You are on page 1of 41

66

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1.

Implementasi Pada bab ini menjelaskan tentang implementasi dan pengujian sistem.

implementasi sistem meliputi tatacara atau aturan penggunaan perangkat pendukung yang berupa perangkat keras dan perangkat lunak. Pengujian sistem dipakai untuk menguji kelayakan aplikasi web based untuk konfigurasi NMS server dan shell script hasil dari konfigurasi web. dalam hal ini pengujian ditujukan untuk mengetahui tercapai atau tidaknya dari tujuan dibuatnya aplikasi ini. 4.1.1. Perangkat Pendukung 1. Spesifikasi perangkat lunak server NMS. a. Sistem operasi FreeBSD 6. b. SMS Gateway Software yang digunakan yaitu kannel. c. Apache web server versi 1.37 d. PHP versi 4.4.7 e. Database menggunakan mysql versi 5.0.27 f. Net-snmp versi 5.2 g. Intrution detection system (IDS) snort. h. Oinkmaster sebagai program updater rules snort. i. Secure Socket Layer (SSL) dengan openssl versi 0.9.7b. j. Perl script language versi 5.8.8. k. Modul perl LWP.

67

2. Spesifikasi perangkat lunak host yang akan di monitor. a. Sistem operasi FreeBSD 6. b. Mail Transport Agent menggunakan sendmail. c. Mail Antivirus menggunakan clamav versi 0.90.3. d. Mail Spamfiltering menggunakan spamassassin versi 3.2.1. e. Apache web server versi 1.37. 3. Spesifikasi perangkat lunak untuk menguji sistem yang dibuat. Program -program ini dipasang disisi server yang akan di monitor. a. Nmap version 4.20 yaitu program untuk mengetahui sistem operasi apa yang dipakai target kita, berikut port-port aplikasi berapa saja yang terbuka. b. Pine yaitu program email client berbasis teks, yang ada di setiap distribusi FreeBSD. c. Contoh email bervirus. 4. Spesifikasi perangkat keras server NMS. a. Intel Pentium 4 2.4 Ghz b. Memori 512 MB c. Hard disk 80 GB d. Ethernet Card e. modem gsm/gprs menggunakan sony ericsson t68i dengan koneksi bluetooth 5. Spesifikasi perangkat keras host yang di monitor. a. Intel Pentium III 1 Ghz

68

b. Memori 128 MB c. Hard disk 20 GB d. Ethernet Card 6. Spesifikasi perangkat keras jaringan. a. Kabel UTP cat 5 b. Konektor RJ-45

4.1.2. Pengujian Sistem Jaringan Pada Gambar 4.2 diperlihatkan sistem jaringan yang akan digunakan dalam implementasi dan pengujian aplikasi web based konfigurasi NMS server serta simulasi jaringan lainnya , untuk mendukung proses implementasi dan pengujian. Pada tahap perancangan sistem jaringan secara fisik melibatkan beberapa komponen diantara : 1. Komputer server NMS. 2. Komputer host yang akan di monitor. 3. Kabel UTP cat 5 yang sudah terpasang konektor RJ-45.

Kabel UTP cat 5

Kabel UTP cat 5

Server yang akan di monitor

Server NMS

Gambar 4.1 sistem jaringan yang dibangun

69

pada Gambar 4.1 di perlihatkan sistem jaringan yang dibangun dalam implementasi.

Kemudian konfigurasi network interface komputer server NMS dan host/server yang di monitor dengan mengisikan pada file /etc/rc.conf dengan parameter-parameter seperti yang terlihat pada gambar. Pada gambar 4.2 diperlihatkan cara melakukan konfigurasi network interface.

Gambar 4.2 Konfigurasi Network Interface Lihatlah pada bagian ifconfig_fxp0, fxp0 disini menyatakan lancard/kartu jaringan yang digunakan oleh komputer, ceklah dengan perintah ifconfig untuk mengetahui interface atau lancard yang kita gunakan kemudian isikan ip address dari komputer pada contoh ini komputer server NMS akan kita beri ip 192.168.2.2 dan untuk host akan kita beri ip 192.168.2.3. Restart masing-masing server NMS maupun host yang di monitor untuk melihat konfigurasi ip sudah berhasil. Pada gambar 4.3 diperlihatkan skema network map yang akan di ujicoba.

