Professional Documents
Culture Documents
ep u
Wiraswasta,
b
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ng
Memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam tingkat kasasi telah mengambil
gu
MAHKAMAH AGUNG
ah
SH., Advokat, berkantor di Kompleks Asrama Brimob Medaeng, Blok-A, Gg-I No. 4, Waru Sidoarjo,
am
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12 September 2007, Pemohon Kasasi dahulu Penggugat/Pembanding ;
ah k
DAN
LELANG
ep
ub lik
M e l a w a n: SURABAYA,
berkedudukan
A gu ng
Tergugat/Terbanding ;
Termohon Kasasi dahulu sebagai Tergugat di muka persidangan Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut :
1. Bahwa yang menjadi obyek gugatan dalam perkara ini adalah Surat Penetapan hari dan tanggal lelang yang diterbitkan oleh Tergugat (Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Surabaya) seperti yang
ah
ka
Tergugat (KPKNL Surabaya) dan pemberitahuan dari PT. Bank Niaga Tbk. dengan surat Nomor : 024/RD/SK/SARG/SBY/2007, tanggal 30 Agustus, sehingga gugatan ini diajukan masih dalam tenggang waktu 90 (sembilan puluh) hari sebagaimana diatur dalam Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 ;
Hal. 1 dari 13 hal. Put. No. 298 K/TUN/2008
ah
ep
ub
disebutkan diatas ;
lik
ng
gu
ik
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.
In d
Halaman 1
on
es
In do ne si
In do ne si a
Jalan di Jalan
hk am
ep u ep R
b
3. Bahwa pihak Tergugat dalam perkara ini adalah Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang mengeluarkan Surat Keputusan tentang penetapan hari dan tanggal lelang yang telah diumumkan di Koran Surya tanggal 11 September 2007 dalam Pengumuman Lelang kedua tersebut, sehingga berdasarkan pada pasal 1 ayat (6) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo.
ah
gu
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) adalah sebagai subyek atau pihak yang dapat diajukan sebagai pihak Tergugat di Pengadilan Tata Usaha Negara ;
dalam perkara ini yang diumumkan di Harian Surya tanggal 11 September 2007 yang dikeluarkan oleh Tergugat (KPKNL Surabaya) pada urutan No. 9 Tahun 2007 huruf (a) dan (b) yang rencananya akan dilaksanakan penjualan secara lelang terhadap tanah dan bangunan di atasnya milik Penggugat tersebut dapat menimbulkan akibat hukum berupa kerugian bagi pihak Penggugat, tindakan Tergugat tersebut berarti bertentangan dengan Pasal 53 ayat (2) a dan b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo. Undang-
ah k
am
ah
A gu ng
tersebut di atas yang akan dilakukan oleh Tergugat dapat menimbulkan akibat hukum, maka sebelum memeriksa pokok perkaranya, Penggugat
mohon agar Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya berkenan untuk menerbitkan Penetapan tentang penundaan Pengumuman Lelang Kedua yang dimuat di Harian Surya tanggal 11 September 2007 khususnya
terhadap tanah dan bangunan a quo pada urutan No. 9 huruf (a) dan (b) sampai dengan putusan dalam perkara ini memperoleh kekuatan hukum
6. Bahwa menurut Penggugat seharusnya berdasarkan ketentuan Pasal 53 ayat (2) a dan b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, Tergugat tidak mengambil keputusan dengan menjual secara lelang atas tanah dan bangunan a quo milik Penggugat tersebut,
ka
Penggugat sejak menjadi debitor di PT. Bank Niaga Tbk. sebagai debitur pengganti (sesuai ketentuan Pasal 1417 dan 1418 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata) mempunyai hutang pokok sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam Penggantian Debitur Nomor : 020/PK/RD/BU.II &
ah
ep
ub
lik
tetap ;
ng
gu
ik
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.
