You are on page 1of 10

KHAIRINA RAMADHANI

MUHAMMAD BAIQUNI

MUHAMMAD CHOIR

PEMBAHASAN HORMON 1. PENGERTIAN HORMON Hormon (dari bahasa Yunani, : horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan memproduksi hormon. Hormon merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang mengatur homeostasis, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku. Sistem hormone (sistem endokrin = sistem kelenjar buntu) yaitu sistem yang terdiri atas kelenjar-kelenjar yang melepaskan sekresinya ke dalam darah. Hormon berperan dalam pengaturan metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, mempertahankan homeostasis, reaksi terhadap stress, dan tingkah laku. Faktor Regulasi Faktor regulasi adalah senyawa kimia yang mengontrol produksi sejumlah hormon yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Senyawa tersebut dikirim ke lobus anterior kelenjar pituitari oleh hipotalamus. Terdapat 2 faktor regulasi, yaitu faktor pelepas (releasing factor) yang menyebabkan kelenjar pituitari mensekresikan hormon tertentu dan faktor penghambat (inhibiting factor) yang dapat menghentikan sekresi hormon tersebut. Sebagai contoh adalah FSHRF (faktor pelepas FSH) dan LHRF (faktor pelepas LH) yang menyebabkan dilepaskannya hormon FSH dan LH. Hormon Antagonistik Hormon antagonistik merupakan hormon yang menyebabkan efek yang berlawanan, contohnya glukagon dan insulin. Saat kadar gula darah sangat turun, pankreas akan memproduksi glukagon untuk meningkatkannya lagi. Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan pankreas memproduksi insulin untuk menurunkan kadar glukosa tersebut. 2. HORMON PADA MANUSIA Kelenjar-kelenjar yang terdapat dalam tubuh manusia Kelenjar hipofisis (kelenjar pituitari) Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master

KHAIRINA RAMADHANI

MUHAMMAD BAIQUNI

MUHAMMAD CHOIR

gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior. a) Hipofisis lobus anterior yaitu menghasilkan : Hormone tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar gondok) dan merangsang tiroid untuk mensekresikan hormone tiroksin Andrenocorticotrophic (corticotropia, ACTH) berfungsi memelihara pertumbuhan dan perkembangan normal korteks adrenal dan merangsang untuk mengsekresikan kortisol dan glucocorticoid yang lain. Gonadotropin, yang terdiri dari Follicle stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH) Somatotropic hormone (Ghowth hormone, GH) yaitu hormone yang menyebabkan pertumbuhan dari semua jaringan tubuh yang dapat tumbuh. Prolaktin (Luteotropic hormone, LTH) berfungsi untuk merangsang sekresi kelenjar susu (glandula mamae). b) Hipofisis lobus intermedia Hormon perangsang melanosit atau melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam. c) Hipofisis lobus posterior yaitu hormon yang dihasilkan : Hormone vasopressin atau antidiuretik hormone (ADH) yaitu berfungsi untuk mencegah pembentukan urine dalam jumlah banyak dan berpengaruh dalam pengaturan tekanan darah. Hormon oksitosin yang berfungsi merangsang kontraksi yang kuat pada uterus sehingga penting dalam membantu proses kelahiran. Kelenjar Tiroid Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisma (pengeluaran tenaga) manusia. Kelenjar tiroid terdiri dari dua lobus, satu di sebelah kanan dan satu lagi disebelah kiri. Keduanya dihubungkan oleh suatu struktur ( yang dinamakan isthmus atau ismus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pir. Kelenjar tiroid mempunyai satu lapisan kapsul yang tipis dan pretracheal fascia. Pada keadaan tertentu kelenjar tiroid aksesoria dapat ditemui di sepanjang jalur perkembangan embriologi tiroid. Struktur ismus atau isthmus yang dalam bahasa latin artinya penyempitan merupakan struktur yang menghubungkan lobus kiri dan kanan. Posisinya kira-kira setinggi cincin trakea 2-3 dan berukuran sekitar 1,25 cm. Anastomosis di antara kedua arteri thyroidea superior terjadi di sisi atas ismus, sedangkan cabang-cabang vena thyroidea inferior ber-anastomosis di
2

