You are on page 1of 12

ASKEP INFEKSI SALURAN KEMIHPengertian Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan

adanya invasimikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001).Infeksi saluran kemih dapatmengenai baik laki-laki maupun perempuan dari semua umur baik pada anak-anak remaja, dewasa maupunpada umur lanjut. Akan tetapi, dari dua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering dari pria dengan angkapopulasi umu, kurang lebih 5 15 %.Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang disebabkan oleh bakteriterutama scherichia coli ; resiko dan beratnya meningkat dengan kondisi seperti refluks vesikouretral,obstruksi saluran perkemihan, statis perkemiha, pemakaian instrumen uretral baru, septikemia. (SusanMartin Tucker, dkk, 1998)Infeksi traktus urinarius pada pria merupakan akibat dari menyebarnya infeksi yang berasal dariuretra seperti juga pada wanita. Namun demikian, panjang uretra dan jauhnya jarak antara uretra darirektum pada pria dan adanya bakterisidal dalam cairan prostatik melindungi pria dari infeksi traktusurinarius. Akibatnya UTI pada pria jarang terjadi, namun ketika gangguan ini terjadi kali ini menunjukkanadanya abnormalitas fungsi dan struktur dari traktus urinarius. Etiologi Bakteri (Eschericia coli) Jamur dan virus Infeksi ginjal Prostat hipertropi (urine sisa) Kuman penyebab infeksi saluran air kemih : - Kuman gram negatif : E.Coli (85%), Klebsiela, Entero-bakter, Proteus, dan Pseudomonas.- Stafilokokus Aureus, Streptokokus fecalis, kuman anaerob, TBC, jamur, virus dan bentuk Lbakteri protoplas. Tanda-tanda adanya infeksi saluran kencing 1. ngompol di masa dalam tidur 2. tingginya frekuensi buang air kecil3. perasaan ingin membuang air kecil terus3. Sakit dan rasa pedih ketika buang air kencing bahkan di sertai darah4. Deman dan panas dingin5. Sakit atau nyeri di perut kiri bawah6. Lemahnya pertahanan tubuh telah menyebabkan bakteri dari vagina,perineum (daerah sekitar vagina), rektum (dubur) atau dari pasangan(akibat hubungan seksual), masuk ke dalam saluran kemih. Bakteri itukemudian berkembang biak di saluran kemih sampai ke kandung kemih,bahkan bisa sampai ke ginjal. Penyebab Sebab lainnya : 1.Sangat mungkin sebabnya dari diri anda pribadi ,misalnya :anda sering kali menahan kencing / buang air kecil.2. Buang air kecil tidak memperhatikan segi kesehatan ,sehingga air seni yang tersisa menjadi sumber infeksi. Itulah gunanya mengerikan dengan tissue.3.Bagi Wanita ,arah membersihkan sehabis buang air BESAR (BAB) juga sering menjadi awalmasalah.Pasalnya adalah bila arah anda membilas dari dubur kedepan ,maka kuman-kuman yang berasaldari dubur akan terbawa ke depan ke daerah Vagina....,sehingga terjadilah infeksi disana yang bisamerembet ke arah lubang saluran kemih. Pencegahan dapat dilakukan :

1. Perbanyak minum. Minumlah banyak cairan (dianjurkan untuk minum minimal 8 gelas air putih sehari).2. Segera buang air kecil sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual.3. Jika membersihkan kotoran, bersihkan dari arah depan ke belakang, agar kotoran dari dubur tidak masuk ke dalam saluran kemih.4. Periksakan air seni secara rutin selama kehamilan.Jangan terlalu lama menahan keinginan buang air kecil.semoga bermanfaat untuk kita termasuk aku yang pernah ngalamin infeksi saluran kencing. Anatomi Fisiologi Sistem perkemihan atau sistem urinaria terdiri atas, dua ginjal yang fungsinya membuang limbahdan substansi berlebihan dari darah, dan membentuk kemih dan dua ureter, yang mengangkut kemih dariginjal ke kandung kemih (vesika urinaria) yang berfungsi sebagai reservoir bagi kemih dan urethra. Saluranyang menghantar kemih dari kandung kemih