia yang selalu mencari kebutuhan hidup dan berkomunikasi. Di Indonesia tercatat dalam sejarah, jalan dan Anyer ke Panurukan yang dibuat oleh Belanda namun belum direncanakan secara teknis baik geometriknya maupun lapis perkerasannya. Pada abad ke-18 baru ditemukan bentuk perkerasan oleh Thomas Telford yaitu struktur Telford dan oleh Jhon Londer MacAdam berupa struktur Makadam, sedangkan perencanaan geometric jalan raya baru dikenal pada tahun 1960. Struktur perkerasan dengan menggnakan campuran panas (hot mix) dikenal pada 1975, dan perkerasan dengan aspal emulsi pada tahun 1980. (Suryadharma & Susanto. 1999:1) Di Indonesia perkembangan transportasi mulai dirasakan setelah bangsa asing berdatangan ke Indonesia. Sebelumnya masyarakat di Indonesia hanya menggunakan sarana transportasi hewan seperti kuda, lembu, dan sapi untuk melakukan perjalanan dari satu tempat ketempat yang lain. Setelah datangnya bangsa asing transport tasi di Indonesia mulai menggunakan alat gerobak yang beroda. Kemudian perkembangan transportasi Indonesi semakin maju ketika Indonesia mulai dikuasai oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada masa ini alat-alat transportasi sudah menggunakan mesin-mesin pengangkut. Kedatangan bangsabangsa Belanda membawa peralatan transportasi darat yang sudah modern. (Challoner. 2000:23) Awal masuknya transportasi darat modern di Indonesia dimulai pada masa pendudukan Belanda, di pusat pemerintahannya saat itu yang berada di Batavia atau Jakarta. Pemerintah Belanda membangun jalur kereta api dengan rute Batavia-Buitenzorg (Bogor), tahun 1873. Sedangkan alat transportasi yang digunakan di dalam kota adalah trem yang digerakkan oleh mesin uap. Trem merupakan angkutan massal pertama yang ada di Jakarta. Pada 1910, Jakarta sudah mempunyai jaringan trem. (Alamsyah, 2003:9) 41

Kemajuan transportasi di Indonesia berlanjut ketika pemerintah inggris menjadi penguasa. Pada masa itu Indonesia dipimpin oleh Rafles yang kemudian mengembangakan system transportasi Indonesia dengan membangun jalan raya yang membentang dari Anyer sampai Panarukan. Disamping itu pemerintah Rafles juga membangun stasiun-stasiun kereta api di daerah-daerah kemajuan transportasi pada masa pemerintahan Inggris ini ditujukan untuk memperlancar distribusi hasil-hasil produksi industri Inggris ke Indonesia. Setelah berakhirnya pemerintahan Inggris di Indonesia system transportasi di Indonesia lama kelamaan mengalami kemajuan. (online), (http://mu-jalin.blogspot.com/2010/04/perkembangantransportasi-diindonesia.html) Perkembangan teknologi transportasi di Indonesia terus berlanjut sampai Indonesia merdeka. Pemerintah mengembangkan teknologi transportasi didorong oleh kebutuhan manusia akan transportasi. Dengan adanya transportasi dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat Indonesia. Secara umum pemerintah Indonesia pada masa itu meningkatkan teknologi transportasi karena dengan adanya fungsi transportasi yaitu, pertama memperlancar hubungan, pengangkutan dan interaksi antar desa, antar kota, antar wilayah, antar pulau, bahkan antar Negara. Hal ini dilakukan karena keadaan wilayah Indonesia terdiri dari pulaupulau yang dipisahkan oleh perairan. Kedua, memperlancar mobilitas arus perperpindahan penduduk, distribusi barang dan jasa serta informasi ke seluruh pelosok tanah air. (Mundardjito, dkk. 2009:207) Pada tahun 1960, Presiden Sukarno memerintahkan penghapusan trem karena dianggap tidak cocok lagi untuk kota sebesar Jakarta. Trem pun digantikan bus-bus besar. Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak. Ada pula bemo yang mulai dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul helicak dan bajay. Meski sudah dilarang beroperasi, kita masih bisa menemukan beberapa jenis alat transportasi ini. (Mundardjito, dkk. 2009:213-215) Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah bus dan kereta listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi massal yang modern dan murah seperti bus TransJakarta. Di masa depan, rencananya, akan ada monorel yang lebih cepat dan canggih. Meski sarana transportasi sudah semakin canggih, alat transportasi tradisional seperti andong atau delman masih banyak kita temui. Misalnya, di Yogyakarta. Dapat dikatakan bahwa secara de-facto hadirnya kereta api di Indonesia ialah dengan dibangunnya jalan rel sepanjang 26 km pada lintas Kemijeng-Tanggung yang dibangun oleh N.V Nederlansch Indishe Spoorweg Maatschappij (NIS). Pembangunan jalan rel tersebut dimulai pencangkulan pertama pembangunan badan jalan rel oleh gubernur Jenderal Belanda Mr. L.Aj.Baron Sloet Van De Beele pada hari jumat tanggal 17 juni 1864. (Supangkat, 2008:7) Tiga tahun lebih sedikit, tapatnya 10 Agustus 1867, jalur kereta api tersebut sudah bisa berfungsi dengan baik. Bahkan pada hari itu juga sebuah kereta api telah berhasil diluncurkan dari Semarang menuju Tanggung. Itulah kereta apai pertama di Indonesia. Setelah jalur kereta api Semarang-Tanggung selesai, pembangunan masih terus dilanjutkan. Meski terkendali oleh masalah pendanaan tetapi pada tanggal 10 Februari 1870 jalur kereta api ke Surakarta sudah berhasil diselesaikan. Bahkan dua tahun kemudian, tepatnya tanggal 10 Juni 1872 bentengan rel kereta apai tersebut sudah mencapai Jogjakarta. (Darmawan, 2001:13) Dari segi bentuknya, mobil hanya mengalami sedikit perubahan selama 100 tahun sejak kereta tanpa kuda bertenaga minyak pertama menderu-deru tidak menentu dijalan-jalan yang dibangun untuk dilewati kereta kuda. Mobil meningkat terus-menerus secara mekanis. Untuk membuat mobil berdaya guna, dibutuhkan sumber daya yang ringan dan mudah dibawa. Pertama-tama digunakan mesin uap dan motor listrik, tetapi keduanya tidak cukup cocok karena mesin uap terlalu berat dan lambat panasnya, motor listrik menanggung beban baterai yang banyak. (Bridgman, 2000: 42) Bus masuk di negara Indonesia sekitar abad 19, dengan melihat dari sejarah, maka kendaraan jenis bus ada di negara ini pada saat Indonesia masih dijajah oleh belanda. Pada 42

masa kolonialisme tersebut berbagai sarana kendaraan bermotor menjadi budaya transportasi baru yang dibawa oleh penjajah seiring dengan perkembangan revolusi industri di Eropa yang ternyata berpengaruh di seluruh wilayah dunia. Sebagai sarana transportasi darat yang mampu untuk mengangkut banyak orang, bus dianggap sebagai kendaraan yang efisien serta fleksibel dalam penggunaannya seperti mobil dan motor pada masa itu terkait dengan keberadaan sarana fasilitas jalan raya di wilayah Indonesia. (Yenne & Grosser, 2003:114) Dari tahun-ketahun system teknologi transportasi di Indonesia semakin meningkat. Pada masa pemerintahan orde baru teknologi transportasi dijadikan sebagai program pembangunan. Hal ini dilaksanakan agar pemerintah Indonesia dapat memberikan kemudahan bagi rakyat Indonesia untuk mengakses potensi-potensi daerah lain. Kebijakan transportasi pertama kali yang dilakukan pemerintah orde baru adalah melakukan ekspor alat transportsi umum berupa bus secara besar-besaran, pembangunan terminal-terminal, serta jalan-jalan raya penghubung antar daerah. Pelaksanaan program ini dilakukan oleh Departemen Perhubungan. Kemudian pemerintah orde baru membentuk lembaga transportsi darat yaitu Preusahaan Jawatan Kereta Api dan perusahaan umum angkutan bus yang disebut Perum Damri. Seiring dengan munsulnya era kebebasan perusahaan-perusahaan transportasi mulai berkembang. Banyak bermunculan perusahaan-perusahaan transportasi di Indonesia. Disamping itu pemerintah Indonesia juga mendirikan pabrik karoseri atau pabrik perakitan alat-alat transportasi. Pendirian pabrik ini membawa kemajuan transportasi yang sangat pesat di Indonesia. Bahkan sampai era sekarang transportasi di Indonesia mengalami puncaknya hingga memunculkan masalah kepadatan arus lalulintas dijalan . jalan-jalan menjadi padat dengan bertambahnya alat-alat transportasi. Adapun perkembangan transportasi di Indonesia adalah sebagai berikut Angkutan jalan raya dan Angkutan kereta api. 2.3 PERANAN DAN DAMPAK PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DARAT DI INDONESIA Adanya kemajuan jaman kemajuan teknologi menyebabkan terjadinya perubahanperubahan dan peningkatan di berbagai bidang transportasi dan komunikasi. Perubahanperubahan yang terjadi tentu saja akan menimbulkan berbagai dampak, baik yang positif maupun negative. Transportasi merupakan bagian yang tidak dapt dipisahkan dari kehidupan manusia. Transportasi mempunyai peranan yang signifikan dalam aspek-aspek social, ekonomi, lingkungan, politik, dan pertahanan-keamanan. (Suryadharma & Susanto, 1999 :3) A. peranan dalam Aspek Sosial Pergerakan manusia dan barang-barang sudah lama ada bahkan sudah seusia dengan sejarah manusia itu sendiri. Manusia jaman dahulu melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memenuhi kebutuhannya sambil membawa barang milik mereka yang relative sedikit. Sebagian besar penduduk dari Negara yang sudah maju setiap harin bepergian dari suatu tempat ketempat ketempat lain mengguanakan suatu kendaraan untuk bekerja, berbelanja, sekolah, maupun untuk kegiatan social lainnya dan makin terjangkaunya biaya beragamnya transportasi dan makin terjangkaunya biaya untuk transportasi mengakibatkan bertambah banyaknya variasi kegiatan dan jangkauan manusia. B. Peranan Dalam Aspek Ekonomi Peranan dalam aspek ekonomi terutama berhubungan dengan produksi, distribusi dan konsumsi barang-barang dan jasa yang mempunyai nilai bagi manusia. Permukaan bumi kita ini ada lokasi dipermukaan bumi ini yang dapat memenuhi segala kebutuhan manusia terhadap bahan-bahan sumber alam. Sehingga perlu adanya transportasi untuk mengangkut bahan-bahan yang dibutuhkan tersebut. Transportasi merupakan sebagian dari produksi. Tanpa transportasi yang baik,pemindahan barang dan manusia (tenaga kerja) hanya dapat diselenggarakan dalam jarak terbatas sehingga produksi pun akan terbatas. Tanpa trasnportasi, tempat sumber kekayaan 43

alam tidak dapat kita capai.. kekayaan alam itu akan tetap tak berkutik dan tetap berupa potensi belaka serta tidak dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kita, betapapun melimpahnya kekayaan itu. Dalam arti kata sempit, pengangkutan bermaksud memindakan manusia, hewan, dan barangdari suatu tempat ke tempat lainnya, akan tetapi jika kita salami lebih mendalam lagi, tugas pengangkutan jauh lebih luas dan lebih penting lagi,berhubungan dengan perannya sebagai alat prasarana bidang didalam ekonomi, social, politik, kebudayaan, keamanan dan pertahanan. Pengangkutan harus dapat menjamin kelancaran dan kemajuan ekonomi Negara dan kesejahteraan rakyat. Dengan lancarnya pegangkutan, tidak hanya menghemat waktu dan biaya, yang sangat berfaedah bagi masyarakat, tetapi daya hasilnya pun akan meningkat sehingga kebutuhan masyarakat lekas terpenuhi. Dengan demikian, kemakmuran bangsa meningkat, kekayaan dapat menjadi lebih merata, dan kebudayaan berkembang.dengan lancarnya pengangkutan, juga, orang menjadi lebih gampang dan lebih leluasa bertukar barang, dan lebih lancer menyelenggarakan hubungan dengan daerah-daerah diluar daerahnya. Daerah-daerah akan berubah sifatnya. Adat istiadat dan tabiat penduduk berubah pula, karena, antara lain, mobilitasnya meningkat. Salah satu efek penting dari transportasi yang maju adalah penurunan harga barang, baik harga pembuatannya maupun harga pasarannya. Bahan yang diperlukan untuk pembuatan barang utu dapat didatangkan dengan mudah dan murah, bahkan pembuatan bagian-bagian dari suatu barang dapat dipencar di beberapa tempat sehingga didapatkan upaya yang rendah serta tenaga yang mempunyai cukup keahlian. (Oglesby& Hicks, 1999:3-4) C. peranan Dalam Aspek Lingkungan Pada era modern ini kehidupan kota yang sudah penuh tampaknya memiliki beberapa permasalahan dengan udara, bahkan saat ini kejadian-kejadian tentang pencemaran udara sudah sangat sering terjadi. Pencemaran udara dapat diartikan berubahnya salah satu komposisi udara dari keadaan normalnya, dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga akan mengganggu kehidupan manusia, hewan, dan tanaman. Sejalan dengan perkembangan industri pada daerah perkotaan, keseimbangan komposisi udara terganggu bahkan komposisinya berubah yaitu dengan masuknya zat-zat pencemar seperti polutan. Dengan adanya kendaraan-kendaraaan model baru mutakhir yang dihasikan oleh teknologi yang makin canggih,maka masalah transportasi dan komunikasi bukan merupakan suatu hamabatan untuk mencapai suatu kemajuan. Masalah kemacetan dan polusi (pencemaran) dari sistem transportasi darat memang merupakan problema yang sulit dicari solusinya. di Indonesia, bahkan kota-kota di dunia pun juga mengalami kesulitan dalam upaya mengurangi kemacetan dan menekan kadar polusi udara dari kendaraan bermotor. Untuk itu, perencanaan sistem transportasi haruslah menjadi prioritas dalam upaya menanggulangi hal tersebut, terutama dalam menekan dampak negatif bagi lingkungan. Dalam aspek lingkungan pada umumnya pengaruh transportasi dianggap negative, yaitu menghasilkan polusi udara, kebisingan dan getaran, dan penggunaan energy. Khusus untuk transportasi kereta api dan perbandingannya terhadap moda transportasi dapat dijelaskan berikut : Teknologi saran dan prasarana kereta api terus berkembang termasuk dalam mengatasi masalah polusi, kebisingan dan getaran. Polusi udara, oleh gas buang maupun partikel dan kebisingan serta getaran oleh kereta api dibandingkan dengan modda tansprortasi kendaraan bermotor darat lainnya relative kecil, apalagi untuk jenis kereta listrik; terlebih lagi bila dihitun berdarakan jumlah penumpang/barang yang terangkut. D. Peranan Dalam Aspek Politik dan Pertahanan-Keamanan Dengan mudahnya hubungan antar daerah, rakyat suatu Negara akan lebih merasa berada dalam satu kesatuan. Mudahnya hubungan antar daerah juga akan menjadikan lebih terjaminnya pertahanan Negara dan pertahanan bersama, serta rasa aman rakyat. 44

3.1 KESIMPULAN Teknologi masa lalu maupun masa kini memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada penjelasan di atas kita dapat melihat beberapa kelemahan teknologi masa lalu dan kelebihan teknologi masa kini. Misalnya teknologi masa lalu lebih lambat sedangkan teknologi masa kini lebih cepat. Namun sebenarnya teknologi masa lalu juga memiliki kelebihan. Sebaliknya teknologi masa kini juga memiliki kelemahan. Pada umumnya teknologi masa lalu masih menggunakan tenaga manual yakni hewan, angin ataupun manusia. Selain itu prosesnya juga lama atau lambat. Namun di sisi lain teknologi masa lalu memiliki kelebihan yakni hampir semua bebas polusi. Baik polusi udara, polusi suara maupun polusi lainnya. Sedangkan teknologi masa kini memiliki kelebihan prosesnya cepat. Namun di sisi lain memiliki kelemahan yakni menimbulkan polusi. Seperti polusi udara, tanah, air dan suara. Polusi udara menyebabkan napas menjadi sesak. Teknologi masa kini khususnya teknologi transportasi juga rawan menimbulkan kecelakaan. Di negara kita ratusan orang meninggal tiap tahun karena kecelakaan lalu lintas. Baik di darat, laut maupun udara. Hal ini banyak disebabkan oleh faktor manusia yang lalai dan ceroboh. Kelemahan teknologi masa kini menjadi koreksi kita bersama. Sekarang kita menghadapi masalah justru karena kecanggihan teknologi. Pencemaran air, tanah, udara, dan suara terjadi di mana-mana. Ilmu dan teknologi merupakan karya kreatif manusia yang tak ternilai harganya bagi kehidupan manusia. Berbagai prestasi dan keberhasilannya untuk mengatasi persoalan manusia secara massal telah banyak menguntungkan manusia, namun akhirnya melahirkan dilema baru. Seperti hilangnya realitas-realitas masa lalu beserta kearifan-kearifan masa lampau yang ada di baliknya, yang justru lebih berharga bagi pembangunan diri kita sebagai manusia, seperti rasa kedalaman, rasa kebersamaan, rasa keindahan, semangat spiritualitas, semangat moralitas, dan semangat komunitas. Bersamaan dengan kemajuan IPTEK maka ekonomi dan kemakmuranpun meningkat, namun melahirkan tanda-tanda lenyapnya kedalaman di dalam kehidupan masyarakat. mutidimensional yang segi-seginya menyentuh setiap aspek kehidupan menyangkut, kesehatan, mata pencaharian, kualitas lingkungan alam, lingkungan sosial, ekonomi, teknologi, dan politik. DAFTAR RUJUKAN Alamsyah, Alik Ansyori. 2003. Rekayasa Jalan Rel. Malang: Bayumedia Publishing. Besari, M. Sahari. 2008. Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi. Jakarta: Salemba Teknika Bridgman, Roger. 2000. Teknologi. Jakarta: Balai Pustaka Jakarta. Challoner, Jack. 2000. Energi. Jakarta: Balai Pustaka Jakarta. Darmawan. 2001. Teknologi Jalan Rel. Bandung. Mundardjito, dkk. 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. Oglesby, H Clarkson & R. Gary Hicks. 1999. Teknik Jalan Raya. Jakarta: Penerbit Erlangga. Prambont, Munzin. (online), (http://mu-jalin.blogspot.com/2010/04/perkembangantransportasi-di-indonesia.html, diakses 1 Maret 2012) Supangkat, Eddy. 2008. Ambarawa Kota Lokomotif Tua. Salatiga: Griya Media. Suryadharma, Hendra & Benidiktus Susanto. 1999. Rekayasa Jalan Raya. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Yenne, Bill & Morton Grosser. 2003. 100 Adikarya Yang Mengguncang Dunia. Delapratasa Publishing.

45

SEJARAH KERETA API DAN PERANANNYA DI DUNIA Muhammad LInur Huda, Lyka Bella Aritantya A. Latar Belakang Sejak dahulu telah dikenal kelompok orang berani, tabah, dan tak mengenal takut yang menempuh perjalanan jauh untuk suatu tujuan. Mereka menghadapi gangguan malapetaka serta bahaya yang tidak terbilang banyaknya demi tujuan yang ingin mereka capai, Ada berbagai motivasi yang mendorong keberanian dan tekad mereka(James, 1987: 15). Diantaranya kebutuhan Praktis dalam Politik dan Perdagangan, perasaan ingin tahu, dan dorongan keagamaan. Menurut Tamin (2000:5), Kebutuhan akan pelayanan transportasi bersifat sangat kualitatif dan mempunyai ciri yang berbeda-beda sebagai fungsi dan waktu, tujuan perjalanan, frekuensi, jenis kargo yang diangkut, dan lain-lain. Pelayanan transportasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan akan pergerakan menyebabkan sistem transportasi tersebut tidak berguna. Prinsip-prinsip teknik transportasi telah mengalami perkembangan selama beberapa abad. Seperti yang telah diketahui, Manusia telah merancang dan menggunakan jalur transportasi sejak tahun 30.000 Sebelum Masehi (SM). Pada awalnya, para pedagang dan para imigranlah yang membuka kebanyakan jalur perhubungan, namun selanjutnya pihak militerlah yang secara umum banyak meningkatkan kondisi jalur-jalur yang dibangun oleh pthak sipil tersebut. Kendaraan militer beroda pertama kali dibuat sekitar tahun 2500 SM, dan sejak saat ita upaya-upaya signifikan telah dilakukan oleh para penguasa dan jajaran-jajaran di bawahnya untuk membangun dan memelihara jalur-jalur perhubungan tersebut dalam bentuk jalan(Lay, 1986 (Khisty, & Lall, 2005: 2)). Penemuan kereta api sekitar pertengahan abad XIX menyebabkan adanya revolusi di dunia perjalanan. Jaringan-jaringan kereta api nasional memberi kemungkinan semakin mudah dan luas daerah-daerah yang dapat dicapai. Penemuan lokomotif tersebut mempunyai tiga pengaruh penting yaitu: kecepatan yang bertambah sehingga menghemat waktu, kapasitas angkutan yang lebih besar, serta biaya yang tebih rendah. Tempo perjalanan dengan kereta api jauh lebih singkat dibandingkan dengan alat angkutan lain sehingga biaya angkutan jauh lebih hemat(James, 1987: 20). Akibat penemuan kereta api inilah yang kemudian menentukan pola dalam kesenian dan kepustakaan sebagaimana juga dalam teknologi, ilmu ekonomi, ilmu politik dan manajemen. Bahkan kebetulan bahwa pada tahun 2000, dalam koridor di luar kantor pusat Novel, perusahaan hi-tech akhir abad ke-20 di Silicon Valley, terdapat lukisan-lukisan dan lokomotif Amerika yang besar-besar. Seorang pengunjung lnggris keAmerika Serikat, yang menulis pada tahun 1851, memberikan komentarnya tentang kedekatan alami antara alam Yankee yang tetap bergerak itu dengan suatu mesin lokomotif... Apapun yang menjadi sebabnya, yang pasti bahwa manusia telah memperlakukan mesin, sebagaimana mereka menamakannya, lebih seperti seorang teman dan bagian dan keluarga dan bukan sebagai sesuatu yang berbahaya sebagaimana ia sebenarnya(Briggs, & Burke, 2006: 148) Perkembangan jenis alat transportasi ini mengalami naik turun dalam peranannya di dlam kehidupan manusia dari masa kemasa. Sehingga perlu adanya penjabaran tentang bagaimana naik turun penggunaannya di dalam kehidupan manusia. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas didapatkanlah rumusan masalah sebagai berikut 1. bagaimana kereta api ini muncul ? 2. Bagaimana perkembangan penggunaan transportasi kereta api di dunia? 3. Bagaimana dinamika peranannya di dunia transportasi ? 46

C. Tujuan Penulisan Dari rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan adalah 1. Menjelaskan tentang proses muncul kereta api ? 2. Menjelaskan tentang proses penggunaan perkembangan transportasi kereta api ? 3. Menjelaskan tentang dinamika peranan kereta api di dunia transportasi 1. Muncul Kereta Api Sebelum melangkah lebih dalam tentang munculnya kereta api. kereta api itu sendiri, menurut KBBI kereta api adalah kereta yg terdiri atas rangkaian gerbong (kereta) yg ditarik oleh lokomotif, dijalankan dng tenaga uap (atau listrik), berjalan di atas rel (rentangan baja dsb);. Sedangkan menurut wikiepedia kereta api adalah sarana transportasi berupa kendaraan dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan kendaraan lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di rel. Kereta api merupakan alat transportasi massal yang umumnya terdiri dari lokomotif (kendaraan dengan tenaga gerak yang berjalan sendiri) dan rangkaian kereta atau gerbong (dirangkaikan dengan kendaraan lainnya). (http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api). Sama seperti sejarah alat transportasi umumnya, Sejarah perkeretaapian diawali dengan penemuan roda. Mulanya dikenal kereta kuda yang hanya terdiri dari satu kereta, kemudian dibuatlah kereta kuda yang menarik lebih dari satu rangkaian serta berjalan di jalur tertentu yang terbuat dari besi atau rel, yang dinamakan kereta api yang digunakan di daerah pertambangan tempat terdapat lori yang dirangkaikan dan ditarik dengan tenaga kuda. Kemunculan kereta api adalah salah satu alat tranportasi umum di darat yang terkenal adalah karena jasa para ilmuan-ilmuan. Salah satu diatara orang yang berjasa menciptakan alat bantu transportasi ini adalah George Stephenson. Penemu lokomotif yang dijuluki Bapak Kereta Api ini lahir di Wylam, dekat Newcastle, Inggris, pada tanggal 9 Juni 1781. Ia lahir dan keluarga kurang mampu. Kemiskinan yang terjadi di keluarganya membuat Stephenson pada masa kecilnya harus ikut bekerja membantu ayahnya sebagai tukang pengatur api, dan memanasi tungku uap tambang batu bara sejak berumur delapan tahun. Bahkan, Stephenson barn dapat mengenyam sekolah dasar di usia 19 tahun. Sekitar tahun 1789 terjadi perang antara Inggris dan Prancis. Situasi gawat membuat informasi menjadi demikian penting dan genting. Setelah belajar membaca dan menulis, Stephenson sempat mendapat pekerjaan tambahan sebagai tukang rem kereta batu bara. Tak lama kemudian la memutuskan untuk menikahi seorang pembantu rumah tangga bernama Frances Henderson. Kehidupan keluarganya setelah menikah sangat memprihatinkan, hingga Stephenson berhasil menjadi satu-satunya ahli mesin di seiuruh tambang di daerah Kiilingworth. Pengalaman dan pengetahuannya dalam permesinan mendorongnya untuk mencoba membuat lokomotif yang diberinya nama Blucher pada tahun 1814. Pada tahun 1821, Stephenson berhasil. Penemuan itu telah mengantarkan Stephenson menjadi seorang jutawan. la juga diangkat menjadi Presiden Institut Teknologi Mesin. Jejak Stephenson itu diikuti sang Putra, Robert Stephenson. Kelak Robert juga dikenal ikut membuat lok kereta api yang kemudian terkenat dengan nama Pocket. Beliau meninggal dunia pada usia 67 tahun, pada tanggal 12 Agustus 1848, di Chesterfield(Asti, & Juanidi, 2009: 108-110). Berdasarkan catatan Wikipedia, setelah James Watt menemukan mesin uap tahun 1769, Nicolas Cugnot pada saat yang sama membuat kendaraan beroda tiga berbahan bakar uap. Orang-orang menyebut kendaraan itu sebagai kuda besi. Kemudian tahun 1804, Richard Trevithick membuat mesin lokomotif yang dirangkaikan dengan kereta dan memanfaatkannya pada pertunjukan di depan masyarakat umum. George Stephenson menyempurnakan lokomotif yang memenangi perlombaan balap lokomotif dan digunakan di jalur LiverpoolManchester, Inggris 47

Dengan kontruksi Bealang, lokomotif uap mengalami penyempurnaan demi penyempurnaan untuk mendapatkan lokomotif uap yang lebih efektif, berdaya besar, dan mampu menarik kereta lebih banyak. Dan setelah penemuan listrik oleh Michael Faraday dengan penemuan peralatan listrik yang diikuti penemuan motor listrik. Maka motor listrik digunakan sebagai penggerak trem listrik yang merupakan cikal bakal kereta api listrik. Dilanjutkan pada 1892, Rudolf Diesel memunculkan kereta api bermesin diesel yang lebih bertenaga dan lebih efisien dibandingkan dengan lokomotif uap. Seiring dengan berkembangnya teknologi kelistrikan dan magnet yang lebih maju, dibuatlah kereta api magnet yang memiliki kecepatan di atas kecepatan kereta api biasa. Jepang dalam waktu dekade 1960-an mengoperasikan KA Super Ekspress Shinkanzen dengan rute Tokyo-Osaka yang akhirnya dikembangkan lagi sehingga menjangkau hampir seluruh Jepang. Kemudian Perancis mengoperasikan kereta api serupa dengan nama TGV.( http://historyour.blogspot.com/2010/08/sejarah-kereta-api-dunia.html, diakses 4 Maret 2012. 2. Perkembangan Kereta Api Perkembangan kereta api tidak hanya terjadi di satu tempat di dunia. Kereta api meskipun muncul pertama kali di Inggris, tetapi ia telah mengalami perkembanganperkembangan di daerah bahkan di benua lain. Mulai dari negara berkembang hingga negara maju. Berikut ini adalah beberapa perkembangan kereta api 2.1 Kereta Api di Inggris Inggris telah menjadi perintis dalam perkembangan kereta api, dengan hanya 40 tahun saja yang memisahkan apa yang di lakukan Watt mengubah mesin uap dari sebuah mainan ilmiah menjadi suatu peralatan yang benar-benar melayani manusia. Pembukaan garis kereta api antara Liverpool dan Manchester pada tahun 1830 dinyatakan sebagai sebuah perayaan paku emas di Amerika oleh sebuah generasi yang berbeda. Komentar langsung dari sebuah surat kabar scoutlandia mengenai peristiwa itu adalah bahwa kereta api menegakkan prinsip-prinsip yang akan memberikan sebuah dorongan yang kuat bagi bagi paradaban daripada yang pernah diterimanya dari sebuah sebab tunggal semenjak pers pertama kali membuka Gerbang-gerbang pengetahuan bagi umat manusia. Namun, didalamnya terdapat masalah-masalah yang tersembunyi yakni tentang hak-milik tanah dan perdebatan mengnai hak paten. Akan tetapi ekonomi tidak pemah berjalan maju terus. Para pembeli saham kereta api yang bersemangat di Inggris pada tahun-tahun 1840-an mengalami pengalaman pahit tentang perbedaan antara investasi dan spekulasi sebelum saham-saham itu menjadi bagian dan portfolio di pertengahan masa Victoria yang mantap itu. Ada tahun-tahun kejayaan dan ada pula tahun tahun krisis. Kanier George Hudson (1800-1871), si raja kereta api itu, yang markas besarnya di New York, hancur berkeping-keping tahun 1849, dimana terdapat jauh lebih banyak rencana jalan kereta api, dibanding realisasi rel kereta api atau stasiun kereta api, dan secanggih apapun perhitungan ekonominya, tidak semua masalah teknis mesin dapat diprediksi. Pada saat ini, banyak rekor yang telah terpecahkan di Great Western, salah satu dari sejumlah kecil perusahaan yang masih tetap hidup hingga abad ke-20. Ketika jumlah relnya menjadi berlipat tiga antara tahun 1850 dan 1900, ketika terdapat hampir 19.000 mil rel kereta api, maka muncullah empat kelompok utama, yang masing-masing memiliki wilayah dan organisasinya sendiri, serta catatan statistiknya sendiri berkenaan dengan percepatan jumlah penumpang yang dapat diangkut. Di Great Western itu, Actaeon yang dimiliki Daniel Gooch melakukan perjalanan dan Stasiun Paddington di London ke Exter tanpa berhenti tahun 1844, suatu pencapaian yang dapat dibandingkan dengan lokomotif lnggris yang terkenal di abad ke20, the Flying Scotsman, (the London and North Eastern RailwayNo. 447yang pada tahun 1934 mencatat 100 mil perjam di lini dari London ke Edinburgh). Pencapalan Gooch itu 48

digambarkan lebih dari seabad kemudian sebagai pertunjukan lokomotif yang paling luar-biasa yang pernah disaksikan dunia. Sesungguhnya, dunia pada tahun 1844 tidak menyaksikannyaatau dengan sadar merenungkannyakarena lini ini tidak dibuka bagi penumpang pariwisata yang telah diantarkan oleh Thomas Cook (1808-1892) dan dibuat lebih dapat diorganisir lewat buku pedoman yang digunakan secara luas oleh John Murray dan Karl Baedeker (1801-1859). Tidak semua orang setuju: perjalanan, dengan sebuah sejarah yang panjang, kelihatannya amat berbeda dari pariwisata. Ada pula orang-orang yang tidak senang akan kereta api, siapa pun yang dibawanya, dan lebih banyak orang, seperti John Henry (kemudian Kardinal) Newman (1801-1890) menolak memperlakukan total keseluruhan mil kereta api itu sebagai suatu indeks peradaban. Anggota Parlemen Konservatif dan Lincoln yang eksentrik itu, Kolonel Sibthorp, merasa bangga karena tidak pernah melakukan perjalanan dengan kereta api. la malah membenci nama kereta api itu, demikian dikatakannya kepada Parlermen pada tahun 1846, saran seperti Ia membenci setan. Akan tetapi untunglah. sekurang-kurangnya untuk dirinya sendiri, Lincoln tidak terletak pada uni utama jalan kereta api itu, akan tetapi pada lini percabangan. Setiap perusahaan kereta api, memiliki sejarahnya sendiri. Tahun 1845, telah terdapat sembilan negara di Eropa yang memiliki kereta api (dengan inggris yang mengekspor sebagian besar baik besi maupun lokomotifnya); tahun 1855, ada empat-belas negara. Di luar Eropa, di mana lnggris seringkali mendapatkan bisnis kereta api melalui Thomas Brasscy (1805-1870), kontraktor terbesar di abad ke-19, ada kereta api di lima benua tahun 1855. Brasscy dan mitra bisnisnya sering membawa tenaga kerja sendiri, sehingga ketika mereka membangun kereta api di Australia pada permulaan tahun 1860-an, mereka mengatur pengangkutan dua ribu pekerja keras yang berpengalaman dan lnggris dan Skotlandia. 2.2 Kereta Api di Amerika Transportasi umum di Amerika Serikat harus melayani sedikitnya dua rnasalah yang sangat berbeda dalam kaitannya dengan keperluan mobilitas. Pertarna. masalah mobilitas dasar yang muncul paling awal. Kesanggupan untuk menyediakan mobilitas bagi orang orang yang tidak dapat rnenyediakan transportasi pribadinya sendiri inerupakan masalah yang rumit karena melibaikan keperluan-keperluan dan pasar-pasar jasa yang berbeda. seperti mereka yang kurang beruntung dalam hal ekonorni dan penyandang cacat. sena mereka yang tidak dapat mengemudi. Masalah kedua sarna rumitnya. Transportasi umum atau angkutan massal melibaikan pergerakan banyak orang di antara tempat yang relatif kecil(Khisty, & Lall, 2006: 95). Kereta api untuk menjawab dua permasalahan diatas. Kereta api memang menjelajahi seluruh penjuru AS, tetapi layanannya tidak sering dan melayani lebih sedikit tempat karena sebagian besar penumpang jarak jauh lebih memilih menggunakan mobil dan naik pesawat terbang. Meskipun perbaikan sebagian besar rel kereta api yang masih tersisa sangatlah buruk(Mills, 2010: 209). Hal ini Seperti yang telah dijelaskana oleh studi Aibro Martin tentang jalan kereta api Amerika adalah Railroads Tnunzphant (1992). Di dalamnya ia menjelaskan bagaimana gagasan jalan kereta api itu telah tertanam di Amerika dengan kecepatan yang luar biasa; bagaimana buruknya ia dibangun, dengan biaya murah, sebagai jalan kereta api Amerika yang pertama setelah Perang Saudara dan bagaimana masa yang hebat dari pembangunan jalan kereta api itu yang terjadi kemudian antara tahun 1868 hingga akhir abad itu. Terdapat kirakira 35.000 mil jalan kereta api pada tahun 1865; dan pada pertengahan tahun-tahun 1870-an jumlah itu telah mendekati 200.000 mil. Ada suatu langkah yang cepat dan kepastian ucapan tentang orang-orang di dunia kereta api bahwa Anda tak kan pernah lagi menemukan dalam sebuah kota yang hanya dapat dimasuki oleh sebuah kusir kereta kuda, demikian tulis Benjamin Taylor dalam bukunya The World on Wheels pada tahun 1874: 49

