Professional Documents
Culture Documents
: 2 : Adi Maulana (0906514632) Arga Rifki Oktian (0906514701) Ipung L Purwaka (0906635236) Wulansari Khairunisa (0906635381)
Geografi Transportasi
TUGAS 3 KELOMPOK
untuk berbelanja karena di sana banyak tempat perbelanjaan yang murah sehingga menarik orang-orang dari luar Kota Bogor untuk datang kesana. Kemudian artikel dari Radar Bogor (23 Juli 2010) dengan topik Angkot Ngetem, Petugas Nihil. Dalam artikel ini menjelaskan bahwa banyaknya angkutan umum yang ngetem membuat kemacetan semakin menjadi-jadi. Para Supir angkutan umum ini ngetem di sembarang tempat sedangkan tidak ada petugas yang menertibkan mereka. Yang menjadi pertanyaan, Kemanakah para petugas tersebut? Artikel selanjutnya dari ramadhan.inilah.com (12 September 2010) dengan judul topik Bogor Sukabumi 6 Jam Lebih. Pada artikel ini jelas mengungkap tentang dampak dari kemacetan terhadap waktu tempuh para pengguna jalan dari tempat asal ke tempat tujuan. Perjalanan dari Bogor ke Sukabumi yang seharusnya bisa ditempuh selama 2 jam, karena macet bisa memakan waktu sampai 6 jam lebih. Tentunya ini keadaan yang sangat tidak nyaman karena waktu kita terbuat di jalan. Dalam artikel Macet Puncak Berkah Pedagang (Radar Bogor, 6 Juni 2011), kemacetan ternyata tidak selalu membawa dampak yang negatif, ternyata bagi para pedagang, khususnya pedagang asongan, kemacetan justru membawa berkah untuk mereka, karena banyaknya mobil yang berhenti dan berjalan lambat membuat mereka lebih muda untuk berjualan di tengah-tengah kendaraan tersebut, pembeli pun juga semakin banyak. Alhasil mereka bisa mendapatkan uang lebih karena kemacetan ini. Selanjutnya dari artikel terakhir yang kami baca adalah Kecamatan Pelihara PKL (Pedagang Kaki Lima) (Radar Bogor, 24 September 2011). Pemerintahan Kecamatan Ciawi menilai, keberadaan pedagang kaki lima (PKL) di depan Pasar Ciawi sebagai masalah yang dilematis. Pasalnya, pemerintah bisa saja membersihkan para PKL tersebut, tapi jika semua PKL dibersihnya, tingkat kemiskinan akan bertambah, karena PKL tersebut kehilangan pekerjaan. Adanya PKL ini merupaka salah satu faktor penyebab terjadinya kemacetan, karena mereka membuka lapak di pinggir-pinggir ruas jalan, sehinga membuat ruas jalan menjadi sempit. Pemerintah sudah memberikan mereka pembinaan untuk berdagang. Mereka hanya diperbolehkan berdagang dari sore hari pukul 17.00 WIB hingga malam hari pukul 23.00 WIB. Hasil analisis dari beberapa artikel di atas terkait dengan kemacetan yang terjadi di Simpang Jalan Ciawi, kami bisa menarik beberapa penyebab dan akibat dari kemacetan tersebut. Berikut beberapa penyebab kemacetan di Simpang Jalan Ciawi: Pertama,Prasarana. Dilihat dari letaknya, simpang ini adalah sebuah perempatan (simpul jalan) yang menghubungkan jalan besar dari kota-kota besar pula, sehingga banyak kendaraan yang bertemu di perempatan ini. Untuk banyaknya jumlah kendaran yang melintas, lebarnya jalan dirasa masih kurang ditambah lagi pinggir-pinggir jalan yang digunakan oleh para PKL. Minimnya rambu lalu linta juga menjadi penyebabnya, karena para pengguna jalan menjadi memakai jalan dengan seenaknya, contohnya seperti banyak yang parker sembarangan, hal ini juga tidak didukung dengan adanya petugas lalu lintas yang menertibkan jalan. Kedua, Sarana. Sarana di sini diantaranya adalah jumlah kendaraan yang melintas dan kendaraan umum. Banyaknya jumlah kendaraan umum yang tidak disiplin dan mematuhi aturan lalu lintas, membuat
semakin banyaknya angkutan umum yang ngetem di pinggir-pinggir jalan, apalagi di perempatan jalan ini, karena banyak orang yang naik butuh naik angkot, missal berganti angkot jurusan.