keluar tubuh sewaktu berkemih. Setiap hari ginjal menyaring1700 L darah, setiap ginjal mengandung lebih dari 1 juta nefron, yaitu suatu fungsional ginjal. Ini lebih daricukup untuk tubuh, bahkansatu ginjal pun sudah mencukupi. Darah yang mengalir ke kedua ginjalnormalnya 21 % dari curah jantung atau sekitar 1200 ml/menit. Masing-masing ginjal mempunyai panjangkira-kira 12 cm dan lebar 2,5 cm pada bagian paling tebal. Berat satu ginjal pada orang dewasa kira-kira150 gram dan kira-kira sebesar kepalang tangan. Ginjal terletak retroperitoneal dibagian belakangabdomen. Ginjal kanan terletak lebih rendah dari ginjal kiri karena ada hepar disisi kanan. Ginjal berbentuk kacang, dan permukaan medialnya yang cekung disebut hilus renalis, yaitu tempat masuk dan keluarnyasejumlah saluran, seperti pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf dan ureter.Panjang ureter sekitar 25 cm yang menghantar kemih. Ia turun ke bawah pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum. Di pelvis menurun ke arah luar dan dalam dan menembus dindingposterior kandung kemih secara serong (oblik). Cara masuk ke dalam kandung kemih ini penting karenabila kandung kemih sedang terisi kemih akan menekan dan menutup ujung distal ureter itu dan mencegahkembalinya kemih ke dalam ureter. Kandung kemih bila sedang kosong atau terisi sebagian, kandung kemih ini terletak di dalampelvis, bila terisi lebih dari setengahnya maka kandung kemih ini mungkin teraba di atas pubis. Periteniummenutupi permukaan atas kandung kemih. Periteneum ini membentuk beberapa kantong antara kandungkemih dengan organ-organ di dekatnya, seperti kantong rektovesikal pada pria, atau kantong vesiko-uterinapada wanita. Diantara uterus dan rektum terdapat kavum douglasi.

Uretra pria panjang 18-20 cm dan bertindak sebagai saluran untuk sistem reproduksi maupun perkemihan.Pada wanita panjang uretra kira-kira 4 cm dan bertindak hanya sebagai system Perkemihan. Uretra mulaipada orifisium uretra internal dari kandung kemih dan berjalan turun dibelakang simpisis pubis melekat kedinding anterior vagina. Terdapat sfinter internal dan external pada uretra, sfingter internal adalahinvolunter dan external dibawah kontrol volunter kecuali pada bayi dan pada cedera atau pePatofisiologiMasuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui : penyakit saraf.a.Penyebaran endogen yaitu kontak langsung daro tempat terdekat.b. Hematogen.c. Limfogen.d. Eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter atau sistoskopi. PATOFISIOLOGI Infeksi dapat terjadi melalui penyebaran hematogen (neonatus) atau secara asending (anakanak).Faktor predisposisi infeksi adalah fimosis, alir-balik vesikoureter (refluks vesikoureter), uropati obstruktif,kelainan kongenital buli-buli atau ginjal, dan diaper rash. Patogenesis infeksi saluran kemih sangatkompleks, karena tergantung dari banyak faktor seperti faktor pejamu ( host ) dan faktor organismenya.Bakteri dalam urin dapat berasal dari ginjal, pielum, ureter, vesika urinaria atau dari uretra.Beberapa faktor predisposisi ISK adalah obstruksi urin, kelainan struktur, urolitiasis, benda asing,refluks atau konstipasi yang lama. Pada bayi dan anak anak biasanya bakteri berasal dari tinjanya sendiriyang menjalar secara asending. Bakteri uropatogenik yang melekat pada pada sel uroepitelial, dapatmempengaruhi kontraktilitas otot polos dinding ureter, dan menyebabkan gangguan peristaltik ureter.Melekatnya bakteri ke sel uroepitelial, dapat meningkatkan virulensi bakteri tersebut. Mukosa kandung kemih dilapisi oleh glycoprotein mucin layer yang berfungsi sebagai antibakteri. Robeknya lapisan ini dapat menyebabkan bakteri dapat melekat, membentuk