Lokomotif itu adalah pendidik yang sempurna. la mengajarkan setiap orang sifat baik ... yang kita namakan tepat-waktu. la tidak pernah menunggu siapa pun. la memperlihatkan bahwa sebuah ciptaan yang berguna dalam satu menit adalah segala sesuatu dalam ekonominya. Membangun jalan kereta api juga menimbulkan masalah baik masalah bagaimana menciptakan suatu sistempertemuan jalan kereta api, tanda sinyal, ukuran, tempat perhentian para penumpang (tanpa melupakan bahwa serangan perampok mungkin saja terjadi)-maupun kegembiraan Amerika karena berhasil dalam menyatukan sebuah benua, sebuah kemenangan yang dicatat baik dalam dongeng rakyat maupun di dalam pers. Saat yang paling dramatis dalam kisah jalan kereta api Amerika adalah menghunjamkan sebuah paku besar ke dalam tanah di tempat di mana dua buah lokomotif bertemu, yang satu datang dan timur, sedangkan yang satu lagi dan barat, menandai selesainya jalan kereta api lintas-benua yang pertama pada tanggal 10 Mel 1869. Perayaan yang simbolis ini diperingati dengan sebuah fotografi oleh A. J. Russell, yang disebarluaskan ke seluruh Amerika Serikat sebagai sebuah ukiran kayu sebulan setelab peristiwa itu terjadi. Berita itu langsung disebarluaskan dengan telegraf: sebuah kawat yang disangkutkan kepada paku besar yang keemasan itu memungkinkan orang ramai yang berada di tempat yang jauh dapat mendengarkan setiap pukulan palu itu. Tergelar perayaan secara spontan di San Francisco dan New York. Lonceng gereja berbunyi, dan walikota San Francisco dan New York saling mengirimkan telegram. Chicago, salah satu kota Amerika yang paling muda, akan menjadi pusat perjalanan kereta api yang paling luas di dunia. Sebuah lokomotif besar, the Exposition Flyer, membawa nbuan orang di sana pada tahun 1893 ke suatu pameran, Columbian Exhibition, suatu peristiwa memperingati ditemukannya Amerika oleh Columbus 400 tahun silam. Banyak dan mereka yang berdatangan dan kota-kota kecil, yang sejumlah besar dan mereka bisa menghadin perayaan itu lantaran dibukanya jalan kereta api. Penyair Amenika, Walt Whitman (18191892), karena merasa terharu oleh teknologi yang mendasar tersebut, menamakan jalan kereta api itu sebagai realisasi mimpi-mimpi Columbus, perkawinan antara benua, cuaca dan samudera. Di sisi Eropa dari Samudeta Atlantik itu, seorang penulis mengungkapkan dalam bulan Januari 1878 dalam majalah Inggris Quarterly Review bahwa jalan kereta api kita dapat dikatakan menandai titik terjauh yang dapat dicapai oleh peradaban Eropa:
Mereka telah melakukan lebih daripada yang pernah dicapai oleh generasi-generasi terdahulu untuk mengubah pengaruh waktu dan ruang. Peralatan yang umum dan biasa dari bisnis dan kesenangan kita ... semuanya itu dapat dijelaskan, dengan kebenaran yang harfiah, sebagal manifestasi paling menonjol dan kekuasaan manusia terhadap tatanan material alam semesta ini. Monumen yang paling hebat dan masa kiasik atau masa sebelum klasik hanyalah merupakan kemenangan yang lemah dari keterampilan manusia di samping pekerjaan insinyur kereta api, yang telah menutupi muka bumi ini dengan rel -rel besi, yang melintasi lembah-lembah dan menerobos gunung Gunung, disapunya dengan langkah yang berapi-api, berlalu lebih cepat dibanding sebelumnya yang hanya melaju lewat mimpi-mimpi puitis.

Bagi para pakar konteporer Inggris, yang memandang komunikasi kereta api sebagai kemenangan abad uap, maka kami yang hidup sebelumjalan kereta api dantetap hidup keluar dari dunia yang kuno itu, sebagaimana di kemukakan oleh novelis W.M. Thaskeray, adalahseperti nuh dan keluarganya yang keluar dari Kapalnya. Seorang novelis lain, Charles Dickens, bersikap ragu dalam reaksinya. Ia menggambarkan jalan kereta apiitu sebagai tenaga yang memaksakan dirinya berjalan diatas jalan besinya, dengan membangkang terhadap jalan besar dan kecil yang lam, menerobos melalui inti setiap halangan, dan dalam salah satu novelnya yang paling indah, Dombey and Son (1848), ia memilih untuk menggunakan kematian sebagi metamor kemajuan. Novel ini menonjol dalam kepustakaan komunikasi sebagaimana 50

lukisan J.M.W.Turner Rain, Steam, dan Speedi menonjol dalam bidang seni, dengan kaum Impresionis Prancis yang menambahkan dalam bentuk yang mengesankan untuk koleksi internasional tentang lukisan lokomotif dan stasiun di kemudian hari dalam abad itu. 2.3 Kereta Api di India Kisah kereta api Indiabuatan para insinyur Inggrisadalah kereta api yang unik. Pekerjaan pada dua lini pertama baru dimulai path tahun 1850, dan barulah pada tahun 1853 lokomotif yang pertama di India, the Lord Falkiand, menarik kereta api dan Bombay ke Thana, yang jaraknya kurang dan 25 mil. Namun pada tahun 1844, ketika kereta api-mania sedang berada di puncaknya, salah seorang peramal kereta api di dunia, Rowland McDonald Stephenson, telah mempersiapkan rencana untuk menghubungkan dengan kereta api Bombay, Madras dan Delhi: dengan kata-katanya yang sederhana, yang bebas dan retorika:
Pertimbangan pertama adalah karena langkah militer bagi keamanan yang lebih baik dengan pembiayaan yang minim, dan seluruh kawasan itu yang ketika itu dikuasai oleh the East India Company, kedua adalah karena perspektif komersial, di mana tujuan utamanya adalah menyediakan peralatan pengangkutan dan daerah pedalaman ke pelabuhan kapal terdekat untuk hasil-hasil yang kaya dan beragam di negara ini, dan mengirim kembaliBarang-barang hasil pabrik Inggris Raya, garam, dan lain-lain sebagainya, sebagal tukarannya.

Garis argumentasi itu menarik bagi Marquis of Daihousie, Gubernur Jenderal India, yang telah menulis suatu rincian penstiwa penting tentang kereta api kepada para Direktur the East India Company beberapa hari setelah dibukanya lini dan Bombay ke Thana.. Keuntungan komersial dan sosial yang akan diperoleh India dan pembangunan ini adalah, ia yakin sepenuhnya, mengatasi semua kalkulasi yang ada sekarang. Apa yang tidak sepenuhnya dipahami baik oleh Daihousie maupun oleh para insinyur kereta api pada saat mereka mendekati persoalan itu dan atas, adalah sejauh mana kepopuleran kereta api itu bagi orang-orang India yang merasakannya dari bawah. Di awal tahun 1855, sebuah surat-kabar berbahasa Inggris, Friend of India, dapat mengamati dalam bahasa yang ada ketika itu yang secara sosial bertingkat-tingkat bahwa kegemaran bepergian dengan kereta api telah nyaris menjadi suatu kecanduan nasional di kalangan bawah dan karena itu kereta api membawa perubahan adat kebiasaan sosial dalam masyarakat pada umumnya, jauh lebih mendalam dan lebih meluas daripada apapun yang pernah diciptakan oleh revolusi politik dalam dua-puluh abad terakhir. Pada tahun 1900, India memiliki Iebih dan 25.000 mil jalan kereta api, paling mahal yang pernah dibangun di dunia, bila dbandingkan dengan Inggns 18.000, Prancis 22.500, Jerrnan 30.000, Rusia 23.000, Kanada 17.500, dan Amerika Serikat dengan saham yang luar biasa besarnya 260.000 mil (Briggs, & Burke, 2006:149-155). 2.3 Kereta Api di Indonesia Perkeretaapian di Indonesia baru dimulai pada tahun 1860an. Perusahaan kereta api ditangani oleh dua instansi yaitu oleh pihak pemerintah yakni S.S Staad Spoorwegen dan pihak swasta:NIS-Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij, dan sebagainya. Dengan makin majunya per kereta api an di Indonesia pada awal abad ke 20, yang hampir mencapai seluruh kota di Jawa, maka penempatan stasiun kereta api baik di kota- kota besar maupun kota Kabupaten menjadi suatu pemikiran yang penting. Pada akhir abad ke 19 dan abad ke 20, angkutan dengan kereta api, menjadi salah satu sarana yang sangat penting, baik angkutan barang maupun manusia. Tapi pada bagian kedua abad 20. Setelah kemerdekaan, karena kemajuan jalan darat, peran kereta api menjadi menurun, sehingga stasiun kereta api menjadi tidak terawat. Di akhir abad 20, karena padatnya arus lalu lintas jalan darat di Pulau Jawa, peran kereta api menjadi hidup kembali. Kota-kota pada umumnya telah berkembang pesat, sehingga letak stasiun kereta api yang dulunya telah dipikirkan dengan sangat baik sekali dalam tata ruang kotanya, sekarang menjadi masalah dalam pengaturan lalu lintas kota. 51

Tulisan ini membahas tentang perletakkan stasiun kereta api dimasa lampau sebagai masukan dalam pemikiran perkembangan kota-kota di Jawa untuk masa mendatang. Tanggal 7 Juni 1864 adalah saat yang bersejarah bagi dunia perkereta-apian di Indonesia. Waktu itu Gubernur Jendral Baron Sloet Van Den Beele secara resmi melakukan pencangkulan tanah pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan rel kereta api didesa Kemijen Semarang. sepanjang 25 Km, yang membentang dari Semarang hingga ke Tanggung. Namun setelah tiga tahun lebih, tepatnya tanggal 10 Agustus 1867, Jalur kereta api tersebut sudah bisa berfungsi dengan baik. Bahkan pada hari itu juga sebuah kereta api berhasil diluncurkan dari Semarang menuju Tanggung, itulah kereta api pertama di Indonesia. Setelah jalur kereta api Semarang-Tanggung selesai, pembangunan terus dilanjutkan dan pada tanggal 10 Februari 1870 jalur kereta api ke Surakarta sudah berhasil diselesaikan. Bahkan dua tahun kemudian, tepatnya tanggal 10 Juni 1872 bentangan rel kereta api tersebut sudah mencapai Jogjakarta. Sebagaimana rekomendasi Stieljes yang menghendaki jalur kereta api melalui Ambarawa, maka pemerintah meminta agar dibuka lintas cabang antara Kedungjati ke Ambarawa. Permintaan tersebut dipenuhi oleh pihak NIS dan pada tanggal 21 Mei 1873 pembangunan Kedungjati Bringin Tuntang Ambarawa selesai dilakukan. Pada hari itu juga pengoperasiannya untuk umum dibuka secara resmi. Sejak saat itulah kereta api menjadi bagian tak terpisahkan dari Ambarawa.(Purwanto, 2008:99-100). Perkembangan kereta api juga terjadi di Indonesia. Nama-nama seperti George Stephenson sebagai bapak kereta api dunia yang berhasil menciptakan mesin uap baru bemama Locomotion pada 1821, Stevens sebagai penemu bantalan pada rel kereta api pada 1831sepuluh tahun sesudahnya. Dua nama orang Eropa masih dikenang sebagai penemu di bidang transportasi, khususnya kereta api. Di Indonesia ada juga penemu yang bernama Budi Noviantoro, sebagai penemu klip bantalan kereta api dengan dua gigi pada 1993. Budi Noviantoro adalah, seorang lelaki yang lahir di Bojonegoro, Jawa Timur, 17 November 1960. Pendidikan formal nya sarjana sarjananya ditamatkan di dua universitas, ITS (Institut Teknologi Surabaya) dan UIN (Universitas Islam Negeri) Bandung. Gelar yang dikantonginya pun ada dua, yaitu sarjana teknik sipil dan sarjana ekonomi. Sebelum ditemukan KA KIip, rel-rel kereta api di Indonesia memakai penambat khusus. Contohnya untuk rel ukuran R33, penambat relnya tidak dapat memakai penambat bermerek Pandrol atau DE Clip karena longgar. Ditambah Pandrol atau DE Clip yang harus diimpor, minimal dirakit di tanah air dengan lisensi dan membayar royalti kepada pemilik paten. Klip bantalan kereta api dengan dua gigi yang ditemukan oleh Budi Noviantoro bemama KA KIip. Penemuan KA KIip atau lebih dikenal dengan sebutan penambat rel (Fastiener) ini Iebih sesuai dengari karaktenstik kereta api di Indonesia. Jika memakai KA KIip yang sudah diuji bertahun-tahun di lapangan sebelum diakui dan mendapat paten, PT KA tidak perlu repot mengimpor, yang berarti sama halnya dengan menghemat bea impor. KIip rel kereta api temuan Novi hebat nya bisa digunakan di rel berukuran berapa pun-baik R33, R42 maupun R54(Pranowo, 2009: 23-24). 3. Dinamika peranannya di Dunia Transportasi Abad ke-20 pada umumnya peran transportasi kereta api mengalami penurunan di beberapa negara yang pernah menjadi tempat kejayaan kereta api sebelum datangnya mobil. Dimana kereta api tidak lagi merupakan pilihan utama untuk transportasi penumpang atau pengangkut barang. Bahkandi beberapa Negara, pemerintah tidak dapat mempertahankan investasi yang memadai untuk jaringan-jaringan kereta api nasional, sehingga memaksa mereka untuk menutup jalur-jalur tertentu serta menurunkan frekuensi kereta api(Brown, 1995:333). 3.1 Eropa Barat Perkeretaapian Eropa Barat menderita akibat kecenderungan investasi ke arah jalan raya. Selama 20 tahun terakhir, 18 negara anggota OECD telah menghabiskan 3 kali lipat dana 52

untuk jalan raya daripada dana untuk kereta api. Namun mereka masih jauh lebih terikat daripada Amerika Serikat, dengan mencurahkan rata-rata 1-1,5 persen PDB mereka untuk kereta api dibandingkan dengan Amerika Serikat yang hanya 0,04-0,07 persen. Di Eropa Barat, transportasi barang merupakan bidang di mana peran kereta api paling banyak berkurang. Antara tahun 1990, bagian lalu lintas barang untuk kereta api di 14 negara telah menurun dan 31 menjadi 17 persen, sementara jalan raya meningkat bagiannya dari 55 rnenjadi 74 persen (sementara terusan air di pedalaman melakukan sisanya). Komisi Eropa memperkirakan bahwa antara tahun 1990 dan tahun 2010, volume angkutan barang di jalan raya akan melonjak dengan 42 persen. Karena khawatir mengenai masa depan kemacetan lalu lintas yang tidak dapat diatasi, para pejabat Masyarakat Eropa mengusulkan pemindahan angkutan barang sebanyak mungkin dan jalan raya menuju air dan kereta api(Brown, 1995: 336). 3.2 Eropa timur Hampir semua kereta api di Eropa Timur telah kehilangan penumpang mereka; penurunan rata-rata di setiap negara hampir mencapai 14 persen antara tahun 1989 dan tahun 1990. Sistem kereta api bawah tanah di Moskow menonjol karena pekerjanya digaji cukup dan kereta apinya handal dan berangkat tidak lebih dari setiap 10 menit. Sistem itu mengangkut 8 juta penumpang setiap hari lebih banyak dari kereta api bawah tanah lain di dunia- sekalipun panjang jalurnya menempati urutan keempat setelah New York, London, dan Tokyo. 3.3 Jepang Jepang terkenal karena mempertahankan peran penting kereta api bahkan manakala pemilikan mobil serta penggunaannya telah meluas; perbandingan penumpang-kilometer yang ditempuh melalui jalan raya versus kereta api di Jepang- hampir 2 kilometer melalui jalan raya untuk setiap kilometer melalui rel kereta api- merupakan yang paling kecil di antara negaranegara industri mana pun. (Lihat Tabel 7-2.) Selama tahun 1970-an, pemerintah menanam sekitar 0,6 persen PDB setiap tahunnya di bidang kereta api. Tetapi pada akhir tahun 1980-an, ketika Jepang menswastakan jaringan nasionalnya (memecahnya menjadi 6 perusahaan kereta api wilayah dan sebuah perusahaan kereta api pengangkut barang nasional), investasi di bidang perkeretaapian merosot antara 0,1 dengan 0,3 persen PDB( Brown,1995:340). 3.4 Negara-negara berkembang Kebanyakan negara-negara berkembang lainnya hanya mempunyai pelayanan kereta api berkualitas sedang, yang dimulai oleh pemerintah kolonial namun tidak dipelihara secara memadai sejak kemerdekaan. Sistem-sistem yang kuno mempunyai catatan keselamatan yang buruk dan kerapkali lambat. Contohnya Kereta api perkotaan di kota besar Afrika. Biasanya, transportasi umum terdiri atas bis, taksi, dan kendaraan angkutan umum tidak resmi yang dijalankan oleh pemilik-pemilik perorangan. Selain Kairo dan Tunis, yang memiliki system kereta api modern. sebagian besar pelayanan kereta api lokal di kota-kota besar terbatas pada jalur-jalur pnggiran kota yang merupakan bagian dari kereta api nasional. Namun hal ini tidak berlangsung lama. Kereta Api penumpang maupun kereta api pengangkut barang mulai ramai kembali, Sejumlah pemerintah Eropa sedang merencanakan perbaikan perkeretaapian secara besar-besaran dalam waktu dekat ini. Swedia berniat melakukan investasi yang sama jumlahnya di bidang jalur kereta api dengan di bidang jalan raya selama tahun 1990-an, dan rencana transportasi pertama Jerman bersatu berharap akan melakukan investasi lebih banyak di bidang perkerataapian daripada di bidang jalan raya sampai tahun 2010. Sekalipun banyak jaringan nasional lainnya masih belum rnemperoleh dukungan pemerintah yang memadat untuk bersaing dengan perjalanan udara dan jalan raya, tiga jenis kereta api penumpang dengan cepat semakin disukai pemerintah. Jenis ini adalah kereta api ringan di kota-kota besar, kereta komuter (disebut juga kereta api wilayah pinggiran) yang menghubungkan kota-kota besar dengan permukiman di pinggirannya, dan kereta api berkecepatan tinggi yang mencontoh kereta api peluru Jepang yang terkenal itu. 53

Kereta api barang tengah mendapat dukungan yang semakin banyak dari pemerintahprmerintah Eropa yang merasa khawatir mengenar memburuknya kerusakan lingkungan hidup akibat semakin luasnya ketergantungan terhadap angkutan barang dengan truk. Di Eropa dan di tempat lain, diperkenalkannya teknologi yang menggabungkan cara-cara pengangkutan yang berlainan akhir-akhir - peralatan yang memungkinkan pemindahan barang dengan mudah dari truk, kapal, atau tongkang ke kereta api -sedang merangsang bangkitnya kambali transportasi barang melalui kereta api. Di antara teknologi kereta api penumpang, tidak mengherankan bahwa kereta api ringan amat disukai. Pada dasarnya kereta api itu adalah versi trem listrik zaman dulu tetapi lebih tenang dan lebih halus. Kendaraan kereta api ringan yang Iebih menyerupai kereta api ramping daripada trem-trern lebih kecil dan lebih ringan daripada gerbong-gerbong kereta api cepat (metro), dan sekitar 20 persen lebih murah membuatnya. Kesimpulan Kemunculan kereta api adalah salah satu alat tranportasi umum di darat yang terkenal. Orang yang berjasa menciptakan alat bantu transportasi ini adalah George Stephenson. Penemu lokomotif yang dijuluki Bapak Kereta Api ini lahir di Wylam, selanjutnya kereta aipi mengalami perkembangan di Inggris yang telah menjadi perintis dalam perkembangan kereta api. Di Amerika, India, dan juga di Indonesia. Kereta api di Amerika merupakan semangat yang tinggi dalam pembangunannya meskipun dengan keadaan yang tengah d landa krisis akibat Perang Saudara. Indiabuatan para insinyur Inggrisadalah kereta api yang unik. Pekerjaan pada dua lini pertama baru dimulai path tahun 1850, dan barulah pada tahun 1853 lokomotif yang pertama di India, yang bernama the Lord Falkiand, menarik kereta api dan Bombay ke Thana, sedangkan Perkeretaapian di Indonesia baru dimulai pada tahun 1860an. Perusahaan kereta api ditangani oleh dua instansi yaitu oleh pihak pemerintah dan pihak swasta. Namun hal ini tidak berlangsung lama. Kereta api barang tengah mendapat dukungan yang semakin banyak dari pemerintah-prmerintah Eropa yang merasa khawatir mengenar memburuknya kerusakan lingkungan hidup akibat semakin luasnya ketergantungan terhadap angkutan barang dengan truk DAFTAR RUJUKAN Asti, Badiatul Muchlisin & Juanidi, Abdul Munif. 2009. 105 Tokoh Penemu & Perintis Dunia. Yogyakarta: NARASI. Briggs, Asa & Burke, Peter. 2006. Sejarah Sosial Media dari Gutenberg Sampai Internet. Jakarta: Yayasan Obor Manusia. Brown, Lester R. dkk. 1995. Masa Depan Bumi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. James, Spillane. 1987. Ekonomi Pariwisata: Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Kanisius. Khisty, Jotin & Lall, Kent. 2005. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi. Jakarra: Erlangga. ------------------------------. 2006. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi edisi ke III. Jakarra: Erlangga. Mills, Steve. 2010. Tinggal dan Bekerja di Amerika. Yogyakarta: PT Mizan Publika. Odhi. 2010. Sejarah Kereta api Dunia, (Online) (http://historyour.blogspot.com/2010/08/sejarah-kereta-api-dunia.html). Diakses 4 Maret 2012. Pranowo, Lilih Prilian Ari . 2009. 30 tokoh penemu Indonesia. Jogjakarta: Narasi. Purwanto, Edi. 2008. Kajian Arsitektural Stasiun Nis dalam Enclosure Volume 7 No. 2 Juni 2008. Tamin, Ofzar. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi Edisi ke-2. Bandung: Penerbit ITB. Kereta Api. 2012. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_api akses 6 maret 2012), diakses tanggal 4 maret 2012.

54

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MARITIM Maria Ulfa Fitriani, Winda Triastuti 1.1 Latarbelakang Teknologi adalah ilmu dan seni membuat dan menggunakan sesuatu. Manusia anehnya dapat mengubah bahan dari dunia alami menjadi peranti, mesin, dan system yang dapat mempermudah kehidupan mereka. Walaupun makhluk lain dapat pula membuat sesuatu dan menggunakan peranti, cara mereka melakukannya nyaris tidak berubah dari waktu ke waktu. Teknologi manusia berbeda : orang dapat melihat kebutuhan baru, menemukan cara baru, menemukan cara baru untuk memenuhinya, dan menemukan nilai nilai temuan temuan tak disengaja (Yunaarius Mujianto, 2000: 6). Perkapalan merupakan bidang yang sangat erat dengan dunia maritim. Tekniologi perkapalan yang berkembang pada masa lampau menunjukkan bahwa manusia pada masa lampau. Mereka mampu membuat kapal-kapal yang digunakan untuk melintasi samudera yang begitu luas dengan membawa ratusan ton barang dagang. Bahkan peperangan dengan menggunakan kapal sudah terjadi. Jika kereta api digambarkan di Inggris tahun 1878 sebagai titik jauh yang dapat dicapai oleh kemajuan peradaban Eropa, maka hal serupa dapat pula dikatakan tentang kapal api dalam hubungannya dengan peradaban antar benua. Perjalanan perjalanan yang dilakukan melintasi atlantik telah sangat dipercepat oleh adanya tenaga uap. Orang orang di Amerika sangat menonjol dalam hal mengembangkan uap untuk angkatan air, dengan mengambil keuntungan dari danau dan sungai mereka yang banyak jumlahnya sebagai sumber tenaga air (Asa Briggs & Peter Burke, 2006:156-159) Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, perkembangan maritim pun juga berkembang selaras dengan perkembangan teknologi perkapalan. Perkembangan ini membawa perubahan yang luar biasa bagi kehidupan masyarakat dunia. Karena perahu kolonialisme dan imperialisme bangsa Barat ke Bangsa Timur dapat terjadi. Teknologi maritim memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat, baik dahulu maupun sekarang. Sejarah perkembangan dan pengaruh yang dibawanya sangat menarik untuk dibahas. Karena fenomena itulah maka perlu adanya pengkajian lebih lanjut yang bertujuan untuk membahas apa dan bagaiman keadaan di dunia maritim dari masa ke masa. Agar lebih memahami tentang dunia maritim, maka pemberian judul makalah ini adalah Perkembangan Teknologi Maritim. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penulisan makalah ini, terdapat beberapa rumusan masalah yang menjadi pokok pembahasan. Adapun Rumusan masalah yang telah ditetapkan adalah : 1. bagaimana perkembangan sejarah maritim ? 2. bagaimana bentuk pemanfaatan teknologi maritim? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan yang ingin di capai dari penulisan makalah ini adalah untuk menjawab rumusan masalah diatas, yakni: 1. Mendiskripsikan perkembangan sejarah maritim. 2. Mendiskripsikan bentuk pemanfaatan teknologi maritim. 2.1 Sejarah Maritim Sejarah maritim adalah salah satu bidang sejarah yang khusus mengkaji segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangngan aktifitas manusia di bidang kelautan. Secara umum sejarah maritim mencakup seluruh aspek kelampauan aktifitas manusia yang 55

berhubungan dengan kelautan atau kemaritiman seperti pelayaran, perdagangan, perikanan, teknologi navigasi, perkapalan, budi daya pesisir, perompakan, angkatan laut, dsb (Singgih Triyuliono, 2004:2). Sejarah maritim tidak terlepas dari perahu sebagai alat transportasi laut, pantai dan pelabuhan. Penggunaan perahu berkembang dari jaman ke jaman. Perahu yang dahulu hanya dapat menjangkau tempat-tempat yang tidak begitu jauh, kini akibat perkembangan teknologi dan navigasi dapat berlayar hingga mengelilingi dunia. Perkembangan sejarah maritim juga berkembang karena ditemukannya pantai yang cocok digunakan sebagai pelabuhan yang berfungsi sebagai tempat persingahan kapal. Tidak semua pantai dapat dijadikan pelabuhan tergantung pada unsur-unsur pendukung yang dimiliki pantai tersebut. Ada dua istilah tentang kepantaian dalam bahasa Indonesia yang sering rancu pemakaiannya, yaitu pesisir (coast) dan pantai (shore). Pesisir adalah daerah darat di tepi laut yang masih mendapat pengaruh laut seperti pasang surut, angin laut dan perebesan air laut, sedangkan pantai adalah daerah ditepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan iar surut terendah. Daerah daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah permukaan daratan dimulai dari batas garis pasang tertinggi. Daerah lautan adalah daerah yang terletak di atas dan dibawah permukaan laut di mulai dari sisi laut pada garis surut terendah , termasuk dasar laut dan bagian bumi dibawahnya. Garis pantai adalah garis garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya tidak menetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi. Sempadan pantai adalah kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempuntai manfaat penting untuk mempertahankan kelestarian fungsi pantai (Bambang Triatmodjo,1999:1-2). Bentuk pantai adalah faktor yang mempengaruhi pelabuhan, selain itu faktor alamiah yang lain adalah iklim. Pada daerah tropis, laut tidak pernah membeku seperti daerah kutub. Kabut tebal jarang menghalangi pelayaran, sedangkan taifun atau tornado tidak dikenal, namun adanya angin muson menentukan pelayaran dan mempengaruhi frekuensi kunjungan ke pelabuhan. Pelabuhan bukan saja tempat berlabuh, tetapi tempat bagi kapal dapat berlabuh dengan aman, terlindung dari ombak besar, angin, dan arus yang kuat seperti yang tersirat dalam arti kata harbour (Inggris) dan haven (Belanda) (Adrian B.Lapian,2008:95-101). Pendayagunaan laut dan potensinya akan menjadi tindakan eksploitatif belaka tanpa landasan pemahaman budaya bahari. Negara bahari tidak akan terbentuk tanpa landasan budaya bahari. Dalam hubungan inilah sejarah bahari atau sejarah maritim menjadi bagian yang utama dalam menumbuhkan budaya bahari untuk selanjutnya menjadi landasan lagi (Van Leur,1983:7). 2.2 Teknologi Di Bidang Maritim Sebelum peradaban agrikultur, belum dirasakan kebutuhan untuk mengangkut barang barang dalam jumlah besar. Namum setelah agrikultur menghasilkan produk pertanian yang harus diangkut ke kota dalam jumlah banyak, atau pengangkutan bahan bahan bangunan seperti batu yang berukuran besar, maka di samping adanya perkembangan transortasi darat, juga terjadi perkembangan tranportasi air. Perahu atau kapal, pada awal perkembangannya merupak solusi dari kebutuhan akan alat tranfortasi yang dapat mengangkut secara efektif dan efisien barang yang berat, berukuran besar, atau secara borongan (bulk). Karena perahu menggunakan sungai dan air sebagai jalan yang terssedia secara alami, maka tidak diperlukan suatu kegiatan pembangunan jalan terlebih dahulu. Gagasan tentang perahu diperkirakan datang dari kaum yang memiliki hubungan dengan air. 56

Perahu atau alat apung pertama yang dikonstruksi oleh orang orang yang tinggal di tepian sungai atau pun rawa diperkirakan berbentuk ikatan dari buluh huluh dan bambu yang dirakit di daerah tropis. Hasil dari perkembangan rakit yang dapat di saksikan sampai sekarang adalah Junk dari China (Sahari Besari M, 2008:24 - 25). Awal perkembangan perahu yang lebih canggih Gambar 1: Kapal Junk China daripada rakit adalah sampan yang dibuat dari batang kayu yang digali tengahnya. Sampan diduga mulai ada sejak lama setelah masa rakit berlangsung karena pembuatannya membutuhkan peralatan yang lebih canggiah serta keterampilan yang lebih maju. Sampan yang demikian biasanya berbentuk sempit dan memanjang serta digerakkan oleh pedayung. Ketika jumlah pedayung menjadi lebih banyak, maka tidak ada banyak lagi tempat yang tersedia untuk menempatkan barang angkutan. Sejarah mencatat bahwa pada tahun 1600 SM, orang Mesir telah membuat sampan yang cukup besar untuk mengangkut dua buah obelisk yang ditarik oleh pedayung dalam tiga perahu yang lebih kecil. Beberapa abad sebelum masehi ketika kegiatan perniagaan tumbuh semakin meningkat, maka timbul kebutuhan akan sampan yang memiliki daya angkut yang lebih besar, oleh karena itu jumlah pedayung dikurangi dan tenaganya disubstitusi dengan tenaga angin yang ditangkap dengan selembar layar persegi yang dipasang agak kearah haluan perahu. Ketike orang telah menguasai pengolahan serta penyambungan kayu dengan papa, maka untuk lebih meningkatkan kapasitas angkutannya, sampan pun dilebarkan dengan memasang rangka-rangka kayu dan papan sepanjang sisi kiri-kanannya. Dengan demikian, batang yang semula adalah sampan lama-kelamaan berubah menjadi lunas perahu yang berbentuk datar dibagian tengahnya dan miring ke atas pada haluan dan buritannya. Perahu sungai Nil yang semula berukuran kecil tumbuh menjadi kapal besar yang banyak menjelajahi Laut Tengah dalam perniagaan (Sahari Besari M, 2008:25-26) Selama berabad abad, kapal sangat mempengaruh perkembangan bangsa bangsa. Kapal membantu tersebarnya orang orang keseluruh dunia. Kapal penjelajah Mayflower, kapal cepat Inggris, kapal cepat Cutry Sark dan kapal besar Jerman Auguste uh dimigran ke negara negara baru. Selama bertahun tahun, kapal juga menjadi unsur penting dalam peperangan sejak kapal perang abad ke 17 sampai kapal bertenaga nuklir abad ke 20 (Istiyono wahyu 2008 : 5). Ada beberapa jenis perahu yang ada di nusantara, yakni : Jenis-jenis perahu penangkap ikan antara lain adalah Perahu mayangpayang, Perahu gelati, Perahu konting, Perahu ijonijon. Sedangkan jenis-jenis perahu niaga adalah perahu pencalang dan perahu leti-leti. Kemudian perahu-perahu Madura di antaranya adalah perahu janggolan, perahu kroman, perahu lis-alis, perahu jabar, perahu golekan, perahu jaring. Sementara itu untuk peralatan kapal model barat antara lain adalah lambung sekoci layar trapezium layar jib dan joli-joli, tiang kapal yang tinggi dan badan utama yang panjang, tiang tunggal, motor temple. Dan untuk perahu layar di nusantara sendiri adalah perahu bercadik, perahu layar pengangkut, layar angkut bercadik, perahu penangkap ikan, sampan, jukung dan kolek, perahu lambung sekoci (Tim Penulis Rosda Grup,1995:1-33). 2.2.1 Kapal kapal yang berpengaruh dalam sejarah pembuatan kapal Pada tahun 900 M orang orang bangsa Viking dari Skandinavia telah piawai dalam pembuatan kapal. Kapal itu bernama kapal Oseberg, mereka bahkan berlayar menggunakan kapal kokoh mereka sampai ke dunia baru. Tokoh terkenal bangsa Viking adalah Leif Ericson 57

