You are on page 1of 28

HUKUM SURAT SURAT BERHARGA

ISTILAH o Berharga Sesuatu yang memiliki nilai,atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang o Surat Sesuatu yang berbentuk akta yang sengaja ditulis dan di tanda tangani dan dapat dijadikan bukti o Hukum Himpunan peraturan yang tertulis dan tidak tertulis mengikat dan memiliki sanksi ISTILAH HUKUM SURAT BERHARGA Himpunan peraturan yang mengatur tentang surat yang memiliki nilai. lengkapnya, himpunan peraturan yang mengatur tentang surat yang berbentuk akta yang merupakan alat pembayaran, alat bukti hak tagih dan alat memindahkan hak tagih EX : Surat cek, wesel, surat sanggup, obligasi, surat saham

Surat Berharga Terbagi 1. Surat berharga 2. Surat yang berharga PERBEDAAN BERDASARKAN FUNGSI 1. SURAT BERHARGA WARDE PAPIEN / NEGONABLE INSTRUMEN o Merupakan alat pembayaran ( Surat Berharga ) Ex : Cek o Alat pemindahan hak tagih, dalam surat berharga ada cara pemindahanya atau pembawa hak o Surat bukti hak tagih ( dengan memperlihatkan surat tersebut orang dapat menerima haknya ) Fungsi ini disebut juga surat legitimasi artinya pemegang surat tersebut diberi pengakuan oleh surat tersebut sebagai yang berhak. 2. SURAT YANG BERHARGA PAPIER VAN WARDA / LETTER OF VALUE o Bukan alat pembayaran karena alat tersebut tidak berpindah o Bukan alat atau surat bukti hak tagih o Surat bukti diri ALASAN / LATAR BELAKANG DITERBITKANYA SURAT BERHARGA 1. Praktis 2. Aman alasan tersebut tidak mutlak karena praktis dan aman hanya bagi orang orang tertentu saja. PENGATURAN SURAT BERHARGA Sumber hukum surat berharga terbagi jadi 2 bab yaitu :

1.
a. KUHD

Hukum Tertulis

Didalam KUHD Sudah ada waktu lahirnya KUHD th 1848 - Direbut dalam KUHD karena peraturan tsb tertulis Diluar KUHD b. BW Belum ada waktu lahirnya KUHD / th 1848 ex obligasi Peraturan tsb tidak tertulis

2.

Hukum tidak tertulis

Hukum yang muncul dari praktek / kebiasaan yang muncul KUHD BW KUHD sebagai lex spesialis derogat lex generalis bagi hukum surat berharga. Psl 1319 BW setiap perjanjian baik yang dibuat secara khusus atau tidak, berlaku ketentuan dalam BW SURAT BERHARGA DI DALAM KUHD o Surat wesel pasal 100 o Surat cek pasal 174 o Surat sanggup pasal 178 o Surat saham pasal 40 o Chartet party pasal o Konosemen pasal 504 o DO pasal 510 SURAT BERHARGA DI LUAR KUHD o Bilyet giro . o Surat obligasi PP No 20/ 73 o Sertifikat o Deposito o Saham SURAT BERHARGA SEBAGAI SURAT LEGITIMASI Guna legitimasi dalam memperlancar peredaran surat berharga tersebut terutama dalam hal 1. kalau terjadi perselisihan dalam peradilan kalau terjadi perselisihan di luar pengadilan 2. Diperlukan dalam rangka menentukan siapa yang berhak.

ISTILAH LEGITIMASI ( PS KUHD115 KUHD, PS 1947 BW)

JENIS LEGITIMASI 1. Legitimasi Formil Pengakuan yang dilihat dari Formalitas semata atau Faktor2 yang tampak Ex : Cek 2. Legitimasi Materil Melihat pada kebenaran yang sesungguhnya, yaitu diteliti siapa sebenarnya yang berhak. Ex : Surat yang berharga

CIRI-CIRI LEGITIMASI 1. Legitimasi diberikan pada semua pemegang legitimasi tersebut secaraumum. 2. Luas atau sempitnya pengakuan itu sangat tergantung pada klausula nya. 3. Adanya pembatasan pada pengakuan dengan klausula rekta (pengganti) HAK DAN KEWAJIBAN PEMEGANG LEGITIMASI/SURAT BERHARGA ATAU TANGKISAN TERHADAP PEMEGANG SURAT BERHARGA. Sejauh mana hak dan kewajiban pemegangnya, ada 2 alasan : 1. Tangkisan yang bersifat absolut (mutlak) a. tentang adanya cacat bentuk dari surat berharga (tidak memenuhi syarat surat berharga). Contoh : o Tentang tanda tangan (kalau kosong tanda tangannya berarti surat berharga tersebut jadi tidak berharga) o Tanda tangan ada yang tidak sama o Tanggal penerbitan sifatnya menentukan masa beredarnya suatu surat berharga, untuk melihat masa berlaku atau daluwarsa suatu surat berharga o Salah satu pihak tidak cukup, apakah waktu surat berharga tersebut diterbitkan dia telah dewasa ? b. Daluwarsa Contoh : cek masa edar 70 hari, kalau sudah 71 hari, maka dianggap batal dan bank berhak menolak untuk mencairkan. c. Karena ada kelainan Formalitas protes Menurut UU Protes harus menggunakan akta 2. Tangkisan yang brsifat nisbi (relatif) Alasan yang disampaikan yang berkaitan dengan hubungan awal antara penerbit dengan pemegang I dan termasuk dalam hubungan pribadi (disebut perikatan dasar) Alasan ini tidak boleh dipertanyakan oleh pihak tersangkut (bank) Kecuali pada pemegang yang tidak jujur atau tidak beritikad baik.

Ex : mendapatkan dengan cara mencuri.

KLAUSA PADA SURAT BERHARGA Klausa syarat yang disepakati atau janji2 yang disepakati. guna klausa surat berharga adalah menentukan bagaimana cara mengalihkan surat berharga kepada orang lain..

