You are on page 1of 7

SURAT PERJANJIAN

Nomor : Tentang SEWA-MENYEWA TANAH UNTUK PEMASANGAN DAN PENEMPATAN BASE TRANSCEIVER STATION SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULAR GSM DI

KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG

Pada hari ini, , tanggal , kedua belah pihak yang bertanda tangan dibawah ini : ----------------------------------------------------------------I. PT. Persero JAKARTA INDUSTRIAL ESTATE PULOGADUNG; -------------------------Berkedudukan di Jakarta, Jl. Pulokambing No. 1 Kawasan Industri Pulogadung. Dalam hal ini diwakili oleh Hendiyanto, selaku Direktur Pemasaran, yang bertindak untuk dan atas nama perseroan tersebut diatas berdasarkan anggaran dasar perseroan, selanjutnya disebut : PIHAK PERTAMA. --------------------------------------------------II. PT. MEGA MERCUPERSADA; -------------------------------------------------------------Berkedudukan di Jakarta, Jl. .., Jakarta ... Dalam hal ini diwakili oleh .., selaku ., yang bertindak untuk dan atas nama perseroan tersebut diatas berdasarkan anggaran dasar perseroan, selaku , selanjutnya disebut : PIHAK KEDUA. -------------------------------------------------------MENGINGAT : 1. Bahwa dalam rangka perluasan jaringan telekomunikasi selular yang dioperasikan oleh PT. Exelcomindo Pratama, maka PIHAK KEDUA bermaksud untuk menyewa tanah milik PIHAK PERTAMA guna pemasangan dan penempatan Base Transceiver Station (BTS) di Kawasan Industri Pulogadung (KIP). ------------------------------------2. Bahwa PIHAK PERTAMA selaku pengelola KIP menyatakan tidak berkeberatan terhadap maksud dan keinginan PIHAK KEDUA tersebut diatas. -----------------------Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk mengikatkan diri dalam suatu Surat Perjanjian tentang Sewa-menyewa Tanah untuk Pemasangan dan Penempatan Base Transceiver Station (BTS) Sistem Telekomunikasi Selular GSM di Kawasan Industri Pulogadung, dengan ketentuanketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut : -----------------------------------------------------

PASAL 1 (1). PIHAK PERTAMA menyetujui PIHAK KEDUA untuk memakai / mempergunakan sebagian tanah milik PIHAK PERTAMA guna melakukan pemasangan dan penempatan Base Transceiver Station (BTS) Sistem Telekomunikasi Selular GSM di dalam KIP. ----------------------------------------------------------------------------------(2). Tanah milik PIHAK PERTAMA yang akan dipergunakan oleh PIHAK KEDUA dimaksud terletak di Jl. Pulogadung No.21 seluas 48 M2 (empat puluh delapan meter persegi). --------------------------------------------------------------------------------PASAL 2 (1). Tanah yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA untuk keperluan PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 diatas hanya diperbolehkan untuk kegiatan pemasangan dan penempatan BTS dimaksud oleh PIHAK KEDUA dan tidak diperbolehkan untuk keperluan lain. -------------------------------------------------------(2). Dalam hal menggunakan tanah tersebut diatas, maka PIHAK KEDUA berkewajiban untuk : ------------------------------------------------------------------------------------------a. Melakukan pengamanan terhadap BTS dan peralatannya dari upaya pencurian atau pengrusakan oleh pihak lain serta menjamin keselamatan umum atas pemasangan dan penempatan BTS dimaksud bagi pengguna sarana dan prasarana KIP pada umumnya; ---------------------------------------------------------b. Menjamin keselamatan instalasi atau jaringan lainnya apabila pemasangan dan penempatan BTS tersebut bersentuhan / bersinggungan dengan instalasi atau jaringan lain yang telah terpasang; -----------------------------------------------------c. Memperbaiki kerusakan-kerusakan tanah yang disebabkan karena kesalahan atau kelalaian PIHAK KEDUA pada saat berlangsungnya pekerjaan pembangunan BTS tersebut; ------------------------------------------------------------d. Tidak melakukan kegiatan penyimpanan atau membawa benda atau barang yang bersifat membahayakan seperti senjata api, amunisi, mesiu dan lain sejenisnya; e. Mengembalikan tanah seperti keadaan semula kepada PIHAK PERTAMA pada saat berakhirnya masa sewa-menyewa; -----------------------------------------------f. Menjamin keamanan konstruksi BTS dan peralatan pendukungnya milik PIHAK KEDUA yang dipasang di lokasi tanah yang disewa, sehingga PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas kerusakan dan/atau kerugian yang diakibatkan buruknya konstruksi dimaksud baik terhadap PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KETIGA. -------------------------------------------------------------------------

