You are on page 1of 6

Guru mata pelajaran : Abdul Haris, M.

Pd Mata pelajaran : Seni Budaya

Kebudayaan Babilonia

A. Sejarah babilonia

Babilonia adalah wilayah budaya kuno di Mesopotamia pusat-selatan (Irak sekarang) terletak diantara Sungai Efrat dan Tigris, dengan Babel sebagai ibukotanya. Babilonia muncul ketika Hammurabi (fl. ca 1696 -. 1654 SM, kronologi singkat) menciptakan sebuah kerajaan dari wilayah mantan Kekaisaran Akkadia. Babilonia mengadopsi bahasa Akkadia ditulis Semit untuk keperluan resmi, dan mempertahankan bahasa Sumeria untuk penggunaan agama, yang pada saat itu tidak lagi menjadi bahasa lisan. Tradisi Akkadia dan Sumeria memainkan peran utama dalam kemudian budaya Babilonia, dan daerah akan tetap merupakan pusat budaya penting, bahkan di bawah kekuasaan luar, sepanjang Zaman Perunggu dan awal Zaman Besi. Penyebutan awal kota Babel dapat ditemukan dalam sebuah tablet dari masa pemerintahan Sargon dari Akkad, datang kembali ke abad 23 SM. Setelah runtuhnya dinasti Sumeria terakhir "Ur-III" di tangan Elam (2002 SM tradisional, 1940 SM pendek), orang Amori mendapatkan kendali atas sebagian besar dari Mesopotamia, di mana mereka membentuk beberapa kerajaan kecil. Selama berabad-abad pertama dari apa yang disebut "periode Amori". Akkadia secara bertahap menggantikan Sumeria sebagai bahasa Mesopotamia di sekitar pergantian milenium 3 dan 2, tetapi Sumeria terus digunakan sebagai bahasa suci, upacara, sastra dan bahasa ilmiah di Mesopotamia sampai abad pertama. Pada saat kota Babel di bawah penguasa keenam, Hammurabi (fl. ca 1728 -. 1686 SM (singkat)). Dia adalah seorang penguasa yang sangat efisien, mendirikan birokrasi, perpajakan dan pemerintah terpusat, dan memberikan stabilitas wilayah. Babel meyakini bahwa raja sebagai agen atau utusan Dewa Marduk dan kota Babel sebagai "kota suci" di mana setiap penguasa yang sah dari Mesopotamia harus dinobatkan di kota tersebut yang dianggap sebagai kota suci. Dimasa kekuasaannya. bala tentara Babilonia menaklukkan kota sekaligus negara dari Isin, Eshnunna, Uruk, dan kerajaan dari Mari. Tanggal Babel yang dibuat oleh raja Mursilis Het dianggap penting untuk berbagai perhitungan kronologi karena matahari dan gerhana bulan dikatakan telah terjadi pada bulan Sivan tahun itu menurut catatan kuno dan tanggal yang berkuasa pada saat itu.

B. Karya Seni Kebudayaan Babilonia

Mesopotamia adalah suatu daratan yang terletak antara sungai Efrat dan sungai Tigris. Masyarakatnya makmur sehingga kebudayaannya berkembang dengan baik, telah mengenal berbagai ilmu pengetahuan dan tulisan yang disebut tulisan Paku Daerah ini merupakan lalu lintas yang sangat ramai dan sering dijadikan sasaran invansi oleh berbagai bangsa, antara lain oleh bangsa Sumeria, Babilonia, Asiria dan Persia Masyarakat Mesopotamia tidak mengenal kultus kematian sehingga jarang ditemukan makam sebagai bentuk arsitektur yang khas. Keseniannya lebih bersifat duniawi, Tetapi sisa sisa peninggalannya tidak sampai ke Zaman kita karena: 1. Mengunakan bahan yang tidak tahan lama (batu bata) 2. Sering terjadi bencana banjir 3. Masyarakatnya bersifat vandalis (perusak) karena sering terjadi (perang) perebutan kekuasaan

Seni Bangunan Mesopotamia 1. Istana, dengan ciri ciri : menggunakan konstruksi lengkung tong tanpa menggunakan tiang. Pada bagian pintu gerbang terdapat patung penjaga Ambang, yaitu patung berkepala Raja dan berbadan banteng dan bersayap. Contohnya istana Sargon II di Khorzabad 2. Ziggurat, yaitu sejenis menara bertingkat berbentuk kerucut yang berfungsi sebagai banguan suci 3. Stele, yaitu sejenis tugu batu yang permukaannya diberi relief tentang suatu peristiwa, contohnya Stele Hamurabi