70

Gbr. 4.3 Skema jaringan Setelah konfigurasi pada network interface, selanjutnya lakukan perintah untuk mengetes konfigurasi dengan perintah ping 192.168.2.3

Gambar 4.4 Network interface pada komputer server NMS telah berfungsi

71

Gambar 4.5 Network interface pada komputer host yang di monitor telah berfungsi Pada gambar 4.4 dan 4.5 diperlihatkan bahwa perangkat network interfaces pada komputer server NMS dan host telah berfungsi, IP address komputer server adalah 192.168.2.2 sedang komputer host adalah 192.168.2.3. 4.1.3. Instalasi dan Konfigurasi Software Pendukung Tahapan berikutnya adalah proses instalasi program program yang dibutuhkan baik pada komputer server NMS dan komputer host , yaitu berupa perangkat lunak pendukung yang disebutkan pada sub bab perangkat . Setelah melakukan proses instalasi perangkat lunak pendukung, pastikan semuanya telah terinstal dengan benar, terlebih pada komputer server NMS. Pada gambar 4.6 diperlihatkan daftar program yang diperlukan oleh server NMS.

72

Gambar 4.6 Program-program yang diperlukan pada server Jika software belum terinstalasi di sistem, maka install terlebih dahulu, berikut beberapa cara instalasi software di sistem FreeBSD : Untuk paket software kannel, apache, mysql-server, snort, net-snmp kita bisa menggunakan paket binary dari FreeBSD, dengan menggunakan perintah pkg_add -r namapaketnya. Maka FreeBSD akan melakukan download otomatis paket tersebut ke internet.

pkg_add -r kannel pkg_add -r perl pkg_add -r apache+mod_ssl pkg_add -r mysql-server pkg_add -r snort pkg_add -r net-snmp Sedang untuk paket php dan modul perl LWP serta oinkmaster lebih baik

melakukan instalasi melalui source code (sumber program) dengan pertama-tama melakukan proses download source terlebih dahulu di situsnya masing-masing,

73

untuk php bisa di ambil di http://php.cbn.net.id/downloads.php, dan untuk modul perl LWP bisa diambil di

http://search.cpan.org/CPAN/authors/id/G/GA/GAAS/libwww-perl-5.805.tar.gz. Sedangkan untuk oinkmaster bisa diambil di

http://internap.dl.sourceforge.net/sourceforge/oinkmaster/oinkmaster-2.0.tar.gz. Untuk instalasi php, sebagai berikut : 1. Extract source php, dengan perintah tar -xzvf php-4.4.7.tar.bz 2. Masuk direktori php-4.4.7, dengan perintah cd php-4.4.7 3. Compile source dengan perintah ./configure with-mysql with-apxs && make && make install Setelah instalasi php selesai, tambahkan konfigurasi AddType application/xhttpd-php .php .phtml pada file /usr/local/etc/apache/httpd.conf Untuk instalasi modul perl LWP, sebagai berikut : 1. Extract source perl LWP, dengan perintah tar -xzvf libwww-perl5.805.tar.gz. 2. Masuk direktori libwww-perl-5.805, dengan perintah cd libwww-perl5.805. 3. Compile source dengan perintah perl Makefile.PL && make && make install. Untuk instalasi oinkmaster, sebagai berikut : 1. Extract source oinkmaster, dengan perintah tar -xzvf oinkmaster2.0.tar.gz. 2. Masuk direktori oinkmaster-2.0, dengan perintah cd oinkmaster-2.0.

74

3. Copy file oinkmaster.pl ke direktori /usr/local/bin, menggunakan perintah cp oinkmaster.pl /usr/local/bin. 4. Copy file oinkmaster.conf ke direktori /usr/local/etc, menggunakan perintah cp oinkmaster.conf /usr/local/etc. Agar oinkmaster tetap melakukan update rules snort diperlukan account khusus untuk mengambil rules snort dari website snort, nantinya dari account khusus ini bisa didapatkan oinkcode, dengan oinkcode inilah oinkmaster dapat secara otomatis melakukan proses download rules dengan melakukan set url pada oinkmaster.conf menjadi http://www.snort.org/pub-

bin/oinkmaster.cgi/5a081649c06a277e1022e1284bdc8fabda70e2a4/snortrulessnapshot-2.4.tar.gz. Setelah itu set oinkmaster agar selalu update setiap hari dengan menambahkan * 1 * * * root

