You are on page 1of 19

Usulan Penelitian Skripsi KONSEP MOTIVASI PENDIDIKAN AL-GHAZALI DAN PENERAPANNYA DALAM IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM

Untuk Menyusun Skripsi Pada Program Strata (S-1) Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Diajukan Oleh: HOZAINI NIM. 04110194

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MALANG 2008

OUT LINE JUDUL :KONSEP MOTIVASI PENDIDIKAN DALAM AL-GHAZALI DAN

PENERAPANNYA BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Ruang Lingkup F. Definisi Operasional G. Sistematika Pembahasan

IMPLEMENTASI

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM

BAB II Konsep Motivasi Pendidikan Islam. A. Konsep Motivasi 1. Pengertian Motivasi 2. Fungsi Motivasi 3. Komponen-Komponen Motivasi 4. Pentingnya Motivasi 5. Nilai-nilai Motivasi 6. Jenis dan Sifat Motivasi 7. Prinsip-Prinsip Motivasi 8. Pengaruh Motivasi 9. Makna dan Peran Motivasi dalam pendidikan B. Motivasi dalam Pengembangan Pendidikan Islam 1. Pengertian Motivasi 2. Teori 3. Tipe 4. Fungsi motivasi motivasi dan dalam yang peran pengembangan dalam dalam pendidikan islam dibutuhkan motivasi pengembangan Pendidikan islam

pengembangan Pendidikan islam BAB III Implementasi Motivasi Pendidikan Al-Ghazali A. Implementasi Motivasi Menurut Al-Ghazali 1. Riwayat Hidup Dan Pendidikan Al-Ghazali 2. Karya Karya Al-Ghazali 3. Konsep Motivasi Al-Ghazali B. Pengaruh Pemikiran Al-Ghazali C. Karakteristik Motivasi menurut Al-Ghazali BAB IV Metode Penelitian A. Jenis Penelitian B. Sumber Data C. Jenis Data D. Tahap Pengumpulan Data E. Tehnik Analisa Data BAB V Analisis Motivasi Al-Ghazali Terhadap Implementasi Penerapan Pegembangan Pendidikan Islam A. Analisis Islam B. Pengaruh Pemikiran Al-Ghazali dalam Implementasi Terhadap Pegembangan Pendidikan Islam C. Karakteristik Motivasi sebagai Implementsi dalam Pengembangan Pendidikan Islam BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN Motivasi Pendidikan Al-Ghazali sebagai Implementasi Penerapan Pengembangan Pendidikan

JUDUL : KONSEP MOTIVASI PENDIDIKAN AL-GHAZALI DAN PENERAPANNYA A. LATAR BELAKANG Sejak negara Indonesia terlahir di tahun 1945, pendidikan telah disadari menjadi salah satu tonggak kemajuan bangsa. Pendidikan ibarat sebuah rahim yang didalamnya terdapat gen-gen dengan komposisi yang rapi dengan segala benihbenih kapabilitas yang ada. Ia juga merupakan sebuah iklim yang memenuhi syarat untuk memelihara dan menumbuh-kembangkan segala potensi dan kapabilitas yang diperlukan oleh masyarakat yang terpendam pada setiap individu. Maka dari itu perlu adanya usaha penggalian potensi, pengarahan (orientasi) dan perencanaan yang baik dalam pengembangan pendidikan. Dalam ketetapan MPR 1993 tentang pendidikan, dijelaskan sebagai berikut: Pembangunan pendidikan diarahkan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia serta kualitas sumber daya manusia Indonesia dan memperluas serta meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan termasuk di daerah terpencil, peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidikan dan tenaga pendidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum sesuai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang mamadai. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah 1 Kemajuan sains dan teknologi yang sangat pesat mempunyai dampak yang serius dalam berbagai segi kehidupan. Dampak itu menuntut kita agar menentukan sikap yang tepat dan sesuai dengan nilai kemanusiaan. Hal ini menuntut pentingnya menumbuhkan jiwa kompetitif yang bisa mengembangkan pendidikan ruh, akal (rasio) dan jasad.
1 GBHN 1993/1998 : 32 Bina Pustaka Tama Surabaya

