You are on page 1of 12

Nama NIM

: Irwansyah MW : 1004105010013

ELEKTRONIKA BIOMEDIK Tanggal : 28 April 2012

Tugas 4 : Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor

KONDUKTOR adalah bahan yang dapat dengan mudah menghantarkan arus listrik sehingga konduktor sering disebut juga penghantar listrik yang baik. Pada konduktor yang baik, jumlah elektron-elektron bebas, yaitu elektron-elektron yang mempunyai energi cukup besar (terletak pada lintasan yang paling luar) adalah banyak dan bebas bergerak, misalkan pada bahan tembaga, setiap atom tembaga menyumbangkan 1 elektron bebas. Tembaga sebagai zat yang memiliki nomor atom 29, mempunyai satu elektron bebas pada kulit terluarnya. Elektron ini yang bertugas untuk menghantarkan listrik ketika penghantar tersebut diberi tegangan. Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor. Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil, misalnya air dan emas.

ISOLATOR adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hampir seluruh bahan non logam adalah isolator. Contoh isolator adalah asbes, kayu kering, gelas, plastik, karet, udara dll. Dalam bahan isolator , elektron-elektron tidak bebas bergerak . Hal ini karena setiap atom dari bahan isolator terikat dengan kuat. Pada isolator, setiap muatan elektron dipegang erat oleh inti atomnya, sehingga pada suhu ruangan/normal tidak mungkin adanya pengaliran arus listrik. Apabila isolator diberi tegangan besar sehingga menghasilkan energi listrik yang mampu mengatasi energi pengikat elektron, elektron akan dapat berpindah. Dengan demikian isolator dapat mengalirkan arus listrik. Berdasarkan hal itu di katakan bahwa pada tegangan yang tinggi, isolator dapat berfungsi sebagai konduktor. SEMIKONDUKTOR adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan bersifat sebagai konduktor. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon (Si), germanium (Ge), dan gallium arsenide. Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron). Bahan-

Page 1 of 12

Nama NIM

: Irwansyah MW : 1004105010013

ELEKTRONIKA BIOMEDIK Tanggal : 28 April 2012

Tugas 4 : Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor

bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas. Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti yang disebut nucleus. Dibutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah elektron lagi yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit paling luar. Orbit terluar ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan elektron valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya jauh dari nucleus, ikatannya tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini mudah terlepas dari ikatannya.

Gambar 1 : Ikatan atom tembaga Terdapat dua jenis semikonduktor yaitu semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik, semikonduktor intrinsik biasanya hanya terdiri dari Ge atau Si saja, sedangkan semikonduktor ekstrinsik gabungan dari dua jenis bahan atau lebih. Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut materi doping). Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopan. Pada umumnya, komponen dasar aktif elektronika terbuat dari bahan-bahan semikonduktor misalnya dioda, transistor, dan IC (Integreted Circuit). 1. Semikonduktor Intrinsik

Page 2 of 12

Nama NIM

: Irwansyah MW : 1004105010013

ELEKTRONIKA BIOMEDIK Tanggal : 28 April 2012

Tugas 4 : Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor

Semikonduktor Intrinsik merupakan semikonduktor murni dan tidak cacat yang belum mengalami pengotoran, contohnya adalah silikon dan germanium murni. Pada suhu yang cukup tinggi, elektron pada pita valensi dapat pindah pada pita konduksi sehingga pada pita valensi terdapat tempat kosong. Tempat tempat kosong. Tempat tempat yang ditinggal elektron dapat dipandang sebagai muatan positif yang disbut dengan hole.

Gambar 2. Menunjukkan suatu semikonduktor intrinsik Germanium (Ge) dan silikon dan ( Si) merupakan dua buah semikonduktor intrinsik yang pasling sering digunakan. Kedua semikonduktor ini mempunyai jumlah elektron pada kulit terluar sebanyak 4 ( empat ) buah dan struktur kristalnya berbentuk tetrahedral. Berikut ini merupakan perbandingan bahan semikonduktor silicon dan germanium : Tabel 1 Perbandingan bahan semikonduktor silicon dan germanium No 1 2 3 4 5 Properti Energi terlarang/gap (eV) Mobilitas elektron Mobilitas lubang Konsentrasi intrinsik Resitivitas intrinsik Silicon 1,1 0,135 0,048 1,5 x 1010 2300 germanium 0,67 0,39 2,4 x 1019 0,47

Page 3 of 12

Nama NIM

: Irwansyah MW : 1004105010013

ELEKTRONIKA BIOMEDIK Tanggal : 28 April 2012

Tugas 4 : Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor

2.

