You are on page 1of 25

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

PENDIDIKAN MATEMATIKA TRADISIONAL


Pendidikan matematika di Indonesia berkembang sejalan dengan perkembangan pendidikan matematika dunia. Perubahan-

perubahan yang terjadi dalam proses pembelajaran di kelas, selain dipengaruhi adanya tuntutan sesuai perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan juga seringkali diawali adanya perubahan pandangan tentang hakekat matematika serta pembelajarannya. Perubahan pandangan tentang hakekat matematika dapat

mendorong terjadinya perubahan substansi kurikulum. Sementara itu perubahan pandangan tentang pembelajaran matematika sangat dipengaruhi oleh terjadinya perkembangan mengenai teori belajar baik yang bersifat umum maupun yang khusus berkaitan dengan belajar matematika. Setelah Indonesia terlepas dari penjajahan kolonial, pemerintah berbenah diri menyusun program pendidikan. Matematika

diletakkan sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Saat itu pembelajaran matematika lebih ditekankan pada ilmu hitung dan cara berhitung. Urutan-urutan materi seolah-olah telah menjadi konsensus masyarakat. Karena seolah-olah sudah menjadi

konsensus maka ketika urutan dirubah sedikit saja protes dan penentangan dari masyarakat begitu kuat. Untuk pertama kali yang diperkenalkan kepada siswa adalah bilangan asli dan membilang,

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

kemudian penjumlahan dengan jumlah kurang dari sepuluh, pengurangan yang selisihnya positif dan lain sebagainya. Kekhasan lain dari pembelajaran matematika tradisional adalah bahwa pembelajaran lebih menekankan hafalan dari pada

pengertian, menekankan bagaimana sesuatu itu dihitung bukan mengapa sesuatu itu dihitungnya demikian, lebih mengutamakan kepada melatih otak bukan kegunaan, bahasa/istilah dan simbol yang digunakan tidak jelas, urutan operasi harus diterima tanpa alasan, dan lain sebagainya. Banyak yang salah paham dan keliru mengenai matematika program

tradisional

itu.

beberapa

kesalahpahaman

tentang

matematika tradisional yang kita telah dengar ini seperti: Michael Batissta, yang membantu mengembangkan Investigasidi sekolah PWC mengatakan bahwa: "Bagi sebagian besar murid, matematika habisnya tradisional menghafal adalah dan suatu urutan fakta yang dan tak ada

melupakan

prosedur

Sedangkan menurut PWCS Staf dan anggota dewan sekolah: "Math tradisional tidak lebih dari menghafal hafalan dan latihan dan membunuh tanpa konteks atau makna sehingga siswa bosan dalam matematika tradisional". Pengertian Pendidikan Matematika Tradisional

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

Matematika tradisional merupakan pemberlajaran atematika, yang berasal dengan dari pengalaman-pengalaman drill (latihan) siswa, yang dilakukan dan

melakukan

secara

terus

menerus

cenderung mekanistik. Sehingga, matematika pada saat itu terasa abstrak dan terkesan tradisional dasar kering. Dari sudut pandang bahwa filsafat, belajar ke titik

matematika matematika

mengikuti dan

keyakinan proses

fakta-fakta

standar

otomatisitas membebaskan pikiran untuk mengeksplorasi konsepkonsep yang lebih abstrak. Karakteristik Matematika Tradisional Dalam matematika traditional, guru merupakan atau dianggap sebagai gudang ilmu, guru bertindak otoriter, guru mendominasi kelas dengan kata lain guru mendominasi pembelajaran dan senantiasa pertanyaan menjawab siswa. dengan segera terhadap ilmu, pertanyaanlangsung