In d
Halaman 2
on
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u ep R
b
III/SBY/06, tertanggal 1 Maret 2006 yang terkait dengan perjanjian kredit yang merupakan pembaharuan dan menggantikan Perjanjian Kredit Nomor : 006/PK/BU-KAS/SBY/2005, tanggal 26 Januari 2005 yang telah diubah dan/atau diperpanjang dengan Perjanjian Perpanjangan/Perubahan Ke-1 terhadap Perjanjian Kredit Nomor : 006/PK?BU-KAS/SBY/2005, tanggal 18
ah
gu
Mei 2005 ;
7. Bahwa penerbitan Penetapan hari dan tanggal lelang yang dilakukan oleh Tergugat yang menjadi obyek sengketa dalam perkara ini juga melanggar
ketentuan yang mengatur tentang prosedur lelang itu sendiri dan tidak memenuhi syarat-syarat yang berlaku dikarenakan tidak dilengkapi dengan
Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) yang diterbitkan Kantor Pertanahan setempat, dan sampai saat ini Penggugat tidak pernah menerima Surat Penetapan Penyerahan Nilai Hutang dan tidak pernah membuat/menanda tangani Surat Pernyataan Bersama maupun surat-surat lain sebagaimana diatur dalam keputusan Menteri Keuangan No. KEP304/KMK.01/2002 tanggal 13 Juni 2002 Pasal 6 Jo bertentangan dengan Peraturan Direktur Jenderal Piutang dan Lelang Negara Nomor :
ah k
am
ah
A gu ng
beritikad baik guna menyelesaikan sisa pokok kredit/pinjaman kepada pihak PT Bank Niaga Tbk dengan cara mengangsur sampai lunas sesuai dengan Program Pemerintah RI dalam rangka pelunasan perbankan dengan sistem
restrukturisasi pinajaman. Selain itu pihak Tergugat semestinya memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada debitur untuk menjual obyek Hak
diatur dalam ketentuan Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah yang berbunyi Atas kesepakatan pemberi dan pemegang Hak Tanggungan, penjualan obyek Hak Tanggungan dapat
ka
harga tertinggi yang menguntungkan semua pihak ; 9. Bahwa di samping pertimbangan di atas, bahwa pada kenyataannya tindakan Tergugat menerbitkan Surat Penetapan Hari dan tanggal lelang yang telah diumumkan pada Pengumuman Lelang Kedua tertanggal 11
ah
ep
dilaksanakan di bawah tangan jika dengan demikian itu akan dapat diperoleh
ub
lik
ng
gu
ik
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.
In d
Halaman 3
on
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u ep R
b
September 2007 yang dimuat di Harian Surya perihal yang akan menyelenggarakan lelang pada hari : Selasa, tanggal 25 September 2007 tersebut juga bertentang dengan Azas-Azas Umum Pemerintahan Yang Baik antara lain yaitu Azas Kepastian hukum, Azas Kecermatan, Azas Akuntabilitas sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 53 ayat (2) a
ah
gu
10. Bahwa Penggugat sangat menanggung beban kerugian bila Pengumuman Lelang II tersebut dilaksanakan, karena itu Penggugat mohon agar
Penetapan tentang penundaan Pengumuman Lelang II tersebut sampai dengan putusan dalam perkara ini memperoleh kekuatan hukum tetap ; 11. Bahwa berdasarkan pada pertimbangan di atas akhirnya Penggugat mohon agar Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya menyatakan batal atau tidak sah Penetapan Hari dan tanggal lelang yang telah diumumkan pada Pengumuman Lelang Kedua tertanggal 11 September 2007 yang dimuat di Haria Surya perihal yang akan menyelenggarakan lelang pada hari Selasa,
ah k
am
ah
A gu ng
kepada Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya agar kiranya berkenan memberikan putusan sebagai berikut : DALAM PENUNDAAN : -
Negara Surabaya tentang penundaan pelaksanaan Penetapan Hari dan tanggal Lelang yang telah diumumkan pada Pengumuman Lelang Kedua
akan menyelenggarakan lelang pada hari : Selasa, tanggal 25 September 2007 terhadap tanah dan bangunan milik Penggugat yang tercantum dalam Nomor Urut 9 huruf (a) dan (b) mempunyai kekuatan hukum berlaku sampai dengan putusan dalam perkara ini memperoleh kekuatan
ka
ah
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan batal atau tidak sah Penetapan Hari dan Tanggal Lelang yang telah diumumkan pada Pengumuman Lelang Kedua tertanggal 11
ep
hukum tetap ;
ub
lik
ng
gu
ik
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.