KLAUSA YANG MELEKAT PADA SURAT BERHARGA 1. Aan Toonder (to bearer) atas tunuj/kepada pembawa Makna dari pembawa : orang yang membawa adalah orang yang menguasai Ex : Lembar cek Bagaimana cara mengalihkan klausula ini yaitu : Mengalihkan dari tangan ke tangan, hal ini sudah berlaku secara hukum. Ex : Si A memberi begitu saja cek kepada B secara hukum sah, si A kehilangan cek berarti dia sudah kehilangan haknya secara hukum terhadap cek yang hilang tersebut. Dasar hukumnya pada pasal 613 (3) KUHPt (perdata) 2. Aan Order (to order) atas pengganti/kuasanya/tertunjuk Suatu benda termasuk surat berharga kalau mengalihkan didasari atas 2 hal a. bezit adalah pengalihan atau penguasaan surat berharga b. Aigendom ownership adalah pengalihan atau penguasaan kepemilikan. Jadi untuk Aan order jika kita gunakan istilah kuasanya tidak tepat karena pada kuasanya bermakna tidak mengarahkan aigendomnya. Bagaimana cara mengalihkan klausa ini yaitu : Endosemen yaitu dalam pasal 613 (3) KUHPt BW dan pasal 1110 KUHD ENDOSEMEN adalah cara mengalihkan dengan menyebutkan nama pada pemegang berikutnya di bagian belakang surat tersebut. Ex : Surat wesel 3. Opname (atas nama) nama pemegang surat berharga tercantum Cara mengalihkan surat berharga seperti ini : Cessie pasal 613 (1) KUHPt (jenis surat hutang) Cessie (mengalihkan surat berharga dengan akta antara pihak I, II, III, dstnya) Ex : Bank bali mempunyai piutang ke bank X, kemudian bank Bali menunjuk PT. Y untuk menagih. 4. Met on order (tidak kepada pengganti) Cara pengalihan sama dengan cessie (surat wesel). Kalau ingin membatasi peredarannya maka memakai klausa rekta dengan pemakaian tidak kepada pengganti.

No 1 dan 2 Termasuk surat berharga karena sifatnya praktis dan mudah untuk mengalihkan pada orang lain.

No 3 dan 4 Surat yang berharga

JENIS DARI SURAT BERHARGA Surat wesel Defenisi dari surat wesel tidak ada dalam UU Untuk dapat mencari defenisi dari surat wesel, harus tahu syarat format dalam surat wesel, hal ini dapat dilihat pada Pasal 100 KUHD. Dalam Pasal 100 KUHD ada 8 syarat Format dari surat wesel

1.

Istilah wesel

Kata wesel harus ada dalam surat Istilah wesel dalam berbagai bahasa

Wissel (Belanda) Weechell (Jerman) Bill of exchange (inggris)

2.

Adanya Perintah

Perintah disini artinya perintah membayar tanpa syarat , yang biasanya dicantumkan nominalnya terdiri dari angka dan huruf. Bagaimana jika terjadi perbedaan antara angka dengan huruf maka yang dipakai adalah huruf,Bagaimana kalau ada coretan, maka yang dipakai adalah nilai yang terkecil.

3. 4.

Siapa yang menjadi tersangkut (yang berkewajiban membayar)

Tersangkut dalam teorinya bisa bank, lembaga non bank dll Hari Bayar

Kapan surat wesel harus dibayar, ada 4 pilihan untuk hari bayar.

a. b. c. d. 5. 6.

Waktu diperlihatkan Tanggal yang ditentukan. Pada waktu tertentu, setelah surat itu diperlihatkan Pada waktu tertentu setelah terbitnya surat tersebut

Tempat pembayaran

Dimana tempat dilakukan pembayaran Harus menyebutkan siapa pemegang/penerima/pengganti

Bagaimana kalau tulisan pengganti tidak ada ? Dalam hukum surat berharga asas PRAESUMTIF ORDER PAPIER karena dalam surat wesel hanya klausa maka kalau tidak ada kata pengganti maka tidak memenuhi syarat klausula atau berklausula pengganti.

7.
Gunanya : 1. Tempat

Mencantumkan tempat dan tanggal kredit

Untuk menentukan hukum mana yang berlaku. Hal ini berlaku juga secara internasional . Hukum yang berlaku adalah hukum dimana tempat penerbitan. 2. Tanggal untuk masalah daluwarsa, maksudnya surat wesel itu berlaku apa tidak atau masih berada dalam masa edar. Unsurnya adalah :

a. b. 8.

Daluwarsa Cakap.

Apa yang menerbitkan dianggap cakap menurut hukum Tanda tangan penerbit

Guna tanda tangan adalah seorang penerbit adalah orang yang paling bertanggung jawab karena ia membubuhkan tanda tangan

PENGECUALIAN

Kalau point No 5 tidak ada tempat maka yang dibuat acuan adalah tempat di No 3 Kalau Poin No 7 tidak ada maka yang dibuat acuan adalah No 8 KESIMPULAN DEFENISI WESEL YANG DISIMPULKAN DARI KE 8 SYARAT FORMAL DALAM SURAT ESEL SESUAI PASAL 100 KUHD Surat yang memuat kata wesel yang diterbitkan pada tanggal dan tempat tertentu dimana seorang penerbit memerintahkan tanpa syarat pada tersangkut untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang/penerima/pengganti pada tanggal dan tempat yang ditentukan.

PERSONALIA DALAM SURAT WESEL 1. Penerbit (drawer) Orang yang mengeluarkan surat wesel tersebut. 2. Tersangkut (drawee) Orang yang diperintah membayar atau orang yang berkewajiban membayar 3. Penerima (holder) Orang yang menerima surat wesel dari penerbit pemegang I

4. Pengganti (Indorsee) Orang yang menggantikan posisi pemegang sebelumnya. 5. Endosan (indorser) Orang yang memperalihkan surat wesel kepada orang lain 6. Akseptan (acceptor) Orang yang menyatakan setuju untuk membayar

Ratio atau latar belakang terbitnya surat wesel 1. Kebiasaan dalam dunia perdagangan, dapat menunda pembayaran dengan surat wesel 2. Dapat di acceptasikan, dialihkan dengan persetujuan.

Bentuk atau jenis surat wesel Secara umum dibagi 2 yaitu : 1. Surat wesel biasa Surat wesel yang penerbit, pemegang dan tersangkutnya adalah orang yang berbeda. 2. Surat wesel bank Penerbit dan tersangkut adalah orang yang sama, berada diper bankan yang merupakan media pengiriman uang. Secara khusus dapat dilihat di KUHD pasa 102 (1)

1. 2. 3.

