You are on page 1of 3

Pasta merupakan sediaan semipadat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian

topikal. Ada 2 kelompok utama pasta 1. Kelompok pasta yang dibuat dari gel fase tunggal mengandung air Contoh : pasta Natrium karboksimetilselulosa (CMC) 2. Kelompok pasta berlemak Contoh : pasta Zinc Oksida (pasta padat, kaku, tidak meleleh pada suhu tubuh dan berfungsi sebagai lapisan pelindung bagian yang diolesi. Pasta berlemak ternyata kurang berminyak dan lebih menyerap dibanding salep kerena tingginya kadar obat yang mempunyai afinitas terhadap air. Pasta ini cenderung untuk menyerap sekresi seperti serum dan mempenyai daya penetrasi dan daya maserasi lebih rens=dah daripada salep. Oleh karena itu pasta digunakan untuk lesi akut yang cenderung membentuk kerak, menggelembung atau mengeluarkan cairan. Menurut Ilmu Meracik Obat 2000, hal 67-70
Penulis Moh. Anief Penerbit GMUP Tahun Terbit 2010 PenerbitGadjah Mada University Press, 2000

Ada 3 macam pasta : 1. Pasta berlemak Merupakan salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat Bahan dasar salep : vaselin, parafin cair. Jumlah lemak yang lebih sedikit dibanding serbuk padatnya harus dilelehkan dulu supaya homogen 2. Pasta kering Merupakan pasta bebas lemak mengandung 60% zat padat (serbuk) 3. Pasta pendingin Modul Praktikum Teknologi Sediaan Liquida dan Semisolida; Dra. Sasanti T. Darijanto, MS; Dept Farmasi; FMIPA; 2002; hal 33-34 Metode pembuatan pasta sama dengan salep. Untuk basis semisolid metode fusion (pelelehan) dan/ atau triturasi dapat digunakan. Triturasi sendiri cocok digunakan untuk pembawa liquid. Metode Fusion Disini zat pembawa dan zat berkhasiat dilelehkan bersama dan diaduk sampai membentuk fase yang homogen. dalam hal ini perlu diperhatikan stabilitas zat berkhaziat terhadap suhu yang tinggi pada saat Metode Triturasi Zat yang tidak larut dicampur dengan sedikit basis yang akan dipakai atau dengan salah satu zat pembantu, kemudian dilanjutkan dengan penambahan sisa basis. Dapat juga digunakan pelarut organik untuk melarutkan terlebih dahulu zat aktifnya, kemudian baru dicampur dengan basis yang akan digunakan.

Pada umunya Pasta memiliki Karateristik yang berbeda dengan sediaan padat yang lain, yaitu daya absorbsinya lebih besar, digunakan untuk mengadsorbsi sekresi cairan serosal pada tempat pemakaian, tidak sesuai dengan bagian tubuh yang berbulu, mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topical, konsistensi lebih kenyal dari unguentum, tidak memberikan rasa berminyak seperti unguentum, memiliki persentase bahan padat lebih besar dari pada salep yaitu mengandung bahan serbuk (padat) antara 40 %- 50 %. Disamping itu, Pasta mengikat cairan secret, pasta lebih baik dari unguentum untuk luka akut dengan tendensi mengeluarkan cairan, bahan obat dalam pasta lebih melekat pada kulit sehingga meningkatkan daya kerja local, konsentrasi lebih kental dari salep, daya adsorpsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan dengan sediaan salep. Dan pasta pun memiliki kekurangan, yaitu karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada umumnya tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu, Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis, dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis, dapat menyebabkan iritasi kulit.

Gel dan Pasta


Posted on October 23, 2011 by abethpandiangan
http://abethpandiangan.wordpress.com/2011/10/23/gel-dan-pasta/

Biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin atau parafin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol, mucilago atau sabun. Digunakan sebagai antiseptik atau pelindung kulit. Macam-macam Basis Pasta : 1. Basis Hidrokarbon Karakteristik : - Tidak diabsorpsi oleh kulit - Inert - Tidak tercampurkan dengan air - Daya absorbs air rendah - Menghambat kehilangan air pada kulit dengan membentuk lapisan tahan air & meningkatkan hidrasi sehingga meningkatkan abbsorbsi obat melalui kulit 2. Basis Absorpsi Karakteristik : bersifat hidrofil dan dapat menyerap sejumlah tertentu air dan larutan cair. - Non emulsi co : wool fat, wool alcohol, Bees wax, kolesterol. - Emulsi A/M co : Hydrous wool fat (lanolin), Oily cream. 3. Larut Air contoh : PEG

Cara pembuatan pasta Bahan dasar yang berbentuk setengah padat dicairkan lebih dulu, baru dicampur dengan bahan padat dalam keadaan panas agar lebih tercampur dan homogen. Pembuatan pasta baik dalam ukuran besar maupun kecil dibuat dengan dua metode: (1) Pencampuran Komponen dari pasta dicampur bersama-sama dengan segala cara sampai sediaan yang rata tercapai. (2) peleburan. Semua atau beberapa komponen dari pasta dicampurkan dengan melebur bersama dan didinginkan dengan pengadukan yang konstan sampai mengental.Komponen-komponen yang tidak dicairkan biasanya ditambahkan pada campuran yang sedang mengental setelah didinginkan dan diaduk.

You might also like