You are on page 1of 17

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN Peranan Guru Dalam Administrasi Sekolah

OLEH KELOMPOK : GATOT SAPUTRO (1005015111) NURLIANI (1005015086) RITA MAKDALENA (1005015098) YUSNITA (1005015093)

PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2012

BAB I PENDAHULUAN
Sekolah merupakan instansi pendidikan yang saling berhubungan antara komponen yang satu dengan yang lain. Salah satu komponen pendukung yang penting dalam instansi pendidikan (sekolah) adalah tenaga administrasi. Peran dari tenaga administrasi sekolah sangatlah penting dalam mendukung kesuksesan dan kelancaran tata administrasi sekolah. Di dalam menangani tata adminsitrasi sekolah dibutuhkan suatu keahlian dan kemampuan yang cukup dalam bidang administrasi. Oleh karena itu, sumber daya manusia dalam hal ini tenaga administrasi menjadi komponen yang penting dalam suatu sekolah. Berkenaan dengan hal itu semua, peran dari tenaga pengajar (guru) di dalam memperlancar tata administrasi sekolah sangatlah penting, serta tidak bisa dipisahkan antara komponen yang satu dengan yang lain. Disamping itu, dibutuhkan suatu keahlian juga ketrampilan di dalam menangani urusan tata administrasi sekolah tersebut. Sehingga sangat diperlukan tenaga tata administrasi yang terampil, handal, serta paham akan pekerjaan dalam administrasi tersebut. Guru merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang memiliki peran yang sangat besar dalam pencapaian tujuan pendidikan. Peran guru bukanlah hanya sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Namun jika dilihat secara luas, guru juga berperan sebagai administrator pendidikan yang terampil, dan handal. Namun pada kenyataan di lapangan, rendahnya pengetahuan dan pengalaman guru tentang tata administrasi sekolah menjadi sebuah fenomena yang perlu dituntaskan dengan segera. Karena peran dari tenaga tata adminstrasi di dalam sebuah sekolah sangatlah dibutuhkan oleh sekolah tersebut. Untuk itu penulis akan mengkaji tentang Peranan Guru Dalam Administrasi Sekolah sebagai makalahnya. Dengan tujuan untuk memberikan sumber dan pengetahuan tentang tugas atau peran guru dalam menjalankan administrasi sekolah.

BAB II ISI
Guru merupakan salah satu pelaku dalam kegiatan sekolah. Oleh karena itu, ia dituntut untuk mengenal tempat kerjanya. Guru perlu memahami faktorfaktor yang langsung dan tidak langsung menunjang proses belajar mengajar. Menjadi seorang administrator, berarti tugas guru ialah merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengawasi dan mengevaluasi program kegiatan dalam jangka pendek, menengah atau pun jangka panjang yang menjadi perioritas tujuan sekolah. Untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan utama sekolah, maka tugas perancang yaitu; menyusun kegiatan akademik (kurikulum dan pembelajaran), menyusun kegiatan kesiswaan, menyusun kebutuhan saranaprasarana dan mengestimasi sumber-sumber pembiayaan operasional sekolah, serta menjalin hubungan dengan orangtua, masyarakat, stakeholders dan instansi terkait. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru, yaitu: 1. Mengerti dan memahami visi-misi dan tujuan lembaga sekolah atau madrasah. Guru dapat menjabarkannya ke dalam sebuah isi (content) kurikulum dan pembelajaran (learning), kegiatan kesiswaan, penciptaan kultur/budaya sekolah, serta membangun penguatan kelembagaan yang sehat dan berkualitas. 2. Mampu mengalisis data-data yang terkait masalah perubahan kurikulum, perkembangan peserta didik, kebutuhan sumber belajar dan pembelajaran, strategi pembelajaran, perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta informasi. 3. Mampu menyusun perioritas program sekolah secara terukur dan sistematis, seperti proses rekuitmen siswa, masa orientasi siswa, proses pembelajaran, hingga proses evaluasi.

