You are on page 1of 42

1.

PENTINGNYA PENDIDIKAN ISLAM


TUJUAN Peserta memahami makna dan hakikat pendidikan Islam Peserta memahami sebabsebab pentingnya pendidikan Islam Peserta termotivasi untuk mengikuti pendidikan Islam

METODE PENDEKATAN . Ceramah Diskusi Kelompok RINCIAN BAHASAN Makna dan Hakikat Pendidikan Islam Dalam bahasa Arab pendidikan Islam disebut At-Tarbiyah Al-Islamiyah Secara bahasa, tarbiyah memiliki beberapa arti: - Roba Yarbu = tumbuh berkembang - Robiya - Yarba = tumbuh secara Alami - Robba - Yarubbu =

memperbaiki, meningkatkan Berarti proses pendidikan Islam seharusnya menumbuhkembangkan secara alami, juga sebagai proses perbaikan peningkatan diri bagi orang yang terubat di dalamnya. Pendidikan Islam bukan hal yang mengada-ada, dia memang ada. Secara istilah makna tarbiyah adalah: 1. Menyampaikan sesuatu sampai pada tingkat sempurna sedikit demi sedikit (AlBaydowi) 2. Menumbuhkan sesuatu sedikit demi sedikit sampai dengan tahap sempurna (Al-Asmahadi) Mengapa Pendidikan Islam diperlukan? Melihat kondisi nyata umat Islam - Umat Islam tidak memahami Islam itu sendiri - Akibatnya: umat terjebak dalam kondisi

kebodohan, kelemahan dan kehinaan - Umat Islam berada dalam kerusakan - Penyebabnya: 1. Kecintaan kepada dunia yang berlebihan dan takut mati 2. Saling berpecah-belah 3. Mengkotak-kotakkan ajaran Islam 4. Meninggalkan jihad Hakikat jiwa manusia - Memiliki kecenderungan untuk berbuat fujur (dosa) - Terbuka untuk menerima hidayah (petunjuk) Solusi : melihat kondisi umat saaat ini serta memperhatikann hakikat jiwa manusia maka dibutuhkan sebuah pendidikan Islam bagi umat Islam. Pendidikan Islam (Tarbiyah Islamiyah) harus bersifat : Kontinu (Mustamiroh) Membentuk syahsiyah Islamiyah bukan sekedar transfer ilmu (Takwiniyah) Bertahap /terprogram (mutadarrijah) Menyeluruh tidak parsial (Kaafah) MAROJI: Abu Ridho; Tarbiyah Islamiyah

TUJUAN

2. WE ARE THE FUTURE


Catatan : Dalam materi ini perlu penjelasan yang jelas dan komprehensif. Gunakan shiroh pemuda pilihan untuk membantu penjelasan yang akan anda berikan.

Kesadaran diri (siswa sadar posisi dan perannya dan termotivasi untuk mempersiapkan dirinya secara benar (Islam)). Pengenalan terhadap Al-Islam. Pembentukan opini positif terhadap Islam secara

menyeluruh. Kedekatan hati antara adik mentor dengan kakak mentornya masing-masing

POKOK BAHASAN Karakteristik dan Potensi Pelajar Peran dan posisi strategis pelajar Tugas Pelajar Muslim Kriteria Pelajar Idaman (3:79), (5:54)

URAIAN Karakteristik Pelajar (Pemuda) Dalam diri pemuda mempunyai karakteristik kritis, dinamis, reaktif, kreatif dan inovatif. Selain itu juga pemuda mempunyai jiwa yang relatif masih bersih dari polusi sekitar, karena mereka masih dalam proses memilih dan memilah hati dirinya untuk cita-cita masa depannya. Hal tersebut semua berpotensi ke arah kebenaran (keimanan) maupun ke arah kejahatan (kebathilan), tergantung apa dan bagaimana sikap dia terhadap input yang masuk padanya, serta di lingkungan mana dia dominan. 1. Kritis Para pemuda tidak mudah begitu saja menerima apa yang telah ada secara rutin terjadi di sekelilingnya. Hal itu bisa terlihat dengan sikap kritisnya terhadap apa yang terbiasa dilakukan generasi sebelumnya. Baik dengan cara mempertanyakan mengapa dan bagaimana hal itu terjadi ataupun dengan cara mengabaikannya sama sekali karena merasa tidak memerlukannya. 2. Dinamis

Pemuda mempunyai sikap tidak betah terhadap kestatisan, kejumudan maupun kemapanan. Pemuda lebih suka perubahan, baik itu perbaikan maupun penghancuran. Mereka senantiasa ingin bergerak, mengalir laksana air tidak tinggal diam karena ditunjang oleh emosi dan semangat dan bergelora. 3. Reaktif Seperti halnya teori aksi dan reaksi, para pemudalah yang mempunyai kepedulian (reaksi) terhadap aksi yang terjadi pada lingkungan sekitarnya baik dalam arti positif maupun dengan pengertian negatif. Terhadap hal-hal yang bersifat ajakan, cegahan, pelanggaran maupun dukungan, bahkan sebagai ujung tombak kepedulian. Ini terjadi karena secara fisik masih kuat, dan tingkat emosinya tinggi. 4. Kreatif dan inovatif Disamping itu pemuda senang pada sesuatu yang baru, baik dari cara maupun isi, yang haq maupun yang bathil, tergantung kecenderungan dirinya ke arah mana ia berjalan. Mereka kreatif untuk mewujudkan konsep/kaidah-kaidah yang diyakininya, dan juga daya inovasinya tinggi untuk memperbaiki kreasi-kreasi yang telah ada sebelumnya. Mereka tidak kering dengan ide-ide segar untuk mewujudkan konsep/kaidah yang diyakininya tersebut, baik itu bersifat positif maupun negatif. Karena pemuda masih dalam proses memilah dan memilih mana yang baik untuk dirinya, maka mereka terkadang plin-plan, kemana angin bertiup mereka ikut, (contoh : trend). Daya seleksi mereka tergantung dari lingkungan yang berada di sekitarnya, wawasan/pengetahuan yang dipunyainya, maupun kecenderungan moral yang biasa dengannya. Akan tetapi ketika telah menjatuhkan pilihannya mereka akan tegas mempertahankan keyakinannya.

Selain itu dalam diri pemuda pula terdapat berbagai potensi yang pada usia tersebut sedang klimaks, yaitu : 1. Hamasah (semangat) Dengan semangatnya Thomas Alfa Edison muda berhasil membuat penemuan besar. Dan dengan semangat dan keberanian pula pemuda masa lalu menggalang persatuan Nusantara dengan Sumpah Pemuda dan ngotot minta Soeharto dan Hatta segera melakukan Proklamasi. Begitu pula ketika Reformasi 28 Mei 1998. 2. Quwwatul Jasad (kuat fisiknya) 3. Qolban Saliman (masih bersih hatinya) Pemuda adalah sosok yang polos, jujur, jernih dan tajam nuraninya, belum terlalu banyak dikotori oleh ambisi

dan pikiran-pikiran culas. Sehingga jujur dalam menyatakan kebenaran dan mengkritik kebathilan. 4. Aqlan Dzakkiyan (cerdas akalnya) Usia pemuda (pelajar) adalah usia yang sangat tepat untuk mempelajari segala ilmu pengetahuan. Pada usia ini ingatan seseorang masih kuat, pikiran masih tajam, kreatif, dan inovatif. Kondisi dan Lingkungan Pemuda Saat ini generasi muda disibukkan dengan film-film amoral, cerpen percintaan (picisan), pornografi (film, gambar, bacaan, pakaian, internet, dll), lagu-lagu yang melalaikan, frustasi, dan cengeng. Mengagumi artis yang berpenampilan glamour dan bermoral bejad, pecandu makanan/minuman terlarang. Dan kondisikondisi lain yang menipu, maupun penipuan-penipuan yang dilakukan secara sistematis dan terselubung. Tema-tema remaja yang berisikan tentang sex, song, sport terasa mempunyai daya magnet tersendiri terhadap kehidupan remaja, tanpa terasa pemuda

muslim berkerumum di sekelilingnya, tak ubahnya seperti laron-laron yang berkerumun di lampu neon yang sebenarnya justru membahayakan dirinya.Kita harus sadar bahwa sebagian dari kita tertipu oleh lingkungan yang hanya terlihat secara lahir saja tetapi di dalamnya banyak hal yang melalaikan bahkan bejad. Dalam kondisi pintu kejahatan (kebathilan) terbuka lebar dan kebenaran (keimanan) tertutupi kabut seperti itulah, para pemuda muslim hidup di lingkungan sekitarnya. Bagaimana Pemuda Muslim Bersikap Dengan karakteristik kepemudaan yang telah dijabarkan pada bagian sebelumnya dan dengan tantangan kondisi dan lingkungan yang dihadapi oleh kita para pemuda muslim, maka selayaknyalah kita mawas diri terhadap sisi maka kita akan berpihak. Peran dan Posisi Pelajar Muslim Dengan segala kelebihan potensi tersebut kita pelajar muslim memiliki peran dan posisi yang strategis yang harus dimainkan, yaitu: 1. Iron Stock (Cadangan Masa Depan) 2. Agent of Change (Pelopor Perubahan) Di tangan pemudalah berbagai perubahan terjadi, dari kemerdekaan bangsa pembangunan negara hingga kemerosotan moral, adalah pemuda yang paling banyak memiliki peran. Pemuda dengan segenap potensinya bisa jadi peloporan perbaikan umat yang hebat tetap bisa juga menjadi dedengkot penghancuran umat yang dahsyat. Tinggal kita sendiri yang akan menentukan pilihan yang positif atau negatif. Maka jangan heran kalau di satu sisi banyak bertebaran daI muda tetapi di

sisi lain banyak sekali pemabuk remaja. Tugas Pelajar Muslim Untuk dapat berperan dalam posisinya secara benar, tentu saja pelajar muslim harus mempersiapkan diri hal-hal yang harus dipersiapkan, itulah yang menjadi tugas seorang pelajar muslim : 1. Belajar dan menguasai IPTEK Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan. (Al Hadits). Hal ini merupakan konsekuensi kita seorang pelajar. Belajar di

sini dalam arti seluas-luasnya, maksudnya bukan aktivitas duduk di depan meja, tenang, baca buku malam hari, atau jika perlu sampai pagi hari. Itu pengertian belajar yang sangat sempit sekali. Tujuan belajar itu adalah ilmu bertambah dan paham akan ilmu tersebut.Sebagaimana firman Allah: Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (QS.Ali Imran (3) :190) 2. Belajar dan Memahami Islam (QS. 3:18, 35:28, 58:11) Sebagai konsekuensi kita seorang muslim. Pada dasarnya setiap manusia yang dilahirkan adalah fithrah (Islam), maka ia adalah seorang muslim. Dan konsekuensinya dia harus paham dengan apa yang dianutnya. Dengan demikian manusia harus belajar apa itu Islam dan apa saja yang dikandungnya, yaitu dengan mempelajari Al Quran dan Sunnah Rasul. Karena Islam memandang, bahwa umat Islam akan mengalami kemajuan dan kesuksesan, manakala umat Islam senantiasa merujuk Al Quran dan Sunnah Rosul dalam setiap tingkah laku di segala aspek kehidupan. Dan sebaliknya, seorang muslim akan mengalami kemunduran dan kehancuran ketika ia telah meninggalkan Al Quran dan Sunnah Rosul sebagai pedoman hidupnya. 3. Mengimani Segenap Ajaran Islam (QS.24:51,2:165,3:31,53:3-4) Tidak sekedar paham Islam saja, karena paham itu

