You are on page 1of 9

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KIMIA INDIKATOR ASAM BASA ALAMI

Di susun oleh : 1. Aprillia 2. Maulana Ardhi 3. Reviani 4. Salmiah

Kelas XI-IPA 2

PENGUJIAN LARUTAN DENGAN EKSTRA BUNGA

I.

Pendahuluan

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan rasa pahit, getir, asam, asin dan manis pada makanan atau minuman yang kita cicipi, bukan? Pada dasarnya rasa makanan, minuman atau zat tertentu yang terasa asam, pahit, getir, asin dan manis disebabkan karena sifat zat tersebut, yaitu sifat yang berkaitan dengan asam, basa dan garam. Rasa asam terkait dengan suatu zat yang dalam ilmu kimia digolongkan sebagai asam. Rasa pahit terkait dengan bahan lain yang digolongkan sebagai basa. Namun, tidak semua yang mempunyai rasa pahit merupakan basa. Basa dapat dikatakan sebagai lawan dari asam. Jika asam dicampur dengan basa, maka kedua zat itu saling menetralkan, sehingga sifat asam dan basa dihilangkan. Hasil reaksi antara asam dengan basa kita sebut garam. Adapun rasa manis terkait dengan kehadiran sifat asam dan basa secara bersama-sama.

II.

Tujuan Percobaan

Menentukan sifat larutan dengan menggunakan indikator alami ekstra bunga.

III. Landasan teori Setiap zat atau senyawa mempunyai sifat asam ,basa atau netral. Kita dapatmenentukan apakah zat atau senyawa itu asam, basa atau netral dengan menggunakanindikator. Indikator ini dapat

berupa indikator universal atau lakmus biru - lakmus merahyang dibuat di laboratorium, atau juga dapat menggunakan indikator asam-basa denganbahan dari alam.Indikator asam-basa alami menggunakan bahan-bahan dari alam seperti bunga sepatu,bunga hidrangea, kol ungu, kunyit dan beberapa jenis tumbuhan lainnya. Indikator asam-basa yang baik adalah zat warna yang memberi warna berbeda dalam larutan asam danlarutan basa

Teori Asam-Basa:

A. MENURUT ARRHENIUS Asam ialah senyawa menghasilkan ion H+. Basa ialah senyawa menghasilkan ion OH-. yang yang dalam dalam larutannya larutannya dapat dapat

Contoh:

HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq) 2) NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)

B. MENURUT BRONSTED-LOWRY Asam ialah donor proton (H+), sedangkan basa adalah akseptor proton (H+).

Contoh:

- HAc(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + Ac-(aq)

HAc dengan Ac- merupakan pasangan asam-basa konjugasi. H3O+ dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konjugasi. - H2O(l) + NH3(aq) NH4+(aq) + OH-(aq) H2O dengan OH- merupakan pasangan asam-basa konjugasi. NH4+ dengan NH3 merupakan pasangan asam-basa konjugasi. Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (proton donor) dan sebagai basa (proton akseptor). Zat atau ion atau spesi seperti ini bersifat ampiprotik (amfoter) C. MENURUT LEWIS Asam adalah penerima pasangan elektron dari basa, sedangkan basa adalah pemberi pasangan electron kepada asam. Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada orbital kosongnya yang paling rendah dari orbital terisi yang tertinggi dari suatu basa. Jadi, pasangan elektron dari basa dan pasangan elektron dari asam bergabung membentuk orbital molekul ikatan. Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Bronsted-Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasamann suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada.

IV. Alat dan Bahan


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Tabung reaksi Rak tabung reaksi Pipet tetes Air/aquades Larutan cuka Air kapur Lumpang porselin dan alu Gelas kimia

( 5 buah ) ( 1 buah ) ( 2 buah ) ( 50 ml ) ( 50 ml ) ( 50 ml ) ( 1 set ) ( 2 buah )

Bunga terompet ungu ( 3 buah ) ( di ambil 1 hari sebelum praktek ) sepatu merah ( 3 buah ) ( di ambil 1 hari sebelum praktek ) Larutan yang akan diuji ( 1 buah ) ( 1 buah ) ( 1 pcs )

10. Bunga

11.

12. Pengaduk 13. Baskom 14. Tisu

kering

V.