Adapun peranan guru dalam administrasi sekolah yang diklasifikasikan sebagai berikut. A. Administrasi Kurikulum Kurikulum dalam suatu sistem pendidikan merupakan komponen yang teramat penting, karena kurikulum merupakan panutan dalam

penyelenggaraan proses belajar mengajar di sekolah. Kualitas keluaran proses pendidikan ditentukan oleh kurikulum dan efektifitas pelaksanaannya. Kurikulum merupakan seperangkat pengalaman belajar yang dirancang untuk siswa dalam usaha mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan luas. Dalam arti sempit, kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang diberikan di sekolah, sedangkan dalam arti luas kurikulum adalah semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada siswa, selama mereka mengikuti pendidikan disekolah itu. Dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat bahan pengalaman belajar siswa dengan segala pedoman pelaksanaannya yang tersusun secara sistematik dan dipedomani oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswanya. Fungsi-fungsi kegiatan pengelolaan kurikulum terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian dan pengawasan, serta penilaian. Adapun peran guru dalam administrasi kurikulum yaitu menyusun sebuah kurikulum sebagai pedoman proses kegiatan belajar dan mengajar dalam sebuah instansi guna mensukseskan dan memperlancar kegiatan yang bermanfaat di instansi tersebut. Komponen-komponen kurikulum adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Institusional Sekolah Tujuan institusional pendidikan suatu sekolah dijabarkan dari tujuan pendidikan nasional. 2. Struktur Program Kurikulum Struktur program kurikulum merupakan kerangka umum programprogram pengajaran yang diberikan pada setiap jenis dan tingkat sekolah menengah.

3. Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) GBPP adalah salah satu komponen dari perangkat kurikulum yang merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan tugasnya dalam bidang pengajaran di sekolah. Unsur-unsur GBPP antara lain: (1) tujuan kurikuler, (2) tujuan instruksional umum, (3) bahan pengajaran, (4) program, (5) metode, (6) sarana/metode, (7) penilaian. Pengembangan Kurikulum a. Prosedur Pembahasan Materi Kurikulum Dalam UU No. 2 Tahun 1989 disebutkan bahwa pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam satuan pendidikan didasarkan atas kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan. b. Pembahasan Mata Pelajaran Sesuai dengan Lingkungan Sekolah Kurikulum dapat ditambah oleh sekolah dengan mata pelajaran yang sesuai dengan kondisi lingkungan serta ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan, selama mata pelajaran tersebut tidak menyimpang dari tujuan pendidikian nasional. c. Penjabaran dan Penambahan Bahasn Kajian Mata Pelajaran Menurut UU No.2 Tahun 1989 maupun PP No.29 Tahun 1990 (pasal) bahwa mata pelajaran atau kajian dalam mata pelajaran dapat ditambah oleh sekolah guna memperkaya pelajaran tersebut dengan catatan tidak bertentangan dan mengurangi kurikulum yang telah ditetapkan secara nasional. Pelaksanaan Kurikulum a. Penyusunan dan Pengembangan satuan Pendidikan Satuan Pendidikan (SP) adalah suatu bentuk persiapan mengajar secara mendetail per pokok bahasan yang disusun secara sistematik berdasarkan Garis-Garis Besar Program Pengajaran yang telah ada untuk suatu mata pelajaran tertentu.