tempatnya di otak dan itu semua butuh diyakini. 4. Mengamalkan dan mendawahkan Islam (QS.103:13,3:110, 2:44, 41:33) Allah memberi balasan hanya kepada amal kita. Jadi meskipun ilmu kita setinggi langit, namun tidak diamalkan, percuma. Ibnu Qoyyim pernah berteori tentang psikolog kognitif, beliau mengatakan setiap hati kita akan jumpai lintasan atau pikiran dari melihat, mendengar, meraba, dll. Lalu dari situ termemorikan di otak. Jika lintasan itu sering lewat akan menjadi gagasan. Jika gagasan kuat dalam diri kita, maka akan menjadi keyakinan. Lalu bila keyakinan kuat, akan menjadi kemauan, sehingga kita akan melakukannya menjadi suatu tindakan. Dan bila sering dilakukan, maka akan menjadi kebiasaan, jika itu berlangsung lama akan menjadi watak. Jika sudah sampai yang akhir ini, maka akan susah dihilangkan. Kemudian itu semua tidak cukup hanya untuk kita saja, sebisa mungkin untuk ditularkan atau mengajarkan atau mendawahkan ilmu yang kita miliki ke orang-orang sekitar kita. Shiroh Pemuda Pilihan Kisah Ashabul Kahfi Sikap tegas menolak paksaan dari penguasa dzolim yang dilakukan oleh Raja Deqyanus memaksa para pemuda Ashabul Kahfi agar bersedia mengikuti aliran kepercayaan menyembah sesembahan selain Alloh SWT. Para pemuda itu menolak dan berkata tegas Tidak!. Sebagaimana dalam firman Alloh (artinya) Pada waktu mereka berdiri tegak (di hadapan raja yang dzolim) lalu mereka berkata : Robb kami adalah Robb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyembah Ilah selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan

perkataan yang amat jauh dari kebenaran (QS. Al Kahfi 18:14) Para pemuda Ashabul Kahfi tersebut tidak bersedia mengikuti perintah raja yang dzolim, mereka tidak mengikuti kepercayaan untuk menyembah berhala yang dipaksakan penguasa, mereka tetap menyembah Alloh Yang Mahakuasa. Kisah Ibrohim AS Sikap kritis yang ditunjukkan Nabi Ibrahim AS terhadap adat yang terjadi secara turun temurun dari kaumnya. Seperti dikisahkan dalam Al Quran, Asy Syuara (26) :70-80 berikut (artinya): Ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya Apakah yang kamu sembah? Kemudian kaumnya menjawab dengan tegas, walaupun dari suatu keyakinan yang salah. Mereka (kaumnya)

menjawab : Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa menyembahnya. Dengan kritis Ibrohim AS menanyakan alasan (argumentasi mereka menyembah berhala dari segi kemanfaatan dan pengetahuannya). Berkata Ibrohim, Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa)mu sewaktu kamu berdoa (kepadanya) ? Atau dapatkan mereka memberi manfaat kepadamu atau memberi mudhorot? Ternyata dengan pertanyaan kritis seperti itu, mereka mengaku bahwa memang tidak ada pengetahuan atasnya. Mereka menjawab, (Bukan karena itu) Sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian. Kemudian Ibrohim AS memberikan penjelasan Ibrohim berkata, Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah, kamu dan nenek moyang kamu terdahulu ? Karena sesungguhnya apa yang kamu sembah itu adalah musuhku, kecuali Robb semesta alam. Kemudian Ibrohim menerangkan fungsi Robb semesta alam tersebut dengan perkataan : (yaitu Robb) Yang telah

menciptakan aku, maka Dia-lah yang menunjuki aku, dan Robb-ku Dia-lah Yang memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit Dia-lah yang menyembuhkan aku dan yang akan mematikanku kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan Dia-lah Yang amat aku inginkan mengampuni kesalahanku pada hari qiyamah Begitulah sikap kritis yang ditunjukkan Nabi Ibrohim As yang beliau memberikan contoh untuk tidak menerima begitu saja kebiasaan (adat) yang terjadi di lingkungan sekitarnya apalagi menyangkut eksistensi Pencipta. MAROJI Al Quran Risalah Pemuda, Yusuf Qordhowi Pesan untuk Pemuda Islam (Abdullah Nashih Ulwan, GIP) --------------------------------------------------------------------------------- 3. AKHLAK ISLAMI TUJUAN Peserta memahami makna akhlak Peserta memahami pentingnya akhlak Islami Peserta termotivasi untuk merubah akhlak yang baik dan Islami

RINCIAN BAHASAN Definisi Akhlak Akhlak adalah jati diri, karakter inheren yang menyertai seorang manusia di mana pun ia berada. Faktor-faktor pembentuk akhlak Akhlak terbentuk oleh 4 faktor : 1. Al-Wiratsiyyah (Genetik) 2. An-Nafsiyyah (Psikologis) 3. Syari'ah Ijtima'iyyah (Sosial) 4. Al-Qiyam (nilai Islami) Keterangan: Misalnya: seseorang yang berasal dari daerah cenderung

METODE PENDEKATAN Ceramah dan diskusi

Faktor ini berasal dari nilai-nilai yang keluarga (misalnya ibu dan bapak) tempat seseorang berkembang sejak lahir. Semua anak dilahirkan dalam fitrah, orang tuanyalah ynag menjadikan Yahudi, Nasrani, Majusi (Hadist). Seseorang yang lahir dalam keluarga yang orang tuanya bercerai akan berbeda dengan keluarga dengan orang tua yang lengkap. 2. Faktor lingkungan tempat seseorang akhlak yang ada pada dirinya berpengaruh pula dalampembentukan akhlak seseorang Faktor 1,2,3 yang (bila) bersifat negatif sebenarnya tidak akan menjadi masalah bila ketiga faktor pertama tersebut tunduk pada faktor ke-4 (nilai Islam) 3. Nilai Islami akan membentuk akhlak Islami. Akhlak Islami ialah seperangkat tindakan/gaya hidup yang terpuji yang merupakan refleksi nilai-nilai Islam yang diyakini dengan motivasi semata-mata mencari keridhaan Allah SWT Pentingya Akhlak Islami: Akhlak ialah salah satu faktor yang menentukan derajat keislaman dan keimanan seseorang. Paling Sempurna orang mukmin imannya adalah yang paling luhur akhlaknya (HR Tirmidzi) Sesungguhnya kekejian dan perbuatan keji itu sedikitpun bukan dari Islam, dan sesungguhnya sebaik-baik manusia keislamannya adalah yang paling baik akhlaknya (HR Thabrani, Ahmad, dan Abu Ya'la) Akhlak adalah buah ibadah Sesungguhnya shalat itu mencegah orang

melakukan perbuatan keji dan munkar (QS. 29.45) Keluhuran akhlak merupakan amal terberat hamba di akhirat. Tidak ada yang lebih berat timbangan seorang hamba pada hari kiamat melebihi kejujuran akhlaknya. (Abu Daud dan At- Tirmidzi) Akhlak merupakan lambang kualitas seorang manusia, masyarakat, umat, karena itulah akhlak pulalah yang menentukan eksistensi seorang muslim sebagai makhluk Allah SWT. "Sesungguhnya termasuk insan pilihan di antara kalian adalah yang terbaik akhlaknya (HR. Muttafaq alaih) Ahklak Islami penting dan urgen untuk direfleksikan dalam: 1. Skala pribadi 2. Skala masyarakat 3. Skala umat Akhlak juga terbentuk dari khotiroh (lintasan hati). Dari lintasan hati dilakukan/dicoba, lalu menjadi kebiasaan hingga membentuk akhlak. Misainya: kebiasaan mencontek. Akhlak dapat berubah tergantung kemauan individu tersebut. Seseorang dapat berakhlak baik atau buruk, tergantung usaha yang ia lakukan.

Ahlak Rasulullah Akhlak Rasulullah secara Umum 1. Akhlak Qurani Ditanyakan kepada Aisyah ra tentang akhlak Rasulullah SAW maka jawabnya Akhlaknya Qur'ani (AL-Hadist). Akhlak Rasulullah adalah Al-Quran. Karena itu, untuk memperoleh gambaran utuh akhlak beliau kita perlu

memahami Al-Quran dan As-Sunnah atau seggala sesuatu yang ada kaitannya dengan pola kehidupan Rasulullah 2. Akhlak manusia terbaik Dikatakann oleh Anas ra, bahwa Rasulullah adalah manusia yang tcrbaik akhlaknya Contoh akhlak-akhlak mulia yang diperintahkan Nabi SAW Jujur Hadits Rasul Sesungguhnya kejujuran itu akan mengantarkan kepada kebajikan, dan sesuhgguhnya kebajikan itu akan mengantarkan ke surga. Dan seseorang senantiasa berkata benar dan jujur hingga tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benarr dan jujur. Dan sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan, yang akhirnya akan

mengantarkan ke dalam neraka. Dan seseorang sentiasa berdusta hingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta (HR Bukhari Muslim) 1. Dermawan (QS. 2: 261) Tidaklah seorang hamba berada pada suatu pagi kecuali dua malaikat turun menemaninya. Satu malaikatt berkata: Ya Allah, berilah karuniaMu, sebagai ganti apa yang ia infakkan. Malaikat lainnya berkata: Ya, Allah, berilah ia kebinasaan karena telah mempertahankan hartanya yang tidak dinafkahkannya. [HR Muttafaqalaih]. 2. Malu Adalah Rasulullah SAW sangat tinggi rasa malunya, lebih pemalu dari gadis pingitan. Apabila Beliau tidak menyenangi sesuatu, kami dapat mengeetahuinya pada wajah Beliau. [HR Muslim], Iman itu mempunyai 71 atau 81 cabang, dan yang paling utamanya adalah mengucapkan Laa ilaaha ilallah dan serendahrendahnya adalah menyingkirkan duri (gangguan dari jalan). Dan sifat pemalu merupakan satu bagian dari iman [HR

10

Muttafaqalaih). Tambahan: Lihat Ar-Rasul hal 197-199. 3. Menepati janji (QS. 5:1, 17:34). Tambahan: Lihat ArRasul, hal. 56-60 4. Menutupi aib (QS. 24:19) Contoh akhlak-akhlak tercela yang diperingatkan Rasulullah Saw: 1. Marah QS. 3:133-134, Dari Abi Hurairah ra, bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW: Wasiatilah aku. Sabda Nabi: "Janganlah engkau mudah marah. Maka dikurangi beberapa kali. Sabdanya: Janganlah engkau mudah marah. [HR. Bukhari-Muslim] Hadits Arbain ke-16 2. Ghibah dan Namimah (49:12) 3. Riya (2:264) 4. Sombong (17:37) 5. Zalim Hai hamba-hambaKu, sesungguhnya aku telah mengharamkan kezaliman (berbuat zalim) pada diriKu, dan Aku jadikan sebagai perbuatan haram bagi kalian , maka dari itu janganlah kalian berbuat zalim. [HR. Muslim]

Berkepribadian Muslim?, Jakarta: GIP Hawwa, Sa'id, Ar-Rasul Muhammad SAW hal. 177-199, Solo: Pustaka Mantiq Yakan, Muna Haddad, Hati-hati terhadap Media yang Merusak Anak, Jakarta: GIP. Isnet, Urgensi Akhlak I. -----------------------------------------------------------------------------------

4.