Surat wesel atas ganti penerbit

Penerbit = pemegang I Surat wesel atas penerbit sendiri

Penerbit = tersangkut, biasanya sebagai media pengiriman uang Surat wesel atas perhitungan pihak ke 3

Surat wesel tersebut menyebutkan bayarkan uang kepada bank atas perhitungan pihak ke 3 dengan pemberian kuasa (lost giving)

4.

Surat wesel inkaso

Surat wesel yang pemberian kuasa, ini semacam pengecualian dari surat berharga. Karena penyerahan dalam surat berharga disertai oleh bezitnya.

5.

Surat wesel domisili

Surat tersebut dibayarkan ditempat yang ditentukan, tempat dapat diganti pada saat tersangkut melakukan akseptasi.

Endosemen (110 116 KUHD) Cara mengalihkan surat wesel dengan cara menyebutkan pada siapa akan dialihkan, ditulis dibelakang surat wesel tersebut. Endosemen berasal dari bahasa perancis yaitu endos = belakang Tetapi endosemen tidak mutlak ditulis dibelakang, penulisan di belakang hanya karena di perancis dan juga dari makna kata endos yang berarti belakang, jadi endosemen dapat dibubuhkan di depan surat wesel dengan membubuhkan tanda tangan si pengalih dan juga kepada yang dialihkan (110 9(1) KUHD). Surat wesel dapat dialihkan pada siapa saja termasuk kepada tersangkut, aseptan bahkan penerbit sendiri. Aseptan yang pengalihan tanpa syarat maksudnya : Apapun syarat pada surat wesel dianggap tidak ada Pasal 111 (2) KUHD tentang pengalihan syarat sebagian batal demi hukum.

Jenis2 endosemen

1.

Endosemen Blanko

Tidak mencantumkan nama penanggung berikutnya, cukup membubuhkan tanda tangan yang mengalihkan, karena nama akan dicantumkan sendiri oleh si penerima atau pemegang berikutnya tsb

2.

Endosemen Biasa

Dibuat secara lengkap dengan mencantumkan semua yang dibutuhkan Ex : mulai dari nama pengganti, tgl, tgl peralihan dsb

3. 4.

Endosemen Inkaso

Pengalihan dengan cara pemberian kuasa, yang diserahkan kuasanya Endosemen jaminan

Pengalihan yang dilakukan sebagai penjamin, bukan dalam bentuk pengalihan hak AKSEPTASI (120 128 KUHD) Semacam pernyataan dari tersangkut untuk membayar pada waktu ditentukan . jika tersangkut telah menyanggupi maka ia disebut akseptan ada juga istilah non aseptanmaksudnya tidak diperlukan akseptasi karena tersangkut dapat membayar langsung tanpa jaminan. Penulisan Tsb ACCEPTEA dapat dilakukan di depan surat atau belakang akseptasi juga dilakukan syarat. Namun Akseptasi dapat dilakukan sebagian ini merupakan suatu penolakan karena mungkin aseptan tidak punya cukup dana untuk membayar.

SURAT CEK Syarat formal :

1. Memuat istilah cek 2. memuat perintah membayar tanpa syarat. 3. memuat siapaa yang menjadi tersangkut dalam cek, tersangkut umumnya bankir atau lembaga keuangan non bank 4. Memuat tempat pembayaran/pencairan 5. memuat Tgl dan tempat penerbit guna :

Tanggal Untuk menentukan daluewarsa Untuk menentukan cakap hukumnya si penerbit dalam melakukan tindakan hukum saat itu

Tempat untuk menentukan hukum apa yang berlaku Guna : tanda tangan berguna untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab penuh

6. Memuat tanda tangan penerbit

Pengecualian 1. Jika tidak dituliskan tempat pembayaran maka tempat pembayaran alamat/nama disamping nama tersangkut. 2. Tempat atau alamat disamping nama tersangkut tidak ada pula , maka pergi ke kantor pusat 3. jika alamat tempat pembayaran lebih dari 2 tempat, dipakai alamat diatas yang pertama 4. Alamat penerbit tidak ada, ambil alamat disamping nma penerbit

DEVINISI surat cek dapat disimpulkan Surat yang memuat istilah cek yang diterbitkan pada tanggal dan tempat tertentu yang mana seorang penerbit memerintahkan tanpa syarat pada tersangkut/bankir untuk membayar sejumlah uang pada pemegang di tempat tertentu

Personalia Dalam Surat Cek 1. Penerbit Yang menerbitkan 2. Tersangkut Bankir / yang membayar 3. Pemegang Menerima dari penerbit 4. Pembawa Yang menguasai cek tanpa menyebutkan nama 5. Pengganti Yang menggantikan posisi sebelumnya

PEMBAHASAN SOAL UJIAN 1. Jelaskan definisi hukum surat berharga menurut pemahaman anda Jawab Berharga Adalah sesuatu yang memiliki nilai atau sesuatu yang dapat dinilai dengan uang Surat Sesuatu yang berbentuk akta sengaja di tulis dan ditanda tangani dan dapat dijadikan bukti Hukum Himpunan peraturan yang tertulis dan tidak tertulis, mengikal dan memiliki sanksi Dari ketiga pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan mengenai definisi hukum surat berharga sebagai berikut : Himpunan peraturan yang mengatur tentang surat yang berbentuk akta yang merupakan alat pembayaran, alat bukti hak tagih dan alat memindahkan hak tagih 2. Jelaskan sumber hukum tentang surat berharga Jawab : : Sumber hukum surat berharga terbagi jadi 2 bab yaitu 1. Hukum Tertulis a. KUHD Didalam KUHD b. BW 2. Hukum tidak tertulis Hukum yang muncul dari praktek / kebiasaan yang muncul 3. Sebutkan apa yang menyebabkan timbulnya hak untuk menerbitkan surat berharga Jawab : Yang menyebabkan timbulnya hak untuk menerbitkan surat berharga mempunyai beberapa alasan secara umum Sudah ada waktu lahirnya KUHD th 1848 Direbut dalam KUHD karena peraturan tsb tertulis Belum ada waktu lahirnya KUHD / th 1848 ex obligasi Peraturan tsb tidak tertulis : Untuk mengetahui definisi dari hukum berharga terlebih dahulu kita jabarkan dari masing2 katanya yaitu