Sumber : www.google.com

yang mendarat di Amerika Utara hampir 500 tahun sebelum Colombus. Bangsa Viking menjelajah lautan menggunakan kapal yang panjang yang disebut kapal ular atau kapal naga. Kapal yang panjang dan sempit ini terbuat dari baja yang berlapis lapis. Kapal ini memiliki lunas (bow) yang besar dan tiang tiang yang sangat kuat yang biasanya berbenuk spiral di bagian ujungnya atau di ukir dengan indah untuk menghormati dewa dewa dan roh roh penguasa lautan (Istiyono Wahyu 2008:8-9). Kemudian menurut Istiyono wahyu, pada tahun 1340 terdapat kapal Christopher Of The Tower saat perdagangan antarbangsa berkembang. Pada masa ini dibutuhkan kapal jenis lain untuk mengangkut atau membawa barang barang dalam jumlah besar, sebab pada kapal sebelumnya yaitu kapal Viking yang di rancang untuk berperang membawa para penyerbu berlayar dari di tepi sungai, bukan untuk melakukan perjalanan laut. Selama abad ke 14 para pembangun kapal mulai bereksperimen dengan rancangan rancangan baru sehingga kapal panjang pun secara perlahan lahan berubah bentuk menjadi kapal bulat. Karena dibangun untuk mengangkut barang dibagian bawah dek dan peralatan di atas deknya, kapal kapal bulat lebih lebar dibanding dengan panjang, di samping memiliki draught yang lebih dalam. Pada awalnya kapal bulat ini dibangun menggunakan teknik clinker (berlapis lapis) dengan satu tiang kapal dan layar persegi. Kemudian bertambah tiang besar yang disebut cucur perahu, yang memanjang dari bagian depan kapal dengan sudut tertentu. Selama perang antara tentara Inggris dan Prancis pada tahun 1337 1453, armada angkatan laut Inggris dari Edward III menggunakan kapal Christopher Of The Tower untuk menembakkan senjata melalui deknya. Kapal bulat masih banyak digunakan di Eropa sampai abad ke 15 (Istiyono Wahyu 2008:12). Kemudian terdapat tiga kapal terkenal yang digunakan untuk mengangkut Christopher Colombus ke dunia baru tahun 1492 yakni kapal Santa Maria, Nina dan Pinta. Akan tetapi tidak di ketahui secara jelas gambar lukisan tentang kapal ini, sehingga tidak di ketahui bentuk ketiga kapal ini. Namum beberapa informasi di dapati antara lain kapal Santa Maria ini merupakan kapal penjelajah atau kapal careval dan merupakan kapal utama Colombus. Kapal itu diyakini sebagai kapal bertiang tiga yang berlayar di lautan dengan panjang 95 kaki dan memiliki 5 buah layar. Untuk kapal Nina juga merupakan kapal caravel dengan berat 90 ton dan panjang 18 sampai 25 meter. Kaptennya bernama Vicente Yanes Pinzon. Sedangkan kapal Pinta merupakan caravel persegi yang memiliki 50 ton, panjang 20 25 meter. Kaptennya adalah Martin Alonso Pinzon (Istiyono Wahyu 2008:12). Vasco da Gama adalah pelaut dan nafigator portugis yang menemukan rute perjalanan laut dari Eropa ke Asia melewati Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) di ujung selatan Benua Afrika. Kapal utama Da Gama adalah San Gabriel, sebuah carevel bertiang tiga dengan bobot 120 ton . Vasco da Gama menemukan rute perjalanan laut menuju India dan San Gabriel tercatat dalam sejarah sebagai kapal Eropa pertama yang berlabuh di Afrika Selatan(Istiyono Wahyu 2008:14-16). Kemudian terdapat kapal Henry Grace a Dieu yang merupakan kapal carrack. Kapal carrack adalah kapal besar yang digunakan untuk berdagang pada abad ke 14 sampai abad ke 17. Kapal itu merupakan gabungan antara kapal berlayar kotak dari Eropa Utara dan kapal lateen dari Mediterania, dan memiliki geladak yang tinggi baik dibagian haluan maupun buritan kapal. Kapal ini terdiri dari delapan dek dan empat tiang Gambar 2 : kapal Henry Grace a Dieu kapal dengan kapasitas sekitar 700 sampai 900 orang dan dilengkapi dengan 21 senjata

58

Sumber : www.google.com

kanon tembaga yang besar (Istiyono Wahyu 2008:17). Ferdinand Magellan adalah juga merupakam seorang penjelajah dan navigator Portugis. Pada tahun 1519, ia berlayar mengemban nama raja Spanyol dalam sebuah ekspedisi untuk mencapai kepulauan rempah rempah dengan cara mengelilingi dunia baru, lalu menyeberangi Samudra Selatan. Kapal Ferdinand Magellan, yaitu Victoria memang merupakan kapal tua dan penuh hambatan, tetapi kapal ini menjadi kapal pertama yang mengelilingi dunia (Istiyono Wahyu 2008:18-19). Pada tahun 1807, terdapat kapal Clermont. Kapal ini di rancang oleh Robert Fulton dan menjadi kapal uap pertama yang suskses dan dapat melaksanakan tugasnya secara penuh. Clermont adalah kapal dengan dasar kayu dan rata dan berbentuk haluan (bow) dan buritan (stern) persegi, berbobot 100 ton dengan panjang 133 kaki dan lebar 18 kaki. Mesinnya di pasang di bagian depan, dan mesin uap tembaga sebesar 20 kaki yang menghasilkan uap ke bagian belakang melewati cerobong batu-bata. Clermont menggunakan kayu dan batu bara sebagai bahan bakar (Istiyono Wahyu 2008:48-49). Kapal kapal di masa awal diperkenalkan oleh layar dan kapal kapal tersebut tergantung pada kekuatan dan stamina orang orang yang mendayung, dan adanya angin yang maniup kapal mereka. Kekuatan kemudi mekanis menggantikan dayung dan layar, serta mendorong kapal lebi cepat dalam perairan maupun cuara apapun. Alat pertama kekuatan kemudi mekanis adalah roda berpedal yang digerakkan oleh tenaga uap yang berfungsi sebagai sekumpulan dayung mekanis. Rancangan roda berpedal yang paling umum adalah roda samping dan roda buritan. Meskipun roda berpedal dapat berfungsi dengan baik di sungi, saat dilautan roda pedal bermasalah karena perairan yang bergolak membuat kapal terguling atau terguncang. Dari permasalahan diatas, akhirnya diambil solusi untuk masalah itu adalah alat kemudi mekanis yang bisa selalu terbenam. Untuk mendapatkannya, para perancang kapal memasang baling baling pada tongkat putar yang terus berputar yang diletakkan di bawah kapal. Baling baling kapal tersebut diputar oleh mesin kapal dan selalu berada di bawah air karena terletak di bagian bawah kapal dan memberikan dorongan agar kapal bergerak ke depan. Kapal besar pertama yang dilengkapi dengan tingkat putar bolang baling adalah Archimedes yang di rancang oleh Smith (Istiyono Wahyu 2008:58-59). Kemudian salah satu nama besar yang dikaitkan dengan pembuatan kapal abad ke19 adalah Isambard Kingdom Brunel, seorang ahli mesin yang dikenang karena visi, inovasi, dan tiga kapal spertakuler yang ia rancang, yang pertama ialah Great Western. Sebagai kapal tenaga uap terbesar di masanya, Great Western merupakan kapal kayu berbobot 1.340 ton dengan panjang 236 kaki dan lebar 35 kaki. Selanjutnya pada tahun 1843 Great Britain merupakan kapal besi besar pertama yang dibuat untuk menjadi kapal penumpang trans-Atlantik, dan kapal besi pertama yang dilengkapi dengan balik baling bertangkai. Great Britain memiliki berbagai macam inovasi baru. Lambung kapalnya jauh lebih kuat dibandingkan dengan kapal kapal lain, dan dibagi menjadi enam bagian yang dipisahkan oleh penyekat air (bulkhead) yang menjadikannya kapal pertama yang memiliki struktur keamanan (Istiyono Wahyu 2008:60-63). Selain di dunia dinusantara juga berkembang kapal-kapal penting yang sangat berpengaruh dalam dunia pelayaran maupun teknologi maritim. Hal ini dikarenakan wilayah nusantara adalah wilayah kepulauan dan perairan yang sangat luas sehingga membutuhkan kapal sebagai sarana transportasi. Pada awal perkembangannya kapal yang digunakan adalah kapal rakit yang diberi layar. Kegiatan menangkap ikan di sungai dan dipantai menjadi semakin maju. Kapal memiliki peran pula dalam mengangkat hasil bumi ke pulau-pulau sekitarnya semakin maju pula (Najamuddin, 2002:5-6). Perkembangan perahu berkembang hingga ke tipe Pinisi. Pinisi adalah hasil perkembangan dari tipe-tipe perahu sebelumnya. Dimulai dari jenis perahu Pakedawang 59

yang tidak mirip lagi dengan perahu bercadik. Dari tipe Pakedawang berkembang terus hingga tipe Lambok, Salompong, Palari dan terakhir pinisi. Perkembangan ini di dorong oleh semakin majunya kegiatan perdagangan di tanah air. Sehingga peranan perahu layar semakin penting artinya (Najamuddin,2002:18). Di Indonesia perkembangan perahu telah dimulai dari jaman dahulu kala. Dari model yang paling sederhana dan lalu berkembang ke berbagai jenis dan berbagai bentuk. Berdasarkan data arkeologis, temuan pengunaan-pengunaan perahu banyak ditemukan dalam bentuk visual, baik berupa goresan, pahatan, lukisan dan relief dalam bentuk dua dan tiga dimensi maupun wujud perahu itu sendiri. Beberapa data berasal dari masa prasejarah yaitu pada masa sebelum keseluruhan masyarakat Indonesia mengenal tulisan, dan ini dihitung mulai dari perkembangan awal, masa batu tua (paleolitik), Masa batu tengah (epipaleolitik) atau masa batu muda (neopaleolitik) bahkan dari masa perkembangan keahlian penuangan logam (masa perunggu besi). Gambar 3 : Kompas Cina Penguunaan perahu tampaknya dimulai pada masa neolitik atau dikenal dengan masa bercocok tanam. Temuan dibeberapa tempat berupa ongokan sampah-sampah kerang atau kjokkenmoddinger menunjukkan adanya oemanfaatan hasil laut untuk menambah mata pencaharian bagi manusia, dan menurut analisis pemanfaatan hasil laut menunjukkan adanya penggunaan alat transportasi laut berupa perahu. Analisis ini dibuktikan dengan keberadaan gambar-gambar pada dinding gua-gua hunian di daerah Sulawesi Selatan. Dalam lukisan gua tersebut digabarkan sebuah perahu yang sedang didayung oleh beberapa orang dengan cat warna merah. Di samping itu, ada beberapa perahu yang tampak digambar dengan mengunakan layar (Mundardjito,dkk & :123-124). 2.2.2 Faktor yang mempengaruhi perkembangan teknologi maritim Ada beberapa faktor yang mendasari perkembangan teknologi dibidang maritim atau perahu. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan membawa pengaruh besar dabi teknologi perahu yang pada akhirnya dapat berpengaruh dan merubah dunia. Faktor tersebut antara lain : 1. Penemuan kompas dan navigasi Kompas adalah suatu alat yang dapat menunjukkan arah karena selalu mengarah kearah utara-selatan. Alat ini ditemukan pada zaman pertengahan dan menjadi alat terpenting dalam pelayaran karena dilautan luas kita tidak dapat menentukan arah. Kompas bekerja berdasar sistem magnetic yang selalu mengarah pada magnet bumi. Kenyataan bahwa magnet selalu mengarah ke utara telah diketahui oleh orang di Cina sejak sebelum adab ke-6 M dan digunakan hingga sekarang untuk membantu kesulitan-kesulitan dalam menentukan arah. Navigasi merupakan salah satu instrument penting dalam pelayaran yang sangat penting dalam memotong laut terbuka tanpa bergantung pada inforasi dan pengamatan pantai. Sistem navigasi mengunakan pengamatan terhadap letak bintang-bintang. Navigasi sangat dipengaruhi oleh ilmu astronomi. Kemajuan dalam instrument palayaran inilah yang telah mendukung ditemukannya Benua Amerika oleh Christopher Columbus dan jalan laut ke Timur Jauh oleh Vasco da Gama menjelang berakhirnya abad Renaissans (Sahari Besari M, 2008:52-53).

Sumber : www.google.com

60

2. Kemudi Buritan Dan Teknologi Perkapalan Sepanjang zaman pertengahan teknologi perkapalan mengalami evolusi yang cukup maju, terutama dalam macam dan bentuk layarnya, sehingga gerakan kapal tidak lagi tergantung dari gaya angin yang datang dari buritan kapal. Konfigurasi layar dan cara pemasangannya yang sedemikian rupa membuat posisi sistem layar terhadap arah angin mudah diatur sehingga dengan gerakan zig-zag kapal dapat berlayar menentang arah angin. Pad abad ke-13, terjadi inovasi kapal berikutnya yaitu pemasangan tiang kemudi buritan (sternpost rudder) yang dialihkan dari teknologi kemudi kapal junk dari Cina. Pemasangan tiang kemudi buritan memerlukan desain ulang pada bagian belakang buritan kapal, karena tiang kemudinya harus dipasang vertical pada bidang simetris panjang kapal, sedangkan lunas kapal pada ujung buritan terletak miring. Oleh karena itu bentuk buritan kapal kemudian berubah sekan-akan terpotong, sehingga berbeda dengan bentuk haluannya. Dengan tiang kemudi (rudder) yang dipasang tegak di sumbu kapal, maka daun kemudi menjadi bebas untuk bergerak ke kiri dan kanan, sehingga pengendalian kapal menjadi lebih mudah dan gerakan kapal menjadi mudah dan gerakan kapal pun sangat lincah (Sahari Besari M, 2008:53-54). 3. Lensa Lensa ditemukan pada zaman pertengahan ketika orang telah mampu membuat bahan gelas yang cukup bening dan transparan. Lensa diperkirakan telah diterapkan untuk membaca atau melihat benda-benda yang kecil, terutama oleh orang-orang tua, namun tidak jelas kapan sebenarnya peristiwa sejarah itu terjadi. Penemuan lensa juga mendorong penemuan teropong yang dapat melihat jarak jauh sehingga memudahkan perjalanan pelayaran (Sahari Besari M, 2008:54). 4. Mesiu, Senjata Berlaras Dan Meriam Pada zaman pertengahan, orang I Eropa Barat beranggapan bahwa mesiu merupakan (gunpowder) invensi Arab dan Byzantium. Namun para pakar sejarah saat ini sependapat, bahwa mesiu adalah invensi Cina yang digunakan sebagai bahan bakar kembang api dan petasan. Suatu invensi derivative dari mesiu adalah meriam, suatu tabung dari besi bor yang dapat digunakan sebagai laras pelontar suatu mimis (peluru) besi, yang didorong (propelled) oleh energi yang ditimbulkan oleh pembakaran mesiu di belakangnya. Gagasan meriam diperkirakan diilhami oleh kembang api Cina yang dilontarkan ke udara menggunakan pelontar dari bambu. Pada awalnya, meriam direkonstruksi dengan mengikat beberapa lonjoran besi menjadi satu sehingga terbentuk suatu tabung. Kemudian teknologi konstruksi meriam tersebut makin berkembang dan menjadi semakin canggih dengan besi cor, sehingga dapat menghasilkan suatu tabung meriam yang sepenuhnya utuh tanpa adanya sambungan memanjang. Meriam menjadi lebih praktis dan mudah dipindahkan serta memiliki daya jangkauan tembak yang lebih panjang dan akurasi bidik yang lebih baik. Penggunaan meriam dan senjata berlaras dalam penyerangan dan pengepungan membawa revolusi dalam bidang militer. Alat-alat perang ini merupakan perlengkapan penting dalam perahu untuk menyerang maupun untuk mempertahankan diri dari serangan musuh maupun para perompak. 3.1 Kesimpulan Sejarah maritim merupakan salah satu bidang sejarah yang khusus mengkaji segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangngan aktifitas manusia di bidang kelautan. Secara umum sejarah maritim mencakup seluruh aspek kelampauan aktifitas manusia yang berhubungan dengan kelautan atau kemaritiman seperti pelayaran, perdagangan, perikanan, teknologi navigasi, perkapalan, budi daya pesisir, perompakan, dan angkatan laut. 61

Perahu yang merupakan teknologi di bidang maritim berkembang sangat pesat hingga pada bentuk yang kita lihat saat ini. Perahu memegang peranan penting dalam kehidupan manusia baik di dunia maupun di nusantara sejak zaman prasejarah hingga sekarang. Perahu dilengkapi dengan berbagai macam peralatan yang memudahkan kita dalam proses pelayaran seperti sistem navigasi, kompas dan meriam. Perahu juga menjadi alat transportasi utama dan alat angkut antar daratan. DAFTAR RUJUKAN Besari, M. Sahari. 2008. Teknologi di Nusantara: 40 abad Hambatan Inovasi. Jakarta : Salemba Teknika. Briggs, Assa & Burke, Peter. 2006. Sejarah Sosial Media dari Gutenberg Sampai Internet. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Lapian, Adrian B. 2008. Pelayaran dan Perniagaan Nusantara abad ke 16 dan 17. Jakarta : Komunitas Bambu. Najamuddin ,2002. Perahu Pinisi Dan Wisata Bahari. Jakarta: Mitra Media. Paeni Muklis, Mundardjito dkk, 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Tim Penulis Rosda Grup. 1995. Perahu Layar Nusantara. Bandung : PT. Remja Rosdakarya. Triyuliono, Singgih. 2004. Sejarah Maritim. Jakarta : Depdiknas Triatmodjo. Bambang, 1999. Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset. Van Leur. 1993. Indonesia Trade And Sociaty Esay In Asean Social And Economic History. Dordrecht/Providence : Foris. Wahyu, Istiyono. 2008. 100 Kapal dan Pesawat yang berpengaruh Dalam dunia sejarah. Tanggerang : Karisma. Yunaarius Mujianto. 2000. Jendela IPTEK : Teknologi. Jakarta : Balai Pustaka. Www. Google Gambar.com SEJARAH TEKNOLOGI MARITIM KAPAL LAUT DAN PERMASALAHAN PANTAI BernardinusRealinoT.F.T, OktaRismawan 1.1 Latar Belakang Untuk memanfaatkan laut dan berbagai sumber daya alam yang ada didalamnya, diperlukan sistem rekayasa yang dirancang dengan sepenuhnya memperhatikan tugas pokok sistem tersebut di laut dan dengan memperhatikan lingkungan laut tempat kerja sistem-sistem tersebutl. Selain untuk memanfaatkan suber daya alam yang ada di laut, juga sebagai tempat perdagangan atau industri, tempat pariwisata bahari dan untuk tempat pertahanan dari serangan bangsa lain. teknologi maritim secara tidak langsung maupun secara langsung bertujuan untuk memodernisasi suatu Negara yang berbatasan langsung dengan laut (Nontji, 1987:4) Salah satu teknologi maritim yang sangat berkembang dan menjadi salah satu sarana utama dari kelautan adalah perahu atau kapal laut.Perahu ataupun kapal laut adalah salah satu teknologi maritim yang telah mengalami perkembangannya dari masa-kemasa.Dimulai dari perahu rakit yang diberi layar agar berjalan menggunakan dorongan angin, yang waktu itu masih belum ada mesin untuk menggerakkannya.Juga masih belum memiliki navigasi untuk menentukan arah tujuan pelayaran tersebut. Sejarah teknologi maritim ini telah mengalami beberapa proses penyempurnaan untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan manusia, dari teknologi perahu yang sederhana hingga teknologi modern. Oleh karena latar belakang tersebut, makalah Teknologi Maritim Perahu dan Permasalahan Pantai di susun. 62

1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Sistem Rekayasa Maritim dan Pantai 1.2.2 Sejarah dan Struktur Kapal 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Untuk mengetahui mengenai sistem rekayasa maritime 1.3.2 Untuk mengetahui sejarah dan dekripsi singkat struktur kapal 2.1 Sistem Rekayasa Maritim dan Pantai Dunia maritim sangat erat sekali hubungannya dengan perekonomian, sarana transportasi, bahan dasar industri seperti minyak bumi dan tempat wisata laut dan pantai, juga sebagai garis pertahanan suatu Negara. Dari pernyataan tersebut menunjukkan bahwa luas lautan lebih besar daripada daratan di Bumi, yang artinya sumber daya alam di laut sangat melimpah dan membutuhkan pemanfaatan yang intensif untuk mengambil hasil bumi tanpa merusak kekayaan alam di lautan, untuk itu diperluhkan suatu teknologi maritim yang menunjang proses tersebut. Selain itu pandangan dan sikap masyarakat pra-modern terhadap laut masih relatif sedikit dikaji oleh para sejarawan. Hal ini terutama disebabkan oleh kenyataan bahwa hanya sedikit sumber sejarah yang dapat digunakan untuk menggambarkan apa yang sesungguhnya dipikirkan oleh manusia pada masa itu. Demikian juga sikap hidup dan perlakuan mereka terhadap laut juga masih sulit untuk diketahui secara lengkap.Bahkan gambaran terhadap masyarakat menggantungkan hidupnya dari laut juga masih sulit untuk bisa direkonstruksikan. Sudah barang tentu terdapat berbagai perbedaan dalam cara pandang dan sikap terhadap laut antara suatu masyarakat di daerah satu dengan masyarakat di daerah lainnya. Demikian juga terjadi perbedaan cara pendang dan sikap antara suatu kelompok sosial dengan kelompok sosial yang lainnya. Bahkan di antara kelompok-kelompok sosial yang menggantungkan hidupnya kepada laut juga terjadi perbedaan persepsi misalnya antara masyarakat nelayan, pedagang, perompak, pembuat kapal, dan sebagainya (Yuliono, 2004:47). Lingkungan laut merupakan sebuah lingkungan yang belum sepenuhnya kita pahami.Ini berarti bahwa beban-beban akibat lingkungan di laut, serta perilaku sistem-sistem maritim di laut belum dapat ditentukan dengan kepastian dan keakuratan yang tinggi.Dengan skala investasi yang tidak kecil, keselamatan teknis sistem-sisem maritim berarti juga jaminan keselamatan ekonomis. Masalahnya adalah, bahwa lingkungan ekonomi sebuah sistem rekayasa maritim sama tidak menentunya dengan lingkungan fisik sistem tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa resiko kegagalam dalam sistem suatu teknologi di maritime sangatlah besar, selain berakibat pada proses perekonomian seperti distribusi barang yang menggunakan jalur transportasi laut, juga berbahaya untuk keselamatan orang-orang yang menjalankan tugas-tugas ke maritiman, seperti keselamatan personil atau awak di kapal laut. Sistem rekayasa maritim ini juga harus memperhatikan aspek pantai jika ingin mengembangkan sarana wisata, seperti kekuatan angina, besarnya gelombang air laut, pasang dan surutnya air laut. Untuk itu, dalam beberapa dekade terakhir telah diajukan pendekatan probabilistic dalam dunia rekayasa kelautan. Hal ini paling tidak terlihat pada usaha perubahan pada aturanaturan (rules) ataupun recommended practice untuk perancangan dan pembangunan strukturstruktur maritim. Melalui pendekatan ini, risiko (peluang kegagalan) dapat secara lebih sistematik dikuantifikasikan, dan tingkat keselamatan dapat secara lebih rasional ditentukan.Hal ini dapat dinyatakan dalam keandalan, yaitu peluang keberhasilan sebuah sistem untuk melakukan tugas tertentu dala lingkungan tertentu selama periode waktu tertentu (Rosyid & Setyawan, 2000:2). 63

Begitu juga dengan pantai, sebagai contohnya adalah pantai di Indonesia. Indonesia sebagai Negara kepulauan mempunyai lebih dari 3700 pulau dan wilayah pantai sepanjang 80.000 km. wilayah pantai ini merupakan daerah yang sangat intensif dimanfaatkan untuk kegiatan manusia, seperti sebagai kawasan pusat pemerintahan, pemukiman, industri, pelabuhan, pertambakan, pertanian/perikanan, pariwisata, dan sebagainya. Adanya berbagai kegiatan tersebut dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan akan lahan, prasarana dan sebagainya, yang selanjutnya akan mengakibatkan timbulnya masalah-masalah baru seperti beberapa hal berikut ini: 1. Erosi pantai, yang merusak kawasan pemukiman dan prasarana kota yang berupa mundurnya garis pantai. Erosi pantai bisa terjadi secara alami oleh serangan gelombang atau karena adanya kegiatan manusia seperti penebangan hutan bakau, pengambilan karang pantai, pembangunan pelabuhan atau bangunan pantai lainnya, perluasan areal tambak kea rah laut tanpa memperhatikan wilayah sempadan pantai, dan sebagainya. 2. Tanah timbul sebagai akibat endapan pantai dan menyebabkan majunya garis pantai. Majunya garis pantai, di satu pihak dapat dikatakan menguntungkan karena timbulnya lahan baru, sementara di pihak lain dapat menyebabkan masalah drainasi perkotaan di daerah pantai. 3. Pembelokan atau pendangkalan muara sungai yang dapat menyebabkan tersumbatnya aliran sungai sehingga mengakibatkan banjir di daerah hulu. 4. Pencemaran lingkungan akibat limbah dari kawasan industri atau pemukiman/perkotaan yang dapat merusak ekologi. 5. Penurunan tanah dan intrusi air asin pada akuifer akibat pemompaan air tanah yang berlebihan. (Triatmodjo, 1999:3-4). Dari permasalah berikut banyak sekali solusi-solusi yang dapat digunakan, termasuk mengetahui teknik pantai. Teknik pantai adalah cabang dari Teknik Sipil yang bersandar pada ilmu kelautan (oceanography), meteorology, mekanika fluida, elektronika, mekanika struktur, geologi dan morfologi, matematika dan statistic, computer, mekanika tanah dan mekanika bahan. Teknik pantai mempunyai aplikasi di daerah pantai, seperti penanggulangan masalah erosi pantai dengan membuat bangunan-bangunan pantai, penanggulangan endapan di muara sungai dan alur pelayaran serta kola pelabuhan, pembangunan pelabuhan, dan sebagainya. Bidang studi teknik pantai meliputi kegiatan-kegiatan berikut: 1. perencanaan berbagai bangunan pantai seperti pemecah gelombang, jetti, groin, dinding pantaim, revetment, dan sebagainya. 2. Pengedalian erosi pantai dengan pembuatan bangunan pantai dan atau dengan melakukan penambahan sedimen di pantai. 3. Stabilisasi muara sungai dengan melakukan pengerukan dan pembuatan bangunan. 4. Peramalan arus dan elevasi muka air di estuary dan muara sungai serta pengaruhnya pada kualitas air, gerak sedimen, pelayaran, dan sebagainya. 5. Perencanaan pelabuhan dan bangunan pelengkap seperti pemecah gelombang, dermaga, dolphin, sistem penambatan, dsb. 6. Studi penyebaran panas dari suatu pabrik, misalnya buangan air panas dari pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) atau penyebaran polutan/limbah dari pabrik. 7. Reklamasi daerah pantai untuk daerah industri atau pemukiman. 8. Pengerukan perairan pelabuhan dan pembuatan material pengerukan. Penyelesaian masalah tersebut memerlukan pengertian dari fenomena kelautan dan daerah pantai (Triadmodjo, 1996:8-9). Dengan memahami dan mengerti sistem rekayasa maritim yang semakin berkembang, menunjukkan bahwa manusia telah menyederhanakan dan membuat sebuah teknologi semakin kompleks dan mudah digunakan.Tetapi dengan teknologi yang lebih baik dan berkembang. Dengan adanya pengumunan pemerintah RI tentang daerah Zona Ekonomi Eklusif (ZEE) yaitu 64

lingkungan yang diperuntukkan secara eklusif (yang utama) bagi Negara pantai.ZEE itu terjadi pada jalur bebas selebar 200 mill diukur dari garis dasar jalur ZEE bukan wilayah Negara pantai, hanya dapat menggunakan untuk kepentingan ekonominya.ZEE tetap menjadi milik internasional. (Najamuddin, 2002:64-64) 2.2 Sejarah dan Struktur Kapal Kapal, adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut (sungai dsb) seperti halnya sampan atau perahu yang lebih kecil. Kapal biasanya cukup besar untuk membawa perahu kecil seperti sekoci. Sedangkan dalam istilah inggris, dipisahkan antara ship yang lebih besar dan boat yang lebih kecil. Secara kebiasaannya kapal dapat membawa perahu tetapi perahu tidak dapat membawa kapal. Ukuran sebenarnya dimana sebuah perahu disebut kapal selalu ditetapkan oleh undang-undang dan peraturan atau kebiasaan setempat. Berabad-abad kapal digunakan oleh manusia untuk mengarungi sungai atau lautan yang diawali oleh penemuan perahu. Biasanya manusia pada masa lampau menggunakan kano, rakit ataupun perahu, semakin besar kebutuhan akan daya muat maka dibuatlah perahu atau rakit yang berukuran lebih besar yang dinamakan kapal. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal pada masa lampau menggunakan kayu, bambu ataupun batang-batang papirus seperti yang digunakan bangsa mesir kuno kemudian digunakan bahan bahan logam seperti besi/baja karena kebutuhan manusia akan kapal yang kuat. Untuk penggeraknya manusia pada awalnya menggunakan dayung kemudian angin dengan bantuan layar, mesin uap setelah muncul revolusi Industri dan mesin diesel serta Nuklir. Beberapa penelitian memunculkan kapal bermesin yang berjalan mengambang di atas air seperti Hovercraft dan Eakroplane. Serta kapal yang digunakan di dasar lautan yakni kapal selam. Berabad abad kapal digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang sampai akhirnya pada awal abad ke-20 ditemukan pesawat terbang yang mampu mengangkut barang dan penumpang dalam waktu singkat maka kapal pun mendapat saingan berat. Namun untuk kapal masih memiliki keunggulan yakni mampu mengangkut barang dengan tonase yang lebih besar sehingga lebih banyak didominasi kapal niaga dan tanker sedangkan kapal penumpang banyak dialihkan menjadi kapal pesiar seperti Queen Elizabeth dan Awani Dream (www.wikipedia.kapal.htm) 2.2.1 Pra-sejarah Sejarah kapal sejalan dengan petualangan manusia. Perahu yang dikenal pertama kali dikenala pada masa Neolitikum, sekitar 10.000 tahun yang lalu. Kapal-kapal awal ini memiliki fungsi yang terbatas: mereka dapat bergerak di atas air, tapi hanya itu. Terutama digunakan untuk berburu dan memancing. Kano tertua yang ditemukan arkeolog sering dibuat dari batang pohon coniferous, menggunakan peralatan batu sederhana. Ketika menyebar, pada bangsa Melayu-Polinesia ini menjadi kelompok dengan bermacam budaya keahlian. Dari merekalah diturunkan kelompok-kelompok bahari pecinta kapal di Indonesia (Rosda:1995:3). 2.2.2 Navigasi Untuk menentukan arah, pada masa lalu kapal berlayar tidak jauh dari benua atau daratan. Namun sesuai dengan perkembangan akhirnya para awak kapal menggunakan bintang sebagai alat bantu navigasi dengan alat bantu berupa kompas dan astrolabe serta peta. Ditemukannya jam pasir oleh orang-orang Arab juga ikut membantu navigasi ditambah dengan penemuan jam oleh John Harrison pada abad ke-17. Penemuan telegraf oleh S.F.B Morse dan radio oleh C. Marconi, terlebih lebih penggunaan radar dan sonar yang ditemukan pada abad ke 20 membuat peranan navigator agak tergeser. Satuan kecepatan kapal dihitung dengan knot dimana 1 knot = 1,85200 km/jam. 65