Guru

mengajarkan

guru

membuktikan dalil-dalil, guru memberikan contoh-contoh soal. Sedangkan murid harus duduk rapi mendengarkan, meniru polapola yang diberikan guru, mencontoh cara-cara si guru

menyelesaikan soal-soal. Murid bertindak pasif. Murid-murid yang dapat dengan baik meniru cara-cara yang diberikan oleh guru itulah yang dianggap belajarnya berhasil. Murid-murid pada umumnya kurang diberi kesempatan untuk berinisiatif, mencari jawaban sendiri, merumuskan dalil-dalil. Murid-murid umumnya dihadapkan kepada pertanyaan bagaimana menyelesaikan soal
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

tetapi bukan kepada mengapa kita dapat melakukan langkahlangkah demikian. Jadi pada metode mengajarkan matematika traditional

terutama berorientasi kepada dunia guru. Guru-guru yang baik ialah guru yang dapat mengajarkan program yang sudah tetap dengan baik. Urutan operasi hitung pada era pembelajaran matematika

tradisional adalah kali, bagi, tambah dan kurang. ,maksudnya bila ada soal dengan menggunakan operasi hitung maka perkalian harus didahulukan dimanapun letaknya baru kemudian

pembagian, penjumlahan dan pengurangan. Urutan operasi ini mulai tahun 1974 sudah tidak dipandang kuat lagi banyak kasus yang dapat digunakan untuk menunjukkan kelemahan urutan tersebut. Contoh : 12:3 jawabanya adalah 4 dengan tanpa memberi tanda kurung , soal di atas ekuivalen dengan 9+3:3, berdasar urutan operasi yaitu bagi dulu baru jumlah dan hasilnya adalah 10. Perbedaan hasil inilah yang menjadi alasan bahwa urutan tersebut kurang kuat. Sementara itu cabang matematka yang diberikan di sekolah

menengah pertma adalah aljabar dan geometri bidang. Geometri ini


PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

diajarkan secara terpisah dengan geometri ruang selama tiga tahun. Sedangkan yang diberikan di sekolah menengah atas adalah aljabar, geometri ruang, goneometri, geometri lukis, dan sedikit geometri analitik bidang. Geometri ruang tidak diajarkan serempak dengan geometri ruang, geomerti lukis adalah ilmu yang kurang banyak diperlukan dalam kehidupan sehingga menjadi abstrak dikalangan siswa Matematika tradisional juga dikenal sebagai Parrot Math karena siswa dianggap seperti burung beo, yang hanya mengikuti

matematika yang telah disusun. Sedangkan matematika modern dikenal sebagai Fuzzy Math karena matematka dipelajari secara tersamar, tidak kelihatan matematikanya karena siswa belajar dengan menyelesaikan masalah secara matematis. Konsep dasar termasuk aritmetika dan aljabar tidak diberikan cuma-cuma, seperti pada matematika dapat aljabar tradisional. masalah Tetapi siswa

diharapkan

menyelesaikan

secara

matematis

meskipun menggunakan cara atau algoritma dengan simbol-simbol yang dikembangkan sendiri.

Kelamahan matematika modern, siswa tidak mempunyai konsep dasar matematika yang simbolis, sistematis dan hirarkis sehingga akan kesulitan jika akan mempelajari matematika lanjut. Tetapi, tidak masalah jika siswa memang tidak ada tujuan ke sana. Sebaliknya, Dalam matematika tradisional, siswa mempunyai

konsep dasar matematika yang bagus -definisi dan teorema yang


PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

sistematis dan hirarkis- karena konsep selalu diberikan di awal pembelajaran. Namun, siswa sangat mungkin hanya tau konsepnya tapi tidak memahami dalam mengapa seperti itu dan di bagaimana kehidupan

menggunakannya nyata.

penyelesaian

masalah

Dalam matematika tradisional, guru merupakan atau dianggap sebagai gudang ilmu, guru bertindak otoriter, guru mendominasi kelas dengan kata lain guru mendominasi pembelajaran dan senantiasa pertanyaan menjawab siswa. dengan segera terhadap ilmu, pertanyaanlangsung

