You are on page 1of 17

I.

KONSEP DASAR

A. DEFENISI glaucoma adalah suatu keadaan dimana tekanan mata seseorang demikian tinggi atau tidak normal sehingga mengakibatkan kerusakan saraf optik dan mengakibatkan gangguan pada sebagian atau seluruh lapang pandang atau buta. Glaukoma akan terjadi bila cairan mata di dalam mata pengalirannya terganggu. (brunner and suddrath 2001) glaukoma adalah penyakit mata yang ditandai dengan tekanan bola mata yang meningkat, ekskavasi, dan atrofo pupil saraf optik,serta kerusakan lapang pandang yang khas(Prof.dr.R.K.Tmin Radjamin,dkk. 1993) B. KLASIFIKASI GLAUKOMA : I. Glaukoma sudut terbuka A. primer B. tegangan normal C. sekunder II. Glaukoma penutup sudut A. primer 1. dengan sumbatan pupil a. akut b. subakut c. kronik 2. tanpa sumbatan pupil B. sekunder 1. dengan sumbatan pupil 2. tampa sumbatan pupil III. glaukoma dengan mekanisme kombinasi IV. glaukoma pertumbuhan/kongenital 1. Glaukoma primer Glaukoma sudut-terbuka primer (dahulu disebut glaukoma simpel atau sudut luas) ditandai dengan atrofi saraf optikus dan kavitasi mangkuk fisiologis dan defek

lapang pandang yang khas. Glaukoma sudut terbuka, tekanan normal ditandai dengan adanya perubahan meskipun TIO masih dalam batas parameter normal. 2. Glaukoma penutup sudut primer Akibat defek anatomis yang menyebabkan pendangkalan kamera anterior. Menyebabkan sudut pengaliran yang sempit pada perifer iris dan trabekulum. Dilatasi bisa pula terjadi akibat rasa takut atau nyeri, pencahayaan yang kurang terang, atau berbagai obat topikal atau sistemik (vasokonstriktor, bronkodilator, penenang dan antiparkison). 3. Glaukoma penutup sudut akut Merupakan kegawatan medis yang cukup jarang, yang dapat mengakibatkan kehilangan penglihatan yang bermakna. Peningkatan tekanan mengganggu fungsi dehidrasi permukaan endotel kornea, mengakibatkan edema kornea. Iris sentral biasanya melekat diatas permukaan anterior lensa, yang dapat mengakibatkan sedikit tahanan terhadap aliran humor aqueos dari kamera posterior melalui pupil ke kamera anteior. 4. Glaukoma sekunder Glaukoma dianggap sebagai sekunder bila penyebabnya jelas dan berhubungan dengan kelainan yang bertanggung jawab pada peningkatan tertutup maupun kombinasi keduanya. 5. glaukoma sudut terbuka sekunder Peningkatan TIO disebabkan oleh peningkatan tahanan aliran kuluar humor aqueos melalui jaring-jaring trabekuler, kanalis schlemm, dan sistim vena episklerl. Selain itu, glaukoma sudut terbuka dapat terjadi setelah ekstraksi katarak, implansi TIO (khususnya lensa kamera anterior), penguncian sklera, vintrektomi, kapsulotomi posterior, atau trauma. 6. Glaukoma penutupan sudut sekunder Peningkatan tahan aliran humor aqueus disebabkan oleh penyumbatan jaringjaring trabekula oleh iris perifer. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh perubahan aliran humor aqueos setelah menderita penyakit atau pembedahan. Keterlibatan anterior terjadi setelah terbentuknya membrana pada glaukoma neovaskuler, trauma, aniridia, dan penyakit endotel. Penyebab posteror terjadi pada penyumbatan pupil akibat lensa atau IOL menghambat aliran humor agueus ke kamera anterior. TIO. Secara khas glaukoma jenis ini biasanya unilateral. Dapat terjadi dengan terjadi sudut terbuka atau