Cara kerja Cuci alat-alat sebelum digunakan Keringkan semua alat dengan menggunakan tisu Isi 1 gelas kimia dengan 50 ml air/ aquades Siapkan kelopak bunga terompet dan bunga sepatu 1. Mengekstrakan mahkota bunga sepatu

o Masukkan 4-5 lembar mahkota bunga sepatu di lumpang porselin o Haluskan dengan alu secara perlahan-lahan o Tambahkan ekstrak bunga ke dalam 20 ml aquades yang berada digelas kimia o Aduk dengan pengaduk yang sudah disiapkan

o o o o

2. Mengekstrakan mahkota bunga terompet Masukkan 4-5 lembar mahkota bunga terompet di lumpang porselin Haluskan dengan alu secara perlahan-lahan Tambahkan ekstrak bunga ke dalam 20 ml aquades yang berada di gelas kimia Aduk dengan pengaduk yang di siapkan

3. menguji/menetukan larutan termasuk basa atau asam o Menuangkan atau menaruh ekstrak bunga terompet dan sepatu pada lumpang porselen yang telah disediakan. o Tuankan ekstrak masing-masing bunga di dua lubang yg telah disediakan pada lumpang porselen o Pada lubang yang pertama ekstak bunga terompet/sepatu dicampur dengan larutan cuka (asam) sebanyak 3 tetes menggunakan pipet, kemudian di aduk dan lihat warna nya. o Sedangkan pada lubang yang kedua ekstrak bunga sepatu/terompet dicampur larutan kapur (basa) sebanyak 3 tetes, di aduk dan lihat warna nya. o Setelah selsai, masukan larutan A, B, C, D, dan E pada lubang lumpang porselen yang masih tersisa o Pertama, campurkan larutan ekstrak bunga sepatu yang telah di campur basa pada larutan A,B,C,D dan E, lalu di aduk dan lihat warna yang ditimbulkan oleh penggabungan dari larutan-larutan tersebut, setelah itu hapus larutan A,B,C,D,dan E menggunkan tissue bersih. o Lalu tuangkan kembali larutan A,B,C,D dan E pada lumpang porselen, namun kali ini larutan tersebut di campur oleh larutan ekstrak bunga sepatu yang telah dicampur larutan asam, setelah itu larutan tersebut di aduk dan lihat wrna yang muncul dari larutan tersebut,, (lakukan cara yang sama pada larutan ekstrak bunga terompet ) o Setelah semua larutan telah dicampur dengan benar , amati dan analisis warna yang ditimbulkan larutan-larutan tersebut, dan golongkan larutan-larutan tersebut kedalam kategori asam, basa atau netral.

VI. HASIL PENGAMATAN

SEBELUM DICAMPUR LARUTAN A,B,C,D, DAN E Warna bunga Merah ungu Nama bunga sepatu terompet Warna bunga merah ungu air Warna air Warna air bunga + bunga + air cuka kapur Merah hijau terang Merah kuning muda

SETELAH DICAMPUR LARUTAN A,B,C,DAN Warna Nama Larutan Larutan Larutan bunga bunga cuka cuka+ cuka+ +larutan larutan larutan A B c Merah Sepatu Merah Merah Merah terang muda Ungu terompet Kuning merah muda hijau

E Larutan cuka+ larutan d Hijau muda jingga

Larutan cuka+ larutan e Merah muda kuning

Warna bunga Merah ungu

Nama bunga

Larutan basa+la rutan A sepatu Merah muda terompe Hijau t tua

Larutan basa+la rutan B merah Hijau muda

Larutan basa+la rutan C Merah muda kuning

Larutan basa+la rutan D biru hijau

Larutan basa+laru tan E Hijau Kuning terang

VII. KESIMPULAN 1. Dari pengujian dengan air bunga tersebut dapat diketahui bahwa air bunga yang dapat digunakan sebagai indikator asam-basa yang baik adalah air bunga yang berwarna merah,dan ungu dari kembangsepatu, bunga sepatu dan terompet menunjukkan perbedaan warna jika ditetesi larutanyang bersifat asam dan bersifat basa.Hal ini dapat dilihat dari perbedaan perubahan warna dari air bunga setelah ditetesi oleh larutan asam dan larutan basa. Seperti contoh dengan menggunakan indikator bunga sepatu antara larutan asam dan larutan basa menghasilkan perubahan warna yang berbeda pada saat dicampur dengan indikator alami. Larutan cuka yang bersifat asam berubah warna menjadi merah, air kapur yang bersifat basa menjadi hijau tua.

2.

Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa bahan alami berupa kembang sepatu, dan bunga terompe tdapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan asam-basa dari suatu larutan. Indikator asam-basa yang baik adalah zat warna yang dapat memberi warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa.

You might also like