/usr/local/bin/oinkmaster.pl -o /usr/local/etc/snort/rules/ pada file /etc/crontab. Untuk paket software kannel, apache, mysql-server, snort, net-snmp. Bisa di instalasi dengan menggunakan source untuk lebih mudah dalam melakukan kustomisasi. Cara instalasinya, sama seperti melakukan instalasi paket php. Langkah selanjutnya untuk mengetahui berfungsinya program-program pendukung seperti : Apache web server, PHP dan openssl yaitu dengan menjalan web browser dengan memasukan url http://192.168.2.2 dan https://192.168.2.2. Apabila pada jendela web browser muncul tampilan seperti pada gambar 4.7 dibawah ini , menyatakan bahwa program-program pendukung telah berfungsi atau berjalan.

75

Gambar 4.7 Apache web server telah berfungsi Pada gambar 4.7 diperlihatkan program Apache web server telah berfungsi.Selanjutnya set database dari mysql dengan membuat username dan password dari database yang akan kita buat.

Gambar 4.8 pembuatan database nmsdb pada gambar 4.8 diperlihatkan cara pembuatan database nmsdb.

76

Gambar 4.9 Pembuatan username dan password database Pada gambar 4.9 diperlihatkan pembuatan username dan password database. Database yang dibuat terdiri dari 3 buah tabel yakni general, t_host dan t_user. Tabel general berisi data konfigurasi umum dari sistem NMS kita sedangkan tabel t_host berisi data server yang di monitor dan tabel t_user berisi data user atau admin yang bisa login ke sistem NMS kita.

Gambar 4.10 Tabel general pada database nmsdb Pada gambar 4.10 diperlihatkan tabel general yang terdapat pada database nmsdb, sedangkan pada gambar 4.11 diperlihatkan tabel t_host pada database nmsdb. Dan pada tabel 4.12 diperlihatkan tabel t_user pada database nmsdb.

77

Gambar 4.11 Tabel t_host pada database nmsdb

Gambar 4.12 Tabel t_user pada database nmsdb Untuk sisi server yang dimonitor kita membutuhkan software net-snmp, antivirus dan spamfiltering serta nmap sebagai scanner, untuk instalasi net-snmp sama seperti instalasi pada sub bab sebelumnya. Setelah net-snmp selesai di instalasi, selanjutnya kita buat file konfigurasi dari net-snmp ini. Pertama salin file contoh dari snmpd.conf yang ada pada direktori menjadi

/usr/local/share/snmp/snmpd.conf.example

78

/usr/local/share/snmp/snmpd.conf,

dengan

menggunakan

perintah

cp

/usr/local/share/snmp/snmpd.conf.example Kemudian edit file

/usr/local/share/snmp/snmpd.conf. Pada gambar 4.13

/usr/local/share/snmp/snmpd.conf.

diperlihatkan file konfigurasi snmpd.conf.

Gambar 4.13 File konfigurasi snmpd.conf Edit file /etc/rc.conf dan tambahkan snmpd_enable=YES pada file tersebut agar snmpd dijalankan. Selain snmpd pada sisi host/server yang di monitor untuk fitur spam alert, virus alert dan bruteforce ssh alert. Dibutuhkan suatu aplikasi tambahan yang membaca file log dan menentukan ip address mana yang menjadi spammer atau pengirim virus atau yang terus menerus melakukan bruteforce ssh. Aplikasinya dinamakan security.sh. Cara menggunakannya, untuk cek virus lakukan perintah security.sh virus sedang untuk spam security.sh spam dan untuk bruteforce ssh security.sh brute. Simpan file security.sh di folder /usr/local/bin/ (cp security.sh /usr/local/bin).