koloni padapermukaan mukosa, masuk menembus epitel dan selanjutnya terjadi peradangan. Bakteri dari kandungkemih dapat naik ke ureter dan sampai ke ginjal melalui lapisan tipis cairan ( films of fluid ), apalagi bila adarefluks vesikoureter maupun refluks intrarenal. Bila hanya buli buli yang terinfeksi, dapat mengakibatkaniritasi dan spasme otot polos vesika urinaria, akibatnya rasa ingin miksi terus menerus ( urgency ) atau miksiberulang kali ( frequency ), sakit waktu miksi ( dysuri ). Mukosa vesika urinaria menjadi edema, meradangdan perdarahan (hematuria).Infeksi ginjal dapat terjadi melalui collecting system . Pelvis dan medula ginjal dapat rusak, baik akibat infeksi maupun oleh tekanan urin akibat refluks berupa atrofi ginjal. Pada pielonefritis akut dapatditemukan fokus infeksi dalam parenkim ginjal, ginjal dapat membengkak, infiltrasi lekositpolimorfonuklear dalam

jaringan interstitial, akibatnya fungsi ginjal dapat terganggu. Pada pielonefritiskronik akibat infeksi, adanya produk bakteri atau zat mediator toksik yang dihasilkan oleh sel yang rusak,mengakibatkan parut ginjal ( renal scarring ). GEJALA KLINIS Gejala klinis infeksi saluran air kemih bagian bawah secara klasik yaitu nyeri bila buang air kecil(dysuria), sering buang air kecil (frequency), dan ngompol. Gejala infeksi saluran kemih bagian bawahbiasanya panas tinggi, gejala gejala sistemik, nyeri di daerah pinggang belakang. Namun demikian sulitmembedakan infeksi saluran kemih bagian atas dan bagian bawah berdasarkan gejala klinis saja.Gejala infeksi saluran kemih berdasarkan umur penderita adalah sebagai berikut :0-1 Bulan : Gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah dan diare, kejang, koma, panas/hipotermiatanpa diketahui sebabnya, ikterus (sepsis).1 bln-2 thn : Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah,diare, kejang, koma, kolik (anak menjerit keras), air kemih berbau/berubah warna,kadang-kadang disertai nyeri perut/pinggang.2-6 thn : Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, tidak dapat menahan kencing, polakisuria,disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah warna, diare, muntah, gangguanpertumbuhan serta anoreksia.6-18 thn : Nyeri perut/pinggang, panas tanpa diketahui sebabnya, tak dapat menahan kencing,polakisuria, disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah warna. Factor-faktor yang mempermudah terjadinya infeksi saluran kemih yaitu : 1. Bendungan aliran urine.1) Anatomi konginetal.2) Batu saluran kemih.3)Oklusi ureter (sebagian atau total).2. Refluks vesi ke ureter.3.Urine sisa dalam buli-buli karena :1) Neurogenik bladder.2) Striktur uretra.3) Hipertropi prostat.4. Gangguan metabolik.1) Hiperkalsemia.2) Hipokalemia3)Globulinemia. 5. Instrumentasi1) Dilatasi uretra sistoskopi.6. Kehamilan1) Faktor statis dan bendungan.2) PH urine yang tinggi sehingga mempermudah pertumbuhan kuman. Macam-macam ISK : 1) Uretritis (uretra)2) Sistisis (kandung kemih)3) Pielonefritis (ginjal)Gambaran Klinis : Uretritis biasanya memperlihatkan gejala : 1) Mukosa memerah dan oedema2) Terdapat cairan eksudat yang purulent3) Ada ulserasi pada urethra4) Adanya rasa gatal yang menggelitik 5) Good morning sign6) Adanya nanah awal miksi7) Nyeri pada saat miksi8) Kesulitan untuk memulai miksi9) Nyeri pada abdomen bagian bawah. Sistitis biasanya memperlihatkan gejala :1) Disuria (nyeri waktu berkemih)2) Peningkatanfrekuensi berkemih3) Perasaan ingin berkemih 4) Adanya sel-sel darah putih dalam urin 5) Nyeri punggungbawah atau suprapubic 6)

Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yangparah. Pielonefritis akut biasanya memperihatkan gejala :1) Demam2) Menggigil3) Nyeri pinggang4) DisuriaPielonefritis kronik mungkin memperlihatkan gambaran mirip dengan pielonefritis akut, tetapidapat juga menimbulkan hipertensi dan akhirnya dapat menyebabkan gagal ginjal. Komplikasi : 1) Pembentukan Abses ginjal atau perirenal2) Gagal ginjalPemeriksaan diagnostik Urinalisis1)Leukosuria atau piuria terdapat > 5 /lpb sedimen air kemih2) Hematuria 5 10 eritrosit/lpb sedimen air kemih.Bakteriologis1)Mikroskopis ; satu bakteri lapangan pandang minyak emersi.102 103 organisme koliform/mL urin plus piuria. 2)Biakan bakteri2) Tes kimiawi; tes reduksi griess nitrate berupa perubahan warna pada uji carik. Pengobatan penyakit ISK 1) Terapi antibiotik untuk membunuh bakteri gram positif maupun gram negatif. 2) Apabila pielonefritis kroniknya disebabkan oleh obstruksi atau refluks, maka diperlukanpenatalaksanaan spesifik untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.3) Dianjurkan untuk sering minum dan BAK sesuai kebutuhan untuk membilas microorganisme yangmungkin naik ke uretra, untuk wanita harus membilas dari depan ke belakang untuk menghindarikontaminasi lubang urethra oleh bakteri faeces. Konsep Dasar Asuhan KeperawatanPengkajian Dalam melakukan pengkajian pada klien ISK menggunakan pendekatan bersifat menyeluruhyaitu :Data biologis meliputi :1) Identitas klien2) Identitas penanggungRiwayat kesehatan :1) Riwayat infeksi saluran kemih2) Riwayat pernah menderita batu ginjal3)Riwayat penyakit DM, jantung. Pengkajian fisik : 1) Palpasi kandung kemih2)Inspeksi daerah meatusa) Pengkajian warna, jumlah, bau dan kejernihan urineb) Pengkajian pada costovertebrali Riwayat psikososial : Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan Persepsi terhadap kondisi penyakit Mekanisme kopin dan system pendukung Pengkajian pengetahuan klien dan keluarga1) Pemahaman tentang penyebab/perjalanan penyakit2) Pemahaman tentang pencegahan, perawatan dan terapi medis Diagnosa Keperawatan 1) Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada saluran kemih.2) Perubahan pola eliminasi urine (disuria, dorongan, frekuensi, dan atau nokturia) yangberhubungan dengan ISK.3) Nyeri yang berhubungan dengan ISK.4) Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang prosespenyakit, metode pencegahan, dan instruksi perawatan di rumah.Perencanaan1.Infeksi yang berhubungan dengan adanya bakteri pada

saluran kemihTujuan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam pasienmemperlihatkan tidak adanya tanda-tanda infeksi.Kriteria Hasil :1) Tanda vital dalam batas normal2)Nilai kultur urine negative3)Urine berwarna bening dan tidak bau Intervensi :3.Nyeri yang berhubungan dengan ISK Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam pasien merasanyaman dan nyerinya berkurang.Kriteria Hasil :1) Pasien mengatakan / tidak ada keluhan nyeri pada saat berkemih.2) Kandung kemih tidak tegang 3) Pasien nampak tenang4) Ekspresi wajah tenang Intervensi : 1)Kaji intensitas, lokasi, dan factor yang memperberat atau meringankan nyeri.Rasional : Rasa sakit yang hebat menandakan adanya infeksi2)Berikan waktu istirahat yang cukup dan tingkat aktivitas yang dapat di toleran.Rasional : Klien dapat istirahat dengan tenang dan dapat merilekskan otot-otot3)Anjurkan minum banyak 2-3 liter jika tidak ada kontra indikasiRasional : Untuk membantu klien dalam berkemih4)Berikan obat analgetik sesuai dengan program terapi.Rasional : Analgetik memblok lintasan nyeri Pelaksanaan Pada tahap ini untuk melaksanakan intervensi dan aktivitas-aktivitas yang telah dicatat dalamrencana perawatan pasien. Agar implementasi/ pelaksanaan perencanaan ini dapat tepat waktu dan efektif maka perlu mengidentifikasi prioritas perawatan, memantau