Guru

mengajarkan

guru

membuktikan dalil-dalil, guru memberikan contoh-contoh soal. Sedangkan murid harus duduk rapi mendengarkan, meniru polapola yang diberikan guru, mencontoh cara-cara si guru

menyelesaikan soal-soal. Murid bertindak pasif. Murid-murid yang dapat dengan baik meniru cara-cara yang diberikan oleh guru itulah yang dianggap belajarnya berhasil. Murid-murid pada umumnya kurang diberi kesempatan untuk berinisiatif, mencari jawaban sendiri, merumuskan dalil-dalil. Murid-murid umumnya dihadapkan kepada pertanyaan bagaimana menyelesaikan soal tetapi bukan kepada mengapa kita dapat melakukan langkahlangkah demikian Jadi pada metode mengajarkan matematika traditional terutama berorientasi kepada dunia guru. Guru-guru yang baik ialah guru yang dapat mengajarkan program yang sudah tetap dengan baik.
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

Kekhasan lain dari pembelajaran matematika tradisional adalah bahwa pembelajaran lebih menekankan hafalan dari pada

pengertian, menekankan bagaimana sesuatu itu dihitung bukan mengapa sesuatu itu dihitungnya demikian, lebih mengutamakan kepada melatih otak bukan kegunaan, bahasa/istilah dan simbol yang digunakan tidak jelas, urutan operasi harus diterima tanpa alasan, dan lain sebagainya Berdasarkan literatur yang ada, ciri-ciri pembelajaran matematika pada kurikulum 1968 (matematika tradisional) antara lain adalah sebagai berikut: a. Dalam pengajaran geometri, penekanan lebih diberikan pada keterampilan berhitung, misalnya menghitung luas bangun geometri datar atau volume bangun geometri ruang, bukan pada pengertian bagaimana rumus-rumus untuk melakukan perhitungan tersebut diperoleh (Ruseffendi, 1985) b. Lebih mengutamakan hafalan yang sifatnya mekanis

daripada pengertian (Ruseffendi, 1979, c. Program berhitung kurang memperhatikan aspek kontinuitas dengan materi pada jenjang berikutnya, serta kurang terkait dengan dunia luar (Ruseffendi, 1979,) d. Penyajian materi kurang memberikan peluang untuk

tumbuhnya motivasi serta rasa ingin tahu anak (Ruseffendi, 1979)

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

Jika dilihat dari ciri-cirinya, pengajaran matematika pada kurikulum ini dimulai dengan penjelasan singkat yang disertai tanya-jawab dan penyajian contoh, serta dilanjutkan dengan pengerjan soal-soal latihan baik yang bersifat prosedural atau penggunaan rumus tertentu. Dalam proses pengajaran tersebut, pengerjaan soal-soal latihan merupakan kegiatan yang

diutamakan dengan maksud untuk memberi penguatan pada apa yang sudah dicontohkan guru di depan kelas. Dengan demikian, latihan untuk menghafalkan fakta dasar, algoritma, atau

penggunaan rumus-rumus tertentu dapat dilakukan melalui pengerjan soal-soal yang diberikan.

Sehingga

dapat

disimpulkan

jika

karakteristik

matematika

tradisional, yaitu:
1. Matematika tradisional mengutamakan keterampilan

berhitung dan hafalan 2. Penggunaan bahasa dan istilah dalam matematika tradisional sederhana . 3. matematika dipelajari sesuai apa yang dikembangkan di matematika 4. Matematika tradisional menggunakan konsep-konsep lama. 5. menekankan prosedur-prosedur matematika 6. arang menggunakan teknologi 7. solusi manual untuk permasalahan aljabar 8. jarang menggunakan data/permasalahan nyata di kehidupan
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

9. soal cerita (word problems) tradisional 10. 11. jarang mengembangkan model matematika pembelajaran secara klasikal, latihan-latihan, guru

adalah pemberi materi Slavin (2000) menyatakan students must construct knowledge in their own mind. Pembelajaran matematika tradisional berpusat pada guru dengan metode ceramah sebagai metode pembelajaran utama. Di kelas siswa lebih banyak sebagai pendengar dan

menghafal aturan-aturan atau rumus-rumus matematika kurang memahaminya (Suwarsono, 1999; Ratumanan, 2003; Jaeng, 2004). Marpaung (dalam Ratumanan, 2003) berpendapat bahwa

matematika tidak ada artinya kalau hanya dihafal. Kelebihan Matematika Tradisional Dari Penjelasan di atas, maka dapat dirangkum Kelebihan