DALAM

IMPLEMENTASI

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan dapat dipahami sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.2 Pendidikan merupakan proses yang lebih besar dari sekedar aktifitas persekolahan. Pendidikan merupakan proses pemberian sifat sosial kemanusiaan (Humanisai) kepada makhluk hidup.3 Yakni pendidikan merupakan proses pengembangan sosial yang mengubah individu dari sekedar makhluk biologis menjadi makhluk sosial agar hidup bersama realitas zaman dan masyarakatnya. Pendidikan dipandang sebagai seni mentransfer warisan dan ilmu membangun masa depan. Pendidikan merupakan proses pengembangan individu secara menyeluruh di dalam pusat sosialnya. Pendidikan merupakan proses persiapan untuk hidup melalui kehidupan itu sendiri dimana aspek-aspek fisik, intelektual, dan spiritual individu diperhatikan. Atas dasar itu, tugas pendidikan adalah memperhatikan pendidikan hati, kepala, dan tangan (heart, head, hand).4 Berbicara tentang Pendidikan Islam, kita tidak bisa melepaskan dari struktur bangunan Islam dilandaskan pada nilainilai yang terkandung dalam kitab suci Al Quran. Landasan dari Al-Quran ini yang mendasari Muhammad Quthb, sebagaimana di kutib M. Quraish Shihab, merumuskan tujuan pendidikannya: Membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya, guna membangun dunia sesuai
2 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Th. 2003. Jakarta: Sinar Grafika 2005. cet. II. 3 Ali, Heri Noer. Watak Pendidikan Islam. (Friska Agung Insani Jakarta, 2000), hlm: 23. 4 Ibid, hlm: 24

dengan konsep yang ditetapkan Allah.5 Dalam membina manusia secara pribadi maupun kelompok tentunya membutuhkan berlangsungnya proses belajar dalam tujuan untuk mengembangkan potensi yang telah tertanam dalam jiwa manusia sebagai anugrah fitroh. Dalam belajar hendaknya didasarkan pada sumber pendidikan Islam yang meliputi, AlQuran, As-Sunnah, Kata-kata sahabat (Madzhab Shahabi), kemaslahatan umat/sosial (Mashalil al-Mursalah), Tradisi atau adat kebiasaan masyarakat (Urf), hasil pemikiran para ahli dalam Islam (Ijtihad). Jadi untuk menumbuhkan semangat belajar terhadap sumber pendidikan, dibutuhkan dorongan dan motivasi. Motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau internal atau intensif di luar diri individu atau hadiah. Sebagai suatu masalah di dalam kelas, motivasi adalah proses membangkitkan, dan mengontrol minat-minat.6 Motivasi memiliki dua komponen, yakni komponen dalam (inner component) dan komponen luar (out komponen). Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan manusia tidak puas, ketegangan psikologis. Komponen luar ialah keinginan, dan tujuan yang mengarahkan perbuatan seseorang. Komponen dalam adalah kebutuhan-kebutuhan yang ingin di puaskan, sedangkan komponen luar adalah tujuan yang hendak dicapai.7 Menurut al-Ghazali pendidikan bukan bertujuan untuk mendapatkan pengakuan, mengejar status dan pangkat, untuk tampil sebagai orang yang berilmu, 5 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Quran, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat, cet. XXX (Bandung: Mizan, 2007), hlm. 172 6 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2000), hal. 173 7 Ibid., hal. 159

tenggelam dalam persaingan, perselisihan dan pertengkaran, tenggelam dalam usaha dan pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan, melainkan kemuliaan budi pekerti, ilmu dan amal yang bermanfaat untuk bekal dalam kehidupan, sehingga tercapai kebahagiaan hidup di dunia dan yang lebih utama lagi adalah kebahagiaan hidup di akhirat.8 Al-Ghazali melalui pendekatan tasawufnya banyak mengungkap hakikat dan perilaku manusia. Dari pemikiran-pemikiran Al-Ghazali yang fenomenal ini banyak terlahir pemikir-pemikir baru di bidang psikologi Islam. Diantara pemikiran AlGhazali adalah konsepnya tentang fitrah yang dikenal dengan sebutan al-Nafs alRabbaniyyah. Konsep fitrah Al-Ghazali berkaitan erat dengan pembahasan tentang motivasi. Untuk menjelaskan motivasi perilaku manusia, Al-Ghazali menyuguhkan konsep syahwat sebagai motivasi mendekat (al-sabab al-dakhili) dan ghadlab sebagai motivasi menjauh (al-sabab al-khariji). Untuk itu kami mengambil tema, Konsep Motivasi Pendidikan AlGhazali Dan Penerapannya Dalam Implementasi Pengembangan Pendidikan Islam), dengan tujuan untuk mengarahkan dan mencari solusi penanaman pembelajaran yang tepat guna menciptakan manusia yang berpandidikan sebagai insan kamil, terutama dalam realitas kehidupan sosial dalam mengaplikasikan nilainilai Pendidikan Islam. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:
8 http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2002-zaini-8635 pendidikan&q=Rumah. (Agustus 08/20/08, 20:00)

