You are on page 1of 43

ERGONOMI

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN BEBAN: 2 SKS, SEMESTER: V P E N G A M P U : B A M B A N G D W I WA H Y U D I TA . 2 0 11 / 2 0 1 2

ERGONOMI
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu bersifat multi-

disipliner, lahir setelah perang dunia II, yang mempelajari pengetahuan dari ilmu kedokteran, biologi, psikologi dan sosiologi.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa Ergonomi

yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan dan berbagai aturan dalam bekerja.

Ergonomi merupakan disiplin ilmu yang

bersangkutan dengan pemahaman manusia dan interaksi di antara unsur-unsur lain dari sistem dan profesi, yang berlaku teori, prinsip, data dan metode untuk membuat suatu desain agar dapat mengoptimalkan kesejahteraan manusia dan sistem secara keseluruhan.

Ergonomi menarik banyak disiplin ilmu dalam studi

tentang manusia dan lingkungan kerja mereka.


Ergonomi berasal dari bahasa Yunani kata Ergon

dan Nomos. Ergon berarti kerja, Nomos berarti aturan atau hukum.

Implikasinya dalam kehidupan adalah bahwa di

dalam melaksanakan pekerjaan itu hendaknya manusia selalu menyadari bahwa ada aturan kerja yang harus dipatuhi.

Ergonomi dapat diartikan sebagai disiplin ilmu yang

mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya, mempelajari sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang sistem kerja yang tepat guna mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif, efisien, aman dan nyaman.

Ergonomi berkaitan dengan kesesuaian antara

orang-orang dan pekerjaan mereka. Hal ini memperhitungkan kemampuan pekerja dan keterbatasan dalam mencari untuk memastikan bahwa tugas, peralatan, informasi dan lingkungan hidup sesuai dengan setiap pekerja.

Untuk menilai seseorang cocok dalam pekerjaanya,

ergonomists mempertimbangkan pekerjaan yang dilakukan dan tuntutan pekerja; peralatan yang digunakan (ukuran, bentuk, dan bagaimana yang tepat untuk pekerjaan tersebut), dan informasi yang digunakan (bagaimana disajikan, diakses, dan diubah).

Prinsip dasar dalam ergonomi adalah menyesuaikan

manusia dengan pekerjaanya. Manusia harus mendapatkan pekerjaan. Pekerjaan yang diperoleh dapat memelihara harkat dan harga dirinya sebagai manusia sehingga bersifat manusiawi yang didalamnya terkandung pengertian adanya jaminan keselamatan, keamanan dan kenyamanan.

Manusia adalah:

makhluk individu makhluk sosial makhluk pekerja

Sebagai makhluk: a. Manusia tunduk pada aturan dan norma sosial. b. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain. c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah tengah manusia. e. Manusia harus bekerja untuk memepertahankan hidup dan kehidupannya. f. Untuk dapat mempertahankan kehidupannya, manusia harus produktif.

Dengan bekerja mereka akan menghasilkan suatu

hasil kerja yang nantinya akan dipakai untuk membiayai segala kebutuhan hidupnya, yaitu memperoleh bahan makanan, sandang dan perumahan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya itu manusia bisa saja memakai peralatan kerja dan berada dalam lingkungan kerja tertentu.

Peralatan kerja harus sesuai dengan manusia

sebagai pemakainya.
Lingkungan kerjanya harus mendukung fungsi tubuh

yang sedang bekerja.


Setidaknya hal itulah yang dituju dalam pelaksanaan

ergonomi di tempat kerja.

Dengan ergonomi akan dijamin manusia bekerja

sesuai dengan kemampuan, kelebihan dan keterbatasannya.


Hasil akhirnya ialah manusia mampu berproduksi

optimal, selama umur produktifnya, tanpa harus mengorbankan keselamatan dan kesehatannya.

Ergonomi dimanfaatkan sebagai suatu cabang ilmu

akan sangat bermanfaat bagi manusia dalam bekerja, dimana saja dan kapan saja.
Ergonomi dipergunakan oleh setiap manusia dalam

bekerja.

Ergonomi sebagai suatu pendekatan yang

memungkinkan manusia bekerja secara optimal dan efisien. Apakah ia bekerja di pagi, siang, sore dan malam hari. Bekerja di permukaan bumi, bawah laut, di bawah tanah atau di udara sekalipun. Jenis tugasnya dapat dilaksanakan secara invidual, atau berkelompok, pekerjaan ringan, sedang, dan berat; di situlah ergonomi akan berperan.

Tujuan Penerapan Ergonomi

Meningkatkan kesejahteraan fisik

dan mental, dengan meniadakan beban kerja tambahan (fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan kepuasan kerja.

Meningkatkan kesejahteraan sosial

dengan jalan meningkatkan kualitas kontak sesama pekerja, pengorganisasian yang lebih baik dan menghidupkan sistem kebersamaan dalam tempat kerja.

Berkontribusi di dalam keseimbangan

rasional antara aspek-aspek teknik, ekonomi, antropologi dan budaya dari sistem manusia-mesin untuk tujuan meningkakan efisiensi sistem manusiamesin.

Manfaat Pelaksanaan Ergonomi

Menurunnya angka sakit akibat

kerja. Menurunnya kecelakaan kerja. Biaya pengobatan dan kompensasi berkurang.