Pembelajaran matematika di antaranya :


a. Konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas

belajar kepada siswa.


b. Dapat menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan

yang sama untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif lebih murah.
c. Guru

dapat mengajarkan materi lebih banyaK dan

dapat

memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin.
d. Waktu yang dibutuhkan relative singkat PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************ e. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu

pelajaran, Menjawab Tantangan Zaman pada Eranya Perubahan program matematika tradisional ke matematika modern ialah dalam cara mengajarkannya (metodologinya) dan penambahan materi baru. Metode mengajarkan matematika modern yaitu minat murid, kemampuan murid, metode menemukan

sendiri harus diperhatikan. Dalam matematika modern terdapat materi-materi baru yang pada matematika tradisional tidak ada atau kurang mendapat penekanan. Dalam metode baru, kita mengubah dari situasi guru mengajar kepada situasi anak-anak belajar, dari pengalaman guru kepada pengalaman murid, dari dunia guru kepada dunia murid.

Mengorganisir sekolah bukan untuk kita mengajar tetapi untuk anak-anak belajar. Guru yang modern ialah orang yang mengayom proses belajar anak. Ia menempatkan anak-anak kepada pusat kegiatan belajar, membantu dan mendorong anak-anak untuk belajar, bagaimana menyusun pertanyaan, bagaimana

membicarakan dan menemukan jawaban-jawaban persoalan. Ilmu hitung tradisional dirasakan ilmu yang mati dan kaku,

membosankan. Bila kita dapat memanfaatkan pengalaman-pengalaman alamiah anak untuk mengembangkan konsep-konsep matematika tentang
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

bilangan, pengukuran dan benda-benda, di samping memelihara keterampilan yang diperlukan, maka anak-anak akan menyenangi matematika karena relevan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka akan menyadari kegunaan dan indahnya matematika karena dapat mereka pakai sebagai alat komunikasi berfikir. Mereka akan menyadari pula kebutuhan perbendaharaan kata-kata sehari-hari dalam matematika bila penemuan-penemuan mereka akan

dipamerkan, dan mereka akan menyadari bahwa kegiatan dalam matematika dapat dipakai oleh hampir semua kegiatan-kegiatan, apakah itu ilmu sosial, musik atau pelajaran lain. Anak-anak harus diperlakukan sebagai anak-anak, dan sifatsifatnya seperti sifat ingin tahu, harus dimanfaatkan sebaikbaiknya bagi pendidikannya. Jadi, Masalah-masalah yang dihadapi matematika tradisional, yaitu: 1. Matematika tradisional mengutamakan keterampilan

berhitung dan hafalan daripada pengertian, sehingga anak didik tahu cara menyelesaikan soal tetapi tidak mengetahui mengapa soal tersebut diselesaikan. Misalnya, soal : . Pada matematika traditional atau Ilmu Hitung, anak-anak akan langsung mengalikan dengan 4/3. Jadi mereka tahu cara menyelesaikan soal itu. Dalam matematika modern selain

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

mereka harus tahu berbuat demikian, yang lebih penting harus tahu mengapa mereka boleh berbuat demikian. 2. Penggunaan bahasa dan istilah dalam matematika traditional belum tepat. Misalnya dalam matematika traditional kita sering mengatakan Luas sebuah segitiga sama dengan .. Dalam matematika modern kita mengatakan Luas daerah sebuah segitiga adalah . Alasannya ialah karena segitiga itu tidak mempunyai luas. 3. Matematika tradisional masih menggunakan konsep-konsep lama, padahal matematika selalu tumbuh dan berkembang sehingga konsep-konsep lama tidak begitu digunakan lagi karena sudah ada konsep baru yang jauh lebih baik.

