You are on page 1of 13

Tentang Permintaan dan Penawaran, Elastisitas Ekonomi, Macam-macam Biaya dan Pendapatan, Stuktur Pasar, dan Uang June

20th, 2010 Related Filed Under BAB I Permintaan dan Penawaran 1.1 PERMINTAAN DAN PENAWARAN Teori penawaran dan permintaan (bahasa Inggris: supply and demand) dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran. Dalam ekonomi terdapat permintaan (demand) dan penawaran (supply) yang saling bertemu dan membentuk satu titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi perdagangan pasti ada permintaan, penawaran, harga dan kuantitas yang saling mempengaruhi satu sama lain. Pengertian Permintaan dan Penawaran Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu. Contoh permintaan adalah di pasar senin yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Dan jika harga semakin tinggi/mahal maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya. Hukum tersebut setara dengan : bila harga naik maka penawaran naik, penawaran sedikit bila harga turun (hukum penawaran).Oleh karena itu permintaan dan penawaran merupakan hal yang saling berkaitan. Hukum permintaan di atas memberikan gambaran bahwa konsumen (pembeli) akan berlaku lebih konsumtif jika terjadi penurunan harga. Konsumen menjadi lebih konsumtif terhadap barang maka barang tersebut makin banyak diminta. Hal ini terjadi karena mereka ingin mendapatkan suatu kepuasan berupa keuntungan yang sebanyakbanyaknya. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli sedikit karena

uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal tersebut. Jika terjadi suatu permintaan yang tak terhingga atau melebihi batas maka hal ini akan menjadikan suatu kondisi berupa kelangkaan barang (kebutuhan/keinginan seseorang atau masyarakat lebih besar dari pada tersedianya barang dan jasa tersebut). Kelangkaan barang ini terjadi ketika harga barang yang sangat murah banyak diminta oleh para konsumen sehingga menimbulkan kelangkaan terhadap barang tersebut. Karena kelangkaan tersebut maka harga yang sebelumnya jauh lebih murah, lambat laun akan meningkat. Dalam Hukum Permintaan dijelaskan bahwa semakin rendah tingkat harga suatu barang akan semakin banyak barang tersebut yang diminta, dan sebaliknya. Hal yang berbeda justru terjadi pada saat hari raya tiba, pada saat hari raya harga-harga barang semakin naik tetapi permintaan juga semakin bertambah. Hal ini disebabkan karena para pelaku ekonomi (khususnya para pelaku rumah tangga) memerlukan kebutuhan yang lebih besar dari kondisi yang sebelumnya, sehingga hal ini dimanfaatkan bagi para pedagang untuk meraup untung sebesar-besarnya. Semakin banyak permintaan maka semakin tinggi pula harga barang. Hal tersebut sangat bertentangan dengan hukum permintaan ekonomi pada uraian di atas. 1.2.HARGA KESEIMBANGAN (Eqilibrium Price) Agar terjadi transaksi antara pembeli dan dan penjual, maka permintaan dan penawaran harus mencapai titik temu. Bila pembeli menawarkan harga terlalu rendah, maka tidak akan terjadi transaksi.demikian pula bila penjual bertahan pada harga yang tinggi, transaksi juga tidak akan terjadi oleh karena itu, dibutuhkan suatu kesepakatan antara penjual dan pembeli sehingga transaksi jual beli terjadi. 1. Pengertian Harga Keseimbangan Suatu tingkat harga yang telah disepakati oleh pembeli dan penjual di pasar. Harga keseimbangan ditunjukkan oleh titik temu antara kurva permintaan yang merupakan keinginan para pembeli dan kurva penawaran yang yang merupakan kehendak para penjual. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan & Penawaran A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan (Demand) 1. Perilaku konsumen / selera konsumen 2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap 3. Pendapatan / penghasilan konsumen 4. Perkiraan harga di masa depan 5. Banyaknya / intensitas kebutuhan konsumen B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran (Suply) 1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan 2. Tujuan Perusahaan 3. Pajak 4. Ketersediaan dan harga barang pengganti / pelengkap 5. Prediksi / perkiraan harga di masa depan Macam-macam Permintaan dan Penawaran A. Macam-macam Permintaan 1. Permintaan Menurut Daya Beli,dibedakan menjadi 3 macam diantaranya :