In d
Halaman 4
on
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u
gugatan
b
September 2007 yang dimuat di Harian Surya perihal yang akan menyelenggarakan lelang pada hari Selasa, tanggal 25 September 2007 terhadap tanah dan bangunan milik Penggugat yang tercantum dalam Nomor Urut : 9 huruf (a) dan (b) ; 3. Memerintahkan kepada Tergugat untuk menerbitkan Surat Keputusan Tata
ah
gu
Usaha Negara baru yang berisi tentang Pencabutan Penetapan Hari dan
tanggal lelang yang telah diumumkan pada Pengumuman Lelang Kedua tertanggal 11 September 2007 yang dimuat di Harian Surya perihal yang
akan menyelenggarakan lelang pada hari : Selasa, tanggal 25 September 2007 terhadap tanah dan bangunan milik Penggugat yang tercantum dalam Nomor Urut : 9 huruf (a) dan (b) ;
4. Menghukum Tergugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini ; Bahwa terhadap
am
ub lik
Penggugat tersebut, menimbulkan
mengajukan eksepsi yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut : 1. EKSEPSI KEWENANGAN MENGADILI (KOMPETENSI ABSOLUT) yakni obyek sengketa a quo yang diajukan oleh Penggugat tidak memenuhi
ah k
Bahwa objek gugatan yang diajukan oleh Penggugat adalah berupa surat
ah
A gu ng
Nomor : S-1052/WKN.10.2007 tanggal 20 Agustus 2007 yang berisi tentang hari dan tanggal lelang, dimana Penggugat mendalilkan bahwa surat yang
dikeluarkan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Surabaya merupakan produk Tata Usaha Negara (TUN) yang memenuhi kualifikasi
Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;
benar hal-hal/produk hukum seperti apa, yang merupakan objek Keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) dan bisa diajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara ;
ka
bersifat
final
dan
belum
ep
tersebut bukan merupakan keputusan Tata Usaha Negara (KTUN) yang akibat hukum bagi
ah
debitur/Penanggung Hutang karena setelah dikeluarkan surat yang menjadi objek sengketa tersebut di atas masih ada rangkaian proses lainnya yang
ub
lik
hukum sama sekali, karena dalam hal ini Penggugat tidak memahami secara
ng
gu
ik
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.
In d
Halaman 5
on
es
In do ne si
ep
In do ne si a
Tergugat telah
ng
hk am
ep u
b
harus ditempuh untuk menuju pelaksanaan lelang, baik itu berupa pengumuman lelang maupun pelaksanaan lelang itu sendiri ; Bahwa dengan dikeluarkannya surat surat
ah
gu
sesuai kesepakatan yang dibuat dengan pihak kreditur (dhi. PT. Bank Niaga
Tbk) dan diberi kelonggaran waktu untuk membicarakan hal tersebut sampai pelaksanaan lelang itu sendiri ;
Bahwa mengingat objek sengketa a quo yang diajukan oleh Penggugat tidak bersifat final dan menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat, maka objek sengketa a quo bukanlah objek sengketa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 juncto UndangUndang Nomor 9 Tahun 2004 yang menentukan bahwa Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan Tata Usaha Negara
am
ah k
yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi
ah
A gu ng
Pengadilan Buku II Tahun 2004 halaman 142, ditentukan bahwa dalam hal telah terdapat kecurangan atau pelelangan telah dilaksanakan secara ceroboh dan tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, pelelangan tersebut hanya dapat dibatalkan melalui suatu gugatan yang diajukan kepada Pengadilan Negeri ;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, oleh karena objek sengketa a quo yang diajukan oleh Penggugat bukan merupakan Keputusan Tata
Tahun 1986 juncto Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, maka Pengadilan Tata Usaha Negara harus menyatakan tidak berwenang untuk mengadili perkara a quo, sehingga berdasar dan beralasan menurut hukum apabila gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat
ka
2. GUGATAN PENGGUGAT HARUS DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA KARENA APA YANG DIGUGAT OLEH PENGGUGAT SUDAH DIPENUHI OLEH OBJEK SENGKETA A QUO ;
ah
ep
diterima ;
ub
lik
ng
gu
ik
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.