C. PATOFISIOLOGI Didalam bola mata sebelah depan terdapat apa yang disebut sebagai bilik mata depan,bilik mata dean yang merupakan ruang didalam mata yang dibatasi kornea,iri, pupil, dan lensa yang diisi oleh cairan mata ( humor akuos ). Cairan ini mengatur makanan untuk kornea, lensa, demikian pula oksigennya. Cairan ini mempunyai kapasitas isi tertentu untuk mempertahankan bola mata agar menjadi bulat. Cairan mata dihasilkan oleh jonjot siliar yang terletak dibelakang iris. Melalui celah iris dan lensa, cairan mata keluar melalui pupil dan terus kebilik mata depan. Setelah cairan mata masuk kesudut bilik mata dan melalui anyaman trabekulum cairan mata masuk kedalam saluran yang disebut kanal sclemm. Bola mata yang dimasuki air terlalu banyak akan melembung didaerah yang paling lemah pada papil (mangkok) optik atau pada sklera tempat saraf optik keluar.saraf optik yang membawa informasi penglihatan ke otak terdiri atas jutaan sel saraf yang panjang. Serabut atau sel saraf ini sangat tipis dengan diameter 1/20.000 inci. Bila tekanan bola mata naik serabut saraf ini akan tertekan dan rusak serta mati. Kematian sel tersebut akan mengakibatkan hilangnya penglihatan yang permanen. D. MANIFESTASI KLINIK pandangann halo (melihat halo di sekeliling benda), pandangn kabur, mata merah, perubahan bentuk mata. Nyeri okule mungkin disebabkan oleh peningkatan TIO cepat, inflamasi, atau akibat efek samping yang ditimbulkan oleh obat (misalnya: spasme otot silier). E. FAKTOR RISIKO YANG DAPAT MENGARAH PADA KERUSUKAN GLAUKOMA ; - peredaran darah dan regulasinya, darah yang kurang akan menembah kerusakan - tekanan darah rendah atau tinggi - fenomena autoimun - degenerasi primer sel ganglion - usia diatas 45 tahun - keluarga mempunyai riwayat glaukoma - miopia berbakat untuk terjadi glaukoma sudut terbuka 3

- hipermetropia berbakat untuk terjadi glaukoma sudut tertutup atau sempit - pasca bedah dengan hifema dan infeksi - epidemologi ; 1. etnis afrika dibanding dengan kaukasus pada glaukoma sudut terbuka primer adalah 4:1 2. glaukoma berpigmenterutama terdapat pada etnis kaukasus 3.pada etnis asia glaukoma sudut tertutup lebih sering dibandingkan sudut terbuka. F. HAL YANG MEMPERBERAT RISIKO GKAUKOMA ; - diabetes melitus risiko 2 kali lebih sering - hipertensi risiko 6 kali lebih sering - tekanan bola mata yang semakin tinggi - lansia - keluarga penderita glaukoma, risiko 4 kali lebih sering - kerja las, risiko 4 kali lebih sering - risiko kulit hitam7 kali lebih sering - tembakau risiko 4 kali lebih sering - miopia risiko 2 kali lebih sering F. PENGOBATAN Antagonis beta-adrenergik.topikal merupakan bahan hipotensif yang banyak digunkan karena efektifitanya pada berbagai glaukoma dan tidak menimbulkan efek samping yang biasa disebabkan oleh obat lain,antagonis beta-adrenergik,mnurunkan TIO dengan mengurangi pembentukan humor aqueus.dengan menggunakan obat ini dapat mengurangi efek samping kardiopulmonal yangsering dijumpai pada obat non-selektif beta, seperti ; distres pernapasan, blok jantung, dan hipotensi. Bahan kolinergik (sepeti ; polikarpin hidroklorida, 1%-4%, asetil kolin klorida, karbakol ) digunakan dalam penanganan glaukoma jangka pendek dengan penyumbaan pupil akibat efek samping langsungnya pada reseptor parasimpatis iris dan badan silia. Obat ini dipakai untuk mengurangi volume jaringan iris pada sudut sehingga iris perifer tertarik menjahui jaringan jaringan trabekula. Perubahan ini memungkinkan humor aqueus mencapai saluran keluar dan akibatnya terjadi penurunan TIO

II. PENGKAJIAN KEPERAWATAN


A. INDENTITAS Nama Umur/tanggal lahir Agama Pekerjaan Pendidikan Status Alamat Tanggal masuk Ras No, cm ; ; penyakit glaukoma sangat beresiko pada usia 45 ke atas ; belum diketahui ; dari konsep yang didapat pada pekerja las itu sangat berisiko untuk terjadi galukoma ; belum diketahui ; belum diketahui ; belum diketahui ; belum diketahui ; penyakit glaukoma lebih banyak didapati pada masyrakat berkulit berwarna (amerika) ;