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

PENDIDIKAN MATEMATIKA MODERN


Secara historis, matematika modern muncul dipicu karena persaingan antara blok Barat merasa terpukul oleh kemajuan teknologi blok Timur. Untuk menghadapi blok Timur, blok Barat memerlukan banyak ilmuwan-ilmuwan yang handal dalam

memajukan teknologinya. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar dalam mendukung teknologi perlu direstrukturisasi baik dari segi materi (content) maupun pembelajarannya (Ruseffendi, 1988; modern Wahyudin, Amerika 1999). (blok Melalui pembelajaran berhasil matematika

Barat)

cukup

menghasilkan

banyak ilmuwan dan mengembalikan kejayaan mereka dalam memimpin teknologi. Keberhasilan tidaklah sempurna, Amerika dengan matematika modernnya lebih

pembelajaran

matematika

modern

mendorong orang-orang yang berbakat saja. Sementara para siswa yang kurang berbakat, prestasi belajarnya dalam matematika malah lebih terpuruk masuk akal, (Ruseffendi, 1988). Hal ini sangat melalui

walaupun

matematika

diberikan

pendekatan spiral dan disesuaikan dengan tahap berpikir anak, namun karakteristik matematika modern menuntut kemampuan yang tinggi untuk menguasainya.

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

Sebagai suatu ilmu yang menjadi pelayan bagi ilmu-ilmu lain, maka matematika telah diajarkan sejak tingkat sekolah dasar (SD) sampai ke perguruan tinggi. Metode Pembelajaran matematika yang baik menjadi suatu kebutuhan yang sangat mendesak. Metode pembelajaran yang kurang tepat akan memberikan dampak yang sangat buruk bagi pengajaran berbagai disiplin ilmu lain memerlukan keterampilan matematika. Pembelajaran matematika tradisional yang lebih menekankan pada hafalan dan abstraksi dianggap tidak lagi cocok dengan perkembangan zaman.Untuk menjawab masalah tersebut di atas muncullah istilah pembelajaran matematika modern yang lebih menekankan pada pengertian dan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika daripada sekedar hafalan seperti pada matematika tradisonal. Pada matematika modern, matematika yang bersifat abstrak berusaha diajarkan dengan konsep cara yang lebih konkret dengan menggunakan alat peraga dan semacamnya. yang

Berbagai kelemahan seolah nampak jelas, pembelajaran kurang menekankan pada pengertian tapi hafalan, kurang adanya

kontinuitas, kurang merangsang anak untuk ingin tahu, dan lain sebagainya. Ditambah lagi masyarakat dihadapkan pada kemajuan teknologi. Pengertian Matematika Modern

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

Dalam buku Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer Untuk Guru, Ruseffendi mengemukakan bahwa Istilah matematika modern merupakan terjemahan dari bahasa Inggris Modern

Mathematics. Dan di Amerika Serikat dikenal dengan nama New Mathematics.


Dalam metode matematika modern, guru mengajarkan

siswanya dengan cara guru menempatkan siswa sebagai pusat kegiatan belajar, membantu dan mendorong siswa untuk belajar, bagaimana menyusun pertanyaan, bagaimana membicarakan dan menemukan jawaban-jawaban persoalan. Adapun tujuan dari mengajarkan matematika modern agar siswa dapat belajar berpartisipasi aktif dan kreatif, yaitu; 1. Agar siswa diberikan kesempatan berfikir bebas 2. Agar siswa diberi kesempatan untuk mencari aturan-aturan, pola-pola dan relasi-relasi yang mrupakan bagian-bagian yang penting dan pokok dalam matematika modern. Aturan-aturan, pola-pola dan relasi-relasi ini bukan saja yang ada dan berlaku pada alam buatan manusia akan tetapi pada alam semesta. 3. Agar siswa memperoleh latihan-latihan keterampilan yang

diperlukan.

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

Dalam

pengajaran

matematika

modern

berhasil

tidaknya

pengajaran ditentukan dengan beberapa faktor yaitu: a.) menyeleksi murid-murid, karena kemampuan siswa berbeda-beda meskipun umurnya sama, b.) kurikulum yang baik, c.) cara mengajar, karena guru merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan siswa selain menguasai metode mengajar guru juga penguasaan yang luas dalam bidangnya, d.) harus memiliki dan

bimbingan

penyuluhan yang lebih baik, dan e.) evaluasi hasil belajar yang lebih baik.