Menjelang akhir abad ke-20, navigasi sangat dipermudah oleh GPS, yang memiliki ketelitian sangat tinggi dengan bantuan satelit.Selain dari itu system komunikasi yang sangat modern juga menunjang navigasi dengan adanya beberapa macam peralatan seperti radar type Harpa memungkinkan para navigator / Mualim bisa melihat langsung keadaan kondisi laut. Radar harpa ini adalah radar modern yang bisa mendeteksi langsung jarak antara kapal dgn kapal, kapal dengan daratan , kapal dengan daerah berbahaya, kecepatan kapal, kecepatan angin,dan mempunyai daya akurasi gambar yang jelas. Selain dari itu ada lagi system GMDSS (Global Maritime Distress safety system) Suatu system keselamatan pelayaran secara global. Kalau suatu kapal berada dalam kondisi berbahaya system ini akan memancarkan berita bahaya yang berisi posisi kapal, nama kapal, jenis marabahaya,tersebut secara otomatis, cepat, tepat , akurat. Untuk system komunikasi lainnya ada INMARSAT (International Maritime satelite) Suatu system pengiriman berita menggunakan E-Mail, Telephone, Telex, ataupun Faximile. 2.2.3 Jenis-jenis kapal Kapal sulit untuk diklasifikasikan, terutama karena banyak sekali kriteria yang menjadi dasar klasifikasi dalam sistem yang ada seperti: a.Berdasarkan tenaga penggerak 1. Kapal bertenaga manusia (Pendayung) 2. Kapal layar 3. Kapal uap 4. Kapal diesel atau Kapal motor 5. Kapal nuklir b.Berdasarkan jenis pelayarannya 1. Kapal permukaan 2. Kapal selam 3. Kapal mengambang 4. Kapal bantalan udara c.Berdasarkan fungsinya 1. Kapal Perang 2. Kapal penumpang 3. Kapal barang 4. Kapal tanker 5. Kapal feri 6. Kapal pemecah es 7. Kapal tunda 8. Kapal pandu 9. Tongkang 10. Kapal tender 11. Kapal Ro-Ro 12. Kapal dingin beku 13. Kapal keruk 14. Kapal peti kemas / Kapal kontainer 15. Kapal pukat harimau 2.2.4 Fitrah dan struktur kapal Disamping itu pertimbangan-pertimbangan fungsional tersebut, terdapat juga persyratan lain seperti stabilitas, tahanan kecil dan populasi yang tinggi, dan batasan-batasan pelayaran pada sarat dan lebar kapal, yang semuanya mempengaruhi pemilihan ukuran dan bentuk kapal. Struktur kapal harus dirancang dengan memperhatikan pertimbangan tersebut untuk menerima beban-beban yang akan diterima dari lingkungan laut. Dengan demikian 66

struktur kapal memiliki beberapa karakteristik khas yang tidak ditemui pada struktur-struktur buatan manusia lainya. Dari karakteristik khas yang menonjol dan terpenting dari struktur kapal adalah ukuran, kompleksitas, kemultifungsian komponen-komponen struktur, keacakan atau fitrah probabilistic beban yang bekerja, dan ketidakpastian yang melekat pada kemampuan kiita dalam memperkirakan respons struktur kapal terhadap pembebanan tersebut (Nonci:1992:23). Berbeda sekali dengan struktur-struktur di darat, sebuah kapal tidak ditumpu pada suatu system tumpuan tetap tetapi memperoleh tumpuan menyeluruhnya dari gaya tekan ke atas yang diberikan oleh sebuah lingkungan fluida yang dinamis dan selalu berubah. Metodemetode analisis yang dipakai oleh naval arthitect dalam merancang dan mengevaluasi struktur sebuah kapal harus memilih dengan mengingat karakteristik tersebut. Selama dua puluh tahun terahir ini perancangan dan analisa struktur kapal lebih maju amat pesat yang mengarah pada praktek-praktek dan perancangan yang lebih rasional. Meskipun demikian, banyak aspek dalam struktur kapal belum sepenuhnya dapat dipahami melalui analisis murni, sehingga perancangan strukturnya masih tetap melibatkan gabungan yang bijaksana serta imajinatif antara teori dan pengalaman (Rosyid, 2000:5) 2.2.5 Ukuran dan kompleksitas Struktur Kapal Kapal adalah struktur bergerak buatan manusia yang terbesar. Ukuran dan persyratan mobilitas sebuah kapal memberi pengaruh dan sangat besar baik pada terletak structural maupun rancanganya. Saat ini beroperasi tanker-tanker minyak raksasa dengan displacement penuh melebihi 600.000 ton, dengan ukuran panjang 400 m, lebar 63 cm, serta sarat sebesar 28,5m. kapal-kapal tersebut termasuk struktur yang paling kompleks dan hal ini sebagian disebabkan mobilitasnya. Karakteristik tahanan dan propulsive yang baik mengharuskan bahwa permukaan luar lambungnya merupakan suatu permukaan lengkung 3 dimensi yang rumit. Karena pelat-pelat lambung merupakan salah satu komponen struktur utama kapal, maka konfigurasi struktur kapal tidak dapat selalu dipilih semata-mata di atas pertimbangan structural semata (Suwelo:1992:53). Lebih lebih perilaku struktur dengan komponen-komponenya yang rumit secara geometri yang membentuk lambung kapal sangat sulit untuk dianalisa. Pembangunan kapal sendiri amat rumit karena jumlah komponen sederhana dan berulang tidak terlalu banyak (Rosyid&Setyawan:2000:6). 2.2.6 Fungsi Berganda Komponen Struktur Kapal Berbeda sekali dengan kebanyakan struktur darat, komponen-komponen struktur kapal seringkali dirancang untuk melakuakan fungsi berganda disamping untuk memberikan integritas structural pada kapal. Pelat Lambung, misalnya berfungsi tidak hanya sebangai komponen utama, tetapi juga sebagai amplop kedap yang memiliki bentuk yang membetikan stabilitas yang cukup terhadap keolengan, tahanan yang kecil terhadap gerak maju kapal sifat kemampukendalian (controllability) yang dapat diterima dan karakteristik populsif. Secara Internal, banyak komponen struktur kapal memiliki fungsi berganda, misalnya, sekat melintang yang berperan besar bagi kekuatan lambung kapal, juga berfungsi sebagai pembatas kedap pada ruang-ruang Internal. Penempatan sekat-sekat melintang ini ditentukan oleh volume ruangan yang dibutuhkan, serta persyaratan panjang kebocoran. Terletak geledakgeledak umumnya ditentukan oleh tataletak ruang-ruang internal, namun juga berfungsi untuk melawan beban-beban local maupun terpusat, serta berfungsi sebagai komponen utama kekuatan memanjang dan melintang kapal. Sekalipun dalam banyak hal efisiensi structural menghendaki pemakaina balok, kolom, ataupunbatang, fungsi-fungsi alternative lainya biasanya menghendaki pelat atau komponen67

komponen lembaran (sheet-type). Komponen-komponen tersebut diatur bersama-sama dengan suatu system penegar untuk member kekuatan terhadap komponen-komponen beban berganda, beberapa di antaranya pada arah bidang pelat, yang lain tegak lurus padanaya. Karakteristik penting sebuah struktuk kapal adalah komposisi strukturalnya yang terdiri dari beragam panael pelat berpenegar, yang beberapa diantaranya berbentuk datar, berbentuk datar 2 dimensi atau bahkan 3 dimensi yang membentuk kulit sisi dan las, geladak-geladak dan sekat-sekat melintang. Oleh karena itulah, kebanyakan usaha yang dilakukan dalam analisa struktur kapal adalah dalam rangka menaksir kinerja panel-panel berpenegar individual serta interaksi antara panel-panel yang bersisian (Rosyid&Setyawan:2000:7). 2.2.7 Moda-Moda Kegagalan Struktur Kapal structural yang mungkin terjadi, dan metode-metode untuk meramnalkan kejadian tersebut Tujuan utama seorang perancang struktuk adalah menghindari terjadinya kegagalan structural untuk mencapai tujuan ini seorang perancang kapal harus menyadari adanya modamoda kegagalan. Jenis moda-moda kegagalan yang dapat terjadi pada struktuk kapal umumnya adalah moda-moda kegagalan yang dapat terjadi pada struktur kapal umumnya adalah modamoda kegagalan yang khas terdapat pada struktur-struktur yang terdiri dari system pelat berpenegar yang dirakit dengan proses pengelasan untuk membentuk sebuah struktur monolitik dengan cadangan kekuatan yang besar (structura redundancy). Harus dicatat disini bahwa kegagalan struktur dapat terjadi dalam berbagai tingkatan keparahan. Pada tingkat keparahan terkecil adalah retak atau deformasi kecil pada komponen struktur sekunder yang tidak mempengaruhi kemampuan mendasar struktur ini untuk melakukan fungsinya. Kegagalan kecil ini hanya memiliki konsekuensi estetika. Pada tingkat keparahan paling serius adalah kegagalan struktur secara katastropik yang menyebabkan tenggelamnya kapal (Harsaban:1974:9). Diantara dua tingkat keparahan ekstrem ini terdapat beragam moda kegagalan yang mungkin dapat mengurangi kemampuam penyangga beban dari komponen struktur individual, namun tidak harus menyebabkan kegagalan struktur menyeluruh. Kegagalan-kegagalan ini biasanaya dapat diketahui dan diperbaiki sebelum jumlah dan besarnya bertambah sampai pada tingkat membahayakan. disamping tubrukan dan kandas, paling tidak terdapat empat mekanisme utama yang menyebabkan kegagalan struktur kapal yaitu: 1. Luruh (yield) akibat tarikan ataupun tekan yang melebihi 2. Buckling akibat ketidakstabilan geser atau lekan 3. Retak kelelahan 4. Pecah getas. 2.2.8 Falsafah Dan Prosedur Perancangan Struktur Kapal Pengembangan suatu prosedur perancangan strucktur yangs epenuhnya rasional telah dilakukan dalam berbagai bidang., termasuk struktur kapal. Dengan menggunakan prosedur ini, dimungkinkan untuk pertama-tama merumuskan suatu persyaratan atau criteria yang harus dipenuhi oleh struktur tersebut dan kemudian melalui penerapan konsep-konsep dasar dan analaisa matematik, ditunjang oleh informasi-informasi empiris tertentu, memperoleh suatu konfigurasi structural dan ukuran-ukuran struktur yang sekaligus menuhi semua criteria yang dipersyaratkan. Persyaratan-persyaratan ini mencakup persyaratan fungsional dari pemilik dan persyaratan kelembagaan yang ditetapkan oleh pemerintah dan lembaga-lembaga berwenang lainya yang berkepentingan dengan aspek-aspek keselamatan, navigasi, pecegahan pencemaran lingkungan, pengukuran tonnase dan standart perburuhan. 68

Pemilihan ukuran utam kapal dan tataletak kapal untuk memenuhi persyaratan tersebut merupakan tanggung jawab naval artithect dan telah ditentukan pada tahap concept design. Dengan demikian, dalam merancang komponen-komponen primer (utama) struktur kapal, dapat dianggap bahwa ukuran-ukuran utama kapal dan pembagian ruangan-ruangan didalamnya dengan menggunakan sekat melintang, geladak, dan batas-batas tangki telah ditentukan untuk memenuhi persyaratan tersebut. Permasalahan perancangan struktur kapal kemudian mencakup pemilihan jenis bahan, jarak gading, ukuran gading dan penegar, tebal pelat,dsb.yang apabila digabungkan dalam konfigurasi geometric tersebut memungkinkan kapal untuk melakukan fungsinya secara efisien selama masa operasi yang direncanakan. Perancangan struktuk kapal mencakup proses bertahap dan iterative. Selama proses ini, perancang mengembangkan suatu konfigurasi struktur didasarkan pada pengalaman, intuisi dan imajinasi, selanjutnya melakukan suatu analisa atas dasar struktur tersebut untuk menilai kinerjanya. Jika perlu, ukuran-ukuran struktur dapat diubah sampai criteria perancangan dipenuhi. Konfigurasi yang dihasilkan kemudian diubah dengan cara tertentu untuk memperbaiki kinerjanya, atau harganya dan analisa kemudian dilakukan kembali untuk memastikan konfigurasi yang sudah diperbaiki masih tetap memenuhi criteria perancangan. Dengan demikian, suatu elemen kunci dalam perancangan struktur adalah proses analisa perilaku atas struktur tertentu. Proses menemukan suatu konfigurasi struktur yang memiliki kinerja yang diinginkan melalui proses sintesa adalah kebalikan dengan proses analisa, tidak selangsung proses analisa, khususnya untuk struktur-struktur kompleks seperti kapal. Sebagai akibatnya, diperlukan beberapa kali sintesa sampai diperoleh konfigurasi struktur yang optimum. Secara singkat, proses perancangan struktur ditandai oleh empat langkah pokok (secara intuitif ataupun matematis),yaitu : 1. Menetap suatu konfigurasi dan ukuran awal; 2. Menganalisa perilaku rancangan tersebut; 3. Membandingkan perilaku rancangan dengan perilaku (criteria perancangan) yang dapat diterima; 4. Merancang kembali dengan mengubah konfigurasi dan ukuran rancangan untuk memperbaiki kinerja struktur. 5. Mengulang langkah ke-2 sampai ke-4 terus menerus sampai diperoleh sebuah rancangan optimal (pada saat kinerja struktur tidak dapat diperbaiki lagi) (Rosyid&Setyawan:2000:9). Proses perancangan struktur iterative ini dapat dilukiskan sebagai sebuah spiral perancangan sebagai berikut 3.1 Kesimpulan Sejarah maritim adalah salah satu bidang sejarah yang khusus mengkaji segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan aktivitas manusia di bidang kelautan, bidang tersebut mencangkup perekonomian, perdagangan, industri, pertambakan, pantai, wisata, perahu atau kapal laut, dan sebagainya yang berhubungan dengan laut.Salah satu teknologi rekayasa maritim pantai bertujuan untuk memberikan keaman maupun keselamatan manusia dan lingkungan alamnya.Begitupula dengan struktur perahu yang telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, yang sebelumnya perahu rakit dan layar saja.Perkembangan teknologi ini menunjukkan sejarah teknologi maritim telah berusaha menemukan penyesuaian bentuk yang lebih modern dan sederhana untuk memaksimalkan dan memenuhi kebutuhan manusia.Teknologi maritime telah mencapa tahap yang lebih kompleks pada setiap perkembangannya dari masa ke masa.

69

DAFTAR RUJUKAN Harsaban, Ali. 1974. Perkembangan Kapal. Bandung: CV. Canaco. Najamuddin, H. 2002. Perahu Pinisi dan Wisata Bahari. Mitra Media. Nonci Anugrah. 1992. Laut Nusantara. Jakarta: Jembata. Nontji, Anugerah. 1987. Laut Nusantara. Jakarta: Djambatan. Rosyid, Daniel Mohammad.,Setyawan, Ir. Dony. 2000. Kekuatan Struktur Kapal. Jakarta: Pradnya Parmita. Suwelo, Ismu Sutarto. 1993. Lingkungan Laut. Jakarta: Dewi Kwanindah. Triatmodjo, Bambang. 1996. Pelabuhan. Yogyakarta: Beta Offset. __________________. 1999. Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset. Tri Yuliono, Singgih. 2004. Sejarah Maritim. Jakarta: Depdiknas. Tim Penulis Rosda Group. 1995. Perahu Layar Nusantara. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. SEJARAH PERKEMBANGAN DIRGANTARA DAN DAMPAKNYA BAGI MANUSIA Ahmad Rois Miftahuddin, Lia Natalia 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa semakin maju dan canggih. Hampir semua aspek kehidupan manusia bergantung pada ilmu pengetahuan dan teknologi ini, mulai penguasa sampai rakyat biasa. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena manusia yang baik adalah manusia yang berpendidikan, dan bisa mengamalkan ilmunya bagi manusia dan makhluk lain. Teknologi manusia semakin lama semakin canggih. Mulai dari barang yang sederhana seperti peluit, sampai barang yang rumit seperti mesin. Dari teknologi alat yang menggunakan batu, sampai jaman sekarang, dan berlanjut sampai ke masa depan. Namun semua itu tidak bisa terjadi begitu saja, namun ada proses perkembangannya. Seperti manusia yang awalnya bukan apa-apa, kemudian berkembang di dalam rahim, menjadi janin, kemudian menjadi bayi, bertambah besar menjadi manusia dewasa. Dari bermacam-macam teknologi yang ada, kami membahas tentang teknologi penerbangan, atau dalam kata lain yaitu dirgantara. Teknologi ini membahas tentang teknologi penerbangan yang dilakukan manusia. Asal mula penerbangan diawali di Knossos, Kreta, Yunani. Penerbang pertama adalah Daedalus dan putranya Ikarus. Awalnya mereka membuat sayap yang berkerangka kayu dilapisi bulu-bulu dan lilin yang bertujuan untuk melarikan diri dari raja Minos. Dengan adanya alat yang dibuat oleh kedua orang tersebut menjadikan mereka pahlawan legendaris yang memberi inspirasi pada manusia untuk bisa terbang seperti burung yang menggunakan sayapnya (Dwianto Setyawan, 1996:5). Kemudian dari masa ke masa, teknologi ini menjadi semakin maju. Dan fungsinya pun bermacam-macam, ada yang mengangkut barang, untuk transportasi umum, bahkan sampai militer. Dalam makalah ini akan kami jelaskan bagaimana perkembangan teknologi dirgantara di dunia, dan lebih khususnya di Indonesia. Juga bagaimana dampaknya bagi kehidupan manusia, baik dampak baik, maupun dampak buruknya. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana asal mula penerbangan? 1.2.2 Bagaimana perkembangan penerbangan di Indonesia? 1.2.3 Bagaimana dampak perkembangan penerbangan di dunia? 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Untuk menjelaskan asal mula penerbangan. 1.3.2 Untuk menjelaskan perkembangan penerbangan di Indonesia. 1.3.3 Untuk menjelaskan dampak perkembangan penerbangan di dunia. 70

2.1 Asal Mula Penerbangan Penerbangan adalah salah satu dari teknologi manusia. Teknologi yang terus berkembang dari masa ke masa. Menurut Iskandar Alisyahbana (1980), Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum digunakan. Istilah teknologi berasal dari techne atau cara dan logos atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia. Asal mula penerbangan diawali di Knossos, Kreta, Yunani. Penerbang pertama adalah Daedalus dan putranya Ikarus. Awalnya mereka membuat sayap yang berkerangka kayu dilapisi bulu-bulu dan lilin yang bertujuan untuk melarikan diri dari raja Minos. Dengan adanya alat yang dibuat oleh kedua orang tersebut menjadikan mereka pahlawan legendaris yang memberi inspirasi pada manusia untuk bisa terbang seperti burung yang menggunakan sayapnya (Dwianto Setyawan, 1996:5). Legenda Daedalus dan Ikarus menjadi pembicaraan dan pemikiran para ilmuwan setelah beberapa ratus tahun kemudian. Berawal dari kedua orang ini muncul berbagai percobaanpercobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan. Seperti percobaan yang dilakukan oleh ilmuwan yang dilakukan Leonardo da Vinci yang membuat sebuah rancangan tentang pesawat terbang. Leonardo da Vinci membuat alat untuk terbang berbentuk sayap yang diikatkan pada lengan dan digerakkan seperti sayap burung. Percobaan yang dilakukannya hampir menewaskan orang yang mencobanya. Percobaan yang dilakukan Leonardo da Vinci ini juga menimbulkan ilmuwan-ilmuwan untuk mencoba suatu alat yang bisa terbang di udara. Pemikiran yang timbul ini yaitu dengan memanfaatkan teori berat jenis udara, yang mana berat jenis udara panas lebih ringan daripada berat jenis udara dingin. Tenaga udara panas yang ditampung dalam suatu tabung besar dapat mengangkat benda ke atas. Akhirnya pada tahun 1783 di Prancis, dibuatlah balon udara Montglier. Balon udara ini ditumpangi dua orang dan dapat melintasi kota Paris. Percobaan dengan balon udara ini dirasa kurang puas, sehingga percobaan-percobaan pun dilakukan kembali yang dilakukan oleh seorang insinyur dari Jerman yang bernama Otto Liliental (1848-1896). Otto Liliental lebih dikenal sebagai pelopor teknik penerbangan modern, ia melakukan percobaan ini dibantu oleh adiknya yang bernama Gustav. Percobaan ini menerapkan teori hukum miring terbang layang, tidak sekali ia melakukan percobaan tersebut tetapi berkali-kali. Percobaan yang ia lakukan mulai dari bentuk pesawat yang kecil hingga yang besar, tetapi ada satu percobaan terbesar yang ia lakukan yaitu di Berlin, Jerman. Percobaan penerbangan ini berhasil mencapai jarak terbang 30-250 meter dalam waktu 30 detik. Dalam sejarah penerbangan nama Wilbur Wright dan Orville Wright lebih dikenal karena mereka merupakan manusia pertama yang dapat terbang dengan pesawat terbang bermesin. Beda halnya dengan Sir George Cayley, para ahli sejarah menyebut Cayley sebagai penemu pesawat terbang yang sebenarnya. Sebutan itu mungkin terlalu dibesar-besarkan, tetapi tidak diragukan lagi bahwa Cayley telah meletakkan dasar-dasar ilmu aeronautika di kemudian hari. Dialah orang pertama yang merakit berbagai unsur yang diperlukan untuk penerbangan yang sebenarnya dalam bentuk teori (Muhammad Yunus Hutasuhut, 2005: 37). Seiring dengan waktu nama Cayley tidak begitu akrab dalam sejarah. Dalam dunia penerbangan nama Wilbur dan Orville lebih akrab didengar, mereka adalah dua bersaudara yang berasal dari Amerika. Dasar pemikiran dari percobaan Wilbur dan Orville adalah dari sebuah permainan gasing terbang sebagai gambaran kecil suatu prinsip bahwa benda dapat terbangkan. Dan dari permainan kedua orang ini ingin mewujudkan angan-angan bisa terbang. 71

Mereka melakukan percobaan pada Agustus 1899, awalnya mereka membuat layanglayang bersusun dua. Dan dari percobaan ini timbul pemikiran untuk mengendarainya sehingga mereka mencoba untuk mengendalikannya dan sampai akhirnya mereka berhasil walaupun percobaan dengan layang-layang tersebut hanya dapat dikendarai dalam waktu 2 menit saja. Berawal dari layang-layang yang disusun dua tersebut, kedua orang ini kembali mencoba percobaan pada tahun 1903 dengan menerbangkan pesawat bermesin yang pertama. Pesawat yang mereka buat hanya beberapa meter tingginya dan jarak tempuhnya pun tidak jauh (HM. Sulhan, 1998:2). Pesawat tipe Flayer I ini dinamakan Kitty Hawk karena diterbangkan di pulau Kitty Hawk. Percobaan yang merea lakukan tidak terhenti, hal ini terlihat dari pembuatan pesawat Flayer II pada tahun 1904 yang berhasil terbang sejauh 38,5 km dalam waktu selama 39 menit. Setelah Wilbur Wright dan Orville Wright meninggal, ternyata percobaan-percobaan penerbangan tidak terhenti. Setelah adanya pesawat terbang bermesin yang dibuat oleh Wilbur Wright dan Orville Wright, selanjutnya ada pesawat yang bersayap tunggal yang dinamakan Louis Bleroit x 1. Pesawat tersebut melakukan penerbangan yang pertama menyeberangi Selat Inggris pada tahun 1909. Pesawat tersebut merupakan tonggak penerbangan dunia dengan perbaikan model yang dilengkapi dua roda pendarat. Dengan munculnya pesawat bersayap tunggal, akhirnya Henri Farman melakukan perkembangan dengan membuat pesawat bersayap dua yang dibuat pada tahun 1910 di Perancis. Pesawat tersebut bentuknya besar dan memiliki kerangka penyangga sayap yang banyak. Satu sayap keseimbangan, sayap terbang, dan sayap untuk membelokkan arah. Pilot duduk di tempat terbuka, terletak di antara sayap atas dan bawah. Sementara balingbaling tepat di belakang pilot. Pada mulanya pesawat terbang itu hanya dapat dikendarai satu atau dua orang, kemudian timbul usaha Henri Farman untuk meningkatkan fungsi pesawat terbang sebagai angkutan penumpang. Dengan bantuan staf teknisi, Henri Farman menciptakan pesawat yang lebih besar, memakai dua baling-baling besar sebagai pendorong. Akhirnya, pesawat yang diinginkan Henri Farman terwujud pada tahun 1919 sebagai pesawat terbang penumpang yang diberi nama Farman F-60. Setelah perkembangan penerbangan semakin maju dan terbilang cukup canggih, banyak muncul ilmuwan untuk melakukan percobaan untuk membuat pesawat mulai dari pesawat dengan pengendaranya saja hingga pesawat yang dapat ditumpangi oleh penumpang. Ilmuwan yang berhasil mencapai benua satu ke benua yang lain yakni Douglas pada tahun 1924. Selain itu, pesawat yang diciptakan oleh Charles A. Lindbergh yang berhasil melintasi Samudera Atlantik. Bentuk rangka dan pelindung pesawat yang ia buat lebih baik, sehingga memberi keamanan dan kenyamanan bagi pilot dan pengendaranya. Hal ini adalah angan-angan manusia sejak berabad-abad untuk menjelajah dunia 2.2 Perkembangan Penerbangan di Indonesia Penerbangan yang berawal dari sebuah percobaan-percobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan sangat berkembang yang diimbangi oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat dalam segala bidang. Dalam sejarah kedirgantaraan yang dilakukan oleh Wilbur Wright dan Orville Wright telah membuka cakrawala baru dalam dunia penerbangan. Dari tahun ke tahun pun perkembangan penerbangan semakin maju dan canggih. Hal ini terlihat dari penerbangan tanpa awak ke planet Mars, pesawat angkut raksasa Air Bus A-380 Super Jumbo sampai pesawat tempur super canggih F-22 RAPTOR dari negara Adi Daya, Amerika Serikat (HM. Sulhan, 1998:2). Perkembangan dalam bidang kedirgantaraan ini mulai merapat ke Indonesia. Pada masa perang kemerdekaan kegiatan kedirgantaraan yang utama adalah untuk memenangkan perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan dalam bentuk memodifikasi pesawat 72

yang ada untuk misi-misi tempur. Tokoh yang merancang dan menguji adalah Agustinus Adisutjipto. Penerbangan ini juga dirintis dan dibantu oleh para angkasawan dari AURI dengan menerbangkan pesawat Cureng peninggalan jepang untuk membangun penerbangan di tanah air. Di Asia, Jepang merupakan kekuatan utama yang memiliki banyak pesawat terbang tempur yang cukup disegani, selain pesawat Cureng ada pesawat Nakajima Ki-27 dan Zero. Salah satu bukti dari keunggulan udara Jepang yaitu serangan atas Pearl Harbour yang berhasil memorakporandakan kekuatan militer Amerika Serikat di Pasifik (Imran Hasibuan dan M. Abriyanto, 2003: 19) Pesawat Cureng ini dimodifikasi menjadi versi serang darat dan penerbangan pertama di Yogyakarta pada Oktober 1945. Pada masa itu bahan dan peralatan juga masih sangat sederhana, tetapi walaupun serba sederhana percobaan ini tetap dilakukan guna sebagai pemupukan kegiatan dan pendidikan minat dirgantara yang mengulas dan mempelajari segala macam seluk beluk dunia penerbangan, khususnya dunia aeromodeling di pangkalan-pangkalan udara, sekolah-sekolah penerbangan, dan di kalangan kepramukaan. Berbagai upaya pun dilakukan dalam pembuatan pesawat terbang, tetapi pembuatan ini juga tidak lepas dari tangan ahli-ahli, seperti Tossin, Akhmad, dkk. Hal ini juga dimanfaatkan untuk mengembangkan dan memperkenalkan dunia penerbangan kepada calon penerbang yang saat itu akan diberangkatkan ke India guna mengikuti pendidikan dan pelatihan. Indonesia juga telah banyak melakukan percobaan pembuatan pesawat dari mesin motor Harley Davidson, Si Kumbang pada tahun 1954, Belalang 89 tahun 1958 yang kemudian berganti menjadi Belalang 90 yang digunakan untuk mendidik calon penerbang di Akademi Angkatan Udara dan Pusat Penerbangan Angkatan Darat. Pada tahun yang sama juga yakni 1958 diterbangkan juga pesawat oleh raga Kunang 25. Kemajuan-kemajuan yang telah dicapai mengalami perkembangan yang lebih pesat, dengan Keputusan Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara No. 488 1 Agustus 1960 dibentuk Lembaga Persiapan Industri Penerbangan/LAPIP. Lembaga yang diresmikan pada 16 Desember 1961 itu bertugas menyiapkan pembangunan industry penerbangan yang mampu memberikan dukungan bagi penerbangan di Indonesia (Lili Irahali, 2008: 6). Berdasar SK Presiden RI yakni Presiden Soekarno, pada tahun 1962 didirikan jurusan Teknik Penerbangan ITB sebagai bagian dari jurusan mesin. Pelopor pendidikan tinggi teknik penerbangan adalah Oetarjo Diran dan Liem Keng Kie. Kedua tokoh tersebut adalah bagian dari program pengiriman siswa ke luar negeri (Eropa dan Amerika)oleh Pemerintah RI yang berlangsung sejak tahun 1951. Selain itu, upaya-upaya pun juga dilakukan untuk merintis pesawat terbang oleh putra Indonesia, yaitu B.J. Habibie di luar negeri sejak tahun 1960an. B.J. Habibie juga menggagas diselenggarakannya Seminar Pembangunan I se-Eropa di Praha, karena ia adalah salah satu pembentukan kelompok Penerbangan yang diketuai B.J. Habibie. Berdasar Akte Notaris No. 15, pada tanggal 28 April 1976 didirikan PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio di Jakarta dengan Dr. BJ. Habibie sebagai direktur utama. Hal ini membuat cakrawala baru tumbuhnya industri pesawat terbang modern dan lengkap di Indonesia. Pada periode itulah semua aspek prasarana, sarana, SDM, hukum, regulasi, dan aspek lainnya yang berkaitan dan mendukung keberadaan industri pesawat berusaha ditata sebaik mungkin. Selain itu, melalui industri tersebut dikembangkan pada suatu konsep ahli/transformasi teknologi dan industri progresif yang ternyata memberikan hasil optimal dalam penguasaan teknologi kedirgantaraan dalam waktu yang relative singkat, yakni 24 tahun. Pada 23 Agustus 1976 Presiden Soeharto meresmikan industri pesawat terbang tersebut. Tetapi dalam perjalanannya pada 11 Oktober 1985 PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio berubah menjadi PT Industri Pesawat Terbang Nusantara atau IPTN. IPTN berpandangan bahwa alih teknologi harus berjalan secara integral dan lengkap mencakup hardware, software, serta brainware yang intinya terletak pada faktor manusia, yaitu manusia yang berkeinginan, 73

berkemampuan, serta berpendirian dalam ilmu, teori, dan keahlian untuk melaksanakannya dalam bentuk kerja. Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) direstrukturisasi pada 24 Agustus 2000 yang berganti nama lagi menjadi PT Dirgantara Indonesia. PT Dirgantara Indonesia merupakan industri pesawat terbang pertama dan satu-satunya di wilayah Asia Tenggara. Dirgantara Indonesia tidak hanya memproduksi berbagai pesawat terbang, helicopter, dan senjata, tetapi juga menyediakan pelatihan jasa pemeliharaan mesin pesawat. Selain itu Dirgantara Indonesia juga menjadi subkontraktor untuk industri-industri pesawat terbang di dunia seperti Boeing, General Dynamic, dan Fokker. Kejayaan yang pernah diperoleh Dirgantara Indonesia cukup besar, hal ini terlihat dari jumlah karyawan yang mencapai 16.000. tetapi pencapaian itu tidak lama karena banyak karyawan yang diberhentikan sehingga karyawannya sekitar 4.000 (Mundardjito, 2009: 272). Dalam rangka menghadapi dinamika zaman serta sistem pasar global, IPTN meredefinisi diri ke dalam DIRGANTARA 2000 dengan melakukan orientasi bisnis dan strategi baru dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Untuk itu, IPTN melaksanakan program rekontrukrisasi yang meliputi reorientasi bisnis serta penataan kembali SDM yang focus pada pasar dan misi bisnis dan IPTN yang dikemudian hari sempat tercatat sebagai industri pesawat yang terbang termaju di negara berkembang. Pada tahun 1980 IPTN berhasil membuat pesawat terbang CN-235 meskipun belum seluruh perangkat pesawat itu buatan para ahli Indonesia. Perlengkapan tersebut dibeli dari negara maju, khususnya dari Amerika dan Eropa. Dalam perakitan pesawat terbang pun juga bekerja sama dengan para ahli dari CASA, yakni industri pesawat terbang negara Spanyol (Jamaluddin, 1999: 122). Selain pesawat terbang CN-235, IPTN juga merancang pesawat terbang produk sendiri N250. Produk tersebut merupakan pesawat Fixed wings dengan dua buah mesin turboprop untuk 50 orang penumpang. Pesawat tersebut dirancang menggunakan teknologi penerbangan yang tersedia di pasaran, di antaranya adalah teknologi fly by wire yakni suatu teknologi garis depan yang diperkirakan mempunyai masa depan yang krusial. Prototype pesawat tersebut telah melakukan penerbangan perdananya dengan sangat berhasil. Selain itu IPTN juga tengah merancang berbagai produk baru lainnya yang diantaranya adalah pesawat N-2130 bermesin jet ganda untuk 130 penumpang, ketika program pengembangan teknologi dirgantara terhenti akibat krisis moneter tahun 1998 (M. Sahari Besari, 2008: 248). 2.3 Dampak Perkembangan Penerbangan Bagi Manusia Penerbangan bagi umat manusia sangat banyak manfaatnya, namun ada juga yang menyalahgunakannya. Dampak yang ditimbulkan bermacam-macam. Dari bidang militer contohnya, dengan adanya teknologi ini, maka timbul angkatan udara yang mengendalikan keamanan negaranya melalui udara. Teknologi ini juga memudahkan manusia untuk bepergian ke tempat yang jauh dengan waktu yang relatif singkat. Burung-burung telah menginspirasi manusia untuk membuat teknologi ini. Fakta membuktikan bahwa burung lebih cepat sampai ke suatu tempat daripada hewan lain yang melalui darat, meskipun itu hewan tercepat sekalipun. Selain itu, perjalanan melalui udara juga relatif aman, karena tidak ada gangguan sebanyak gangguan jika bepergian melalui darat. Manusia menggunakan teknologi penerbangan dalam kehidupan sehari-hari, seperti angkatan udara, mengirim barang, penjelajahan luar angkasa menggunakan roket, atau hanya sekedar bertamasya ke tempat yang jauh menggunakan pesawat. Kita harus berterima kasih kepada penemu-penemu teknologi di masa lalu. Karena teknologi penerbangan ini juga menggunakan teknologi lain, seperti teknologi mesin, kompas, radar, dan lain sebagainya. Dan kita sebagai generasi penerus harus memanfaatkannya dalam hal kebaikan, jangan sampai dijadikan sebagai alat yang membahayakan umat manusia. 74