KHAIRINA RAMADHANI

MUHAMMAD BAIQUNI

MUHAMMAD CHOIR

bawahnya. Pada sebagian orang dapat ditemui lobus tambahan berupa lobus piramidal yang menjulur dari ismus ke bawah. Darah ke kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang pertama arteri external carotid(ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke bahagian superior pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di belakang) arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf ini terpotong jika tidak berhati-hati. Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh arteri inferior thyroid yang merupakan cabang daripada thyrocervical trunk(cabang daripada arteri subclavian). Dalam 3% populasi manusia, terdapat satu lagi arteri ke kelenjar tiroid, iaitu arteri thyroid ima. Sel tiroid adalah satu-satunya sel dalam tubuh manusia yang dapat menyerap iodin atau yodium yang diambil melalui pencernaan makanan. Iodin ini akan bergabung dengan asam amino tirosin yang kemudian akan diubah menjadi T3 (triiodotironin) dan T4 (triiodotiroksin). Kelenjar langerhans (pancreas)

Pulau langerhans mempunyai sel-sel alfa dan beta. a) Sel-sel alfa menghasilkan glukogon yang berfungsi meninggikan gula darah b) Sel-sel beta menghasilkan hormone insulin yang berfungsi mengubah gula darah menjadi gula otot (menurunkan gula darah) c) Selain itu pancreas juga menghasilkan kelenjar pencernaan. Kelenjar paratiroid

Kelenjar ini menghasilkan hormone paratormon (PTH), yang terletak menempel pada permukaan kelenjar tiroid dan berjumlah 4 buah. Hormon paratormon (PTH) berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfot di dalam darah. Kekurangan hormone paratiroid dapat mengakibatkan gejala kekejangan otot. Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal, suprarenalis) Kelenjar anak ginjal terletak menempel di atas ginjal, yang terdiri atas 2 bagian, yaitu: a) Bagian korteks Menghasilkan hormone deoksikortison dan kortison. Kekurangan hormone ini dapat menimbulkan penyakit Addison yang dapat mengakibatkan kematian. b) Bagian medulla

Menghasilkan adrenalin (epinefrin). Hormon adrenalin berfungsi untuk

mengubah gula otot (glikogen) menjadi gula darah (glukosa)


3

KHAIRINA RAMADHANI MUHAMMAD BAIQUNI MUHAMMAD CHOIR Menyempitkan pembuluh darah sehingga menaikkan tekanan darah bersama

dengan hormone insulin, adrenalin mengatur kadargula darah.

Kelenjar kelamin

a) Kelenjar kelamin pria (testis) Testis mempunyai 2 fungsi utama menghasilkan sel-sel mani (sperma) oleh tubulus seminifelus dan sekresi hormone jantan (antrogen) yaitu hormone testosterone oleh sel-sel leyding. Hormon testosterone berfungsi untuk mempengruhi spermatogenesis (pembentukan sperma) dan menimbulkan sifat-sifat seks sekunder pada pria seperti suara yang besar, tumbuh cambang, dan lain-lain b) Kelenjar kelamin wanita (ovarium) Ovarium dapat menghasilkan ovum (sel telur) dan hormone-hormon estrogen dan progesterone. Estrogen berpengaruh pada :
Pematangan sel-sel kelamin

Pertumbuhan alat kelamin


Pemeliharaan system reproduksi

Menimbulkan tanda-tanda seks sekunder pada wanita Progesteron dihasilkan oleh korpus leuteun yaitu badan kuning di dalam ovarium. Progesteron berfungsi : Mempengaruhi kontraksi otot rahim
Pada endometrium uterus berfungsi mempersiapkan untuk nidasi bloktostocyst dan

mempercepat pertumbuhan kelenjar pada endonetrium uterus. 3. HORMON PADA HEWAN Seperti halnya pada manusia, hewan juga memiliki hormon. Pada hewan vertebrata mayoritas jenis hormonnya mirip dengan manusia. Sedangkan pada hewan tingkat rendah dan invertebrata sistem hormonnya berkaitan terutama dengan fungsi kelangsungan hidup, misalnya pertumbuhan, pendewasaan, dan reproduksi. Pada hewan dan manusia biasanya hampir sama tipe hormonnya, seperti : a. Growth Hormone, bila kelebihan hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan raksasa/luar. biasa yang disebut dengan Gigantisme