dan mencatat respon pasien terhadap setiapintervensi yang dilaksanakan serta mendokumentasikan pelaksanaan perawatan (Doenges E Marilyn, dkk,2000) Evaluasi Pada tahap yang perlu dievaluasi pada klien dengan ISK adalah, mengacu pada tujuan yanghendak dicapai yakni apakah terdapat :1. Nyeri yang menetap atau bertambah2. Perubahan warna urine3. Pola berkemih berubah, berkemih sering dan sedikit-sedikit, perasaan ingin kencing, menetessetelahberkemih.Dikutip dari :http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/04/28/askep-infeksi-saluran-kemihDAFTAR PUSTAKA1. Brauhard BH, Travis BL, 1983. Infection of the urinary tract. In : Kelley VC, ed. Practice of Pediatrics. Volume VIII. New York : Harper and Row Publ., 1-15.2. Davis, Gothefors, 1984. Bacterial Infections in the Fetus and Newborn Infant. Philadelphia : WBSaunders Co., 168.3. Hanson S, Jodal U, 1999. Urinary Tract Infection. In Barratt TM, Avner ED, Harmon WE. 4 th ED.Baltimor, Maryland USA: Lippincott William & Wilkins., 835-871.4. Hoberman A, Charron M, Hickey RW et al, 2003. Imaging studies after febrile urinary tract infectionin young children. N Engl J Med ; 348 :195-202.5. Kempe CH, Silver HK, O,Brien D, 1980. Current Pediatric Diagnosis and Treatment. 6 th ed.Singapore : Maruzen Co./Lange Medical Publ., 514.6. Lambert H, Coulthard M, 2003. The child with urinary tract infection. In : Webb NJ.A, PostlethwaiteRJ ed. Clinical Paediatric Nephrology.3 rd ED. Great Britain: Oxford Universsity Press., 197-225 Proses Keperawatan.

Proses perawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama kliendalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan pengkajian, menentukan diagnosis,merencanakan tindakan yang akan dilakukan, serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan denganberfokus kepada klien, berorientasi pada tujuan pada setiap tahap terjadi ketergantungan dan salingberhubungan.Berdasarkan pentingnya proses perawatan maka terdapat beberapa alasan yangmenjadikan proses perawatan bermanfaat bagi pasien maupun perawat karenaproses keperawatan memiliki karakterristik atau cirri khas dalam pemecahanmasalah, adapun karakteristik dari pemecahan masalah tersebut adalah :a. Proses keperawatan merupakan metode pemecahan masalah yang bersifat terbuka dan fleksibeldan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.b. Proses keperawatan dapat dilakukan melalui dengan pendekatansecara individual dari pemenuhan kebutuhan pasien.c. Melalui proses keperawatan melalui beberapa permasalahan yangsangat perlu direncanakan.d. Melalui proses perawatan akan diarahkan tujuan pelayanankeperawatan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.e. Proses perawatan itu sendiri merupakan siklus yang salingberhubungan antara satu dengan yang lain.f. Adanya proses perawatan penentuan masalah akan lebih cepat diatasi. Berdasarkan pandanganbeberapa para ahli tentang proses keperawatan, terdapat beberapa komponen yang dapat disimpulkan deangn melalui tahapan proses keperawatan di antaranya: a. Pengkajian Pengkajian merupakan langkah pertama dalam proses keperawatan dengan pengumpulan data-data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui permasalahan yang ada. Pengkajian terdiri dari : 1. Pengumpulan Data Merupakan upaya untuk mendapatkan data yang dapat digunakan sebagai informasi tentang klien.Data yang dibutuhkan tersebut merupakan data biologis, psikologis sosial dan spiritual dari klien, data yangberhubungan dengan masalah klien serta tentang faktor-faktor yang mempengaruhi atau yang berhubungandengan klien seperti data keluarga klien dan lingkungan. Dalam pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara:a) Wawancara : melalui komunikasi untuk mendapatkan respondari klien dengan tatap mukab) Observasi: Dengan mengadakan pengamatan secara visualdengan klien.c) Konsultasi: Dengan melakukan konsultasi kepada ahli atauspesialis bagian yang mengalami gangguan.d) Pemeriksaan Fisik: dengan metode inspeksi, palpasi, perkusi,auskultasi.e) Pemeriksaan penunjang: laboratorium serta pemeriksaanRontgen. 2) Validasi Data Validasi data merupakan upaya untuk memberikan justifikasi pada data yang