79

Karena Network monitoring system yang akan kita buat menggunakan alert SMS, maka di butuhkan sebuah SMS Gateway sebagai media pengiriman alert tersebut. Software SMS Gateway yang di gunakan adalah kannel, dan sudah diterangkan cara instalasinya pada sub bab sebelumnya. Pada pengujian SMS Gateway ini, menggunakan GSM/GPRS phone yang di fungsikan sebagai modem yaitu sony ericsson t68i dengan konektifitas bluetooth. Bluetooth Adapter di pasang pada komputer yang bertindak sebagai SMS Gateway. Pada sistem FreeBSD dibutuhkan sebuah modul khusus agar bluetooth adapter yaitu modul ng_ubt, agar langsung aktif edit file /boot/loader.conf dan tambah baris berikut ng_ubt_load="YES" , kemudian restart. Bluetooth adapter sudah harus langsung terdeteksi. Lihatlah layar monitor dan lihat pada bagian berikut, yang menandakan device bluetooth telah terdeteksi. ubt0: vendor 0x0a12 product 0x0001, rev 1.10/5.25, addr 2 ubt0: Interface 0 endpoints: interrupt=0x81, bulk-in=0x82, bulk-out=0x2 ubt0: Interface 1 (alt.config 5) endpoints: isoc-in=0x83, isoc-out=0x3; wMaxPacketSize=49; nframes=6, buffer size=294 Setiap device Bluetooth memiliki device id yang unik, seperti sistem mac address pada media ethernet. Selain itu setiap bluetooth berkumunikasi dengan cara mengirim dan menerima pin terlebih dahulu. Pada FreeBSD ada suatu daemon/program yang bertugas menangani pertukaran pin ini yaitu hcsecd. Sebuah device id dari bluetooth bisa di ketahui dengan perintah hccontrol -n ubt0hci inquiry. Dan hasilnya akan seperti ini : Inquiry result, num_responses=1 Inquiry result #0 BD_ADDR: 00:80:37:79:25:49

80

Page Scan Rep. Mode: 0x1 Page Scan Period Mode: 00 Page Scan Mode: 00 Class: 52:02:04 Clock offset: 0x78ef Inquiry complete. Status: No error [00] lihat pada bagian BD_ADDR yang merupakan device id dari bluetooth yang akan kita koneksikan yaitu phone t68i. Setelah mengetahui device id dari phone GPRS, edit file /etc/bluetooth/hcsecd.conf dan masukan konfigurasi ini : device { bdaddr 00:80:37:79:25:49; name "Dummy"; key nokey; pin "1111"; } Pada bagian pin kita set 1111, artinya pin kita set 1111, untuk itu pada phone t68i kita set juga bluetooth pin 1111. Setelah konfigurasi di buat tinggal jalankan program hcsecd dengan perintah hcsecd -f /etc/bluetooth/hcsecd.conf , kemudian jalankan perintah rfcomm_sppd -a 00:80:37:79:25:49 -c 1 -t /dev/ttyp6 , perintah tersebut berfungsi mengkoneksikan bluetooth adapter ke bluetooth phone t68i dan melakukan emulasi link/koneksi pada device /dev/ttyp6. Selanjutnya setelah device bluetooth terkoneksi kita set program kannel kita agar bisa menjadi sebuah SMS Gateway. Buat file konfigurasi kannel yaitu file smskannel.conf (contoh konfigurasi ada pada halaman lampiran) dan simpan di direktori /usr/local/etc/. Setelah itu buat file startup kannel yaitu bearerbox.sh dan smsbox.sh (contoh file startup ada pada halaman lampiran) dan simpan di direktori /usr/local/etc/rc.d/. Setelah selesai jalankan file startup tersebut dengan mengetikan /usr/local/etc/rc.d/bearerbox.sh start dan

81

/usr/local/etc/rc.d/smsbox.sh start. Pada gambar 4.14 diperlihatkan program kannel dijalankan yaitu bearearbox.sh dan smsbox.sh.

Gambar 4.14 program kannel dijalankan, bearerbox dan smsbox Untuk melakukan pengetesan cek terlebih dahulu apakah program kannel yaitu bearearbox dan smsbox sudah berjalan, kemudian buat sebuah file script perl yang akan mencoba mengirimkan SMS melalui SMS Gateway yang telah kita buat, kita buat file kirim.pl (isi dari script terlampir) untuk melakukan pengiriman SMS. Coba jalankan script dengan printah ./kirim.pl pesannyaapa. Jika pesan terkirim dan sampai ke handphone tujuan maka SMS Gateway telah berjalan dengan normal.

4.1.4. Implementasi Aplikasi Web Network Monitoring System Untuk implementasi aplikasi web based Network Monitoring System yang telah dibuat yaitu dengan menempatkan atau menyimpan aplikasi tersebut di komputer server, direktori untuk aplikasi ini ditempatkan pada /var/www/.