KHAIRINA RAMADHANI

MUHAMMAD BAIQUNI

MUHAMMAD CHOIR

b. Tiroksin = Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Tiroid dan berfungsi untuk mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Bila kekurangan horomon ini pada masa kanak-kanak akan menyebabkan pertumbuhan yang lambat dana mental yang terbelakang yang disebut dengan Kretinisme. a. FSH = Folikel Stimulating Hormone, yaitu horomon yang berfungsi untuk merangsang pembentukan folikel sel ovum b. Androgen = Hormon yang dapat memperlihatkan ciri-ciri sekunder untuk pria c. Estrogen = Hormon yang dapat memperlihatkan ciri-ciri sekunder pada wanita d. Neuropeptida = semacam horomon pada hewan tingkat rendah, yang berfungsi untukmerangsang pertumbuhan dan regenerasi. Sistem Hormon pada Hewan Invertebrata Sel-sel neurosekresi terdapat pada terutama hewan rendah kecuali hewan bersel satu. Pada Coelenterata dan annelida tidak terdapat kelenjar endokrin tapi mekanisme neurosekresi mengatur pertumbuhan dan reproduksi. Demikian juga pada cacing pipih dan nematoda hanya mempunyai mekanisme neurosekresi. Hewan rendah yang mempunyai kelenjar endokrin ialah Cephalopoda, Arthropoda dan hewan yang lebih kompleks lainya. Pada Crustacea terdapat kelenjar sinus pada insekta ada korpus kardiakum.kedua kelenjar tersebut sama dengan neurohipofisis (hipofisis bagaian belakang) pada vertebrat. Jadi pada dasarnya hewan rendah maupun vertebrata terdapat suatu hubungan antara sistem syaraf dengan kelenjar endokrin. Hipotisis pada vertebrata disebut kelenjar neuroendokrin. 4. HORMON TUMBUHAN Hormon tumbuhan, atau pernah dikenal juga dengan fitohormon, adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara (nutrien), baik yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia, yang dalam kadar sangat kecil (di bawah satu milimol per liter, bahkan dapat hanya satu mikromol per liter) mendorong, menghambat, atau mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan (taksis) tumbuhan. Penggunaan istilah hormon sendiri menggunakan analogi fungsi hormon pada hewan. Namun demikian, berbeda dari hewan, hormon tumbuhan dapat bersifat endogen, dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan, maupun eksogen, diberikan dari luar sistem individu. Hormon eksogen dapat juga merupakan bahan non-alami (sintetik, tidak dibuat dari ekstraksi

KHAIRINA RAMADHANI

MUHAMMAD BAIQUNI

MUHAMMAD CHOIR

tumbuhan). Oleh karena itu, untuk mengakomodasi perbedaan ini dipakai pula istilah zat pengatur tumbuh. Hormon tumbuhan merupakan bagian dari sistem pengaturan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Kehadirannya di dalam sel pada kadar yang sangat rendah menjadi prekursor (pemicu) proses transkripsi RNA. Hormon tumbuhan sendiri dirangsang pembentukannya melalui signal berupa aktivitas senyawa-senyawa reseptor sebagai tanggapan atas perubahan lingkungan yang terjadi di luar sel. Kehadiran reseptor akan mendorong reaksi pembentukan hormon tertentu. Apabila konsentrasi suatu hormon di dalam sel telah mencapai tingkat tertentu, atau mencapai suatu nisbah tertentu dengan hormon lainnya, sejumlah gen yang semula tidak aktif akan mulai berekspresi. Hormon tumbuhan tidak dihasilkan oleh suatu kelenjar sebagaimana pada hewan dan manusia, melainkan dibentuk oleh sel-sel yang terletak di titik-titik tertentu pada tumbuhan, terutama titik tumbuh di bagian pucuk tunas maupun ujung akar. Selanjutnya, hormon akan bekerja pada jaringan di sekitarnya atau, lebih umum, ditranslokasi ke bagian tumbuhan yang lain untuk aktif bekerja di sana. Pergerakan hormon dapat terjadi melalui pembuluh tapis, pembuluh kayu, maupun ruang-ruang antarsel. Dalam menjalankan perannya, hormon dapat berperan secara tunggal maupun dalam koordinasi dengan kelompok hormon lainnya. Contoh koordinasi antar hormon ditunjukkan oleh proses perkecambahan. Embrio biji tidak tumbuh karena salah satunya dihambat oleh produksi ABA dalam jaringan embrio biji. Pada saat biji berada pada kondisi yang sesuai bagi proses perkecambahan, giberelin dihasilkan. Apabila nisbah giberelin:ABA tidak mencapai titik tertentu, perkecambahan gagal. Apabila nisbah ini melebihi nilai tertentu, terjadi perkecambahan. Apabila nisbah giberelin:ABA masih berada di sekitar ambang, konsentrasi sitokinin menjadi penentu perkecambahan. Terdapat ratusan hormon tumbuhan atau zat pengatur tumbuh (ZPT) yang dikenal orang, baik yang endogen maupun yang eksogen. Pada saat ini dikenal lima kelompok utama hormon tumbuhan, yaitu auksin (auxins), sitokinin (cytokinins), giberelin (gibberellins, GAs), asam absisat (abscisic acid, ABA), dan etilena (etena, ETH). Selain itu, dikenal pula kelompokkelompok lain yang berfungsi sebagai hormon tumbuhan namun diketahui bekerja untuk beberapa kelompok tumbuhan atau merupakan hormon sintetik, seperti Oligosakarin san brasinosteroid,. Beberapa senyawa sintetik berperan sebagai inhibitor (penghambat perkembangan).
6