telah dikumpulkandengan melakukan perbandingan data subyektif dan obyektif yang didapat dari berbagai sumber denganberdasarkan standar nilai normal 3) Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan tahapan terakhir dari pengkajian setelah dilakukan validasi datadengan mengidentifikasi pola atau masalah yang mengalami gangguan yang ada dimulai dari pengkajianpola fungsi kesehatan. b. Diagnosa keperawatan Merupakan keputusan klinik mengenai seseorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat darimasalah kesehatan atau proses kehidupan aktual atau potensial (nanda 1990 ) Diagnosa keperawatan ini dapat memberikan dasar pemilihan intervensi untuk menjadi tanggunggugat perawat. Formulasi diagnosa keperawatan adalah bagaimana diagnosa keperawatan digunakan dalamproses pemecahan masalah karena melalui identifikasi masalah dapat di gambarkan berbagai masalahkeperawatan yang membutuhkan asuhan keperawatan. Dalam penulisan pernyataan diagnosa keperawatan meliputi tiga komponen yaitu, komponen P(problem), komponen E (etiologi) S (simptom) atau dikenal dengan batasan karakteristik. Dengan demikiancara membuat diagnosa keperawatan adalah dengan menentukan masalah keperawatan yangterjadi, kemudian mencari penyebab dari masalah yang ada. Katagori Diagnosakeperawatan Ada beberapa tipe diagnosa keperawatan diantaranya, aktual resiko,kemungkinan, sehat sejahtera (wellness) dan sindrom. 1) Diagnosa keperawatan aktual.Diagnosa keperawatan aktual menurut NANDA adalah penyajian keadaan secara klinis yang telahdipalidasikan melalui batasan karakteristik mayor yang di identifikasikan. Diagnosis keperawatan aktualpenulisanya adalah P + E + S2) Diagnosa keperawatan risiko .

Menurut NANDA adalah keputusan klinis tentang individu, keluarga, atau komunitas sangatrentan untuk mengalami masalah di bandingkan yang lain pada situasi yang sama penulisannya adalah P E(Problem + Etiologi) 3) Diagnosa keperawatan kemungkinan.Menurut NANDA adalah pernyataan tentang masalah-masalah yang diduga masih memerlukandata tambahan, dengan harapan masih diperlukan untuk memastikan adanya tanda dan gejala utama faktor resiko 4) Diagnosa keperawatan sehat sejahtera (Wellness).Menurut NANDA diagnosa keperawatan sehat adalah ketentuan klinis mengenai individukelompok atau masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat kesehatan yang lebihbaik 5) Diagnosa keperawatan sindromMenurut NANDA diagnosa keperawatan sindrom adalah diagnosa keperawatan yang terdiri darisekelompok diagnosa keperawatan aktual atau resiko tinggi yang diduga akan tampak karena suatukejadian atau situasi tertentu. C .Perencanaan Merupakan suatu proses penyusunan berbagai intervensi keperawatan yang dibutuhkan untuk mencegah, menurunkan atau mengurangi masalah-masalah klien. Perencanaan ini merupakan langkah ke 3dalam membuat suatu proses keperawatan, pada tahap perencanaan dapat dilaksanakan dengan berbagaikegiatan sebagai berikut 1) Menentukan prioritas diagnosaPenentuan prioritas diagnosa ini dilakukan pada tahap perencanaan setelah tahap diagnosakeperawatan, dengan menentukan diagnosa keperawatan maka dapat diketahui diagnosa mana yang akandilakukan atau diatasi pertama kali.