a. Permintaan efektif : Permintaan konsumen terhadap suatu barang diikuti dengan daya beli / kemampuan membeli. b. Permintaan potensial : Memiliki kemampuan daya beli tetapi belum memiliki keinginan membeli. c. Permintaan absolut : Permintaan konsumen yang tidak diikuti dengan daya beli / kemampuan membeli. 2. Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya a. Permintaan individu : Permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. b.Permintaan kolektif : Kumpulan dari permintaan perorangan / individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. B. Macam-macam Penawaran : a. Penawaran Individu : Jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual. b. Penawaran Kolektif : Keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan. Kurva Permintaan Hukum permintaan yang telah kami pelajari di atas dapat digambarkan menggunakan suatu grafik yang disebut kurva permintaan. Perhatikan kembali daftar permintaan yang dilakukan Neni dalam membeli jeruk pada tabel berikut ini. Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat grafik seperti gambar di bawah. Bentuk kurva permintaan di bawah memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). Perlu teman-teman ketahui, bahwa ketika menganalisis permintaan, terdapat dua istilah yang berbeda, yaitu permintaan dan jumlah barang yang bersedia diminta. Menurut para ahli ekonomi, permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan atau keseluruhan dari titik yang ada pada kurva (A + B + C + D + E + F + G). Dengan demikian permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang bersedia diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Misalnya titik A, menggambarkan bahwa pada harga Rp4.500,00 jumlah yang diminta adalah 140 kg. Dengan demikian, setiap titik yang ada pada kurva menggambarkan jumlah barang yang diminta. Pergeseran Kurva Permintaan Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kembali pada contoh di atas mengenai permintaan Neni terhadap jeruk. Pada contoh di atas menunjukkan bahwa berubahnya jumlah jeruk yang diminta Neni akibat dari perubahan harga jeruk itu sendiri. Bagaimana jika faktor lainnya seperti pendapatan Neni memengaruhi jumlah jeruk yang diminta? Apabila pendapatan Neni mengalami peningkatan, maka jumlah jeruk yang diminta pun juga akan meningkat. Dan sebaliknya. Seperti pada tabel di bawah ini

Apabila dari tabel di atas diubah dalam bentuk grafik, maka akan tampak seperti ini. Kurva Penawaran Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Contoh dari tabel Penawaran : jika dibuat kurva akan menjadi seperti gambar di bawah ini : Perhatikan kurva di atas. Kurva bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan demikian kurva penawaran mempunyai slope positif. Artinya jumlah barang yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga barang. Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Pergeseran Kurva Penawaran Sama halnya pada pergeseran kurva permintaan, kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser ke kanan, berarti terjadi penurunan penawaran barang. Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Tabel berikut ini yang akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Iskan sebelum dan sesudah kenaikan harga. Grafik pada tabel di atas : Perhatikan kurva penawaran di atas. Kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami penurunan. Penurunan kurva penawaran jeruk tersebut sebagai akibat dari meningkatnya harga pupuk. Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih faktor-faktor yang dulu dianggap tetap, akan mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran. BAB II Elastisitas Ekonomi 2.1. Pengertian Elastisitas Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. 2.2. Elastisitas Permintaan Pada dasarnya ada 3 hal yang mempengaruhi, yaitu : Elastisitas harga Permintaan Elastisitas Silang Elastisitas Pendapatan 2.2.1 Elastisitas harga Permintaan (the price elasticity of demand) Elastisitas harga permintaan adalah suatu alat / konsep yang digunakan untuk mengukur