KHAIRINA RAMADHANI

MUHAMMAD BAIQUNI

MUHAMMAD CHOIR

Sejauh ini dikenal sejumlah golongan zat yang dianggap sebagai fitohormon, yaitu : Hormon Auksin

Istilah auksin ( auxin ) sebetulnya digunakan untuk menjelaskan segala jenis bahan kimia yang membantu proses pemanjangan koleoptil, meskipun auksin sesungguhnya memiliki banyak fungsi baik pada monokotil maupun dikotil. Auksi alamiah yang diekstraksi dari tumbuhan merupakan suatu senyawa yang dinamai asam indolasetat ( Indolecetid acid, IAA). Selain auksin alamiah ini beberapa senyawa lain, termasuk beberapa senyawa sintetik, memiliki aktivitas auksin. Namun diseluruh bab ini nama auksin digunakan khusus untuk IAA. Meskipun auksin mempengaruhi beberapa aspek perkembangan tumbuhan, salah satu fungsinya yang peling penting adalah merangsang perkembangan sel pada tunas muda yang sedang berkembang.

Sitokinin Sitokinin ( cytokinin ) ditemukan pada waktu para saintis sedang melakukan upaya uji coba untuk menemukan aditif kimiawi yang bias meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan sel tumbuhan di dalam kultur jaringan. Pada tahun 1940-an johanes van Overbeek yang bekerja pada Cold Spring Harbor Laboratory di new York, menemukan bahwa ia dapat merangsang pertumbuhan embrio tumbuhan dengan cara menambahkan santan, endosperma cairdari biji kelapa raksasa, ke media kulturnya. Satu decade sesudahnya, Folke skoog dan Carlos O. Miller, di university of Wisconsin, menginduksi pembelahan sel tembakau yang sedang ditumbuhkan dalam kultur dengancara menambahkan sempel DNA yang sudah membusuk. Unsur penyusun aktif pada kedua adiktif itu ternyata adalah bentuk-bentuk adenine yang sudah termodifikasi, yaitu salah satu komponen asam-nukleat. Pengatur-pengatur pertumbuhan ini diberi nama sitokinin karena mereka merangsang sitokinesis atau pembelahan sel. Dari berbagai macam sitokinin yang terdapat secara alamiah pada tumbuhan yang paling umum adalah zeatin, yang dinamai demikian karena senyawa ini pertama kali ditemukan pada jagung ( Zea mays ) setelah mempelajari beberapa fungsi sitokinin, perhatikan bahwa hormonhormon ini diperkuat atau diperlemah oleh hormon-hormon lain khususnya auksin. Sitokinin dihasilkan di dalam jaringan-jaringan yang tumbuh secara aktif khususnya di dalam akar, embrio dan buah. Sitokin yang dihasilkan pada akar akan mencapai jaringan sasaranya dengan cara bergerak naik sepanjangtumbuhan itu dalam getah xylem. Bersama-