1. Bagaimana Konsep Motivasi dalam Perspektif Al-Ghazali? 2. Bagaimana Penerapan Konsep Motivasi AlGhazali dalam Pengembangan Pendidikan Islam? 3. Bagaimana Penerapan Konsep Motivasi AlGhazali dalam Implementasi pengembangan

pendidikan Islam? C. TUJUAN PENULISAN Tujuan dalam penulisan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan secara umum adalah mengungkap konsep

motivasi pendidikan dalam studi kritis pengembangan pendidikan Islam yang didasarkan pada pemikiran Al-Ghazali. Sedangkan tujuannya secara khusus adalah sebagai berikut : 1. Untuk secara konsep mengetahui mendalam motivasi

menurut Al-Ghazali. 2. Untuk konsep penerapan dalam mengetahui dan motivasi

implementasi

pengembangan pendidikan Islam.

3. Untuk konsep

mengetahui motivasi

dalam perspektif AlGhazali implementasi pengembangan pendidikan Islam. sebagai

D. MANFAAT PENULISAN Adapun manfaat yang diharapkan dari penulis berkaitan dengan penulisan skripsi ini, antara lain adalah : 1. Kajian di dalam skripsi ini bermaksud memberikan sumbangsih pemikiran yang sekiranya dapat memperkaya wawasan dan khazanah pengetahuan kita tentang konsep motivasi menurut Al-Ghazali dalam studi kritis pengembangan pendidikan Islam. 2. Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan mutu pendidikan sekaligus kualitas sumber daya manusia. Pada hakekatnya fungsi pendidikan menjadikan peserta didik yang mampu mengemban amanat dari Allah SWT sebagai insan kamil. Sehingga sumberdaya manusia menjadi berkualitas secara jasmani dan rohani. Karena itu penulisan ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam pengembangan pendidikan Islam. 3. Memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat luas, berupa informasi secara teoritik-historis tentang perkembangan pendidikan dan pembaharuannya dalam upaya menjawab tantangan masa depan umat manusia. 4. Diharapkan juga mampu memberikan inspirasi kepada para pemikir, praktisi dan seluruh pelaku pendidikan, dan terlebih khusus bagi para actor pendidikan Islam untuk lebih intensif dan massif dalam mengembangkan pendidikan Islam yang sampai hari inibelum banyak mengalami perkembangan yang

berarti,

bahkan

cenderung

mengalami

stagnasi

dan

kemunduran. E. RUANG LINGKUP Agar tidak terjadi mis-undertansding dalam memahami hasil dari penulisan ini, maka penulis perlu menjelaskan batasan pembahasannya. Sesungguhnya

penulisan skripsi ini, akan mengungkapkan konsep motivasi Perspektif Al-Ghazali. Perspektif Al-Ghazali ini dimaksudkan untuk merujuk pada buku atau karya beliau yang menganalisa tentang motivasi, terutama yang terdapat di dalam buku Al-Ghazali, Ayyuhal Walad" dan dalam "Al-adab Fi al-Din". Buku Al-Ghazali, Ayyuhal Walad", akan menjadi rujukan utama (term of reference) dalam penulisan skripsi ini. Sebagai bahasan utama, konsep Motivasi menurut Al-Ghazali dalam studi kritis pengembangan pendidikan Islam akan dikaji secara serius dan mendalam. Sehingga dapat terdeskripsikan dengan sistematis dan menghasilkan konsep yang diinginkan secara utuh tentang konsep motivasi menurut Al-Ghazali sebagai studi kritis pengembangan pendidikan Islam. F. DEFINISI OPERASIONAL Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang arah penulisan skripsi ini, ada baiknya penulis menjelaskan terlebih dahulu kata kunci yang terdapat dalam pembahasan ini, sekaligus penggunaan secara operasional. 1. Konsep Istilah konsep didalam dari skripsi ini, merupakan Al-Ghazali rancangan mengenai

dasar, pemikiran motivasi.