a) Prioritas berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa)b) Prioritas berdasarkan kebutuhan menurut Maslow 2) Menentukan tujuan dan hasil yang diharapkan. Tujuan merupakan hasil yang ingin dicapai untuk mengatasi masalah diagnosa keperawatandengan kata lain tujuan merupakan sinonim dari kriteria hasil yang mempunyai komponen sebagai berikut :S (Subyek) P (Predikat) K (Kriteria) K (Kondisi) W (Waktu) dengan penjabaran sbb:S : Perilaku pasien yang diamati.P : Kondisi yang melengkapi pasien.K : Kata kerja yang dapat diukur untuk menentukan pencapaian tujuan.K : Sesuatu yang menyebabkan asuhan yang diberikan.W : Waktu yang ingin dicapai.Kriteria hasil yang diharapkan merupakan standar evaluasi yang memberikan gambaran tentangfaktor-faktor dan dapat memberikan petunjuk bahwa tujuan telah tercapai, setiap kriteria hasil berhubungandengan tujuan yang ditetapkan d.Pelaksanaan Merupakan langkah ke 4 dalam tahap proses keperawatan dengan melaksanakan berbagai strategikeperawatan (tindakan keperawatan) yang telah direncanakan dalam rencana tindakan keperawatan. Dalamtahap iniPada saat pengkajian yang perlu diketahui adalah tanyakan lokasi dimana nyeri dirasakan. Kapannyeri mulai dirasakan. Bagaimana nyeri yang dirasakan, apakah terasa tajam, tumpul, seperti terbakar,seperti tertindih benda berat Apa yang dapat membuat nyeri menjadi lebih ringan dan menjadi lebih beratdirasakan. b.Penetapan diagnosa keperawatan dengan nyeri Menurut NANDA, 2005-2006 diagnosa keperawatan pada pasien nyeri abdomen dapat ditegakkandua jenis yaitu nyeri akut dan nyeri kronis, dengan karakteristik sebagai berikut1)Nyeri akut, ditegakkan pada kasus serangan mendadak atau perlahan dariintensitas ringan sampai berat yang dapat diantisipasi atau diprediksi durasinyeri kurang dari 6 bulan. Batasan karakteristik untuk nyeri abdomen yaitu;a) Melaporkan nyeri secara verbal dan non verbal.b) Menunjukkan kerusakan.c) Posisi untuk mengurangi nyerid) Gerakan untuk melindungi.e) Tingkah laku berhati-hati.f) Muka topeng.g) Gangguan tidur.h) Fokus pada diri sendiri.i) Fokus menyempit.j) Tingkah laku distraksik) Respon otonom.l) Perubahan otonom dalam tonus otot m) Tingkah laku ekspresif n) Perubahan dalam nafsu makan.Faktor yang berhubungan adalah adanya agen cedera (biologi, psikologi, kimia dan fisik). 2) Nyeri kronis, ditegakkan pada kasus serangan mendadak atau perlahan dari intensitas ringan sampai berat,nyeri konstan atau berulang yang tidak dapat diantisipasi atau diprediksi kesembuhannya dengan durasinyeri lebih dari 6 bulan. Batasan karakteristik untuk nyeri abdomen kronis yaitu;a) Perubahan berat badan.b) Melaporkan secara verbal atau non verbal atau menunjukkan perilaku melindungi, perilaku berhati-hati,muka topeng, iritabilitas, fokus pada diri sendiri, gelisan dan depresi.c) Perubahan pola tidur.d) Kelelahan.e) Takut cedera kembali.f) Interaksi dengan orang lain menurun.g) Perubahan kemampuan dalam melanjutkan aktifitas.h) Respon mediatik simpatik.i) Anoreksia. Faktor yang berhubungan adalah adanya ketidakmampuan psikososial /fisik secara kronis.c.Rencana keperawatan pada klien dengan nyeri abdomen.Rencana keperawatan yang umum dilakukan pada klien dengen nyeri abdomenadalahMandiri.1) Catat keluhan nyeri klien, termasuk lokasi, lamanya, intensitas (0-10)2) Kaji ulang faktor yang meningkatkan atau menurunkan nyeri.3) Catat petunjuk nyeri non verbal dan selidiki