Diluar KUHD

Adanya perjanjian terdahulu Dalam perjanjian ada kesepakatan

Dalam kesepakatan, melakukan pembayaran melalui surat ( kesepakatan dinamakan peristiwa dasar ) Kalau terjadi kesepakatan maka lahirlah perikatan dasar yang dapat menimbulkan hak & kewajiban surat berhatga Jadi munculnya hak kalau ada kesepakatan / lahirnya kesepakatan yang menimbulkan perikatan

4. Jelaskan maksud makna legitimasi dalam surat berharga Legitimasi dalam surat berharga adalah pengakuan yang diberikan oleh hukum kepada pemegang surat berharga Makna legitimasi dapat juga kita lihat dari jenisnya yaitu :

1.
Ex :

Legitimasi Formil

Pengakuan yang dilihat dari fakta2 yang tampak Cek Legitimasi Materil

2.
Ex :

Legitimasi yang melihat pada kebenaran yang sesungguhnya Surat Hutang

5. Jelaskan sejauh mana hak pemegang surat berharga Jawab : : Sejauh mana hak pemegang surat berharga dapat kita lihat dari 2 alasan yaitu

1.
b. Daluwarsa

Tangkisan yang bersifat absolut

a. Tentang adanya cacat bentuk dari surat berharga c. Karena adanya kelainan formalitas protes

2.
-

Tangkisan yang bersifat nisbi

Alasan yang disampaikan yang berkaitan dengan hubungan awal antara penerbit dengan pemegang I & termasuk dalam hubungan pribadi Alasan ini tidak boleh dipertanyakan oleh pihak tersangkut ( Bank ) karena dapat menghambat peredaran kecuali pada pemegang yang tidak beritikad baik

6. Klausa Surat Berharga Klausa surat berharga adalah syarat yang disepakati atau janji2 yang disepakati yang gunanya menentukan bagaimana cara mengalihkan surat berharga kepada orang lain

1.

AAN TOONDER ( To Bearer )

Atas tunjuk / kepada pembawa Maknanya adalah orang yang membawa adalah orang yang menguasai cara mengalihkan klausa ini yaitu mengalihkan dari tangan ke tangan hal ini sudah berlaku secara umum

2.

AAN ORDER ( To Order )

Atas pengganti / kuasanya / tetunjuk Maknanya suatu benda termasuk surat berharga kalau mengalihkan didasari atas 2 hal a. Bezit b. Eigendom Cara mengalihkan klausa ini yaitu endosemen mengalihkan dengan menyebut nama pemegang berikutnya dibagian belakang surat tsb Ex : Surat Wesel

3.

Op Name

Atas nama maknanya nama pemegang surat berharga tercantum, cara mengalihkan klausa ini yaitu Cersis artinya mengalihkan Surat berharga dengan akta antara pihak I, II, III dstnya

4.

Met On Order

Tidak kepada pengganti Cara pengalihan sama dengan Cessie 7. Kapan surat wesel harus dibayar Jawab : Ada 4 pilihan untuk hari bayar a. Waktu dipertikatkan b. Tanggal yang ditentukan c. Pada waktu tertentu setelah surat itu diperlihatkan d. Pada waktu tertentu setelah terbitnya surat tersebut 8. Apa Gunanya Tempat & Tanggal Surat Jawab : Gunanya tempat Untuk menentukan hukum mana yang berlaku hal ini berlaku juga secara internasional Gunanya Tanggal Untuk masalah daluwarsa apakah surat wesel tsb masih dalam masa edar Cakap apakah yang menerbitkan sudah dianggap cakap menurut hukum

Jenis Surat Cek Yang Kita Kenal Dalam Teori ( Pasal 183 KUHD ) 1. Surat cek atas pengganti penerbit adalah surat cek yang mana seorang penerbit tapi juga sebagai pemegang I Surat cek muncul ketika penerbit belum tahu siapa yang akan menjadi pemgang Alasan mengunakan surat cek ini Adalah karena seseorang memerlukan uang tunai Ex : A menerbitkan cek senilai tertentu kemudian dijual dengan mengadakan perjanjian dengan sipembeli cek tsb 2. Surat cek atas penerbit sendiri adalah surat cek yang mana penerbit tapi juga sebagai tersangkut yang berbeda lokasi Gunanya Contoh : Untuk media pengiriman uang : di BRI = Cepebri

3. Surat cek atas perhitungan pihak ke 3 Surat cek yang diterbitkan untuk kepentingan pihak ke 3 Hubungan antara penerbit dengan pihak ke 3 yang berlaku adalah pemberian kuasa ( Lost giving ) karena pihak ke 3 yang diberi kuasa oleh penerbit maka pihak ke 3 paling bertanggung jawab 4. Surat Cek Inkaso Surat cek yang dialihkan dengan cara pemberian kuasa, surat cek ini pedasaranya dengan surat kuasa jadi penerbit memberikan kuasa pada pemegang untuk mencairkan pada pihak ke 3 ( bank ) Jadi disini yang beralih ada 2 hal yaitu

1. 2.

Bezitnya ( Surat ceknya ) Kuasanya ( tapi eigendomnya tidak beralih )

Istilah Lain dari Surat Cek

1.

Cek Kosong

Cek pada waktu ditunjukan pada bank / tersangkut dana seorang penerbit tidak cukup tersedia, cek belum dianggap kosong sebelum ditunjukan kepada resangkut

2.