KHAIRINA RAMADHANI

MUHAMMAD BAIQUNI

MUHAMMAD CHOIR

sama dengan auksin, sitokinin merangsang pembelahan sel dan mempengaruhi jalur diferensiasi. Giberelin Beberapa abad yang lalu petani di asia mengamati beberapa benih yang tumbuh luar biasa tinggi di sawahnya. Sebelum bibit padi ini dewasa dan berbunga, padi tumbuh sedemikian tinggi dan kurus sehingga roboh. Di jepang, kelainan pola pertumbuhan ini dikenal sebagai bukanea, atau Penyakit Benih Bodoh pada tahun 1926, E. Kurosawa, seorang saintis jepang menemukan bahwa penyakit itu disebabkan oleh genus gibbereila. Pada akhir tahun 1930-an, saintis jepang telah meyakini bahwa fungsi menyebabkan pemanjangan padi secara berlebihan dengan cara mensekresi suatu bahan kimia, yang diberi nama giberelin. Saintis barat akhirnya mengetahui dan mempelajari giberelin setelah PD II. Selama 30 tahun belakangan, saintis telah mengidentifikasi lebih dari 80 giberelin yang berbeda yang ditemukan secara alami dalam tumbuhan, meskipun jumlahnya jauh lebih sedikit dalam setiap spesies tumbuhan. Benih padi yang jelek kelihatannya, menderita kelebihan dosis pengaturan pertumbuhan yang biasanya ditemukan dengan konsentrasi yang lebih rendah pada tumbuhan lain. Giberelin mempunyai berbagai pengaruh pada tumbuhan yaitu: Pemanjangan batang, Pertumbuhan buah, Perkecambahan Asam Abisat

Hormon yang telah kita pelajari sejauh ini yaitu auksin,sitokinin dan giberelin, umumnya merangsang pertumbuhan tumbuhan. Sebaliknya, terdapat masa pada kehidupan tumbuhan yang sangat menguntungkan apabila tumbuhan memperlambat pertumbuhan dan mengambil suatu keadaan dorman (istirahat). Hormon asam abisat (Abscisic acid, ABA), yang dihasilkan pada tunas terminal, akan memperlambat pertumbuhan dan mengarahkan primordial daun untuk berkembang menjadi sisik yang akan melindungi tunas yang dorman pada musim dingin. Hormon tersebut juga menghambat pembelahan sel kambium pembuluh. Dengan demikian, ABA tersebut membantu mempersiapkan tumbuhan untuk menghadapi musim dingindengan cara menghentikan pertumbuhan primer dan sekunder. Tahapan lain dalam kehidupan suatu tumbuhan yang menguntungkan apabila pertumbuhan dihentikan adalah pada saat permulaan dormansi biji, dan kemungkinan asam abisatlah yang bertindak sebagai penghambat pertumbuhan. Biji akan berkecambah ketika ABA dihambat dengan cara membuatnya tidak aktif, atau dengan membuangnya atau melalui
8

KHAIRINA RAMADHANI

MUHAMMAD BAIQUNI

MUHAMMAD CHOIR

peningkatan aktivitas giberelin. Biji beberapa tumbuhan gurun mengakhiri dormansinya ketika hujan lebat melunturkan ABA dari biji. Biji tumbuhan lain memerlukan cahaya atau stimulus lain untuk memicu perombakan asam abisat. Pada sebagian besar khasus, rasio ABA terhadap giberelin akan menentukan apakah biji itu akan tetap dorman atau berkecambah. Etilen

