You are on page 1of 6

LAPORAN

PRAKTIKUM MATERIAL TEKNIK II PENGAMATAN STRUKTUR MIKRO DAN PENGUJIAN KEKERASAN

OLEH : NAMA NIM JURUSAN : THOMAS ADI OKTAVIANUS : 115214063 : TEKNIK MESIN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

I.

Tujuan Praktikum
1. Mengamati, mengidentifikasi, dan membandingkan struktur mikro beberapa logam dengan bantuan mikrosop optic setelah terlebih dahulu dilakukan proses etsa pada sampel. 2. Membandingkan stuktur mikro logam besi (baja) akibat perlakuan panas quench dan temper. 3. Mengetahui prosedur dan standar pengujian kekerasan menggunakan alat uji Brinell. 4. Mengetahui sifat mekanik serta perubahan yang terjadi akibat proses pemanasan. 5. Mampu menghitung angka kekerasan Brinell logam.

II.

Alat dan Bahan


1. Mikroskop 2. Amplas 3. Autosol 4. HNO3, Alkohol, Aquades 5. Air 6. Penjepit 7. Majun 8. Oven 9. Stopwatch 10. Mesin uji Brinell MOD100 MR 11. Baja mula-mula 12. Baja temper 13. Baja quench 14. Al mula-mula 15. Al quench 16. Al temper 17. Besi cor 19. Tembaga 20. Kuningan

III. Dasar Teori


1. Struktur Mikro Pada percobaan ini akan dipelajari sifat-sifat logam dari struktur mikronya. Perlakuan panas (heat treatment) pada baja akan mengubah sifat logam. Salah satunya aalah sifat mekanik yang dapat dilihat dari hasil uji kekerasan dan sifat fisis yang dapat dlihat dari stuktur mikronya. Logam terlebih dahulu harus dihaluskan hingga rata dan halus pada permukaanya. Namun untuk melihat struktur mikronya specimen harus dietsa terlebih dahulu. Etsa merupakan proses pengikisan batas butir secara selektif. Yaitu benda diberikan/dicelupkan pada larutan asam atau larutan yang bersifat korosif dalam jangka waktu tertentu. Akibat adanya medium korosif tersebut permukaan logam menjadi terkorosi secara selektif karana laju korosi di setiap titik tidak sama. Larutan etsa yang digunakan tergantung dari jenis logam. Untuk logam besi biasanya digunakan larutan Nital 5% (5%HNO3). 2. Pengujian kekerasan Secara umum definisi kekerasan material adalah ketahanan material untuk dideformasi. Untuk logam deformasi yang dimaksud adalah deformasi plastis. Ada 3 cara umum pengukuran kekerasan material tergantung bagaimana uji tersebut dilakukan, yaitu kekerasan goresan kekerasan indentasi dan kekerasan pantulan atau kekerasan dinamis. Untuk logam umumnya cara kekerasan indentasi. Ada 3 macam metode pengujian kekerasan yang kerap digunakan yaitu Brinell, Vickers, dan Rockwell. Pada praktikum kali ini akan dibahas pengujian kekerasan dengan metode pengujian Brinell. Uji kekerasan Brinell dilakukan dengan memberikan pembebanan statis dengan indentor berbahan bola baja. Beban diberikan kepada specimen selama kurang lebih 2 menit, kemudian diameter jejak penekanan diukur dengan mikroskop yang kemudian akan dimasukan dalam perhitungan harga kekerasan Brinell/BHN/Brinell Hardness Number.

Dengan : P = Beban yang diberikan/gaya penekanan (kg) D = Diameter indentor (mm) d = Diameter bekas penekanan/injakan indentor (mm) Catatan : dmin = 0,25 D dan dmax = 0,5 D

IV. Metode Praktikum


1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum. 2. Permukaan benda/logam yang akan diuji dihaluskan dan dibersihkan pada salah satu sisinya saja hingga permukaannya rata dan sejajar. Gunakan amplas mulai dari yang kasar sampai yang halus. 3. Bila sudah dianggap rata, gosok benda uji dengan autosol hingga permukaannya mengkilap. 4. Cuci benda kerja dengan aquades dan keringkan. 5. Etsa benda uji. 6. Masukan ke dalam alcohol untuk menetralkan bahan etsa kemudian cuci dengan aquades dan keringkan. 7. Periksa benda uji dengan mikroskop dan sketlah dalam lembar pengamatan. 8. Uji kekerasan specimen dengan alat uji Brinell. 9. Ukur diameter penekanan/injakan indentor pada specimen menggunakan mikroskop dan catat hasilnya. 10. Lakukan pemeriksaan dan pengujian pada specimen logam yang lainnya. 11. Hitung angka kekerasan Brinell/BHN pada masing-masing specimen dan catat hasilnya. 12. Bereskan alat praktikum. 13. Buat laporan sementara.

V.

Pembahasan
Hasil Praktikum
Waktu pelaksanaan : Kamis, 9 Mei 2012, pukul 08:00 10:00 WITA Tempat pelaksanaan : Lab. Logam kampus III Universitas Sanata Dharma Hasil pengamatan : 1. Pengamatan struktur mikro

2. Hasil uji kekerasan : Data pengujian :


D (mm) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Bahan Baja mula-mula Baja Quench Baja Temper Al mula-mula Al Quench Al Temper Besi Cor Tembaga Kuningan P (Kg) 187,5 187,5 187,5 62,5 62,5 62,5 187,5 187,5 187,5 D (mm) d1 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 1,44 0,98 1,08 1,04 1,16 1,1 1 1,6 1,6 d2 1,42 0,98 1 1,02 1,2 1,08 1 1,64 1,56 d3 1,3 1,1 1,02 1,02 1,34 1,04 1 1,62 1,56 Rerata BHN 113,73 217,13 207,69 69,23 48,25 63,69 227,4 79,61 85,30

Pembebanan diberikan pada specimen selama 2 menit dan diberikan di 3 tempat yang berbeda dengan acuan besar pembebanan pada table di bawah ini.

Conversion Table For Carbon and Alloy Steel


Diameter Indentor, D (mm) 10 5 2,5 30 D2 3000 750 187,5 Beban P (Kg) 10 D2 1000 250 62,5 5 D2 500 125 31,25

VI. PENUTUP
Demikian laporan praktikum yang saya buat dari hasil praktikum pengamatan struktur mikro dan pengujian kekerasan, hendaknya laporan ini dapat menjadi bahan penilaian oleh Dosen pengampu mata kuliah Material Teknik II. Saya menyadari masih terdapat begitu banyak kekurangan dalam laporan ini oleh karena itu masukan dari Dosen pengampu sangat saya harapkan demi menyempurnakan laporan-laporan berikutnya.

You might also like