Cek Mundur

Cek yang tanggal terbitnya dimundurkan hal ini tidak mempengaruhi hari bayar dari surat cek tersebut, hari bayarnya tetap mengacu pada pasal 205 KUHP yaitu waktu diperlihatkan Alasan bank tidak menolak cek mundur karena merespon keinginan masyarakat , ketidak tahuan, Cek mundur merupakan kesepakatan interen BILYET GIRO Arti Sederhana Dari Bilyet Giro Bilyet Giro adalah surat Simpanan yang merupakan surat perintah nasabah tentang pemindah bukuan sejumlah dana Pengaturan Bilyet Giro Bilyet Giro diluar KHUD dengan alasan karena istilah ini muncul setelah lahirnya KUHD Pengaturan bilyet giro terdapat dalam surat edaran BI / 1972 Merupakan hukum tidak tertulis alasan karena pengaturan bilyet giro hanya dalam surat edaran BI KELEMAHAN BILYET GIRO Yang bisa menerima hanya orang tertentu saja dengan lasan sipenerima harus mempunyai rekening di bank tempat pemindah bukuan SYARAT FORMAL BILYET GIRO 1. Bilyet Giro menyebut istilah Bilyet Giro ditambah dengan no seri yang mempunyai nominal yang terdiri dari angka dan huruf 2. Bilyet Giro memuat perintah tanpa syarat pemindah bukuan 3. Bilyet giro harus mencantumkan nama & tempat dari tertarik ( tersangkut ) 4. Bilyet Giro harus mencantumkan siapa penerima beserta alamat ( Dlm Bilyet Giro P1 sekaligus merupakan pemegang terakhir ) 5. Harus disebutkan berapa jumlah dana 6. 7 Harus mencatumkan tanda tangan seorang penarik ( penerbit ) & cap kalau sebuah perusahaan berbadan hukum Harus menyebutkan dimana & kapan penarikan ( penerbit ) Gunanya 8 9 : Tempat untuk menentukan hukum mana yang berlaku Tgl untuk masalah daluwarsa & masalah cakap hukum Harus mencatumkan tgl efektif berlakunya perintah Tgl efektif : hari bayar / hari pemindah bukuan Harus dapat menyebutkan bank penerima ( kalau Ada ) Dalam praktek ini dianggap perlu.

Dari 9 syarat formal tersebut diatas dapat disimpulkan definisi dari Bilyet Giro yaitu : Bilyet Giro adalah sebagai surat perintah nasabah yang sudah distandarisasikan bentuknya kepada bank penyimpan dana / tertarik ( tersangku ) untuk memindah bukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan ( penerbit ) kepada penerima ( pemegang ) yang disebutkan namanya kepada bank yang sama / bank yang berbeda Kesimpulan Bilyet Giro Dari ke 9 Formal 1. Bilyet Giro tidak dapat diuangkan secara tunai 2. Bilyet Giro tidak dapat dipindah tangankan secara endosemen karena BG berklausa atas nama ( bukan atas pengganti ) Bilyet Giro dapat dipindah tangankan dengan cara Cessie yaitu Membuat surat akta yang diketahui oleh beberapa pihak 3. Bilyet Giro mempunyai tenggang waktu 70 hari 4. Bebas biaya matrai alasan karena merupakan surat berharga jangka pendek & tidak nilai tukar tunai Alasan Orang Mengunakan Bilyet Giro 1. 2. Karena bebas biaya matrai Karena lebih aman Keamananya : : :

Kalau tercecer tidak bisa diuangkan karena surat tersebut jadi berharga kalau namanya tercantum 3. Karena orang tidak mungkin mengajukan sebelum tanggal efektif 4. Kalau mengunakan Bilyet Giro orang merasa sudah sampai kepada sasaranya alasanya Bilyet Giro tidak mungkin dipindah tangankan 5. Bilyet Giro dapat dibatalkan sebelum Tgl efektif SURAT SANGGUP Surat Sanggup dapat diartikan 1. Promesse Aan Order 2. Surat Aksep 3. Accept Ketiganya merupakan bagian dari Comercial Peper Surat Sanggup diatur dalam : Pasal 174 177 KUHD DEFINISI SURAT SANGGUP Defenisi tidak ditemukan dalam UU tapi dari syarat2 Formal dapat diambil kesimpulan dari definisi Surat sanggup. SYARAT2 FORMAL SURAT SANGGUP 1. Harus memuat istilah Surat sanggup bisa juga istilah lain yaitu :

klausula order / promess atas pengganti dapat pula dari bahasa asing : a. Promisorry Note b. Order Biefje c. Billet Ul Order a. Tanpa Syarat Sebuah kesanggupan dibuat tanpa adanya syarat apapun b. Membayar Dengan Nominal Yang terdiri dari angka dan huruf 3. Surat Sanggup Mencantumkan Hari Bayar Hari bayar ada 4 yaitu : a. Pada waktu diperlihatkan. b. Pada waktu / tgl tertentu c. Pada waktu tertentu setelah diperlihatkan Dengan syarat yang harus dipatuhi yaitu : Sebelum datang mencairkan surat sanggup tersebut, maka ia melalui prosedur yaitu pemegang harus dating pada penerbit, untuk minta pernyataan kepada penerbit yaitu pernyataan bahwa (Bahasa Inggris) ( Bahasa Belanda) ( Bahasa Perancis)

2. Memuat kesanggupan tanpa syarat untuk membayar.

surat sanggup tersebut telah dilihat oleh penerbit (disebut Visum), dengan diberi tanda tangan. Kalau penerbit menolak membuat visum maka dapat protes yang disebut proses non visum Masa visum 1 tahun d. Pada waktu tertentu setelah penerbitan. 4. Surat sanggup harus menyebutkan dimana akan dilakukan tempat pembayaran Kalau dalam surat sanggup tidak dicantumkan tempat pembayaran maka yang dipakai adalah tempat si penerbit, kalau tidak dicantumkan pula tempat si penerbit maka tempat pembayarannya dilakukan dimana surat sanggup itu diterbitkan. 5. Surat sanggup harus menyatakan kepada siapa surat sanggup tersebut diberikan. Pemegang 1 / pengganti, klausulanya atas pengganti, cara pengalihannya dengan endosemen. Kata pengganti lupa menyebutkan maka secara otomatis berkalusula atas pengganti memakai asa klausula preasumtif 6. Surat sanggup harus menyatakan juga dimana surat sanggup tersebut diterbitkan beserta tgl nya.

