You are on page 1of 5

HUKUM ACARA PIDANA

Hukum dalam bahasa inggris artinya ( law ) , dalam bahasa belanda ( recht ) , bahasa prancis (Droit ), bahasa jawa Ular ular. Hukum adalah peraturan peraturan yang berisi larangan larangan yang tidak boleh dilakukan , apabila melanggar akan mendapat sanksi. Norma Hukum kaidah Sopan santun Hukum Ada dua yaitu hukum tertulis dan hukum tidak tertulis, asal mula hukum masyarakat ( society ) ubi Sesius ubi societies, penguasa ( undang undang ). Hukum tidak tertulis adalah Hukum Adat, Menurut prof. Van Valien Hoven hokum Adat di indonesia ada 19. Hukum tertulis, Austrid ( John Austin ) adalah hokum yang tertulis ( undang undang ) yang diakui, menggunakan teori legalitas. Di dalam hukum tertulis ada hukum public dan hukum privat. Hukum publik adalah hukum yang mengatur tentang hubungan hukum antara warga Negara, pemerintah (penguasa ) yang tujuannya untuk mencapai keamanan dan ketertiban. Atau dapat disimpulkan kepentingan public lebih di utamakan. Hukum privat ialah hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang dengan orang, orang dengan badan hukum , badan hukum dengan badan hukum yang tujuannya untuk mempertahankan hak dan kewajiban. Contoh hukum publik hukum pidana, hukum acara, hukum tata Negara , hukum internasional, hukum administrasi Negara. Contoh hukum privat hukum perdata , hukum dagang dan kepailitan. Hukum acara ialah hukum yang mengatur tentang cara bagaimana beracara didepan badanbadan peradilan. Badan badan peradilan : 1. Kepolisian 2. Kejaksaan 3. Pengadilan Advokat ( pengacara penasehat hukum ) Tujuan Hukum Acara Pidana Tujuan hukum acara pidana ialah untuk mencari kebenaran material. Apakah kebenaran material ? , kebenaran yang sebenar benarnya, disamping itu tujuan hukum pidana ialah mempertahankan hukum material ( KUHP ).

Hukum pidana formil ialah hukum yang mengatur hukum acara pidana . hukum pidana materil ialah kitab undang undang hukum pidana ( KUHP ), Serangkaian ketentuan ketentuan yang

berisi larangan larangan untuk dikerjakan, dimana yang melakukan pelanggaran maka akan dijatuhi sanksi / sanksi pidana. Hukum perdata ialah segala hukum pokok yang mengatur perseorangan. Putusan Hukum Pengadilan Putusan In Absencia, dijatuhkan kepada terdakwa didalam perkara perkara kasus tindak pidana kusus, contohnya koropsi perpajakan, tindak pidana pencurian uang / money laundry. Didalam delik delik biasa yang tercantum didalam KUHP, maka putusan putusan yang seperti itu tidak di ketemukan, ( vide pasal 10 KUHP ). Pasal 10 KUHP, pidana terdiri atas : Pidana pokok 1. Pidana mati, contoh ( imam samudra kasus bom bali ) 2. Pidana penjara 3. Pidana kurungan 4. Pidana denda Pidana tambahan 1. Pencabutan hak hak tertentu 2. Perampasan barang barang tertentu 3. Pengumuman putusan hakim Putusan Verstek ialah putusan yang dijatuhkan terhadap para pelanggar dalam kasus perkara. Perkara acara cepat contohnya pelanggaran lalu lintas. Putusan verstek juga berlaku perkara perkara perdata ( keperdataan ) contohnya apabila tergugat dipanggil sah oleh undang undang untuk hadir dipersidangan pengadilan, akan tetapi yang bersangkutan tidak pernah menghadiri tersebut tetap alasan yang sah maka hakim akan memberi putusan, yang disebut putusan Verstek. Tindak pidana ada 2 tindak pidana ringan dan berat. Tindak pidana ringan contoh, pelanggaran lalu lintas. Tindak pidana berat, maka sikorban akan terhutang pekerjaan sehari harinya. Pasal 90 luka berat, jatuh sakit / mendapat luka Tidak mampu terus menerus Kehilangan salah satu anca indra Mendapat cacat berat

Apakah alat bukti itu ?,,,,,,, bahwa alat alat bukti yang sah menurut pasal 184 KUHP ialah 1. Keterangan saksi 2. Keterangan ahli 3. Surat 4. Petunjuk 5. Keterangan terdakwa Disamping mengumpulkan alat alat bukti penyidik juga menyita barang bukti, Apakah barang bukti itu ?,,,,,,,,,,,,. Didalam pasal 183 haklim baru menjatuhkan pidana terhadap seseorang yang

melakukan

pidana apabila ada sekurang kurangnya 2 alat bukti yang sah dan keyakinan hakim.