Karakteristik Matematika Modern Menurut (Max A Sobel dan Evan M. Maletsky, 2003: 255) meskipun diberi nama matematika modern, tetapi isi dari materi pelajaran ini akan lebih baik jika digambarkan dengan tiga kategori sebagai berikut : 1. Menurunkan matematika. Banyak materi pelajaran dari SMSG seperti materi pada program tradisional tetapi diajarkan pada tingkat yang lebih awal. Misalnya trigonomtri dan geomeri ruang pada program tradisional selalu diajarkan pada tingkat dua belas. Dalam pelajaran program yang baru trigonometri dimasukkan geometri pada pelajaran aljabar tahumn kedua, dan

ruang

diajarkan

bersama-sama

geometri

bidang.

Banyak topik tentang aljabar elementer diturunkan di Kelas VII


PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

dan VIII dan topik-topik sepeti bilangan bertanda dapat ditemui dalam program matematika ditingkat dasar. 2. Cara pandang baru. Topik-topik tradisional diperlakukan

dengan cara pandang yang berbeda untuk memberi tekanan pada arti dan pemahaman. Sebagai contoh memahami mengapa seseorang harus menginversi dan mengalikan ketika membagi dengan pecahan. Konsep tenatang himpunan dipakai untuk menyatukan tema-tema dalam aljabar dan geometri. Prinsipprinsip dasar seperti sifat-sifat komutatif, assosiatif, dan

distributive diberi tekanan. 3. Matematika modern. Topik-topik tertentu seperti basis hitungan, aritmetika modula, dan geometri non metrik, yang sebelumnya tidak dimuat dalam program tradisional, dimasukkan kedalam kurikulum yang baru. Selain karakteristik karakteristik matematika matematika modern yang modern diatas adapula buku

dituliskan

pada

Strategi Belajar Mengajar Matematika (Erman Suherman dan Udin S. Winataputra, 1992/1993: 201) yang menuliskan bahwa

matematika modern memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Menekankan pada pengertian dan penemuan. Lebih jauh dikatakan oleh Usiskin, bahwa matematika modern mengandung penemuan, logika yang akurat, membedakan

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

bilangan dari lambang bi;langan atau angka. Semua ciri-ciri ini adalah ciri khas dari pengajaran matematika proyek UICSM, dan bukan pengajaran matematika tradsisional. Dalam Matematika modern menjawab persoalan itu lebih

ditekankan kepada mengapa bukan bagaimana. Maksudnya ialah bahwa dalam penyelesaian masalah (soal) itu kita harus tahu alasannya dari setiap langkah yang kita lakukan, bukan hanya asal tahu menyelesaikan saja. Misalnya, ambil soal : 3/4 . Pada Matematika tradisional atau Ilmu Hitung, anakanak akan langsung mengalikan dengan 4/3 . Jadi mereka tahu cara menyelesaikan soal itu. Dalam Matematika modern selain mereka harus tahu berbuat demikian, yang lebih penting harus tahu mengapa mereka boleh berbuat demikian. 2. Matematika Modern memuat materi baru. Terdapat beberapa topik baru yang sebelumnya tidak terdapat didalam kurikulum matematika tradisional. Diantara topik-topik tersebut adalah bilangan dasar nol desimal,

aritmetika jam atau modular, teori himpunan, sruktur aljabar atau alajabar abstrak, loigika matematika, aljabar Boole,

statistika, probabilitas (teori kemungkinan), dan topologi. Materi-matei baru ini ada yang diberikan sebagai ilmu, namun ada juga merupakan pengikat atau pemersatu topiktopik matematika. Misalnya himpunan merupakan landasan
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

topik-topik matematika lain seperti aljabar, geometri, sehingga himpunan merupkana materi yang digunakan dalam seluruh cabang pelajaran matematika.