7. Surat sanggup juga harus mencantumkan tanda tangan penerbit Gunanya tanda tangan adalah untuk mengetahui orang yang akan bertanggung jawab akan hal tersebut. Kesimpulan Defenisi surat sanggup Adalah surat yang memuat kata sanggup ataupun istilah lainnya yang ditanda tangani pada tanggal dan tempat tertentu dimana seorang penanda tangan sanggup tanpa syarat membayar sejumlah uang kepada seseorang pemegang / pengganti pada tgl dan tempat tertentu Arti lain secara sederhana Adalah surat yang menanggung janji, janji dalam pengertiannya adalah janji untuk membayar. Kesimpulan Surat sanggup 1. dalam surat sanggup tidak dikenal kata2 tersangkut 2. penerbit kedudukannya sama dengan acceptan 3. penerbit juga dinamakan sebagai debitur (orang yang berkewajiban) Beda surat sanggup dengan surat hutang Surat hutang 1. Dapat diperjual belikan Tidak dapat dipindah tangankan 2. klausulanya atas nama 3. pengalihannya adalah cessie Surat sanggup 1. dapat diperjual belikan 2. klausulannya atas pengganti 3. pengalihannya dengan endosemen

NOTE Surat wesel didalam surat berharga sama dengan cek dimana dalam wesel pembayaran dapat ditunda ( Pasal 100 KUHD ). Surat wesel disini termasuk dalam surat berharga, sedang wesel pos termasuk pada surat yang berharga. Beda surat cek dan surat wesel Cek 1. merupakan alat pembayaran tunai 2. masa edar 70 hari 3. waktu pembayaran : pada waktu diperlihatkan 4. orang yang berkewajiban adalah banking 5. tidak ada akseptasi

6. klausula kepada pembawa dan atas pengganti Surat wesel 1. Alat pembayaran kredit 2. masa edar 1 tahun 3. waktu pembayaran yaitu pada waktu tertentu yang ditentukan oleh penerbit. 4. orang yang berkewajiban adalah bank/non bank 5. ada akseptasi 6. klausulanya atas pengganti Surat sanggup diperjual belikan di bursa effek

Pengertian Dan Dasar Hukum Dari Surat Berharga


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum bisnis adalah suatu perangkat kaidah hukum yang mengatur tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan yang di hubungkan dengan produksi atau pertukaran barang / jasa dengan menempatkan uang dari para entrepenius dalam resiko tertentu, dengan usaha tertentu dengan motif untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Surat berharga merupakan salah satu dari ruang lingkup hukum bisnis ini, secara fisik, surat berharga hanyalah merupakan sepucuk surat, tetapi dia begitu kuatnya mengikat secara hukum. Oleh kerana itu dalam makalah ini kami akan menguraikan apa arti dari surat berharga beserta macam-macamnya. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dan dasar hukum dari surat berharga ? 2. Apa saja macam-macam dari surat berharga ?

C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian dan dasar hukum dari surat berharga. 2. Untuk mengetahui macam-macam dari surat berharga. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Dan Dasar Hukum Surat berharga adalah sebuah dokumen yang di terbitkan oleh penerbitnya sebagai pemenuhan suatu prestasi berupa pembayaran sejumlah uang sehingga berfungsi sebagai alat bayar kepada pihak-pihak yang memegang surat tersebut, baik pihak yang di berikan surat berharga oleh penerbitnya atau pun pihak ketiga kepada siapa surat berharga tersebut di alihkan. Dasar-dasar hukum surat berharga : 1. Kitab undang-undang hukum dagang. 2. Perundang undangan lain untuk surat berharga lainnya. B. Macam-Macam Surat Berharga 1. Wesel adalah suatu surat berharga bertanggal dan menyebutkan tempat penerbitannya, yang merupakan perintah tanpa syarat oleh penarik untuk membayar kepada pihak pemegang atau di tunjuk oleh pemegang tersebut. a. Pihak-pihak yang terlibat dalam suatu wesel. 1) Penarik / penerbit 2) Tertarik / tersangkut 3) Akseptan 4) Pemegang pertama 5) Pengganti

6) Endosan b. Syarat-syarat formal surat wesel. 1) Kata surat wesel yang di muat dalam teks dan di tuliskan dalam bahasa yang dipakai wesel tersebut. 2) Perintah tanpa bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu. 3) Nama tertarik 4) Tanggal pembayaran 5) Penetapan tempat pembayaran 6) Nama orang kepadanya / kepada orang yang ditunjuknya wesel tersebut harus di bayar. 7) Tanggal dan tempat wesel di tarik / di terbitkan. 8) Tanda tangan penerbit. c. Macam-macam wesel. 1) Wesel biasa adalah surat wesel di mana terdapat semua pihak yang berhubungan dengan wesel tersebut. 2) Wesel atas pengganti penerbit adalah wesel yang di terbitkan untuk diri penarik sendiri. 3) Wesel atas penerbit sendiri adalah wesel yang diterbitkan oleh penarik, tetapi pihak tertarik adalah pihak penarik itu sendiri. 4) Wesel untuk penghitungan pihak ketiga adalah wesel yang tidak di terbitkan oleh penarik sendiri, tetapi diterbitkan oleh pihak ketiga untuk penarik itu sendiri. 5) Wesel Inkasso adalah wesel yang memberikan kuasa kepada pemegangnya untuk mengih sejumlah uang, sehingga wesel ini tidak dapat di pindah tangankan.

6) Wesel berdomisili adalah surat wesel yang pembayarannya dilakukan oleh orang lain selain dari tertarik dan pembayarannya di lakukan ditempat pihak ketiga. d. Kewajiban pokok penarik wesel 1) Kewajiban menjamin akseptasi dan pembayaran 2) Kewjiban menyediakan dana 2. Cek adalah suatu surat berharga bertanggal dan menyebutkan tempat penerbitnya, yang merupakan perintah tanpa syarat oleh penarik untuk membayar kepada pihak pihak pemegang atau pembawanya. a. Pihak-pihak yang terlibat dalam suatu Cek. 1) Penarik 2) Tertarik 3) Pemegang 4) Pembawa 5) Penggang 6) Endosan b. Macam-macam Cek 1) Cek biasa adalah cek yang memenuhi semua kriteria dan ciri-ciri dari suatu Cek, tanpa suatu ketentuan tambahan terhadap cek terdebut. 2) Cek atas pengganti penerbit adalah cek diman nama pemegang pertama tidak disebutkan sehingga pihak penarik sama dengan pemegang pertama. 3) Cek atas nama penerbit sendiri adalah cek dimana nama pihak tertarik juga tertindak sebagai penarik. 4) Cek untuk perhitungan pihak ketiga adalah cek yang terbitkan untuk diri penarik sendiri.

