You are on page 1of 11

Revaluasi Aktiva Tetap

Revaluasi dapat diartikan sebagai penilaian kembali aktiva tetap yang dilakukan karena nilai aktiva tetap dianggap tidak lagi mencerminkan nilai yang sesungguhnya. Revaluasi dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan nilai aktiva tetap. Penilaian kembali aktiva tetap dapat digunakan sebagai sarana bagi pemerintah atau Direktorat Jenderal Pajak untuk meningkatkan penerimaan negara yang berasal dari Pajak Penghasilan Badan

sedangkan bagi wajib pajak sendiri penilaian kembali aktiva dapat dijadikan sebagai sarana untuk melakukan perencanaan perpajakannya dengan tujuan untuk menghemat pembayaran pajak penghasilan badan.

Revaluasi Aktiva Tetap


Pendahuluan

Fungsi Revaluasi

Kondisi Krisis

Dampak Revaluasi Terhadap PPH

Menggambar kan Nilai Wajar

Meningkat kan struktur Modal

Kondisi Krisis
Kondisi inflasi menyebabkan nilai historis aktiva perusahaan jauh berbeda dengan kondisi pasarnya. Terdepresiasinya rupiah dan terevaluasinya valas, nilai nominal utang valas dalam Rupiah akan melejit tanpa diimbangi oleh peningkatan nilai aktiva selain (kerugian) selisih nilai tukar. Hal ini berakibat ketimpangan nilai utang dengan ekuitas dan aktiva, karena aktiva dinilai menurut harga perolehan (histoncal cost), sedangkan utang dinilai menurut nilai tukar (valas) pasar. Sehingga, perusahaan melakukan revaluasi karena nilai buku sudah tidak bisa mencerminkan harga pasar yang berlaku

Dampak Revaluasi Terhadap PPH


Bagi pemerintah penilaian kembali aktiva dapat

menambah penerimaan negara yang berasal dari pajak penghasilan badan Bagi wajib pajak penilaian kembali aktiva dapat digunakan sebagai sarana untuk menghemat pembayaran pajak. Kenaikan nilai aktiva tetap mengakibatkan naiknya beban penyusutan aktiva tetap yang dibebankan ke dalam laba rugi, atau dibebankan ke harga pokok produksi

Meningkatkan Struktur Modal


Selisih lebih penilaian kembali aktiva juga meningkatkan struktur modal sendiri, artinya perbandingan antara pinjaman (debt) dengan modal sendiri (equity) atau Debt to Equity Ratio (DER) menjadi membaik. Membaiknya DER pada gilirannya perusahaan dapat menarik dana baik melalui pinjaman dari pihak ketiga atau melalui emisi saham. Dengan meningkatnya struktur modal suatu perusahaan maka kontrol perusahaan akan lebih baik.

Menggambarkan Nilai Wajar


Penilaian kembali aktiva tetap

memberikan keuntungan dan kerugian bagi pemakai laporan keuangan menerima informasi yang lebih akurat Pemilik perusahaan (Owner) harus mempertimbangkan manfaat dan kerugian dimasa sekarang dan dimasa mendatang

Metode Penilaian Aktiva Tetap Menurut PSAK No 16

Metode Biaya Historis Metode Revaluasia n

Dinilai Sebesar Harga Perolehan Penurunan Aset Selisih HP dengan Penyusutan


Dicatat sebesar nilai wajar diukur secara andal Revaluasi Dilakukan Dengan Peraturan Reguler

AT berwujud : Tanah, Bangunan, bukan Banguan

(tidak utk dijual) AT ada diwilayah Indonesia Revaluasi sebagaian atau seluruhnya Nilai yang digunakan adalah nilai pasar atau nilai wajar olehpenilai (diakui pmrth) Selisih lebih stlh dikurangi rugi fiskal dikenakan PPh final 10 % Selisih lebih revaluasi dikompensasi dulu dengan rugi fiskal th berjalan dan th seblmnya

Revaluasi utk gabungan PPh final 10 % diangsur 5 tahun Jika revaluasi dilakukan tdk pada akhir tahun maka kerugian dihitung samapi dilakukannya Revaluasi Penyusutan baru dilakukan saat dilakukan revaluasi dg dasar nilai baru AT yang direvaluasi tdk boleh dialihkan dlm jk wkt 5 tahun

Syarat Bagi WP Yang Boleh Melakukan Revaluasi


Wajib pajak dalam negri dan BUT, tidak termasuk perusahaan yang memperoleh ijin menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa Inggris dan mata uang Dolar Amerika Serikat Telah memenuhi semua kewajiban pajaknya sampai dengan masa pajak terakhir sebelum masa pajak dilakukannya penilaian kembal Mendapat persetujuan Diretur Jenderal Pajak

You might also like