Semikonduktor Entrinsik Semikonduktor ekstrinsik adalah semikonduktor yang memperoleh pengotoran atau

penyuntikan (doping) oleh atom asing. Pada semikonduktor jenis ini akan menghasilkan dua jenis semikonduktor, yaitu : 1. Semikonduktor ekstrinsik yang bertipe n dan bertipe p. Pada semikonduktor yang bertipe n, biasanya pengotorannya dilakukan oleh atom atom pentavalen seperti Fosfor (P), Arsenikum (As), dan Antimon (Sb).

2. Sedangkan pada semikonduktor bertipe p, biasa pengotornya dilakukan oleh atom atom trivalent seperti Indium (In), Boron (Br) dan Galium (Ga). Silikon (Si) dan Germanium (Ge) merupakan atom dari golongan IVA dalam sistem periodik unsur sedangkan Indium (In) meupakan atom dari golongan III A. Karena Ge dan Si berasal dari golongan IV A, maka elektron valensinya berjumlah 4 (empat) buah, dan In mempunyai elektron valensi sebanyak 3 (tiga) buah. Elektron valensi tersebut akan berikatan satu dengan yang lain melalui ikatan kovalen.

Gambar 3. Struktur ikatan Ikatan Gemanium (Ge) dan Silikon (Si) dengan Indium (In). Ikatan Indium (In) berikatan dengan Silikon (Si) maupun Germanium (Ge), Germanium dan silikon digunakan sebagai semikonduktor intrinsik yang akan dikotori, sedangkan
Page 4 of 12

Nama NIM

: Irwansyah MW : 1004105010013

ELEKTRONIKA BIOMEDIK Tanggal : 28 April 2012

Tugas 4 : Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor

Germaniumdigunakan sebagai pengotor (doping). Pada ikatan ini akan terbentuk tiga ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah muatan positif dari atom silicon yang tidak berpasangan. Muatan positif ini disebut dengan lubang (hole) . Hole ini akan cenderung untuk menarik sebuah elektron lain untuk menjadi atom yang stabil. Lubang (Hole) baru tersebut akan diisi oleh elektron tetangga sebelahnya, yang juga meninggalkan lubang baru ditempatnya semula, yang kemudian diisi oleh elektron tetangga sebelahnya juga. Hal ini akan berlangsung sampai seterusnya. Material yang dihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-p karena menghasilkan pembawa muatan negatif pada kristal yang netral. Karena atom pengotor menerima elektron, maka atom pengotor ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor). Pada pengotoran Germanium ( Ge) dan Silikon ( Si ) dengan menggunakan Indium ( In ) akan menghasilkan semikonduktor bertipe-p dan menimbulkan lubang (hole) dan elektron. Dalam hal ini, hole berfungsi sebagai pembawa muatan mayoritas dan elektron berfungsi sebagai pembawa muatan minoritas. Pita Energi Bahan (Si dan Ge) Pita energi adalah kumpulan garis pada tingkat energi yang sama akan saling berimpit. Berdasarkan pengisian elektron, pita energi dapat dibedakan menjadai dua jenis, yaitu pita valensi dan pita konduksi. Pita valensi adalah pita energi teratas yang terisi penuh oleh elektron, sedangkan pita konduksi adalah pita energi yang berada di atas pita valensi yang terisi oleh sebagian atau tidak terisi sama sekali oleh elektron. Pada umumnya diantara pita valensi dan pita konduksi terdapat suatu celah yang disebut dengan celah energi ( hole ). Energi celah pita atau yang sering juga disebut dengan Energi gap (Eg) dapat dihitung dengan persamaan : Eg = hv Dimana h adalah konstanta Planck.