MAROJI: Materi Training Manajemen Da'wah Muslimah Peran Muslimah dalam Da'wah Abbas, S. Ziyad (ed.), Pilihan Hadits Politik, Ekonomi dan Sosial, Jakarta: Pustaka Panjimas Hasyimi, Dr.Muhammad Ali, Apakah Anda

11

TADABBUR SURAT ALI IMRON AYAT 190-191

ini Allah SWT menyuruh manusia untuk merenungkan alam, langit dan bumi. Langit yang melindungi dan bumi yang terhampar tempat manusia hidup. Juga memperhatikan pergantian antara siang dan malam. Semuanya itu dengan ayat-ayat, tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Langit adalah yang di atas dan menaungi kita. Hanya Allah yang tahu berapa lapisnva, yang dikatakan kepada kita hanya tujuh. Menabjubkan pada siang hari dengan berbagai warna awan-gemawan, mengharukan malam harinya dengan berbagai bintang gemintang. Bumi adalah tempat kita berdiam, penuh dengan aneka keganjilan. Makin diselidiki makin mengandung rahasia ilmu yang belum terurai. Langit dan bumi dijadikan oleh Al-Khalik tersusun dengan sangat tertib. Bukan hanya Sesaat diadikan, tetapi setiap saat nampak hidup. Semua bergerak menurut aturan. Silih bergantinya malam dengan siang, besar pengaruhnya atas hidup kita dan segala yang bernyawa. Kadang-kadang malam terasa pendek, siang terasa panjang dan sebaiknya. Musim pun silih berganti. Musim dingin, panas, gugur dan semi. Demikian juga hujan dan panas. Semua ini menjadi tanda-landa kebesaran dan keagungan Allah bagi orang-orang berpikir. Bahwa tidaklah semuanya terjadi dengan sendirinya. Pasti ada yang menciptakan, yaitu Allah SWT. Orang yang malihat dan memikirkan hal itu, akan meninjau menurut bakat pikirannya masing-masing. Apakah dia seorang ahli ilmu Alam, ahli ilmu bintang, ahli ilmu tanaman, ahli ilmu pertambangan, seorang filosofis, ataupun penyair dan seniman. Semuanya akan terpesona oleh susunan tabir alam yang luar biasa. Terasa kecil diri di hadapan kebesaran a1am, terasa kecil alam di hadapan kebesaran penciptanya. Akhirnya tak ada arti diri, tak ada arti alam, yang ada hanyalah DIA, Yang Maha Pencipta. Di

TUJUAN Peserta memahami hikmah dan pelajaran dari QS. 3:190-191 Peserta mengetahui ciri-dri orang - yang berakal (Ulil Albab ) Peserta termotivasi untuk selalu mengingat Allah dan memikirkan ciptaanNya agar tumbuh ketundukan kepada Allah METODE PENDEKATAN Ceramah dan tanya jawab

RINCIAN BAHASAN Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tandatanda bagi orang-orang yang berakal (yaitu) Orangorang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Robb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka Satu cara mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan membaca dan merenungkan ayatayatNya yang terbentang di alam semesta. Dalam ayat

12

akhir ayat 190 manusia yang mampu melihat alam sebagai tanda-tanda kebesaran & keagunganNya, Allah sebut sebagai Ulil Albab (orang-orang yang berfikir). Dalam ayat 191, diterangkan karakteristik Ulil Albab, yaitu selalu melakukan aktifitas dzikir dan fikir sebagai metode memahami a1am, baik yang ghoib maupun yang nyata. Dzikir, secara bahasa, berasal dari kata dzakara, tadzakkara,. yang berarti menyebut, menjaga, mengingat-ingat. Secara istilah dzikir berarti tidak pemah melepaskan Allah dari ingatannya ketika beraktifitas. Baik di kala duduk, berdiri maupun berbaring, ketiga hal itu mewakiu aktifitas manusia dalam hidupnya. Jadi, dzikir merupakan aktivitas yang harus selalu dilakukan dalam kehidupan. Dzikir dapat dilakukan dengan hati, lisan, maupun perbuatan. Dzikir dengan hati artinya kalbu manusia harus selalu tertambat kepada Allah, disebabkan adanya cinta, takut dan harap kepadanya yang berhimpun di hati (Qolbudz Dzakir). Dari sini tumbuh keimanan yang kokoh, kuat dan mengakar di hati. Dzikir dengan lisan berarti menyebut nama Allah dengan lisan. Misamya, saat mendapatkan nikmat mengucapkan Hamdalah. Ketika memulai suatu pekerjaan mengucapkan Basmalah. Ketika takjub mengucapkan Tasbih. Dzikir dengan perbuatan berarti memfungsikan seluruh anggota badan dalam kegiatan .yang sesuai dengan aturan Allah. Fikir, secara bahasa adalah fakara, fakkara, tafakkara yang artinya memikirkan, mengingatkan, teringat. Dalam hal ini berfikir berarti memikirkan proses kejadian alam semesta dan berbagai fenomena. yang ada di dalamnya sehingga mendapatkan manfaat daripadanya dan teringat atau mengingatkan kita

kepada sang Pencipta alam, Allah SWT. Dengan dzikir manusia akan memahami secara jelas petunjuk ilahiyah yang tersirat maupun yang tersurat dalam Al-Quran dan As-Sunnah sebagai minhajul hayah (pedoman hidup). Dengan fikir manusia mampu menggali berbagai potensi yang terhampar dan terkandung pada alam semesta. Aktifitas dzikir dan fikir tersebut harus dilakukan seimbang dan sinergis (saling berkaitan dan mengisi). Sebab jika hanya melakukan aktifitas fikir hidup manusia akan tenggelam kepada kesesatan. Jika hanya melakukan aktifitas dzikir manusia akan terjerumus dalam hidup yang jumud (tidak berkembang, hidup yang statis). Sedangkan jika melakukan aktifitas dzikir dan fikir tetapi masing-masing terpisah, dikhawatirkan manusia akan menjadi sekuler. Bagi Ulil Albab, kedua aktifitas itu akan berakhir pada beberapa kesimpulan: Allah dengan segala kebesaran dan keagunganNya adalah pentcipta alam semesta termasuk manusia. Tiada yang sia-sia dalam penciptaan alam. Semua mengandung nilai-nilai dan manfaat. Mensucikan Allah dengan bertasbih dan bertahmid memujiNya. Menumbuhkn ketundukan dan rasa takut kepada Allah dan hari akhir.

MAROJI: Al-Quran dan Tafsirnya, Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Al-Qur'an dan Terjemahannya Departemen Agama, RI Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz IV, Pustaka Panjimas

13

Majalah Nurul Fikri, Ulil Albab, Sosok Cendekiawan Versi Al-Quran, No. 4/II/ Ramadhan 1411-Maret 1991. -----------------------------------------------------------------------------------

5. 10 RISALAH PEMUDA ISLAM


TUJUAN Peserta memahami pentingnya masa muda Peserta mengetahui cara mengembangkan potensi pemilik Islam Peserta termotipasi memanfaatkan potensinya dalam aktifitas yang Islami METODE PENDEKATAN Ceramah dan Diskusi RINCIAN BAHASAN Tak dapat disangkal lagi bahwa eksistensi pemuda Islam dalam kehidupan amat renting, karena merekalah yang memiliki potensi untuk mewarnai perjalanan sejarah umat manusia pada umumnya. Semua ideologi yang barorientasi pada strategi revolusi, menganggap pemuda sebagai tenaga paling revolusioner. karena secara psikologis manusia mencapai puncak hamasah (gelora semangat) quwatul jasad (kekuatan fisik) pada usia muda. Hal tersebut menumbuhkan semangat

pergerakan, perubahan, bukan stagnasi atau pun status quo. Dalam setiap kurun waktu, kemarin, kini dan esok, pembela senantiasa berdiri di garis terdepan. Baik sebagai pembela kebenaran yang gigih atau pun sebagai pembela kebatilan yang canggih. Di dalam Alqur'an peran remuda diungkapkan dalam kisah Ashabul Kahfi [18:19-22], kisah remuda Ibrahim [21:60 dan 69, 2:258] dan pemuda yang dibunuh oleh Ashabul Uhdud [lihat tafsir Ibnu Katsir QS Al-Buruj], dan para Assabiqunal Awwalun pada umumnya berusia muda. Pentingnya memanfaatkan masa muda digambarkan dalam hadist Rasulullah SAW sbb.: "Manfaatkanlah yang lima sebelum datang yang lima; masa mudamu sebelum datang masa tuaamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu, masa hidupmu sebelum datang masa matimu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu." [HR Al-Bahaqi] Bagaimana potensi pemuda itu dapat dikembangkan dalam bingkai Islam? Setidaknya mereka dituntut melaksanakan 10 risalahnya: 1. Memahami Islam Mustahil pemuda dapat memuliakan lslam kalau mereka sendiri tidak memahami Islam [35:28, 58:11] "Siapa yang dikehendaki Allah akan nlendapatkan kebaikan, maka dipandaikan dalam aganla." [HR BuknariMuslim] "Dunia ini terkutuk dan segala isinya terkutuk, kecuali dzikrullah dan yang serupa itu, dan orang alim dan penuntut ilmu." [HR At- Tirmidzi] 2. Mengimani segenap ajaran Islam Iman kepada Allah dan Rasulnya pada hakikatnya merupakan sebuah sikap mental patuh dan tunduk [23:51]. Tunduk patuh berlandaskan cinta kepadanya

14

[2:165] dan Ittiba' (mengikuti) Rasulnya [3:31,53:34]. 3. Mengamalkan dan mendakwahkan Islam Ciri orang yang tidak mengalami kerugian (k11usrin) dalam hidup adalah senantiasa mengamalkan dan mendakwahkan Islam [103:1-3, 41:33,3:110, 9:71,5:78-79]."Barang siapa nlenyeru kepada kebaikan, nlaka ia akan nlen!peroleh pahala sepadan dengan orang yang nlengerjakannya. [HR Muslim] 4. Berjihad di jalan Islam Jihad adalah salah satu hal ya:ng diwajibkan Allah kepada kaum muslimin. Said Hawwa membagi jihad menjadi 5 macam: Jihad lisaani, menyampaikan dakwah Islam kepada orang-orang kafir, munafik, dan fasik yang disertai dengan hujjah (argumentasi) yang dicontohkan oleh Nabi SAW [5:62]. Jihad maali atau jihad dengan harta [49:15, 9:111]. Jihad dengan harta merupakan bagian vital bagi jihad yang lainnya, karena dakwah memerlukan sarana dan prasarana. Jihad bilyad wan nafs atau jihad dengan tangan/kekuasaan dan jiwa [22:39, 2:190, 8:39, 9:36]. Termasuk dalam jihad ini adalah menentang orang kafir, usaha mempertahankan diri terhadap serangan mereka, berusaha mengusir mereka dari bumi lslam, memerangi kaum murtad dalam negeri Islam, melawnn pemberontak atau pembangkang atas negara lslam. Jihad siyaasi atau jihad poIitik. Jihad tarbawi/ta'limi, yakni bersungguh-sungguh mengajarkan, menyampaikan ilmu dan mendidik

orang-orang yang ingin memahami Islam [3:79]. 5. Shabar dan istiqomah di atas jalan Islam [21:83-85, 38:41-44, 37:100-107,21:68-69,71:5-9]. Keimanan harus dilanjutkan dengan kesabaran dan istiqomah. "Keyakinan dalam iman haruslah secara bulat dan kesabaran itu setengah dari iman." [HR Abu Nu'aim]. 6. Mempersaudarakan manusia dalam ikatan Islam Pemuda seharusnya berperan dalam menjalin ukhuwah Islamiyah sesama musIim [8:63, 59;9]. Setiap mukmin yang satu bagi mukmin lainnya bagaikan suatu bangunan, antara satu dengan yang lain saling mengokohkan. [Al-Hadist] . 7. Menggerakkan dan mengarahkan potensi umat Islam. Potensi umat Islam perlu diarahkan ke dalam amal Jama'i secara efektif dan efisien [3:146]. 8. Optimis terhadap masa depan Islam Pemuda Islam tak boleh memiliki jiwa pesimis. Sebaiknya harus optimis akan hasil perjuangan dan pertolongan serta balasan dari Allah SWT. Hanya orang kafirlah yang memiliki sifat pesimis [12:87, 15:56]. 9. Introspeksi diri (muhasabah) tcrhadap scgala aktifitas yang tclah dilakukan. Introspeksi dan evaluasi dimaksudkan agar pemuda tidak mengulan kesalahan yang sama di hari mendatang, tldak terjebak dengan permasalahan yang sama, dan mampu memperbaiki diri ke arah yang lebih baik [13:11]. "Seorang yang sempurna akalnya ialah yang mengoreksi dirinya dan bersiap dengan amal sebagai bekal untuk mati." [HR At- Tirmidzi]. 10.Ikhlas dalam segenap pengabdian di jalan Islam Memurnikan niat karena Allah dalam ibadah dan jihad merupakan masalah fundamental, agar amal itu diterima

15

sekaligus sukses. "Sesungguhnya Allah menolong ini hanya karena orang-orang yang lemah diantara mereka yaitu dengan dakwah, shalat ,dan ikhlas mereka " [HR An-Nasa'i dari Sa'ad bin Abi Waqqash] MAROJI: Majalah Islam 'Sabili, No.33/ 11 Januari 1991 Husni Adham Jarror, Bercinta dan Bersaudara karena Allah, GIP Dr. Muh. Ibrahim An-Nashr, Dr Yusuf AL-Qardhawi dan Saisd Hawwa, Berjuang di Jalan Allah, GIP.