Berikut ini adalah dampak-dampak dari teknologi penerbangan, mulai dari dampak yang baik, maupun dampak yang buruk: 1. Dampak Baik a. Perjalanan manusia menjadi lebih cepat. b. Memudahkan mengirim barang yang berat dan banyak dengan cepat. c. Berkembangnya ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan luar angkasa. d. Munculnya lapangan pekerjaan yang berhubungan dengan penerbangan. 2. Dampak Buruk a. Penerbangan digunakan sebagai alat untuk berperang (pesawat tempur, helihopter, dll). b. Bahan bakar pesawat menggunakan minyak bumi, yang merupakan SDA yang tidak dapat/sulit diperbaharui. c. Penerbangan juga menyebabkan hilangnya kesempatan untuk menawarkan jasa bagi alat transportasi lain. Contohnya, dulu naik Haji dilakukan dengan perjalanan laut menggunakan kapal, tapi sekarang menggunakan pesawat. Selain itu, teknologi pada umumnya akan berdampak pada lingkungan. Terkadang karena teknologi itulah, lingkungan manusia menjadi terancam. Bumi menjadi rusak karena penggunaan teknologi yang tidak bijaksana. Contohnya seperti pengunaan kulkas, yang menimbulkan penipisan lapisan Ozon Bumi. Padahal, Ozon adalah pelindung bumi oleh Ultraviolet yang berasal dari Matahari, sehingga Bumi tidak terkena efek langsung dari Matahari itu sendiri. Dan manusia bisa hidup di Bumi karena hal itu. Bagaimana kalau lapisan Ozon hilang atau rusak? Tentu akan membahayakan kehidupan manusia. Manusia tidak akan mampu bertahan hidup. Manusia akan mati, begitu juga makhluk-makhluk lain di Bumi. Oleh karena itu, di Indonesia ditetapkan suatu peraturan yang mengatur tentang lingkungan hidup. Dalam PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP, Pasal 1 Ayat 1:
Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

Maksudnya adalah, semua kegiatan manusia harus memperhatikan dampaknya pada lingkungan hidup agar lingkungan hidup manusia bisa terjaga kelestariannya. 3.1 Kesimpulan Asal mula penerbangan diawali di Knossos, Kreta, Yunani. Penerbang pertama adalah Daedalus dan putranya Ikarus. Awalnya mereka membuat sayap yang berkerangka kayu dilapisi bulu-bulu dan lilin yang bertujuan untuk melarikan diri dari raja Minos. Dalam sejarah penerbangan nama Wilbur Wright dan Orville Wright lebih dikenal karena mereka merupakan manusia pertama yang dapat terbang dengan pesawat terbang bermesin. Perkembangan dalam bidang kedirgantaraan ini mulai merapat ke Indonesia. Pada masa perang kemerdekaan kegiatan kedirgantaraan yang utama adalah untuk memenangkan perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan dalam bentuk memodifikasi pesawat yang ada untuk misi-misi tempur. Tokoh yang merancang dan menguji adalah Agustinus Adisutjipto. Penerbangan bagi umat manusia sangat banyak manfaatnya, namun ada juga yang menyalahgunakannya. Sehingga tercipta dampak positif dan negatif dari teknologi penerbangan itu sendiri. 3.2 Saran Setelah kita mengetahui sejarah perkembangan penerbangan, juga mengetahui dampak baik dan buruknya tentu kita bisa belajar dari itu semua. Sejarah itu untuk dipelajari, agar kehidupan manusia di masa depan menjadi lebih baik lagi. Hal-hal yang baik dari masa lalu, mari kita teruskan dan ditingkatkan. Sedangkan hal-hal yang buruk ditinggalkan. Kita harus 75

bijaksana dalam menggunakan teknologi, jangan sampai kita terlena dengan teknologi sehingga menjadi tergantung dengannya. Kita juga harus sadar, bahwa kita diciptakan Tuhan YME mempunyai kemampuan untuk menjalani kehidupan sehari-hari, dan menjadi pemimpin bagi makhluk-makhluk lain di dunia ini. Meskipun kita memiliki kekuatan untuk memimpin, kita tidak boleh semena-mena dan memperlakukan makhluk lain semau kita. Kita tidak boleh terlalu mengeksploitasi sumber daya alam yang tersedia, sebaliknya kita harus menjaga dan melestarikannya agar kehidupan di dunia menjadi seimbang dan harmonis untuk anak cucu kita nanti. Teruslah berinovasi dan berkarya, namun jangan sampai mengesampingkan nilainilai yang baik yang berlaku di dunia. DAFTAR RUJUKAN Alisyahbana, Iskandar. 1980. Teknologi dan Perkembangan. Jakarta : Yayasan Idayu Besari, M. Sahari. 2008. Teknologi di Nusantara: 40 Abad Hambatan Inovasi. Jakarta: Salemba Teknika. Hasibuan, Imran dan M. Abriyanto. 2003. Pahlawan Dirgantara: Peran Mustang dalam Operasi Militer di Indonesia. Jakarta: Q Communication. Irahali, Lili. 2008. Fragmen PT Nurtanio sampai dengan Dirgantara Indonesia 1983-2007: Perenungan Mantan Karyawan. Malang: Bayumedia. Jamaluddin. 1999. Mengenal Teknologi Penerbangan dan Antariksa. Jakarta: Adi Cita Karya Nusa. Paeni Mukhlis, Mundardjito dkk. 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Presiden Republik Indonesia. 1999. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Setyawan, Dwianto. 1996. Mengenal Pesawat Terbang. Malang: Universitas Negeri Malang. Sulhan, HM. 1998. Pengetahuan Penerbangan dan Model. Malang: Aerospace. Yunus Hutasuhut, Muhammad. 2005. Mengenal Dunia Penerbangan. Jakarta: Grasindo. SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI DIRGANTARA DIBERBAGAI BIDANG Mila Nur Fitriana, Demas Wantana Putra 1.1 Latar Belakang Sejarah penerbangan berawal dari keinginan manusia untuk dapat terbang seperti burung. Sebelum diciptakan pesawat terbang, beberapa orang mencoba terbang dengan memasang sayap ditubuhnya dan mengepakkannya. Upaya tersebut gagal karena, berlainan dengan burung, otot manusia tidak cukup kuat untuk mempertahankan kedudukannya di udara. Namun, sebagai manusia yang diberi kelebihan untuk terus berpikir, manusia pun tidak pernah berhenti untuk mewujudkan mimpinya untuk bisa terbang. Selain negara-negara besar seperti halnya Uni Soviet maupun Amerika Serikat, negara Republik Indonesia juga memanfaatkan teknologi dirgantara dalam mencapai pertumbuhan pembangunan bangsa. Teknologi dirgantara di Indonesia berkembang atas partisipasi tokoh yang pernah menjabat sebagai presiden RI pada masa reformasi ialah BJ. Habibie, yang rela kembali ke Indonesia untuk mendukung perkembangan teknologi dirgantara di Indonesia setelah menuntut ilmu di luar negeri. Pemanfaatan teknologi dirgantara dapat dirasakan dalam mendorong kemajuan diberbagai bidang, seperti halnya perkembangan telekomunikasi, pendidikan, pertanian, kehutanan, pertambangan dan energi, pertumbuhan industri, manajemen sumber daya alam, kesehatan, lingkungan dan sebagainya. 76

1.2 Rumusan Maslah 1. Bagaimana sejarah perkembangan Teknologi Dirgantara? 2. Bagaimana sejarah perkembangan Teknologi Dirgantara di Indonesia? 3. Bagaimana pemanfaatan Teknologi Dirgantara diberbagai bidang? 2.1 Sejarah Perkembangan Teknologi Dirgantara Sejarah penerbangan berawal dari keinginan manusia untuk dapat terbang seperti burung. Sebelum diciptakan pesawat terbang, beberapa orang mencoba terbang dengan memasang sayap ditubuhnya dan mengepakkannya. Upaya tersebut gagal karena, berlainan dengan burung, otot manusia tidak cukup kuat untuk mempertahankan kedudukannya di udara (Challoner, 2000:31). Asal mula penerbangan diawali di Knossos, Kreta, Yunani. Penerbangan pertama adalah Daedalus dan putranya Ikarus. Mereka membuat sayap berkerangka kayu dilapisi bulu-bulu dan lilin. Mereka membuat alat tersebut dengan tujuan untuk melarikan diri dari raja Minos. Keduanya menjadi pahlawan legendaris yang memberi inspirasi pada manusia untuk bisa terbang seperti burung (Setyawan, 2001:5). Kisah lain tentang keinginan manusia untuk dapat terbang adalah kisah orang Indian kuno. Konon karena rasa iri dan rasa ingin tahu yang tinggi, orang Indian kuno memburu dan menangkap burung elang untuk diambil sayapnya. Sayap burung elang tersebut mereka keringkan dan sepasang sayap tersebut mereka ikat dengan kuat di kedua lengan. Kemudian mereka mencari tempat yang tinggi, seperti bukit atau tebing, sebagai landasan untuk terbang. Dari tempat tersebut mereka berlari dan terjun sambil mengepak-ngepakkan kedua sayap menirukan gerakan burung yang sedang terbang (Jamaluddin, 2001:26-27). Beberapa ratus tahun kemudian legenda Daedalus-Ikarus menjadi pembicaraan dan pemikiran para ilmuawan, sampai pada akhirnya muncullah rancangan tentang pesawat terbang dari ilmuwan yang bernama Leonardo da Vinci. Da Vinci membuat alat untuk terbang berbentuk sayap yang diikatkan seperti sayap burung. Percobaan ini sempat menewaskan orang yang mencobanya (Setyawan, 2001:7). Setelah melakukan serangkaian percobaan, satu waktu manusia mampu menciptakan balon udara yang dapat mengangkasa dengan menggunakan gas tertentu. Keberhasilan manusia menciptakan balon udara mengingatkan pada tokoh dunia yang diakui berhasil merancang dan menerbangkan balon udara raksasa dalam waktu cukup lama. Balon udara tersebut adalah Zeppelin yang merupakan cikal bakal teknologi penerbangan yang dirancang oleh seorang ahli dari Jerman yang bernama Graf Ferdinand von Zeppelin (Jamaluddin, 2001:28-29). Sebelum Zeppelin, seorang insinyur Prancis bernama Henri Giffart berhasil membuktikan khayalan dan pemikiran jeniusnya. Barawal dari pemikiran untuk memanfaatkan teori berat jenis udara, bahwa berat jenis udara panas lebih ringan dari pada berat jenis udara dingin. Tenaga udara panas yang ditampung dalam suatu tabung besar dapat mengangkat benda ke atas. Akhirnya pada tahun 1783 di Prancis, dibuatlah balon udara Montglier. Balon tersebut ditumpangi dua orang dan dapat melintasi kota Paris (Setyawan, 2001:8). Giffart menciptakan balon udara yang serupa dengan balon yang diciptakan Zeppelin bertahun-tahun kemudian. Hanya, balon udara ciptaan Zeppelin jauh lebih sempurna dibandingkan balon udara ciptaan Giffart, baik bentuk maupun ketahanannya dalam penerbangan (Jamaluddin, 2001:30). Pada tanggal 2 Juli 1900, balon udara Zeppelin sudah selesai dan siap terbang. Setelah Zeppelin melakukan tiga kali penerbangan, balon udara Zeppelin tidak mengudara karena Zeppelin kehabisan dana. Setelah Zeppelin meninggal pada 8 Maret 1917, usahanya diteruskan para ahli yang bekerja di perusahaannya. Setelah terjadi serangkaian kebakaran dan tabrakan di udara, popularitas balon udara Zeppelin menjadi turun. Akibatnya, lambat laun balon udara Zeppelin menghilang dari angkasa dan tinggal kenangan (Soeparmo, 1985:113). 77

Seorang ilmuwan bernama Otto Liliental yang berkebangsaan Jerman (1848-1896) dikenal sebagai pelopor teknik penerbangan modern. Dengan dibantu adiknya, Gustav, Liliental melakukan percobaan-percobaan. Bertahun-tahun mereka mencoba menerapkan teori hukum tebang mirip terbang layang. Liliental mencoba ribuan kali, mulai bentuk pesawat yang kecil sampai yang besar. Percobaan terbesar dilakukan di Berlin, Jerman. Liliental berhasil mencapai jarak terbang 30-250 meter dalam waktu 30 detik (Setyawan, 2001:9). Namun, sebelum Liliental mencapai puncak kesempurnaan dengan pesawat terbang ciptaannya, Liliental mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Liliental jatuh bersama pesawatnya ketika melakukan percobaan terbang yang terjadi pada tahun 1896. (Jamaluddin, 2001:37). Seiring dengan kekurangsempurnaan pesawat terbang ciptaan Liliental dan Langley, tokoh dan ilmuwan lain berlomba membuat pesawat terbang yang lebih sempurna. Tokoh dunia penerbangan yang selalu dikenang orang adalah dua bersaudara yang berasal dari kota Dayton, Amerika Serikat (Jamaluddin, 2001:39). Dua bersaudara yang serius mempelajari dunia penerbangan ini adalah Wilbur Wright dan Orville Wright, yang dapat menerbangkan pesawatnya beberapa meter tingginya dan jarak tempuhnya tidak jauh, pada tahun 1903. Hal tersebut telah membuka cakrawala baru dalam dunia penerbangan (Sulhan, 2007:2). Permainan gasing terbang merupakan gambaran kecil suatu prinsip bahwa benda dapat diterbangkan. Permainan tersebut mengilhami keluarga Wright Wilbur dan Orville Wright untuk mewujudkan angan-angan bisa terbang (Setyawan, 2001:10). Sewaktu kecil, Wilbur dan Orville mendapat mainan kincir terbang dari ayahnya yang bernama Milton Wright. Pembuat mainan tersebut adalah seorang Prancis bernama Alphonse Penaud. Mainan tersebut terbuat dari bahan-bahan yang sederhana, seperti bambu, gabus, dan kertas. Sebagai tenaga terbangnya berupa gelang karet yang dipilin. Mainan tersebut mampu terbang setinggi 15 meter, sehingga membuat kagum Wright bersaudara. Berawal dari rasa kagum, akhirnya mereka membuat sendiri helikopter mainan dan akhirnya mereka berhasil membuat pesawat sungguhan yang bisa mereka terbangkan (Jamaluddin, 2001:41). Setelah pesawat karya Wright bersaudara juga terdapat pesawat pertama buatan Prancis yang bersayap tunggal adalah Louis Bleroit x 1. Pesawat tersebut melakukan penerbangan yang pertama menyeberangi Selat Inggris, pada tahun 1909. Pesawat tersebut merupakan tonggak penerbangan dunia, dengan perbaikan model yang dilengkapi dua roda pendarat. Berikutnya pesawat terbang bersayap dua dibuat Henri Farman tahun 1910 di Prancis. Pesawat tersebut bentuknya besar dan memiliki kerangka penyangga sayap yang banyak. Satu sayap keseimbangan, sayap terbang, dan sayap untuk membelokkan arah. Pilot duduk di tempat terbuka, terletak di antara sayap atas dan bawah. Sementara baling-baling tepat di belakang pilot. Pada mulanya pesawat terbang tersebut hanya dapat dikendarai satu atau dua orang. Kemudian timbul usaha Henri Farman, untuk meningkatkan fungsi pesawat terbang sebagai angkutan penumpang. Dengan bantuan beberapa staf teknisi, Henri Farman menciptakan pesawat yang lebih besar, memakai dua baling-baling besar sebagai pendorong. Pesawat tersebut adalah Farman F-60 yang merupakan pesawat penumpang tahun 1919. Pada tahun 1923 di Portugal, Autogiro Sheva merupakan pesawat terbang paling unik pada awal penerbangannya di Eropa. Autogiro Sheva memiliki satu tempat duduk pilot, dua roda pendarat, bersayap tunggal, dan berbaling-baling dua. Uniknya satu baling-baling pendorong dan baling-baling pengangkat mirip helikopter (Setyawan, 2001:13-16). Pada tahun 1924 untuk pertama kali Douglas berhasil mencapai benua satu ke benua yang lain dengan pesawat buatan Amerika. Berikutnya muncul pesawat Sprint of Saint Louis. Pesawat terbang bersayap tunggal tersebut diterbangkan Charles A. Lindbergh melintasi Samudra Atlantik. Bentuk rangka dan pelindung pesawat tersebut lebih baik, sehingga memberi keamanan bagi pilot maupun penumpang lain (Setyawan, 2001:17-18). Sebelum abad ke-20 tepatnya tahun 1100, bangsa Cina mampu menggunakan prinsip kerja roket. Mereka menggunakan roket sederhana sebagai senjata untuk berperang. Senjata 78

tersebut berupa panah api atau roket sederhana. Selain bangsa Cina, sejak tahun 1300 bangsa Eropa mulai mengenal roket. Mereka menggunakan roket bukan sebagai senjata, tetapi untuk kembang api. Saat itu manusia mungkin belum berpikir untuk memanfaatkan roket sebagai sarana penerbangan ke antariksa. Gagasan tersebut baru muncul di akhir abad ke-19 dan masih berupa konsep-konsep dasar. Pada tahun 1895, Konstantin Eduardovich Tsiolkavsky, seorang guru berkebangsaan Uni Soviet (sekarang Rusia), mengemukakan gagasannya tentang penerbangan ke antariksa dengan roket. Menurutnya, roket harus terdiri atas beberapa tingkat. Setiap tingkat roket diisi dengan bahan bakar cair. Jika bahan bakar roket pertama habis, roket tersebut dilepaskan dan digantikan roket berikutnya sehingga semakin lama roket semakain ringan. Dengan begitu, roket akan menghasilkan daya dorong yang lebih besar (Jamaluddin, 2001:49). Seorang ilmuan Amerika Serikat bernama Robert Hutchings Goddard mulai mengembangkan teknologi roket. Goddard melakukan percobaan pengembangan roket sejak tahun 1910. Pada mulanya, teknologi pembuatan roket Goddard tekuni ketika mendapat tugas membuat roket untuk perang. Saat itu Goddard berhasil membuat roket militer seberat 0,7 sampai 3,2 kilogram. Roket tersebut diluncurkan dengan alat yang dapat dibawa ke mana-mana. Goddard merupakan orang pertama yang berhasil membuat roket berbahan bakar cair, yang dirintisnya sejak tahun 1920-an. Pada tahun 1926 roket Goddard berhasil diluncurkan dengan kecepatan 96,5 kilometer per jam dan mencapai ketinggian 12,5 meter. Empat tahun kemudian, Goddard bekerja sama dengan Charles Lindbergh. Usaha yang dirintisnya memperoleh dukungan dari Gugenheim Foundation. Dengan dana tersebut Goddard bekerja keras menyempurnakan roketnya (Jamaluddin, 2001:51-52). Pada tahun 1935, Goddard meluncurkan roket yang telah disempurnakan dengan kecepatan 1.000 kolometer per jam. Sebelum Perang Dunia II, Goddard mampu menciptakan roket yang berkecepatan melebihi kecepatan suara. Namun sayang, Goddard tidak banyak mendapat dukungan. Akibatnya, penemuan dan penelitiannya tidak berkembang pesat hingga Goddard meninggal pada tahun 1945. Negara Jerman mulai mengembangkan teknologi roket hampir bersamaan dengan bangsa Cina dan Amerika. Roket berbahan bakar cair pertama buatan Jerman diluncurkan pada tahun 1931. Dua ilmuwan penting yang berada di balik kesuksesan tersebut adalah Wernher von Braun dan Sergel Korolev. Tahun 1934, von Braun berhasil membuat roket berukuran kecil, yang dapat meluncur setinggi 2,4 kilometer. Bersama teman-temannya, von Braun mengembangkan roket dengan desain baru yang diberi nama roket A3, berukuran 6,4 meterdengan berat 1.500 kilogram. Menjelang Perang Dunia II, von Braun menciptakan roket A4 untuk memenuhi permintaan Departemen Perlengkapan Angkatan Darat Jerman. Kemudian dilanjutkan dengan membuat roket A5 yang diluncurkan pada tahun 1939, dengan ketinggian mencapai 12 kilometer. von Braun dan teman-temannya menyempurnakan roket A4 yang merupakan senjata terbesar dan paling modern pada masa itu. Roket A4 diluncurkan pada tahun 1942 merupakan peluru kendali (rudal) pertama di dunia. Roket A4 inilah yang kelak diberi nama V2, yang menjadi roket kebangsaan bangsa Jerman. Roket V2 buatan von Braun adalah nenek moyang roket-roket raksasa yang ada sekarang (Jamaluddin, 2001:52-54). Ketika Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan tentara Nazi Jerman, von Braun dan teman-temannya ditawan tentara Amerika Serikat. Kemudian von Braun beserta 130 peneliti Jerman dipindahkan ke Huntsville, Alabama pada tahun 1950.ditempat baru, mereka mengikuti program pengembangan rudal Angkatan Darat Amerika Serikat. Mereka juga turut dalam program pengembangan roket Redstone, yang kelak dikembangkan menjadi roket jenis Jupiter dan Juno. Roket-roket itulah yang meluncurkan satelit-satelit Amerika Serikat pertama (Jamaluddin, 2001:55). Ide satelit buatan muncul di Amerika Serikat tahun 1869, ada kemungkinan satelit buatan bisa ditempatkan diatas permukaan bumi pada lintasan orbit. Jika 79

berhasil akan sangat berguna untuk navigasi bagi kapal-kapal yang berlayar di laut. Roket dapat memberikan kecepatan yang cukup untuk menembus kekuatan bumi (Hutasuhut, 2005:123). Tahun 1960, kelompok von Braun ditarik menjadi anggota sipil pada NASA atau Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat. Setelah melakukan percobaan roket seri Redstone dan Jupiter, mereka mengembangkan roket seri Saturn, antara lain roker Saturn I yang mempunyai dua tingkat. Tahun 1972, von Braun mengundurkan diri dari NASA. Lima tahun kemudian, tepatnya tahun 1977, von Braun meninggal dunia. Dibalik kesuksesan dan nama besar Amerika Serikat dalam bidang teknologi penerbangan antariksa, bangsa Jerman adalah otak dan motornya. Meskipun ada Goddar, Amerika Serikat banyak berutang budi kepada von Braun dan teman-temannya (Jamaluddin, 2001:56). Pada masa permulaan zaman antariksa, Uni Soviet mempunyai banyak keberuntungan dibandingkan Amerika Serikat. Uni Soviet yang pertama kali membuat dan meluncurkan satelit untuk menyelidiki keadaan di antariksa. Satelit pertama Uni Soviet diluncurkan pada tanggal 4 Oktober 1957 dan diberi nama Sputnik 1. Pengetahuan tentang satelit yang dapat mengedari bumi sudah disadari Isaac Newton pada abad ke-17. Saat itu Isaac Newton mengatakan satu syarat untuk menempatkan satelit di antariksa yaitu satelit harus berkecepatan tinggi sehingga gaya sentrifugalnya mampu mengimbangi grafitasi atau gaya tarik bumi. Setelah meluncurkan Sputnik 1, Uni Soviet meluncurkan Sputnik 2 pada tanggal 3 November 1957. Pada peluncuran Sputnik2 terdapat satu keistimewaan, yaitu pesawat ini membawa seekor anjing bernama Laika sebagai awaknya. Namun, Laika mati setelah sampai di ruang angkasa. Selang beberapa bulan, Amerika Serikat meluncurkan satelit mungil yang diberi nama Explorer 1. Satelit tanpa awak ini diluncurkan pada tanggal 31 Januari 1958. Pada tanggal 17 Maret 1958, Amerika Serikat meluncurkan Vanguard 1. Namun, Amerika Serikat harus mengakui keunggulan Uni Soviet karena keberhasilan Uni Soviet meluncurkan Vostok 1 yang berawak manusia pada tanggal 12 April 1961. Amerika Serikat mengembangkan proyek Merkurius dengan membuat sebuah kapsul antariksa berbentuk kerucut yang dapat memuat seorang astronaut. Pada percobaan pertama, kapsul tersebut gagal mencapai garis edar bumi. Pada bulan November 1961, mereka berhasil meluncurkan pesawat berawak seekor kera bernama Enos. Pesawat berawak kera ini berhasil mengedari bumi sebanyak dua kali dan san kera kembali ke bumi dengan selamat. Peluncuran pesawat berawak manusia pertama Amerika Serikat baru terlaksana setahun setelah Uni Soviet menerbangkan Vostok 1, yaitu pada tanggal 20 Februari 1962. Pesawat tersebut diberi nama Merkurius 6 dan diawaki John H. Glen, Jr. (Jamaluddin, 2001:71-76). Setelah Vostok 1, pada tanggal 6 Agustus 1961 Uni Soviet meluncurkan Vostok 2 pesawat berawak manusia kedua dengan kosmonot Gherman Titov sebagai awaknya. Prestasi baru yang dicapai Uni Soviet adalah peluncuran Vostok 6 pada tanggal 16 Juni 1963. Pesawat ini membawa seorang kosmonot wanita pertama Uni Soviet yang bernama Valentina V. Tereshkova. Pada tanggal 12 Oktober 1964, Uni Soviet meluncurkan pesawat Voskhod 1 yang membawa tiga orang kosmonot. Setahun kemudian, Uni Soviet meluncurkan Voskhod 2 yang membawa dua orang kosmonot. Selang dua lima hari, Amerika Serikat meluncurkan pesawat antariksa yang diberi nama Gemini. Pada bulan Desember 1965, Amerika Serikat meluncurkan Gemini 6 dan Gemini 7 sekaligus. Amerika Serikat terus melakukan peluncuran pesawat ke antariksa hingga Gemini 12 meskipun pada peluncuran Gemini 8 nyaris terjadi kecelakaan. Misi pendaratan ke bulan dimulai setelah Amerika Serikat mengembangkan proyek roket Apollo. Apollo dirancang untuk membawa tiga orang astronaut sebagai awaknya. Sukses meluncurkan Voskhod 2, Uni Soviet mengembangkan proyek Soyuz. Satelit Soyuz 1 diluncurkan pada tahun 1967. Kemudian pada tanggal 20 Juli 1969 Amerika Serikat berhasil mendaratkan pesawat Apollo 11 dan astronautnya di permukaan bulan. Astronaut Neil A. Armstrong adalah manusia pertama yang menjejakkan kaki di permukaan bulan. Rekan satu 80

tim yang bernama Edwin E. Aldrin, Jr. sebagai orang kedua yang menginjakkan kaki di permukaan bulan (Jamaluddin, 2001:78-83). 2.2 Sejarah Perkembangan Teknologi Dirgantara di Indonesia Legenda pewayangan yang berkembang menjadi bagian hidup kebudayaan dan masyarakat Indonesia dengan figur Gatotkaca dalam kisah Baratayuda serta figur Hanoman dalam kisah Ramayana merupakan gambaran manusia Indonesia untuk bisa terbang. Pada tahun 1914 didirikan Bagian Uji Terbang di Surabaya dengan tugas meneliti prestasi terbang pesawat untuk daerah tropis. Pada tahun 1930 di Sukamiskin dibangun Bagian Pembuatan Pesawat Udara yang memproduksi pesawat-pesawat buatan Canada/VRO-AL dengan modifikasi badan dibuat dari tripleks lokal. Atas permintaan seorang pengusaha serta hasil rancangan LW. Walraven dan MV. Patist, pada tahun 1937 putra-putra Indonesia yang dipelopori oleh Tossin membuat pesawat terbang di salah satu bengkel di Jl. Pasirka iki Bandung dengan nama PK.KKH. pesawat tersebut sempat menggegerkan dunia penerbangan waktu itu kerena mampu terbang ke Belanda dan daratan Cina pergi pulang dan diterbangkan oleh pilot berkebangsaan Prancis, A. Duval. Sekitar tahun 1922 manusia Indonesia sudah terlibat memodifikasi sebuah pesawat yang dilakukan di sebuah rumah dai daerah Cikapundung. Atas permintaan LW. Walreven dan MV. Patist perancang PK.KKH (pada tahun 1938) dibuat lagi pesawat yang lebih kecil di bengkel Jl. Kebon Kawung, Bandung. Pada masa perang kemerdekaan kegiatan kedirgantaraan yang utama adalah untuk memenangkan perjuanagn merebut dan mempertahankan kemerdekaan dalam bentuk memodifikasi pesawat yang ada untuk misi-misi tempur. Pesawat Cureng peninggalan Jepang yang dimodifikasi menjadi versi serang darat merupakan penerbangan pertamanya di atas Yogyakarta pada Oktober 1945. Pada tahun 1946, di Yogyakarta dibentuk biro rencana dan konstruksi pada TKI-Udara. Pada tahun 1948 berhasil membuat pesawat terbang bermotor dengan mempergunakan mesin motor Harley Davidson diberi tanda WEL-X hasil rancangan Wiweko Soepono dan kemudian dikenal dengan register RI-X (Irahali, 2008:2-4). Pada 27 Desember 1949 melalui Konferensi Meja Bundar, Indonesia merdeka dan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, sehingga Belanda harus menyerahkan juga peralatan perangnya kepada Indonesia berupa pesawat, mulai dari pesawat latih, pesawat tempur, pesawat pengebom, hingga pesawat angkut. Pesawat Mustang tipe P-51 D sekitar 40 pesawat yang digunakan Angkatan Udara Belanda dihibahkan oleh Militaire Luchtvaart (ML) Belanda (Hasibuan, 2003:27). Pada tanggal 1 Agustus 1954 berhasil diterbangkan prototipe Si Kumbang, sebuah pesawat serba logam dengan tempat duduk tunggal yang dibuat sesuai kondisi negara pada waktu itu. Pada 24 April 1957, Seksi Percobaan ditingkatkan menjadi Sub-Depot Penyelidikan, Percobaan, dan Pembuatan berdasar Surat Keputusan Kepal Staf Angkatan Udara No. 68. Tahun 1958 berhasil diterbangkan prototipe pesawat latih dasar Belalang 89 yang ketika diproduksi menjadi Belalang 90. Sesuai Keputusan Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara No. 488 1 Agustus 1960 dibentuk Lembaga Persiapan Industri Penerbangan/LAPIP. Lembaga yang diresmikan pada 16 Desember 1961 tersebut bertugas menyiapkan pembangunan industri penerbangan yang mampu memberikan dukungan bagi penerbangan di Indonesia. Pelopor pendidikan tinggi teknik penerbangan adalah Oetarjo Diran dan Liem Keng Kie yang merupakan bagian dari program pengiriman siswa ke luar negeri (Eropa dan Amerika) oleh pemerintah RI yang berlangsung sejak tahun 1951. Bachrudin Jusuf Habibie kelahiran Pare-Pare, Sulawesi Selatan pada 25 Juni 1936 menimba pendidikan di Perguruan Tinggi Teknik Aachen, jurusan Konstruksi Pesawat Terbang dan sejak 1965 bekerja di sebuah industri pesawat terbang di Jerman. Menjelang pencapaian gelar doktor pada tahun 1964, ingin kembali ke tanah air untuk berpartisipasi dalam 81