Seni Patung, ciri cirinya : 1. Patung Sumeria: tubuh kaku otot dilebih lebihkan dan kepalanya bulat 2. Patung Asiria: matanya diperbesar, dekoratif, raut muka mengesankan kekerasan 3. Patung Babilonia: bersikap tenang seolah olah sedang menjalankan tugas keagamaan

Seni relief, ciri cirinya : 1. Relief Babilonia : bertemakan tentang keagamaan 2. Relief Asiria: bertemakan tentang kekerasan

C. Filsafat Kebudayaan Babilonia

1. Thales

Thales dari Miletus (sekitar 625-545 SM) adalah filsuf Yunani pertama. Ia adalah pedagang yang melakukan perjalan ke Mesir di mana ia memperoleh pengetahuan geometri dan ke Mesopotamia

di mana ia belajar astronomi. Ia dihormati atas kemampuannya meramalkan terjadinya gerhana matahari. Ia pun mengenal mitos penciptaan alam semesta yang dianut oleh bangsa Mesir dan Babilonia. Dalam filsafat Thales dan filsafat orang-orang Yunani lainnya, alam bukanlah sesuatu yang memiliki kepribadian. Para filsuf Yunani pra Socrates cendrung memisahkan dewa-dewa dari alam, dengan memandang bahwa benda-benda langit merupakan obyek yang padat, bukan sesuatu yang memiliki kekuasaan. Pandangan demikian meminimalkan peranan para dewa seperti yang diakui pada jaman perunggu, seperti membuat hujan dan menghasilkan panen yang melimpah dan menunjukkan bahwa para dewa hanya berhubungan dengan hal-hal kesejahteraan spiritual manusia. Maka, dewa menjadi semakin abstrak dan spiritual.

2.

Anixemander Bangsa Babilonia dan mesir memandang bahwa air, udara dan tanah adalah elemen-elemen pokok bumi. Seorang filsuf Milisia pada sekitar tahun 611 - 547 SM, Anixemander menambahkan elemen keempat yaitu api. Anaximander meyakini bahwa makhluk hidup berasal dari elemen-elemen air dan hewan yang tingkatannya lebih tinggi berkembang dari hewan-hewan yang tigkatannya lebih rendah. Filsuf ketiga bangsa milisia, Anaximes (550-475 SM) berpendapat bahwa udara adalah unsur dasar dan benda-benda lain berasal dari unsur dasar itu.

3. Heraclitus Menurut Heraclitus, prinsip balas jasa mengatur benda-benda langit, perubahan unsur-unsur, dan proses-proses alam secara umum. Balas jasa adalah suatu prinsip perubahan.
4.

Pythagoras Pythagoras lahir di Samos (582-500 SM), tetapi kemudian meninggalkan tanah tempat kelahirannya dan pergi ke croton di italia selatan. Di italia, Phytagoras mendirikan perkumpulan yang mengabadikan hidupnya untuk spekulasi matematika dan meditasi agama

Menurut kelompok Pythagoras, alam raya terdiri dari tiga bagian, yaitu uranos atau bumi, cosmos atau langit yang dapat bergerak, di mana bintang-bintang melekat padanya dan olympos atau rumah para dewa. Bumi, benda-benda langit dan alam raya secara keseluruhan berbentuk bulat, karena bulat karena bulat adalah bentuk geometris yang paling sempurna. Berbagai benda di alam

bergerak pada suatu lintasan berbentuk lingkaran, karena lingkaran adalah bentuk lintasan yang sempurna.

5.

Empedocles Empedocles berpendapat bawa segala sesuatu terbentuk dari empat elemendasar dengan susunan perbandingan yang bervariasi seperti halnya berbagai warna yang diperolehmelalui berbagai campuran berbagai pigmen dalam komposisi yang berbeda beda. Agen-agen yang menggabungkan berbagai elemen itu adalah cinta dan perselisihan, keduanya merupakan kekuatan-kekuatan inheren yang berada pada setiap elemen. Air terpisah dari tanah karena keduanya memiliki tingkat kedinginan yang sama. Akan tetapi keduanya juga memiliki sifat yang berbeda : basah dan kering. Jadi air, udara, bumi, dan api memiliki sifat-sifat yang sama dan juga sifat-sifat yang berlawanan sekaligus.

6.

Leucipos dan democritus Para pendukung teori atom (atomis) mengemukakan suatu konsep tentang alam yang lebih luas dari hanya benda-benda organik tetapi juga benda-benda fisik. Pendahulu Atomis adalah Leucipos dari Miletus hidup sekitar tahun 440 SM dan democritus dari abdera hidup sekitar tahun 420 SM, pandangan keduanya tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain.

D. Contoh Karya Seni Kebudayaan babilonia

Relief raja babilonia

Taman gantung babilonia

Patung dewa marduk Menara babel

You might also like