In d
Halaman 6
on
es
In do ne si
ep
ub lik
In do ne si a
Nomor : S-
ng
hk am
ep u ep
putusan,
b
Bahwa menurut Prof. Dr. Philipus Mandiri Hadjon, SH. dalam buku yang berjudul Pengantar Hukum Administrasi Indonesia terbitan Gadjah Mada University Press Tahun 2001 halaman 146, Keputusan Tata Usaha Negara yang berlakunya seketika (sekali pakai) merupakan Keputusan Tata Usaha Negara kilat (eenmalig). Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa untuk Keputusan
ah
gu
Tata Usaha Negara yang berlaku seketika/berjalan satu kali saja, tidak dapat ditarik kembali sesudah hal tersebut (dalam hal ini dan tanggal pelaksanaan lelang) telah berlalu/terlewati ;
Bahwa mengingat substansi dari Keputusan Tata Usaha Negara yang menjadi objek sengketa a quo sebagaimana didalilkan oleh Penggugat
adalah surat mengenai jadwal hari dan tanggal pelaksanaan lelang, yakni pada hari Kamis tanggal 25 September 2007, maka objek sengketa a quo tergolong Keputusan Tata Usaha Negara kilat (eenmalig) karena berlakunya sekali pakai, yakni objek sengketa yang berlaku untuk pelaksanaan lelang pada tanggal yang ditetapkan itu saja (hanya berlaku untuk hari Kamis tanggal 25 September 2007). Faktanya objek sengketa telah berlalu saat sedang perkara a quo memasuki tahap pemeriksaan. Dengan demikian dalil
ah k
am
ah
A gu ng
Bahwa berdasarkan Pasal 62 ayat (1) huruf d Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 juncto Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, suatu gugatan
harus dinyatakan tidak dapat diterima atau tidak berdasar dalam hal apa yang dituntut dalam gugatan sebenarnya sudah terpenuhi oleh Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat ;
menetapkan hari dan tanggal pelaksanaan lelang pada hari Kamis tanggal 25 September 2007 dinyatakan batal sebenarnya telah terpenuhi, sehingga beralasan dan berdasar hukum apabila gugatan Penggugat ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima ;
ka
Surabaya
telah
mengambil
ep
Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Tata Usaha Negara yaitu putusannya Nomor :
ah
ub
lik
berlaku, maka petitum dalam gugatan Penggugat agar objek sengketa yang
ng
gu
ik
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.
In d
Halaman 7
on
es
In do ne si
Penggugat agar objek sengketa mohon dinyatakan batal atau dicabut adalah
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u
dalam tanggal
b
Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp. 142.000,- (Seratus empat puluh dua ribu rupiah) ; Menimbang, bahwa tingkat banding
Penggugat/Pembanding putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya tersebut telah dikuatkan dan diperbaiki oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha
gu
Negara Surabaya dengan putusannya Nomor : 41/B/2008/PT.TUN.SBY. tanggal 27 Mei 2008 yang amarnya sebagai berikut :
II. Menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya Nomor 104/G.TUN/2007/P.TUN.SBY. 28 Nopember 2007, yang
ah
am
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini di tingkat pertama sebesar Rp. 142.000,- (Seratus empat puluh dua ribu rupiah) ; III. Menghukum Penggugat/Pembanding untuk membayar biaya perkara di kedua tingkat pengadilan yang dalam tingkat banding ditetapkan sebesar
ah k
ah
A gu ng
Penggugat/Pembanding dengan perantaraan kuasanya berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 12 September 2007 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 27 Juni 2008 sebagaimana ternyata dari akte permohonan
kasasi No. 104/G.TUN/2007/PTUN.SBY. Jo. No. 41/B/2008/PT.TUN.SBY. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya, permohonan
mana diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di
lik
Kasasi
Tergugat/Terbanding yang pada tanggal 14 Juli 2008 telah diberitahu tentang memori kasasi dari Pemohon Kasasi dahulu sebagai Penggugat/Pembanding
ka
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasanalasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-
ah
ep
ub
ng
gu
ik
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.
