You are on page 1of 5

Monitoring dan Evaluasi Dana BOS

ejak tahun 2001, Pemerintah Indonesia mengalihkan sebagian dari dan subsidi BBM untuk pendidikan melalui Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS BBM) Bidang Pendidikan dalam bentuk Bantuan Khusus Murid (BKM) atau beasiswa bagi siswa SD / MI / SDLB dan SMP / MTs / SMPLB yang tidak mampu. Kemudian pada bulan Juli 2005 program tersebut diubah menjadi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk seluruh SD / MI / SDLB dan SMP / MTs / SMPLB serta Pondok Pesantren Salafiah Penyelenggara Wajar Dikdas 9 Tahun, agar murid usia 7 15 tahun mendapat layanan pendidikan dasar 9 tahun sampai tamat. Dan sejak tahun 2006 program sudah menjadi program rutin Pemerintah yang tidak lagi terkait dengan pengurangan subsidi BBM.

Agar program wajar 9 tahun yang bermutu dan berkualitas dapat dicapai dengan baik dan lancar, maka pengelola pendidikan di sekolah / madrasah / pondok pesantren salafiyah, baik yang bernaung di bawah Departemen Pendidikan Nasional maupun Departemen Agama harus memahami dan melaksanakan proses penggunaan dana BOS sesuai dengan pedoman dan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu di Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan dibentuk Tim Manajemen BOS Madrasah untuk mendukung sepenuhnya program pemerintah dalam rangka percepatan penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun yang bermutu dan berkualitas. Tim Manajemen BOS Kandepag Kab. HSS melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi penggunaan dana BOS di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) se Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dengan Surat Tugas Pgs. Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor Kd.17.06/4/PP.00/450/2008 tanggal 23 November 2008 selama 1 (satu) bulan, dari tanggal 27 November sampai dengan 27 Desember 2008 untuk MI yang berjumlah 40 (empat puluh) buah dan MTs sebanyak 19 (sembilan belas) buah yang tersebar di 11 (sebelas) kecamatan. Tim Manajemen BOS Kandepag Kab. HSS yang berjumlah 6 (enam) orang langsung terjun ke lapangan untuk memonitor dan mengevaluasi madrasah penyelenggara dan penerima dana BOS agar : Melaksanakan tugas dan amanah dengan penuh dedikasi dan bertanggung jawab Mengerjakan kewajibannya lebih efektif, transparan dan akuntabel Meningkatkan motivasi kualitas dan kinerja personil. Melaksanakan pengelolaan dana BOS dengan tertib administrasi, transparansi, efektifitas, efesien, tepat waktu serta terhindar dari penyimpangan Tim Manajemen BOS Kandepag Kab. HSS menemukan adanya permasalahan dari madrasah penyelenggara dan penerima dana BOS, padahal jauh hari sebelumnya sudah dilaksanakan sosialisasi, pelatihan / workshop berkali kali, baik dari Tim Manajemen Program maupun Kabupaten. Masalah yang ditemukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi diantaranya adalah : Masih ada Kepala Madrasah / Bendahara yang belum membuat Buku Kas Umum. Sebagian Kepala Madrasah / Bendahara tidak bisa memperlihatkan Buku Kas (pengeluaran). Sebagian Kepala Madrasah / Bendahara yang menggunakan dana BOS tidak sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku. Dana BOS yang diterima, untuk sebagian madrasah, tidak sesuai dengan pendataan awal (ada lebih dan ada yang kurang)

1. 2. 3. 4.

1. 2. 3. 4.

5. 6. 7.

Penggunaan dana BOS oleh Kepala Madrasah / Bendahara sebagian tidak melalui rapat atau tidak melibatkan komite sekolah dan wali murid. Jumlah penggunaan dana BOS tiap bulan tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah yang tertuang dalam RAPBS. Penyaluran / Pencairan dana dari lembaga penyalur sebagian terlambat, tidak sesuai dengan jadwal. Dari hasil pelaksanaan kegiatan MONEV oleh Tim Manajemen BOS Kandepag Kab. HSS ini, diharapkan Madrasah bersedia untuk diaudit oleh lembaga yang berwenang terhadap seluruh dana yang dikelola madrasah yang bersangkutan. Demikian sebagian dilema dana BOS yang menjadi temuan Tim Manajemen BOS yang bertugas untuk membimbing, membina dan memperbaiki penggunaan dana operasional, sehingga sesuai dengan prosedur yang berlaku. Agar kegiatan operasional Madrasah berjalan lancar dan sukses, sesuai dengan harapan Pemerintah untuk meningkatkan mutu dan kualitas anak bangsa dengan penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun. (Drs. Abd. Wahab Syarani / Kasi Mapenda Kandepag Kab. HSS / 311208)

SOSIALISASI DANA BOS TAHUN 2009 BAGI MI, MTs DAN PONPES SALAFIYAH
Kamis, 16 April 2009, bertempat di Aula Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Seksi Mapenda bekerja sama dengan Seksi Pekapontren melaksanakan Sosialisasi Dana BOS Tahun 2009 untuk MI, MTs dan Ponpes Salafiyah di lingkungan Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Acara ini juga sekaligus silaturahmi dengan Kabid Mapenda Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan Selatan, Drs. H. Amal Fathullah, M.Pd.I.