Pada awal abad kedua puluh, jeruk dimatangkan dengan memeram dalam lumbung yang dilengkapi dengan komporminyak tanah. Petani buah yakin bahwa panas itulah yang mematangkan buat itu, akan tetapi kompor baru yang pembakarannya lebih bersih tidak menyebabkan buah menjadi matang. Para ahli fisiologi tumbuhan kemudian mempelajari bahwa pematangan dalam lumbung sesungguhnya disebabkan oleh etilen, yaitu suatu gas hasil samping pembakaran minyak tanah. Para peneliti kemudian menunjukkan bahwa tumbuhan menghasilkan etilennya sendiri sebagai hormon, dan hormon ini memicu berbagai macam respons selain pematangan buah. Etilen berbeda dari hormon tumbuhan lainnya karena hormon etilen berwujud gas. Etilen berdifusi ke dalam tumbuhan melalui ruangan udara di antara selsel. Etilen yang terlarut dapat masuk dari satu sel ke sel lain melalui simplas. Pada beberapa kasus, etilen bertindak dalam penghambatan pemanjangan sel. Banyak pengaruh penghambatan yang dulu di anggap disebabkan oleh auksin, sekarang diyakini disebabkan oleh sintesis etilenyang diinduksi oleh konsentrasi auksin yang tinggi. Sebagi contoh, kemungkinan etilenlah yang menghambat pemanjangan akar dan perkembangan tunas aksiler dalam kondisi auksin berlebih. Selain peranannya sebagai inhibitor pertumbuhan, etilen juga dikaitkan dengan berbagai proses penuaan pada tumbuhan. Penuaan atau senesens adalah perkembangan dari perubahan yang tidak dapat berbalik arah yangakhirnya menuju pada kematian. Sebagai suatu bagian normal dari perkembangan tumbuhan, senesens biasa terjadi pada individu tahap sel, seluruh organ atau seluruh tumbuhan. Unsur pembuluh xylem dan sel gabus menua dan mati sebelum mendapatkan fungsi khususnya. Daun musim gugur dan mahkota bunga yang layu adalah contoh organ senesens. Tumbuhan tahunan menua dan mati setelah berbunga. Pada proses penuaan yang telah banyak dipelajariyang dipengaruhi horinon adalah pematangan buah dan pengguguran daun. Beberapa perubahan struktur dan metabolisme menyertai pematangan ovarium menjadi buah. Diantara perubahan ini, termasuk juga perombakan dinding sel yang melunakkan buah dan penurunan kandungan klorofil yang menyebabkan kehilangan warna kehijauan, dapat dianggap sebagai

KHAIRINA RAMADHANI

MUHAMMAD BAIQUNI

MUHAMMAD CHOIR

proses penuaan. Etilen memicu dan mempercepat perubahan tersebut, juga menyebabkan beberapa jenis buah yang matang jatuh dari pohon. Kehilangan daun setiap musim gugur merupakan adaptasi pohon untuk menjaga agar dirinya tidak mengalami kekeringan selama musim dingin karena akar tidak dapat menyerap air tanah yang membeku. Sebelum daun gugur, banyak zat-zat nutrisi esensial dialirkan ke jaringan penyimpanan dalam batang. Zat-zat nutrisi ini didaur ulang kembali untuk membentuk daun pada musim semi berikutnya. Daun musim gugur akan berhenti membuat klorofil yang baru sehingga kehilangan warna hijaunya. Warna musim gugur adalah kombinasi pigmen yang barudibuat selama musim gugur dan pigmen yang sebelumnya telah ada pada daun, akan tetapi diselubungi oleh klorofil yang berwarna hijau gelap. Absisi dikontrol oleh perubahan keseimbangan etilen dan auksin. Auksin yang dihasilkan oleh daun yang menua akan semakin sedikit. Pergeseran dalam keseimbangan hormonal ini memperkuat tumbuhan itu sendirikarena sel dalam lapisan absisi muali menghasilkan tambahan absisi, yang menghambat sintesis auksin oleh daun. Karena pengaruh etilen pada lapisan absisi masih ada, sel akan menghasilkan enzim yang mencerna selulosa dan komponen lain pada dinding sel. Oligosakarin

Oligosakarin (oligossaccaharin) adalah gula berantai pendek yang dilepaskan dari dinding sel melalui kerja enzim hidrolitik pada selulosa dan pektin. Hormon ini memicu respon pertahanan tumbuhan akibat masuknya pathogen. Oligosakarin juga membantu mengatur pertumbuhan ,diferensiasi seluler dan perkembangan bunga. Brasinostreroid

Brasinostreroid adalah nama yang diberikan karena strukturnya (brasinosteroid adalah steroid yang secara kimiawi mirip dengan kolesterol dan hormon kelamin hewan) dan asal tumbuhan dimana mereka ditemukan pertama kali (anggota family mustard brassicaceae). Hormon ini sekarang diketahui ada pada seluruh kingdom tumbuhan dan diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang normal.Sebagai contoh,suatu mutan Arabidopsis dengan pertumbuhan yang sangat terhambat akan tumbuh secara normal jika diterapi dengan brasinosteroid tertentu.para peneliti telah melacak mutasi sampai pada gen yang secara normal mengkode salah satu enzim yang diperlukan untuk sintetis hormon steroid ini.

10

You might also like