82

Aplikasi terdiri dari 3 folder yaitu folder /var/www dan /var/www/include sendiri yang berisi file konfigurasi web dan folder /var/www/monitoring yang berisi file shell script perl yang melakukan proses monitoring nantinya. Setelah aplikasi ditempatkan pada direktori tersebut, kepemilikan folder /var/www harus atas nama user dan group www, karena yang mempunyai hak untuk dapat mengakses dan menjalan aplikasi ini adalah user dan group www. Perintah untuk merubah kepemilikan suatu folder atau direktori pada mesin FreeBSD yaitu chown , adapun perintah untuk kasus diatas adalah chown -R www:www /var/www. Untuk meyakinkan telah berubahnya kepemilikan folder atau direktori /var/www lakukan perintah ls -al yang bermakna tampilkan atribut dari

sebuah folder atau file. Gambar 4.15 memperlihatkan atribut dari folder atau file pada direktori /var/www.

Gambar 4.15 Atribut folder dan file pada direktori /var/www/

83

Pada folder /var/www/ terdiri dari beberapa file diantaranya index.php, main.php, update_general.php, add.php, edit.php, delete.php, view.php, ids.php, profile.php, update_host.php. Dan pada folder include terdiri file intern.css, koneksi.inc, menu.php. Pada file koneksi.inc set username, password serta nama database yang digunakan sesuai dengan pembuatan database yang di jelaskan di sub bab sebelumnya. Sedangkan pada folder /var/www/monitoring terdiri atas file shell script perl yang bertugas melakukan monitoring dan isinya adalah hasil konfigurasi dari aplikasi web yang telah di buat. File-file nya di antaranya cekserver.pl, kirim.pl, snort.sh,tempini.pl,tempserver.pl,tempabuse.pl dan file teks hasil konfigurasi dari aplikasi web yakni diantaranya server.txt, portlist.txt, portstat.txt, spamstat.txt, virusstat.txt, memstat.txt, datacpu.txt, cpustat.txt, brutestat.txt. Pada gambar 4.16 dan 4.17 diperlihatkan list file yang ada pada direktori /var/www/include dan list file yang ada pada direktori /var/www/monitoring.

Gambar 4.16 List file pada direktori /var/www/include/

84

Gambar 4.17 List file pada direktori /var/www/monitoring/ Ketikan pada browser http://192.168.2.2 maka akan muncul tampilan login, gambar 4.18 memperlihatkan tampilan menu login.

Gambar 4.18 Tampilan menu login Masukan username dan password, untuk konfigurasi yang sekarang di uji coba. Username nya adalah edy, password Skywalker. Jika username dan password benar maka kita akan masuk ke halaman menu utama. Namun jika username atau password salah maka akan muncul tampilan error dan

85

mempersilahkan kita untuk kembali login. Pada tampilan utama ada menu untuk melakukan konfigurasi NMS diantaranya : 1. General Configuration a. Time check, disini kita bisa set berapa menit sekali nms akan melakukan pengecekan kepada host yang akan di monitor, pada pengujian ini di isi 5. artinya pengecekan di lakukan setiap 5 menit sekali.

b. Contact no, masukan nomor handphone yang akan di kirimi notifikasi SMS (nomor handphone system administrator maupun network administrator) 2. SMS Gateway Configuration a. pada b. pada c. set Username, masukan username untuk koneksi ke SMS Gateway, ujicoba ini username nya adalah melsa. Password, masukan password untuk koneksi ke SMS Gateway, ujicoba ini password nya adalah kaNNelNih. SMS server, masukan alamat SMS Server, pada uji coba ini kita SMS server bersatu dengan NMS server, jadi kita set

localhost. d. default port Port, masukan port SMS Gateway untuk pengiriman SMS, untuk software kannel adalah 13002.

86

Gambar 4.19 Tampilan utama setelah berhasil login dan ketika memasukan konfigurasi pada gambar 4.19 diperlihatkan tampilan utama setelah berhasil login, dan ketika memasukan konfigurasi.

87

Gambar 4.20 Tampilan jika salah memasukan username atau password Pada gambar 4.20 diperlihatkan tampilan ketika salah memasukan username atau password. setelah berhasil login, masukan host yang akan di monitor dengan cara masuk ke menu host --> add host dan masukin data-data yang ada pada menu tersebut yaitu : 1. Hostname, masukan nama host yang akan dimonitor, yaitu server 2. IP address, masukan ip address dari host yang akan di monitor, yaitu 192.168.2.3 3. SNMP community, masukan community dari SNMP server host, yaitu kucinG. 4. Port monitor, masukan port aplikasi yang akan di monitor, contoh yaitu 80 untuk port http/web. 5. Utility monitor, ceklist cpu dan memory untuk memonitor cpu dan memori dari host yang di monitor.