dasar

pandangan

2. Motivasi Pengunaan istilah Motivasi yang dimaksud dalam skripsi ini adalah sebagai berikut, Menurut Al-Ghazali sebuah perilaku terjadi karena peran dari Junud al-Qalb atau tentara hati. Dalam diri manusia terdapat dua kelompok Junud al-Qalb, yaitu yang bersifat fisik berupa anggota tubuh yang berperan sebagia alat dan yang bersifat psikis. Yang bersifat psikis mewujud dalam dua hal yaitu syhawat dan ghadlab yang berfungsi sebagai pendorong (iradah). Syahwat mendorong untuk melakukan sesuatu (motif mendekat) dan ghadlab mendorong untuk menghindar dari sesuatu (motif menjauh). Adapun tujuan dari perilaku tersebut adalah untuk sampai kepada Allah. Tetapi dalam praktiknya perilaku ini terbagi ke dalam hirariki motivasi Ammarah (hedonistik), motivasi Lawwamah (skeptik), dan motivasi Muthmainnah (spiritualistic). 3. Perspektif Perspektif Al-Ghazali dalam skripsi ini dimaksudkan sebagai tinjauan atau sudut pandang Al-Ghazali dalam memahami sesuatu. 5. Pendidikan Islam Definisi Pendidikan Islam menurut Marimba adalah bimbingan yang diberikan seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.9

9Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Maarif, 1989), hlm. 19

G. METODE PENELITIAN 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian karya ilmiah, dapat menggunakan salah satu dari tiga bagian grand metode yaitu library research, ialah karya ilmiah yang didasarkan pada literatur atau pustaka, field research, yaitu penelitian yang didasarkan pada penelitian lapangan, dan Bibliographic research, yaitu penelitian yang menfokuskan pada gagasan yang terkandung dalam teori.10 Berdasarkan tiga grand metode di atas dan mengingat subyek studi serta sifat masalah dan fenomena yang ada, maka jelas yang akan digunakan adalah Bibliographic research atau penelitian kepustakaan. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor menyebutkan: Metodologi kualitatif seagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hpotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.11 Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh).12
10 Tim Dosen IKIP Jakarta, Memperluas Cakrawala Penelitian Ilmiah. IKIP Jakarta, hal. 6 1988. 11 Lexi J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, 2005. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hlm: 4 12 Lexi J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm: 3

Sedangkan jenis penelitian dalam pembahasan ini menggunakan Bibliographic research dengan menggunakan metode deskriptif analitik yaitu data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar dan prilaku, yang tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitas dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.13 Secara terperinci metode ini lebih menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan.14 Untuk mewujudkan gambaran yang lebih kongkrit. Penelitian deskriptif analitik, dapat menggunakan content analysis yang menekankan pada analisis ilmiah tentang isi peran suatu komunikasi.15 Content Analysis memanfaatkan prosedur yang dapat menarik kesimpulan dari sebuah buku atau dokumen16 dari pesan komunikasi tersebut dipilih-pilih (disortir), dilakukan kategorisasi (Pengelompokan) antara data yang sejenis dan selanjutnya dianalisis secara kritis.

13 Margono, Metode Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta, hal. 190 Jakarta 2000. 14 Suharsismi Arikunto, Manajemen Penelitian. Rineka Cipta, hal. 310 Jakarta 2000. 15 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya, hal. 163-164 Bandung 1990. 16 Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif. Rake Sarasin, hal. 72 Yogyakarta 1992.

2. Pengumpulan Data a. Jenis Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder atau penunjang. Data primer berupa buku-buku karangan AlGhazali. Buku yang dijadikan sumber primer dalam skripsi ini, berjudul Ayyuhal Walad" dan "Al-adab Fi al-Din". Data penunjang berupa buku, jurnaljurnal, media massa, dan berbagai artikel yang memuat tentang Motivasi dan studi kritis dalam pengembangan pendidikan Islam. Buku Al-Ghazali, Ayyuhal Walad", akan menjadi rujukan utama (term of reference) dalam penulisan skripsi ini. Sebagai bahasan utama, konsep Motivasi menurut Al-Ghazali dalam studi kritis pengembangan pendidikan Islam akan dikaji secara serius dan mendalam. Sehingga dapat terdeskripsikan dengan sistematis dan menghasilkan konsep yang diinginkan secara utuh tentang konsep motivasi menurut Al-Ghazali sebagai studi kritis pengembangan pendidikan Islam.

