You are on page 1of 10

PT.

______________ (PERSERO)

POSITION PAPER No. 5: PENERAPAN AKUNTANSI PENURUNAN NILAI DAN KETIDAKTERTAGIHAN PIUTANG USAHA BERDASARKAN 55 (REVISI 2006)

POSITION PAPER No. 5: PENERAPAN AKUNTANSI PENURUNAN NILAI DAN KETIDAKTERTAGIHAN PIUTANG USAHA BERDASARKAN 55 (REVISI 2006)
I. LATAR BELAKANG

Pada tanggal 16 Desember 2006, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

PSAK 50 (Revisi 2006) pada dasarnya mengatur mengenai definisi, penyajian dan pengungkapan dari tiap-tiap tipe instrumen keuangan. Sedangkan PSAK 55 (Revisi 2006) menjelaskan lebih lanjut mengenai pengakuan dan pengukuran dari masing-masing tipe instrumen keuangan dimana salah satunya terkait atas aset keuangan, khususnya piutang.

II. AKUNTANSI PENURUNAN NILAI DAN TIDAK TERTAGIHNYA PIUTANG USAHA

Suatu piutang usaha dianggap mengalami penurunan nilai hanya jika terdapat bukti yang objektif yang mengindikasikan satu atau lebih kejadian (loss events), yang terjadi setelah pengakuan awal piutang, mempunyai dampak terhadap estimasi arus kas masa depan dari piutang tersebut.

Pada dasarnya, dalam menghitung penurunan nilai atas piutang usaha, PSAK 55 (Revisi 2006) menganut suatu incurred loss model, yaitu penurunan nilai diidentifikasi dan dihitung berdasarkan kejadian historis yang berpotensi mengurangi estimasi penerimaan arus kas masa depan atas piutang tersebut.

PSAK 55 (Revisi 2006) mensyaratkan entitas untuk mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Jika terdapat bukti tersebut, maka entitas harus menghitung jumlah kerugian atas penurunan nilai tersebut. Besarnya kerugian penurunan nilai dihitung sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset

tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi.

Dalam menerapkan ketentuan ini, tahapan yang dilakukan entitas adalah sebagai berikut: a. tentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas piutang usaha yang signifikan secara individual, dan untuk piutang usaha yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara individual atau kolektif; b. jika entitas menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas piutang usaha yang dinilai secara individual, terlepas piutang tersebut signifikan atau tidak, maka entitas memasukkan piutang tersebut ke dalam kelompok piutang usaha yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif; c. piutang yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Identifikasi penurunan nilai piutang individual

TIDAK

Identifikasi penurunan nilai piutang dg credit risk yg sama

TIDAK

Tidak terjadi penurunan nilai

YA

YA

Rugi penurunan nilai = nilai tercatat nilai kini estimasi arus kas masa depan yg didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal piutang

III. PETUNJUK IMPLEMENTASI AKUNTANSI PENURUNAN NILAI DAN TIDAK TERTAGIHNYA PIUTANG USAHA PT PT XXX (PERSERO)

Kolektibilitas dari piutang usaha dan piutang lain-lain PT Xxx (Persero) dinilai pada akhir tahun, berdasarkan penelaahan kinerja dari masing-masing debitur, yaitu dengan membuat daftar umur piutang (aging schedule). Pembentukan atau penilaian atas kecukupan besarnya penyisihan piutang diragukan pada tanggal Laporan Posisi Keuangan dihitung berdasarkan nilai tercatat piutang yang masih terbuka pada tanggal Laporan Posisi Keuangan. Pengecualian dapat dilakukan atas nilai piutang dengan jaminan tunai dan dicatat dalam akun Penerimaan Jaminan Tunai.

Pada saat ini PT Xxx (Persero) menghitung penyisihan piutangnya mengacu kepada tabel besaran tarif penyisihan piutang diragukan PT Xxx (Persero) berdasarkan Keputusan Direksi No. 10730/TUK/XII/2009 tanggal 3 Desember 2001 yang diperhitungkan berdasarkan nilai tercatat piutang yang masih terbuka pada tanggal Laporan Posisi Keuangan, yaitu pada tanggal Laporan Posisi Keuangan akhir tahun.