Barang bukti ialah barang yang dipakai untuk melakukan kejahatan, barang bukti yang ditingalka tersangka untuk melakukan kejahatan, contohnya,, celurit untuk melakukan pembunuhan, pencurian. Pengumpulan barang bukti dibuat berkas perkara bahwa BAP didalam berisi hasil pemeriksaan dari terdakwa dari para saksi dari memeriksa surat surat dari hasil kesimpulan saksi ahli ditambah dengan keterangan keterangan yang lain, contoh petunjuk petunjuk hasil pemeriksaaan dalam berkas tersebut, umumnya disebut ( BAP ) berita acara pemeriksaan. Penyidik 60 hari penuntut umum

55 59 penyidik harus menyerahkan : TAHAP I : menyerahkan Berkas Perkara TAHAP II : Menyerahkan Barang Bukti SPDP ( surat pemberitahuan dimulainya penyelidikan ) P. 21 ( perkara sudah dinyatakan lengkap oleh jaksa , karena sudah memenuhi syarat syarat barang bukti, mem,enuhi unsure unsure pidana ). Jaksa melakukan penahahan I II 20 hari 50 hari

Sebelum 50 hari penuntut umum harus melimpahkan perkara tersebut kepada pengadilan, tersangka diserahkan kepada hakim. Hakim memeriksa I selam 30 hari, perpanjangan 60 hari. Kalau sudah diserahkan kepada hakim, maka siap untuk disidangkan. Saksi ( witnessh ) belanda ( getuige ) adalah orang yang meliohat, mengalami dan mendengar sendiri terjadinya suatu tindak pidana. Didalam hukum acara pidana persyaratan untuk membuat / emproduk suatu perkara harus minimal disksikan oleh 2 orang saksi, di dalam ilmu hukum acar pidana satu saksi bukan saksi unus testis, nuluis testis . Macam - macam saksi ada 4 macam : 1. Saksi mahkota ( crown ) 2. Saksi Acaluage ( getuige ) 3. Saksi adecange 4. Saksi testimoneum de anditu Saksi mahkota adalah saksi yang pertama pertama, saksi yang mengalami kerugian. Saksi acage adalah saksi yang memberatkan , biasanya dihdairkan oleh penuntut umum untuk menekankan kesalahan terdakwa .

Saksi testomoneum adalah saksi yang terdapat dari keterangan orang lain. Saksi ini tidak dapat sebagai barang bukti lafgi didalam persidangan di pengadilan. Saksi sebelum memberi keterangan harus di sumpah.

BADAN BADAN PERADILAN Didalam hukum acara pidana / KUHP, Badan Badan Peradilan : 1. Penyidik ( kepolisian ) 2. Penuntut Umum ( kejaksaan RI ) 3. Hakim ( pada pengadilan negeri , Mahkamah Agung Selain badan badan peradilan tersebut ( sesuai dengan hukum acara pidana ) masih ada badan- badan peradilan yang bisa menangani yaitu KPK, bahwa meskipun KPK ada diluar badan badan yang tersebut dalam acara pidana, namun pedoman didalam melakukan penahanan terhadap tersangka pidana tetap mengacu pada hukum acar pidana. Yang bisa melakukan penangkapan terhadap tersangka yang diduga melakukan tindak pidana adalah penyidik ( pidana umum ) / KUHP dan penuntut umum didalam tindak pidana kusus suap, penyelundupan. Pangkat penyidik paling rendah AIPDA, penyidik pembantu BRIPDA BRIPTU BRIPKA BRIGADIR. BRIPDA BRIPTU BRIPKA BRIGADIR

You might also like