5) Cek inkasso adalah cek yang didalamnya terdapat kata Inkasso atau kata dalam pemberian kuasa atau kata lain sejenisnya. 6) Cek berdomisili adalah cek yang ditempat pencariannya di tunjukkan di tempat tertentu, yakni di tempat pihak ketiga atau ditempat pihak tersangkut. 7) Cek silang adalah cek yang dilembarannya diberikan garis silang, diman cek seperti ini hanya dapat di bayarkan jika pembawannya adalah bank lain atau nasabah tertarik. 8) Cek untuk perhitungan adalah cek yang dipembayaranya diberikan kata untuk diperhitungkan atau kata lain yang sejenis. 9) Cek perjalanan adalah cek yang diterbitkan oleh seseorang yang akan melakukan perjalanan ketempat lain. Sehingga ia tidak perlu membawa uang tunai dalam pejalanan. 3. Surat Sanggup adalah suatu surat berharga, bertanggal dan menyebutkan tempat penerbitnya yang merupakan kesanggupan tanpa syarat oleh penerbit untuk membayar kepada pihak pemegang surat anggup. a. Syarat-syarat formal surat surat sanggup 1) Kata surat sanggup yang dimuat dalam teks dan dituliskan dalam bahasa yang dipakai dalam surat sanggup. 2) Kesanggupan tidak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu. 3) Tanggal pembayaran 4) Penetapan tempat pembayaran 5) Tanggal dan tempat surat sanggup ditarik / diterbitkan 6) Nama orang yang kepadanya / kepada orang lain yang ditunjuk olehnya pembayaran harus dilakukan 7) Tanda tangan penerbit surat aksep

4. Bilyet Giro adalah suatu perintah tanpa syarat dari penerbitnya untuk memindahbukukan sejumlah uang yang ada pada bank dimana penerbit memiliki rekening giro dan dana dalam jumlah yang cukup kerekening milik pihak yang namanya tersebut dalam bilyet giro tersebut. a. Pihak-pihak dalam bilyet giro 1) Penarik 2) Bank penyimpan dana / tertarik 3) Bank penerima 4) Pemegang b. Syarat-syarat formal suatu Bilyet Giro 1) Nama dana nomor biliyet giro yang bersangkutan. 2) Nama bank penyempinan dana / tertarik 3) Perintah tanpa syarat untuk memindahbukukan 4) Nama dan nomor rekening pemegang 5) Nama bank penerima 6) Tempat dan tanggal penarikan 7) Tanda tangan penarik dan stempel jika merupakan badan hukum. 8) Penyebutan jumlah uang yang diperintah transfer 5. Promes Atas Tunjuk adalah surat kesanggupan tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang yang harus di bayar kepada si pembawa surat promes tersebut, pemegang berhak menagih pembayaran hanya dalam tenggang waktu 6 hari sejak diterbitgkan. 6. Kuitansi atas tunjuk adalah surat yang diterbitkan berupa kuitansi diman orang yang telah di tunjuk dan kemudian menguasai kuitansi tersebut dianggap telah

membayar uang tersebut kepada pihak yang namanya tercantum dalam kuitansi tersebut. 7. Konsumen adalah suatu surat berharga yang bertanggal dalam mana dinyatakan bahwa pihak perusahaan pengangkutan telah menerima barang-barang tertentu dengan penyebutan rincian barang tersebut untuk diangkut ke suatu tempat tertentu dengan kapalnya dan menyerahkan barang tersebut kepada orang tertentudengan syarat-syarat tertentu. 8. Saham adalah suatu bagaian dalam perusahaan yang merupakan kepentingan kepemilikan dalam wujud benda bergerak dalam suatu perusahaan. 9. Obligasi adalah surat hutang jangka panjang (jangka waktu lebih dari satu tahun) 10. Comercial paper adalah suatau surat berharga berupa pengakuan hutang berfjangka pendek (dau samapa 270 hari) BAB III PENUTUP Kesimpulan 1. Pengertian Dan Dasar Hukum Surat berharga adalah sebuah dokumen yang di terbitkan oleh penerbitnya sebagai pemenuhan suatu prestasi berupa pembayaran sejumlah uang sehingga berfungsi sebagai alat bayar kepada pihak-pihak yang memegang surat tersebut. Dasar-dasar hukum surat berharga : 1. Kitab undang-undang hukum dagang. 2. Perundang undangan lain untuk surat berharga lainnya. 2. Macam-Macam Surat Berharga
a. b. c. d. Wesel Cek Surat Sanggup Bilyet Giro

e. f. g. h. i. j.

Promes Atas Tunjuk Kuitansi atas tunjuk Konsumen Saham Obligasi Comercial paper

DAFTAR PUSTAKA Ari siswanto, 2004. Hukum Persainagan Usaha. Bogor : Graha Indonesia. C.S.T. Kansil, 2001. Hukum Perusahaan Indonesia. Jakarta : Madya Pramita

SURAT BERHARGA (Sebuah Pengantar) Oleh H. Dodik Setiawan Nur Heriyanto, S.H.*

Istilah dan Definisi Terdapat beberapa istilah yang identik dengan surat berharga, misalnya negotiable instruments, negotiable papers, transferable papers, commercial papers dan waardepapieren (Bambang Setijoprodjo, 1994 : 3). Menurut Wirjono Prodjodikoro, istilah surat-surat berharga itu terpakai untuk surat-surat yang bersifat seperti uang tunai, jadi yang dapat dipakai untuk melakukan pembayaran. Ini berarti bahwa surat-surat itu dapat diperdagangkan, agar sewaktu-waktu dapat ditukarkan dengan uang tunai ataunegotiable instruments (Wirjono Prodjodikoro, 1992 : 34). Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang (Dunil Z: 2004). Perbedaan surat berharga dan surat yang berharga Perlu sekali dibedakan antara surat berharga dengan surat yang berharga. Adapun perbedaannya adalah sebagai berikut: 1. Surat berharga, terjemahan dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda, waarde papier di Negara Anglo Saxon dikenal dengan isitlah negotiable instruments. Sedangkan surat yang mempunyai harga atau