In d
Halaman 8
on
es
In do ne si
dahulu sebagai
ep
ub lik
In do ne si a
atas permohonan
ng
hk am
ep u
tanggal
b
undang, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah : 1. Bahwa Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat sangat keberatan dengan
gu
Jo atas putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya Nomor : 104/G.TUN/2007/PTUN.SBY, 28 Nopember 2007, karena
pertimbangan hukumnya dalam putusan dimaksud khususnya pada halaman 6 s/d 7, bahwa Surat Keputusan Tergugat yaitu Penetapan Hari dan tanggal Lelang yang telah diumumkan pada Pengumuman Lelang Kedua tertanggal
ah
am
11 September 2007 yang dimuat Harian Surya perihal yang akan menyelenggarakan lelang pada hari Selasa, tanggal 25 September 2007 terhadap obyek jaminan milik Penggugat/Pembanding/Pemohon Kasasi, menurut Pemohon pada buku Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara karangan S.F. MARBUN halaman 139 tentang Peradilan Adminsitrasi
ah k
A gu ng
Karena Surat Keputusan Tergugat dimaksud telah mengandung pengertian final yang penjelasannya sebagai berikut : a. Apakah surat Tergugat dapat menimbulkan
akibat
Penggugat ?
b. Apakah ada upaya lain lagi yang harus dilakukan secara administratif? ;
ah
Sehingga menurut Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 Pasal 1 angka 3 diatas khususnya penjelasan dalam pengertian penetapan tertulis yang dimaksud beschikking tidak mengarah kepada bentuk formalnya akan tetapi pada isinya, oleh karenanya sudah tidak ada upaya hukum lain bagi
ka
Usaha Negara, sehingga Majelis Hakim cenderung nampak ceroboh dan tidak cermat dalam membuat pertimbangan hukumnya, dengan demikian telah salah dalam menerapkan hukum dalam putusan perkara ini ;
ah
ep
ub
lik
instansi lain?
ng
gu
ik
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.
In d
Halaman 9
on
es
In do ne si
hukum bagi
ep
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u
Nilai
b
2. Bahwa dalam pertimbangan Majelis Hakim Tinggi pada halaman 8 telah keliru menilai Penggugat/Pembanding telah memanfaatkan celah-celah hukum dengan mempermasalahkan tentang keputusan penetapan lelang yang dianggapnya melanggar kepastian hukum karena tidak dilakukan melalui Pengadilan Negeri, adalah hal yang sangat tidak masuk diakal oleh
ah
gu
karena selain jelas disebutkan dalam bahwa pertimbangan hukum tersebut jelas melanggar Pasal 200 (1) HIR jo Pasal 224 HIR juga melanggar
sesuai dengan peraturan lelang yang berlaku dikarenakan tidak terpenuhi SKPT dari Kantor Badan Pertanahan dan Penggugat tidak pernah menerima surat Penetapan Penyerahan
ub lik
Hutang dan
membuat/menandatangani PB (pernyataan bersama) maupun surat-surat yang lain sebagaimana diatur dalam keputusan Menteri Keuangan No. KEP304/KMK.01/2002 tanggal 13 Juni 2002 Pasal 6 Jo bertentangan dengan Peraturan Direktur Jenderal Piutang dan Lelang Negara Nomor : Per/02/PL/2006 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lelang Bagian Pertama Pasal 9 (1 dan 2) ;
am
ah k
ah
A gu ng
berkenan untuk secara lebih seksama dan lebih cermat lagi dalam memberikan pertimbangan hukum yang lengkap (kompreshensif) sesuai dengan fakta hukum yang sebenarnya ; -
belum ada peraturan perundang-undangan khusus yang mengatur tentang Eksekusi Hak Tanggungan, maka peraturan mengenai eksekusi
Hak Tanggungan ; -
Bahwa berdasarkan penjelasan umum Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 pada butir 9 yang juga menyatakan bahwa selama belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Eksekusi Hak
ka
ah
Bahwa diakui oleh Tergugat bahwasannya dalam akta Hak Tanggungan terdapat irah-irah Demi Keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa oleh karenanya berdasarkan ketentuan Pasal 224 HIR dan Pasal
ep
Tanggungan sebagaimana dimaksud Pasal 224 HIR dan Pasal 258 RBG,
ub
lik
hipotik Pasal 224 HIR dinyatakan berlaku juga untuk eksekusi terhadap
ng
gu
ik
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.