Umur Piutang Sampai dengan 1 tahun Lebih dari 1 sampai dengan 2 tahun Lebih dari 2 sampai dengan 3 tahun Lebih dari 3 sampai dengan 4 tahun Lebih dari 4 tahun

(%) Penyisihan 0 25 50 75 100

Sehubungan dengan hal tersebut, dalam menerapkan implementasi akuntansi penurunan nilai dan tidak tertagihnya piutang usaha sesuai PSAK 55 (Revisi 2006), PT Xxx (Persero) harus melakukan evaluasi apakah tarif tersebut di atas sudah sesuai dengan realisasi historis kolektibilitas piutangnya dengan melakukan review atas laporan overdue tagihannya untuk beberapa tahun terakhir, misalnya untuk 2 tahun terakhir.

Piutang PT Xxx (Persero) terdiri atas 2 sektor: 1. Swasta dan 2. Luar Negeri

Berikut historis umur piutang untuk 24 bulan untuk masing-masing sektor tersebut di atas:

SWASTA Aging Bucket Bulan May-09 Jun-09 Jul-09 Aug-09 Sep-09 Oct-09 Nov-09 Dec-09 Jan-10 Feb-10 Mar-10 Apr-10 May-10 Jun-10 Jul-10 Aug-10 Sep-10 Oct-10 Nov-10 Dec-10 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 May-11 Jun-11 0-60 5,048,805,300 5,274,214,025 7,113,856,640 7,545,059,885 6,404,417,030 7,640,238,815 7,499,073,971 7,331,600,046 7,372,536,930 5,314,067,715 4,181,739,045 3,438,964,265 7,026,865,428 9,574,853,783 4,905,090,135 8,455,845,003 13,475,914,810 11,813,785,242 12,124,963,417 13,660,869,712 10,957,748,010 7,010,886,466 6,137,745,020 7,110,951,457 8,616,013,263 9,736,644,016 61-90 262,562,100 38,445,000 156,532,500 402,309,050 901,200,190 90,356,750 90,562,010 98,074,405 596,347,400 624,202,975 106,316,100 83,458,540 86,836,585 751,659,150 20,232,300 297,035,344 497,994,024 1,202,050,839 131,032,413 1,108,765,240 120,758,880 74,903,400 21,587,390 91-120 62,630,150 174,545,600 109,072,750 44,704,000 13,489,700 90,562,010 65,827,300 100,912,900 69,696,000 83,458,540 >120 3,808,520 3,808,520 4,004,120 3,808,520 63,958,570 10,412,770 4,003,220 3,808,520 1,340,120 1,340,120 80,567,686 66,066,000 Total 5,377,806,070 5,491,013,145 7,274,393,260 8,060,250,205 7,414,279,790 7,754,498,035 7,593,639,201 7,524,044,981 7,970,224,450 6,005,438,110 4,388,968,045 3,672,686,491 7,263,226,553 9,574,853,783 4,905,090,135 9,207,504,153 13,496,147,110 12,110,820,586 12,622,957,441 14,862,920,551 11,088,780,423 8,119,651,706 6,258,503,900 7,185,854,857 8,637,600,653 9,736,644,016

LUAR NEGERI Aging Bucket Bulan May-09 Jun-09 Jul-09 Aug-09 Sep-09 Oct-09 Nov-09 Dec-09 Jan-10 Feb-10 Mar-10 Apr-10 May-10 Jun-10 Jul-10 Aug-10 Sep-10 Oct-10 Nov-10 Dec-10 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 May-11 Jun-11 0-60 54,285,781,704 121,145,833,743 129,361,646,912 112,337,084,492 183,480,533,979 89,376,991,841 99,788,998,836 130,095,851,480 104,126,903,641 91,426,830,372 78,414,478,157 61,670,466,809 88,496,744,076 54,254,957,813 51,614,292,074 101,243,646,768 76,945,980,887 116,504,641,261 84,459,088,989 129,033,508,878 48,083,749,398 70,895,747,029 100,251,526,675 93,626,985,443 86,143,914,052 91,407,076,793 61-90 83,373,427,020 29,032,350,900 57,961,382,530 67,800,732,480 18,035,338,200 73,189,324,588 34,127,989,863 36,258,467,350 33,021,680,280 25,631,248,500 1,681,499,520 4,469,377,706 3,481,202,813 6,339,900,000 1,030,193,420 679,060,800 10,129,150,500 378,268,000 91-120 2,349,248,000 20,393,537,160 10,854,924,700 1,649,739,520 676,130,400 >120 2,323,120,000 2,253,824,000 1,645,712,640 680,882,400 Total 56,635,029,704 123,468,953,743 131,615,470,912 195,710,511,512 212,512,884,879 147,338,374,371 187,983,268,476 148,131,189,680 177,316,228,228 136,409,744,934 114,672,945,507 94,692,147,089 114,127,992,576 54,254,957,813 51,614,292,074 101,243,646,768 76,945,980,887 118,186,140,781 90,578,206,215 134,160,424,331 54,423,649,398 71,925,940,449 100,251,526,675 94,306,046,243 96,949,194,952 92,466,227,193