nilai, terjemahan dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda papier van waarde dalam bahasa Inggrisnya letter of value. 2. Surat berharga adalah surat yang oleh penerbitnya sengaja diterbitkan sebagai pelaksanaan pemenuhan suatu prestasi yang berupa pembayaran sejumlah uang. Tetapi pembayaran ini tidak dilakukan dengan menggunakan mata uang, melainkan dengan menggunakan alat bayar lain. Alat bayar itu berupa surat yang didalamnya mengandung suatu perintah kepada pihak ke tiga, atau pernyataan sanggup untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang surat itu (Abdulkadir Muhammad, 1984 : 4). Sedangkan surat-surat yang mempunyai harga atau nilai bukan alat pembayaran, penerbitannya tidak untuk diperjualbelikan, melainkan sekedar sebagai alat bukti diri bagi pemegang bahwa dia sebagai orang yang berhak atas apa yang disebutkan atau untuk menikmati hak yang disebutkan di dalam surat itu. Bahkan bagi yang berhak, apabila surat bukti itu lepas dari penguasaannya, ia masih dapat memperoleh barang atau haknya itu dengan menggunakan alat bukti lain (Abdulkadir Muhammad, 1984 : 6). 3. Surat berharga itu surat tuntutan utang, pembawa hak dan mudah diperjualbelikan (Purwosutjipto, 1994 :5), sedangkan surat yang berharga adalah surat bukti tuntutan utang yang sukar diperjualbelikan (Purwosutjipto, 1994 :6). 4. Suatu surat yang disebut sebagai surat berharga, haruslah di dalam surat itu tercantum nilai yang sama dengan nilai dari perikatan dasarnya. Perikatan dasar inilah yang menjadi causa dari diterbitkannya surat berharga. Dengan perkataan lain, bahwa sepucuk surat disebut surat berharga, karena didalam surat itu tercantum nilai yang sama dengan nilai perikatan dasarnya. Perikatan dasar antara dua orang, adalah yang menjadi sebab diterbitkannya surat berharga (Emmy Pangaribuan Simanjuntak, 1993 :29). 5. Pengertian surat berharga secara sempit hanya mencakup surat atau instrument yang berisi janji tak bersyarat dari penerbit untuk membayar sejumlah uang. Sedangkan surat atau instrument lainnya tidak dapat dikategorikan sebagai surat berharga (Bambang Setijoprodjo, 1994 :6). 6. Surat berharga adalah suatu alat bukti dari suatu tagihan atas orang yang menandatangani surat itu, tagihan mana dipindahtangankan dengan menyerahkan surat itu dan akan dilunasi sesudah surat itu diunjukkan (Velt Meijer, 1980 :11) Dengan demikian unsur yang penting dalam surat berharga itu adalah dapat dipindahtangankan atau diperdagangkan (negotiable) secara mudah. Oleh karena itu, semua surat yang diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang dengan sendirinya dapat dikategorikan sebagai surat berharga.

Penerbitan Surat Berharga Terdapat dua cara penerbitan surat berharga yaitu: (Wikipedia)

Penerbitan secara langsung kepada investor jangka panjang seperti lembaga keuangan, atau

Penerbitan langsung ini biasanya dilakukan oleh lembaga keuangan yang memiliki kebutuhan tetap atas pinjaman dalam jumlah besar yang memilih melakukan penerbitan langsung yang lebih ekonomis dibandingkan menggunakan pialang investasi. Di Amerika perusahaan yang melakukan penerbitan surat berharga komersial secara langsung ini dapat menghemat 3 basis poin ( 1 basis poin = 1/10000%) setahunnya. Diluar Amerika imbalan jasa pialang investasi ini lebih murah.

Penerbitan secara tidak langsung yaitu dijual kepada pialang dan pialang tersebutlah yang memperdagangkannya di pasar uang. Bursa perdagangan surat berharga komersial ini melibatkan perusahaan-perusahaan pialang yang besar dan anak perusahaan bank dimana banyak diantaranya juga merupakan pialang pada pasar keuangan Amerika (US Treasury Securities)

Jenis-Jenis Surat Berharga Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Dagang dalam Buku I titel 6 dan titel 7 mengatur jenis surat berharga seperti:

1. Wessel 2. Surat sanggub 3. Cek 4. Kwitansi-kwitansi dan promes atas tunjuk 5. Dan lain-lain

Sedangkan di dalam perkembangannya sekarang muncul jenis surat berharga seperti: Bilyet Giro, Travels Cheque, Credit Card, dsb.

Hukum Surat Berharga


Macam- macam alat bayar: 1. Sistem barter 2. Mata uang 3. Surat berharga Alasan penggunaan surat berharga: 1. aspek keamanan 2. lebih praktis 3. prestise 4. model/trend 5. objek perjanjian

Pengertian surat berharga Surat berharga adalah surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi atau setiap derifatif atau kepentingan dari penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang (pasal 1 angka 10 UU Perbangkan) Dasar Pengaturan 1. Kitab UU hukum dagang (buku 1 title 6&7) 2. surat keputusan direksi BI no 21 /27/ UP6, tanggal 27 oktober 1988 tentang sertifikat deposito. 3. SKBI No 28/32/KEP/DIR/1995, tanggal 4 juli 1995 tentang bilyet Giro Fungsi Surat Berharga 1. Berfungsi sebagai alat bayar 2. Berfungsi sebagai surat bukti hak tagih 3. Berfungsi sebagai alat memindahkan hak tagih 4. Berfungsi sebagai pembawa hak. Syarat syarat surat berharga: 1. Nama surat berharga seprti wesel, giro,dll 2. Pemerintah/janji tak bersyarat. 3. nama orang yang harus membayar 4. penunjukan hari gugur. 5. penunjukan tempat dimana pembayaran harus dilakukan. 6. Nama orang, kepada siapa atau kepada penggantinya pembayaran harus dilakukan. 7. penyebutan tanggal, tempat surat berharga diterbitkan 8. tanda tangan penerbit. Macam macam klausul surat berharga A. Atas pembawa dan atas tunjuk(to bearer) 1. pengalihannya cukup dengan menyerahkan surat iotu saja. 2. kelemahan: apabila surat berharga hilang sedangkan pemegang asli terlambat memberitahukan ke bank yang bersangkutan dan si pencuri telah mencairkan ke bank tersebut. B. Atas pengganti (AAN ORDER, TO ORDER) Endosemen: menempatkan sesuatu keterangan pada surat berharga keterangan yang dimaksud memberikan keterangan bahwa surat berharga tersebut diperalihkan kepada pemegang berikutnya. C. Atas Nama (UP NAAM) Peralihan lebih sulit karena harus dengan balik nama terlebih dahulu dan membuat akta otentik atau akta bawah tangan.

You might also like