---------------------------------------------------------------------------6. UKHUWAH ISLAMIYAH (UI)


TUJUAN Peserta memahami makna dan hakekat UI Peserta mengetahui perbedaan UI dan Ukhuwah Jahiliyah Peserta mengetahui hal-hal yang menguatkan ukhuwah dan buah dari Ukhuwah Islamiyah Peserta termotivasi untuk mengamalkan hal-hal yang menuju kepada UI dalam kehidupannya

Di sebuah SMU di daerah Tamalanrea Makassar, berkumpullah sekelompok anak-anak sekolah yang sedang beristirahat mengerumuni daeng penjual bakso. Ada seorang anak bernama Baco yang saat itu sangat ingin makan bakso namun uangnya tertinggal di kelas. Saat itu, Udin melihatnya, dia juga sebenarnya sangat ingin makan bakso, tapi uangnya tinggal 2000, hanya cukup untuk ongkos pulang ke rumahnya. Pake uangku saja dulu, Co, kata Udin. Terimakasih Udin, nanti saya ganti di kelas, ya, jawab Aco dengan riangnya. Begitulah, Udin meminjamkan uangnya pada Baco. Tetapi, ketika sampai di kelas, Baco ternyata tidak membayar utangnya dengan alasan uangnya sudah terpakai untuk yang lain. Siang ini, Udin pulang sekolah dengan berjalan kaki, dari sekolahnya di Tamalanrea menuju rumahnya di Daya. Keesokan harinya, di sekolah, Baco dipanggil oleh Pak Yadi, Wali kelasnya. Lalu Pak Yadi berkata, Lihatlah sepatu temanmu rusak karena kamu telah menyia-nyiakan kebaikannya..kata Pak Yadi ramah sambil merangkul bahu Baco. Baco melihat sepatu tua Udin yang memang terlihat rusak, walaupun memang sebelumnya sudah lusuh. Maafkan aku ya Din, ini pakai saja sepatuku, aku punya dua sepatu kok di rumah, kata Baco sambil tersenyum. Begitulah kisah mereka berdua, ibarat sebuah parade ukhuwah yang mempesona. Ukhuwah yang dilandasi kecintaan terhadap saudaranya karena Allah SWT. RINCIAN BAHASAN Makna Ukhuwah Islamiyah. Menurut Imam Hasan Al-Banna: Ukhuwah Islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah. Hakekat Ukhuwah Islamiyah

METODE PENDEKATAN Games Ceramah dan diskusi KISAH

16

1. Nikmat Allah (QS. 3: 103) 2. Perumpamaan tali tasbih (QS. 43: 67) 3. Merupakan arahan Rabbani (QS. 8: 63) 4. Merupakan cermin kekuatan iman (QS. 49: 10) Perbedaan UI dan Ukhuwah Jahiliyah Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena berdasarkan aqidah dan syariat Islam. Ukhuwah Jahiliyah bersifat temporer (terbatas pada waktu dan tempat), yaitu ikatan selain ikatan aqidah (misal: ikatan keturunan [orang tua-anak], perkawinan, nasionalisme, kesukuan, kebangsaan, dan kepentingan pribadi). Hal-hal yang menguatkan Ukhuwah Islamiyah: 1. Memberitahukan kecintaan pada yang kita cintai 2. Memohon didoakan bila berpisah 3. Menunjukkan kegembiraan & senyuman bila berjumpa 4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim) 5. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan 6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu 7. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara) 8. Memperhatikan saudaranya & membantu keperluannya 9. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya Buah Ukhuwah Islamiyah 1. Merasakan lezatnya iman 2. Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7 golongan yang dilindungi) 3. Mendapatkan tempat khusus di syurga (15:45-48) REFERENSI Bercinta dan bersaudara karena Allah, Ust. Husni

Adham Jarror, GIP Meraih Nikmatnya Iman, Abdullah Nasih 'Ulwan Rahasia Sukses Ikhwan Membina Persaudaraan di Jalan Allah, Asadudin Press Panduan Aktivis Harokah, Al-Ummah

GAMES (a) Games I: Menyusun Bujur Sangkar Media : Sembilan (9) bujur sangkar dari karton/kertas berukuran sama yang lelah dipotong secara acak dan dipisahpisahkan ke dalam 3 amplop Cara: Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang. Masing-masing kelompok mengirimkan 3 orang sebagai pekerja yang duduk secara melingkar, sedangkan yang lainnya bertugas sebagai pengawas. Tiap kelompok mendapat satu amplop yang berasal dari tiga bujur sangkar yang berukuran sama dan telah dipotong secara acak. Mentor bertugas membagikan potongan-potongan acak dari bujur sangkar tersebut kepada setiap pekerja kelompok. Tiap pekerja memperoleh 3-5 potongan karton. Setiap pekerja diberi waktu 3 menit untuk membentuk bujur sangkar dari potongan karton tadi. Pekerja boleh memberikan polongan karton yang dimilikinya kepada teman pekerja lain dalam kelompoknya tetapi tidak boleh memintanya. Pekerja tidak boleh berkomunikasi sesama pekerja dan tidak boleh memberi petunjuk atau berdiskusi dengan

17

temannya untuk menentukan letak potongan karton yang dimilikinya atau yang direroleh temannya. Pekerja yang sudah membentuk bujur sangkar miliknya boleh merubahnya lagi sedemikian sehingga setiap pekerja akan memiliki atau membenluk sebuah bujur sangkar. Pengawas bertugas mengawasi dan memberikan penilaian terhadap jalannya permainan. Pengawas berhak menegur pekerja yang melanggar ketentuan Kriteria Keberhasilan. Setiap pekerja atau kelompok dapat membentuk bujur sangkar dalam waktu yang ditentukan. Setiap pekerja menolong temannya dengan memberikan potongan bujur sangkar yang dimilikinya. Setiap pengawas menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya Hikmah. Taawun/saling tolong menolong adalah salah satu kunci ukhuwah. Pentingnya tausiyah dalam membina ukhuwah Games II: Adu Ponco Berhadiah (Win-win Games) Cara: Setiap siswa mencari lawan untuk mengadu ponco Setiap kemenangan akan diberi hadiah (misal: Rp. 1000,- dalam waktu yang ditentukan (2'). Setiap siswa mencari kemenangan sebanyakbanyaknya. Penyelesaian: Dalam waktu yang dilentukan, bergantian untuk

menang sehingga semua mendapat hadiah yang sama dengan sebanyak-banyaknya. Hikmah: Tidak menganggap saudaranya sebagai lawan tetapi partner untuk mencapai tujuan bersama. Tidak mementingkan diri sendiri ------------------------------------------------------------------------------------

7. TADABBUR QS. AL-HUJURAAT AYAT 10-13

TUJUAN Peserta memahami hak-hak muslim terhadap saudaranya yang muslim Peserta mengetahui hal-hal yang dapat merusak persaudaraan Peserta memahami makna su'uzhon, ghibah dan namimah dan termotivasi untuk menjauhinya Peserta memahami pentingnya persaudaraan dalam masyarakat Islam dan termotivasi merealisasikannya dalam aktivitas sehari-hari. METODE PENDEKATAN Ceramah dan Diskusi RINCIAN BAHASAN 10.Sesungguhnya arang-arang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah anfara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat nikmat. 11.Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum

18

mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (uang mengolok-olokkan) dan jangan pula, wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi waanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggilmemanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburukburuk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-arang yang zalim. 12.Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan jangalah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati ? maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang. 13.Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari scorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu ialah orang yang paling bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. Al-Hujurat ayat 10-13) a) Allah WT menegaskan dalam ayat 10 bahwa sesungguhnya orang-orang

mumin bersaudara seperti hubungan persaudaraan antara orang-orang seketurunan karena sama-sama menganut unsur keimanan yang sama dan kekal. Setiap muslim memiliki hak atas saudaranya yang sesama muslim. Dalam hadits Riwayat Bukhari dari Anas bin Malik, Rasulullah saw. bersabda: "Orang muslim itu adalah saudara orang muslim, jangan berbuat aniaya kepadanya, jangan membuka aibnya, jangan menyerahkannya kepada musuh, dan jangan meninggikan bangunan rumah sehingga menutup udara tetangganya kecuali dengan izinnya, jangan mengganggu tetangganya dengan asap masakan dari periuknya kecuali jika ia memberi segayung dari kuahnya. Jangan membeIi buah-buahan untuk anak-anak, lalu dibawa keluar (diperlihatkan) kepada anak-anak tetangganya, kecuali jika mereka diberi buah-buahan itu. Kemudian Nabi SAW. bersabda: Peliharalah (norma-norma pergaulan) tetapi (sayang) hanya sedikit di antara kamu yang memeliharanya Dalam hadits shahih yang lain dinyatakan: "Apabila seorang muslim mendoakan saudaranya yang ghaib, maka malaikat berkata Amin, dan semoga kamu pun mendapat seperti itu" Dalam ayat 11 dan 12 Allah SWT menjelaskan bagaimana sebaiknya pergaulan di antara orang-orang beriman. Di dalamnya terdapat hal-hal yang diperingatkan Allah agar kaum beriman menjauhinya karena dapat merusak persaudaraan di antara mereka. Diriwayatkan bahwa ayat 11 ini diturunkan berkenaan dengan tingkah laku kabilah Bani Tamim yang pemah berkunjung kepada Rasulullah saw. lalu mereka memperolok-olokkan beberapa sahabat yang fakir miskin, seperti Ammar, Suhaib, Bilal, Khabbab, Salman A1Farisi, dll. Karena pakaian mereka sangat sederhana. Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, sabda

19

Rasulullah saw Sesungguhya Allah tidak memandang kepada rupa dan harta kekayaanmu, akan tetapi ia memandang kepada hati dan perbuatanmu. Pada ayat ini pula Allah menyebutkan wanita secara khusus sebagai peringatan terhadap kebiasaan tercela kaum wanita dalam bergaul. Terdapat riwatat yang melatar belakangi turunnya ayat ini ialah berkenaan dengan kisah Siti Shafiyah binti Huyay bin Akhtab yang pernah datang menghadap RasuluIlah saw. dan melaporkan bahwa beberapa wanita di Madinah pemah menegur dia dengan kata-kata yang menyakitkan hati seperti: Hal perempuan Yahudi, Keturunan Yahudi dan sebagainya, sehingga Nabi SAW. bersabda kepadanya: Mengapa tidak engkau jawab saja, ayahku Nabi Harun, pamanku Nabi Musa, dan suamiku adalah Muhammad. Dalam ayat ke-10 QS. Al-Hujurat ini Allah SWT memperingatkan kaum mukmin supaya jangan saling mengolokkan karena boleh jadi kaum yang diperolokolokkan pada sisi Allah jauh lebih mulia dan terhormat dari mereka yang mengolok-olokkan dan kaum wanita pun jangan saling mengolokkan karena boleh jadi wanita yang diperolok-olokkan di sisi Allah lebih baik dari wanita yang mengolok-olokkan. Kemudian Allah SWT melarang kaum mukmin mencela diri mereka sendiri karena mereka bagaikan satu tubuh yang diikat dengan persatuan Dan dilarang pula pangailan-panggilan dengan gelar-gelar yang buruk seperti panggilan kepada seseorang sudah beriman dengan kata-kata: hai fasik, hai kafir, dsb. Panggilan yang buruk dilarang diucapkan karena gelar-gelar buruk itu dapat mengingatkan kepada kedurhakaan dan membangkitkan kefasikan setelah beriman. Barang siapa tidak bertaubat dari