3. Pendekatan

materi

dalam

matematika

modern

adalah

matematika deduktif. Dalam kurikulum matematika Amerika Serikat, seperti juga halnya kurikulum kita sekitar tahun 1975, geometri yang diajarkan merupakan geometri deduktif, sedangkan aritmetika dan aljabar tidak diberikan secara deduktif. Berbeda dengan matematika tradisional, dalam matematika modern pendekatan deduktif ini tidak saja dalam geometri, namun juga dalam aritmetikan dan aljabar. Geometri yang sudah ada (dalam matematika modern), dimodifikasi, sehingga menjadi geometri modern meskipun pendekatan dari ketiga cabang matematika ini diberikan secara deuktif, namun pelajaran matematika yang deberika kepada anak usia dini madsih tetap menggunakan pendekatan induktif. Dalam matematika, pendekatan dedukitif merupakan

pendekatan penyajian materi dari materi yang sifatnya umum menuju materi yang sifatnya dari khusus. hal-hal Pendekatan yang bersifat induktif khusus

merupakan

pendekatan

menuju hal-hal yang bersifat umum.


PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

4. Dalam

matematika

modern

ketepatan

bahasa

sangat

diperhatikan. Dalam matematika modern, istilah sama dibedakan dari kongruen contohnya: sebuah segitiga sama sisi

mempunyai tiga sisi yang sama, dalam matematika modern adalah: sebuah segitiga mempunyai tiga sisi yang kongruen. Istilah lainnya yang perlu ditertibkan misalnya luas daerah. Dalam matematika lama (berhitung) luas daerah sering

dikatakan luas segitiga. Yang lebih tepat adalah luas daerah segitiga. Istilah bilangan dan lambang bilangan juga mendapat pengetatan. Misalnya, salah bila dikatakana ia menulis sebuah bilangan bilangan. Dalam hal lainnya terdapat dua kekhususan. Misalnya untuk menyatakan himpunan digunakan kurung kurawal. yang benar adalah: ia menulis sebuah lambang

Tidak umum bila digunakan kurung kecil atau kurung biasa atau kurung siku, seperti pemisahan antara anggotanya juga digunakan koma, bukan titik koma atau titik. 5. Matematika modern sangat menekankan pada struktur. Ini terlihat dengan adanya pendalaman struktur alajabar yang memuat sifat-sifat komutatif, assosiatif, unsur satuan,

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

unsur invers, unsur komplemen, operasi uner, operasi biner, dan operasi invers. Materi-materi ini termuat dalam penjelasan topik-topik (lapangan). Meskipun banyak orang suka mengatakan bahwa seperti ring, integral domain, group dan field

matematika modern 1960-an tidak lagi ada namun fakata menunjukkan mengurangi program sebagai bahwa tekanan banyak yang Materi yang topik-topik baru telah pada

diberikan pelajaran

murid-murid yang dan

kontemporer. matematika

digambarkan matematika

diturunkan

tradisional tetap merupakan bagian darai progranm yang paling modern. Proses pengembangan ide dan konsep matematika yang diawali dengan pengalaman siswa yang didapat dari dunia real oleh Lange (1987) disebut sebagai matematisasi konsepsi. Istilah matematisasi menemukan dalam dan tulisan ini siswa-siswa suatu berusaha yang

mengidentifikasi

masalah

dikembangkan dari situasi real dan menyelesaikan dengan caranya msing-masing. Proses matematisasi selalu berjalan

seiring dengan tindakan refleksi. Gofree (1985) menyebut proses matematisasi konsepsi sebagai matematisasi horizontal dan

matematisasi vertical. Pada matematisasi horizontal merujuk kapada matematisasi masalah yang berlatar pada masalah biasa yang pernah ditemui dalam lingkungan hidupnya sehari-hari,
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

dan matematisasi vertical merupakan matematisasi persoalan matematika abstrak. Kelebihan Matematika Modern Matematika modern memiliki beberapa keunggulan daripada matematika tradisional dalam proses belajar mengajar dikleas, Perbedaan matematika modern dengan matematika tradisional yaitu; 1. Matematika modern lebih mengutamakan pengertian kepada keterampilan berhitung dan hapalan, 2. Dasar dari matematika modern adalah teori himpunan, 3. Matematika modern lebih mengutamakan penggunaan bahasa dan istilah yang lebih tepat, 4. Matematika modern menggunakan konsep baru, 5. Matematika modern menekankan kepada mempelajari struktur matematika secara keseluruhan, dan 6. Metode mengajar yang digunakan adalah metode modern.

