You are on page 1of 7

DI SUSUN OLEH: CAPRI WAHYUDI KELAS:X4

DEPARTEMEN PENDIDIKAN AGAMA MAN 1 MODEL KOTA BENGKULU

PENGERTIAN SISTEM POLITIK INDONESIA A. Pengertian Sistem, Politik, dan Sistem Politik a. Sistem Sistem menurut pamudji (1981:4) merupakan suatu kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau utuh. Sistem juga dapat diartikan sebagai kerjasama suatu kelompok yang saling berkaitan secara utuh, apabila suatu bagian terganggu maka bagian yang lain akan merasakan kendalanya. Namun, apabila terjadi kerjasama maka akan tercipta hubungan yang sinergis yang kuat. Pemerintah Indonesia adalah suatu contoh sistem, anak cabangnya adalah sistem pemerintahan daerah, kemudian seterusnya sampai sistem pemerintahan desa dan kelurahan. b. Politik Politik dalam bahasa arabnya disebut siyasyah yang kemudian diterjemahkan menjadi siasat, atau dalam bahasa inggrisnya politics . asal mula kata politik itu sendiri berasal dari kata polis yang berarti negara kota, dengan politik berarti ada hubungan khusus antara manusia yang hidup bersama, dalam hubungan itu timbul aturan, kewenangan dan pada akhirnya kekuasaan. Tetapi politik juga dapat dikatakan sebagai kebijaksanaan, kekuatan, dan kekuasaan pemerintah. Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasardasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan. Politik adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dan dapat dikatakan sebagai seni, disebut sebagai seni karena banyak beberapa para politikus yang tanpa pendidikan ilmu politik tetapi mampu berkiat memiliki bakat yang dibawa sejak lahir dari naluri sanubarinya, sehingga dengan kharismatik menjalankan roda politik pemerintahan. Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. c. Sistem Politik Sistem Politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang bekerja dalam suatu unit atau kesatuan (masyarakat/negara). Ada beberapa definisi mengenai sistem politik, diantaranya : Menurut Almond, Sistem Politik adalah interaksi yang terjadi dalam masyarakat yang merdeka yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi.

Menurut Rober A. Dahl, Sistem politik adalah pola yang tetap dari hubungan hubungan antara manusia yang melibatkan sampai dengan tingkat tertentu, control, pengaruh, kekuasaan, ataupun wewenang. Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan Negara dengan Negara. Sistem Politik menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses yang langggeng. Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukan suatu proses yang langsung memandang dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan datang).

B. Pengertian Sistem Politik Indonesia Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya. Sistem politik Indonesia dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan mencapai tujuan nasional maka harus sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Dalam menyelenggarkan politik negara, yaitu keseluruhan penyelenggaraan politik dengan memanfaatkan dan mendayagunakan segala kemampuan aparatur negara serta segenap daya dan dana demi tercapainya tujuan nasional dan terlaksananya tugas negara sebagaimana yang ditetapkan dalam UUD 1945. Sebagai suatu sistem, sistem politik terdiri atas berbagai sub sistem antara lain sistem kepartaian, sistem pemilihan umum, sistem budaya politik dan sistem peradaban politik lainnya. Dalam eksistensinya sistem politik akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan tugas dan fungsi pemerintahan serta perubahan dan perkembangan yang ada dalam faktor lingkungan. Politik adalah semua lembaga-lembaga negara yang tersebut di dalam konstitusi negara ( termasuk fungsi legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusankeputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik adalah Lembaga-Lembaga Negara. Lembagalembaga tersebut di Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi

Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kepentingan umum. Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas, media massa, Kelompok kepentingan (Interest Group), Kelompok Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi Politik, Tokoh Politik (Political Figure), dan pranata politik lainnya adalah merupakan infrastruktur politik, melalui badan-badan inilah masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam proses pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakat diharapkan keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan kehendak rakyat.
CIRI-CIRI UMUM SISTEM POLITIK Menurut Alomnd sistem politik ,baik yang bersifat modern dan primitif memiliki ciriciri berikut adalah: a) Semua sistem politik memiliki kebudayan politik b) Semua sistem politik menjalankan fungsi yang sama maupun tingkatannya berbedabeda,yang di timbulkan karena perbedaan struktur c) Semua struktur polotik memiliki spesialisasi,baik dalam masyarakat primitif maupun modren dalam melaksanakn banyak fungsi Beberapa sistem politik pada negara-negara berkembang pada dasarnya sebagai berikut: a) Sistem politik otokrasi tradisional

1. Kebaikan bersama meliputi 2 hal yaitu persamaan dan kebebasan politik ,dua macam
kebutuhan :kebutuhan materill dan individualisme

2. Identitsa bersama faktor yang mempersatkan masyarakat dalam politik yaitu sistem
politik primordial seperti agama ,suku bangsa,dn ras. 3. Hubungan kekuasaan cenderung bersifat ribadi,negatif dan sebagian kecil bersifat konsensus 4. Legiminasi kekuasaan kewenangan toktor bersukmber dan berdasarkan tradisi,ia memiliki karena ia merupakan keturunan dari pemimpin terdahulu. 5. Hubungan ekonomi dan politik b) sistem politik totaliter c) sistem poltik demokrasi d) sistem politik di negara berkembang berdasarkan ideologi a) demokrasi konstitusional b) demokrasi rakyat berdasarkan titik pertahatian a) demokrasi materill(negara-negara liberal) b) demokrasi formal(negara-negara komunis) c) demokrasi gabungan(negara non blok)

sutruktur politik
1. suprastruktur politik indonesia dapat di lihat dari UUD 1945 terdiri atas: a) majelis kepermusyawaratan rakyat(MPR)

b) c) d) e) f) g) h)

dewan perwakilan rakyat(DPR) dewan perwakilan daerah (DPD) presiden mahkam agung mahkama konstitusi momisi yudisial badan pemeriksaan uang