(3). PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan untuk mengalihkan hak pemakaian tanah, baik sebagian atau seluruhnya maupun melakukan perbuatan hukum lain dengan nama / cara apapun juga yang mengijinkan pihak lain untuk menggunakan tanah yang dimaksud dalam Surat Perjanjian ini. -----------------------------------------------(4). Sehubungan dengan penggunaan tanah tersebut oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA memiliki kewajiban sebagai berikut : -----------------------------a. Melakukan kegiatan pengamanan secara terpadu terhadap sarana dan prasarana serta fasilitas-fasilitas yang ada didalam KIP; ---------------------------------------b. Memberitahukan selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sebelumnya kepada PIHAK KEDUA, apabila PIHAK PERTAMA bermaksud untuk memakai / mempergunakan ataupun melakukan pembangunan yang mengakibatkan harus dipindahnya lokasi BTS dimaksud ke lokasi lain, termasuk kewajiban untuk menyediakan tanah pengganti; ---------------------------------------------------------c. Menyediakan akses jalan masuk yang memadai menuju lokasi dimana perangkat BTS milik PIHAK KEDUA terletak. -------------------------------------PASAL 3 (1). Pelaksanaan perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu selama 3 (tiga) tahun, terhitung sejak tanggal .2004 sampai dengan tanggal 2007. --------------------------------------------------------------------(2). Apabila jangka waktu perjanjian ini berakhir, maka kedua belah pihak dapat melakukan perpanjangan jangka waktu perjanjian ini. ----------------------------------PASAL 4 (1). PIHAK KEDUA bersedia dikenakan kewajiban untuk membayar biaya pemakaian / pemanfaatan tanah kepada PIHAK PERTAMA sebesar Rp. 1.500.000,00 / M2 (satu juta lima ratus ribu rupiah per meterpersegi), belum termasuk PPN 10%. -----------(2). Sesuai dengan Pasal 1 ayat 2 diatas, keseluruhan tanah yang dipakai / dimanfaatkan oleh PIHAK KEDUA adalah seluas 48 M2 (empat puluh delapan meter persegi). Dengan demikian jumlah biaya pemakaian / pemanfaatan tanah yang harus dibayar oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA adalah sebesar Rp. 72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah). ---------------------------------------------(3). Cara pembayaran biaya pemakaian / pemanfaatan tanah tersebut dilakukan sekaligus (cash) pada saat penandatanganan Surat Perjanjian ini oleh kedua belah pihak. --------------------------------------------------------------------------------------------