Stress akibat kerja berkurang. Produktivitas membaik. Alur kerja bertambah baik.

Rasa aman karena bebas dari

gangguan cedera. Kepuasan kerja meningkat. Kesejahteraan karyawan meningkat.

Pelaksanaan dan penerapan

ergonomi di tempat kerja dimulai dari yang sederhana, dan pada tingkat individual terlebih dahulu.

Rancangan yang ergonomis akan

dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan sistem serta lingkungan kerja yang cocok, aman, nyaman dan sehat.

Beberapa Aspek Yang Mempengaruhi Ergonomi dalam Kelangsungan Hidup Manusia

1. Lingkungan
Aspek lingkungan kerja sangat

menentukan prestasi kerja manusia. Lingkungan yang tidak kondusif untuk bekerja akan memberikan beban tambahan bagi tubuh, pada hal tubuh sedang melaksanakan beban utama yaitu tugas yang sedang dilaksanakan.

Demikian juga lingkungan dingin, kelembaban

relatif, penipisan kadar oksigen, adanya zat pencemar dalam udara semuanya akan mempengaruhi penampilan kerja manusia. Penerangan tempat kerja, adanya kebisingan, lingkungan kimia, biologi dan lingkungan sosial di tempat kerja berpengaruh terhadap prestasi dan produktivitas kerja.

2. Antropometri dan dimensi ruang

Antropometri
yaitu studi yang berkaitan dengan

pengukuran tubuh manusia yang akan digunakan sebagai pertimbangan ergonomis dalam memerlukan intraksi manusia.

Ukuran yang digunakan yaitu standar rata-rata

atau kurva normal. Data antropometri diaplikasikan secara luas antara lain dalam perancangan area kerja, perancangan peralatan kerja, perancangan produk konsumtif, dan perancangan lingkungan kerja fisik.

Perancangan suatu produk harus

memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia yaitu umur, jenis kelamin, suku bangsa, posisi tubuh.

3. Kondisi Kerja

Lingkungan kerja fisik mencakup segala hal dari

fasilitas parkir di luar gedung perusahaan, lokasi dan rancangan gedung sampai jumlah cahaya dan suara yang menimpa meja kerja atau ruang kerja seorang tenaga kerja.

4. Waktu Kerja

Lama jam kerja per hari atau per minggu penting

untuk dikaji guna mencegah adanya kelelahan berlebihan. Kerja dikatakan efisien apabila waktu penyelesaian berlangsung singkat. Untuk menghitung waktu (standar time) penyelesaian pekerjaan, maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik pengukuruan kerja.

Pengukuran kerja adalah suatu metode penetapan

keseimbangan antara kegiatan manusia dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan.

Waktu baku diperlukan terutama untuk perencanaan

kebutuhan tertentu tenaga kerja (man power planning), estimasi biaya2 untuk upah karyawan, penjadwalan produksi dan penganggaran, perencanaan sistem, pemberian bonus (insentif) bagi karyawan yang berprestasi, indikasi keluaran yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.

5. Sosial
Termasuk di dalamnya bagaimana pekerja

diorganisir dalam melaksanakan tugas-tugasnya, interaksi sosial sesama pekerja, khususnya menghadapi teknologi baru.
Pekerjaan yang dilaksanakan bila tidak sesuai

dengan kemampuan dan kapasitasnya akan menimbulkan stress psikologis dan problema kesehatan.

Karenanya kondisi sosial ini banyak seharusnya

dimanfaatkan oleh pimpinan tempat kerja untuk membina dan membangkitkan motivasi kerja, seperti sistem penghargaan bagi yang berhasil dan hukuman bagi yang salah dan lalai bekerja.

6. Sikap Kerja
Sikap kerja yang bertentangan dengan sikap

alami tubuh akan menimbulkan kelelahan dan cedera otot-otot. Dalam sikap yang tidak alamiah tersebut akan banyak terjadi gerakan otot yang tidak perlu sehingga akan boros energi. Hal itu akan menimbulkan strain dan cedera otototot.

7. Interaksi manusia-mesin atau peralatan kerja


Tujuannya untuk menentukan keserasian antara

manusia dengan mesin atau peralatan kerjanya. Bagaimana manusia dapat mengontrol mesinmesin melalui display dan control. Ketidak - serasian antara kedua faktor tersebut akan menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan tubuh.

Fokus perhatian ergonomi erat kaitannya dengan

aspek-aspek manusia dalam perencanaan dan lingkungan kerja. Penekanan ergonomi pada penelitian kemampuan keterbatasan manusia baik secara fisik maupun mental, psikologis serta dalam sistem manusia mesin yang integral, yang pada akhirnya rancangan ergonomis akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Konklusi
Maksud dan tujuan ergonomi diarahkan pada upaya

memperbaiki performance kerja manusia dan mampu memperbaiki pendayagunaan SDM serta meminimalisir kerusakan alat atau peralatan yang disebabkan oleh kesalahan manusia (Human Error). Sedangkan pendekatan khusus ergonomi merupakan aplikasi sistematis dari segala informasi yang relevan berkaitan dengan karakteristik dan perilaku manusia dalam perencanaan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai.

You might also like