memanggil-manggi dengan gelar yang buruk itu, maka akandicap oleh Allah sebagai orang-orang yang zalim dan akan menerima konsekuensi dari Allah berupa azab pada Hari Kiamat. Dalam ayat 12 Allah SWT memberi peringatan kepada orang-orang yang beruman, supaya memerka menjauhkan diri dari su'uzon/prasangka buruk terhadap orang-orang yang beriman, Dan jika mereka mendengar dari sebuah kalimat yang keluar dari saudaranya yang mukmin, maka kalimat itu hurus diberi tanggapan dan ditujukan kepada pengertian yang baik, jangan sampai timbul salah paham apalagi menyelewengkannya sehingga menimbulkan fitnah dan prasangka. Kemudian Allah SWT menerangkan penyebab wajibnya orang-orong mukmin menjauhkan diri dari prasangka, yaitu karena sebagian prasangka itu mengandung dosa. Allah melarang pula ghibah, namimah dan mencari-cari aib orang lain. Mengenai definisi ghibah, Rasulullah saw. bersabda: Ghibah ialah engkau menceritakan saudaramu tentang sesuatu yang ia benci. Si penanya kembali bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu bila apa yang diceritakannya itu benar ada padanya?" Rasulullah menjawab: "Kalau memang benar ada padanya, itu ghibah namanya. Jika tidak (benar) engkau berbuat buhtan (dusta). (HR. Muslim, Tirmizi, Abu Dawud dan Ahmad). Sedangkan namimah dapat dibagi menjadi hamz (mencaci maki) dan lamz (mencela). [Al-Humazah:1] Rasulullah mengecam orang yang suka berghibah dan mencari-cari kesalahan orang. Diriwayatkan oleh Abi Barzah Al-Aslami, sabda Rasulullah SAW. Wahai orang-orang yaug beriman dengan lidahnya, tctapi iman itu belum masuk ke dalam hatinya, jangan sekali-kali kamu berghibah (menggunjing) terhadap kaum muslimin, dan jangan sekalikali mencari noda atau auratnya. Karena barangsiapa

20

mencari-cari noda mereka, maka Allah akan membalas pula dengan membuka noda-nodanya. Dan barangsiapa yang diketahui kesalahannya oleh Allah, niscaya dia akan menodai kehormatannya dalam lngkungan keluarganya sendiri Adapun beberapa pengecualian dibolehkannya ghibah adalah sebagai berikut : 1. Orang yang mazlum (dianiaya) menceritakan keburukan orang yang menzaliminya dalam rangka menuntut haknya. 2. Jika bertujuan memberi nasehat pada kaum muslimin tentang agama dan dunia mereka. 3. Dilakukan dengan niat baik dan mengharapkan ridho Allah semata. Pada ayat 13, Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakanNya berbagai-bagai bangsa dan suku supaya saling mengenal dan saling menolong dalam kehidupan bermasyarakat. Dan tidak ada kemuliaan seseorang di sisi Allah kecuali dengan ketakwaannya. Dalam suatu hadits riwayat Abu Hatim yang bersumber dari Ibnu Mulaikah berkenaan turunnya ayat ini ialah bahwa ketika fathu Makkah Bilal naik ke atas Ka'bah untuk azan. Berkata beberapa orang: "Apakah pantas budak hilah azan di atas Ka'bah? Maka berkatalah yang lain: "Sekiranya Allah membenci orang ini, pasti Allah akan menggantinya." Maka datanglah malaikat Jibril memberitahukan kepada Rasulullah SAW apa yang mereka ucapkan. Maka turunlah ayat ini yang melarang manusia menyombongkan diri karena kedudukan, pangkat, kekayaan dan keturunan dan bahwa kemuliaan seseorang di sisi Allah dinilai dari derajat kelakwaannya Ayat ini juga menyatakan bahwa persauduraan Islam berlaku untuk seluruh umat manusia tanpa

dibatasi oleh bangsa, warna kulit, kekayaan dan wilayah melainkan didasari oleh ikatan akidah. Persaudaraan merupakan pilar masyarakat Islam dan salah satu basis kekuatannya. Seorang mukmin terhadap mukmin lainnya bagaikan bangunan yang saling mengikat dan menguatkan serta bagaikan jalinan antara jari jemari (HR Muttafaqalaih dari Abu Musa ra.) Rasulullah menganggap persaudaraan antar umat Islam adalah basis yang sangat penting sehingga hal pertama yang dilakukan beliau ialah mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar secara formal satu dengan yang lainnya ketika hijrah ke Madinah. MAROJI: Al-Qur'an dan Tafsirnya, Universitas Islam Indonesia Ibnu Taimiyah, Imam Suyuthi, Imam Syaukani, Ghibah, Pustaka AlKautsar KH Q. Shaleh, dkk, Asbabun Nuzul, Latar Belakang Historis Turunnya Ayat-ayat Al-Quran, CV Diponegoro Ahmad Yani Wahid, Refleksi Ukhuwah, Telaah Persaudaraan Muslim, CV Tursina

------------------------------------------------------------------------------------

8. CINTA

21

TUJUAN Menjelaskan makna dan hakikat cinta Memahami tanda-tanda cinta METODE PENDEKATAN Ceramah dan diskusi RINCIAN BAHASAN Cinta berasal dari kata Al-Mahabbah yang berarti kasih sayang. Menurut Abdullah Nasih Ulwan cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang. Tanda-tanda cinta: Kagum/simpati. Berharap Takut Rela Selalu ingat Semua tanda-tanda cinta tersebut selayaknya diberikan kepada Allah dalam rangka mencintai-Nya. Kagum terhadap kebesaran dan kekuasan Allah (QS 59:24) Mengharap kepada Allah (QS:39:53) Rela dan menerima ketentuan Allah sepenuhnya Selalu mengingat Allah (QS 13:28 ; 63:9; 59:19, 2:152) Takut kepada Allah Cinta kepada Allah harus ditumbuhkan dan dibuktikan dalam ketaatan kepada-Nya. Sebab cinta akan tumbuh dari ketaatan dan kepatuhan kepada kehendak dan aturan-Nya. (QS 24:51 3:31)

Prioritas dalam Cinta (QS 9:24): Prioritas tertinggi, cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan-Nya (QS 3:31-32; 58: 22; hadist 1 kisah Handzolah RA ; kisah Asy-Syaikh Hasan Al-Banna) Prioritas menengah, cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri suami dan kerabat (QS 31:14; hadist 2 dan hadist 3) Prioritas terendah, cinta yang lebih

mengutamakan dan menomorsatukan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal dibandingkan terhadap Allah, Rasulullah dan berjihad fisabilillah. Catatan: Hadist 1: Tidaklah Sempurna seseorang dari kalian hingga ia mencintai saudaranya (sesama muslim) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri (HR Bukhdri & Muslim)

22

Hadist 2: Semua makhluq adalah tanggung jawab Allah. Maka yang paling dicintai Allah adalah yang paling memperhatikan kehidupan keluarganya. (HR Thabrani & Baihaqi) Hadist 3: Tidaklah sempurna iman selalu seorang dari kalian sehingga ia lebih mencintai aku daripada hartanya, anaknya dan mauusia seluruhnya (HR Bukhari & Muslim) MAROJI: Abdullah Nashih Ulwan, Manajemen Cinta Al-Ummah, Panduan Aktifis Harokah -----------------------------------------------------------------------------------

9. MANAJEMEN WAKTU
TUJUAN Memahami hakikat waktu Mitos seputar manajemen waktu Membuat tujuan akhir (Pentingnya membuat skala prioritas, langkah-langkah identifikasi prioritas, sasaran untuk mendukung prioritas) METODE PENDEKATAN Ceramah dan diskusi KISAH: Suatu hari, seorang trainer sedang member pelatihan mengenai manajemen waktu kepada siswa-siswi sebuah SMU. Dengan penuh semangat, ia berdiri di depan kelas

dan berkata,OK, sekarang waktunya kuis. Kemudian ia mengeluarkansebuah ember kosong dan meletakkannya di meja. Ia mengisi ember tadi dengan batu sebesar sekepalan tangan. Ia mengisinya terus hingga tak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukkan ke dalam ember. Ia bertanya pada kelas,Menurut kalian, apakah ember ini sudah penuh? Semua siswa serentak menjawab, Ya!. Trainer itu bertanya kembali,Kalian yakin?. Kemudian dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngocok ember itu sehingga kerikil tersebut turun ke bawah dan mengisi celah-celah kosong di antara batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, Nah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?. Kali ini, para siswa terdiam. Seorang siswa menjawab, Mungkin tidak. Bagus sekali, kata trainer itu. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya kea lam ember. Pasir itu berjatuhan mengisi celah-celah kosong antara batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya,Baiklah, apakah sekarang ember ini telah penuh?. Belum! sahut seluruh kelas. Sekali lagi ia berkata,Bagus,bagus sekali. Kemudian ia meraih seboto air dan mulai menuangkan airnya ke dalam ember sampai penuh. Lalu ia menoleh ke kelas dan bertanya,Kalian tahu maksudnya?. Seorang siswa dengan semangat mengacungkan jari dan berkata,Maksudnya adalah, tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita tetap berusaha sekuat tenaga maka kita bisa mengerjakannya. Oh, bukan, kata sang trainer. Ilustrasi ini mengajarkan pada kita bahwa bila anda tidak memasukkan Batu Besar terlebih dahulu,maka anda tak akan bisa memasukkan semuanya. Batu-batu besar itu adalah hal-hal penting dalam hidup anda. Bila kalian hanya mengisinya dengan batu-batu

23

kecil, maka hidup ini akan penuh dengan hal-hal kecil yang semestinya tidak perlu. Kalian tidak akan pernah memiliki waktu yang sesungguhnya kalian perlukan untuk hal-hal besar dan penting. Karena itu, tanyakan pada diri anda Apakah Batu Besar dalam hidup saya?,lalu kerjakan itu pertama kali. RINCIAN BAHASAN Memahami hakikat waktu Seperti yang kita ketahui, satu hari terdiri sari 24jam dan ada 168 jam dalam satu minggu, bahkan kadangkadang waktu terasa cepat berlalu tanpa kita sadari. Kita tidak harus belajar teori untuk mengetahui bahwa waktu adalah relatif. Ketika dihadapkan pada tenggang waktu, menit demi menit terasa berjalan lebh cepat dibandingkan saat kita mengilkuti belajar yang membosankan. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang serba cepat, waktu seolahh-olah berlangsung kurang dari 24jam. Mengapa kita merasa tidak nyaman saat waktu berlalu dengan cepat??? Hal-hal yang menyita waktu dan perhatian kita semakin bertambah tetapi hidup kita sendiri terbatas. Salah satu kunci untuk menggunakan waktu dengan efektif adalah dengan melakukan sesuatu pada saat itu juga yang merupakan saat paling penting dalam hidup kita. Mitos seputar manajemen waktu Mengelolah waktu merupakan tujuan yang layak diusahakan. Mitos mengenai manajemen waktu adalah menyelesaikan sesuatu lebih cepat, jika kita merasakan tekanan waktu yang disebabkan tanggungjawab dan tugas yang dihadapi, maka kita harus belajar menyusun sumber-sumber penting

untuk menghadapi tantangan pekerjaan. Sebaiknya dibuat pengaturan jadwal untuk menyelesaikan pekerjaan yang dihadapi. Pengaturan jadwal akan berguna apabila: 1. Membantu kerja dan hidup kita 2. Menyenangkan dan mudah digunakan 3. Selalu Up to Date Mitos lain mengenai manajemen waktu adalah gagasan bahwa kita bekeja lebih cerdas, bahakan lebih keras. Bekerja lebih lama dan terbuka untuk menerima ide-ide baru akan membantu kita bekerja lebih cerdas. Camkan dalam pikiran kita bahwa bekerja lebih cerdas bukan bekerja lebih keras, berarti kita harus menggunakan sedikit waktu untuk memikirkan apa yang kita ingin selesaikan, sehingga kita dapat memulai pekerjaan dengan arah yang benar dan mengumpulkan sumbersumber yang diperlukan. Dengan demikian kita akan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan mudah. Membuat tujuan akhir