Gambar 2. Angkutan umum dan sesaknua ruas jalan akibat penuhnya kendaraan
Ketiga, Pengendara. Pengendara mobil pribadi maupun angkutan umum banyak yang tidak disiplin dan tidak mematuhi rambu lalu lintas. Contohnya seperti menerobos lampu merah, selain dapat menyebabkan kecelakaan juga bisa membuat arus kendaraan dari arah lain menjadi terganggu, karena yang menyerobot tersebut mengambil jatah jalan dari kendaraan yang lain. Keempat, Pemanfaatan ruang jalan. Pemanfaatan ruang jalan yang melenceng jelas terlihat dengan pemanfaatan oleh pedagang kaki lima di pinggir-pinggir jalan. Lihat gambar 3. Mereka membuat ruas jalan semakin sempit. Selain itu karena mereka berjualan tentunya akan ada pembeli yang datang, banyaknya pembeli-pembeli yang berkerumun di pinggir jalan membuat jalan terganggunya lalu lintas.
Kelima, Pusat Perbelanjaan. Seperti yang kita ketahui, di perempatan jalan Ciawi ini terdapat sebuah pasar, yaitu Pasar Ciawi. Lihat gambar 4. Setiap hari banyak pembeli yang datang ke pasar ini untuk membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari. Yang namanya pusat perbelanjaan pasti akan ramai dikunjungi orang dan akan mengundang angkutan umum untuk siap menunggu penumpang yang keluar dari pasar tersebut. Lagi-lagi akibatnya adalah kemacetan. Kurang lebih itulah penyebab-penyebeb terjadinya kemacetan di perempatan Ciawi.
Setelah adanya faktor-faktor yang memnyebabka kemacetan pasti ada pula akiba-akibat yang ditimbulkannya. Berikut adalah akibat-akibatnya: Akibat Langsung. Akibat yang dirasakan langsung diantaranya adalah energi, waktu, stress dan kelelahan. Karena macet membuat kendaraan menjadi berjalan lambat, banyak energi yang dipakai selama itu untuk bahan bakar, waktu tempuh menuju tempat tujuan juga menjadi semakin lama, yang ahrusnya satu jam mungkin bisa 2 kali lipatnya atau bahkan 3 kali lipatnya. Dengan kondisi di perjalanan yang lama, para pengendara dan orang-orang yang ada di dalam kendaraan itu akan merasa kelelahan, selain itu karena banyaknya tumpukan kendaraan membuat meningkatnya kebisingan dari kendaraan seperti suara gas mobil dan klakson mobil. Belum lagi diperpaha dengan banyak pedagang asonganyang menawarkan dagangan mereka juga pengamen yang bernyayi-nyanyi untuk mencari uang. Keadaan tersebut bisa membuat orang-orang stress. Akibat Tidak Langsung. Akibat tidak langsung dari kemacetan diantaranya rendahnya produktifitas, tingginya harga jual barang, berkah untuk pedagang, munculnya lahan pekerjaan nonformal, menurunnya angka kecelakan lalu lintas. Rendahnya produktifitas yang terjadi karena waktu banyak terbuat di jalan adalah para karyawan yang akan berangkat ke kantor pagi-pagi, namun jalanan macet, waktu tempuh sampai kantor menjadi lama dan membuat lelah, mereka sampai di kantor tidak tepat waktu, saat harus bekerja pun badan sudah lelah dan otak tidak dapat berkonsentrasi maksimal akaibat stress saat macet, sehingga produktivitas mereka pun menurun. Namun kemacetan ternyata membawa dampak yang baik yaitu menurunnya angka kecelakan lalu lintas karena laju kendaraan lambat sehingga kecelakaan pun akan berkurang. Itulah sebab dan akibat terjadinya kemacetan di Simpang Ciawi. Yang tidak kalah penting untuk kita semua ketahui dan lakukan adalah disiplin kita sebagai pengguna jalan. Karena rendahnya disiplin kita semua baik pemilik atau pengguna mobil, motor, supir kendaraan umum, penumpang kendaraan umum, pengguna jalan, padagang kaki lima semua turut mempunyai andil dalam kemacetan tersebut. ***