Page 5 of 12

Nama NIM

: Irwansyah MW : 1004105010013

ELEKTRONIKA BIOMEDIK Tanggal : 28 April 2012

Tugas 4 : Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor

Gambar 4. Tingkat energi (a) pada atom tunggal dan (b) pita energi pada Kristal. Penentuan pita energi secara rinci dibicarakan difisika kuantum, namun secarasederhana, akan ditunjukan sebagai contoh penentuan struktur pita energi pada bahan padat Kristal. Pada gambar 1.5 dibawah ini dapat dilihat ilustrasi pita energi untuk Kristal semikonduktor. pada keadaan kesetimbangan (equilibrium), pita energi terbagi menjadi dua bagian dan dipisahkan oleh daerah dimana elektron tidak bisa bergerak atau beroperasi, daerah ini disebut daerah terlarang (forbidden gap atau band gap). Pita atas dinamakan pita konduksi, dan pita bagian bawah dinamakan pita valensi.

Gambar 5. Struktur pita energi bahan semikonduktor. Banyaknya electron pada setiap pita energi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : e = 2(2l +1)N
Page 6 of 12

Nama NIM

: Irwansyah MW : 1004105010013

ELEKTRONIKA BIOMEDIK Tanggal : 28 April 2012

Tugas 4 : Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor dimana l menyatakan bilangan kuantum orbital (0, 1, 2, 3, ) dan N menyatakan banyaknya atom yang saling berdekatan.

Pita Energi Bahan (Si dan Ge) saat dikotori dengan In Menurut teori pita energi, lubang aseptor ini menempati tingkat energi akeptor yang berada dalam pita terlarang, sedikit diatas pita valensi.

Gambar 6. Diagram tingkat energi untuk sebuah semikonduktor jenis p. Pada saat elektron valensi Germanium (Ge) maupun silikon (Si) berikatan dengan elektron valensi Indium (In), maka akan menghasilkan daerah terlarang. aerah terlarang ini terdiri dari dua pita, yaitu pita valensi dan pita konduksi. lektron elektron dalam pita valensi memiliki energi termal yang cukup pada suhu kamar (2 0 ) untuk mengisi tingkat aseptor ini, lalu meninggalkan suatu lobang baru pada pita valensi. Lubang baru pada pita valensi akan diisi oleh elektron tetangga sebelahnya. Aliran elektron dalam pengotoran tersebut adalah lubang bermuatan positif yang bergerak berlawan arah dengan gerakan elektron. Oleh sebab itu, maka lubang (hole) yang bergerak dalam valensi merupakan pembawa muatan mayoritas, sedangkan pembawa muatan minoritas adalah elektron yang bergerak dalam pita konduksi.

Page 7 of 12

Nama NIM

: Irwansyah MW : 1004105010013

ELEKTRONIKA BIOMEDIK Tanggal : 28 April 2012

Tugas 4 : Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor

Gambar 7. Struktur pita energi Germanium (Ge) maupun silikon (Si) sewaktu berikatan dengan elektron valensi Indium (In).

Jadi hasil dari pengotoran Germanium (Ge) dan Silikon (Si) dengan menggunakan Indium (In) adalah semikonduktor tipe-p. Dimana pita terlarang untuk Germanium (Ge) memiliki lebar 0,7 eV sedangkan pada Silikon, lebar pita terlarangnya adalah sebesar 1,1 eV. Hal ini disebabkan karena pengotoran ini menghasilkan pembawa muatan negatif pada indium (In) dan Germanium (Ge) yang merupakan Kristal yang netral. Hal ini memenuhi persamaan : pn = pini = ni persamaan di atas dinamakan hokum mass-action.

Semikonduktor Tipe-N Misalnya pada bahan silikon diberi doping phosphorus atau arsenic yang pentavalen yaitu bahan kristal dengan inti atom memiliki 5 elektron valensi. Dengan doping, Silikon yang tidak lagi murni ini (impurity semiconductor) akan memiliki kelebihan elektron. Kelebihan elektron membentuk semikonduktor tipe-n. Semikonduktor tipe-n disebut juga donor yang siap melepaskan elektron.

Page 8 of 12

Nama NIM

: Irwansyah MW : 1004105010013

ELEKTRONIKA BIOMEDIK Tanggal : 28 April 2012

Tugas 4 : Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor

Gambar 8. Doping atom pentavalen Susunan bahan semikonduktor intrinsik dapt dilihat pada gambar1, hanya terdiri dariunsur Si atau Ge. Sedangkan untuk semikonduktor tipe-n dan tipe-p dapat dilihat pada (gambar 3 dan 4) , gambar no 5 dan 6 menunjukan pita energinya .