Pelanggan PT Xxx (Persero) merupakan pelanggan corporate, dimana untuk penjualan kredit pelanggan harus memberikan jaminan berupa Bank Garansi/LC sebesar 2 bulan pembelian kredit. Bila pelanggan ingin melakukan pembelian melebihi nilai jaminan, maka pembelian harus dilakukan secara tunai. Term of payment atas invoce adalah 60 hari.

Mengingat konsumen yang dimiliki PT Xxx (Persero) baik untuk swasta maupun luar negeri tidak banyak dan seluruh konsumen memiliki credit profile yang sama, maka PT Xxx (Persero) dapat melakukan perhitungan penurunan nilai piutang usaha dapat dilakukan secara individual maupun secara kolektif.

PERHITUNGAN PENURUNAN NILAI PIUTANG SECARA KOLEKTIF

Untuk perhitungan penurunan nilai piutang usaha secara kolektif, metode yang dapat digunakan untuk mengimplementasi penyisihan piutang usaha berdasarkan ketentuan PSAK 55 (Revisi 55) adalah dengan menerapkan roll rate model. Roll rate model ini pada dasarnya merupakan suatu metode perhitungan matematis untuk menghitung persentase penyisihan piutang usaha berdasarkan data historis pembayaran yang dilakukan pelanggan.

Untuk menghitung persentase penyisihan piutang usaha menggunakan roll rate model, ikuti tahapan berikut: 1. Susun aging schedule untuk tiap-tiap kelompok pelanggan dengan bucket yang dapat menggambarkan dengan tepat pola pembayaran dari pelanggan, misal: current, 1 s.d. 30 hari, 31 s.d. 90 hari, 91 s.d. 120 hari, 121 s.d. 180 hari, 181 s.d. 365 hari, 366 s.d. 720 hari, dan di atas 720 hari. Masing-masing bucket tersebut disusun bulanan sebanyak dua tahun; 2. Dalam menyusun aging schedule ini, definisi dari bucket tersebut, misal untuk Juli, adalah: a. current adalah piutang yang akan jatuh tempo dalam 60 hari; b. 1 s.d 30 hari adalah umur piutang yang sudah lewat 60 hari namun kurang dari 90 hari; c. 31 s.d. 60 hari umur piutang yang sudah lewat 90 hari namun kurang dari 120 hari; dst 3. Dari aging schedule yang sudah ditentukan, hitung persentase ketidaktertagihan piutang untuk masing-masing bucket. Berikut contoh perhitungannya:

Month/Year Jun-04 Jul-04 Aug-04 Sep-04

Current

1-30 days

31-60 days

61-180 days

181-365 days

>365 days

30% 1000 400 300

50% 200 200

58% 150 116

68% 100 102

88%

88

4. Setelah didapat persentase masing-masing bucket untuk tiap-tiap bulannya, hitung persentase penyisihan piutang untuk masing-masing bucket dengan metode statistik berikut:

Month/Year Jan-04 Feb-04 Mar-04 Apr-04 May-04 Jun-04 Jul-04 Aug-04 Sep-04 Oct-04 Nov-04 Dec-04 12 month Average

Current 30% 25% 28% 32% 18% 25% 30% 30% 29% 30% 32% 27% 28% Applicable Historical Loan Loss Rates 31 Dec 2004 4% 16% 33% 60% 90% 100%