Acara ini dihadiri oleh Kepala MI, MTs dan pimpinan Ponpes Salafiyah se Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan dibuka oleh Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Drs. H. Sayuti HD. Dalam laporannya, Ketua Panitia, Drs. Abd. Wahab Syarani, mengatakan bahwa Dana BOS diluncurkan selain mengemban amanat konstitusi, juga karena terkait dengan program nasional, yakni Program Pendidikan Wajib Belajar 9 Tahun yang harus tuntas pada tahun 2009 ini. Dan Departemen Agama terutama bidang pendidikan dan pondok pesantren mempunyai tanggung jawab yang besar dalam bidang pendidikan, karena ada 3 (tiga) pilar utama yang menjadi tujuan bersama yakni pemerataan dan perluasan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, dan peningkatan tata kelola pemerintahan, akuntabilitas dan pencitraan Departemen Agama. Sosialisasi Dana BOS ini dilaksanakan dengan tujuan :

1.

2.

Agar Kepala Madrasah / Ponpes Salafiyah dan Bendahara Pengelola Dana BOS mengetahui lebih jauh dan mendalam tentang penggunaan dana BOS, sesuai dengan prosedur dan mekanisme penggunaannya yang sudah terprogram dengan baik. Agar dana BOS dikelola dengan sebaik baiknya sesuai keperluan sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara transparan dengan administrasi yang tertib dan akuntabilitas. Nara sumber Sosialisasi Dana BOS ini berasal dari bidang Mapenda Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Kalimantan Selatan yang menekankan kepada madrasah dan ponpes salafiyah yang menerima dana BOS agar memperhatikan pelaporan baik dari segi administrasi pembukuan maupun laporan pertanggungjawabannya agar sesuai dengan petunjuk teknis yang sudah ada. Dana BOS Tahun 2009 ini telah disalurkan melalui rekening madrasah dan pondok pesantren yang menerimanya. Namun untuk wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, sampai tanggal 16 April 2009 ini, masih ada 3 (tiga) Madrasah Ibtidayah yang belum menerima dana BOS di rekening madrasahnya. Adapun alokasi dana BOS tahun ini adalah sebesar Rp. 198.500,(seratus sembilan puluh delapan ribu lima ratus rupiah) per siswa MI per semester. Sedangkan untuk siswa MTs adalah sebesar Rp. 285.000,- (dua ratus delapan puluh lima ribu rupiah) per siswa per semester. Dan untuk santri pondok pesantren salafiyah tingkat Ula sebesar Rp. 198.500,- (seratus sembilan puluh delapan ribu lima ratus rupiah) per siswa MI per semester. Sedangkan untuk santri pondok pesantren salafiyah tingkat Wustha sebesar Rp. 285.000,- (dua ratus delapan puluh lima ribu rupiah) per siswa per semester. (aliens / 150409)

PELAKSANAAN AUDIT DANA BOS TAHUN 2008 OLEH TIM AUDITOR DARI INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
Dalam rangka melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan pengelolaan Dana BOS di madrasah ibtidaiyah dan madrasah tsanawiyah baik negeri maupun swasta di lingkungan Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan, pihak inspektorat jenderal Departemen Agama RI menerjunkan Tim Auditor-nya bersamasama dengan Tim Auditor dari BPKP ke sejumlah madrasah ibtidaiyah dan tsanawiyah baik negeri maupun swasta di lingkungan Kandepag Kab. Hulu Sungai Selatan.

Pelaksanaan audit dimulai dengan pengarahan oleh Kasi Mapenda Kandepag HSS di Aula Kandepag yang dilanjutkan dengan arahan dari Tim Auditor. Setelah itu kegiatan audit dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap administrasi BOS pada

madrasah-madrasah yang ditunjuk serta akan dilaksanakan visitasi langsung ke lapangan untuk melihat secara langsung di madrasah yang diaudit. Pelaksanaan audit sendiri direncanakan berlangsung selama 14 belas hari dan diharapkan dapat memberikan bimbingan secara langsung kepada pengelola danaBOS di madrasah agar dapat mengelola dana bantuan pemerintah tersebut dengan lebih baik di masa yang akan datang. Adapun Tim Auditor yang diterjunkan terdiri dari empat orang yang diketuai oleh Bapak Maman Saefulloh dengan anggotanya Bapak Usup Rahman Hakim, Ibu Sringah dan Ibu Feriantin Erlina. Selain itu didampingi oleh Tim Pengendali Mutu dari BPKP yang terdiri dari Bapak Eddy Sumarsono dan Bapak Susilo Satrijono. Adapun sasaran yang akan diukur dan dievaluasi oleh tim auditor terdiri dari 4 macam sasaran yaitu : Ketepatan Sasaran penerima alokasi dana BOS Ketepatan Waktu peerimaan dana BOS Ketepatan Jumlah dana BOS yang diterima Ketepatan Penggunaan dana BOS Adapun madrasah yang diaudit terdiri 10 buah Madrasah Ibtidaiyah Negeri, 10 buah Madrasah Ibtidaiyah Swasta dan 10 buah Madrasah Tsanawiyah Negeri.

