You are on page 1of 2

Do'a pembuka dan penutup majelis

Do'a pembuka Majelis


Disunnahkan membuka majelis dengan khutbatul hajah dimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam senantiasa membacanya setiap akan khuthbah, ceramah, baik pada pernikahan, muhadharah (ceramah) ataupun pertemuan, dan sunnah ini pun dilanjutkan oleh sahabat-sahabat lainnya [Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah]

lafadznya : Innalhamdalillahi nahmaduhu wanastaiinuhu wanastaghfiruhu Wanaudzubiillah minsyurruri anfusinaa waminsayyiati amaalinnaa Manyahdihillah falah mudhillalah Wa man yudhlil falaa haadiyalah Wa asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh.

artinya : Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Taala Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Saya bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Ia Subhanahu wa Taala dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad Shallallahu alaihi wa Salam adalah utusan Allah Subhanahu wa Taala.

Ya ayyuhal-ladzina amanuttaqullaha haqqa tuqatihi wa la tamutunna illa wa antum muslimun [Ali 'Imran : 102]

Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam [Ali 'Imran : 102] Yaa ay-yuhan naasut-taquu rab-bakumul-ladhiy khalaqakum min nafsiw waaHidatiw wa khalaqa minhaa zawjahaa wa bath-tha minhumaa rijaalan kathiyraw wa nisaa-aa wat-taqul-laahal-ladhiy tasaa-aluuna bihii wal arHaam in-nal-laaha kaana Alaykum raqiybaa [An-Nisaa : 1] Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu dari satu jiwa dan menciptakan dari satu jiwa ini pasangannya dan memperkembangbiakkan dari keduanya kaum lelaki yang banyak dan kaum wanita. Maka bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah senantiasa menjaga dan mengawasimu [An-Nisaa : 1]

Ya ayyuha-lladziina 'amanuu ittaquu-llaha waquuluu qawlan sadiina.

Yuslih lakum amalukum wayaghfirlakum dzunuubakum waman yuti'illaha warasuulahu faqad faza fawzan 'athiima[Al-Ahzaab : 70-71]

Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar niscaya Ia akan memperbaiki untuk kalian amal-amal kalian, dan akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya maka baginya kemenangan yang besar. [ AlAhzaab : 70-71]

Adapun setelah itu, sesungguhnya sebenar-benar kalam adalah Kalam Allah Subhanahu wa Taala dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjukMuhammad Shallallahu alaihi wa Salam. Sedangkan seburuk-buruk suatu perkara adalah perkara yang mengada-ada (muhdats) dan setiap muhdats itu Bidah. [HR Muslim dari hadits Jabir bin Abdullah RA dalam Al-Jumu`ah (867)]

[khutbatul haajah, shahih diriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam oleh Nasa'i (III/104), Ibnu Majah (I/352/1110), Abu Dawud (III,460/1090). Lihat AlWajiz fi Fiqhis Sunnah hal. 144-145]

Doa penutup majelis yaitu do`a kafaratul majelis

Subhanakallahumma wabihamdika asyhadualla ilahailla anta astagfiruka waatubu ilaik

Artinya : Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunanMu dan bertaubat kepada-Mu. (HR. Tirmidzi, Shahih).

Diriwayatkan pula oleh Tirmidzi, ketika Nabi ditanya tentang doa tersebut, beliau menjawab, untuk melunturkan dosa selama di majelis.

You might also like