pembangunan Indonesia, namun belum ada wadah industri pesawat terbang. Tahun 1966, ketika Menteri Luar Negeri, Adam Malik berkunjung ke Jerman meminta Habibie ikut memikirkan usaha-usaha pembangunan di Indonesia. Awal Desember 1973 Habibie ditunjuk sebagai penasihat Direktur Utama Pertamina. Pada Januari 1974, Habibie diminta menghadap presiden Soeharto dan diangkat sebagai penasihat presiden di bidang teknologi. September 1974, Pertamina Divisi Advanced Technology menandatangani perjanjian dasar kerjasama lisensi dengan MBB Jerman dan CASA Spanyol untuk memproduksi BO-105 dan C-212 (Irahali, 2008:5-8). Dalam upayanya berpartisipasi dalam pembangunan di Indonesia khususnya dunia penerbangan BJ. Habibi menggunakan cara transfer teknologi dengan strategi jalan pintas diformulasikan oleh Habibie dengan pendekatan rekayasa, bukan politik. Habibie melihat bahwa transfer teknologi yang harus dilaksanakan oleh masyarakat yang tidak memiliki infrastruktur yang diperlukan, terdiri dari emapt fase; fase pertama adalah melalui lisensi produksi, fase kedua adalah melakukan desain dan integrasi berbagai teknologi, fase ketiga adalah mengembangkan teknologi sendiri, dan fase keempat adalah melakukan sendiri riset dasar dan pengembangan bagi teknologi dan produk yang akan datang (Besari, 2008:248). Berdasar Akte Noteris No. 15, pada tanggal 28 April 1976 didirikan PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio di Jakarta dengan Dr. BJ. Habibie selaku direktur utama dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 23 Agustus 1976. Pada Oktober 1985 PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio berubah menjadi PT Industri Terbang Nusantara atau IPTN. Pada tanggal 24 Agustus 2000, IPTN mengubah nama menjadi PT DIRGANTARA INDONESIA atau Indonesian Aerospace/Iae yang diresmikan oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Irahali, 2008:10-13). Pada tanggal 18 Desember 2001 dua unit CN-235-220 M dari belapan unit yang dipesan Angkatan Udara Korea Selatan telah berhasil diserahkan. CN-235 merupakan pesawat komuter serba guna yang dapat dioperasikan untuk kepentingan sipil maupun militer. CN-235220M hasil pengembangan PT Dirgantara Indonesia dari seri sebelumnya (CN-135-110) yang telah mendapatkan sertifikasi dari JAA/Otoritas Kelayakan Udara Eropa (Irahali, 2008:205). Selain penerapan industri pesawat udara, dalam pengembangan teknologi peroketan Indonesia telah tercatat sebagai negara kedua di Asia, setelah Jepang, yang berhasil meluncurkan roketnya. Prestasi tersebut ditorehkan melalui keberhasilan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), yang diresmikan pada 31 Mei 1962. LAPAN meluncurkan roket pertamanya Kartika 1 pemberian nama oleh presiden Soekarno pada 14 Agustus 1964. Beberapa jenis roket yang dibuat oleh LAPAN antara lain roket RX-100, roket RX 100/100 bertingkat dua, roket RX-150 (12), roket RX-150 (15) tanpa kendali. PT Dirgantara Indonesia juga merakit roket jenis RX-70 MN atau RS-70 FFAR dan yang lebih spektakuler adalah roket RX-250 (Paeni, 2009:274-275). 2.3 Pemanfaatan Teknologi Dirgantara dalam Berbagai Bidang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat pada era globalisasi, telah menyebabkan ketergantungan terhadap fungsi dan peran dirgantara semakin tinggi. Semua negara sudah merasakan dampak dari globalisasi tersebut. Globalisasi telah menyebar keseluruh dunia dengan hasil teknologi yang telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia dan menimbulkan perubahan yang sangat mendasar dalam tatanan hubungan antar bangsa yang lebih banyak dikendalikan oleh negara-negara maju. Kemajuan dalam bidang teknologi dirgantara telah mendorong kemajuan di berbagai bidang seperti telekomunikasi, pendidikan, pertanian, kehutanan, pertambangan dan energi, pertumbuhan industri, manajemen sumber daya alam, kesehatan, lingkungan dan sebagainya. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan meningkatkan kemandirian serta daya saing 82

bangsa sehingga akan berdampak pada kuatnya ketahanan nasional dalam menghadapi dinamika lingkungan strategis (Churohman, 2010). Penemuan akan pesawat terbang merupakan lompatan sejarah yang luar biasa untuk memenuhi kebutuhan dan sekaligus memanjakan kehidupan manusia. Dengan pesawat udara, perjalanan yang ditempuh berhari-hari dengan kapal laut, mobil, dan kereta tidak ada artinya. Pesawat dapat memperpendek jarak tempuh dan mempersingkat perjalanan sekaligus memberikan kenyamanan dan kepuasan menyaksikan pemandangan permukaan bumi yang belum pernah dinikmati sebelumnya (Hutasuhut, 2005:142). Teknologi dirgantara telah memberikan banyak manfaat yang salah satunya adalah pemanfaatan teknologi satelit untuk penginderaan jauh (remote sensing). Teknologi penginderaan jauh tersebut memberikan berbagai informasi vital terkait dengan pertanian, kehutanan, manajemen lahan, pemetaan laut, perikanan, pengamatan lingkungan, pendugaan mineral dan manajemen banjir dan bencana alam (Churohman, 2010). Teknologi roket dapat memberikan kecepatan yang cukup untuk menembus kekuatan bumi. Dengan kekuatan roket mampu menempatkan satelit di luar angkasa (Hutasuhut, 2005:123). Dengan teknologi roket manusia juga bisa menginjakkan kakinya di luar angkasa, bulan, dan nanti tidak mustahil di planet-planet lainnya. Dengan perkembangan teknologi kedirgantaraan yang sangat pesat, akan mungkin menjadikan luar angkasa sebagai tempat wisata yang sangat menyenangkan (Hutasuhut, 2005:142). Analisis yang dilakukan berdasarkan pada Integrasi data-data vital yang diperoleh dari antariksa dan data sosio-ekonomi menghasilkan strategi yang sangat penting bagi pengelolaan sumber daya alam, khususnya pada pengelolaan program ketahanan pangan dan penyediaan energi. Pada program ketahanan pangan data-data yang diperoleh tersebut bermanfaat pada pendugaan iklim dan cuaca, pendugaan luas panen, penentuan areal lahan pertanian, dan penentuan lokasi pencarian ikan. Dalam upaya pencarian sumber-sumber baru energi dan mineral, teknologi dirgantara merupakan satu di antara berbagai teknologi yang digunakan. Penggunaan teknologi dirgantara yang paling sederhana yaitu pemotretan permukaan bumi dari udara dan yang mutakhir yaitu altimetri satelit dan interferometri sistem penentu posisi global (GPS) dapat digunakan untuk menentukan posisi dari pasukan serta mencari sumber-sumber baru energi dan mineral. Di samping itu, pencitraan permukaan bumi dengan berbagai teknologi penginderaan jauh menggunakan satelit merupakan peningkatan dari pemotretan udara yang sering terganggu oleh awan. Hasil analisis citra tersebut digunakan untuk melakukan pemutahiran peta geologi atau keperluan penelitian untuk menemukan sumber-sumber baru energi dan mineral dan aspekaspek lingkungan. Analisis pergerakan sesar-sesar aktif dengan menggunakan metoda interferometri satelit GPS juga dapat digunakan untuk meminimalisasi dampak seandainya terjadi gempa. Selain kebutuhan aplikasi penginderaan jauh dalam pencarian sumber-sumber baru energi, aplikasi teknologi dirgantara lain yang memanfaatkan sumber energi terbaharukan seperti energi angin dan energi matahari juga perlu dikembangkan. Teknologi konversi energi angin dan energi matahari sebagai alternatif sumber energi yang mudah dan ramah lingkungan telah dikembangkan oleh banyak negara di dunia dalam mengantisipasi kekurangan energi dari sumber mineral (Churohman, 2010). Adapun enam fungsi utama dari teknologi satelit, adalah sebagai berikut: 1. Untuk menyelidiki karakteristik atmosfer bumi, termasuk lapisan terluar eksosfer. 2. Mempelajari lingkungan alami bumi, termasuk partikel-partikel berenergi, radiasi elektromagnetik, grafitasional, medan magnet dan interaksinya akibat fenomena dalam atmosfer bumi. 83

3. Mempelajari objek luar angkasa yang memungkinkan ada tempat yang menguntungkan bagi manusia di luar atmosfer bumi. 4. Melakukan eksperimen biologis di luar angkasa karena perbedaan lingkungan dengan permukaan bumi. 5. Operasi luar angkasa, penjelajahan luar angkasa: misi apollo, misi voyager, dan misi-misi lainnya untuk mengetahui rahasia luar angkasa. 6. Menerapkan teknologi yang sudah berkembang: komunikasi, relay radio, navigasi, observasi, militer, pengawasan dan penyelidikan cuaca di permukaan bumi, pemetaan, dan lain-lain (Hutasuhut, 2005:125). 3.1 Kesimpulan Sejarah perkembangan teknologi dirgantara bermula dari rasa ingin tahu dan mimpi manusia untuk bisa terbang seperti burung. Berawal dari rasa ingin, manusia tidak pernah berhenti melakukan percobaan, hingga manusia dapat membuat alat untuk membawa manusia terbang. Teknologi dirgantara yang dihasilnya berupa pesawat terbang dengan berbagai jenis yang awalnya hanya berupa sayap yang diikat di lengan layaknya burung, kemudian balon udara seperti Zeppelin serta teknologi roket yang awal mulanya di Cina hanya digunakan sebagai senjata perang, kemudian di Jerman digunakan sebagai kembang api, hingga roket yang bisa mengatarkan satelit ke antariksa. Sejarah perkembangan dirgantara di Indonesia diadopsi dari tokoh pewayangan, Gatotkaca dan Hanoman. Pada 27 Desember 1949 melalui Konferensi Meja Bundar, Indonesia merdeka dan Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, sehingga Belanda harus menyerahkan juga peralatan perangnya kepada Indonesia berupa pesawat, mulai dari pesawat latih, pesawat tempur, pesawat pengebom, hingga pesawat angkut. Selain dari negara lain perkembangan dirgantara di Indonesia tidak lepas dari tokoh reformasi, BJ. Habibie. Walaupun Habibie menuntut ilmu di luar negeri, namun Habibie tidak pernah lupa akan tanah air, sehingga Habibie bersedia pulang ke Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan kedirgantaraan di Indonesia. Pemanfaatan teknologi dirgantara telah mendorong kemajuan di berbagai bidang seperti telekomunikasi, pendidikan, pertanian, kehutanan, pertambangan dan energi, pertumbuhan industri, manajemen sumber daya alam, kesehatan, lingkungan dan sebagainya. Dengan pemanfaatan teknologi satelit untuk penginderaan jauh (remote sensing) memberikan berbagai informasi vital terkait dengan pertanian, kehutanan, manajemen lahan, pemetaan laut, perikanan, pengamatan lingkungan, pendugaan mineral dan manajemen banjir dan bencana alam. Dengan teknologi roket manusia juga bisa menginjakkan kakinya di luar angkasa, bulan, dan nanti tidak mustahil di planet-planet lainnya. Selain itu, pesawat terbang merupakan lompatan sejarah yang luar biasa untuk memenuhi kebutuhan dan sekaligus memanjakan kehidupan manusia. Dengan pesawat udara, perjalanan yang ditempuh berhari-hari dengan kapal laut, mobil, dan kereta tidak ada artinya. DAFTAR RUJUKAN Besari, M. Sahari. 2008. Teknologi di Nusantara (40 Abad Hambatan Inovasi). Semarang:Salemba Teknika. Challoner, Jack. 2000. ENERGI. Jakarta:Balai Pustaka. Hasibuan, Imran & Abriyanto, M. 2003. Pahlawan Dirgantara (Peran Mustang dalam Operasi Militer di Indonesia. Jakarta:Q Communication. Hutasuhut, Muhammad Yunus. 2005. Mengenal Dunia Penerbangan. Jakarta:Grasindo. Irahali, H. Lili. 2008. Fragmen PT Nurtanio sampai dengan Dirgantara Indonesia 1983-2007. Malang:Bayumedia Publishing. 84

Jamaluddin. 2001. Mengenal Teknologi Penerbangan dan Antariksa. Jakarta:Mitra Gama Widya. Paeni Mukhlis, Mundardjito dkk. 2009. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada. Setyawan, Dwiyanto. 2001. Mengenal Pesawat Terbang. Malang:Universitas Negeri Malang. Soeparmo. 1985. Stasiun Antariksa. Jakarta:PT Rosda Jaya Pura. Sulhan, HM. 2007. Seri Praktis 3 Pengetahuan Penerbangan dan Model. Malang:Aerospace. Churohman, Mifta. 2010. Peran dan Dampak Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Bidang Dirgantara, (Online), (http://miftachr.blog.uns.ac.id/2010/04/peran-dan-dampak-ilmupengetahuan-dan-teknologi-dalam-bidang-dirgantara/), diakses 30 Januari 2012. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI INDONESIA Erwi Kurniasari Haris Ferdianto 1.1 Latar Belakang Komunikasi antar manusia merupakan ciri pokok kehidupan manusia sebagai makhluk sosial pada tingkat kehidupan sederhana maupun pada tingkat kehidupan modern yang lebih kompleks seperti sekarang ini. Pada mulanya manusia berkomunikasi secara langsung bertatap muka dengan menggunakan media tradisional. Akan tetapi pergaulan manusia dalam masyarakat makin berkembang, komunikasi melalui tatap muka atau melalui media tradisional ternyata tidak lagi dapat mencukupi kebutuhan dan keperluan manusia, termasuk keperluan informasi yang relevan dengan taraf kehidupannya (F. Rachmadi, 1988 : 1). Akhirnya manusia menemukan media komunikasi yang memberikan kemungkinan kepada mereka untuk menyelenggarakan komunikasi dan penyebaran komunikasi secara lebih cepat, secara serentak dan sanggup menjangkau dunia tanpa batas. Sekarang ini telah didasari bahwa kehidupan bangsa-bangsa di dunia berada dalam keadaan saling ketergantungan terutama dalam hal sumber daya alam , ekonomi dan teknologi. termasuk teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Kemajuan teknologi, khusunya dalam bidang teknologi informasi dan teknologi komunikasi telah mempermudah orang saling berhubungan dan mencari informasi. Teknologi komunikasi dan Informasi telah dapat mennyatukan dunia dengan penduduk yang berbeda akan pandangan politik, sistem sosial dan kepercayaan. Komunikasi dan Informasi membawa bangsa-bangsa ke dalam Orde Bangsa-Bangsa Global. Teknologi dalam dunia bahkan dalam Indonesia telah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Sehingga manusia dari berbagai dunia bisa dengan mudah mengakses informasi dan dengan mudah berkomunikasi dengan orang dari berbagai negara. Dalam hal ini untuk lebih mengetahui tentang teknologi dalam informasi dan komunikasi, penulis mengambil judul makalah ini Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Di Indonesia. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian teknologi informasi dan komunikasi? 2. Bagaimana media yang digunakan teknologi informasi dan komunikasi? 3. Bagaimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia? 1.3 Tujuan Masalah 1. Mendiskripsikan pengertian teknologi informasi dan komunikasi. 2. Mendiskripsikan media yang digunakan teknologi informasi dan komunikasi 3. Mendiskripsikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia

85

2.1 Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, pendidikan, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi dan teknologi komunikasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani (Wijaya, 2008 (online)). Pengertian Teknologi Dalam sepuluh terakhir, orang dengan mudah dapat mengamati bahwa dalam literatur telah diformulasikan banyak definisi bagi teknologi, masing masinng sesuai dengat minat serta kebutuhan peninjaunya. Teknologi adalah sarana untuk meningkatkan kemampuan manusia dan dan suatu instrumen perubahan. Namun tidak hanya itu saja pengertan teknologi. Banyak orang yang masih bingung tentang pengertian teknologi tersebut. Pada akhirnya untuk memperjelas tentang pengertian teknologi, M. Sahari Besari (2008 : 148) menyatakan bahwa teknologi adalah ilmu pengetahuan dan seni yanng ditransformasikan ke dalam produk, proses, jasa, dan struktur terorganisasi yang pada dasarnya merupakan seperangkat instrumen ekspansi kekuasaan manusia sehingga dapat menjadi sumber daya cara baru untuk menciptakan kekayaan melalui peningkatan produktivitas. Pengertian Teknologi Informasi Informasi adalah salah satu sumber daya penting dalam suatu organisasi, digunakan dalam pengambilan keputusan. Menurut Burch dan Grudnitski (1989 dalam Kadir 2003 : 546) kualitas informasi ditentukan oleh tiga faktor yaitu : relevan, tepat waktu dan akurasi. Bidang ilmu informatika-komputer diawali pada tahun 1940 an, yaitu semenjak ditemukan teknologi komputer elektronik pertama. Hingga saat ini definisi untuk kata informatika masih terus berkembang (Sutanta, 2005 : 1) Teknologi Informasi biasa disebut TI, IT, atau infotech. Banyak para ilmuan yang mendefinisikan teknologi informasi, misalnya : Haag dan Keen (1996) : teknologi informasi adalah seperangkat alat yanng membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Martin (1999) : teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan peranngkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi unuk mengirimkan informasi. Williams dan Sawyer (2003) : teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (Kadir, dkk.,2003 : 2) Teknologi informasi baik secara implisit maupun eksplisit tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup teknologi telekomunikasi. Denagn kata lain, yang disebut teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer. Komputer adalah mesin serbaguna yang dapat dikontrol oleh program, digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga 86

komputer dapat melakukan tindakan sesuai yang dikehendaki pembuatnya. Data adalah bahan mentah bagi komputer yang dapat berupa angka maupun gambar, sedangkan informasi adalah bentuk data yang telah diolah sehinngga dapat menjadi bahan yang berguna untuk pengambilan keputusan ( Kadir, dkk, 2003 : 3). Pengertian Teknologi Komunikasi Interpretasi dari suatu sinyal komunikasi antar individu yang dipersepsikan oleh indra hanya dapat dilakukan melalui konvensi. Konvensi tersebut dilakukan secara formal maupun sebagai kebiasaan yang kemudian menjadi tradisi. Terlepas dari itu, saat ini diyakini benar bahwa bahasa merupakan unsur dasar dari teknologi komunikasi ( Besari, 2008 : 21) . Menurut Berelson dan Steiner, 1964( dalam Blake & Edwin 2003 : 2) komunikasi adalah penyampaian informasi, ide, perasaan, keterampilan dan lain-lain pennggunaan simbolsimbol, kata-kata, gambar, angka, tulisan. Selain itu, bahasa juga merupakan respons terhadap tanggunng jawab bersama, yang tidak dapat dilakukan dengan cara lain yanng lebih sederhana. Oleh karena itu, bahasa merupakan teknologi komunikasi manusia yang sanngat tinggi. Teknologi komunikasi tersebut kemudian menunngkat menjadi lebih tinggi ketika manusia menginvensi tulisan. Teknologi telekomunikasi atau biasa juga disebut juga teknologi komunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Termasuk dalam kategori teknologi ini adalah telepon, radio, dan televisi. Teknologi telekomunikas menjadikan komputer-komputer di seluruh dunia dapat saling berkomunikasi (Kadir, dkk.,2003 :3). Teknologi inilah yang memungkinkan seseorang dapat mengirimkan informasi atau menerima informasi ke atau dari pihak lain yang letaknya berjauhan. Penggunaan atau penerapan tulisan dalam kehidupan masyarakat , terutama dalam pemerintahan tidak lain merupakan penerapan teknologi informasi dalam organisasi kenegaraan suatu bangsa. Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris: Information and Communication Technologies; ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya. 2.3 Media yang digunakan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Kadir, 2003 dalam Bungin (2008:111) mengatakan bahwa perilaku manusia dan teknologi memiliki interaksi di dalam lingkungan sosioteknologi. Apabila pandanngan OBrien itu dijabarkan, maka dapat digambarkan sebagai berikut ini. Ternjadinya pemekaran jenis-jenis media sebagai akibat kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang luar biasa, globalisasi media pun meningkat dalam kualitas. Jarinngan internet global telah menciptakan sebuah jalan raya yangsarat informasi yang sangat luas dan seakan-akan tak berujung, bahka internet diibaratkan sebuah dunia maya. 87

Haag dkk (2000, dalam Kadir 2003 :14) membagi teknologi komunikasi-informasi dalam 6 kelompok yaitu : a) Teknologi masukan (input technology) b) Teknologi keluaran ( output technology) c) Teknologi perangkat lunak ( software technology) d) Teknologi penyimpanan ( storage technology) e) Teknologi telekomunikasi ( telecommunication technology) f) Mesin pemroses ( processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU. Sementara itu, Sayling Wen (2002, dalam Bungin, 2008 : 114) membagi media komunikasi menjadi tiga bagian, yaitu : a) Media Komunikasi Antarpribadi Suara : Grafik Teks Musik Animasi Video b) Media Penyimpanan Buku dan Kertas Kamera Alat perekam kaset Kamera film proyektor Pita perekam video Disk optikal Disket dan Hard disk Flash disk c) Media Transmisi Komunikasi : komunikasi pos berkuda, telegraf atau telepon, teleks dan Faksimile (Fax), pesawat Pager atau SMS, surat elektronis (e-mail), telepon vide dan telepon bergerak (seluler). Penyiaran : teriakan, papan pengumuman, surat kabar atau majalah, radio, televisi, telepon seluler. Jaringan : internet, Internet Berbandwith Lebar dan Layanan-layanan Video atas Permintaan ( video on demand atau VOD), LAN, Intranet. 2. 3 Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia Ledakan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah membuka babak baru bagi masyarakat untuk memperoleh informasi secara otonom. Sekat-sekat informasi dengan sendirinya menghilang oleh inisiatif kuat individu yang ingin mengetahui lebih jauh apa yang terjadi sekitarnya. Setiap orang memiliki akses terhadap sumber informasi dimanapun di dunia ini. Konsekuensinya, masyarakat menjadi kritis dan tanggap terhadap hal yang berkembang. Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu rumit, kini relatif sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja alat teknologi telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan 88

dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia ( Nasrum, 2010 (online)). Bagi masyarakat sekarang, teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu religion. Pengembangannya dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja hal tersebut sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Selain itu, hal tersebut juga diyakini akan memberi umat manusia kebahagiaan dan immortalitas. Sumbangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Dahulu sistem komunikasi dilakukan lewat pelayanan pos yang terjadi di kota Roma, kemudia berkembang menjadi lebih maju dengan diketemukannya telegraf satu abad kemudian.daniel Lerner dalam tulisannya Technology, Communication and Change (1976) mencatat lima revolusi komunikasi yang pernah terjadi di dunia sebelum tahun 1975. Teknologi Media Rentang waktu ke tahun 1975 Mesin cetak/ press Cetakan +500 tahun Kamera Visual 100 Transmitter/tabung hampa Audio 50 Transistor / tabung gambar Audio Visual 20 Satelit Jaringan Dunia 10 Sumber : Journal Audientia, Vol. I no. 2 April-Juni 1993 (Nurudin, 2004: 39) Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masih pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audiovisual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Everett M. Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology; The New Media in Siciety,mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat dikenal empat era komunikasi, yaitu : Era tulis Era Media Cetak Era Media Telekomunikasi Era Media Komunikasi Intteraktif. Dalam era yang terakhir yaitu era media komunikasi interaktif dikenal sebagai media komputer, videotext dan teletext, teleconferencing, TV kabel, dan sebagainya (Bungin, 2008 : 112). Masyarakat percaya bahwa perkembangan teknologi media berkembang dimulai di era media tulis dan cetak. Perkembangan media tulis telah lama dikenal dan menjadi petanda permulaan peradaban sebuah bangsa. Misalnya peradaban Mesir Kuno yang dimulai sejak tahun 600 M, artinya mulai sekitar 600 sebelum Masehi atau sekitar 2605 tahun yang lalu masyarakat Mesir Kuno mulai mengenal media tulis. Jadi media tulis berperan untuk menandakan sebuah kebudayaan mula dikenal oleh umat manusia dalam bentuk media tulis yang tersimpan an terasip dalam berbagai bentuk. Beberapa abad kemudian masyarakat baru terbiasa dengan mencetak huruf secara manual yang dilakukan pada gelas, ornamen, tembok, kayu, dan sebagainya. Ketika Elegi Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1450 barulah muncul sejumlah surat kabar. 89

Teknologi mesin cetak dan era media cetak bertahan cukup lama, yaitu sekitar empat abad, baru kemudian radio telegraf dittemukan oleh Markis Guglielmo Marconi dan dia mendirikan telegraf tanpa kawat pada tahun 1897. Masyarakat secara terbatas mulai mengenal teknologi informasi jarak jauh. Kemudia telegraf dikembangkan oleh Alexander Graham Bell menjadi telepon. Sebenarnya temuan tersebut adalah sebuah pertanda akan lahirnya era telekomunikasi dengan kemampuan melahirkan teknologi informasi secara cepat dimana Alexanderson (1914) menamakannya dengan radio ( Bungin,2005 dalam Bungin, 2008 : 112-113). Teknologi radio ternyata tidak mampu bertahan lama sebagaimana teknologi cetak, karena Fransworth pada tahun 1927 menemukan televisi. Namun penemuan itu tidak bertahan lama karena akhirnya teknologi digital telepon dapat digabung dengan televisi sehingga lahir komputer yanng kemudian berkembang dengan pesat. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia. Arus globalisasi media massa dan informasi (yang membawa nilai-nilai baru bagi Indonesia ) mempertajam proses sosialisasi bagi banyak orang, terutama kalangan usia muda. Globalisasi media massa dan informasi dapat membawa serta perubahan pada acua-acuan dasar (baku) di masing-masing bangsa (Muis, 2001 : 65). Telah diakui bahwa komunikasi memainkan peranan penting sebagai sarana hubungan antar-bangsa dan negara terutama untuk menciptakan serta mengembangkan kerja sama antarbangsa dan negara yang lebih baik dengan menggunakan pertukaran informasi dan kounikasi yang lebih baik. Kemajuan di bidang informasi dan komunikasi tidak hanya disebabkan oleh penemuanpenemuan teknologi baru, tetapi juga disebabkan oleh semakin tumbuhnya kesadaran orang dan bangsa akan adanya kesempatan dan kebutuhan sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan termsuk kebuuhan informasi. Untuk hidup yang efektif orang harus hidup dengan cukup informasi. Informasi dan komunikasi merupakan bagian hakiki dari kehidupan manusia, ssebagaimana juga manusia adalah bagian dari masyarakat. Perkembangan teknologi elektromik mendorong semakin berkembangnya teknologi komunikasi. Kemajuan teknologi dibidang komunikasi dan informasi berkembang dengan cepat dan luar biasa dengan banyaknya penemuan-penemuan baru. Kemajuan teknologi, 90

kususnya di bidang komunikasi juga telah dinikmati oleh masyarakat Indonesia yang sedanng membangun. Dengan perantara media massa, seperti radio, televisi, film dan surat kabar yang didukung oleh teknologi modern. Indonesia memanfaatkan perkembnagan teknologi kkomunikasi untuk memperluas jaringan komunikasi dan informasi dengan peluncuran Satelit Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa ( Rachmadi, 1988 : 21) Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang disatu sisi telah berhasil mengatasi dimensi ruang dan waktu, di sisi lain ternyata juga mempertajam ketidak seimbangan arus informasi antara negara-negara maju denngan negara-negara berkembanng . Perkembangan terakhir dari telekomunikasi sitem kabel adalah dengan ditemukannya serat optik (optical) yang dapat memformulasikan cahaya sebagai sarana penghantar (Judhariksawan, 2005 : 18). 3.1 Kesimpulan Teknologi adalah ilmu pengetahuan dan seni yanng ditransformasikan ke dalam produk, proses, jasa, dan strukturterorganisasi yang pada dasarnya merupakan seperangkat instrumen ekspansi kekuasaan manusia sehingga dapat menjadi sumber daya cara baru untuk menciptakan kekayaan melalui peningkatan produktivitas. Teknologi informasi adalah seperangkat alat yanng membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Teknologi komunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. Teknologi komunikasi-informasi dibagi dalam 6 kelompok yaitu : 1. Teknologi masukan (input technology) 2. Teknologi keluaran ( output technology) 3. Teknologi perangkat lunak ( software technology) 4. Teknologi penyimpanan ( storage technology) 5. Teknologi telekomunikasi ( telecommunication technology) 6. Mesin pemroses ( processing machine) atau lebih dikenal dengan istilah CPU. Media yang digunakan dalam teknologi informasi dan komunikasi adalah : o Media cetak : majalah, koran, buku o Media elektronik : telepon, handpone, internet Perkembangan terakhir dari telekomunikasi sitem kabel adalah dengan ditemukannya serat optik (optical) yang dapat memformulasikan cahaya sebagai sarana penghantar. 3.2 Saran Dalam menyikapi perkembangan teknologi itu sendiri, semuanya tergantung dari pribadi kita masing-masing. Karena teknologi informasi dan komunikasi itu memiliki warna dasar putih. Tergantung dari penggunanya. Apakah kita ingin membelokkannya ke kiri dengan mengubah warna putih menjadi kehitaman yang melambangkan sisi negatif teknologi tersebut, atau kita ingin membelokkannya ke kanan dengan mengubah warna putih menjadi keemasan yang melambangkan sisi positif dari teknologi informasi dan komunikasi itu sendiri. DAFTAR RUJUKAN Besari, M. Sahari. 2008. Teknnologi di Nusantara : 40 abad hambatan inovasi. Jakarta : Salemba Teknika. Blake, Reed H. Edwin O. Haroldsen. 2003. Taksonomi Konsep Komunikasi. Surabaya : Papyrus 91

Bungin, Prof. Dr. H.M Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana Judhariksawan. 2005. Pengantar Hukum Telekomunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Kadir, Abdul & Terra Ch. Triwahyuni. 2003. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi Kusuma, Wijaya. 2008. Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia. (online) (http://wijayalabs.wordpress.com/2008/03/08/perkembangan-teknologi-informasi-diindonesia/ diakses : 20 Februari 2012). Muis, A. 2001. Indonesia Di Era Dunia Maya. Bandung : Rosda Nasrum, Arnaldi. 2010. Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Era Globalisasi. (online) (http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2010/11/20/pengaruhperkembangan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-dalam-era-globalisasi/ diakses : 20 Februari 2012). Nurudin. 2004. Sitem Komunikasi Indonesia. Jakarta : PT Raja Gratindo Persada Rachmadi, F. 1988. Informasi dan Komunikasi dalam Pencaturan Internasional. Bandung : Alumni. Suhana & Shigeki Shoji. 2002. Buku Pegangan Teknik Telekomunikasi. Jakarta : PT Pradnya Paramita. Sutanta, Edhy. 2005. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu. Usman, Uke Kurniawan. 2010. Pengantar Telekomunikasi. Bandung : Informatika SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERANG SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA DARI TAHUN 1950-AN HINGGA SEKARANG Iswatin Khasanah, Nana Trisnawati A. LATAR BELAKANG Perang adalah sebuah aksi fisik dan non fisik antara dua kelompok atau lebih untuk melakukan dominasi di wilayan yang dipertentangkan. Perang secara purba di maknai sebagai pertikaian bersenjata, di era modern, perang lebih mengarah pada superioritas teknologi dan industri, hal ini tercermin dari doktrin angkatan perangnya seperti " Barang siapa menguasai ketinggian maka menguasai dunia ", hal ini menunjukkan bahwa penguasaan atas ketinggian harus dicapai oleh teknologi. Namun kata Perang tidak lagi berperan sebagai kata kerja, namun sudah bergeser pada kata sifat, yang mempopulerkan hal ini adalah para Jurnalis, sehingga lambat laun pergeseran ini mendapatkan posisinya, namun secara umum perang berarti "pertentangan". Secara umum tidak ada yang bisa kita unggulkan dalam perang. Pada hakikatnya perang menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap kelangsungan kehidupan manusia. Bahkan bukan dampak positif yang diperoleh. Akan tetapi dampak negatif yang akan diperoleh dimana kerugian perang yang sangat besar dan masih banyak yang lainnya. Perang bukan hanya terjadi saat ini saja. Akan tetapi jauh sebelum ini nenek moyang kita sudah mengenal apa itu perang. Namun yang perlu kita bedakan antara sekarang dengan yang dulu adalah teknologi yang digunakan masih sederhana. Sedangkan kita tahu sekarang yag digunakan sudahlah sangat modern. Bahkan, dalam sekali luncuran dapan membinasakan banyak manusia. Perang tak pernah lepas dari sejarah manusia, bahkan ada anggapan bahwa sejarah dibangun oleh peperangan. Sudah sejak manusia ada di dunia peperangan terus mengiringi perjalanannya. Dan dalam perjalanan itu muncul alat-alat, strategi, dan aturan. Inilah yang kemudian disebut dengan teknologi perang. Pada perkembangannya, alat yang digunakan dalam berperang sangatlah berfariasi. Pada perkembangannya alat-alat tersebut semakin canggih dan spektakuler.dan dengan alat yang semakin canggih tersebut maka senjata pemusnah menjadi semakin canggih dan berfariasi. Dari yang berawal sederhana hingga modern. 92

Lambat-laun perang semakin lama semakin tergantung terhadap teknologi yang digunakan. Jika suatu kelompok yang berperang berhadapan namun memiliki kekuatan yang sama, maka hasil dari perang itu ditenrukan oleh teknologi yang mereka gunakan. Ini membuat setiap bangsa dan negara terus berlomba untuk menciptakan teknologi-teknologi baru yang kemudian akan membuat mereka tak terkalakan. Namun harus dipahami juga bahwa tingkat teknologi juga tidak dapat mutlak menentukan hasil dari peperangan, karena semua itu tetap dikendalikan oleh manusia. Walaupun memiliki teknologi terbaik di dunia namun jika ridak memiliki manusia yang dapat mengunakan teknologi dengan bijak maka tetap saja akan mengalami kekalahan dalam peperangan. Dalam perkembanganya teknologi-teknologi yang terciptakan semakin cangih, efisien, menentukan, dan juga semakin mematikan. Walaupun jalan peperangan semakin sedikit dipilih namun perkembangan teknologinya tak pernah berhenti. Ini karena semua manusia diduia tahu perang dapat terjadi kapanpun, dan dimanapun. Jika sudah begini, maka kita harus semakin waspada akan datangnya kehancuran dunia dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana sejarah terjadinya Perang Dunia II? 2. Bagaimana Teknologi yang digunakan dalam Perang Dunia II? 3. Bagaimana dampak perkembangan teknologi perang setelah Perang Dunia II? C. TUJUAN PENULISAN 1. Untuk mengetahui sejarah Perang Dunia II 2. Untuk mengetahui teknologi yang digunakan dalam Perang Dunia II 3.Untuk mengetahui dampak perkembangan teknologi perang setelah Perang Dunia II 2.1 Sejarah Perang Dunia II Sejak zaman dahulu ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Seperti yang kita ketahui bersama dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan maka perkembangan teknologi pun akan terwujud juga. Ilmu pengetahuan merupakan suatu system yang dikembangkan oleh manusia untuk mengetahui keadaan dan lingkungannya dan menyesuaikan dengan lingkungannya dalam rangka kelangsungan kehidupannya. Sedangkan teknologi adalah ilmu yang diterapkan baik ilmu modern maupun tradisional. Teknologi lebih bergantung pada lingkungannya dan mempengaruhi ilmu pengethuan. Selain dipengaruhi oleh lingkungan fisik, ilmu pengetahuan dan teknologi juga dipengaruhi oleh budaya. Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat dengan hasil yang nyata dan berpengaruh terhadap kehidupan kita untuk memecahkan persoalan yang kita hadapi sehari-hari dalam menjalani kehidupan untuk menyongsong masa depan. Pada hakikatnya ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang lebih cepat dibandingkan dengan perkiraan manusia. Sejak manusia ada, teknologi sudah diciptakannya, bahkan terkadang ada yang menganggap bahwasanya teknologi dianggap sebagai ciri khas manusia. Seperti yang kita ketahui bahwasanya ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat bahkan teknologi juga demikian pesat perkembangannya. Begitupun dengan teknologi perang ketika meletusnya Perang Dunia II. Setelah Lembaga Bangsa-Bangsa gagal mengendalikan dunia untuk mencegah terulangnya Perang Dunia I, Negara-negara besar yang dikuasai partai-partai radikal berkembang tak terkendali. Negara-negara itu ahirnya mengorbankan perang baru yang lebih dahsyat dari pada sebelumnya, yakni Perang Dunia II. (Kardiyat Wiharyanto,1997:129) sesungguhnya ada tiga Negara yang disebut Negara Fasis. Ketiga Negara itu adalah Jerman dibawah kepemimpinan Hitler, Italia dibawah pimpinan Mushollini, dan Jepang dibawah kepemimpinan Kaisar Hirohito.