1. 2. 3. 4.

Diharapkan tidak ada temuan kesalahan yang signifikan dalam administrasi pengelolaan dana BOS di Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah baik negeri maupun di lingkungan Kandepag Kab. HSS.Amin (Suhaimi, Kep. MIN Pahampangan)

Ekspose Hasil Audit Pelaksanaan Program BOS Tahun 2008 Oleh Irjen Departemen Agama RI

erakhir sudah tugas Tim Audit Pelaksanaan Program BOS Tahun 2008 dari Irjen Depag RI di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Hari Senin, 27 Juli 2009, Tim yang diketuai oleh Bapak Maman Saipullah dan didampingi 3 (tiga) orang anggota yakni Bapak Usup Rahman, Ibu Sringah dan Ibu Feriantin Erlina telah menyampaikan Ekspose Hasil Audit Program BOS Tahun 2009.

Sebelumnya Tim ini telah bekerja selama 15 (lima belas) hari memeriksa 40 (empat puluh) unit satuan kerja pelaksana program BOS yang terdiri dari 16 (enam belas) buah Madrasah

Ibtidaiyah, 13 (tiga belas) buah Madrasah Tsanawiyah, 6 (enam) buah Ponpes Salafiah Tingkat Wustha dan 5 (lima) buah Ponpes Salafiah Tingkat Ula. Adapun tujuan Audit ini sebagaimana disampaikan Ketua Tim ini ialah untuk menilai keberhasilan pelaksanaan, mengidentifikasi kelemahan dan hambatan serta disamping itu juga untuk memberikan informasi dan rekomendasi atas kelemahan yang ditemukan dalam pelaksanaan program BOS. Tim ini juga telah melakukan kinerjanya dengan melakukan pendekatan secara komprehensif yang mencakup sistem pengendalian, perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan serta melakukan penelitian atas seluruh kegiatan / Program BOS yang potensial, mengedintifikasi teknik review, pengujian dan verifikasi yang diperlukan. Tim Auditor bekerja dengan menggunakan dua tahapan. Tahapan pertama memanggil masingmasing Unit Kerja ke Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk memeriksa kelengkapan administrasi, kemudian mereka turun ke lapangan untuk memantau secaralangsung kondisi pelaksanaan program. Capaian kinerja pelaksanaan Program BOS di Lingkungan Kantor Depag. Kab. HSS Tahun 2008 dinilai CUKUP BERHASIL dengan nilai 71,31 (tujuh puluh satu koma tiga satu) dengan rincian yakni ketepatan sasaran 22,08 (dua puluh dua koma nol delapan), ketepatan jumlah 10,26 (sepuluh koma dua enam), ketepatan waktu 6,51 (enam koma lima satu) serta ketepatan penggunaan 32,45 (tiga puluh dua koma empat lima). Sedangkan Capaian Kinerja Program BOS pada Madrasah / Ponpes tahun 2008 Dari 40 (empat puluh) unit yang ditampilkan, yang masuk dalam katagori BERHASIL dan masuk rangking 10 besar adalah 6 (enam) unit kerja dari Madrasah dan 4 (empat) unit kerja dari Ponpes. Terbaik Rangking I yaitu ialah Ponpes Wustha PIP Habirau tengah. Rangking III diduduki Ponpes Ula Ibnu Said Taniran. Rangking V oleh Ponpes Ula Al-ikhlas Sungai Mandala dan Rangking X oleh Ponpes Ula Al-Mursyidul Amin Bajayau. Dari Uraian jenis temuan Tim Audit ini kinerja BOS Tahun 2008 disamping secara transparan disampaikan poin-poin yang telah terlaksana, juga disampaikan poin-poin yang masih belum berhasil terlaksana sehingga perlu penyempurnaan dan perbaikan. Selamat jalan dan terima kasih untuk Tim Audit Irjen Depag RI, semoga hasil ekspose ini bisa memacu seluruh Unit Kerja Pelaksana Program BOS di Lingkungan Kantor Departemen Agama Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk lebih baik dan lebih baik lagi ditahun akan datang. (M. Saufi / Staf Pekapontren HSS / 150809)

You might also like