88

6. Security monitor, ceklist virucheck, spamcheck dan bruteforcecheck untuk memonitor status virus dan spam serta login pada host. Untuk melihat konfigurasi yang telah dibuat, klik menu view dan pilih view host untuk melihat host mana saja yang di monitor dan pilih view general untuk melihat konfigurasi umum.Pada gambar 4.21 diperlihatkan menu memasukan server yang akan dimonitor.

Gambar 4.21 Tampilan menu memasukan server yang akan di monitor

Gambar 4.22 Tampilan menu untuk melihat

89

server mana saja yang di monitor pada gambar 4.22 diperlihatkan tampilan menu untuk melihat server mana saja yang di monitor.

Gambar 4.23 Tampilan menu untuk melihat konfigurasi umum pada gambar 4.23 diperlihatkan tampilan menu untuk melihat konfigurasi umum. Untuk mengganti password login dan mengganti nama, masuk ke menu profile. Dan masukan nama dan password baru.

Gambar 4.24 Tampilan menu untuk mengganti nama dan password

90

Pada gambar 4.24 diperlihatkan tampilan menu untuk mengganti nama dan password. Setelah selesai semua konfigurasi dibuat maka klik menu logout untuk keluar dari sistem web NMS, web NMS juga bisa di buka dengan menggunakan protokol secure yaitu https://192.168.2.2 untuk lebih menjamin keamanan.

4.2.

Pengujian Aplikasi Network Monitoring System dengan Notifikasi SMS Setelah konfigurasi menggunakan web dilakukan, selanjutnya diperlukan

adanya tahapan-tahapan dalam simulasi untuk menguji sistem alert dari network monitoring system ini. Adapun tahapan simulasinya sebagai berikut : 1. Simulasi alert hidup tidaknya suatu host yang sedang di monitor. 2. Simulasi alert mati tidaknya port aplikasi dari host yang sedang di monitor. 3. Simulasi alert ketika cpu atau memori dari komputer host yang di monitor full (lebih dari 80%). 4. Simulasi alert ketika adanya spam, virus dan serangan bruteforce pada port ssh. 5. Simulasi alert berdasarkan paket dari IDS (intrusion detection system). Sistem alert akan dikirim menggunakan SMS dan akan ada pula pada sebuah file teks sebagai backup, berupa logfile. Yang akan disimpan pada file /var/log/local9.

4.2.1. Pengujian Alert Hidup Tidaknya Server

91

Untuk mengetahui hidup tidaknya suatu server, NMS mengirimkan paket ICMP (internet control message protocol) sebanyak 5 kali dan menghitung jumlah paket lost yang di terima, jika paket lost mencapai lebih dari 80% maka alert akan dikirimkan. Ketika keadaan server mati kemudian pada sesi pengecekan selanjutnya server kembali hidup maka akan dikirimkan juga alert bahwa host sudah kembali hidup. Pada simulasi ini coba matikan komputer server 192.168.2.3 atau cabut kabel jaringan/UTP host/server dari ethernet card nya. Maka NMS akan mengirimkan notifikasi berupa SMS, selain itu bisa di lihat juga pada file /var/log/local9. Pada gambar 4.25 diperlihatkan hasil capture dari SMS, yang menyatakan server 192.168.2.3 dalam keadaan mati.

Gambar 4.25 screenshot SMS, server 192.168.2.3 status mati

92

Pada gambar 4.26 diperlihatkan log file yang menyatakan server 192.168.2.3 pada status mati.

Gambar 4.26 file log berisi server 192.168.2.3 pada status mati Setelah simulai mati nya host dilakukan, coba nyalakan kembali host/server yang di monitor atau kabel yang telah kita cabut dikembalikan ke posisi semula pada ethernet card. Maka NMS akan melakukan pengecekan dan mengirimkan SMS yang isinya menyatakan bahwa server sudah menyala kembali. Ketik juga perintah tail -f /var/log/local9 jika ingin melihat logfile pada server NMS. Pada gambar 4.27 diperlihatkan hasil capture SMS yang menyatakan server 192.168.2.3 status hidup.