B. RIWAYAT KESEHATAN 1. Keluhan utama Keluhan utama yang sering diungkapkan pada penderita glaukoma yaitu penderita mengalami gangguan lapang pandang. 2. Riwayat penyakit sekarang DS ; - Nyeri - Pandangan kabur - Rasa mual - Rasa muntah 3. Riwayat penyakit yang lalu pasien mempunyai riwayat penyakit hipertensi psien mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus, episode DO ; - Mata merah - perubahan bentuk mata - Bradikardia

syok,penyakit kardiovaskuler, serebrovaskuler, tiroid, dan pernafasan atau demielinisasi.

4. riwayat penyakit keluarga keluarga yang mempunyai riwayat glaukoma keluarga yang mengalami riwayat hypertensi atau hypotensi 5. genogram keluarga - belum diketahui tingkat penurunannya C. POLA KEBIASAAN 1. Pola nutrisi Pola nutrisi agak sedikit terganggu karena pasien mengalami mual dan muntah 2. pola eliminasi Eliminasi tidak teratur 3. Pola istirahat Istirahat terganggu akibat dari rasa nyeri pada mata 4. Pola aktivitas Pola aktivitas terganggu karena terjadinya gangguan lapang pandang penglihatan 5. Personal hygen Personal hygen pasien terpenuhi seperti biasa 6. Keadaan fisikologis Ansietas 7. Keadaan spiritual Pasien dapat melaksanakan ibadahnya ditempat tidurb 8. Keadaan sosial Pasien merasa tidak percaya diri bila bertemu dengan orang lain. 9. Keadaan fisik a. pemeriksaan umum 1. keadaan umum ; lemah 2. kesadaran ; 3. vital sign a. b. c. d. Tekanan darah Nadi Respiratori Temperatur ; secara teori belum diketahui ; secara teori belum diketahui ; secara teori belum diketahui ; secara teori belum diketahui

4. pengukuran tinggi dan berat badan ; a. Berat badan sebelum sakit ; secara teori belum diketahui b. Berat badan sesudah sakit ; secara teori belum diketahui tetapi menurut manifes yang terjadi maka dipastikan berat badan akan menurun. c. Tingi badan; secara teori belum diketahui tetapi kemungkinan mungkin tinggi badan tidak terganggu b. pemeriksaan khusus ; 1. inspeksi 2. palpasi 3. perkusi 4. auskultasi ; menurut teori terjadi peningkatan air mata ; secara teori belum diketahui ; secara teori belum diketahui ; secara teori belum diketahui

c. pemeriksaan penunjang; 1. pemeriksaan diagnostik ; a.pemeriksaan mata dengan oftalmoskop (untuk mengkaji kerusakan saraf optikus) b.tenometri(untuk mengukur TIO) c.perimetri(untuk mengukur luas lapang pandang, dan riwayat okuler dan medis. 2. pemeriksaan laboratorium ; a. b. c. darah ; secara teori belum diketahui urine ; secara teori belum diketahui feces ; secara teori belum diketahui

d. therapy ; pemasangan iv epineprin dan non epineprin

ANALISA DATA No
1.

DATA
DS ; -Penglihatan kabur - Nyeri mata - Mata merah /

ETIOLOGI
gangguan status

PROBLEM
sensori organ reseptual;penglihatan

Gangguan penarimaan sensori Gangguan

DO; - Perubahan bentuk indera dan kehilangan lapang pandang progresif

2.

DS ; - Nyeri DO ; - Mata merah - Wajah meringis

Peningkatan TIO

Nyeri akut

DS ; - cemas dialaminya tentang diri sendiri

Perubahan status kesehatan; ansietas kenyataan kehilangan

- takut akan keadaan yang adanya nyeri, kemungkinan / DO ; - bicara negatif penglihatan

