You are on page 1of 3

Bacaan Zikir Setelah Shalat Fadly Kamis, 5 Januari 2006 00:00:00 Hits: 5209 Seseorang dituntut agar melaksanakan

salat seperti salatnya Nabi sesuai dengan sabdanya, Sholluu Kamaa Roatumuuni Usholli (salatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sedang salat). Karena beliau Shallallahu alaihi wa sallam mengerjakan zikir jika telah selesai salat, maka kita juga mengerjakannya, meskipun tidak mampu selengkap beliau. Zikir-zikir yang di baca Nabi saw setiap selesai salat banyak sekali, baik yang diriwayatkan dengan sanad yang dhaif/lemah ataupun yang diriwayatkan dengan sanad yang shahih (kuat). Adapun zikir-zikir yang diriwayatkan dengan sanad yang shahih itu di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Membaca Istighfar (Astaghfirullah/Aku mohon ampunan kepada Allah 3 kali dan membaca, Allahumma antas salaam waminkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroomi (Ya Allah Engkaulah Dzat Yang Selamat dari kekurangan dan cacat dan dari Engkaulah keselamatan itu, Maha Suci Engkau wahai Dzat Yang Maha Kaya dan Maha Sempurna). Hal itu sesuai dengan hadis Nabi saw yang diriwayatkan oleh Tsauban ra, dia berkata,Rasulullah saw apabila selesai salat membaca Istighfar 3 kali dan membaca, Allahumma antas salaam waminkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroomi. (Ya Allah, Engkaulah Dzat Yang Selamat dari kekurangan dan cacat dan dari Engkaulah keselamatan itu, Maha Suci Engkau wahai Dzat Yang Maha Kaya dan Maha Sempurna). 2. Membaca zikir ini: Laa ilaha illallahu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ala kulli syain qodiir (Tiada Tuhan selain Allah, Maha Esa Allah, Tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) dan membaca,Allahumma laa maania limaa athaita walaa muthia limaa manata walaa yanfau dzal jaddi minkal jaddu. Hal itu sesuai dengan hadis dari al-Mughirah bin Syubah ra, bahwasanya Nabi saw membaca zikir setiap selesai salat fardhu,Laa ilaha illallahu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ala kulli syain qodiir (Tiada Tuhan selain Allah, Maha Esa Allah, Tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) Allahumma laa maania limaa athaita walaa muthia limaa manata walaa yanfau dzal jaddi minkal jaddu (Ya Allah tiada orang yang menghalangi terhadap apa yang telah Engkau berikan dan tiada orang yang memberi terhadap apa yang telah Engkau halangi dan kekayaan orang yang kaya itu tidak akan bisa menyelamatkan dia dari siksa-Mu) (HR al-Bukhari dan Muslim). 3. Membaca Tasbih 33 kali, Tahmid 33 kali dan Takbir 33 kali, lalu pada hitungan keseratus membaca,Laa ilaha illallohu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ala kulli syain qadiir.

Hal itu sesuai dengan hadis dari Abu Hurairah ra, dari Rasulullah saw bersabda,Barangsiapa membaca tasbih (Subhaanallahi) 33 kali, tahmid (Alhamdulillahi) 33 kali dan takbir (Allahu Akbar 33 kali) setiap selesai salat, hitungan tersebut berjumlah 99, dan dia membaca pada hitugan keseratus Laa ilaha illallahu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ala kulli syain qodiir (Tiada Tuhan selain Allah, Maha Esa Allah, Tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu), maka diampunilah segala dosa-dosanya, sekalipun sebanyak buih air laut. (HR Muslim, dan pada riwayat yang lain, takbir tersebut sebanyak 34 kali) 4. Membaca zikir/doa seperti yang diriwayatkan Sad bin Abi Waqqash untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari kekikiran, sifat penakut, umur yang hina/pikun, fitnah dunia dan fitnah kubur. Dari Saad bin Abi Waqqash ra, bahwa Rasulullah saw memohon perlindungan kepada Allah setiap kali selesai salat dengan bacaan Allahumma inni audzu bika minal bukhli (Ya Allah sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kekikiran) wa audzu bika minal jubni (dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari sifat penakut) wa audzu bika min an urodda ilaa ardzalil umri (dan aku memohon perlindungan kepada-Mu agar tidak dikembalikan kepada umur yang hina/pikun) wa audzu bika min fitnatid dunya (dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari fitnah yang ada di dunia ini) wa audzu bika min adzaabil qobri (dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur). (HR al-Bukhari). 5. Membaca zikir/doa,Allahumma ainni ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatika. Hal ini sesuai dengan hadis Muadz bin Jabal, bahwa Rasulullah saw berkata kepadanya,Aku berwasiat kepadamu wahai Muadz, janganlah Engkau benarbenar meninggalkan setiap kali selesai salat membaca, Allahumma ainni ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatika (Ya Allah anugerahkanlah pertolongan kepadaku untuk mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah yang baik kepada-Mu). (HR Ahmad, Abu Daud dan an-Nasai dengan sanad yang kuat). 6. Membaca ayat Kursi, yaitu surah Al-Baqarah ayat 255,Allahu laa Ilaaha Illa huwal hayyul qoyyuum, laa takhudzuhu sinatuw walaa nauum, lahuu maa fis samaawaati wamaa fil ardhi, mandzal ladzii yasyfau indahuu illa bi idznihi, yalamu maa baiina aidiihim wamaa kholfahum, walaa yuhiithuuna bisyain min ilmihi illa bimaa syaaa, wasia kursiyyuhus samaawati wal ardho wa laa yauduhu hifdzuhumaa wahuwal aliyyul adziim. (Allah, tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia, Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus [makhluk-Nya], tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar). Hal itu sesuai dengan hadis dari Umamah ra, Rasulullah saw bersabda,Barangsiapa membaca ayat Kursi setiap kali selesai salat, maka tidak akan menghalangi dia

masuk surga kecuali dia tidak mati (maksudnya, dia pasti masuk surga). (HR anNasai dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban, at-Thabarani menambahkannya qulhuwallahu ahad (yakni dan membaca surah Al-Ikhlash) ). Sumber: Subulus Salaam, Muhammad bin Ismail ash-Shanani

You might also like