93

2.1.1 Sebab-sebab terjadinya Perang Dunia II Ada banyak hal yang bisa dibahas berkaitan dengan Perang Dunia II. Namun, pembahasan ini akan dibatasi pada sebab-sebab terjadinya perang, keadaan perang, dan yang lansung berkaitan dengan nasib bangsa Indonesia, yaitu serbuan Jepang ke kawasan Asia Pasifik. Berdasarkan pembahasan tentang Negara-negara fasis (Jepang, Italia dan Jerman), dapat dilihat latar belakang atau sebab-sebab terjadinya Perang Dunia kedua. Sebab pertama adalah Jepang ingin menguasai Asia bahkan menguasai seluruh dunia, sebagaimana tersirat dalam ajaran Shinto. Dalam ajaran tersebut, kaisar Jepang dinyatakan sebagai pusat dunia. Untuk melaksananakan hasrat itu Jepang menciptakan semboyansemboyan: Jepang hanya untuk bangsa Asia: Gerakan 3A (Jepang Pelindung Asia, Jepang Pemimpin Asia, dan Jepang Cahaya Asia). Kemudian juga timbulnya politik balas dendam Jerman terhadap Negara-negara Eropa yang dianggap telah menghina Jerman dalam perjanjian Versailles. Alasan lain yang juga berkaitan adalah keinginan Italia untuk menguasai Laut Tengah agar dapat memertahankan/menentukan kebesaran Italia di dunia. Ditambah pula dengan kewibawaan LBB yang menurun sehingga tidak bisa lagi mencegah serbuan Jepang ke Manchuria dan China, serban Italia ke Ethiopia, serbuan Jerman Jerman ke Ceko dan Slowakia. LBB gagal membatasi persenjataan sehingga terjadi perlombaan senjata. Kemudian muncullah paham-paham politik yang saling bertentangan.(Kardiyat Wiharyanto.1997:133134) Pada tanggal 1 September 1939 angkatan perang Jerman menyerang Polandia, untuk membalas dendam karena tidak mau manyerahkan Danzig kepada Jerman. Inggris dan Perancis yang merasa bertanggung jawab atas keerdekaan Polandia, pada tanggal 3 september 1939 mengumumkan perang melawan Jerman. Kemudian tercetuslah Perang Dunia II. Adapun Blok Negara-negara dalam Perang Dunia II adalah sebagai berikut: a. Blok As (Poros): Jerman, Italia, Jepang, Hongaria, Rumania, Bulgaria, Denmark, dan Finlandia. b. Blok Sekutu: Inggris, Perancis, Amerika, Belanda, Belgia, Denmark, Norwegia, Australia, Australia, Cina, dan Kanada c. Netral: Argentina, Swiss, Turki, Swedia, Spanyol, dan Portugal.(Kardiyat Wiharyanto.1997:134) 2.1.2 Keadaan Perang Setelah penyerbuan Polandia oleh Jerman apada tanggal 1 September 1939 dan perlawanan Polandia dapat dipatahkan. Ketika Polandia mengatur pertahanannya disebelah timur ibukota, Rusia menyerangya dari belakang sehingga jatuhlah kekuasaan Rusia. Setelah itu terjadilah perdamaian antara keduanya. Dan tentara Inggris yang ada di daratan Eropa pun kembali ke daerah asalnya. Dalam rangka menghadapi blok poros (sumbu), presiden Amerika Serikat dan perdana menteri Inggris bertembu di Samudra Atlantik. Kemudian pada tanggal 14 agustus lahirlah Piagam Atlantik yang berisi bahwasanya setiap Negara berhak menentukan corak pemerintahannya sendiri. Hal ini diungkapkan agar bangsa-bangsa yang terjajah bangkit dan melakukan perlawanan terhadap penjajah. 2.1.3 Perang Dingin Perang Dingin adalah istilah yang diciptakan oleh seorang ahli keuangan Amerika, Bernard Baruch, pada April 1947. Istilah ini diciptakan untuk menggambarkan suatu keadaan tentang hubungan antara Negara yang upaya-upayanya untuk mengalahkan dan menjegal pihak lain yang termanifestasi di dalam tekanan-tekanan ekonomi, propaganda, kegiatan-kegiatan rahasia dan subversif, dan lain-lain. Perang Dingin didominasi oleh apa yang saat ini dikenal dengan nama Super Powers yaitu AS dan US. Dengan berbagai cara mereka membagi Eropa 94

bagi mereka sendiri, dan persaingan diantara keduanya secara bertahap menyebar di hampir sudut dunia ini. Pada tahun 1989-1991 Perang Dingin telah berahir bersama dengan runtuhnya Uni Soviet sebagai sebuah Negara.(T. May Rudy.2002:60-61) Sejak ahir tahun 1943 keadaan mlai membaik. Tentara sekutu dibawah pimpinan Jenderal Mac Arthur berhasil mendesak tentara Jepang di semua medan pertempuran pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang mneyerah kepada sekutu seelah Kota Hiroshima dan Nagasaki di Bom oleh Amerika. Dengan demikian pula menandai bahwasanya perang dunia ke-II telah usai. Namun, di lain pihak pengalaman itu telah mengubah pandangan masyarakat dunia bahwasanya betapa bahayanya senjata nuklir jika digunakan dalam dunia peperangan. Kekhawatiran ini kemudian terbukti karena tidak lama setelah berahirnya Perang Dunia II justru muncul Perang Dingin diantara Negara-negara sekutu itu sendiri dalam kerangka perbedaan Ideologi dan persaingan untuk merebut dominasi atau hegemoni (hegemony) di dunia. Sejak saat itu pula kontroversi mengenai senjata Nuklir ini mulai menjadi salah satu topik utama dalam hubungan Internasional, khususnya dalam kerangka Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet (US) beserta sekutu-sekutu mereka dalam North Atlantic Treaty Organization (NATO) dan Pakta Warsawa (Warsawa Pact), yang notabene adalah sesame pemebang dalam Perang Dunia II.(Dian Wirengjurit.2002:11) Masa Perang Dingin ditandai dengan perlombaan senjata (nuklir) secara besar-besaran antara kedua Negara adi daya tersebut. Dengan itu juga masyarakat dunia mulai sadar akan bahaya yang ditimbulkan dari ancaman perang nuklir juga semakin meningkat. Bersama dengan itu juga semakin meningkatnya produksi senjata nulir dan adanya larangan pembuatan senjata nuklir bagi Negara yang belum mengembangkan nukir. Harapan akan dukungan Amerika Serikat semakin tinggal harapan ketika presiden Rooseavalt meninggal dan digantikan oleh wakil presiden Truman. Tidak lama setelah berkuasa Truman dan pemerintahannya harus berhadapan dengan pecahnya persekutuan yang dibangun selama perang dunia ke-II, yakni persekutuan antara egara-negara Barat dan Uni Soviet. Ketika Perang Dingin sungguh-sungguh berlangsung pemerintahan Truman merumuskan berbagai kebijakannya berdasarkan apa yang disebut keamanan nasional dimana Uni Soviet dipandang sebagai ancaman militer terdekat (Baskara T Wardaya.2008:25-28) Ketika Perang Dingin berahir pada penghujung dekade 1980-an, ditandai dengan runtuhnya paham komunisme dan bubarnya Negara Uni Soviet. Sebagian besar masyarakat dunia berhara datangnya babak baru dalam hubungan antar bangsa, dan dalam konteks ini khususnya dalam upaya perlucutan senjata nuklir. Awal decade 1990-an diharapkan akan menjadi bukan saja sebagai awal peredaan ketegangan, tetapi lebih jauh adalah pendekatan kembali antara kedua Negara adi daya yang selama hampir 40 tahun membayangi dunia dengan ancaman perang nuklir diantara mereka.(Dian Wirengjurit.2002:14) 2.2 Teknologi yang digunakan dalam perang Dunia II Teknologi adalah ilmu yang diterapkan, baik ilmu modern maupun folk science. Teknologi lebih dipengaruhi dan tergantung pada lingkungan dan tidak universal. Teknologi sendiri pada gilirannya mempengaruhi perkembangan ilmu pengetahuan. Ada selang waktu antara penemuan ilmiah dan penerapannya, yang makin lama makin singkat. Juga selang antara penemuan-penemuan baru makin singkat, dengan perkataan lain makin frekuen dan bertubitubi. Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat dengan hasil-hasilnya yang kelihatan nyata dan berpengaruh terhadap kebudayaan dunia, memyebabkannya sedikit demi sedikit dan dalam hal-hal tertentu mengganti kedudukan takhayul dan agama, misalnya dalam memecahkan pesoalan sehari-hari dan menyongsong masa depan. Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menggantikan pula ideologi yang dianut untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan umat manusia. Ideologi-ideologi lain dianggap hanya menghambat kemajuan dan 95

pencapaian kesejahteraan, demikian juga agama, sehingga dapat menimbulkan konflik-konflik. Tetapi kemudian ternyata, bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi saja tidak memadai, karena konsep kemajuan dan kesejahteraan kuantitatif tidak memuaskan manusia. Manusia sendiri menjadi obyek ilmu pengetahuan dan teknologi, malahan korbannya. Ilmu pengetahuan dan teknologi tumbuh dan berkembang dengan cepat, melebihi daya serap otak manusia, sehingga ia tidak dapat memahami seluruh produk ilmu pengetahuan, kendatipun sudah memakainya, bahkan menjadi obyeknya. Manusia terfragmentasi oleh ilmu pengetahuan, sehingga tidak utuh lagi, demikian pula alam lingkungannya. Mula-mula dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia hendak menguasai alam dan sampai batas-batas tertentu ia berhasil, tetapi ia lupa bahwa ia sendiri adalah bagian dari alam dan turut terkuasai oleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi otonom, membiakkan diri sendiri dan manusia menjadi bagiannya yang mudah usang. Usangnya manusia dalam dunia mesin menimbulkan pengangguran, menyebabkan manusia kehilangan harga diri, dan mesin menuntut agar manusia sebagai suku cadangnya dipakai dengan efisien untuk meningkatkan out-putnya. Pertumbuhan material dan kuantitatif menjadi ukuran keberhasilannya. Seperti juga ilmu pengetahuan, teknologi tidak hanya berupa produk, tetapi juga lembaga dan mekanisme kerjanya dalam masyarakat. Masyarakat yang banyak mempergunakan teknologi harus atau akan memiliki pula sikap mental yang sesuai dengan perilaku teknologi. Sejak manusia ada, teknologi sudah diciptakannya, bahkan teknologi dianggap ciri-ciri khas manusia. Tiap-tiap perubahan dalam teknologi atau munculnya teknologi baru dapat menimbulkan reaksi pada sebagian atau seluruh masyarakat. Perubahan yang cepat dapat menimbulkan reaksi lebih besar, karena ketika belum sempat orang mengadaptasikan dirinya dengan teknologi baru itu, yang lain sudah muncul pula atau teknologi baru belum sempat diintegrasi dalam kebudayaannya, sudah masuk pula unsur teknologi yang lain lagi, sehingga proses adaptasi berlangsung terus-menerus dengan cepat, dan sistem berada dalam stress yang berkepanjangan. Pada awal Perang Dunia II, kapal selam Jerman meraih keberhasilan yang besar walaupun kapal selam yang ada hanya berjumlah 53 unit dengan keterbatasan teknis dan logistik. Keberhasilan ini meyakinkan Hitler untuk menyetujui program pembangunan kapal selam yang lebih kuat. Panglima tertinggi armada kapal selam Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine) Admiral Karl Donitz. Kenapa Jerman pada waktu meletusnya Perang Dunia II hanya memiliki 53 unit. Kesalahan tak sepenuhnya ada di Kregsmarine, karena program pembangunan kekuatan bawah permukaan Nazi dilakukan menurut "buku putih" rencana pengembangan armada yang mengasumsikan konflik senjata berskala besar tak akan terjadi sampai pertengahan tahun 1940, kenyataannya pemimpin tertinggi Nazi Adolf Hitler terlalu cepat menabuh genderang perang. Total U-Boot yang dibuat selama perang dunia kedua adalah 1.100 unit, sekitar 16 type. Dari jumlah itu 458 unit tenggelam dalam pertempuran di Samudra Atlantik. Korban kapal tenggelam di pihak sekutu akibat serangan U-boot di seluruh penjuru dunia mencapai lebih dari 10 juta ton. Berdasar pengalaman pada perang dunia pertama, kapal selam dirancang untuk penyerangan malam di atas permukaan dan masih dilengkapai dengan baterai berkapasitas rendah menyebabkan kapal selam tidak dapat melaju dengan cukup cepat di bawah permukaan air. U-Boot Tipe XXI adalah kapal selam pertama yang dirancang untuk melaju lebih cepat di bawah permukaan air daripada di atas permukaan dan dengan snorkel serta kemampuan untuk melaju dengan sunyi (Schleichfahrt), dapat menyelam lebih lama. U-Boot mencapai masa kejayaannya antara tahun 1939-1942 dengan menenggelamkan banyak sekali kapal sekutu sehingga angkatan laut Inggris sempat diambang kekalahan pada tahun 1942. Baru setelah ditemukannya radar dan dipecahkannya kode Enigma oleh para ilmuwan sekutu, U-Boot mengalami kemunduran bahkan terbalik dari pemburu bawah laut menjadi yang diburu oleh pesawat anti kapal selam dan kapal perang sekutu. Hampir seluruh U-Boot akhirnya berhasil dikirim ke dasar laut oleh sekutu pada akhir Perang Dunia II. 96

Senjata utama tank adalah meriamnya, yang ukurannya hanya dilampaui oleh howitzer artileri yang besar. Biasanya ukuran kaliber tank Barat adalah 120 mm dan tank Timur 125 mm. Meriam tank bisa menembakkan peluru penetrator energi kinetik (KE) dan peluru high explosive (HE). Beberapa tank juga bisa menembakkan rudal atau roket melalui meriamnya, yang dapat memperjauh jarak jangkauan dan memungkinkan untuk menghancurkan target udara. Pada umumnya tank memiliki senapan mesin yang sejajar (coaxial) dengan meriam utama. Senapan mesin ini umumnya berkaliber kecil antara 7,62 mm sampai 12,7 mm untuk digunakan menghadapi target infanteri, tetapi ada beberapa tank Perancis yang menggunakan senjata coaxial kaliber besar 20 mm seperti tank AMX-30, yang bisa digunakan untuk menghancurkan kendaraan lapis baja ringan. Selain meriam utama dan senjata sekunder, tank juga biasa dilengkapi dengan senapan mesin anti pesawat udara yang berada di atap tank. Dahulu, meriam tank dibidik menggunakan mata saja sehingga kurang akurat, apalagi bila tank sedang berjalan ketika meriam akan ditembakkan. Sekarang tank modern memiliki banyak peralatan canggih untuk membantu meningkatkan akurasi. Giroskop digunakan untuk menstabilkan meriam utama; pengukur laser digunakan untuk menghitung jarak ke target; komputer digunakan untuk mengkalkulasikan ketinggian dan sudut tembak, dengan memperhitungkan kecepatan angin, suhu udara, dan faktor-faktor lainnya. Hampir semua tank tempur utama memiliki pelontar granat asap, yang dengan cepat bisa menyebarkan sebuah selimut asap yang akan melindungi tank bila sedang mundur atau disergap. Selimut asap ini tidak dipakai secara ofensif, karena asap juga akan menutupi penglihatan para penyerang, dan asap ini dapat memberitahukan kepada musuh bahwa serangan akan segera dilakukan. Tetapi pada beberapa tank seperti tank Perancis Leclerc, pelontar granat asap ini juga bisa digunakan untuk menembakkan gas air mata dan granat anti personel. Dua bersaudara Walter dan Reimar Horten adalah para pionir dalam pembuatan pesawat bersayap tanpa ekor, dan telah membangun secara berturut-turut pesawat-pesawat 'layar' tanpa mesin berbentuk indah dengan performa menakjubkan pada tahun 1936 s/d 1940, yang diikuti oleh sebuah contoh dengan dilengkapi dua mesin pendorong. Pengalaman mereka dalam membuat pesawat bersayap besar yang dapat terbang adalah sesuatu yang ajaib pada masa itu, dan merupakan satu-satunya di dunia. Pada tahun 1943 Walter Horten menyatakan ketertarikannya untuk membangun sebuah pesawat berkecepatan tinggi yang dibuat dari kayu. Laporan yang dikepalai Profesor Lippisch makin meyakinkan Walter bahwa bahkan pesawat dari kayu dapat membawa mesin jet atau roket dan kemudian terbang. Pada tahun 1943 dia mengajukan gagasannya kepada Panglima Luftwaffe Reichsmarschall Hermann Gring, dan tanpa banyak cingcong proyek tersebut disetujui. Rancangannya merupakan campuran dari berbagai tipe pesawat terdahulu, Mesin yang digunakan adalah BMW 003 dan bukannya Jumo 004 seperti yang direncanakan semula. Roda depannya yang berukuran besar merupakan contekan dari roda ekor pesawat Heinkel He 177, sedangkan peralatan pendarat utamanya "dipinjam" dari Messerschmitt Bf 109 G. Pada sekitar pertengahan abad 20, Hitler dengan nazi-nya telah membawa Eropa masuk ke dalam teror yang mencapai puncak dengan pecahnya perang dunia ke II (1939-1945). Pada masa itu, Hitler berusaha dengan keras untuk menguasai seluruh Eropa dan dunia dengan cara apapun, mulai dari mistik hingga teknologi. Dan dari sinilah muncul legenda-legenda luar biasa mengenai nazi, salah satunya adalah legenda bahwa nazi dengan suatu cara berhasil membangun pesawat berbentuk piringan dengan kemampuan luar biasa yang sering disebut dengan ufo nazi. Jika kita berbicara mengenai ufo nazi, maka yang dimaksud "ufo" disini adalah pesawat berbentuk piringan. Kita tidak sedang berbicara mengenai pesawat alien. Dalam catatan awal ufo nazi. Perang dunia II adalah perang senjata rahasia. Pada masa ini, senjata-senjata dashyat berhasil diciptakan. Mulai dari mesin pemecah kode hingga bom atom. Dan sesudah 97

berakhirnya perang itu, beredar rumor bahwa nazi memiliki senjata rahasia berupa pesawat berbentuk piringan dengan kemampuan anti gravitasi dan mampu terbang melebihi kecepatan suara. Rumor ini sepertinya diteguhkan oleh banyak saksi dan laporan. Belakangan disebut juga bahwa nazi memang memiliki dua jenis pesawat berbentuk piringan yang paling terkenal, yaitu seri Haunebu dan V-7. Namun perlu saya tegaskan sekali lagi bahwa sebagian peneliti masih meragukan bahwa nazi telah berhasil mencapai teknologi ini. Pada awal tahun 1950, Giuseppe Beluzzo, seorang ilmuwan Italia dan mantan menteri era Mussolini menulis mengenai ufo nazi di sebuah artikel di surat kabar Italia "Il Giornale d'Italia". Ia menulis bahwa sesungguhnya Jerman telah mempelajari desain pesawat berbentuk piringan sejak tahun 1942. Pada bulan yang sama dengan penerbitan artikel itu, seorang insinyur Jerman bernama Rudolf Schriever memberikan pengakuan kepada majalah Der Spiegel bahwa ia telah mendesain pesawat berbentuk lingkaran dengan diameter 15 meter. Kisah Schriever ini kemudian dituangkan dalam sebuah buku yang ditulis oleh seorang penulis bernama Rudolf Lusar. Pada tahun 1950an, Rudolf Lusar menulis sebuah buku berjudul "German secret weapons of world war II". Lusar adalah seorang mayor di militer Jerman unit teknis selama perang dunia II. Dalam bukunya tersebut, Lusar menceritakan banyak hal mengenai senjata rahasia nazi. Namun yang paling menarik perhatian adalah bab yang berjudul "Wonder Weapons". Menurut Lusar, desainer pesawat Jerman bernama Rudolf Schriever bersama rekanrekannya, Habermohl, Mierth dan Bellanzo, sedang mengerjakan beberapa pesawat berbentuk piringan selama masa perang dunia II. Salah satu fasilitas produksinya adalah pabrik yang terdapat di dekat Breslau, Polandia. Mierth berhasil membuat sebuah prototype pesawat berbentuk piringan dengan diameter 137 meter dengan punuk di atasnya yang berfungsi sebagai kokpit. Pesawat ini disebut menggunakan "tenaga mesin jet yang disesuaikan". Menurut Lusar lagi, pesawat itu akhirnya hancur ketika pabrik itu diledakkan sendiri oleh pasukan Jerman untuk mencegahnya jatuh ke tangan Sovyet tahun 1945. Di lokasi pabrik kedua di luar kota Praha, Ceko, Kelompok lain yang dipimpin oleh Schriever dan Habermohl juga mengerjakan pesawat berbentuk piringan yang lain. Diagram yang dibuat oleh Lusar menunjukkan pesawat tersebut memiliki bentuk piringan dengan kokpit berbentuk telur. Pesawat itu juga dilengkapi dengan bilah baling-baling untuk mengangkatnya dari tanah. Pesawat ini konon diujicobakan pada tahun 1945 dan mampu mencapai ketinggian 12 kilometer hanya dalam tempo 3 menit. Disebut juga bahwa pesawat itu bahkan bisa terbang mencapai kecepatan maksimal hingga 2.000 km/jam, yang artinya lebih cepat dari kecepatan suara. Klaim ini tentu saja sangat mengejutkan mengingat catatan resmi pesawat pertama yang melampaui kecepatan suara adalah pesawat buatan Amerika yang memecahkan rekor itu tahun 1947. 2.3 Dampak Perkembangan Teknologi Perang Setelah Perang Dunia II Perang Dunia II merupakan perang terbesar dalam sejarah umat manusia. Melibatkan banyak negara dan membawa korban yang tidak sedikit. Medan perang digelar tidak hanya di Eropa tetapi juga di Asia, Afrika dan Pasifik. Perang yang dipicu oleh semangat nasionalisme yang sempit dan ketidakpuasan atas hasil perundingan yang mengakhiri Perang Dunia I, terutama oleh perjanjian tentang hasil rampasan perang. Negara Italia, Jerman dan Jepang berhadapan dengan kekuatan sekutu Inggris, Perancis, Rusia. Amerika Serikat juga terlibat dalam perang di Eropa dan Asia-Pasifik. Perang Dunia II memang menimbulkan luka yang teramat dalam bagi seluruh umat manusia. Banyak keluarga yang kehilangan sanak saudaranya, banyak tentara yang mengalami trauma yang berkepanjangan. Semua sumber daya negara habis digunakan untuk kepentingan 98

perang. Apakah perang ini hanya menimbulkan luka dan tidak membawa manfaat sama sekali. Kalau kita amati banyak manfaat yang didapat terutama untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Persaingan hidup dan mati setiap negara yang terlibat mengharuskan memanfaatkan semua sumber daya untuk memenangkan perang. Terbukti sudah bahwa teknologi maju yang dapat mengakhiri Perang Dunia II yaitu dengan dibuatnya bom atom (nuklir) yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki Jepang. Dari sini terlihat bahwa Perang Dunia II membawa dampak positip terhadap revolusi pemikiran dan penemuan teknologi. Dampak yang sangat terasa yaitu pada teknologi persenjataan untuk perang. Kalau pada perang dunia I masih digunakan senjata manual, tetapi pada perang dunia II sudah digunakan senjata otomatis dan semiotomatis. Penggunaan pesawat terbang dan kapal perang sebagai senjata andalan juga menunjukan bahwa perkembangan ilmu tentang pesawat dan perkapalan sangat cepat. Ilmu tentang roket peluncur juga mengalami pertumbuhan yang sangat cepat pula. Setelah perang selesai perkembangan teknologi perang dapat diaplikasikan untuk kepentingan sipil demi kesejahteraan umat manusia. Dibuatnya pesawat yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dan dapat menempuh jarak yang jauh serta kapal-kapal modern yang dapat mengarungi lautan dengan daya jelajah tinggi dan mampu mengangkut beban yang berat,merupakan salah satu manfaat yang dapat diperoleh setelah perang. Alat angkutan darat dengan kemampuan besar juga diproduksi untuk mengangkut barang dan manusia, sehingga transportasi bisa diselenggarakan dengan aman, murah dan nyaman. Analisis reaksi yang terjadi bila sebuah nukleon yang bergerak atau inti menumbuk inti lain yang diam bisa disederhanakan dengan memakai sistem koordinat yang bergerak dengan pusat massa partikel-partikel yang bertumbukan. Teknologi roket yang pada awalnya sebagai alat untuk meluncurkan peluru kendali lintas negara atau lintas benua merupakan cikal bakal proyek luar angkasa. Proyek angkasa luar dipercepat dengan sudah ditemukannya roket, sehingga dapat meluncurkan modul ruang angkasa (pesawat ulang alik dan satelit) sampai mencapai orbit bumi. Lebih dari itu teknologi roket juga mengilhami dibuatnya mesin jet, sehingga dapat diciptakannya kendaraan yang mempunyai kecepatan melebihi kecepatan suara. Ilmu kedokteran yang digunakan untuk perang juga mengalami perkembangan sangat cepat. Penemuan obat dan prosedur medis modern telah diterapkan dalam Perang Dunia II, karena banyaknya korban yang berjatuhan dikedua belah pihak yang bertikai. Ilmu tentang kejiwaan manusia digunakan untuk membuat seorang prajurit tidak mengenal takut dan lelah demi bangsa dan negara. Teknik rekayasa genetika digunakan untuk membuat seorang prajurit lebih hebat dan kuat di medan perang. Penggunaan radiasi dalam bidang kedokteran terus menunjukkan penuingkatan dari waktu ke waktu sejak tahun 1950. Dalam bidang kedokteran, pemanfaatan teknik nuklir ini meliputi tindakan-tindakan radio-diagnostik, radio-terapi dan kedokteran nuklir. Perbedaan dari ketiga jenis kegiatan tersebut adalah terletak pada sumber radiasi yang digunakannya. Adadua jenis sumber radiasi, yaitu sumber terbungkus dan sumber terbuka. Kedokteran nuklir merupakan suatu kegiatan yang relatif baru, yang perkembangannya akhir-akhir ini semakin pesat setelah terbukti, teknik ini ternyata mampu mengungkapkan ciriciri berbagai jenis penyakit. Dengan kedokteran nuklir dimungkinkan pemeriksaan medikdilakukansecara in-vintro (dalam sel tubuh hidup) di klinik maupun secarain-vivo (dalam gelas percobaan) di laboratorium. Hampir seluruh organ dalam tubuh dapat didiagnosis dengan teknik nuklir kedokteran, seperti pemeriksaan otak, limpa, hati, jantung, ginjal, tulang, darah, pembuluh darah, paru-paru, saluran pencernaan, kelenjar gondok dan lain-lain (Akhadi, 2003:152-154). Banyak reaksi nuklir sebenarnya berkaitan dengan dua langkah terpisah. Pertama partikel datang menumbuk inti target dan keduanya bergabung untuk membentuk inti baru 99

yang disebut inti majemuk. Inti majemuk tidak memiliki ingatan bagaimana terbentuknya, karena nukleonnya tercampur tidak bergantung pada asalnya dan energi yang membawanya menjadi keadaan tersebut oleh partikel-datang yang kemudian dibagi-bagi lagi diantara nukleonnukleon tersebut. Master piece perkembangan teknologi pada Perang Dunia II yaitu ditemukannya cara pembuatan bom atom. Radiasi neutron terjadi dari reaksi inti suatu atom atau unsur yang meluruh. Radiasi neutron dari suatu atom atau unsur secara langsung sebetulnya sulit terjadi, kecuali bersamaan timbulnya dengan reaksi inti pada suatu atom yang mengalami peluruhan. Hasil peluruhan ini inti atomnya masih dalam keadaan tereksitasi dengan tingkat energi yang tinggi, sekitar 8 MeV(Wardhana,2007:49). Teknologi nuklir mengalami perkembangan yang sangat cepat. Fusi yang terjadi antara uranium dan plutonium dalam suatu reaktor ternyata menimbulkan energi yang sangat luar biasa. Setelah perang berakhir teknologi nuklir dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, misalnya untuk menggerakan turbin bagi PLTN, menggerakkan mesin kapal terutama kapal selam, serta bahan bakar untuk pesawat ruang angkasa penjelajah alam semesta. Walaupun revolusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi banyak diilhami selama terjadinya perang dengan alasan apapun karena menimbulkan kerugian yang sangat besar. 3.1 Kesimpulan Teknologi sangatlah penting dalam kehidupan manusia, begitu juga dalam kaitanya dengan perang. Teknologi lama-kelamaan menjadi senjata paling mematikan dan menentukan. Pada jaman sekarang peperangan menjadi sangat tergantung kepada teknologi. Ada angapan siapapun yang memiliki teknologi akan memenangkan peperangan apapun yang dia lakukan. Sebagai contohnya Amerika hanya dengan mengunakan pasukan dalam jumlah kecil 4-6 orang namun sudah dapat menjatuhkan lawan yang berjumlah lebih banyak. Berbeda dengan negara dengan teknologi yang kurang maka dibutuhkan jumlah tentara yang lebih bannyak. Umumnya dalam peperangan yang paling krusial adalah bagaimana kemampuan suatu negara dalam menguasai lautan. Hingan muncul angapan siapa yang menguasai lautan akamenguasai peperangan. Namun penguasaan lautan harus didukung dengan teknologi yang harus memadahi. Penguasa lautan dan juga militer terbesar saat ini adalah Amerika mereka memiliki teknologi yang sangat tinggi mereka adalah pemilik kapal induk terbesar di dunia. Pentingnya teknologi dapat pula dilihat dari sini walaupun biaya yang sangat besar dibutuhkan untuk pembangunan serta untuk biaya operasi tetapi Amerika guna mempertahankan superioritas tetap mempertahankan kapal-kapalnya walaupun sekarang termasu masa damai dunia. Namun dalam perkembangan teknologi ini peran manusia belum tergantikan, walaupaun mulai banyak teknologi yang bertujuan agar semua dikendalikan oleh mesin. Banyak cerita fiksi yang mengarah kesana serta banyak pula ilmuan yang meneliti kearah sana. Namun sampai sekarang belum dapat direalisasikan secara sempurna. Manusia masih menjadi teknologi paling sempurna yang perna ada. Pada dasarnya manusia memiliki sifat dasar sebagai petarung. Karya tuhan yang satu ini adalah mesin perang yang paling sempurna, dan karena itu banyak negara walaupun sudah memiliki teknologi yang sempurna mereka tetap membentuk pasukan khusus yang walaupun memiliki teknologi yang sama namun memiliki hasil dan kualitas yang jauh berbeda. Jadi lambat-laun perang semakin lama semakin tergantung terhadap teknologi yang digunakan. Jika suatu kelompok yang berperang berhadapan namun memiliki kekuatan yang sama, maka hasil dari perang itu ditenrukan oleh teknologi yang mereka gunakan.