derajat kepekaan / respon perubahan jumlah / kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi. 2.2.3 Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand) Suatu perubahan (peningkatan / penurunan) pendapatan konsumen akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perubahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan pendapatan. 2.3 Elastisitas Penawaran Didefinisikan sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas permintaannya adalah 20%/10% = 2. (Case & Fair, 1999: 119). 2.3.1 Elastisitas Harga Penawaran (The Price Elasticity of Suply) Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen terhadap perubahan harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang yang ditawarkan.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk persentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. 2.3.2. Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand) Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan. 2.3.3. Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand) Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perubahan pendapatan. 2.3 Elastisitas Penawaran Didefinisikan sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya naik 20%, maka koefesien elastisitas permintaannya adalah 20%/10% = 2. (Case & Fair, 1999: 119). Koefisien elastisitas penawaran Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung menggunakan rumus berikut : 2.3.1 Elastisitas Harga Penawaran (The Price Elasticity of Suply) Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas harga pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen

terhadap perubahan harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti dengan jumlah barang yang ditawarkan.Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk persentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga. Ada lima jenis elastisitas harga penawaran : 1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal. 2. Penawaran tidak elastis : elastisitas 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran. 5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi. Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan : 1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar 2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut 3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen 4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode waktu penggunaan barang tersebut. 5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang. Elastisitas akan besar apabila : 1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik 2. harga relatif tinggi 3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain Elastisitas umumnya akan kecil apabila : 1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain 2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah. 3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda tersebut sangat dibutuhkan. 2.3.2. Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand) Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan juga pendapatan. 2.3.3. Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand) Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perobahan pendapatan, Faktor Penentu Elastisitas Penawaran. Dua faktor yang peting dalam menentukan elasisitas penawaran berbagai

barang, yaitu : a. Sifat Perubahan Biaya Produksi Penawaran akan tidak bersifat elastis apabila kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Bila biaya tambahan yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi, penawaran akan bersifat elastis. b. Jangka Waktu Analisis Dalam menganalisis pengaruh waktu kepada elastisitas penawaran, dibedakan atas 3 jenis jangka waktu, yaitu : 1) Masa sangat singkat, yaitu : masa waktu dimana para penjual tidak dapat merubah penawarannya (penawaran bersifat tidak elastis sempurna). 2) Jangka Pendek, dimana kapasitas alat-alat produksi yang ada tidak dapat ditambah, kenaikan produksi dilakukan dengan cara menggunakan faktor-faktor produksi secaa lebih intensif. (penawaran bersifat tidak elastis) 3) Jangka Panjang, produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah ditambah dalam jangka panjang (penawaran bersifat elastis). BAB III Macam-macam Biaya dan Pendapatan 1. Biaya 1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. 1.2 Macam-macam Biaya 1.2.1 Biaya Produksi Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang. biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal. 1.2.2 Biaya jangka pendek 1.Biaya total(total cost) merupakan jumlah dari biaya tetap dengan biaya variable. 2. Biaya tetap(fixed cost) adalah tegantung dari jumlah produksi,misalnya biaya modal, biaya gaji,sewa gedung dll. 3. Biaya variable(variable cost) adalah biaya yang besarnya tergantung dari tingkat produksi misalnya biaya bahan baku, upah buruh. Rumus : TC= FC+TVC Total cost= fixed cost+ variable cost 2. Pendapatan 2.1 Pengertian Merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang

dikonsumsi. 2.2 Karakteristik Pendapatan, dapat dilihat dari : Sumber pendapatan Produk dan kegiatan utama perusahaan Jumlah rupiah pendapatan dan proses penandingan 2.3 Yang berhubungan dengan Pendapatan: Total Revenue (TR) Yaitu total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila memproduksi sejumlah unit barang tertentu. Kuantitas Barang ( Q ) yaitu total jumlah barang yang diproduksi oleh seorang produsen Average Revenue ( AR ) yaitu harga rata rata unit barang AR = TR /Q Seorang produsen yang rasional pasti mengharapkan pendapatan yang dia peroleh harus lebih besar dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkannya. Dimana = TR TC TR = TC Perusahaan BEP ( Break Event Point) TR > TC Perusahaan laba TR < TC Perusahaan rugi. Macam-macam Pendapatan Nasional Jika dilihat dari jumlah barang dan jasa yang dihasilkan, Pendapatan Nasional dapat dikelompokkan menjadi : GNP(Gross Natinonal Product) dan NNP(Net National Product). 1. GNP(Gross Natinonal Product) atau Produk Nasional Bruto adalah nilai dari semua barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi domestik dalam periode tertentu. Atau dengan kata lain nilai dari seluruh output tanpa mengitung biaya-biaya harta tetap seperti gedung,rumah.dll. 2. NNP(Net National Product) atau Produk Nasional Netto adalah GNP dikurangi penyusutan dari jumlah harga tetap (capital stock) yang ada untuk suatu periode tertentu. Penyusutan disini adalah suatu ukuran dari bagian GNP yang harus disisihkan untuk menjaga kapasitas produktif dari suatu perekonomian,sebagai contoh suatu mesin yang digunakan untuk kegiatan produksi yang dipakai terus menerus digunakan maka ia akan aus dan harus segera diperbaiki . dan biaya ini yang nanti akan dikurang dengan GNP. NNP itu sendiri bertujuan untuk memperpanjang jumlah harga dari harta tetap/modal. BAB IV STRUKTUR PASAR 1.1 Pengertian Pasar Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual. 1.2 Pengertian struktur Pasar Struktur pasar adalah karakteristik organisasi pasar yang mempengaruhi sifat kompetisi dan harga di dalam pasar(BAIN,1952).

1.3 Unsur-Unsur Struktur Pasar,terdiri dari: konsentrasi differensiasi produk ukuran perusahaan hambatan masuk integrasi vertikal diversifikasi 1.4 Bentuk-bentuk Struktur PasarBentuk-Bentuk Struktur Pasar Konsumen Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli 1.4.1 Pasar Persaingan Sempurna Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna : Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain, sehingga para pembeli tidak dapat membedakan produk yang dihasilkan antara produsen A dan produsen B. Penjual bersifat pengambil harga (price taker),yaitu penjual tidak dapat menentukan atau merubah harga dikarenakan harga pasar ditentukan oleh interaksi antara produsen dengan pembeli. Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply) Posisi tawar konsumen kuat Jumlah penjual dan pembeli banyak Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata Sensitif terhadap perubahan harga Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar,yaitu apabila seorang penjual mengalami kerugian dapat langsung meninggalkan pasar dan begitu sebaliknya. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang keadaan di pasar Artinya bahwa pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahanperubahan ke atas harga tersebut. 1.4.2. Pasar Monopolistik Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik : Adanya differensiasi produk(produk yang dijual mungkin sama namun memiliki perbedaansatu sama lain) Mirip dengan pasar persaingan sempurna Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga Relatif mudah keluar masuk pasar Promosi penjualan harus aktif. Pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak jumlah konsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen, sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk.

1.4.3. Pasar Oligopoli Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli : - Harga produk yang dijual relatif sama - Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses - Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar - Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain Macam-macam pasar oligopoli : Pasar oligopoli murni (pure oligopoly). Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik.contohnya : praktek pasar oligopoli dalam produk sabun mandi. Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly) Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan.contohnya : praktek pasar oligopoli dalam produk mobil. pasar oligopoli memiliki KELEBIHAN sebagai berikut : 1. Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi 2. Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang. Pasar oligopoli juga memiliki KELEMAHAN, yaitu : 1. Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar. 2. Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis. 3. Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya 1.4.4. Pasar Monopoli Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli : - Hanya terdapat satu penjual atau produsen - Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli - Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak - Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat - Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan - Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses Terjadinya Pasar Monopoli : Modalnya besar