1. Pentingnya membuat skala prioritas Ketika kita mengenali apa yang penting dalam hidup kita, maka kita berada pada posisi yang lebih baik untuk memenuhi tantangan dan tuntutan yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Prioritas hidup seseorang bersifat subjektif. Namun,

24

prioritas memiliki beberpa bidang dasar dalam kehidupan, yaitu: a. M e n t a l Prioritas mental meliputi peningkatan intelektual dan daya konsentrasi, kemampuan belajar yang lebih baik dan lebih kreatif. b. F is i k Prioritas fisik dapat meliputi mencapai dan mempertahankan kemampuan secara keseluruhan, mahir dalam olahraga tertentu, meningkatkan ketangkasan dalam berolahraga, stamina serta ketahanan dan memiliki tingkat kesehatan yang baik.

ga Prioritas yang berkaitan dengan keluarga meliputi hubungan yang lebih baik dengan pasangan, anak, orangtua, saudara kandung, dan orang-orang tercinta lainnya. Bidang ini juga mencakup orangorang tettentu yang kita anggap bagian dari keluarga. d. So sia l Prioritas sosial meliputi menjadi bagian dari masyarakat dan memiliki hubungan baik dengan tetangga sekitar dan orang-orang diluar keluarga kita. Prioritas dalam bidang ini menegaskan bahwa teman kita mempunyai arti yang penting dalam kehidupan kita. e. Sp rit ua l Prioritas spiritual mencakup bahwa agama memainkan peran besar dalam hidup, memperkuat hubungan antara kita dengan pencipta, mengasihi sesama, dan mengembangkan filosofi pribadi pribadi. f. Ka rie r

c. K e l u a r

25

Prioritas karier meliputi peningkatan pencapaian tingkatan dalam profesi kita, memperoleh penghargaan dan mencapai puncak prestasi tertentu. Prioritas bidang ini juga mempunyai pengaruh positif terhadap orang lain atau mengembangkan diri sendiri dengan cara yang unik.

prioritas Untuk berpegang pada prioritas yang kita buat, maka perhatikan langkah-langkah berikut : Tulislah segala hal yang penting bagi kita atau yang ingin kita capai. Jangan ragu membuat daftar yang panjang dan berbelit-belit. Baca kembali daftar yang telah kita buat, bila perlu baca kembali dihari berikutnya. Pada pemerikasaan kedua, coret semua yang tampaknya tidak perlu. Gabungkan item-item yang serupa. Daftar prioritas kita secara sistematis akan berkurang. Ubah, tetapkan dan tulis kembali daftar kita, jika perlu, usahakan untuk tidak merampingkannya. Jika kita tidak yakin apakah prioritas-prioritas itu harus ada dalam daftar, itu berarti prioritas tersebut tidak diperlukan. Simpan daftar tersebut dan keluarkan pada esok harinya atau hari berikutnya. Sekarang bacalah daftar itu seolah-olah kita tidak pernah melihatnya. Adakah prioritas0prioritas yang dapat digabungkan?adakah yang dapat dihialangakan?apakah semuanya dapat dilakukan? Seperti biasa, jika sesuatu hal tampaknya tidak sepenting yang kita kira, jangan segan-segan untuk mengcut-nya dari daftar. Jalan terus dan buatlah daftar pekerjaan yang kita rasa merupakan prioritas kita pada saat ini. Memang, segala hal dapat berubah dan berganti seperti halnya waktu. 3. Sasaran untuk mendukung

g. K e u a n g a n Prioritas keuangan meliputi memasukkan anak ke sekolah, memebeli rumah yang diidamkan, dan menabung untuk kita endiri dan orangorang tercinta, 2. Langka hlangka h identifi kasi

26

priorita s Ketika kita menyusun sasaran, maka perhatikan panduan berikut Pastikan bahwa sasaran yang kita buat memang hal yang ingin kita kerjakan, bukan hal yang harus kita lakukan. Buatlah sasaran kita dengan menggunakan istilah yang positif. Tulislah sasaran kita. MAROJI: Iqro Club, Panduan Mentoring Agama Islam. -----------------------------------------------------------------------------------

10. BIRRUL WALIDAIN (Berbakti pada Orang Tua)


TUJUAN Peserta memahami pentingnya berbakti kepada orang tua sebagai bagian dari ibadah Peserta mengetahui contoh-contoh praktis berbakti kepada orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

METODE PENDEKATAN Ceramah dan diskusi

KISAH Seorang pemuda berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang ibu yang tinggal sejauh 250km darinya. Begitu keluar mobil, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pemuda itu menanyainya kenapa dan dijawab,Saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu, tapi uangku tak cukup. Pemuda itu tersenyum, lalu berkata,Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kamu mau. Kemudian dia membelikan gadis itu setangkai mawar merah, sekalian memesan karangan bunga untuk dikirim ke ibunya. Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis itu pulang ke rumah. Gadis itu melonjak senang,Ya, tentu saja, maukah anda mengantarkan ke tempat ibu saya?. Kemudia mereka berdua menuju ke tempat yang ditunjukkan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum. Gadis itu kemudian meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah. Melihat hal ini, hati pemuda itu terharu. Bergegas ia kembali menuju toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya. Ia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya.

27

RINCIAN BAHASAN Pendahuluan Allah dan Rasul sudah mewanti-wanti kita dalam memperlakukan orang tua. Dalam QS. An-Nisaa :36, misalnya, perintah berbuat baik kepada orangtua (walidayni ihsanaa) diposisikan setelah menyembah Allah dan larangan mempersekutukan-Nya. Contoh detil Birrul Walidain ditegaskan Allah dalam surat Al Isra ayat 23-24 dengan perintah dan larangan sekaligus, yauitu berbuat baik dan merendahkan diri plus larangan untuk berkata Ah dan membentak. Birrul Walidain didefinisikan sebagai semua bentuk kebaikan untuk menaati orangtua. Tujuannya, untuk mendapatkan ridho orangtua, seperti sabda Nabi SAW :Keridhoan Allah bergantung pada keridhoan orangtua, kemurkaan Allah juga bergantung pada kemurkaan orangtua (HR. Ibnu Hibban dan Al-Hakim). Oleh karena itu, birrul walidain hukumnya wajib, bahkan jadi amalan yang terpenting diantara amalan-amalan yang lain. Yang juga penting diperhatikan adalah akhlak karimah. Misalnya, ketika kita berbicara kita tidak mengeraskan suara melebihi suara orangtua, segera melaksanakan perintahnya, dan meminta izin ketika meninggalkan mereka. Bentuk-bentuk Birrul Walidain Birrul Walidain dapat dikelompokkan menjadi dua situasi, yaitu saat orangtua masih hidup dan ketika mereka sudah meninggal. A. Saat orangtua masih hidup Mentaati selama bukan maksiat (QS. 31:15).

Hadits Rusulullah: Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam rangka maksiat kepada Allah. Contoh: Kisah Saad bin Abi Waqosh. Bersikap rendah hati dan berbicara lemah lembut (17:23-24). Ingat bahwa semua kesuksesan yang kita raih tidak akan pernah terwujud tanpa peran orangtua. Memberi sedekah kepada orangtua. Semua harta kita adalah milik orangtua. Rasulullah SAW bersabda :kamu dan hartamu adalah milik ayahmu (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah). Mendoakan kedua orangtua (QS. Al-Israa:27). Seandainya orangtua masih berbuat syirik serta bidah, kita tetap harus lemah lembut kepada keduanya. B. Saat orangtua telah meninggal Menunaikan wasiat dan janji mereka (tentu yang baik-baik ya..) Selalu mendoakan dan memintakan ampunan untuk orangtua, terutama setelah sholat 5 waktu. Memelihara silaturahmi dengan orangtua, dengan cara mengunjungi teman-teman baik orangtua. Bersedekah atas nama dan ditujukan untuk orangtua. Menunaikan ibadah haji atas nama dan untuk orangtua (jika mampu). Bersemangat dalam melakukan amal sholeh, agar tergolong sebagai anak sholeh. Menziarahi makam orangtua dan member mereka doa kebaikan. Tidak mencela dan mengenang keburukan

28

orangtua Kesimpulan :

29

-----------------------------------------------------------------------------------

1. Pikiran adalah langkah hidup Pikiran manusia bukan saja sebagai tool (alat), tapi juga merupakan suatu control (kendali). Karena pikiran kita juga merupakan suatu control berarti dia ikut 11. SIMBOL SUKSES menentukan apa-apa yang akan kita lakukan. Itulah sebabnya kita harus berhati-hati dalam memberikan TUJUAN input (masukan) ke dalam pikiran kita. Kita harus selalu Peserta mengetahui makna simbol dan sukses memeriksa isi pikiran kita dan mengisinya dengan Peserta mengetahui hakikat sukses dalam Islam pemikiran yang bersih. Peserta mengetahui langkah-langkah menuju 2. Ucapan adalah langkah hidup sukses hidup dalam Islam Yang membedakan ucapan adalah nilai dan isi yang METODE PENDEKATAN terkandung di dalammya. Ucapan yang mempunyai nilai Ceramah dan diskusi dan isi yang baiklah yang yang akan menyelamatkan kita. Dan yang sebaiknya akan membinasakan kita. RINCIAN BAHASAN (hadits 1; hadist 2) 3. Tindakan adalah langkah hidup i.Penge Seseorang membutuhkan tindakan untuk mencapai rtian sukses. Jika tindakan (amal) yang dilakukan itu kebajikan, simboI maka berlakulah barang siapa menanam dia akan sukses memetik hasilnya. Sebaliknya, jika tindakannya berupa kemaksiatan, maka berlakulah barang siapa menggali Simbol berarti abstraksi alau representatif dari lubang maka ia akan terperosok ke dalamnya. Kedua suatu hal yang konkrit. prinsip tersebut berlaku di dunia atau akhirat, atau Sukses dapat berarti berhasil mencapai sesuatu kedua-duanya. Bukakah manusia hanya berusahu yang dikehendaki atau diinginkan. Sukses sedangkan Allahlah yang menentukan? [13:11] bersifat relatif tergulung dari pengetahuan seseorang tentang sebenarnya. hakekat sukses yang ii.Langk ah hidup Langkah-langkah untuk mencapai sukses dalam kehidupan disebut langkah hidup.