ketidak sesuaian antara petunjuk verbal dan non verbal.4) Berikan makanan sedikit tetapi sering sesuai indikasi untuk klien.5) Identifikasi dan batasi makan yang menimbulkan ketidak nyamanan.6) Bantu latihan rentang gerak aktif / pasif.7) Ijinkan klien untuk memulai posisi yang nyaman.8) Dorong penggunaan tehnik relaksasi misalnya; bimbingan imajinasi,visualisasi. Berikan aktivitas senggang.9) Berikan perawatan oral sering dan tindakan kenyamanan.Kolaboratif 1) Pertahankan puasa / penghisapan NGT2) Berikan dan lakukan perubahan diet.3) Berikan rendam duduk.4) Gunakan susu biasa dari pada susu skim, bila susu dimungkinkan.5) Berikan obat sesuai indikasiPembuatan rencana keperawatan dilakukan menyesuaikan dengan data pasiendan klinis saat itu.d.Implementasi pada klien dengan nyeri abdomen.Implementasi dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dan ataudisepakati antara pasien dengan perawat. e.Evaluasi pada klien dengan nyeri abdomen. Dari asuhan keperawatan terhadap masalah nyeri yang dialami pasien makadiharapkan hasil1) Pencapaian peredaan nyeria) Nilai nyeri pada intensitas yang lebih rendah setelah intervensi. b) Nilai nyeri pada intensitas yang lebih rendah untuk periode yang lebih panjang.2) Pasien atau keluarga memberikan medikais analgetika yang diresepkansecara benar.a) Menyebutkan dosis obat dengan benar.b) Memberikan dosis obat yang benar dengan menggunakan prosedur yangbenar.c) Mengidentifikasi efek samping obat.d) Menjelaskan tindakan yang dilakukan untuk mencegah atau mengoreksiefek samping.3)Perawat menggunakan strategi nyeri non farmakologi sesuai yangdirekomendasikan.a) Melaporkan praktik dari segi non farmakologis.b) Menggambarkan hasil yang diharapkan dari strategi non farmakologi.4)Klien melaporkan efek minimal nyeri dan efek samping minimal dariintervensi yang meliputia) Berpartisipasi dalam aktivitas yang penting untuk penyembuhan.b) Berpartisipasi dalam aktivitas yang penting untuk diri sendiri dankeluarga.c) Melaporkan tidur yang adekuat dan tidak ada keletihan DAFTAR PUSTAKA Brunner and Suddarths, 1996. Textbook of Medical-Surgical Nursing. Edisi 8Lippincott Raven Publisher. Philadelpia USA.Doenges. Marilynn E, et all, 1993. Rencana Asuhan Keperawatan. Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Alih bahasa IMade Kariasa dan Ni Made Sumarwati. Penerbit Buku Kedokteran EGC.Jakarta.Ganong. William F, 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 17. Alih bahasaDjauhari Widjajakusumah, et all. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.Guyton. Arthur C, 1987. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit edisi 3. Alihbahasa Petrus Adrianto. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.Guyton. Arthur C, 1997. Fisiologi dan Mekanisme Penyakit. Alih bahasa PetrusAdrianto. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.Hadinoto. Soedono et all, 1991. Nyeri dan Penatalaksanaan. Edisi 1. Badan PenerbitUniversitas Diponegoro. Semarang.Hidayat. A Aziz Alimul, 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2.Salemba Medika. Jakarta.Nanda, 2006. Panduan Diagnosa Keperawatan 2005-2006. Definisi dan Klasifikasi.Alih bahasa Budi Santosa. Prima Medika.Omoigui. Sota, 1997. Buku Saku Obat-Obatan Anestesia. Edisi 2. Alih bahasa R.FMaulani. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.Potter. Patricia A and Perry. Anne Griffin, 1997. Fundamentals of Nursing: Concept,Process and Practice 4 edition.

Mosby Year Book Inc.Priharjo. Robert, 1993. Perawatan Nyeri, Pemenuhan Aktifitas Istirahat Pasien.Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.Tambayong. Jan, 1997. Farmakologi Untuk Keperawatan. Widya Medika. Jakarta

You might also like