b. Prosedur Penyusunan Satuan Pengajaran Langkah-langkah yang ditempuh untuk membuat SP berdasarkan GBPP adalah: 1) Mengisi identitas mata pelajaran 2) Menjabarkan tujuan pokok bahasan (tujuan instruksional umum) menjadi tujuan instruksional khusus (TIK) yang lebih rinci 3) Menjabarkan materi pengajaran dari pokok bahasan atau sub pokok bahasan sesuai TIK 4) Mengalokasikan waktu pengajaran 5) Menetapkan langkah-langkah penyampaian secaralebih terperinci 6) Menetapkan prosedur memperoleh balikan, baik balikan formatif melalui monitoring maupun balikan sumatif memalui tes. 7) Mengantisipasikan perbaikan pengajaran. c. Pengembangan Satuan Pengajaran Pengembangan SP dapat meliputi penambahan, pengurangan, pengubahan dan penggatian. Oleh karenanya guru selalu disarankan untuk melakukan tilik ulang SP yang telah dibuat. Tilik ulang dapat dilakukan oleh guru secara individual, kelompok guru di sekolah, kelompok guru antar sekolah maupun kelompok guru yang lebih luas lagi. Kegiatan ini hendaknya dilakukan secara berkala setiap akhir semester. d. Penggunaan Satuan Pengajaran Bukan Buatan Guru Sendiri Jika SP tidak dibuat oleh guru sendiri, maka guru perlu melakukan hal-hal sebagai berikut : 1) Melihat kembali GBPP dan mencocokkan kesesuaian komponen SP dengan komponen dalam GBPP 2) Jika tidak ada penyimpangan, selanjutnya adalah mencocokkan konsistensi (keajegan) antara (1) tujusn umum dengan tujuan instruksional khusus, (2) Tujuan instruksional khusus dengan bahan, metode, dan yeknik evaluasi, serta sumber belajar. 3) Melakukan pertimbangan (judgment) apakah SP itu dapat

dilaksanakan di kelas.

4) Jika no. 3 belum terpenuhi, maka guru harus melakukan penyesuaian terhadap SP tersebut sehingga realistik dan dapat dilaksanakan. e. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Aspek administrasi dari pelaksanaan PBM adalah pengalokasian dan pengaturan sumber-sumber yang ada di sekolah untuk memungkinkan PBM dapat dilakukan oleh guru dengan seefektif mungkin. f. Pengaturan Ruang Belajar Dalam pengaturan ruang belajar hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut: (1) bentuk dan luas ruangan, (2) bentuk dan ukuran meja dan kursi siswa, (3) jumlah siswa pada tingkat siswa yang bersangkutan, (4) jumlah siwa pada tiap-tiap kelas, (5) jumlah kelompok dalam kelas, (6) jumlah siswa dalam tiap kelompok, (7) kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan. g. Kegiatan Kokurikuler dan Ekstrakurikuler Ada tiga macam kegiatan kurikuler, yaitu kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan sekolah dengan penjatahan waktu sesuai struktur program. Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang erat kaitannya dengan pemerkayaan pelajaran. Kegiatan ini dilakukan di luar jam pelajaran yang ditetapkan dalam struktur program, dan dimaksudkan siswa agar dapat lebih mendalami dan memahami apa yang telah dipelajari kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa (intrakurikuler) tidak erat terkait dengan pelajaran di sekolah. h. Evaluasi Hasil Belajar dan Program Pengajaran Evaluasi merupakan tahapan terpenting dalam suatu kegiatan. Ada dua jenis evaluasi yaitu evaluasi hasil belajar dan evaluasi program pengajaran. Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa. Sedangkan evaluasi program pengajaran merupakan suatu serangkaian kegiatan yang

dilakukan dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program, serta faktor-faktor yang mendukung atau menghambat keberhasilan tersebut. Guru perlu mempelajari evaluasi program karena dua alasan. Pertama, evaluasi program memberikan balikan tentang hasil kerjanya, sehingga berdasarkan itu ia dapat memperbaiki unjuk kerjanya. Kedua, evaluasi program merupakan bentuk pertanggungjawaban guru atas tugas yang dibebankan sekolah dan masyarakat kepadanya. B. Administrasi Kesiswaan Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan segala hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah mulai dari perencanaan siswa baru, membimbing siswa baru dalam masa orientasi, pembinaan selama siswa berada di sekolah, mendata hasil prestasi siswa di kelas, sampai siswa menamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya Proses Belajar Mengajar. Kegiatan dalam Administrasi Kesiswaan 1. Penerimaan Siswa Adalah proses pencatatan dan layanan kepada siswa yang baru masuk sekolah, setelah mereka memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh sekolah. 2. Pembinaan siswa Adalah pemberian layanan kepada siswa di suatu lembaga pendidikan, baik di dalam maupun di luar jam belajarnya di kelas. 3. Tamat belajar Apabila siswa telah menamatkan (selesai dan lulus) semua mata pelajaran atau telah menempuh kurikulum sekolah dengan memuaskan, maka siswa berhak mendapatkan surat tanda tamat belajar dari kepala sekolah. Keterlibatan guru dalam administrasi kesiswaan tidak sebanyak keterlibatannya dalam mengajar. Beberapa peranan guru dalam administrasi kesiswaan antara lain:

a) Dalam penerimaan siswa, di antara para guru dapat ditunjuk menjadi panitia penerimaan yang dapat melaksanakan tugas-tugas teknis mulai dari pencatatan penerimaan sampai dengan pelaporan pelaksanaan tugas. b) Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya. c) Untuk pengaturan kehadiran siswa di kelas, guru diharapkan mampu mencatat/merekam kehadiran siswa meskipun secara sederhana tetapi baik. d) Dalam memotivasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi. e) Dalam menciptakan disiplisn sekolah atau kelas yang baik.

C. Administrasi Prasarana dan Sarana Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda yang bergerak maupun tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan belajar-mengajar baik secara langsung maupu tidak langsung. Administrasi prasarana dan sarana pendidikan merupakan keseluruhan perencanaan pengadaaan, pendayagunaan dan pengawasan prasarana peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Salah satu contoh sarana dan prasarana pendidikan yang langsung digunakan dalam pembelajaran adalah media pembelajaran. Media

pembelajaran adalah segala macam sarana yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran guna menopang pencapaian hasil belajar. Kegiatan dalam administrasi prasarana dan sarana pendidikan meliputi: 1. Perencanaan kebutuhan. 2. Pengadaan prasarana dan sarana pendidikan. 3. Penyimpanan prasarana dan sarana pendidikan. 4. Inventarisasi prasarana dan sarana pendidikan. 5. Pemeliharaan prasarana dan sarana pendidikan. 6. Penghapusan prasarana dan sarana pendidikan. 7. Pengawasan prasarana dan sarana pendidikan.

Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah: 1. Terlibat dalam perencanan pengadaan alat bantu pengajaran. 2. Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran yang digunakan guru. 3. Pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa.

D. Administrasi Kepegawaian (Administrasi Personal) Personel pendidikan dalam arti luas meliputi guru, pegawai, dan siswa. Dalam hal ini yang dimaksud dengan personel pendidikan adalah golongan petugas yang membidangi kegiatan edukatif dan yang membidangi kegiatan yang nonedukatif. Personel bidang edukatif adalah mereka yang bertanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu guru dan konselor (BK); sedangkan personel nonedukatif adalah petugas tata usaha dan penjaga sekolah. Adapun peran guru dalam administrasi kepegawaian yaitu : 1. Membuat buku induk pegawai. 2. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, Karpeg, cuti pegawai, dan lain lain. 3. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru, maupun tenaga tata administrasi. 4. Membuat laporan rutin kepegawaian harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. 5. Membuat laporan data sekolah dan pegawai. 6. Mencatat tenaga pendidik yang akan mengikuti penataran. 7. Mempersipkan surat keputusan Kepala Sekolah tentang proses KBM, surat tugas, surat kuasa, dan lain lain. E. Adminidtrasi Keuangan Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah namun demikian, guru diharapkan ikut berperan dalam administrasi biaya ini meskipun menambah beban mereka, juga memberikan kesempatan untuk ikut serta mengarahkan pembiyaan itu untuk perbaikan proses belajar mengajar.

Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan, pelapoaran, dan pertanggungjawaban dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan sekolah. Tujuan administrasi ini adalah untuk mewujudkan suatu tertib administrasi keuangan, sehingga pengurusnya dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan ini meliputi: 1. Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan. 2. Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota. 3. Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan. 4. Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran. 5. Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah (RAPBS). 6. Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). 7. Menyetorkan pajak PPN dan PPh. 8. Membagikan gaji atau rapel. 9. Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah. F. Administrasi Hubungan Sekolah dan Masyarakat (Husemas) Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerja sama untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. Tujuan yang ingin dicapai dengan mengembangkan kegiatan Husemas adalah: 1) Peningkatan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan sekolah. 2) Peningkatan pemahaman sekolah tentang keadaan serta aspirasi masyarakat tersebut terhadap sekolah. 3) Peningkatan usaha orang tua siswa dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak didik, serta meningkatkan kuantitas serta kualitas bantuan orang tua siswa dalam kegiatan pendidikan di sekolah.

4) Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran serta mereka dalam memajukan pendidikan di sekolah dalam era pembangunan. 5) Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah serta apa yang dilakukan oleh sekolah. 6) Pertangguangjawaban sekolah atas harapan yang dibebankan masyarakat kepada sekolah. 7) Dukungan serta bantuan dari masyarakat dalam memperoleh sumbersumber yang diperlukan untuk meneruskan dan meningkatkan program sekolah. Prinsip-prinsip Hubungan Sekolah Masyarakat (1) Prinsip otoritas, yaitu bahwa husemas harus dilakukan oleh orang yang mempunyai otoritas, karena pengetahuan dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan sekolah. (2) Prinsip kesederhanaan, yaitu bahwa program-program husemas harus sederhana dan jelas. (3) Prinsip sensitifitas, yaitu bahwa dalam menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan masyarakat, sekoah harus sensitif terhadap kebutuhan serta harapan masyarakat. (4) Prinsip kejujuran, yati bahwa apa yang disampaikan kepada masyarakat haruslah sesuatu apa adanya dan disampaikan secara jujur. (5) Prinsip ketetapan, yaitu bahwa apa yang disampaikan sekolah kepada masyarakat harus tepat, baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai. Penyelenggaraan Kegiatan Administrasi Hubungan Sekolah-Masyarakat Penyelenggaraan program dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi prosesnya dan segi jenis kegiatannya. 1. Proses Proses penyelenggaraan Husemas a) Perencanaan program, b) Pengorganisasian, c) Pelaksanaan, d) Evaluasai.

2. Kegiatan Husemas Teknik-teknik yang dapat dipakai dalam kegiatan Husemas: a) Teknik Langsung, b) Teknik Tidak Langsung. Peranan Guru dalam Hubungan Sekolah-Masyarakat Ada beberapa hal yang dapat guru lakukan dalam kegiatan husemas, yaitu: 1) Membantu sekolah dalam melaksanakan teknik-teknik husemas, 2) Membuat dirinya lebih baik dalam masyarakat, 3) Dalam melaksanakan semaua itu guru harus melaksanakan kode etiknya. G. Administrasi Layanan Khusus Layanan khusus adalah suatu usaha yang tidak secara langsung berkenaan dengan PBM di kelas, tetapi secara khusus diberikan oleh sekolah kepada para siswanya agar mereka lebih optimal dalam melaksanakan proses belajar. Ada berbagai jenis layanan khusus, seperti pusat sumber belajar, usaha kesehatan sekolah, dan kafetaria/warung/kantin sekolah. Pusat sumber belajar Pusat sumber belajar (PSB) adalah unit keiatan yang mempunyai fungsi untuk memproduksi mengadakan, menyimpan serta melayani bahan pengajaran sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas atau pelaksanaan pendidikan di sekolah pada umumnya pusat belajar dirancang untuk membantu pelaksanaan pendidikan di sekolah oleh karena itu pesat sumber belajar harus diadminitrsikan secara professional. Pusat sumber belajar sekolah dibeli dari dana yang tersedia, diberi oleh masyarakat (BP3) atau pun diberi oleh pemerintah. Menurut Mulyani A. Nurhadi (1983) (dalam B. Suryosubroto, 2002 : 205), perpustakaan sekolah adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan sekolah, yang berupa tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara sitematis dengan cara tertentu untuk digunakan oleh siswa dan guru sebagai sumber informasi, dalam rangka menunjang program belajar mengajar di sekolah.