30

iii.Simbo l sukses dan simbol gagal Pikiran Pikiran, ucapan dan tindakan adalah faktor intemal manusia. Ketiganya merupakan langkah hidup. Setiap langkah hidup yang semakin mendekatkan seseorang ke tujuan yang dikehendaki disebut sebagai simbol sukses. Sedangkan sebaiknya adalah simbol gagal. Faktor eksternal yang juga ikut menentukan langkah nidup diantaranya adalah lngkungan.(Hadits 3) iv.Peran an niat dalam menca pai sukses Kita harus yakin bahwa sukses yang kita kejar di dunia ini semata-mata karena mengharapkan ridhoNya. Bukan karena mengharap ridho manusia.

v.S u k s e s di at a s s u k s e s ( Q S 3; 1 8 5, Q S. 9 8; 8) Tiga tipe manusia : Tipe manusia yang memiliki simbol gagal. Gagal di

31

dunia dan di akhirat. Tipe manusia yang memiliki simbol sukses, tapi tidak memiliki niat ikhlas. Sukses di dunia dan gagal di aknirat Tipe manusia yang memiliki simbol sukses dan didasari oleh niat yang ikhlas. Sukses di dunia dan di akhirat

12. AL-QURAN TUJUAN Peserta definisi Alsecara bahasa Peserta nama-nama karakteristik Peserta fungsi Alakhak mengetahui Quran dan istilah mengetahui dan Al-Quran memahami Quran dan terhadapnya

REFERENSI Paket BP NF, Simbol Sukses Catatan : 1. Hadist 1: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, berkatalah yang baik atau diam. (HR Bukhari Muslim) 2. Hadist 2: Barung siapa yang menjamin untukku dengan apa yang ada diintara dua tulang rahangnya dan diantara dua kakinya, maka aku janji surga baginya (HR Bukhori) 3. Hadist 3 : Sesungguhnya perumpamaan bergaul dengan teman yang baik dan orang yang jahat adalah seperti bergaul dengan penjual minyak wangi dan pandai besi. Teman penjual minyak wangi itu boleh jadi akan memberi minyak wangi kepadamu atau kamu dapat membelinya atau paling tidak kamu akan mendapat bau harum daripadanya. Sedangkan teman pandai besi boleh jadi akan menbuat pakaianmu berlubang (terbakar) atau paling tidak kamu ikut hangus dengannya. (HR Bukhori-Muslim) -----------------------------------------------------------------------------------

Peserta termotivasi untuk membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur'an

METODE PENDEKATAN Ceramah dan diskusi Games RINCIAN BAHASAN Definisi AL-Quran Secara bahasa berarti "bacaan. Secara istilah berarti "Kalam Allah SWT yang merupakan mu'jizat yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan ibadah"

32

Nama-nama Al-Quran Al-Quran/ Bacaan [17:9] . Al-Kitab/ Buku [21:10]. Al-Furqon/ Pembeda [25:1] Adz-Dzikr/ Pengingat [15:9]. An-Nur/ Cahaya [4:174] Karakteristik AL-Qur' an Diturunkan bukan untuk menyusahkan manusia [ 20:2]. Bacaan yang teramat mulia dan terpelihara [56: 7778] . Tidak seorang pun yang dapat menandingi keindahan dan keagungan Al-Quran [2:23, 17:88] . Tersusun secara terperinci dan rapi [11:1] . Mudah difahami dan diambil pelajaran [54: 17, 34, dst] Fungsi Al-Quran Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah diturunkan Allah SWT Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan Menjelaskan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh umat terdahulu Sebagai mukjizat Rasulullah SAW AkhIak Terpuji Terhadap Al-Quran Membaca ta'awudz sebelum membaca AlQuran

[16:98] . Membaca Al-Quran secara tartil perlahan-lahan [73:4] . Lapang dada menerima Al-Quran [7:2] Mendengarkan baik-baik pembacaan Al-Quran [7:204] . Bergetar hatinya dan bertambah imannya [8:2-4] Akhlak tercela terhadap Al-Quran . Keunggulan Al-Quran Menyombongkan diri dan berpaling [31:7] . Menertawakan peringatan ini [53:59-62] . Tidak memperahatikan Al-Quran [47:24 Keunggulan Al-Quran . Al-Quran adalah mukjizat yang abadi [4:74]. Allah menghendaki agar Al-Quran berlaku umum (mencakup permasalahan) dan bersifat universal. Maka, disusun dan dikumpulkan Al-Quran itu dengan sistematika yang memperlihatkan universalitas dan kekekalannya dan dijauhkan dari susunan yang bersifat temporer, yang hanya memperlihatkan urgensi pada suatu masa saja, yaitu ketika turunnya. Keunggulan Al-Quran secara ilmiah Pemikiran modern dalam berbagai bidang disiplin ilmu dewasa ini telah menetapkan bahwa Al-Quran merupakan kitab ilmiah yang menghimpun segala disiplin ilmu dan filsafat. Ilmu itu datang dari Allah SWT, sebagai tanda kemuliaanNya dan ketinggian ilmu-Nya.[96:1-5] . Jaminan kemurnian Al-Quran. Allah sendiri yang menjamin kemurnian Al-Quran [6:115, 15:9] . Al-Quran bersifat umum dan universal. Umum: Mencakup seluruh bidang/permasalahan manusia. [6:38] Universal : Berlaku selamanya dan

33

untuk seluruh kaum. [25:1] GAMES Tujuan : Untuk menyegarkan suasana dan mengetahui kemampuan membaca Al-Quran kepada peserta. Alat : Pulpen atau benda yang dapat dioper Langkah-langkah : 1. Duduk melingkar dan mentor ditengah-tengah 2. Pilihlahlah satu lagu/nasyid yang semangat 3. Tutor memegang pulpen dan semua peserta bertepuk tangan sesuai lagu/nasyid sambil bernyanyi. Mentor akam mengedarkan pulpen lebih dahulu kepada peseta yang berada di sebelah kanannya dan diteruskan ke peserta lainnya. 4. Setelah pulpen diedarkan, jika ada aba-aba stop berarti lagu berhenti dan orang yang mendapat pulpen harus membaca Al-Quran (surahnya ditentukan oleh mentor, dibacakan 3 ayat). Catatan : pemberhentian pulpen, diusahakan tidak diketahui oleh peserta. 5. Setelah itu, permainan dilanjutkan sampai semua peserta mendapat giliran membaca Al-Quran Manfaat : 1. Mengetahui kemampuan bacaan Al-Quran dalam anggota kelompok. 2. Suasana Mentoring menjadi lebih akrab dan tidak kaku, MAROJI: Paket BP NF 'Keunggulan Al-Quran Ibnu Qoyim, Mahabatullah, (Bab I) Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Quran , hal

18 -----------------------------------------------------------------------------------

13. TARBIYAH RUHIYAH TUJUAN Peserta memahami hakikat taqwa dan balasan bagi orang-orang yang bertaqwa Peserta mengetahui jalan mencapai sifat taqwa METODE PENDEKATAN Ceramah dan diskusi RINCIAN BAHASAN Ungkapan para sahabat dan ulama: Taqwa: merupakan konsekuensi logis dari keimanan yang kokoh yang dipupuk dengan muraqabatullah, merasa takut terhadap murka dan azab-Nya dan selalu berharap atas limpahan karunia dan maghfirohNya. Taqwa: Hendaklah Allah tidak melihat kamu berada dalam larangan larangnn-Nya dan tidak kehilangan kamu di dalam perintah-pcrintahNya. Taqwa: Mencegah diri dari azab Allah dengan berbuat amal sholeh dan takut kepada-Nya di kala sepi ataupun terang-terangan. Taqwa: Hendaklah kamu berbuat dengan taat kepada Allah, berada di atas cahaya dari Allah, mengharap pahala Allah, meninggalkan kedurhakaan kepada Allah berdasarkan cahaya-Nya dan lakut kepada siksa-Nya (Ibnu Mas'ud)

34

Balasan bagi orang-orang bertaqwa Diberikan furqon dan diampuni dosanya (QS 8:29) Diberikan rahmat dan cahaya hidayah dari Allah (QS 57:28) Diberikan jalan keluar dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka (QS 65:2-3) Dimudahkan oleh Allah segala urusan (QS 65:4) Ditutupi kesalahan-kesalahan dan akan dilipatgandakan pahala baginya oleh Allah (QS 65:5) Mendapatkan berkah dari Allah (QS 7:96)

Jalan Menuju Taqwa 1. Muahadah (mengingat perjanjian) QS 16:91 Caranya: Hendaklah seorang mumin berkhalwat (menyendiri) untuk menginstropeksi diri. Hanya antara dia dengan Allah. Ingatlah bahwa setiap hari kita berjanji denga Allah minimal 17X dalam sholat. Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin. 2. Muraqabatullah (merasakan kesertaan Allah) QS 26:218-219 Makna: merasakan keagungan Allah di setiap waktu dan keadaan serta merasakan kcbersamaan-Nya di kala sepi ataupun ramai. Macam-macam Muraqabatullah: Muraqabatullah dalam melaksanakan ketaatan: ikhlas Muraqabatullah dalam kemaksiatan: taubat, penyesalan dan meninggalkannya Muraqabatullah dalam hal yang mubah: menjaga adab-adab terhadap Allah dan bersyukur atas nikmat-Nya Muraqabatullah dalam musibah: ridho kepada

ketentuan Allah serta memohon pertolongan-Nya dengan penuh kesabaran 3. Muhasabah (Instrospeksi diri) QS 59:18 Cara: Hendaklah seorang mu'min menghisab dirinya ketika selesai melakukan amal perbuatan: Apakah tujuan amalnya untuk meudapatkan ridho Allah? Atau apakah amalnya dirembesi sifat riya' ? Apakah ia sudah memenuhi hak-hak Allah dan hak-hak-manusia 4. Muaqobah (Pemberian Sanksi) QS 2:179 Tujuan: Jika seorang mu'min berbuat kesalahan maka tak pantas bentuk membiarkannya, sebab akan mempermudah terlanggarnya kesalahan yang lain dan akan sulit meninggalkannya. Karena jika seseorang melakukan maksiat biasanya akan diikuti dengan maksiat yang lain (Lih. Perkataan Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah) Syarat: sanksi ini harus dengan sesuatu yang mubah, tidak boleh dengan yang haram atau mencelakakan (QS 2:195; 4:29) 5. Mujahadah ( optimalisasi) QS 29:69 Caranya: Apabila seorang mumin terseret dalam kemalasan, santai, cinta dunia, dan tidak lagi melaksanakan amal-amal sunnah serta ketaatan yang lainnya tepat pada waktunya; maka ia harus memaksa dirinya melakukan amalan-amalan sunnah lebih banyak dari sebelumnya Hal-hal yang harus diperhatikan: Hendaklah amal-amal yang sunnah tidak membuatnya lupa akan kewajiban yang lainnya Tidak memaksakan diri dengan amal-amal sunnah yang di luar kemampuannya Catatan: Perkataan Ibnul Qoyyim Al Jauziah: Pada dasarnya manusia yang sudah terperangkap dalam kemaksiatan akan merasa

35

sulit untuk keluar dan melepaskan diri darinya sebagaiman diucapkan oleh ulama salaf: Diantara dampak negatif maksiat adalah menimbulkan maksiat yang lain. Sedangkan pengaruh kebaikan adalah mendatangkan kebaikan berikutnya. Maka jika seorang hamba melakukan suatu kebaikan, kebaikan yang lainnya akan meminta untuk dilakukan, begitu seterusnya hingga hamba tersebut memperoleh keuntungan yang berlipat ganda dan kebaikan yang tiada sedikit. Begitu pula halnya dengan kemaksiatan. Dengan demikian, ketaatan dan kemaksiatan merupakan sifat yang kokoh dan kuat serta menjadi kebiasaan yang teguh pada diri si pelaku.

MAROJI: Dr. Abdullah Nasih Ulwan, Tarbiyah Ruhiyah: Petunjuk praktis Mencapai Derajat Taqwa AL-Hafidz Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah, Akibat Berbuat Maksiat. ----------------------------------------------------------------------------------14.KETERAMPILAN BELAJAR TUJUAN Peserta memahami urgensi menuntut ilmu Peserta METODE PENDEKATAN Ceramah dan diskusi

RINCIAN BAHASAN Mengapa kita harus belajar???Ini dia jawabannya : 1. Manusia dilahirkan dalam keadaan kosong dari ilmu pengetahuan. Allah memberi manusia fitrah mencintai ilmu pengetahuan dan menyingkapkan apa yang tidak diketahuinya. Firman Allah : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan kamu tidak mengetahui apa-apa. Ia lalu menjadikanmu pendengaran dan penglihatan serta hati, semoga kamu bersyukur (An-Nahl;78) Dengan pendengaran, penglihatan dan pengamatannya manusia berhasil menguasai ilmu pengetahuan, merumuskan teori-teori dan menemukan hal-hal baru yang dulu masih menjadi rahasia alam. 2. Agar memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat Rasulullah bersabda Barang siapa ingin meraih dunia maka harus dengan ilmu, barang siapa ingin meraih akhirat juga dengan ilmu. (H.R.