93

Gambar 4.27 screenshot SMS, server 192.168.2.3 status hidup

Gambar 4.28 file log berisi server 192.168.2.3 status kembali hidup Pada gambar 4.28 diperlihatkan log file yang menyatakan server 192.168.2.3 pada status hidup kembali. 4.2.2. Pengujian Alert Hidup Tidaknya Port Aplikasi Server Pada percobaan ini coba matikan aplikasi http atau web pada server yang dimonitor, maka NMS akan melakukan pengecekan dan mencoba melakukan

94

koneksi ke-port 80 (web atau http) dan akan mengirimkan alert SMS yang menyatakan bahwa port 80 (web atau http) mati.

Gambar 4.29 screenshot SMS server 192.168.2.3 status servis http atau web mati Pada gambar 4.29 diperlihatkan hasil capture SMS yang menyatakan server 192.168.2.3 status webserver dalam keadaan mati.

Gambar 4.30 Servis apache web server di matikan Pada gambar 4.30 diperlihatkan cata mematikan servis apache web server.

95

Gambar 4.31 file log berisi server192.168.2.3 status web server mati Pada gambar 4.31 diperlihatkan log file yang menyatakan server 192.168.2.3 status webserver dalam keadaan mati. Sekarang coba nyalakan kembali servis httpd pada host/server yang di monitor, NMS akan melakukan pengecekan dengan melakukan koneksi ke port 80 dan akan mengirimkan alert yang menyatakan bahwa servis http/web telah menyala kembali. Pada gambar 4.32 diperlihatkan cara menghidupkan apache webserver.

Gambar 4.32 Service apache web server dinyalakan Pada gambar 4.33 diperlihatkan hasil capture SMS yang menyatakan server 192.168.2.3 status webserver dalam keadaan hidup kembali.

96

Gambar 4.33 screenshot SMS, server 192.168.2.3 status servis http atau web kembali hidup

Gambar 4.34 file log berisi host/server 192.168.2.3 status web server kembali hidup Pada gambar 4.34 diperlihatkan log file yang menyatakan server 192.168.2.3 status webserver dalam keadaan hidup kembali.

4.2.3. Pengujian Alert Penuh Tidaknya CPU/Memory Pada Server

97

Untuk mengetahui cpu/memory penuh atau tidak coba lakukan proses kompilasi pada host/server yang di monitor. Contoh melakukan kompilasi clamav antivirus. Ketika cpu naik maka NMS akan mengirimkan alert menyatakan CPU lebih dari 80%. Pada gambar 4.35 diperlihatkan proses kompilasi program agar cpu usage bisa naik.

Gambar 4.35 proses kompilasi agar cpu usage naik Pada gambar 4.36 diperlihatkan hasil screenshot SMS yang menyatakan server 192.168.2.3 status cpu usage lebih dari 80%.

Gambar 4.36 Screenshot SMS server 192.168.2.3 status cpu usage lebih dari 80%

98

Gambar 4.37 file log berisi server 192.168.2.3 status cpu lebih dari 80% Pada gambar 4.37 diperlihatkan log file yang menyatakan server 192.168.2.3 status cpu usage lebih dari 80%. Hentikan proses kompilasi dan lihat perubahan nya, cpu usage server kembali normal, maka NMS akan mengirimkan notifikasi sms menyatakan CPU usage kembali normal.

Gambar 4.38 Screenshot SMS, server 192.168.2.3 status cpu usage kembali normal Pada gambar 4.38 diperlihatkan hasil screenshot SMS yang menyatakan server 192.168.2.3 status cpu usage kembali normal 20%.

99

Gambar 4.39 file log berisi server 192.168.2.3 status cpu kembali normal Pada gambar 4.39 diperlihatkan log file yang menyatakan server 192.168.2.3 status cpu usage kembali normal.

4.7.4. Pengujian Alert Serangan Spam,Virus dan Bruteforce ssh pada Server Coba kirimkan email yang mengandung virus ke salah satu user pada server 192.168.2.3 (coba namakan hostnya melsa.net.id), kemudian coba kirim juga email yang mengandung spam. Ketika sudah terkirim ke server maka server NMS melakukan pengecekan melalui protokol SNMP, kemudian program SNMP di host/server tujuan mengeksekusi program untuk membaca file log dan hasilnya akan di kembalikan ke server NMS berupa ip address yang mengirimkan spam. Untuk bruteforce coba lakukan koneksi ssh ke server yang akan di monitor dan masukan username dan password sembarang, lakukan proses ini sepuluh kali, NMS akan mengimkan alert SMS karena ada percobaan login berulang-ulang dengan cara mencoba-coba. Pada gambar 4.40 diperlihatkan gambar contoh pengiriman email menggunakan program pine.