Gambar 9[5] menunjukkan pita energy pada semikonduktor tipe-n, Gambar 10[6] menunjukkan pita energy pada semikonduktor tipe-p. pada semikonduktor tipe p atom yangdipasnag menimbulkan hole, atom tersebut disebut atom akseptor(mempunyai lobang). Sebagian akseptor adalah atom dari boron, alumunium, gallium, indium. Letak atom akseptilebih dekat pada pita valensi(gambar 6). Untuk semikonduktor tipe-n, atom yangmenggantikan Si atau Ge bervalensi 5 sehingga bahan menjadi kelebihan elektron. Atom yangmenggantikan disebut atom donor . Letak atom donor pada celah

Page 9 of 12

Nama NIM

: Irwansyah MW : 1004105010013

ELEKTRONIKA BIOMEDIK Tanggal : 28 April 2012

Tugas 4 : Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor

energi lebih dekat dengan pita konduksi. Pada bahan semikonduktor yang bertindak sebagai pembawa muatan adalah hole dan elektron bebas. Pada bahan jenis p pembawa muatannya adalah hole sedangkan pada bahan jenis n pembawa muatannya adalah elektron bebas. Bahan semikonduktor memiliki daya hantar lebih kecil dibanding bahan konduktor,tetapi lebih besar dibandingkan bahan isolator . Proses konduksi pada bahan-bahandipengaruhi oleh jarak pita konduksi dan pita valensi. Pita energi dibagi menjadi tiga yaitu : - Pita valensi yaitu pita energi terakhir yang terisi penuh (zone penuh). - Pita konduksi yaitu pita diatas pita pita valensi yang berisi setengah penuh atau kosong(zone bebas). - Diantara pita konduksi dan valensi terdapat celah energi yang disebut pita terlarang (zoneterlarang). Bahan-bahan konduktor, semikonduktor dan isolator memiliki pita energi yang berbeda. Dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 11. Jarak pita konduksi dan pita valensi Pada konduktor jarak kedua pita sangat dekat sekali bahkan hampir menumpuk. Pada isolator jarak keduanya cukup jauh sehinggaelektron dari zone penuh tidak dapat pindah ke zone bebas. Sedangkan pada semikonduktor jarak keduanya tidak begitu jauh dan inimemungkinkan elektron dapat berpindah jika dipengaruhi oleh faktor luar misalnya :

panas
Page 10 of 12

Nama NIM

: Irwansyah MW : 1004105010013

ELEKTRONIKA BIOMEDIK Tanggal : 28 April 2012

Tugas 4 : Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor


medan magnet tegangan yang tinggi.

Semakin besar energi panas yang diberikan semakin banyak jumlah elektron bebas yang keluar dari ikatan kovalen, dengan kata lain konduktivitas bahan meningkat. Setiap elektron yang menempati suatu orbit tertentu dalam struktur atom tunggal (atau terisolasi) akan mempunyai level energi tertentu. Semakin jauh posisi orbit suatu elektron, maka semakin besar level energinya. Oleh karena itu elektron yang menduduki posisi orbit terluar dalam suatu struktur atom atau yang disebut dengan elektron valensi, akan mempunyai level energi terbesar. Sebaliknya elektron yang paling dekat dengan inti mempunyai level energi terkecil. Level energi dari atom tunggal dapat dilihat pada gambar 1.3.

Gambar 12. Level Energi Di antara level energi individual yang dimiliki elektron pada orbit tertentu terdapat celah energi yang mana tidak dimungkinkan adanya elektron mengorbit.Oleh karena itu celah ini disebut juga dengan daerah terlarang. Suatu elektron tidak dapat mengorbit pada daerah terlarang, tetapi bisa melewatinya dengan cepat. Misalnya bila suatu elektron pada orbit tertentu mendapatkan energi tambahan dari luar (seperti energi panas), sehingga level energi elektron tersebut bertambah besar, maka elektron akan meloncat ke orbit berikutnya yang lebih luar yakni

Page 11 of 12

Nama NIM

: Irwansyah MW : 1004105010013

ELEKTRONIKA BIOMEDIK Tanggal : 28 April 2012

Tugas 4 : Konduktor, Isolator, dan Semikonduktor

dengan cepat melewati daerah terlarang. Hal ini berlaku juga sebaliknya, yaitu apabila suatu elektron dipaksa kembali ke orbit yang lebih dalam, maka elektron akan mengeluarkan energi.

Page 12 of 12

You might also like