You are on page 1of 1

Batas Waktu Pelaksanaan Shalat Dhuha

Shalat Dhuha dimulai dari waktu matahari meninggi hingga mendekati waktu zawal (matahari bergeser ke barat). [Lihat : Shahih Fiqih Sunnah, Abu Malik, 1/425, Al Maktabah At Taufiqiah] Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin menjelaskan bahwa waktunya adalah mulai dari matahari setinggi tombak dilihat dengan pandangan mata- hingga mendekati waktu zawal. Lalu beliau jelaskan bahwa waktunya dimulai kira-kira 20 menit setelah matahari terbit, hingga 10 atau 5 menit sebelum matahari bergeser ke barat. [ Lihat : Syarh Al Arbain An Nawawiyah, Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin,hal. 289, Daruts Tsaroya, cetakan pertama, tahun 1424 H] Sedangkan Al Lajnah Ad Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) menjelaskan bahwa waktu awal shalat Dhuha adalah sekitar 15 menit setelah matahari terbit. [Lihat Fatwa Al Lajnah Ad Da-imah]

Waktu dhuha berakhir dengan tergelincirnya matahari yang menjadi awal waktu zuhur. Adapun jeda sebelumnya diberlakukan karena adanya larangan shalat sebelum tergelincirnya matahari. Waktu sholat Isyroq / Syuruq / Thulu ialah pada awal waktu sholat Dhuha atau sholat hari raya idul adha, yaitu setelah matahari terbit dan menaik setinggi 1 tombak. Atau jika diperkirakan dengan hitungan menit maka sekitar 15 s/d 20 menit setelah matahari terbit. (Lihat Fatawa Syaikh Bin Baz
XXV/171, dan Fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Liqo al-Bab al-Maftuh XXIV/141 no. Fatwa. 22389).

Dengan demikian waktu pelaksanaan sholat sunnah Isyroq / Syuruq tidak bertentangan dengan salah satu waktu terlarang mngerjakan sholat, yaitu ketika pas/tepat matahari terbit. Wallahu alam bish-showab. Apakah Sholat Isyroq termasuk sholat Dhuha ataukah sholat sunnah tersendiri? Jawab: Sebagian ulama mengatakan bahwa sholat Isyroq adalah bagian dr sholat Dhuha krn dilakukan di awal waktu Dhuha dan waktunya hanya sbentar, tidak spt waktu sholat Dhuha. Jadi, jika dikerjakan di awal waktu Dhuha maka disebut sholat Isyroq / Syuruq. Bagaimana cara melaksanakannya agar mendapatkan keutamaan seperti pahala orang yang haji dan umroh? Jawab: Cara melaksanakan shalat Isyroq/Syuruq sama dengan sholat-sholat sunnah lain yang dikerjakan sebanyak 2 rokaat, dari mulai takbirotul ihrom sampai salam, gerakan dan bacaannya sama. Perbedaannya hanya pada niat sholat. Yaitu kita menetapkan niat di dalam hati saja bahwa kita akan melaksanakan sholat sunnah Isyroq dan mengharapkan pahala dari Allah SWT seperti disebutkan dlm hadits diatas. Setelah sholat Shubuh berjamaah di masjid, dia tidak pulang ke rumah atau tidak tidur-tiduran (apalagi sampai ngorok), akan tetapi dia berdiam di masjid utk berdzikir kpd Allah dg dzikir dan wirid syari atau membaca Al-Quran, atau mendengarkan taushiyah/kajian bada subuh hingga matahari terbit. Kmdian skitar 15 atau 20 menit sesudah matahari terbit, kita berdiri melaksanakan sholat sunnah isyroq tsb. Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, . - - Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama'ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh. Beliau pun bersabda, Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna. [HR.
Tirmidzi no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.]

You might also like