DS ; - perbuatan tidak Kurang akurat instruksi - pernyataan salah konsepsi DO ; terjadinya yang konflikasi

terpapar/

tidak kurang

pengetahuan kondisi, dan

mengikuti mengenal sumber dan salah tentang interprestasi informasi prognosis, pengobatan

tidak dapat dicegah

ASUHAN KEPERAWATAN n o
1 Gangguan sesori reseptual Mempertahankan ; penglihatan berhubungan lapang dengan penerimaan gangguan indera status dan gangguan ketajaman sensori, penglihatan organ kehilangan kehilangan lanjut tanpa lebih pandang - Pastikan derajat - Memastikan kehilangan penglihatan Dorong meng ekspresikan perasaan pasien ekspresikan tentang penglihatan perasaan kehilangan kehilangan penglihatan derajat - mempengaruhi harapan masa depan pasien dan pilihan intervensi - Menyuruh pasien meng - mencegah kebutaan , pasien menghadapi kemungkinan kehilangan penglihatan sebagian penglihatan kabur nyeri - Lakukan tindakan untuk membantu pasienmenanga - Menangani keterbatasan penglihatan dengan ; kurangi kekacauan atau total.serta untuk mencegah kehilangan lanjut. - Mengontrol lanjut, TIO, mencegah kehilangan

Diagnosa keperawatan

Tujuan

intervensi

Implementasi

Rasional

lapang pandang progresif ditandai denga ; DS ; DO ; - perubahan bentuk mata - mata merah

ni keterbatasan penglihatan.

,atur perabot; ingatkan memutar objek dan kepala ke yang terlihat; masalah

Menurunkan bahayanya perubahan lapang akibat pandang akomodasi

perbaiki sinar suram penglihatan malam - Tunjukkan pemberian tetes mata - menununjukkan pemberian tetes mata, spt; tetesan, dosis - Berikan obat - Berikan indikasi ;kronis,sederhana,sudut terbuka atau sudut (isoto tertutup.(pilokarpin hidroklorida pilopinehsgel). Timolol carpine,ocusertpilo, obat sesuai menghitung mengikuti

pupil terhadap sinar lingkungan - Mengontrol serta kehilangan penglihatan lanjut TIO mencegah

jadwal, dan tidak salah Obat dapat kontriksi sehingga timalol diberikan menurunkan pembentukan humo miotik pupil humo maleat untuk

sesuai indikasi

menyebabkan

aqueus mudah keluar,

10

maleat(timoptic) betak salol (betopic)

aqueus mengubah pupil,

tanpa ukuran penglihatan

dan akomodasi. - inhibito karbonik anhedrase - Atur 2 Nyeri dengan DS ; DO ; mata merah wajah meringis - Ciptakan lingkungan yang aman untuk pasien - Diskusikan - mendiskusikan - tindakan untuk yang tenang nyaman dan nyeri - Berikan obat sesuai instruki mata betaxolo akut berhubungan Nyeri berkurang pasien peningkatan TIO atau hilang posisi - inhibito anhedrase karbonik contoh ; - Menurunkan sekresi humor aqueus dn menurunkan TIO. mengurangi nyeri dan tidak

asetazolamid (diamox)

- mengatur posisi yang - untuk anman bagi pasien rasa

mencegah pada mata - memberikan obat tetes - untuk mata. - menciptakan lingungan - Untuk persepsi nyeri

ditandai dengan ;

terjadinya kerusakan menghambat

pembentukan cairan mengalihkan terhadap

11

pertimbangan diet

pertimbangan contoh adekuat, berserat ;

diet cairan makanan

mempertahankan konsistensi untuk feses menghindari

kotipasi/mengejan selama defekasi pasien melaporkan cepat nyeri - upaya tindakan perlu untuk kehilangan penglihatan komplikasi lanjut/ lain, mencegah

- Nasehatkan pasien dengan nyeri hebat, inflamasi, peningkatan fotofobia, peningkatan lakrimasi, dll - kurangi 3 Ansietas dengan kesehatan, berhubungan Pasien perubahan adanya status tenang nyeri, tampak stimulus luar dari untuk cepat mata melaporkan

