You are on page 1of 2

1.

Apa Itu Analisis Wacana


1.1 Sejarah Singkat Analisis Wacana Analisis wacana berkaitan dengan studi tentang hubungan antara bahasa dan konteks di mana bahasa itu digunakan. Analisis wacana studi bahasa yang digunakan tersebut berasal dari teks lisan dan teks tulisan, bisa saja bahasa lisan tersebut telah ditulis dalam teks. Banyak pakar linguistik mencoba menjelaskan tentang analisis wacan dari berbagai segi. Misalnya para filsuf linguistik seperti Austrin (1962), Searle (1969) dan Grice (1975) mereka mengemukakan tentang analisis wacana dilihat dari bahasa itu dalam tindak tutur di masyarakat, misalnya dalam pidato-pidato yang kemudian dilihat lagi dari segi pragmatis yaitu studi tentang makna bahasa dalam konteks. Contoh lain analisis wacana lisan adalah percakapan antara dokter dengan pasien, antara guru dengan murid, saat wawancara, debat, negosiasi bisnis dan sebagainya. Dalam analisis percakapan, penekanannya bukan pada model teks secara struktural tetapi pada pengamatan dekat prilaku pembicara dan pola-pola yang muncul kembali melalui berbagai data dilapangan. Sehubungan dengan itu, perkembangan analisis wacana secara keseluruhan adalah karya tata bahasa teks, sebagian besar bekerja dengan bahasa tertulis. Tatabahasawan melihat teks sebagai elemen bahasa disatukan dalam hubungan dengan satu sama lain yang dapat didefinisikan. Jadi dalam hal ini, kontribusi terpentingnya adalah untuk menunjukkan hubungan antara tata bahasa dan wacana.

1.2 Bentuk dan Fungsi Dalam hal bentuk wacana ini terdapat beberapa hal penting yang perlu digarisbawahi yaitu struktur gramatikal yang ambigu dan adapula pola kalimat-kalimat yang inversi. Factor lain yang dapat mempengaruhi interpretasi sebuah teks adalah intonasi. Intonasi dalam sebuah wacana lisan yaitu control suaranya, dalam hal ini apakah nada naik (tinggi) ataupun nada turun (rendah). Intonasi tidak inheren membawa fungsi pertanyaan baik, lebih dari inversi verba bantu dalam subjek itu. Bentuk gramatikal dan bentuk fonologis dilihat secara terpisah. Ketika antara bentuk dan fungsi dilihat secara bersamaan dan dikaji dalam konteks, jadi bisa dilihat dari beberapa hal tentang

fungsi dari wacana itu. Keputusan tentang fungsi komunikatif tidak bisa hanya menjadi domain dari tata bahasa atau fonologi. Analisis wacana tidak sepenuhnya terpisah dari studi tentang tata bahasa dan fonologi, namun analisis wacana lebih banyak tertarik pada bentuk-bentuk linguistik. Analisis wacana juga tertarik pada semua faktor yang berbeda dan mencoba untuk menjelaskan wacana tersebut secara ketat (rinci) dengan menetapkan label deskriptif yang terpisah dari yang digunakan tatabahasawan konvensional. Perbedaan mendasar pertama yang harus diketahui adalah antara bentuk bahasa dan fungsi wacana. Sedangkan tujuan keseluruhan dalah untuk memungkinkan peserta didik untuk menggunakan bahasa fungsional.

1.3 Tindak Tutur dan Struktur Wacana Sejauh yang telah diusulkan bahwa bentuk dan fungsi wacana harus dipisahkan untuk mengetahui apa yang terjadi dalam wacana, selanjutnya mungkin diperlukan analisis tindak tutur. Selanjutnya, pendekatan untuk pengajaran bahasa yang komunikatif yang menekankan fungsi atau tindak tutur adalah potongan-potongan bahasa yang melakukan tumpang tindih dalam arti penting dalam sebuah analisis wacana. Dalam hal berbicara atau menulis, kita tidak hanya mengucapkan serangkaian bentuk-bentuk linguistic, tanpa awal, pertengahan, atau akhir. Lagi pula telah ditunjukkan kesulitan untuk menempatkan fungsi ke bentuk khusus tata bahasa atau kosa katanya. Dengan demikian analisis wacana pada dasarnya berhubungan antara bahasa dan konteks penggunaannya. Masalah utama membuat analisis rapi ekstrak adalah bahwa hal itu jelas merupakan tengah dari sesuatu, yang membuat beberapa hal sulit diinterpretasikan. Dalam hal ini, kepentingan dalam struktur wacana secara keseluruhan, bahwa analisis wacana menambahkan sesuatu yang ekstra untuk perhatian tradisional dengan fungsi atau tindak tutur. Hanya saja apa struktur ini biasanya lebih besar mungkin terdiri dari beberapa hal yang harus menjadi perhatian sebelum dibahas tentang pertanyaan-pertanyaan rinci dari nilai analisis wacana dalam pengajaran bahasa.

BY: NIA AZHARINA.

You might also like