2. infrastruktur politik indonesia a) partai politik b) kelompok gerakan c) kelompok penekanan atau kelompok kepentingan d) media momunikasi politik e) tokoh politik

sistem politik di indonesia


sistem politik di indonesia adalah pancasila yaitu: hak-hak dan kewajiban warga negara pelaksanaan hak asasinya bersifat horizontal maupun vertikal. Perkembangan sejarah ,demokrasi indonesia dapat di bedakan dalam beberapa masa. 1) Masa demokrasi konstitusional 2) Masa demokrasi terpimpin 3) Masa demokrasi pancasila 4) Demokrasi pada masa reformasi formal menunjukan sistem presidensial Aspek-aspek demokrasi pancasila a) Aspek formal,yaitu menyangkut proses penunjukan wakil-wakil rakyat dengan melalui pemilu sesuai aturan yang berlaku b) Aspek material,yaitu mengemukakan gambaran manusia yang mengakui harkat dan martabat manusia serta menjamin terwujudnya masyarakat indonesi c) Aspek normatif,yaitu mengemukakan seperangkat noram yang menjadi bimbingan dan kreteria dalam mencapai tujuan kenegaraan. d) Aspek optatif,yaitu aspek yang mengetengahkan tujuan yang hendak di capai e) Aspek organisasi ,yaitu berperan sebagai wadah dan haeus cocok dengan tujuan yang hendak di capai dalam melaksanakan demokrasi pancasila . f) Aspek kewajiban demokrasi pancasila adalah semanga penyelengaraan negara sesuai dengan yang di kehendaki UUD1945.
Pengembalian keputusan dalam demokrasi pancasila Ada beberapa cara pengembalian keputusan yaitu . a) Keputusan berdasarkan mufakat b) Keputusan berdasarkan suara terbanyak c) Keputusan untuk mengubah UUD 1945

Peranan serta dalam sistem politik di indonesia


Pasrtisipasi politik membutuh kan peran serta dari masyarakat politik yang memiliki ciri sbg: 1) Adanya peningkatan opini publik dalam merespon suatu kebijakan pemerintah

2) Adanya partisifasi rakyat dalam mendukung atau menolak suatu kebijakan publik 3) Adanya peningkatan rakyat dalam berbagai kegiatan organisasi politik Bentuk partisipasi politik dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu : 1. Partisipasi kenvensial a) Pemberian suara b) Kegiatan kampanye c) Kontak priayi dengan pejabat pollitik atau pejabat administrasi pemerintah 2. a) b) c) d) e) f) g) Pasrtisipasi nonkevensional Pengajuan petisi Demontrasi atau unjk rasa Konfrontasi Nakar Tindakan kekerasan politik terhadap harta benda Tindakan kekerasan politik terhadap manusia Perang gerilya dan revolusi

Hak angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang di duga bertentangn dengan peraturan perundang-undang.dengan kata lain hak angket merupakan salah satu hak kontrol DPR terhadap kebijakan eksekutif.(UU No. 22 tahun 2003 pasal 27 UU)

Hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenal kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara(penjelasan pasal 27 huruf a UU No 22 tahun 2003) Hak imunitas adalah kebesan advokat untuk melakukan/tidak melakukan setiap tindakan dan mengeluarkan atau tidak mengeluarkan pendapat,keterangan /dokumen kepada siapapun dalam menjlankn tugas referesinya tersebut Grasi adalah pengampunan dari kejahatan dan hukuman yang terikat dengannya hal ini di berikan oleh seorng kepala negara,seperti raja/presiden/oleh otaritasgereja yang kompoten tanpa memaafkan kejahatan itu sendiri. Amnesti adalah (dari bahsa yunani,yang artinya di lupakan) adalah tindakan legislatif atau eksekutif dimana suatu negara mengembalikan orang-orang yang mungkin telah berslah karena melakukan kejahatan terhadap pihak yang tidak berslah.hal ini mencakup lebih dari maaf.kata amnesti memiliki akar yang sama dengan amnesia. Abolisi adalah tindakan penghapusan atau pembatalan ,merupakan sarana praktek yang ada hukum. Rehabilitasi adalah pengembalian na\hak seseorang misalnya nama baik. Remisi adalah pembatalan lengkap/sebagian dari hukuman kejahtan,sementara msaih di anggap bersalah karen melakukan kejahatan,dengan kata lain pemotongan masa tahanan.

PENUTUP 1. KESIMPULAN Sejarah Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik yang terjadi di dalamnya. Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar melihat sejarah Bangsa Indonesia tapi diperlukan analisis sistem agar lebih efektif. Dalam melakukan analisis sistem bisa dengan pendekatan satu segi pandangan saja seperti dari sistem kepartaian. Kapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk menghadapi kenyataan dan tantangan. Pandangan mengenai keberhasilan dalam menghadapi tantangan ini berbeda diantara para pakar politik.

You might also like