Datadata yang diteliti sepenuhnya

dikumpulkan dari kepustakaan.

Data-data yang ada dibagi dalam tiga bagian, yaitu: primer, sekunder dan umum. Data primer disini adalah data-data yang berkaitan dengan Konsep Motivasi yang ditulis langsung oleh sang tokoh baik dalam buku maupun tulisan-tulisan pendek sang tokoh. Data sekunder adalah pemikiran-pemikiran yang diperoleh dari hasil

interpretasi para tokoh kemudian, sedangkan data umum adalah teori-teori yang berkaitan dengan Konsep Motivasi yang bisa digunakan untuk menganalisa pemikiran tokoh utama. 3. g 4. Teknik Analisa Data.

H. Sistematika Pembahasan Untuk mendapatkan uraian secara jelas, maka penulis menyusun skripsi ini menjadi enam bagian (bab) secara sistematis, sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan, dalam bab ini penulis akan mendeskripsikan secara umum dan menyeluruh tentang skripsi ini, yang dimulai dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaatnya, ruang lingkup, definisi operasional, dan sistematika pembahasan. Bab II : Kajian Pustaka, dimaksudkan untuk memberikan pra-wacana sebelum masuk dalam pembahasan utama. Dalam bab ini penulis akan menjabarkan landasan teori dari konsep motivasi dan studi kritis dalam pengembangan pendidikan Islam. Konsep Motivasi diuraikan dari definisi secara etimologi dan terminologi. Bab III: Pembahasan mengenai metode penelitian yang berisi metode pembahasan, sumber data, tehnik pengumpulan data dan tehnik analisa data Bab IV: Paparan data dimulai dengan pembahasan utama tentang perspektif Al-Ghazali dalam memandang arti motivasi. Dalam bab ini penulis akan memulai pembahasan pengertian motivasi, baik secara etimologis maupun secara termilogis.

Selanjutnya akan diuraikan tentang latar belakang Al-Ghazali sebagai sebuah pijakan untuk mengetahui basis intelektual dan kapasitasnya dalam menghasilkan wawasan tentang motivasi. Pembahasan akan dilanjutkan dengan uraian karya karya Al-Ghazali, terutama karya-kaya yang menyangkut motivasi. BAB V: Pembahasan, pada bab ini penulis akan menganalisis konsep motivasi menurut Al-Ghazali sebagai studi kritis dalam pengembangan pendidikan Islam, makna motivasi dalam fungsi dan peran studi kritis pegembangan pendidikan Islam, dan karakteristik motivasi sebagai studi kritis dalam pengembangan pendidikan Islam. Bab VI : Kesimpulan, sekaligus penulis memberikan saran-saran bagi praktisi pendidikan apa harus dilakukan berkenaan dengan motivasi dalam pengembangan pendidikan Islam.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Heri Noer. 2000. Watak Pendidikan Islam. Jakarta: Friska Agung Insani Ahmad D. Marimba, 1989. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Maarif GBHN 1993/1998 : 32 Bina Pustaka Tama Surabaya Jujun S. Sumantri, 1998. Penelitian Ilmiah, Kefilsafatan dan Keagamaan: Mencari Paradigma Bersama dalam Tradisi Baru Penelitian Agama Islam: Tinjauan antar Disiplin Ilmu. Bandung: Nuansa bekerjasama dengan Pusjarlit Press M. Quraish Shihab, 2007. Membumikan Al-Quran, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, cet. XXX. Bandung: Mizan Oemar Hamalik, 2000. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-2002zaini-8635 pendidikan&q=Rumah. (Agustus 08/20/08) Tim Dosen IKIP Jakarta, 1988. Memperluas Cakrawala Penelitian Ilmiah. Jakarta : IKIP Margono, 2000. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Suharsismi Arikunto, 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Lexy J Moleong, 1990. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya Noeng Muhadjir, 1992. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Rake Sarasin Sutrisno Hadi, 1990. Metodologi Research II . Yogyakarta: Andi Offset Winarno Surahmad,1994. Dasar dan Tehnik Penelitian. Bandung: Trasito Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional Th. 2003. Jakarta: Sinar Grafika 2005. cet. II.

You might also like