- Nasehatkan untuk dengan

mata hebat, inflamasi, peningkatan fotofobia, peningkatan lakrimasi, penglihatan pandang, kabur, lapang pandang - mengurangi pada tenang, ruang stimulus yang berikan lapang penglihatan kilatan

cotoh; robek retina

sinar/partikel ditengah

untuk

mengurangi gejala yang lebih

dari luar; tempatkan

timbulnya gejala lanjut,

sekaligus

12

kemungkinan kenyataan penglihatan ditandai dengan ; DS ; cemas pasien ia DO ; bicara ragu

atau kehilangan

kelembutan, kurangi lampu yang terlalu yang terang dan kurangi jumlah orang berhubungan dengan pasien

menciptakan lngkungan terapetik pasien - memberikan informasi danmenyakinkan pasien keadaannya segera bahwa akan membaik ini dan menurunkan yang dapat ansietas

mengatakan tetang

- diskusikan dengan pasien atau terdekat orang akan

- diskusi dengan pasien atau orang terdekat akan keadaan emosi pasien sesuai dengan terapi obat

takut

keadaan nya negatif dalam

keadaan emosi pasien - kaji ansietas tinkat

tentang diri sendiri menenukan tindakan

dengan pengobatan - mengkaji ansietasderajat pengalaman nyeri timbulnya tiba-tiba - idetifikasi sumber atauorang yang - mengidentifikasi sumber atau orang yang menolong tingkat - faktor mempengaruhi persepsipasien terhadap diri. - Memberikan keyakinan bahwa pasien tidak sendirian ancaman

13

menolong - berikan informasi yang adekuat jujur Kurang pengetahuan tentang 4. kondisi, prognosis, dan Menyatakan pengobatan tidak tidak sehubungan pemahaman mengenal dan salah Serta informasi prosedur benar tindakan pengobatan. melakukan dengan dan - menunjukan yang izinkan benar yang untuk pemberian tetes mata benar untuk pasien - diskusikan perlunya menggunakan identifikasi diskusikan menggunakan identifikasi, contoh gelang waspada medik perlunya dan - memberikan informasi yang adekuat dan jujur

dalam masalah

menghadapi

- Menurunkan ansietas sehubungan ketidak tahuan vital memberikan pada untuk resiko dengan

informasi darurat menurunkan

perawat pada kasus

dengankurang terpapar atau kondisi, prognosis, sumberdan interprestasi ditandai dengan ; mengikuti instruksi DO ; -terjadi komplikasi yang dicegah tidk dapat

menerima obat yang diintraindikasikan (contoh ; atropin). tehnik - meningkatkan keefektifan pengobatan. Memberikan kesempatan kopetensi. untuk pasien menunjukkan

DS ;- perbuatan tidak akurat menjelaskan alasan - tunjukan tehnik

pemberian tetes mata . mengulang tindakan

14

- anjurkan anggota keluarga memeriksa secara teratur tanda glaukoma - kaji pentingnya mempertahanka n jadwal obat

- menganjurkan anggota keluarga secara glaukoma memeriksa teratur tanda bilik

Kecendrungan herediter dangkalnya anterior, keluarga menempatkan anggota ini. beresiko pada kondisi

- mengkaji

pentingnya -

Penyakit dapat

ini

mempertahankan jadwal obat contoh ; tetes mata. Diskusikan obat yang harus (atropin/ pemakaian dihindari contoh; tetes medriatik ebihan propantelinbromin),kel streroid topikal

dikontrol,

bukan diobati, dan mempertahankan konsistensi program obat adalah kontrol vital. Beberapa obat menyebabkan dilatasi pupil, TIO peningkatan dan potensial

kehilangan penglihatan - identifikasi efek samping identifikasi efek tambahan. Efek samping

15

atau

reaksi

samping atau merugikan penurunan diare, perasaan penurunan impoten, takteratur, pingsan,GJK.

reaksi dari selera

obat/ rentang ancaman berat.50% akan terhadap

merugikan dari tak

merugikan dari pengobatan.

mempengaruhi nyamansampai kesehatan pasien mengalami alergi obat

pengobatan contoh ; makan, mual /muntah, kelemahan, mabuk, libido, jantung

sensitifitas/ parasimpatis

(contoh; pilokarpin ) atau antikolinesterase. obat

16

DAFTAR PUSTAKA Prof.dr.sidarta ilyas,Sp.M (2001),glaukoma,edisi dua,EGC,jakarta,hal 180 Burrner and suddrath,(2001), keprawatan medikal bedah,edisi 8,EGC jakarta,hal 2004-2011 Doengus ,(2000).ASUHAN KEPERAWATAN, Edisi 3,EGC, jakarta hall, 419-421 Prof.dr.R.K.Tmin Radjamin,dkk.(1993), ilmu penyakit mata, cetakan dua, hal 137-154

17

You might also like