Memiliki keahlian tertentu Adanya pasar yg terbatas Kebaikannya: 1. Memiliki keuntungan lebih 2. Dpt menurunkan biaya produksi 3. Lebih efisien 4. Harganya lebih bersiang Keburukannya: 1. Mencaiptakan ketidakadilan 2. Adanya unsur eksploitas faktor2 terhadap produksi 3. Boros dlm sumber daya ekonomi Tambahan : - Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan. - Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-undang anti monopoli. BAB V UANG 1. Pengertian Uang dalam ilmu ekonomi tradisional, didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Uang dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang. 2. Fungsi Uang terdapat 2 Fungsi uang yaitu fungsi asli dan turunan 1. Fungsi Asli: alat tukar sebagai satuan hitung sebagai penyimpan nilai. 2. Fungsi Turunan : sebagai alat pembayaran sebagai alat pembayaran utang sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan (modal) alat untuk meningkatkan status sosial. 3. Syarat-syarat Uang : Pertama, benda itu harus diterima secara umum (acceptability). memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin keberadaannya oleh pemerintah yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability). kualitasnya cenderung sama (uniformity). jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.

tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah dibawa, portable. mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility). memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value). 4. Jenis-jenis Uang 4.1 Berdasarkan yang beredar di masyarakat : Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual-beli sehari-hari. gambar uang kartal : uang giral adalah uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan (deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan. Uang ini hanya beredar di kalangan tertentu saja, sehingga masyarakat mempunyai hak untuk menolak jika ia tidak mau barang atau jasa yang diberikannya dibayar dengan uang ini. Untuk menarik uang giral, orang menggunakan cek. gambar uang giral : Uang Kuasi Uang kuasi adalah surat-surat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran. Biasanya uang kuasi ini terdiri atas deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta asing milik swasta domestik. 4.2 Berdasarkan bahan pembuatannya : Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam; biasanya dari emas atau perak karena kedua logam itu memiliki nilai yang cenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah dikenali, sifatnya yang tidak mudah hancur, tahan lama, dan dapat dibagi menjadi satuan yang lebih kecil tanpa mengurangi nilai. Uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah. Menurut penjelasan UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang dimaksud dengan uang kertas adalah uang dalam bentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya (yang menyerupai kertas). 4.3 Berdasarkan Nilainya : Nilai uang dikatakan sebagai uang penuh apabila nilai yang tertera di atas uang tersebut sama nilainya dengan bahan yang digunakan. Dengan kata lain, nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai intrinsik yang terkandung dalam uang tersebut. Jika uang itu terbuat dari emas, maka nilai uang itu sama dengan nilai emas yang dikandungnya. Uang tanda adalah apabila nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang atau dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsik uang tersebut. Misalnya, untuk membuat uang Rp1.000,00 pemerintah mengeluarkan biaya Rp750,00. 5. Jumlah uang yang beredar: Yang dimaksud dengan jumlah uang beredar adalah nilai keseluruhan uang yang berada di tangan masyarakat. Jumlah uang beredar dalam arti sempit (narrow money) adalah jumlah uang beredar yang terdiri atas uang kartal dan uang giral. M1 = C + D Dimana :

M1 = Jumlah uang yang beredar dalam arti sempit C = Uang kartal (=uang kertas+uang logam) D = Uang giral atau cek Uang beredar dalam arti luas ( ) adalah ditambah deposito berjangka (time deposit), M2 = M1 + TD Dimana: M2 = Jumlah uang beredar dalam arti luas TD = Deposito berjangka (time deposit) Secara teknis, yang dihitung sebagai jumlah uang beredar adalah uang yang benar-benar berada di tangan masyarakat. Uang yang berada di tangan bank (bank umum dan bank sentral), serta uang kertas dan logam (kuartal) milik pemerintah tidak dihitung sebagai uang beredar. Perkembangan jumlah uang beredar mencerminkan atau seiring dengan perkembangan ekonomi. Biasanya bila perekonomian bertumbuh dan berkembang, jumlah uang beredar juga bertambah, sedang komposisinya berubah. Bila perekonomian makin maju, porsi penggunaan uang kartal makin sedikit, digantikan uang giral atau near money. Biasanya juga bila perekonomian makin meningkat, komposisi M1 dalam peredaran uang semakin kecil, sebab porsi uang kuasi makin besar.

You might also like