Professional Documents
Culture Documents
Skema Presentasi
Pemanasan Global
Hasil Penelitian
Kesimpulan
Tujuan Presentasi
Memberikan gambaran menyeluruh mengenai fenomena pemanasan global, baik dari segi definisi, dampak, upaya menanggulangi maupun wajah Indonesia dalam kaitannya dengan hal tersebut. Menumbuhkan kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dalam rangka mengurangi pemanasan global.
Adaptasi
Penyesuaian dapat dilakukan dengan menyadari di daerah mana kita tinggal, mengetahui apakah daerah tersebut rentan terhadap gangguan alam dan perubahan iklim. 4 unsur penting dalam adaptasi: - Memetakan siapa saja yang rentan terhadap dampak pemanasan global - Public awareness dan capacity building - Reformasi kebijakan publik - Pembangunan rendah karbon
Sustainable Development
Pembangunan Berkelanjutan
Merupakan model pembangunan yang harus diterapkan dalam rangka menanggulangi fenomena pemanasan global. Pembangunan ini memastikan keberlanjutan lingkungan hidup di masa depan tanpa mengesampingkan pemenuhan kebutuhan di masa kini.
Protokol Kyoto
Pelengkap Konvensi PBB Mengenai Perubahan Iklim Disahkan di Tokyo, Jepang, pada tahun 1997 namun mulai berlaku apabila diratifikasi oleh negara yang bersangkutan. Negara-negara maju wajib mengurangi emisi karbonnya minimal 5 persen dari tingkat emisi tahun 1990 (yang harus tercapai pada periode 20082012). Negara negara berkembang wajib menerapkan pembangunan berkelanjutan
Terlibat dalam Upaya Penanggulangan Pemanasan Global dalam skala nasional maupun internasional
Ratifikasi Protokol Kyoto, tuan rumah COP-13 Bali Roadmap dan Action Plan
COP 13
Kebijakan Bappenas
DNPI
Kebijakan Bappenas
Untuk Menanggulangi Pemanasan Global
60%
53.33% 36.67% 46.67% 40% 20% 20% 26.67% 13.33% 23.33% 33.33% 23.33% 23.33% 33.33%
60%
50% 43.33% 40% 26.67% 20% 23.33% 20% 16.67% 16.67% 23.33% 30% 0% 20%
43.33%
13.33%
13.33%
0% 3.33%
0%
0%
10% 3.33%
10%
0%
0%
0%
0%
Tidak Pernah
Jarang
Kadang-kadang
Sering
0%
Diagram 2. Persentase Frekuensi Penggunaan Sumber Emisi Karbon oleh Mahasiswa Kelas SSI Kel. K
0% Tidak Pernah
16.67%
26.67%
56.67%
Chart Title
Tidak Pernah Jarang Kadang-kadang Sering
10
1 4 3 2 Jatim 1 1 Sumbar
1
DKI Jakarta Banten
1
Jabar
1
Sumut
1
Riau
Diagram 4. Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Frekuensi Penggunaan Sumber Emisi Karbon
20 16 12 16 8 5 4 3 0 1
TP
Perempuan
Laki-laki
- J = Jarang - S = Sering
Diagram 5. Frekuensi Persepsi Individual Tingkatan Sumber Emisi Karbon oleh Mahasiswa Kelas SSI Kel. K
56.67%
33.33%
20%
10%
6.67% 10%
13.33% 13.33%
3.33% 0%
0%
0%
0% 0%
0%
Pertama
Hairdryer Setrika Listrik Radio/Tape Lampu Hemat Energi TV Mobil
0%
Kedua
AC Air Kemasan Rice Cooker Kertas Baru
0% 0%
Ketiga
Komputer Sampah Organik
3.33%
6.67%
6.67%
Ternyata Tidak.
Pemahaman rakyat Indonesia terhadap fenomena pemanasan global masih sangat minim, terlihat dari ketidaktahuan mereka terhadap alat-alat yang menghasilkan emisi karbon dalam jumlah besar.
Kesimpulan
Pemanasan global adalah suatu fenomena meningkatnya suhu bumi yang menyebabkan perubahan iklim di berbagai belahan dunia. Usaha penanggulangan pemanasan global tidak dapat dilakukan secara individualis Oleh karena itu, usaha penanggulangan pemanasan global bisa berdampak positif pada integrasi normatif, fungsional dan koersif.