Professional Documents
Culture Documents
Mochammad Iqbal saputra 2007730081 Pembimbing: dr. Susanto, Sp. S KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI RSUD CIANJUR
Pemeriksaan N. II (visus)
SNELL CHART Minta pasien membaca snell chart dari jarak 6 meter. Minta pasien untuk membaca dari huruf teratas hingga huruf terbawah yang bisa dibaca pasien Bila pasien dapat membaca sampai barisan paling bawah, maka ketajaman penglihatannya normal (6/6). Jika pasien hanya bisa membaca sampai batas 20, berarti bahwa huruf yang seharusnya dapat dibaca dari jarak 20 meter, ia hanya dapat membacanya dari jarak 6 meter (6/20)
1/300).
Goyangan tangan belum terlihat maka senter
mata responden dan tanyakan apakah responden dapat melihat SINAR SENTER (tulis 1/~). Bila tidak dapat melihat sinar disebut BUTA TOTAL
Pemeriksaan Oftalmoskopik Untuk melihat apakah terdapat papiledema yang disebabkan oleh hipertensi kranial dan oleh berbagai gangguan metabolik.
Nervus untuk Pergerakan Bola Mata (N. III, IV, dan VI)
Kelumpuhan nervus okulomotorius total menimbulkan temuan sebagai berikut: Ptosis, oleh karena paralisis m. levator palpebrae dan kontraksi m. orbikularis okuli yang tidak teroposisi (lawan), yang dipersarafi oleh n. fasialis (celah mata dapat sedikit terbuka karena kontraksi m. frontalis). Posisi mata terfiksasi, melihat ke bawah dan keluar, disebabkan oleh kontraksi m. rektus lateralis dan m. oblikus superior yang tidak teroposisi (masing-masing dipersarafi oleh N. VI dan N. IV) Dilatasi pupil akibat hilangnya kontraksi m. sfingter pupilae, yang dipersarafi oleh parasimpatis n. okulomotorius; refleks cahaya pupil dan refleks akomodasi menghilang, hal ini disebut sebagai oftalmoplegi interna.
Pemeriksaan Motorik
prinsipnya dengan memeriksa bagian yang sehat
dulu lalu dibandingkan dengan bagian yang sakit Yang dinilai pada fungsi motorik :
Bentuk dan volume otot Gerakan
Kekuatan otot
Tonus
Pemeriksaan motorik
a. Bentuk dan volume otot Kelainan bentuk dan volume otot adalah atrofi dan hipertrofi.
Atrofi neurogenik Atrofi miogenik Atrofi artrogenik Disuse atrofi
b. Gerakan Penderita disuruh menggerakkan lengan setinggi mungkin sampai ke belakang dan mempertahankan posisi waktu diangkat
c. Kekuatan Penderita disuruh menggerakkan sendi-sendi lalu kita berikan tahanan/beban mulai tahanan ringan, lalu tahanan diperbesar, dan terakhir diberi tahanan penuh. Penilaian:
0 bila tidak ada gerakan sama sekali
bergerak tanpa mengangkat anggota (tidak dapat melawan gaya berat) 2 bila dapat menggerakkan sendi besar (dapat melawan gaya berat) 3 bila dapat melawan gaya berat dan dapat melawan tahanan ringan 4 bila dapat melawan gaya berat dan dapat melawan tahanan sedang
c. Tonus Dilakukan dengan meraba otot penderita, mula-mula pada sisi yang sehat kemudian baru ke sisi yang sakit
Pemeriksaan Sensorik
Fungsi sensorik secara klinis dibagi menjadi
modalitas primer dan modalitas sekunder atau modalitas kortikal. Banyak istilah untuk menggambarkan kelainan sensorik :
Esthesia
Analgesia
Hypesthesia Anesthesia Parestesia
Modalitas primer
Tes rasa raba halus Tes rasa nyeri superficial Tes rasa suhu Tes rasa getar
Fungsi Vegetatif
Yang terpenting adalah pemeriksaan miksi, yaitu
penuh atau tidak Observasi ujung urethra eksterna, basah terus atau tidak Tekan vesica urinaria apakah terjadi pengosongan urine, lalu lakukan catheterisasi untuk menentukan rest urine
Fungsi Luhur
Dengan fungsi luhur memungkinkan seseorang
untuk memberikan respon atau tanggapan atas segala rangsang/stimulus baik dari luar maupun clan dalam tubuhnya sendiri sehingga dia mampu mengadakan hubungan intra maupun interpersonal. Termasuk di dalam fungsi luhur adalah:
Fungsi bahasa Fungsi memori (ingatan) Fungsi orientasi (pengenalan)
disfasia kelainan berbahasa akibat kerusakan di otak tetapi bukan kerusakan/gangguan persarafan perifer otot-otot bicara, artikulasi maupun gangguan penurunan inteligensia. Ada 2 jenis afasia:
Afasia motorik Afasia sensorik
Afasia motorik
Afasia motorik kortikalis Afasia motorik subkortikalis Afasia motorik transkortikal
Afasia Sensorik
Afasia sensorik kortikalis Afasia sensorik subkortikalis
pendek) Long term memory/remote memory (jangka panjang) Pemeriksaan fungsi orientasi Secara klinis pemeriksaan orientasi ada 3 yaitu: Personal, tempat, waktu
Terima Kasih