1-30 days 50% 45% 50% 52% 51% 43% 50% 50% 48% 43% 42% 48% 48%

31-60 days 58% 60% 61% 63% 55% 54% 58% 58% 50% 52% 53% 48% 56%

61-180 days 68% 69% 70% 66% 65% 66% 68% 68% 63% 64% 65% 66% 67%

181-365 days 88% 90% 90% 90% 92% 93% 88% 88% 95% 90% 83% 88% 90%

>365 days 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Time Bucket

Current 1-30 days 31-60 days 61-180 days 181-365 days >365 days

(28% x 48% x 56% x 67% x 90% x 100%) (48% x 56% x 67% x 90% x 100%) (56% x 67% x 90% x 100%) (67% x 90% x 100%) (90% x 100%)

5. Perbaharui perhitungan ini secara berkala (misal: setiap kali akan melakukan running penyisihan piutang usaha) untuk mendapatkan persentase perhitungan yang lebih mencerminkan konsep incurred loss model yang dianut oleh PSAK 55 (Revisi 2006).

PERHITUNGAN PENURUNAN NILAI PIUTANG SECARA INDIVIDUAL

Untuk perhitungan penurunan nilai piutang usaha secara individual, langkah yang dapat digunakan untuk mengimplementasi penyisihan piutang usaha berdasarkan ketentuan PSAK 55 (Revisi 55) adalah terlebih dahulu PT PT Xxx (Persero) mendeteksi penurunan nilai piutangnya apakah terdapat bukti objektif adanya peristiwa merugikan (loss event) yang menimbulkan pengaruh negatif terhadap arus kas masa depan dari piutang tersebut. Penurunan nilai tersebut diakui apabila loss event tersebut dapat diperkirakan secara handal telah terjadi. Kerugian yang diperkirakan akan timbul akibat dari peristiwa masa depan tidak boleh diakui, terlepas hal tersebut sangat mungkin terjadi. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, PT PT Xxx (Persero) mengevaluasi piutang tersebut, untuk mendeteksi adanya loss event yang merupakan bukti objektif penurunan nilai. Contoh loss event antara lain:
1. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami pelanggan 2. Pelanggaran kontrak, wanprestasi atau tunggakan pembayaran 3. Pailit atau renegosiasi keuangan lainnya 4. Data historis yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur

atas estimasi arus kas masa datang,dll.

Penurunan nilai piutang diukur dari perbedaan antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan. Arus kas masa depan ini yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Entitas PT PT Xxx (Persero) tidak perlu mendiskontokan arus kas yang berasal dari piutang jangka pendek, apabila pengaruh pendiskontoan tersebut tidak material.

PENERAPAN DI PT PT XXX (PERSERO) (PERSERO)

Dengan pertimbangan jumlah pelanggan PT Xxx (Persero) yang tidak banyak, kami menyarankan agar perhitungan penurunan nilai piutang usaha dilakukan secara individual per pelanggan.

Data historis aging piutang di atas menunjukkan umur piutang pada umumnya merupakan piutang jangka pendek (kurang dari 1 tahun), selain itu skema penjualan kredit yang digunakan pun menggunakan jaminan (BG/LC), sehingga piutang PT Xxx (Persero) ini bisa dikatakan sangat likuid. Sehingga bila dilakukan individual assessment untuk masing-masing piutang tersebut akan didapatkan hasil tidak terdapat perbedaan antara nilai tercatat piutang dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan, artinya tidak ada penurunan nilai atas piutang-piutang tersebut.

Sehingga atas kebijakan akuntansi penyisihan piutan PT Xxx (Persero) yang ada saat ini menurut kami perlu memeprtimbangkan hal-hal sebagai berikut: kebijakan penyisihan piutang untuk piutang berumur 0-1 tahun sebesar 0% masih dapat diterima dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas; kebijakan penyisihan piutang untuk piutang diatas 1 tahun sebesar 25%, 50%, 75% dan 100% masih harus dievaluasi lebih lanjut apakah sudah sesuai dengan historis yang ada; apabila PT Xxx (Persero) memutuskan untuk tidak melakukan perubahan atas perhitungan penyisihan piutang eksisting, secara nilai absolut nilai penyisihannya tidak akan material.
Prepared by: Reviewed by: Approved by:

You might also like