Kelemahan Matematika Modern Matematika modern banyak ditentang oleh beberapa ahli

matematika. Diantara penentang itu misalnya adalah Prof. Moris Kline, yang dengan tegas mengatakan bahwa matematika modern pada dasarnya memiliki banyak kelemahan-kelemahan,

misalnya:selanjutnya
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

1. Matematika modern (New Math) terlampau deduktif, maksudnya adalah bahwa dalam struktur atau sistematika, matematika modern terlalu banyak yang diawali dengan aksioma atau postulat atau aturan yang bersifat yang kemudian diambil contoh-contoh dan soal-soalnya. 2. Matematika modern kurang siswa bersifat pada kongkret. umumnya Siswa sulit

memahaminya

klarena

memerlukan

konsep yang dapat ditarik pada dua kongkret. 3. Matematika modern dianggap kurang ada hubungan dengan bidang studi yang lain. Bagaimana penerapan matematika pada ilmu-ilmu lain kurang mendapat perhatian. Akibatnya tidak mengetahui bagaimana kedudukan antara matematika dengan bidang studi lain. 4. Kline juga menyebutkan bahwa matematika modern terlalu banyak mengandung topik-topik yang kurang berfaedah,

misalnya topik sistem bilangan kurang ada gunannya. 5. Masalah lain seperti juga dialami oleh masyarakat di negara kita adalah adanya keluhan yang muncul dari pihak keluarga. Mereka hampir sepakat berpendapat bahwa mereka tak mampu memberi bantuan dalam hal belajar matematika pada anakanaknya, karena apa yang sedang dipelajari anaknya itu sama sekali tidak dikenal oleh mereka dan tak pernah mereka temui disepanjang saat-saat belajar disepanjang sekolah.
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

6. Matematika modern nampaknya sangat membantu bagi anak yang tergolong pandai sedangkan untuk anak-anak yang lemah semakin terseret dan amat lemah dalam kemampuan berhitung. Keadaan ini mengakibatkan munculnya ketidak seimbangan antara penemuan, struktur, bahasa atau notasi yang akurat disatu pihak dengan keterampilan dasar dipihak lain. 7. Pengajaran matematika modern dinilai kurang memperhatikan kemampuan dasar, khususnya dalam operasi hitung pada

aritmetika, sebagai akibat terlalu berorientasi pada struktur, analisis, dan kealuratan notasi dan bahasa. Misalnya seorang anak mengerti bahwa 9 x 8 = 8 x9 (sifat komutatif pada perkalian) tetapi bila ditanya berapa hasli kali dari 9 x 8 anak tersebut tidak tahu. Hal-hal seperti ini jangan sampai terjadi. Beberapa masalah dari matematika modern adalah masalah topik-topik dan masalah metodologi, masalah-masalah tersebut sebagai berikut: 1. Masalah topik-topik, dalam matematika modern untuk sekolah dasar hingga sekolah menengah terdapat topik-topik baru yang pada matematika tradisional tidak ada (kurang mendapat) penekanan. Padahal, topik-topik tersebut merupakan topiktopik baru di sekolah dasar dan sekolah menengah, sehingga orang mengambil kesimpulan bahwa matematika yang

diberikan tersebut adalah matematika baru.


PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

Pendidikan Matematika Tradisional & Modern ************************************************************

2. Masalah

metodologi,

dalam

mengajar

seorang

guru

membutuhkan metodologi modern karena selain itu guru juga harus memperhatikan minat siswa, kemampuan siswa, dan metode siswa menemukan sendiri.

PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA JUNIANTI/WIDIYA ASTUTI ALAM SUR

You might also like