Berdasarkan pengertian tersebut, adapun ciri atau unsur pokok yang ada dalam perpustakaan yaitu : 1. Tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka. 2. Koleksi bahan pustaka yaitu dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu. 3. Untuk digunakan secara kontinyu oleh guru dan murid sebagai sumber informasi. 4. Merupakan suatu unit kerja. Mulyani A. Nurhadi (1983) (dalam B. Suryosubroto, 2002 : 206) menjelaskan bahwa dalam hubungannya dengan keseluruhan proses pendidikan di sekolah, perpustakaan berperan sebagai instalasi atau sebagai sarana pendidikan yang bersifat teknis edukatif, bersama-sama dengan unsurunsur lainnya ikut menentukan terjadinya proses pendidikan. Layanan perpustakaan bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan cara memberikan kesempatan untuk menumbuhkan sikap senang membaca dalam mengembangkan bakat siswa. Untuk mencapai kal tersebut perpustakaan harus dikembangkan sehingga mampu menarik perhatian siswa yang pada gilirannya dapat mendorong mereka untuk menggunakan perpustakaan sekolahnya. Hak semua guru sekolah harus terlibat langsung dalam administrasi perpustakaan sekolah. S. Nasution (1989), mengemukakan antara lain 1. Memperkenalkan buku-buku kepada para siswa dan guru-guru. 2. Memilih buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang akan digunakan untuk menambah koleksi perpustakaan sekolah. 3. Mempromosi untuk perpustakaan, baik untuk pemakaian, muapun untuk pembinaan. 4. Mengetahui jenis dan menguasai kriteria umum yang dapat menentukan baik buruknya suatu buku. 5. Mengusahakan agar siswa aktif membantu perkembangan perpustakaan.

Unit Kesehatan Siswa Unit Kesehatan Siswa atau UKS merupakan suatu unit yang menangani masalah kesehatan jasmani siswa. Di sini peran guru yang memiliki pengalaman serta pemahaman tentang kesehatan jasmani sangat dibutuhkan untuk membantu siswa-siswa yang membutuhkan pertolongan (sakit), secara spesifik peran guru dalam UKS, yaitu : 1. Membantu menangani dan mengawasi siswa yang membutuhkan pertolongan (sakit). 2. Mengawasi obat-obatan yang di input(masuk) kedalam UKS dan output (keluar) dari UKS. 3. Membantu menghimbau para siswa agar mau hidup sehat agar terbebas dari penyakit.

Kafetaria warung kantin sekolah Kantin sekolah tidak harus diadministrasikan oleh sekolah, tetapi dapat diadministrasikan oleh peribadi di luar sekolah atau oleh dharma wanita sekolah. Namun kantin sekolah ini tidak boleh terlepas dari perhatian kepala sekolah. Kepala sekolah harus memikirkan atau mengupayakan agar kehadiran kantin itu mempunyai sumbangan positif dalam proses belajar anak di sekolah. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam administrsi kantin itu adalah : 1. Administrasi kantin sekolah harus menjaga kesehatan masakan-masakan yang dijajakan kepada siswa. 2. Kebersihan tempat juga harus menjadi pertimbangan utama. Karena kebersihan diharapkan dapat menjauhkan penyebar penyakit. 3. Makanan-makanan yang disajikan hendaknya makanan yang bergizi tinggi. 4. Harga makanan hendaknya dapat dijangkau atau sesuai dengan kondisi ekonomi siswa. 5. Usahakan agar kantin tidak memberikan kesempatan siswa untuk berlamalama atau nongkrong karena akan memunculkan perilaku-perilaku negatif.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan Peranan guru dalam administrasi pendidikan sangatlah berpengaruh, dengan pengalaman dan pemahaman yang baik tentang administrasi di berbagai bidang di sekolah, guru dapat menjadi seorang administrator yang terampil dan handal. Sehingga dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik.

B. Saran Sebagai seorang guru sebaiknya kita turut ambil bagian dalam menangani administrasi disekolah, Karena selain pada saat mengajar, guru dapat mengenal dan memantau perkembangan siswanya melalui administrasi sekolah. Manfaat lainnya yaitu guru dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam hal keadministrasian.

DAFTAR PUSTAKA
http://ilmuprofesikependidikan.blogspot.com/2011/05/peran-guru-dalam-administrasisekolah.html http://rohmanf2.wordpress.com/2012/02/12/peranan-guru-dalam-administrasisekolah-menengah/ http://www.uin-malang.ac.id/peran-guru-dalam-administrasi-sekolah http://blog.tp.ac.id/tag/power-point-peranan-guru-dalam-administrasi-sekolahmenengah

You might also like