(4). Dalam hal PIHAK KEDUA memperpanjang berlakunya Perjanjian ini, maka apabila dipandang perlu PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dapat melakukan peninjauan kembali terhadap besarnya biaya pemakaian / pemanfaatan tanah tersebut. ----------------------------------------------------------------------------------------(5). Peninjauan kembali terhadap besarnya biaya pemakaian / pemanfaatan tanah tersebut dapat dilakukan antara lain karena pengaruh laju inflasi dan kenaikan harga tanah. -------------------------------------------------------------------------------------------PASAL 5 (1). Selama Perjanjian ini berlangsung, maka PIHAK KEDUA membebaskan PIHAK PERTAMA dari resiko dan/atau tuntutan apapun juga dari pihak manapun juga sebagai akibat kelalaian / kesalahan PIHAK KEDUA yang mengakibatkan kerugian pihak lain. --------------------------------------------------------------------------------------(2). PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab atas kerusakan dan/atau kerugian yang timbul akibat dari kegiatan PIHAK KEDUA selama perjanjian ini berlaku. --(3). Apabila setiap saat selama masa perjanjian ini, penguasaan dan/atau kepemilikan tanah yang menjadi objek perjanjian ini beralih kepada pihak manapun dan dengan cara apapun, maka sebelum dilaksanakannya transaksi pengalihan hak tersebut PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk memberitahukan kepada PIHAK KEDUA dan Pihak yang akan menerima alih agar menghormati hak-hak PIHAK KEDUA dan mengikatkan diri terhadap ketentuan dan syarat perjanjian ini. -------------------PASAL 6 Selama Perjanjian ini berlangsung / berlaku, maka segala macam pajak yang ada atas pemakaian tanah tersebut, apabila ada, sepenuhnya menjadi beban dan tanggungan PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan / peraturan yang berlaku, baik dari Pemerintah Pusat maupun dari Pemerintah Daerah. ----------------------------------------------------------PASAL 7 (1). Dengan mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan pasal 1267 Kitab Undangundang Hukum Perdata, maka kedua belah pihak dapat memutuskan perjanjian ini secara sepihak dengan memberitahukan secara tertulis kepada pihak lain dalam perjanjian ini, apabila PIHAK KEDUA lalai atau tidak melaksanakan / memulai pekerjaan konstruksi dalam waktu 60 (enam puluh) hari setelah Perjanjian ini ditandatangani. --------------------------------------------------------------------------------(2). Apabila PIHAK KEDUA tidak melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (1) tersebut diatas, maka PIHAK PERTAMA dapat melakukan pemutusan perjanjian ini dan PIHAK KEDUA dapat menerima kembali uang sewa yang telah dibayarkan

kepada PIHAK KESATU, dengan ketentuan : pengembalian uang tersebut dipotong 10% (sepuluh persen) dari jumlah uang yang sudah dibayarkan. ----------(3). Apabila ada pernyataan keberatan dari warga sekitar lokasi BTS atau terjadi penggusuran terhadap tanah di lokasi BTS yang mengakibatkan PIHAK KEDUA tidak dapat mempergunakan tanah tersebut, maka Pembayaran yang telah dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 yang telah diterima oleh PIHAK PERTAMA, akan dikembalikan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA secara proporsional sesuai dengan masa pemakaian tanah. -----------------------------------------------------------------------PASAL 8 (1). PIHAK PERTAMA dengan ini menjamin bahwa pihaknya adalah pemilik yang sah dari dan satu-satunya pihak yang berhak atas Tanah dimana perangkat telekomunikasi milik PIHAK KEDUA terletak dan telah mendapatkan seluruh perijinan yang diperlukan termasuk untuk menyewakannya berdasarkan Perjanjian ini serta dengan demikian tindakan hukum PIHAK PERTAMA berdasarkan Perjanjian ini adalah sah menurut hukum. ------------------------------------------------(2). PIHAK PERTAMA menjamin bahwa Tanah yang disewa berdasarkan Perjanjian ini : ----------------------------------------------------------------------------------------------a. b. c. tidak dalam keadaan sengketa dengan pihak manapun juga; --------------------tidak dibebani oleh tanggungan, hutang atau pembebanan dalam bentuk apapun juga; ----------------------------------------------------------------------------tidak dikenakan suatu sita atau jaminan apapun; -----------------------------------

(3). Selain hal tersebut diatas, PIHAK PERTAMA juga akan : -----------------------------a. menjamin tersedianya tempat (termasuk tempat pengganti) untuk penempatan peralatan Base Transciever Station milik PIHAK PERTAMA dengan posisi tempat tersebut memenuhi secara teknis; -------------------------------------------mengijinkan karyawan atau pihak yang berhubungan dengan PIHAK KEDUA untuk memasuki tanah dan melaksanakan pekerjaannya dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku di lingkungan PIHAK PERTAMA; -Apabila terjadi kerusakan terhadap perangkat PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA harus memberikan ijin khusus kepada karyawan atau pihak yang berhubungan dengan PIHAK KEDUA untuk melakukan perbaikan peralatan diluar jam kerja yang telah ditentukan. ----------------------------------------------

b.

c.