100

Gambar 4.40 Contoh pengiriman email menggunakan program pine Pada gambar 4.41 diperlihatkan hasil screenshot SMS, yang menyatakan pada server 192.168.2.3 telah terjadi pengiriman virus dari alamat ip 192.168.2.2.

Gambar 4.41 Screenshot SMS, server 192.168.2.3 status virus dari 192.168.2.2

101

Gambar 4.42 screenshot SMS, server 192.168.2.3 status spam dari 192.168.2.2 Pada gambar 4.42 diperlihatkan hasil screenshot SMS, yang menyatakan pada server 192.168.2.3 telah terjadi pengiriman spam dari alamat ip 192.168.2.2.

Gambar 4.43 file log berisi host 192.168.2.3 status spam dan virus dari ip 192.168.2.2 Pada gambar 4.43 diperlihatkan log file yang menyatakan server 192.168.2.3 status ada virus dan spam dari ip address 192.168.2.2. Pada gambar 4.44 diperlihatkan percobaan login ke server 192.168.2.3 menggunakan protokol ssh.

102

Gambar 4.44 Percobaan login menggunakan protokol ssh Pada gambar 4.45 diperlihatkan hasil screenshot SMS, yang menyatakan pada server 192.168.2.3 telah terjadi serangan bruteforce ssh attack dari ip address 192.168.2.2.

Gambar 4.45 screenshot SMS, server 192.168.2.3 status bruteforce ssh dari 192.168.2.2

103

Gambar 4.46 file log berisi host 192.168.2.3 status bruteforce attack dari 192.168.2.2 Pada gambar 4.46 diperlihatkan log file yang menyatakan server 192.168.2.3 status ada bruteforce ssh attack dari ip 192.168.2.2.

4.7.5. Pengujian Alert berdasarkan Intrusion Detection System (IDS) Pastikan IDS up dan running di server nms, dan coba lakukan percobaan scanning menggunakan program nmap yang sudah diinstall. Ketika ada paket mencurigakan seperti proses PORTSCAN yang di lakukan oleh nmap, maka NMS akan membaca file alert snort dan mengirimkan notifikasi sms mengenai serangan tersebut.

104

Gambar 4.47 Proses scanning menggunakan program nmap Pada gambar 4.47 diperlihatkan proses scanning menggunakan program nmap.

Gambar 4.48 Screenshot SMS, server NMS status portscan dari 192.168.2.3 Pada gambar 4.48 diperlihatkan hasil screenshot SMS yang menyatakan terjadinya port scanning dari ip 192.168.2.3.

105

Gambar 4.49 file log berisi log IDS portscan dari ip 192.168.2.3 ke ip 192.168.2.2 Pada gambar 4.49 diperlihatkan log terjadinya portscan dari ip 192.168.2.3. 4.3 Analisis Hasil Berdasarkan hasil dari implementasi dan simulasi sistem, yang mencakup implementasi aplikasi yang dirancang disertai simulasi dan pengujian penggunaan aplikasi pada jaringan komputer, maka proses analisis dibedakan berdasarkan : 1. Analisis aplikasi web based konfigurasi NMS server. Aplikasi ini dapat membantu administrasi Network Monitoring untuk menkonfigurasi NMS server yang ada pada komputer bersistem operasi file sistem IDS yang menyatakan

FreeBSD. Pada aplikasi ini terdapat fungsi-fungsi untuk mendefinisikan konfigurasi yang akan diterapkan pada sistem tersebut. Dalam membuat konfigurasi telah disediakan pilihan parameter yang akan digunakan dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan, aplikasi ini disertai juga fungsi untuk menjalankan service IDS (Intrusion Detection System) secara remote. 2. Analisis Program NMS dengan notifikasi SMS.

106

Konfigurasi NMS server

berbasis web menghasilkan script yang di

gunakan NMS untuk melakukan pengecekan, dan mengirimkan alert sms kepada seorang system administrator atau network administrator. Alert juga selain menggunakan sms ada juga yang berbentuk file teks sebagai backup. Rule alert untuk spam, virus dan bruteforce bisa di kustomisasi sesuai dengan keadaan server yang akan kita monitor. Sedangkan rule IDS akan selalu update karena adanya suatu program yang terus menerus melakukan update.

You might also like