In d
Halaman 10
on
es
In do ne si
ep
In do ne si a
tidak pernah
ng
hk am
ep u ep
dapat
b
258 RBG Jo. Pasal 440 RV surat tersebut dianggap berkekuatan sama dengan keputusan Hakim. Jika surat yang demikian tersebut tidak ditepati dengan jalan damai maka dalam pelaksanaannya dilakukan dengan perintah dan pimpinan Ketua Pengadilan Negeri yang meliputi daerah hukum orang yang berhutang atau berdiam atau tinggal atau
ah
gu
khususnya Azas Kecermatan Formal, Azas Kepastian Formal, Azas Kepastian Hukum, Azas Kewajaran dan Kepatutan, Azas Kebijaksanaan, Azas Keterbukaan dan Azas Akuntabilitas seperti yang diatur dalam ketentuan Pasal 53 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo. Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 ;
am
5. Bahwa berdasarkan pada semua dalil-dalil tersebut di atas, maka Pemohon Kasasi/Pembanding/Penggugat membuktikan semua dalil-dalil
ah k
gugatan dalam perkara ini, dan selanjutnya mohon kepada Majelis Hakim
ah
A gu ng
mengabulkan seluruhnya ;
gugatan
Penggugat/Pembanding/Pemohon
berpendapat :
Factie sudah tepat dan benar yaitu tidak salah dalam penerapan hukum ;
pendapat Mahkamah Agung amar putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang memperbaiki putusan Pengadilan Tata Usaha Negara harus diperbaiki, karena sesuai pertimbangan hukum Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya yang diambil alih Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara sebagai
ka
Tata Usaha Negara, maka amar putusannya seharusnya adalah menyatakan gugatan tidak dapat diterima ;
ah
LIEM HARRY
ng
gu
ik
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.
In d
Halaman 11
on
es
ep
ub
lik
In do ne si
Kasasi
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u ep
b
SUKANDAR tersebut harus ditolak dengan perbaikan amar putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Nomor : 41/B/2008/PT.TUN.SBY. tanggal 27 Mei 2008 yang memperbaiki amar putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor : 104/G.TUN/2007/PTUN.SBY. tanggal
ah
gu
Kasasi ditolak, meskipun dengan perbaikan amar maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ;
Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan UndangUndang No. 3 Tahun 2009, Undang-undang No. 5 Tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 9 Tahun 2004 serta perundang-undangan lain yang bersangkutan ; peraturan
am
MENGADILI : Menolak
ah k
SUKANDAR tersebut ;
A gu ng
memperbaiki amar putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Surabaya Nomor : 104/G.TUN/2007/PTUN.SBY. tanggal selengkapnya sebagai berikut :
tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) ;
ah
MH. Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. DR. H. Ahmad Sukardja, SH. dan Widayatno
ub
Agung
lik
sebagai
Agung pada hari Jumat tanggal 20 Maret 2009 oleh H. Imam Soebechi, SH.
ka
ah
ep
ng
gu
ik
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.
In d
Halaman 12
on
es
In do ne si
Anggota, dan
ub lik
In do ne si a
28 Nopember 2007
ng
hk am
ep u
6.000,1.000,-
b
Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Benar Sihombing, SH. MH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ; Hakim-Hakim Anggota : Ttd./ Prof. DR. H. Ahmad Sukardja, SH.
Ketua :
gu
Panitera Pengganti :
ah
am
ah k
ep A gu ng R
ah
ka
ah
ep
ub
lik ng
Hal. 13 dari 13 hal. Put. No. 298 K/TUN/2008
gu
ik
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id, sesuai dengan Pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan, oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum. Sesuai dengan Pasal 24 SK 144, salinan otentik silakan hubungi pengadilan tingkat pertama yang memutus perkara.
In d
Halaman 13
on
es
In do ne si
ub lik
Untuk salinan MAHKAMAH AGUNG RI. a.n. Panitera Panitera Muda Tata Usaha Negara,
In do ne si a
ng