36

Muslim)

Belajar Kembali Tentang Cara Belajar Sekarang ini kita perlu mempebaharui pendekatan kita terhadap pembelajaran untuk memenuhi tuntutan kebudayaan kita. Perubahan yang kita lakukan harus menjadi suatu sistem. Kelangsungan hidup dan kesehatan individu dan organisasi di masa sekarang tergantung pada kemampuan mereka belajar, oleh karenanya belajar ditandai denmgan keterlibatan penuh pembelajar, kerjasama murni, variasi, motivasi internal (dan bukan semata-mata eksternal), adanya kegembiraan dan kesenangan dalam belajar. Menciptakan Minat Belajar Segala sesuatu yang ingin kita kerjakan harus menjanjikan manfaat bagi kita atau kita tidak akan termotivasi untuk melakukannya. Dalam banyak situasi, menemukan Apa Manfaat Bagiku sama saja dengan minat dalam apa yang sedang anda pelajari dalam menghubungkannya dengan dunia nyata Apa manfaatnya bagiku adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan. Peluangnya adalah bahwa kita termotivasi mempelajari suatu informasi untuk beberapa alasan. Mungkin itu akan meninkatkan karier, agar lebih mudah berkomunikasi atau merupakan batu loncatan menuju pendidikan yang lebih tinggi, ketika kita menciptakan minat pada suatu objek,

kita akan sering menemukan bahwa ini menuju minat baru, menciptakan rekreasi rantai yang terus menerus. Ketika kita bertanya Apa manfaatnya bagiku pastikan untuk memasukkan pertanyaan dalam jawaban kita, karena ketika kita melihat tujuan yang pencapaiannya masih di depan, ini akan tampak lebih besar dari hidup kita sendiri. Apalagi kita dapat mencapai tujuan itu, pasti akan menjadi sesuatu yang besar. Lingkungan Yang Tepat 1. Lingkungan belajar yang positif Orang dapat belajar dengan baik dalam lingkungan fisik, emosi dan sosial yang positif, yaitu lingkungan yang tenang sekaligus menggugah semengat. Adanya rasa keutuhan, keamanan, minat, dn kegembiraan sangat penting untuk mengoptimalkan pembelajaran manusia 2. Keterlibatan Pembelajaran Sepenuhnya Orang dapat belajar paling baik jika dia terlibat secara penuh dan aktif serta mengambil tanggungjawab penuh atau usaha belajarnya sendiri. Belajar bukanlah sejenis olahraga untuk ditonton, melaikan menuntut peran serta semua pihak. Pengetahun bukan sesuatu yang diserap secara pasif oleh pelajar, melainkan sesuatu yang diciptakan secraa aktif oleh pelajar. 3. Kerjasama diantara Pembelajar Orang biasanya belajar paling baik dalam lingkungan kerjasama. Semua cara belajar cenderung bersifat sosial. Sementara cara belajar tradisional menekankan persaingan diantara individu-individu yang terpisah. 4. Variasi Yang Cocok Untuk Semua Gaya Belajar

37

Orang dapat belajar paling baik jika dia mempunyai banyak variasi pilihan belajar yang memungkinkannya untuk memanfaatkan seluruh indranya dan menerapkan gaya belajar yang disukainya. Bukannya menganggap program belajar sebagai hidangan nasi rames, tapi sebagai jamuan prasmanan yang dipusatkan pada pembelajaran dan ditujukan untuk mencapai hasil. 5. Belajar Kontekstual Orang dapat belajar paling baik dalam konteks. Fakta dan keterampilan yang dipelajari secara terpisah itu sulit diserap dan cendrung cepat menguap. Belajar paling baik bisa dilakukan dengan mengerjakan pekerjaan itu sendiri dalam proses penyelaman ke dunia-nyata terus menrus, umpan balik, perenungan, evaluasi dan penyelaman kembali. MAROJI: Iqro Club, Panduan Mentoring Agama Islam

------------------------------------------------------------------------------------

15. TAWAZUN
TUJUAN Siswa paham potensi dan hakikat manusia yang sukses Siswa tahu potensi dan cara

38

mengoptimalkannya Siswa termotivasi untuk mengoptimalkan potensi-potensi itu

dari tiga : Potensi ruh Potensi aqli (akal) Potensi jasad

POKOK BAHASAN Makna dan hakekat tawazun Potensi manusia secara umum ada 3. Fungsi masing-masing potensi Makna dan Hakekat tawazun Tawazun artinya keseimbangan. Sebagaimana Allah telah menjadikan alam beserta isinya berada dalam sebuah keseimbangan (QS.67: 3). Manusia dan agama lslam kedua-duanya merupakan ciptaan Allah yang sesuai dengan fitrah Allah (QS. 30:30). Ayat ini menjelaskan pada kita bahwa manusia itu diciptakan sesuai dengan fitrah Allah yaitu memiliki naluri beragama (agama tauhid: Al-Islam) dan Allah menghendaki manusia untuk tetap dalam fitrah itu. Kalau ada manusia yang tidak beragama tauhid, itu hanyalah karena pengaruh lingkungan (Hadits: Setiap bayi terlahir daIam keadaan fitrah (Islam) orang tuanyalah yang menjadikan ia sebagai Yahudi, Nasrani atau Majusi) Sesuai dengan fitrah Allah, manusia memiliki 3 potensi, yaitu Al-Jasad (Jasmani), Al-Aql (akal) dan ArRuh (rohani). Islam menghendaki ketiga dimensi tersebut berada dalam keadaan tawazun (seimbang). Perintah untuk menegakkan neraca keseimbangan ini dapat dilihat pada QS. 55: 7-9. Manusia pada dasarnya memiliki potensi yang terdiri

Potensi Ruh Merupakan potensi dasar manusia yang ditentukan sepenuhnya oleh Allah. Dan mereka bertanya kepadamu tentang Ruh. Katakanlah, Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberikan pengetahuan melainkan sedikit Al Isra 17:85) Dan Allah memegang mutlak tentang keadaan ruhiah makhluk-Nya, dalam keadaan dan kondisi apapun. Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. .. (Az Zumar (39) : 42) Sesungguhnya seluruh hati manusia itu berada di antara dua jari-jari Ar Rahman Azza wa jalla seperti sebuah hati saja. Dia memperlakukannya menurut kehendak-Nya (HR. Muslim). Potensi ruh sangat terkait dengan hati yang manusia di manapun tidak akan pernah mampu menjaga naik turunnya kadar iman yang ada dalam hati kita, kecuali atas izin-Nya semata. Ruhani manusia dapat dioptimalkan dengan baik dengan meresapi, mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain dengan memanfaatkan potensi akal dan potensi jasadnya melalui ibadah. Hati akan menjadi tentram ketika ia senantiasa dipergunakan untuk mengingat Allah. .(yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka

39

menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram. (Ar Rad 13:28) Ibadah merupakan segala sesuatu rangkaian aktivitas yang dilakukan hanya untuk mencapai ridho Allah semata. Namun dalam hal ini konteks ibadah tidak hanya ketika kita berhubungan dengan Allah semata (hablumminalloh), melainkan ketika kita berinteraksi dengan manusia (habluminannas) dan bahkan hubungan kita dengan makhluk Allah yang lain. Potensi Aqliyah (Akal) Akal hanya dapat menerima hal-hal yang berbau teoritis dan ilmu pengetahuan yang ditransfer melalui pendengaran dan penglihatan. Selain itu, akal juga mampu melakukan analisis terhadap segala sesuatu yang ia terima melalui kelima indera. Untuk dapat menggunakan akal ini manusia harus senantiasa mengisi dan mengasahnya dengan belajar, mengamalkan, dan mengajarkan; dengan menggunakan berbagai wasilah yang dimiliki. Sebagaimana kewajiban pokok setiap manusia yang hidup di bumi adalah menuntut ilmu, mengamalkannya dan mengajarkannya. Jadi, dengan kata lain makanan akal atau yang mungkin identik dengan otak dan pikiran adalah ilmu yang bermanfaat. Dan Allah tidak menciptakan segala sesuatu tanpa ada manfaatnya sama sekali, sebagaimana firmannya dalam Al Quran : Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan

bumi, dan silih bergantinya siang dan malam terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (yaitu) orangorang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS. Ali Imran (3) : 190-191) Berkaitan dengan ilmu, Rasululloh mewajibkan kepada semua umatnya untuk menuntut dan mengajarkan ilmunya, sebagaimana dalam riwayatnya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi tiap muslim laki-laki dan muslim perempuan (HR. Ibnu Abdil Barr) Dunia ini terlaknat, dan terlaknat pula apa yang ada di dalamnya, kecuali dzikrullah dan apa yang membantu, atau orang yang berilmu atau orang yang mencari ilmu (HR. Ibnu Majah) Potensi Jasadiah/Jasmani Jasmani berupa sel-sel, tulang dan cairan yang ketiganya menyusun badan manusia. Jasmani manusia membutuhkan karbohidrat, vitamin, lemak, protein, mineral dan air dalam setiap metabolisme tubuh. Potensi jasmani sangat didukung oleh jasmani yang kuat. Jasmani yang kuat sangat didukung oleh masukan berupa makanan yang bergizi yang mengandung zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan diikuti pula oleh aktivitas yang mendukung seperti olah raga dan tidur. Sebagaimana Islam sendiri sangat memperhatikan masalah yang satu ini dalam Al Quran : Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya (QS. Abasa 80 : 24)

40

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bum dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.(QS. Al Baqarah 2:168) Dan jadikanlah tidurmu untuk istirahat (QS. An Nabaa 78:9) Mumin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mumin yang lemah (HR.Muslim) Apabila ketiga potensi tersebut diberi akanan yang tepat, maka akan terbentuk sosok manusia yang sempurna (dalam ukuran manusia), yaitu kuat jasmaninya, cerdas akalnya dan baik ruhnya. Ketiga potensi ini harus diisi bersama-sama secara proporsional, jika tidak dan atau hanya sebagian saja, maka tidak akan terbentuk manusia yang sukses. Keseimbangan tidak berarti persamaan. Tapi persamaan adalah bagian dari tawazunitas, yang berarti memberikan dan menempatkan sesuatu secara proporsional. Dan dalam hal ini, porsi ruh memiliki porsi yang besar untuk diperhatikan. Mengingat, bahwa manusia tidak akan bisa hidup tanpa adanya ruh, dan jika ruh manusia buruk, maka hanya akan memperburuk dan membebani dunia yang disebabkan penyalahgunaan potensi fisik dan akalnya. Contoh : Malik Abdul Aziz atau yang dulu bernama Mike Tyson, memiliki fisik yang sangat kuat, bahkan ia dijuluki si Leher Beton. Tapi ia tidak memiliki kapasitas akal yang baik untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi.

Dia hanya sukses dan hidup dari hasil bertinju saja. Karena potensi akal dan ruhnya kurang terbina dengan baik maka hasilnya pun ia dibodohin orang, sering keluar masuk penjara hanya karena kasus pelecehan seksual. Seseorang yang cerdas dan memiliki jasmani yang sehat, ketika dilanda kesusahan atau kesulitan hidup akan berpikir keras bagaimana agar dapat bertahan hidup dengan segala cara, yang bisa jadi tanpa mengindahkan normanorma yang ada. Lain halnya dengan seorang miskin lagi kurus tapi memiliki ruh yang baik. Walaupun ia harus menahan lapar setiap hari untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya, ia pasti senantiasa merasakan adanya Dzat lain yang senantiasa mengawasi perbuatannya dan ia merasa yakin rezeki itu datang dari Allah, selama ia masih hidup berarti jatah rezeki masih ada. Begitu pula terkait dengan kebutuhan untuk mengisi akalnya, walaupun berharta sedikir, ia tetap berusaha untuk senantiasa mengisi akal itu dengan belajar apa saja yang ia temui. Karakteristik ini juga tidak akan dapat dicapai manusia dengan sifat-sifat dasar seperti di atas, dia hanya dapat diketahui dan dicapai oleh Yang Maha Tahu tentang segala sesuatu sampai sekecil-kecilnya. Karena karakteristik ini sangat terkait dengan informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh siapa saja yang ingin membuat sebuah aturan, konsep atau sistem.

41

MAROJI Al Quran Al Hadits Ar Ruh, Ibnu Qoyyim Al-Jauziah

42

You might also like