100

DAFTAR RUJUKAN Akhadi, Mukhlis. 2003. Pengantar Teknologi Nuklir. Jakarta: PT Rineke Cipta Arya Wardhana, Wisnu. 2007. Teknologi Nuklir Proteksi Radiasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Penerbit Andi Beiser, Arthur. 1982. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga. Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern Edisi 4. Jakarta: Erlangga Blackburn, O John. 1988. Menyonsong Kemakmuran Tanpa Energy Nuklir dan Batubara. Jakarta: Yayasan Obor May Rusdi, T. 2002. Studi Strategis Dalam Transformasi System Internasional Pasca Perang dingin. Bandung: PT Refika Aditama Mustofa, Agus. 2006. Indonesia Butuh Nuklir. Surabaya: PADMA Press Wardaya, T Baskara. 2008. Konflik Perang Dingin. Yogyakarta: Percetakan Galang Press Wiharyanto, Kardiyat. 1997. Sejarah Indonesia dan dunia 2. Yogyakarta: Kanisius Wirengjurit, Dian. 2002. Kawasan Damai dan Bebas Senjata (Pengertian, Sejarah, dan Perkembangannya). Bandung: PT Alumni Internet http://id.wikipeda.org/wiki/U-Boot diakses pada tanggal 25 Februari 2012. http://id.wikipeda.org/wiki/Tank diakses pada tanggal 25 Februari 2012. http://xfile-enigma.blogspot.com/2009/12/ufo-nazi-senjata-rahasia-jerman-pada.html diakses pada tanggal 25 Februari 2012. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERANG DI DUNIA Zakiyatul Rizki Maulida, Yan Helda Pratama A. Latar Belakang Pada masa prasejarah merupakan tempat yang teramat luas yang dihuni oleh kolonikoloni manusia yang hidup terpencar dan menggantungkan kehidupannya pada pola berburu dan meramu.Dengan pola kehidupan berburu, manusia membutuhkan alat yang bisa digunakan untuk menangkap dan membunuh binatang buruan.Persoalannya yaitu pada mulanya binatang buruan bukanlah patung yang hanya diam ketika didekati. Binatang memiliki insting, mereka bisa mencium bahaya yang tengah mengancam dan mempertahankan diri dengan cara berlari, bersembunyi, atau kembali menyerang. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan manusia adalah membunuh dari jarak yang cukup jauh, dari tempat persembunyiannya yang tidak terdeteksi oleh binatang. Hal ini sama dengan menciptakan senjata yang mematikan, namun dapat digunakan dari tempat yang cukup jauh. namun senjata tersebut dapat berubah sesuai perkembangan dan pengaruh ancaman baik ancaman kecil atau ancaman besar-besaran (Soejono, 2010: 228). Berdasarkan sejarah perang dan pengalaman perjuangan bangsa, bentuk pemaksaan kehendak Negara lain terhadap Negara yang dilawan dilaksanakan melalui pengerahan kekuatan militer atau inversi secara fisik, Intervensi tersebut pada awalnya dilakukan melalui lautan, udara dan dilanjutkan ke daratan. Selama berkembangnya waktu, dalam mempertahnkan kedaulatan Negara perlu dilakukan dengan perang rakyat yang dikenal dengan sishankamrata.Hal yang harus diutamakan yaitu dengan mempertahankan dan mengembangkan sistem teknologi pertahanan suatu Negara yang harus mampu menangkal ancaman yang mungkin terjadi. Berdasarkan kali ini, ditunjukkan bahwa ancaman di masa depan sudah tidak lagi dilaksanakan dengan cara mengerahkan pasukan secara besar-besaran. Namun pada kali ini, trend ancaman sudah mengalami perubahan, menguasai suatu Negara sudah tidak harus dilakukan dengan intervensi fisik secara besar-besaran.Dan perkembangan teknologi ini juga 101

semakin berkembang dari yang lampau sampai modern sesuai dengan perkembangan zaman dan kecanggihan alat untuk mempertahankan diri atau mempertahankan suatu negara. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana perkembangan teknologi perang? 2. Apa Macam-macam perkembangan teknologi perang? C. Tujuan Masalah 1. Untuk mengetahui latar belakang terciptanya perkembangan teknologi perang. 2. Untuk mengetahui macam-macamteknologi perang. A. Perkembangan Teknologi Perang Pada masa-masa primitif yang masih sangat sederhana, manusia belum memiliki pengetahuan mengenai tenik-teknik metalurgi. Satu-satunya teknologi yang mereka kenal adalah tenik pembuatan api. Namun, manusia juga melakukan modofikasi yang lebih maju sehingga senjata yang primitif menjadi sebuah senjata yang mematikan pada zamannya. Pada sekitar 250.000 tahun yang lalu manusia mulai menemukan teknik baru untuk meningkatkan daya hancur dan ketahanan dari senjata yang ditemukannya ini.Untuk masa awal ini manusia menggunakan teknik pembakaran. Contonya yaitu tombak, dengan cara membakar bagian terluar dari batang tongkat, mereka bisa mendapatkan dua hal. Pertama, dengan menggosok bagian yang hangus, maka mereka akan mendapatkan tongkat dengan ujung yang lancip. Kedua, dengan melakukan proses pembakaran ini, mereka bisa mendapatkan sebuah tongkat yang lebih keras dan ketimbang kayu aslinya. Alhasil mereka membuat sebuah senjata yang mematikan mereka hanya perlu mencari kayu yang cukup panjang, membakar kulit luarnya, menyerutnya, dan membunuh binatang buruan atau melukai musuh. Ketika pertama kali mengenal pertempuran.Teknik militer yang digunakan manusia masih sangat sederhana.Namun pengetahuan manusia terus berkembang.Pertama, manusia menciptakan pola formasi pasukan. Sebuah pasukan ditata dalam baris sedemikian rupa sehingga semakin efektif.Dalam hal ini, formasi awal yang paling terkenal adalah phalanx. Setelah berhasil menciptakan inovasi lagi dengan membagi prajurit kedalam beberapa satuan.Prajurit berkaki datau infantry, prajurit kavaleri atau prajurit berkuda, dan kemudian barisan artileri. Pada tahun 3500 S.M orang-orang Timur Tengah mulai menemukan teknik percampuran timah dan tembaga. Campuran kedua logam ini menghasilkan zat yang bisa dibentuk menjadi beragam wujud, namun juga kuat dan keras.Percampuran inilah yang kemudian disebut sebagai perunggu dan manjadi bahan utama dari pembuatan peranti logam.Maka dengan kemajuan teknologi yang semakin maju, manusia dapat menciptakan persenjataan yang awalnya dari kayu kemudian beralih persenjataan yang terbuat dari logam.Persenjataan dari logam tersebut juga dapat dimodifikasikan untuk menemukan inovasi seperti pembuatan kapal selam sebelum terjadinya perang dunia pertama.Dan sampai saat ini senjata atau perkembangan teknologi semakin berkembang dengan adanya hasil pemikiran manusia sesuai perkembangan zaman dan sesuai dengan kegunaannya untuk mempertahankan wilayah atau Negara dari serangan musuh-musuh. B. Macam-macam Perkembangan Teknologi Perang 1. Tombak Merupakan senjata sederhana yang dimodifikasi dari tongkat kayu atau bambu. Alat ini juga mencerminkan penghidupan berburu (Poesponegoro, M.D & Notosusanto, N, 2010:225). Kemudian senjata dimodifikasi oleh bangsa Roma yang berasal dari tombak yaitu Pila, dalam 102

pertempuran, pasukan Roma membawa dua jenis pila. Pila ringan dan pila berat. Pila ringan dilontarkan terlebih dahulu kearah musuh setelah itu barulah pila berat. 2. Panah Penggunaan busur dan anak panah terjadi pada saat pertempuran Crecy ketika Raja Edward III dari Inggris melakukan invansi ke wilayah perancis.Busur merupakan senjata kaum nomaden di Asia.Dengan senjata ini, suku Scythian, Hun, Mongol, Turki, dan suku-suku nomaden Asia lainnya menghabisi infantri dan kavaleri musuh mulai dari Cina hingga ke Gaul. Senjata ini merupakan senjata pembunuh paling efektif dan popular sebelum ditemukannya miseu dan pistol (Thomas & Ibrahim, 2010 : 10). 3. Kuda dan kereta kuda Kuda merupakan kendaraan pertama yang digunakan dalam peperangan.Pada abad ke 11 atau 12, para penunggang kuda dari Mongolia mengamuk dan menebarkan ke hampir seluruh penjuru dunia.Pasukan berkuda kemudian disebut sebagai pasukan kavaleri yang merupakan jenis pasukan nomor dua setelah pasukan infanteri sekaligus merupakan elemen paling dinamis dalam sebuah kesatuan tentara. Sedangkan kereta kuda merupakan kereta yang pertama kali digunakan sekitar tahun 3000 S.M. kereta perang purba terdiri dari sebuah gerobak tempat penumpang yang beroda ganda dan ditarik oleh lembu atau kuda yang ditunggangi oleh seorang prajurit pembawah panah atau tombak dan seorang pengemudi yang bertugas mengendalikan laju kereta (Thomas & Ibrahim, 2010 : 16). 4. Pedang Pedang merupakan salah satu senjata awal yang diciptakan manusia ketika memasuki zaman logam.Pada tahun 3500 S.M orang-orang Timur-Tengah mulai menemukan teknik percampuran tembaga dan timah.Campuran logam ini menghasilkan zat yangtidak bisa dibentuk menjadi beragam wujud, namun juga kuat dan keras.Campuran ini yang kemudian disebut sebagai perunggu dan menjadi bahan utama dari pembuatan peranti logam.Pedang generasi awal yang dibuat manusia yaitu berasal dari perunggu yangpanjang ujungnya lancip yang memiliki kedua sisi tajam.Pedang juga sangat berarti bagi para pemanah berkuda dari Asia.Pada abad pertengahan, pedang merupakan senjata yang sangat dibutuhkan oleh para Ksatria seperti halnya dibutuhkan oleh Musashi dan para pesamurai pengikutnya di Jepang.Pedang juga menjadi simbol kegagahan dan keberanian yang dicantumkan dalam banyak lencana dan bendera. Pedang juga menjadi hiasan dalam seragam militer pada saat ini meski tidak lagi digunakan sebagai senjata (Thomas & Ibrahim, 2010 : 25). 5. Baju Zirah dan Perisai Ketika pengolahan logam mengalami kemajuan, bentuk dan variasi peranti perang dari logam pun turut mengalami kemajuan.Pada abad ke-14, manusia mampu membuat lempengan-lempengan lebar dari baja yang berfungsi sebagai pelindung tubuh yang berfungsi sebagai alat untuk meminimalisir daya hancur senjata musuh ketika mengenai tubuh kita atau memperkecil resiko kematian.Fungsi pokok perlengkapan ini adalah mengefektifkan serangan ke pihak musuh. Prajurit yang berpelindung tubuh lengkap akan memiliki kepercayaan diri lebih tinggi ketimbang prajurit tak berpelindung tubuh sehingga moral bertempur mereka menjadi lebih tinggi. Disamping itu, prajurit yang mengenakan pelindung tubuh lebih sukar untuk dilumpuhkan ketimbang tidak memakai pelindung (Thomas & Ibrahim, 2010 : 30). 6. Artileri Artileri digunakan sejak abad pertengahan namun pada abad ke-13 mengalami pergeseran makna yang berasal dari nama artellier (menata) menjadi konstruksi alat perang. Dengan artileri, manusia dapat menciptakan efek kehancuran benteng yang kokoh dan berdinding tebal, manusia bisa mengandalkan daya gempur artileri.Selain itu, artileri juga mempertinggi moral tempur prajurit sekaligus memperciut nyali musuh.Artileri mekanis sangat bermanfaat jika digunakan dalam pengepungan. Artileri mekanis diperuntuhkan 103

untuk melewati dinding batu yang rapuh atau membidikkan melewati dinding benteng untuk menghancurkan perumahan dan bangunan-bangunan lain didalam benteng (Thomas & Ibrahim, 2010 : 41). 7. Kapal Perang Tradisional Sepanjang sejarah, kapal perang pertama yang dibuat manusia dinamakan galley, Galley dibuat pada 3000 S.M oleh bangsa Punisia dan Yunani Kuno.Galley adalah kapal layar yang dilengkapi dengan kayu besar di kedua sisinya. Dua kayu ini berfungsi untuk melakukan maneuver atau digunakan sebagai tenaga cadangan ketika tiupan angina cukup kuat. Peran tenaga kayu ini sangat penting, terutama dalam pertempuran. Dimasa-masa kuno galley biasanya dipasangi alat pelantak dari perunggu yang berfungsi untuk menghancurkan dinding kapal musuh. Dan pada saat meriam ditemukan, para pelaut menggantinya dengan alat pelantak tersebut dengan meriam (Thomas & Ibrahim, 2010 : 49). 8. Kapal Layar Tempur Kapal layar digunakan umat manusia pada masa lalu.Di Eropa terdapat kapal layar yang disebut roundship namun di Arab, muncul sebuah varian kapal layar yang bernama dhow. Pada awalnya, galley tidak dapat diandalkan dalam pertempuran laut, karena persoalan utamanya yaitu galley tidak dapat berlayar terlalu jauh dari pantai sehingga ekspedisi militer jarak jauh manusia membutuhkan alat transportasi lain selain kapal galley yang murni bertenaga manusia. Dan untuk mengatasi kekurangan ini manusia berpaling pada tiupan angin.Kapal layar tempur ini muncul pada abad ke-16 hinggal ke-18 yang disebut dengan galleon yang merupakan alat perang baru yang lazim digunakan oleh Negara-negara Eropa.Galleon merupakan sebuah perkembangan besar.Galleon dapat mengarungi lautan selama berbulan-bulan daripada menggunakan kapal layar kuno atau galley. Galleon dapat membawa lebih banyak meriam yang memiliki daya hancur lebih besar (Thomas & Ibrahim, 2010 : 51). 9. Kapal Uap Mesin uap mampu mengubah metode pelayaran dan juga pertempuran laut dengan cara radikal. Pada abad ke-18 ditemukan mesin uap yang bergerak secara cepat dan mengubah kehidupan manusia secara radikal. Kapal uap generasi awal bekerja dengan cara memenuhi silindernya dengan uap, kemajuan berikutnya, dalam pengembangan kapal uap adalah penambahan lapisan baja. Setelah penambahan baja pelindung, kemajuan besar lainnya adalah mesin turbin menggunakan sebuah roda besar pemutar yang bisa memperbanyak jumlah uap dengan cepat. Mesin-mesin ini mendorong terciptanya torpedo berkecepatan tinggi yang mengancam supremasi kapal perang pada akhir abad ke-19 dan awal abad-20 (Thomas & Ibrahim, 2010 : 54). 10. Kapal Lapis Baja Kapal lapis baja merupakan perkembangan selanjutnya dari kapal perang lain. Kapal berlapis baja modern lahir di Amerika pada masa perang sipil sekitar tahun 1592. Kapal ini hanya dapat digunakan untuk menembus blockade kapal-kapal pihak Union (Thomas & Ibrahim, 2010 : 57). 11. Kapal Induk Dengan ditemukannya artileri dan mesin uap, terjadi perubahan drastic pada medan pertempuan laut. Mesin uap menjadikan para pelaut dapat bertahan berbulan-bulan dilaut tanpa perlu menyesuaikan diri dengan kondisi alam dan tiupan angin.Dengan demikian, halangan terbesar yang membatasi ruang gerak manusia di lautan telah teratasi, sementara itu, mesin uap juga memungkinkan pembuatan kapal dengan ukuran yang lebih besar sehingga dapat memuat lebih banyak personil dan terutama lebih banyak artileri.Dengan artileri-artileri tersebut, daya hancur kapal-kapal laut menjadi menakutkan sehingga pertempuran laut pun menjadi lebih dahsyat. Kemudian manusia terus melakukan beragam eksperimen sehingga kapal perang menjadi kekuatan super yang tak tertandingi yang juga 104

memiliki daya angkut yang besar yang bisa memuat pesawat untuk pengeboman pada wilayah musuh dan sekaligus membuat perrtempuran laut menjadi semakin mengerikan dengan melibatkan kekuatan udara dan laut dalam sekali perang (Thomas & Ibrahim, 2010 : 61). 12. Kapal Selam Kapal selam pertama diciptakan oleh Alexander Agung pada abad ke-19.Pada masa itu, Alexander menggunakan semacam bola besi yang salah satu dindingnya dilengkapi dengan kaca untuk menyelidiki kehidupan dibawah laut.Meski merupakan sebuah terobosan besar, namun alat ini masih memiliki satu kekurangan besar, yaitu tidak dapat bergerak sehingga tidak dapat digolongkan sebagai sebuah kapal.Namun seiring dengan waktu, kapal selam berkembang.Kapal tersebut digerakkan oleh motor elektrik.Dan system ini digunakan oleh seluruh kapal selam modern hingga ditemukannya tenaga nuklir.Dan pada perang dunia I, kapal selam juga berubah menjadi senjata yang menakutkan. Dan kapal selam ini mampu membawa beragam torpedo dan memiliki jarak tembak tiga kali dari torpedo terbaik dari masa perang dunia II yang didesain dengan menggunakan nuklir (Thomas & Ibrahim, 2010 : 66). 13. Bubuk Mesiu Pada abad ke-13 Bubuk Mesiu telah dikenal di Barat.Bubuk mesiu atau dalam bahasa Inggris disebut dengan black powder merupakan campuran dari sulfur, zat arang, dan potansium nitrat.Campuran ini memiliki sifat mudah terbakar dan mampu menghasilkan gas yang sangat banyak sehingga sering digunakan sebagai pendorong dalam senjata atau sebagai bahan pembuat petasan.Pada akhir perang dunia, banyak dikembangkan peledak berdaya ledak tinggi. Zat-zat ini memang tidak pernah digunakan sebagai pendorong peluru bubuk mesiu tanpa asap yang sering digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu (Thomas & Ibrahim, 2010 : 73). 14. Senjata Api Teknik menggunakan api dalam penyerangan dapat direncanakan dan dipersiapkan kegunaannya dengan kewaspadaan, serangan menggunakan api memerlukan berbagai material dan peralatan lain. Api dapat ditempakkan dengan menggunakan busur dll, namun dengan perkembangannya, didesain dengan menggunakan senjata laras panjang (Feng, T.T, :73). Senjata api merupakan senjata yang jauh lebih mematikan ketimbang panah atau pedang. Kemampuan senjata ini tidak dapat ditandingi oleh segala macam jenis busur ataupun tombak. Senjata ini merupakan senjata yang tidak dapat digantikan oleh senjata lainnya dalam pertarungan jarak dekat, senjata ini merupakan puncak temuan manusia dalam bidang senjata personil (Thomas & Ibrahim, 2010 : 80).Pada abad ke-19 kemajuan berkembang dengan cepat lagi dengan ditemukannya senapan Gatling, yaitu senapan yang memiliki kecepatan paling tinggi pada saat itu. Senapan ini merupakan senapan multi laras yang memiliki enam laras dengan sejumlah sabuk peluru. 15. Meriam Meriam muncul dalam kebudayaan mulai dari Cina, Islam hingga Eropa. Meriam digunakan untuk menyebut segala macam jenis senjata api yang dapat menembakkan peluru seberat 19 kg. senjata ini lebih tepat digunakan untuk melontarkan bola-bola api ke target yang mudah terbakar. Pada generasi pertama, meriam digunakan sebagai kilatan atau getaran suara yang dapat menakut-nakuti kuda dan para prajurit. Namun meriam primitif berukuran kecil masih kalah dengan sebuah busur atau busur silang. Namun pada perang dunia I, perkembangan meriam mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dari ukuran dan daya hancur, meriam-meriam perang dunia I sangat jauh dibandingkan dengan meriammeriam generasi awal (Thomas & Ibrahim, 2010 : 89). Meriam di rekonstruksi dengan mengikat beberapa lonjoran besi menjadi sastu (bundled) sehingga berbentuk suatu tabung. Kemudian teknologi konstruksi meriam tersebut semakin berkembang dan menjadi 105

semakin canggih dengan besi cor, sehingga dapat menghasilkan suatu tabung meriam yangsepenuhnya utuh.Meriam lebih praktis, memiliki jangkauan tembak yan glebih panjang dan akurasi bidik yang lebih baik (Besari, 2007:55). 16. Granat Granat berasal dari bahasa Prancis yaitu pomegranate adalah senjata anti personel yang berisi bubuk mesiu biasa atau TNT dan meledak setelah dilemparkan. Seorang prajurit hanya perlu melepaskan pengunci dan melemparkannya pada sasaran dan melihat kehancuran yang diderita oleh musuhnya. Granat tangan ini mulai digunakan di berbagai front pertempuran pada masa perang Rusia-Jepang dan pada masa perang sipil Amerika. Namun, pada Perang Dunia I granat kembali marak digunakan, banyaknya parit dan luanglubang perlindungan menjadikan granat semakin dilirik sebagai senjata yang efektif (Thomas & Ibrahim, 2010 : 103-105). 17. Ranjau Darat dan Ranjau Laut Ranjau dapat dikatakan bukan sebagai senjata otensif, dalam artian bahwa ranjau tidak dapat digunakan sebagai senjata serang. Namun, meski bersifat defensif, kehebatan ranjau dalam menghancurkan musuh tidak dapat dianggap enteng, ranjau darat maupun ranjau laut memiliki fungsi yang unik yaitu memperlambat pergerakan musuh, ketika ranjau terlahir maka tentara tidak dapat lagi seenaknya di suatu kawasan tindakan ceroboh yang dapat menyebabkan menjadi korban dari ranjau. Ranjau memiliki efek psikologisyang besar. Dengan karakter yang lebih mirip jebakan daripada sebuah senjata, ranjau membuat para prajurit terus merasa waswas karena meski berada pada wilayah yang telah ditinggalkan musuh. Letaknya yang tersembunyi dibawah tanah membuat senjata ini tidak terlihat. Dan, yanglebih parah, bayangan cacat seumur hidup menjadi mimpi buruk yang terus menghinggapi benak para prajurit karena ranjau lebih sering membuat para prajurit cacat daripada terbunuh. 18. Kendaraan Lapis Baja Tanggal 13 September merupakan 1916, merupakan titik dari perubahan sejarah perperangan. Tank telah lahir, tank dapat dikatakan merupakan sebuah senjata darat paling menjanjikian yang ditemukan di Inggris. Tank dirancang untuk menembus blokade kawat berduri, menghancurkan serang senapan mesin, mengangkangi parit-parit perlindungan, dan membantai pasukan muduh yang mempertahankannya. Namun, meski merupakan sebuah temuan revolusioner, tank juga menjadi sumber pertentangan, bahkan sejak temuan ia dilahirkan. Kontroversi dan pertentangan tidak hanya berhenti di situ karena setelah terbukti sebagai mesin perang yang efektif, tank justru memantik kontroversi lain berkaitan drngan bagainama cara ia digunakan (Thomas & Ibrahim, 2010 : 115). Dalam menuju modernisasi tank difungsikan sebagai alat perang yang mengusung personel tempur, yang juga dibekali persenjataan dengan caliber lebih besar dan lapisan baja lebih tebal dan tank berinovasi menjadi lebih canggih dan beragam macam penggunaan untuk mempertahankan dar serangan musuh (Nogo Seno, H.A, 2011 :19). Panzer digunakan pada akhir perang strategi Jerman, divisi panser merupakan slah satu faktor kekuatan Jerman, secara kualitas, panser-panser yang digunakan semakin canggih namun tidak lagi didukung oleh sejumlah serdadu yang memadai sehingga kekuatan sebuah divisi panzer pada tahun 1945 tidak lagi sebanyak pada tahun-tahun sebelumnya. Hal ini diperparah hingga mobilitas sebuah divisi panzer menjadi terbatas (Srivanto, 2008:312). 19. Pesawat Tempur dan Helikoter Pada Perang dunia II (1939-1945) telah mengilhami banyak negara yang terlibat di dalamnya untuk memperkuat mesin perangnya. Salah satu mesin perang yang diandalkan adalah pesawat terbang. Pesawat terbang akhirnya menjadi aplikasi alat perang dan selalu menjadi faktor perhitungan bagi sebuah negara (Hasibuan, I & Abriyanto, M, 2003:18). Kemajuan di bidang penerbangan ini juga direspon oleh kalangan militer, namun, sebagai 106

pesawat pengebom maka peran utama dari pesawat ini yaitu sebagai pengintai, pengamatan seperti ini merupakan sebuah cara yang efektif dan kadang kala menentukan hasil pertempuran (Mundardjito, dkk, 2009:272). Karakteristik pesawat tempur menguraikan tentang kekhususan apa yang terdapat pada kekuatan udara. Kekhususan itu disebabkan hasil produk teknologi yang diwarnai oleh beberapa disiplin ilmu antara lain yaitu aerodinamika, engineering, phisika, dan teknologi lainnya. Kekuatan udara memiliki kekhasan yang berbeda apalila dibandingkan dengan kekuatan darat dan kekuatan laut. Demikian juga aplikasinya, baik pada tingkat operasional maupun taktis pasti berbeda. Karakteristik yang membedakan yaitu pada ketinggian, kecepatan, jarak jangkau dan kemampuan tambahan (Kardi, K & Soebroto, H, 2000:234). Meski pesawat merupakan penguasa udara, namun ada satu lagi yaitu helikoter yang memiliki peranan terpenting dan mempunyai kemampuan-kemampuan khusus yang membuatnya terus digunakan hingga saat ini. Helikopter tidak mempunyai landasan khusus untuk tepat mendarat dan mengudara, helikopter lebih efektif digunakan sebagai alat angkut, helikopter dapat menjangkau tampat-tempat yang tidak dapat dijangkau pesawat (Thomas & Ibrahim, 2010 : 129). 20. Parasut Dengan parasut, sejumlah personil dapat diturunkan di titik strategis tertentu untuk menyusup atau melakukan sabotase pada objek-objek vital musuh. Para personil yang diterjunkan dengan parasut dapat berdiam di balik garis pertahanan musuh, mengordinasikan serangan, dan memberi informasi interlijen sehingga pasukan yang lebih besar dapat melakukan serangan yang efektif dan mematikan. Selain untuk penyusupan, parasut juga digunakan dalam peristiwa penyerbuan besarbesaran. Pada masa awal Perang Dunia II, jerman menggunakan alat ini untuk menduduki Belanda dan menduduki Yunani. Pihak sekutu juga mendapat mangaat dari bernda ini terutama dalam pertempuran D-Day di Normandia. Di luar pengaruh-pengaruh lainnya, perubahan besar yang di sebabkan oleh parasut barangkali adalah pembentukan pasukan lintas udara. 21. Sonar Dan Radar Sementara itu, sonar (aslinya adalah akronium dari sound Navigation and Ranging) merupakan sebuah sistem yang menggunakan pantulan suara(biasanya di bawah laut) sebagai alat navigasi dan komunikasi dengan atau mendeteksi kapal-kapal lain. Sonar terdiri dari dua jenis, yaitu aktif dan pasif. Sonar aktif biasanya terdiri dari alat pemancar dan penerima gelombang suara. Sonar aktif bekerja dengan cara menciptakan getaran suara, yang lazim disebut sebagai ping dan kemudian pantulan dari getaran tersebut digunakan untuk mendeteksi keberadaan kapal lain. Sonar pasif tidak memiliki alat pemancar suara. Sonar jenis ini hanya bisa mendengar suara dari benda-benda lain. Sonar digunakan baik untuk tujuan-tujuan militer maupun ilmu pengetahuan. Radar di gunakan melacak jejak kapal selam juga bisa dilakukan dengan metode deteksi yang lebih rumit: radar. Radar menggunakan gelombang radio, bukan gelombang suara, namun radar juga sangat mengadalkan pantulan (Thomas & Ibrahim, 2010 : 141). 22. Thermit, Napalm, Dan Bom Bakar Lainnya Gagasan tentang bom napalm (bom bakar) berasal dari para pilot pesawat pengebom yang menemukan bahwa jika salah satu tangki gas tambahan mereka jatuh ketika masih penuh, maka tangki tersebut akan menyala dengan cepat. Ini membuatnya menjadi senjata potensial yang mematikan dan dengan mengganti gas avtur dengan napalm membuatnya lebih mamatikan. Sebagian besar bom napalm berukuran cukup besar, kontras dengan bom termit yang menjadi pembuka senjata perang yang mengerikan ini, pertama kali digunakan oleh Jerman kemudian oleh Inggris (Strathern, P, 2002:91). 107

Termit dibuat dari kombinasi bahan-bahan yang umum dikenal manusia-bubuk alumunium dan ferric oksidasi-yang lebih dikenal dengan karat. Akan tetapi lazimnya tidak satu pun komponen tersebut yang dianggap bisa menyulut api. Dalam kadar tertentu, termit pernah digunakan pada Perang Dunia I ketika balon udara Jerman mengebomi banyak kota. 23. Gas Beracun Dan Senjata Biologi Salah-satunya sifat yang dimiliki oleh seluruh gas ini adalah masing-masing memiliki berat jenis yang lebih besar dari udara sehingga gas ini tidak akan melambung ke atmosfer melainkan mengalir menuju tempat yang lebih rendah. Gas beracun merupakan salah satu dari senjata pembunuhan massal yang diyakini ditimbun oleh Irak sebelum terjadinya invasi Amerika atas negara terebut pada tahun 2003. Namun, satu-satunya gas yang ditemukan dalam invasi itu adalah selongsong artileri yang diisi dengan gas syaraf yang oleh para gerilyawan Irak diyakini berisi bubuk mesiu berdaya ledak tinggi (Thomas & Ibrahim, 2010 : 147). 24. Kawat Berduri Kawat berduri merupakan temuan yang sangat sederhana, kawat berduri tidak merupakan tidak terdiri dari serangkaian mesin yang kompleks yang melibatkan teknologi tinggi. Kawat berduri merupakan kawat yang dibentangkan di suatu kawasan dengan fungsi menghambat pergerakan musuh, kawat berduri dapat berfungsi seefektif ranjau dalam menghambat pergerakan musuh (Thomas & Ibrahim, 2010 : 163). 25.Nuklir Perkembangan nuklir dan penerapannya di bidang persenjataan menentukan kapasitas dan arti strategis lautan secara langsung dan tidak langsung, secara tidak langsung berhubungan dengan persenjataan nuklir menjadikan dataran dunia yang di utara sampai garis tropic of canser suatu lapangan yang tertutup bagi setiap manoeuvre negara-negara nuklir. Dan secara langsung membangun negara nuklir tidak hanya di daratan, tetapi juga di lauran melalui kapal selam nuklir (Joesoef, D, 1973:77-78).Nuklir merupakan senjata yang tersusun dari atom, yang memiliki sebuah nukleus dari proton dan neutron yang dikitari oleh elektron. Jumlah partikel-partikel atom dalam nukleus dari sebuah elemen atom bergantung pada bobot atomiknya. Ketika neutron, proton, deuteron dan partikel-partikel lainnya menghantam sebuah nukleus yang memiliki bobot atomik tinggi, maka zat-zat itu akan terserap sementara nukleusnya terbelah menjadi dua, membentuk dua atom yang lebih ringan. Proses ini melepaskan jutaan volt energi per atom (Thomas & Ibrahim, 2010 : 159). 26. Roket Roket merupakan senjata penting bagi pesawat, pada abad ke 13-15 di Eropa terjadi serangkaian eksperiment roket. Roket bisa memberikan pukulan lebih keras ketimbang peluru meriam kaliber 50 atau 20 mm. roket juga bisa digunakan untuk membuntuti pesawat musuh melaju, menukik, berbalik dan kemudian meledakkan pesawat musuh, untuk mmenembaki target di darat, roket juga merupakan sebuah senjata yang ideal (Thomas & Ibrahim, 2010 : 171). 27. Misil Penjelajah Misil merupakan pengebom untuk mengintai pesawat musuh dan meledakkan pesawat . Misil penjelajah merupakan senjata andalan AS dalam perang Teluk 1991 dan perang Irak 2003. Misil akan menjelajah serangan yang berupa pesawat atau kapal selam. Pesawat yang diikuti misil tidak akan bisa lolos dan awak pesawat pun juga sulit untuk mengendalikan pesawat yang dikendarai (Thomas & Ibrahim, 2010 :174). A. Kesimpulan Ketika pertama kali mengenal pertempuran.Teknik militer yang digunakan manusia masih sangat sederhana.Namun pengetahuan manusia terus berkembang.dengan kemajuan teknologi yang semakin maju, manusia dapat menciptakan persenjataan yang awalnya dari kayu 108

kemudian beralih persenjataan yang terbuat dari logam.Persenjataan dari logam tersebut juga dapat dimodifikasikan untuk menemukan inovasi seperti pembuatan kapal selam sebelum terjadinya perang dunia pertama.Dan sampai saat ini senjata atau perkembangan teknologi semakin berkembang dengan adanya hasil pemikiran manusia sesuai perkembangan zaman dan kegunaannya untuk mempertahankan wilayah atau Negara dari serangan musuh-musuh. Semakin berkembangnya teknologi perang, peralatan perang pun berkembang mulai dari yang tradisional sampai yang modern, mulai dari logam sebagai tombak sampai yang menggunakan baja dan bahkan ada juga teknologi yang menggunakan Nuklir sebagai pertahanan serangan dari musuh. Perkembangan teknogi tradisional merupakan perkembangan yang berasal dari adanya sistem berburu untuk mencari makanan, perkembangan tersebut awalnya berupa tombak yang kemudian di modifikasi menjadi hal yang tercanggih. Perkembangan teknologi perang dari masa tradisional sampai masa modern yang dapat mengubah dunia tersebut disebutkan sebagai berikut yaitu : tombak, panah, busur dan anak panah, kuda dan kereta kuda, kereta perang, kendaraan perang, pedang, baju zirah dan perisai, Kevlar, artileri, kapal selam, kapal layar tempur, kapal uap, kapal lapis baja, kapal induk, bubuk mesiu, senjata api, meriam, granat, ranjau darat dan ranjau laut, tank, pesawat tempur dan helikopter, parasut, sonar dan radar, termit, napalm dan bom bakar, gas beracun dan senjata biologi, kawat berduri, roket, misil penjelajah, dan senjata yang sangat mematikanpun tercipta yaitu nuklir. DAFTAR RUJUKAN Besari, M.S. 2007.Teknologi di Nusantara (40 Abad Hambatan Inovas).Jakarta : Salemba Teknika Joesoef, Daoed. 1973. Pertahanan Keamanan dan Strategi Nasional.Malang : Yayasan Proklamasi Centre for Strategic and International Studies Kardi, K dan Soebroto, H. 2000.Air Power kekuatan Udara.Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Hasibuan, I dan Abriyanti, M. 2003. Pahlawan Dirgantara (Peranan Mustang dalam operasi Militer di Indonesia. Jakarta : Q Communication Mundardjito, dkk.2009.Sejarah Kebudayaan Indonesia (Sistem Teknologi).Jakarta : Rajawali Pers Noto Seno, H.A. 2011.Monster Tempur Kavaleri Indonesia.Yogyakarta : Mata Padi Presindo Poesponegoro, M dan Notosusanto, N. 2010.Sejarah Nasional Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka Srivanto, F.R. 2008. Das Panzer (Strategi dan Taktik Lapis Baja Jerman 1935-1945. Yogyakarta : Penerbit Narasi Strathern, P. 1997.Oppenheimer dan Bom Atom.Jakarta : Erlangga Thomas, K dan Ibrahim, I. 2010.Senjata-senjata yang mengubah dunia.Yogyakarta : Mata Padi Persindo Tjiang Feng, T. -. Seni Perang Sun Tzu dan 36 Strategi.Yogyakarta : Visimedia

109

You might also like