(4). Apabila seluruh pernyataan dan/atau jaminan dimaksud tidak benar, baik seluruh atau sebagian, maka PIHAK KEDUA berhak untuk membatalkan Perjanjian ini dan PIHAK PERTAMA dengan ini bersedia mengembalikan seluruh uang sewa yang telah dibayar oleh PIHAK KEDUA. -------------------------------------------------------

PASAL 9 Setelah masa Perjanjian ini selesai atau Perjanjian ini dibatalkan sewaktu-waktu sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat 1 diatas, maka : ---------------------------------------a. Ijin dan/atau hak PIHAK KEDUA atas pemakaian / pemanfaatan tanah dalam Perjanjian ini menjadi tidak berlaku dan atas pemakaian / pemanfaatan tanah dimaksud kembali berada dibawah penguasaan PIHAK PERTAMA. ----------------PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengadakan peninjauan lapangan bersama ke lokasi tanah yang dipakai / dimanfaatkan oleh PIHAK KEDUA untuk selanjutnya dibuatkan Berita Acara yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. --PIHAK KEDUA berkewajiban untuk memperbaiki, dengan beban biaya dan tanggung jawab PIHAK KEDUA, atas segala kerusakan sebagai akibat selama pemakaian / pemanfaatan tanah oleh PIHAK KEDUA. ---------------------------------PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA membuat Berita Acara Serah Terima atas selesainya Perjanjian atau pemutusan Perjanjian ini setelah pekerjaan perbaikan sebagaimana dimaksud dalam huruf c Pasal ini telah dilaksanakan dengan baik oleh PIHAK KEDUA. -----------------------------------------------------------------------------PASAL 10 (1). Bila terjadi perselisihan dan/atau sengketa dalam melaksanakan Perjanjian ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah mufakat. -----(2). Apabila penyelesaian yang dimaksud dalam ayat 1 diatas tidak tercapai, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan masalah ini ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur. ---------------------------------------------------------------------------------PASAL 11 (1). Force Majeure adalah keadaan dan/atau kejadian yang terjadi diluar kekuasaan/ kemampuan PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA, antara lain : bencana alam, gempa bumi, banjir besar, gunung meletus, peperangan, huru-hara, termasuk perubahan peraturan perundang-undangan baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. ---------------------------------------------------------------------------(2). PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dibebaskan dari kewajiban dan/atau pelaksanaan kewajiban berdasarkan Surat Perjanjian ini yang disebabkan oleh keadaan atau kejadian Force Majeure tersebut. --------------------------------------------

b.

c.

d.

(3). Terjadinya keadaan / kondisi Force Majeure tersebut harus diberitahukan oleh pihak yang bersangkutan secara tertulis kepada pihak lain dalam Perjanjian ini selambatlambatnya dalam jangka waktu 3 X 24 jam setelah terjadi Force Majeure. ----------PASAL 12 Apabila terjadi perubahan-perubahan dan/atau belum cukup diatur dalam Surat Perjanjian ini, maka hal tersebut akan ditetapkan bersama oleh kedua belah pihak dalam suatu Addendum yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini. -----------Demikian Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), dibubuhi meterai cukup, yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama sebagai naskah asli, dan ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari dan tanggal tersebut diatas. --------------PIHAK KEDUA PT. MEGA MERCUPERSADA PIHAK PERTAMA PT. Persero JAKARTA INDUSTRIAL ESTATE PULOGADUNG

..

Hendiyanto Direktur Pemasaran

You might also like